Propinsi Raqqah memiliki luas sebesar sembilan belas ribu kilometer persegi dengan sekitar dua juta penduduk.
Menurut sumber-sumber setempat sebagaimana dilansir oleh IRNA, kelompok teroris Daʻisy baru-baru ini mengeluarkan sebuah larangan bagi para penduduk untuk menonton televisi. Mereka hanya bisa menonton televisi pada hari Jumat dan itu pun hanya terbatas pada program-program tertentu.
Di samping pelarangan menonton televisi, Daʻisy juga memberlakukan pembatasan-pembatasan khusus bagi warga untuk mengakses internet. Coffee shop-coffee shop hanya diizinkan buka dari pukul 9 hingga 17. Bagi yang melanggar akan diberlakukan hukuman keras.
Dengan demikian bisa dibayangkan bagaimana penduduk Raqqah harus menjalani kehidupan sehari-hari dengan sangat sulit. Dari satu sisi, banyak pembatasan gerak diberlakukan oleh Daʻisy. Dan dari sisi lain, bombardir terus dilakukan oleh koalisi anti Daʻisy yang dipimpin oleh Amerika Serikat.
Kota Raqqah adalah kota pertama yang berhasil dikuasai oleh Daʻisy pada tahun 2013 lalu dan menjadikannya sebagai pusat kontrol aktifitas mereka.
Dari sejak menguasai beberapa daerah Iraq dan Suriah, Daʻisy telah banyak melakukan aneka ragam kejahatan. Untuk itu, banyak penduduk daerah-daerah ini yang terpaksa meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke negara-negara lain.
Menurut laporan sumber-sumber media di Iraq beberapa hari lalu, hanya dalam beberapa hari terakhir ini, Daʻisy telah membantai sekitar dua ribu warga Iraq.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email