Mishdaq Yang Sebenarnya Dari “Urwatul Wutsqa”

Imam Sajjad as berkata “jalan yang luruh ialah Ahlul Bait as, jalan untuk bertawasul kepada Allah sw ialah tawasul kepada Ahlul Bait as.”

Shabestan News Agency, Al-Qur’an Karim di dalam surat Al-Baqarah ayat 256 disebutkan “Tiada paksaan dalam (memeluk) agama (Islam). Jalan kebenaran telah jelas dari jalan yang kesesatan. Oleh karena itu, barangsiapa mengingkari thaghut dan beriman kepada Allah, sesungguhnya ia telah berpegang kepada tali yang kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar nan Maha Mengetahui.”

Berdasarkan riwayat-riwayat yang ada, salah satu di antara mishdaq dari “berpegang teguh pada tali yang kuat” ialah berpegang kepada auliya Ilahi dan Ahlul Bait as.

Dimana Rasulullah saww bersabda “wahai sekalian manusia! Barang siapa yang mencintai “urwatul wutsqa” tali yang tidak akan pernah putus, maka berpeganglah kalian kepada wilayah Ali bin Abi Thalib, karena wilayahnya adalah wilayahku dan mentaatinya berarti juga mentaatiku, wahai sekalian manusia! Barang siapa yang mengenal hujjahnya setelahku maka kenalilah Ali bin Abi Thalib, barang siapa yang ingin berbahagia dengan wilayah Ilahi maka ikutilah wilayah Ali bin Abi Thalib as, karena ia adalah gudang ilmuku, barang siapa yang ingin berjumpa dengan Allah swt dan diridhai-Nya maka cintailah Imam suci dari keturunanku.”

Kita yang selalu mengucapkan “tunjukilah kepada kami jalan yang lurus”, mengenai hal ini Imam Sajjad as berkata “jalan yang luruh ialah Ahlul Bait as, jalan untuk bertawasul kepada Allah sw ialah tawasul kepada Ahlul Bait as.”

(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)