Bahram Qassemi. Iranian Foreign Ministry Spokesman.jpg
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran telah mengkritik Presiden AS Donald Trump karena menyebut Iran sebagai negara "nakal", menasihati pejabat Amerika untuk hanya menggunakan bahasa hormat saat berhadapan dengan rakyat Iran.
Negarawan AS yang baru harus "mempelajari pelajaran dari masa lalu dan hanya berbicara dengan bangsa Iran dengan bahasa hormat" kata Bahram Qassemi pada hari Sabtu (15/7).
Dia menambahkan bahwa penasehat presiden AS terlihat terperangkap di masa lalu dan tidak menyadari kenyataan di lapangan, dengan mengatakan bahwa mereka terlalu jauh tertinggal dari perkembangan di Iran, wilayah dan dunia.
Dia menyarankan agar administrasi Trump mempertimbangkan peran positif, konstruktif dan stabil Iran di seluruh wilayah dan seluruh dunia.
Juru bicara Iran menekankan bahwa presiden AS juga harus "mencari [penyebab] kekacauan dalam kebijakan dan tindakannya sendiri yang egois dan anarkis serta tindakan dari keinginannya sendiri, sekutu agresif dan penjajah di wilayah ini."
Berbicara pada sebuah konferensi pers di Paris pada hari Kamis (14/7), Trump mengatakan bahwa ancaman baru muncul dari negara-negara "nakal" seperti Korea Utara, Iran dan Suriah dan pendukung mereka.
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email