Pada masa Imam Jakfar Shadiq as terdapat banyak aliran dan firqah yang menyebar pada saat itu, baik muktazilah dan asy’ari, serta aliran-aliran ahlu hadits dan ahlu ra’y pada zaman Imam as.
Shabestan News Agency, mengenai perkembangan dan kemajuan ilmu serta pemikiran pada masa Imam Shadiq as, Hujjatul Islam Doktor Ahmad Rahdar menjelaskan bahwa pada dasarnya semasa Imam Baqir as antara Syi’ah dan Sunni dari segi pembahasan kalam dan fiqih masih belum terpisah, dan hanya pada pembahasan politik saja yang ada perbedaan.
Dan pada masa Imam Jakfar Shadiq as terdapat banyak aliran dan firqah yang menyebar pada saat itu, baik muktazilah dan asy’ari, serta aliran-aliran ahlu hadits dan ahlu ra’y pada zaman Imam as.
Sementara dalam masalah fiqih pada masa Imam Shadiq as menjadi pembahasan khusus, kajian fiqih Imam as sangatlah masyhur pada saat itu, banyak ulama-ulama besar yang berguru kepadanya, dan banyak murid-murid Imam as yang bukan berasal dari Arab namun Imam tetap mendidik dan mengajarkannya.
Dengan demikian madrasah Imam Shadiq as bukan hanya madrasah arabi, akan tetapi madrasah dunia Islam, terang Hujjatul Islam Ahmad Rahdar.
Di antara murid-murid Imam yang belajar di madrasah Imam Shadiq as berjumlah empat ribu orang dan mungkin 200 di antaranya bermazhab Syi’ah atau paling tidak ada 400 orang yang merupakan pengikut Syi’ah dan sisanya dari mazhab Ahlu Sunnah.
Dan dari sisi lain, Imam Shadiq as berkata dengan kesyi’ahannya, dan memaparkan pembahasan dari sumber-sumber Syi’ah, namun akal-akal ulama Sunni saat itu tetap berkembang.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email