Pesan Rahbar

Home » » AS Serang Ibu Kota "Kekhalifahan" ISIS, 27 Warga Sipil Tewas

AS Serang Ibu Kota "Kekhalifahan" ISIS, 27 Warga Sipil Tewas

Written By Unknown on Friday, 25 August 2017 | 13:59:00


Organisasi Pemantau HAM Suriah (SOHR), Senin (21/8/2017), melaporkan, serangan udara koalisi Amerika Serikat (AS) ke kota Raqqa, Suriah, menewaskan 27 orang.

Semua korban adalah warga sipil. Raqqa diserang karena kota tersebut berada dalam kekuasaan kelompok teroris yang menamakan dirinya Negara Islam di Irak dan Suriah ( ISIS).

Menurut SOHR, di antara para korban tewas itu terdapat tujuh anak. Serangan udara “menarget daerah Al-Badu yang padat penduduknya di pusat kota," kata Direktur SOHR Rahmi Abdel Rahman, seperti dilaporkan kantor berita Perancis, AFP.

Separuh Raqqa, kota yang menjadi benteng pertahanan dan pusat “kekhalifahan” ISIS, telah jatuh ke Pasukan Demokratik Suriah (SDF), aliansi pejuang Kurdi dan Arab, yang memasuki kota itu sejak Juni.

SDF didukung oleh koalisi pimpinan AS, yang secara teratur melancarkan serangan udara terhadap para jihadis ISIS, yang dilaporkan telah membunuh ratusan warga sipil.

Menurut SOHR yang perusat di London, Inggris, setidaknya 125 warga sipil telah tewas dalam sepekan serangan pimpinan AS di Raqa, termasuk mereka yang tewas pada Minggu.

"Ada warga sipil yang tewas setiap hari akibat serangan koalisi ... Semakin pertempuran mendekati pusat kota yang padat penduduknya, semakin banyak warga sipil tewas," kata Abdel Rahman.

Koalisi tersebut, yang beroperasi di Suriah dan Irak, mengatakan, pihaknya mengambil semua tindakan yang mungkin untuk menghindari korban sipil.

Koalisi mengakui 624 warga sipil tewas dalam serangannya di Suriah dan Irak sejak 2014 hingga pertengahan Agustus ini. Namun, kelompok HAM mengatakan, jumlahnya jauh lebih tinggi.

Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Jan Egeland, mengatakan, wilayah yang dikuasai ISIS di kota Raqa sekarang ini menjai "tempat terburuk" di Suriah.

PBB memperkirakan, ada 25.000 warga sipil yang terjebak di dalam kota Raqqa, dengan persediaan makanan dan bahan bakar terbatas dan sangat mahal.

Puluhan ribu warga sipil juga telah melarikan diri dari kota tersebut, mempertaruhkan diri terhadap kemungkinan perburuan penembak jitu dan dan jebakan ranjau darat ISIS.

Lebih dari 330.000 orang terbunuh di Suriah sejak konflik tersebut meletus pada Maret 2011 yang diawali dengan demonstrasi anti-pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

(AFP/Kompas/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: