Baru-baru ini, sebuah koran senior rezim Zionis, Defence News, mengekspos berita bahwa Tel Aviv sangat berharap dapat menerima bantuan militer sebesar 4,2 hingga 4,5 milyar dolar dalam setahun dari Amerika. Bantuan ini akan digunakan untuk menghadapi ancaman Iran dan negara-negara Teluk Persia penghasil minyak yang dengan cepat sedang mempersenjatai diri.
Sesuai kesepakatan 10 tahun yang ditandatangani pada tahun 2007 lalu, Isreal menerima bantuan militer sebesar 3 milyar dolar dari Amerika. Tapi dengan syarat 70 persen bantuan ini harus dialokasikan untuk membeli perangkat militer dari Amerika. Kesepakatan ini pun diperpanjang lagi hingga tahun 2028 ketika Barack Obama melakukan kunjungan ke Tel Aviv pada tahun 2013 lalu. Kesepakatan baru ini meliputi pesawat tempur V-22. Tetapi Amerika tidak bersedia menjual pesawat ini ke negara manapun. Sekalipun demikian, baru-baru ini Israel berhasil membeli pesawat jenis ini sebanyak 6 buah dari Amerika.
Dari satu sisi, tim perunding Iran dan P5+1 telah mengaku memperoleh kesepakatan tentang koridor kesepakatan final pada dua bulan lalu. Pertemuan-pertemuan guna mengupas kesepakatan ini lebih lanjut masih berlanjut hingga deadline 30 Juni mendatang. Israel mengerahkan segala upaya supaya Iran dan P5+1 gagal memperoleh kesepakatan final.
Para petinggi Tel Aviv selalu mengklaim bahwa kemajuan rudal Iran, kemampuan rudal Hizbullah, dan begitu pula kekuatan rudal Hamas menjadi ancaman utama bagi keamanan dan kehidupan Israel. Untuk itu, mereka senantiasa menitikberatkan harapan besar kepada bantuan-bantuan militer Washington dengan harapan bisa mempersenjatai diri untuk menghadapi kekuatan pertahanan front muqawamah.
Padahal, Republik Islam Iran tidak pernah mengancam negara manapun. Sebaliknya, Israel, Amerika, dan para sekutu Arab merekalah yang selalu mengancam Iran dengan berbagai macam alasan termasuk, akhir-akhir ini, program nuklir.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email