Shalat-shalat rawâtib adalah shalat-shalat yang ada kaitannya dengan shalat fardhu yang lima dalam hal waktunya secara tertib. Shalat-shalat rawâtib ini disebut juga nawâfil atau nâfilah jika satu.
Jumlah raka‘at shalat farîdhah dan nâfilah adalah lima puluh satu raka‘at, shalat farîdhah yang lima tujuh belas raka‘at dan selebihnya adalah shalat nâfilah .
عَنْ يُونُسَ قَالَ حَدَّثَنِي إِسْمَاعِيلُ بْنُ سَعْدٍ الْأَحْوَصُ قَالَ قُلْتُ لِلرِّضَا ع كَمِ الصَّلَاةُ مِنْ رَكْعَةٍ فَقَالَ إِحْدَى وَ خَمْسُونَ رَكْعَةً
Dari Yûnus berkata: Ismâ‘îl bin Al-Ahwash menyampaikan hadîts kepadaku dia berkata, "Saya bertanya kepada Al-Ridhâ as, berapakah jumlah raka‘at shalat (farîdhah dan nâfilah )?" Beliau berkata, "Lima puluh satu raka‘at."
عَنْ فُضَيْلِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ ع قَالَ الْفَرِيضَةُ وَ النَّافِلَةُ أَحَدٌ وَ خَمْسُونَ رَكْعَةً مِنْهَا رَكْعَتَانِ بَعْدَ الْعَتَمَةِ جَالِساً تُعَدَّانِ بِرَكْعَةٍ وَ هُوَ قَائِمٌ الْفَرِيضَةُ مِنْهَا سَبْعَةَ عَشَرَ رَكْعَةً وَ النَّافِلَةُ أَرْبَعٌ وَ ثَلَاثُونَ رَكْعَةً
Dari Fudhail bin Yasâr, dari Abû ‘Abdillâh as beliau berkata, "Shalat farîdhah dan nâfilah lima puluh satu raka‘at, di antaranya dua raka‘at setelah shalat ‘isya sambil duduk, (karena dilaksanakan sambil duduk) maka dihitung satu raka‘at dengan berdiri, shalat farîdhah tujuh belas raka‘at dan shalat nâfilah 34 raka‘at."
Adapun rincian shalat-shalat nâfilah atau sunnah yang tiga puluh empat raka‘at itu adalah:
- Nâfilah zhuhur sebanyak delapan raka‘at, yaitu dua raka‘at-dua raka‘at, jadi empat kali salâm, pada dua raka‘at pertama dianjurkan membaca sûrah Al-Ikhlâsh (di raka‘at pertama) dan Al-Kâfirûn (di raka‘at kedua). Nâfilah zhuhur ini dilaksanakan sebelum shalat zhuhur, yakni begitu tergelincir matahari hingga bayang-bayang suatu benda panjangnya mencapai sehasta, kecuali pada hari Jumat nawâfil -nya itu dilaksanakan sebelum zawâl, atau ditangguhkan setelah shalat zhuhur.
- Nâfilah ‘ashar sebanyak delapan raka‘at dengan empat kali salâm. Nâfilah ‘ashar ini dilaksanakan sebelum mendirikan shalat ‘ashar hingga bayang-bayang suatu benda mencapai dua hasta. (Lihat pembahasan waktu shalat yang telah lalu).
- Nâfilah maghrib sebanyak empat raka‘at dengan dua kali salâm, dilaksanakan setelah shalat maghrib, pada dua raka‘at yang pertama dianjurkan membaca sûrah Al-Ikhlâsh (di raka‘at pertama) dan sûrah Al-Kâfirûn (di raka‘at kedua).
- Nâfilah ‘isya sebanyak dua raka‘at dilaksanakan setelah shalat ‘isya.
- Nâfilah malam atau shalat malam sebanyak sebelas raka‘at baik di bulan Ramadhân maupun pada bulan-bulan yang lain. Adapun rinciannya yaitu shalat tahajjud delapan raka‘at dengan empat kali salâm, pada dua raka‘at pertama dianjurkan membaca sûrah Al-Ikhlâsh (di raka‘at pertama) dan Al-Kâfirûn (di raka‘at kedua), shalat syafa‘ dua raka‘at dan shalat watir/witir satu raka‘at. Waktunya dari pertengahan malam sampai tiba waktu shalat shubuh atau terbit fajar kedua. Shalat malam adalah shalat sunnah yang paling afdhal (utama) hingga disebutkan dalam Al-Kitâb. (Lihat bab shalat malam).
- Nâfilah fajar dilaksanakan sebelum waktu shubuh tiba, yaitu setelah terbit fajar pertama, jumlah raka‘atnya dua raka‘at. Nâfilah ini bisa dilaksanakan setelah shalat malam walaupun fajar pertama belum tiba.
(Abu-Zahra/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email