Pesan Rahbar

Home » » Bashirah, Unsur Kunci Penantian Imam Mahdi As

Bashirah, Unsur Kunci Penantian Imam Mahdi As

Written By Unknown on Tuesday, 2 June 2015 | 01:15:00


Jenderal Ahmadi Muqaddam dengan mengisyaratkan bahwa bashirah (makrifat terdalam) sebagai unsur kunci dan mendasar di era penantian Imam Mahdi As, mengatakan bahwa budaya mahdawiyah berujung kepada perwujudan satu budaya global.

Kongres Mahdawiyah Internasional ke-11 dengan tema utama “Budaya dan Peradaban Konstruktif, Program dan Metodologi” pagi hari ini telah dibuka di Tehran, Iran, dengan dihadiri oleh para tamu domestik dan asing, para pejabat negara dan militer di aula kongres internasional Radio dan Televisi Iran.

Jenderal Ismail Ahmadi Muqaddam, Penasehat Tinggi Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata dalam urusan keamanan dan kepolisian, dalam kongres ini dengan mengisyaratkan tema kongres, mengatakan, “Budaya adalah kumpulan dari adab-adab, tradisi-tradisi, nilai-nilai, dan asas-asas yang masyarakat manusia mewariskannya melalui pengajaran dan pendidikan kepada generasi penerus, begitu pula budaya adalah identitas suatu masyarakat dan faktor pembeda dengan masyarakat lainnya.”

Ia dengan menjelaskan bahwa asas-asas, norma-norma, dan nilai-nilai adalah unsur-unsur setiap budaya, mengingatkan, “Penciptaan manusia juga sebagai faktor beragamnya budaya dan Tuhan mencipta bangsa-bangsa untuk mengenal satu sama lain. Perbedaan budaya-budaya ini adalah suatu hal yang mendasar yang telah dikenal di dalam Islam dan unsur ketakwaan adalah salah satu unsur yang paling penting.”

Dengan menjelaskan globalisasi dalam tiga bidang, ekonomi, politik, dan budaya yang sedang diupayakan oleh para penguasa dunia, menegaskan, “Kami tidak menentang budaya global, sementara kita berbeda dalam nilai-nilai budaya. Budaya Mahdawiyah berujung kepada perwujudan satu budaya global. Budaya global dalam bayangan Liberalisme bermakna awal dan akhir kehidupan manusia adalah dunia.”

Mujahadah, muqawamah, sabar, jihad, kecerdasan, takwa, perhatian kepada alam akhirat, dan kehidupan yang baik adalah unsur-unsur utama budaya penantian Imam Mahdi As. “Tidak adanya perhatian kepada cita-cita mulia dan risalah kemanusiaan adalah poin perbedaan kita dengan Humanisme dan Liberalisme,” jelasnya.

Peradaban memerlukan tempat tinggal, undang-undang, keteraturan, keamanan, kekuatan, dan keadilan. “Keabsahan pemerintahan dibentuk oleh penerimaan (akseptabilitas) masyarakat dan legitimasi, sementara keamanan, keadilan, kesejahteraan, dan pertumbuhan adalah pilar-pilar peradaban,” lanjutnya.

Peradaban Islam berpijak pada keadilan, menghilangkan kemelaratan, dan mengembangkan potensi-potensi. “Program-program dibentuk dengan tiga unsur: mengenal kondisi saat ini, mengenal tujuan, dan penitian jalan,” katanya.

Terkait dengan kebutuhan pertama di dalam langkah dan program adalah persatuan dan tujuan, ia mengingatkan bahwa ketika sifat-sifat tujuan menjadi jelas, maka idealisme pun menjadi nyata, sementara kondis saat ini adalah mengenal peluang-peluang, ancaman-ancaman, dan titik lemah dan kuat.

Ia memandang bashirah itu sebagai unsur kunci dalam era penantian dan menjelaskan, “Kita harus mengenal musuh dan munafik di dalam masyarakat Islam dan memandang penghalang-penghalang, peluang-peluang, dan titik lemah dan kuat sebagai suatu unsur penting, karena jika kita ingin mempersiapkan dan mengkondisikan kehadiran Imam Mahdi As, maka kita harus bersepakat di dalam unsur-unsur ini,”

Kongres Mahdawiyah Internasional ke-11 akan diselenggarakan hari ini dan besok yang dihadiri 85 tamu asing dari 54 negara dan mengkaji 100 makalah.

(Shabestan/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: