Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiag Uno kini enggan mengkritik kebijakan Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Saat diminta tanggapannya soal keinginan Djarot membuat peraturan daerah yang melarang perjodohan di RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak), Sandiaga mengatakan bahwa ia dukung program itu ketimbang mempersoalkannya.
"Saya belum dapat esensinya tapi apa yang Pak Djarot lakukan sekarang saya dukung deh daripada ribut," kata Sandiaga saat ditemui di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Rabu (7/6/2017).
Meski setuju dengan rencana pembuatan Perda itu, Sandiaga tidak menegaskan pendapatnya soal perjodohan di RPTRA.
"Jadi seandainya mereka memutuskan untuk mendatangi RPTRA untuk bergandengan tangan di Kalijodo ya misalnya, sangat-sangat dimungkinkan dan kalau di dilihat bahwa RPTRA jadi tambah ada isinya, kegiatannya, jangan sampai nanti RPTRA kembali didatangi oleh prostitusi atau preman," kata dia.
Sandiaga sendiri telah membatalkan program pojok taaruf (perjodohan) di RPTRA yang dicetuskannya beberapa waktu lalu. Menurut Sandiaga, perjodohan bagi warga Jakarta yang jomblo bisa digerakkan oleh sektor swasta melalui aplikasi digital.
"Jadi setelah kami bahas, kami sepakat kemarin bahwa proses bagaimana bisa meningkatkan perjodohan ini lebih baik dilakukan di sektor privat, bukan pemerintahan. Jadi apa yang kami sampaikan waktu itu tidak menjadi prioritas dan kami justru lihat terobosan digital bahwa banyak orang bertemu dari Facebook, dari aplikasi perjodohan," kata Sandiaga.
Djarot, secara terpisah, Rabu, mengatakan bahwa dia ingin memperkuat aturan pengelolaan RPTRA dalam sebuah peraturan daerah. Perda tersebut juga untuk menjamin penggunaan RPTRA sesuai fungsinya.
Isi perda tersebut nantinya tentang aturan penggunaan dan pengelolaan RPTRA, misalnya seperti kegiatan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilaksanakan di RPTRA.
"RPTRA tidak bisa digunakan sebagai tempat mojok untuk cari jodoh, enggak boleh ya, karena (RPTRA) itu untuk anak, untuk perempuan," kata Djarot, Rabu.
(Kompas/Info-Menia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email