Pesan Rahbar

Home » , » Harapan Hatiku Tilawah di Bainal Haramain/ Saya Berhasrat Akan Kedudukan Syahid Hassani Kargar

Harapan Hatiku Tilawah di Bainal Haramain/ Saya Berhasrat Akan Kedudukan Syahid Hassani Kargar

Written By Unknown on Tuesday, 25 July 2017 | 03:01:00


Sayyid Ala’ al-Musawi menyebut tilawah di Bainal Haramain adalah salah satu dari harapan hatinya dan mengatakan, sebuah karunia Allah yang telah menganugerahkan rezeki ini padaku sehingga saya dapat melantunkan tilawah kalam wahyu Ilahi.

Sayyid Ala’ al- Musawi, qori dan muazin haram Sayyidus Syuhada (As) dan haram Sayyidah Zainab (Sa) saat wawancara dengan IQNA dengan menjelaskan bahwa harapannya adalah dapat melakukan tilawah di Bainal Haramain meski sekali, mengungkapkan: Saya melakukan tilwah lebih dari 200 di kamp, Bainal Haramain, haram Abul Fadhl Abbas (As), makam Imam Husein (As), dan maqom Imam Mahdi (af).

Sayyid Ala’ al- Musawi, 43 tahun asal Irak. Ia memiliki seorang putri bernama Nur az-Zahra, selama 9 tahun telah menjadi qori terbaik musholla Sayyidah Zainab (As) di Damaskus, qori terbaik atase kebudayaan Iran di Suriah, qori terbaik kediaman para ulama agung di Suriah (seperti kediaman pemimpin tertinggi (Rahbar) di Sayyidah Zaenab Damaskus) dan qori serta madah kedutaan Iran di negara ini.


Aktivitas Al-Quran

Sayyid Ala’ al- Musawi terkait aktivitas Quraninya mengatakan, saya memulai program profesional Quran dari 38 tahun silam di Iran, di bawah bimbingan sejumlah pengajar seperti Ustad Ranjbar, Khudawardi, Turkaman, Alizadeh, Ustad Dehdashti, Ustad Abbas Ka’bi, Shahidi, Syu’ai, Saeedian, Hj. Mostafa Muazen, Ustad Almarhum Allami, dan lain-lain.

Ia melewatkan masa kecil dan remajanya bersama keluarganya di Qom. "Awalnya saya melakukan tilawah di haram Sayyidah Ma’shumah, kemudian di haram Shah Abdul Azim Hasani, dan setelah itu haram Imam Ridha (As). Kemudian saya berangkat ke haram Sayyidah Zainab (As), Suriah dan setelah mengabdi selama 9 tahun di haram beliau dan haram Sayyidah Ruqayyah, kemudian saya berangkat menuju Karbala,” tegasnya.

Sayyid al-Musawi melanjutkan, setelah berangkat ke Irak, dengan melewati tahap penerimaan yang sukar, kemudian saya bergabung dengan lingkaran para qori haram Huseini di Karbala al-Mu’alla dan dalam beragam program cannel parabola melakukan tilawah dalam sejumlah majelis Qurani dan acara doa Kumail, yang juga disiarkan secara langsung dari cannel parabola Karbala dan Imam Husein (As).


Mengikuti Ustad Shahat Muhammad Anwar

Sayyid al-Musawi terkait mengikuti ustad-ustad Mesir mengatakan, mulanya dalam melakukan tilawah saya mengikuti tilawah sejumlah qori Mesir seperti ustad Abdul Basit, al-Minshawi, dan Mutawalli Abdul ‘Al, sekarang ini sekitar 30 tahun saya mengikuti ustad Shahat Muhammad Anwar.


Upaya dan Usaha, Faktor Terpenting Kesuksesan

Sayyid al-Musawi dalam menjawab pertanyaan apa faktor kesuksesan anda, menegaskan; sudah pasti ayah dan ibu memiliki peran utama dalam kesuksesan seorang anak; namun upaya dan usaha siang malam juga sangat penting dan saya berusaha siang malam agar menjadi qori dan muazin haram. "Perlu saya sebutkan, upaya tiada henti sejumlah pengajar dan teman juga berpengaruh dalam kesuksesan saya,” imbuhnya.


Aktivitas Qurani Khusus Bulan Ramadhan

Al-Musawi dengan mengisyaratkan beragam aktivitasnya pada bulan suci Ramadhan mengatakan, penyelenggaraan majelis-majelis Qurani di haram Sayyidus Syuhada (As), penyelenggaraan majelis Qurani di kamp Sayyidah Zainab (As), penyelenggaraan majelis Qurani di pemakaman Fahd Hilli Bab Qiblatul Husein, penyelenggaraan majelis malam-malam bersama Quran di Sardab Bab al-Ras al-Sharif, penyelenggaraan majelis Qurani di percetakan al-Warits di haram suci Huseini pada siang hari termasuk sejumlah program Qurani saya.


Kondisi Azan dan Tilawah di Bainal Haramain

Al-Musawi menuturkan kondisi azan dan tilawah di haram Sayyidus Syuhada sebagai berikut: kondisi azan dan tilawah di tempat azan Abu Abdillah sama sekali tidak dapat diungkapkan, seperti memberi kalian dua kepak sayap beberapa saat terbang di surga dan di Bainal Haramain juga tidak dapat dideskripsikan; sungguh demi Allah mulut tidak dapat berucap dan menjelaskannya.

Ia menjelaskan kesabarannya dalam sebagian hal pada saat melantunkan tilawah. Ia menambahkan, beberapa kali saat kedudukan seseorang sedang melambung, mereka menyebut nama orang lain, sudah pasti untuk satu majelis diundang dua qori bersamaan, Allah menjadi saksi bahwa setan sangatlah kuat pada detik-detik itu, dan Alhamdulillah saya dapat memberikan tempatku kepada qori tersebut dengan lapang dada, dan saya katakan pada diri saya bahwa Allah akan mengganti pahala orang-orang yang sabar.

Qori dan muazin haram Sayyidus Syuhada (As) menyebut setiap program tialwah di haram mulia ini dan mengungkapkan, banyak sekali kenangan, hari-hari tilawah di haram Sayyidah Zainab dan Ruqayyah (As), haram Abul Fadhl Abbas dan Imam Husein (As), haram Sayyidah Ma’shumah dan Imam Ridha (As), semua tilawah-tilawah ini termasuk kenangan yang sangat berharga.

Bertemu dengan Syahid Mohsen Haji Hassani Kargar di Karbala Al-Musawi menyebut pertemuannya dengan syahid Mohsen Haji Hassani Kargar, juara pertama MTQ internasional Malaysia pada tahun 94 adalah hal yang luar biasa dan mengatakan, pada tahun 1393, saya mendapat kesempatan untuk mengenal syahid Haji Mohsen Hassani Kargar di haram Imam Husein (As), dimana saya melakukan koordinasi seluruh program tilawahnya di majelis-majelis pagi hari, siang hari dan majelis malam hari di kemah haram dan haram Huseini.


Orang kedua dari Kanan: Sayyid Ala al-Musawi di samping Syahid Mohsen Haji Hassani Kargar

Ia sangat berhasrat akan kedudukan syahid ini. Ia menambahkan, 23 kali saya menempuh pelbagai kawasan perang Irak sebagai qori terbaik haram suci untuk melakukan tilawah al-Quran, namun saya belum mendapatkan karunia syahadah dan maqom seperti maqom syahid Hassani Kargar.


Tujuan dan Risalah Qori Iran dan Syahid

Qori dan muazin haram Sayyidus Syuhada (As) di penghujung menyebut tujuan dan misi qori al-Quran dan syahid. Ia mengatakan, tujuan qori Iran dan syahid adalah menyampakain ajaran-ajaran pokok Ilahi lewat akhlak, adab sopan santun, kehormatan, kesucian jiwa dan sifat-sifat mulia lainnya.

Klip azan Sayyid Ala al-Musawi yang telah meraih peringkat pertama dalam MTQ nasional azan Iran dari 150 partisipan dari 10 propinsi dapat dilihat di bawah ini:


(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: