Suatu kali Nabi Musa pergi ke Gunung Sinai untuk meminta hujan kepada Allah. Setelah memuji dan memuja-Nya, Nabi Musa mulai memanggil-Nya dengan berbagai ungkapan, “Ya Allah, wahai Tuhan orang-orang yang beramal baik!”
Allah menjawab, “Labbaik.” (Labbaik berarti sahutan yang sopan atas suatu panggilan).
Nabi Musa memanggil lagi, “Ya Allah, wahai Tuhan orang-orang yang beribadah!” Allah menjawab, “Labbaik.”
Nabi Musa kembali memanggil, “Ya Allah, wahai Tuhan orang-orang yang berilmu!”
Allah menjawab, “Labbaik.”
Nabi Musa melanjutkan, “Ya Allah, wahai Tuhan orang-orang yang bertakwa!”
Allah menjawab, “Labbaik.”
Lalu Nabi Musa memanggil lagi, “Ya Allah, wahai Tuhan orang-orang yang berdosa!”
Allah menjawab, “Labbaik, labbaik, labbaik.”
Heran mendengar sambutan sebanyak tiga kali ini, Nabi Musa bertanya, “Ya Allah, mengapa saat aku memanggil-Mu dengan “Tuhan orang-orang yang berdosa”, kau menjawab hingga tiga kali?”
Allah menjawab, “Karena orang-orang berdosa adalah hamba-hambaKu yang paling lemah dan paling tidak memiliki sesuatu untuk dibanggakan, sedangan orang yang beramal baik, beribadah, berilmu dan bertakwa, semuanya memiliki sesuatu untuk dibanggakan. Mereka memiliki bekal untuk menghadap-Ku. Orang-orang berdosa lebih Kuperhatikan daripada selain mereka bila mereka meminta ampunan kepada-Ku, lantaran mereka adalah hamba-Ku yang paling membutuhkan rahmat dan kasih sayang-Ku.”
(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email