Pesan Rahbar

Home » » Ziarah Aminullah dan Teks Doanya

Ziarah Aminullah dan Teks Doanya

Written By Unknown on Tuesday 8 August 2017 | 09:55:00


Ziarah Aminullah (Bahasa Arab: زيارة أمين الله) adalah bacaan ziarah yang dibaca oleh Imam Sajjad as disaat menziarahi makam kakeknya Imam Ali bin Abi Thalib as. Ziarah Aminullah dari segi sanad, teks dan maknanya diakui oleh para ulama karena memiliki derajat yang sah dan valid dan juga diriwayatkan dalam kitab-kitab masyhur Syiah. Ziarah Aminullah adalah bacaan ziarah khusus untuk Imam Ali as yang dibaca pada hari Idul Ghadir, namun juga bisa berlaku secara umum yang dibaca ketika menziarahi makam salah seorang Aimmah as.


Sanad dan Keotentikan

Menurut riwayat yang dinukil dari Ibnu Masyhadi dalam kitab al-Mazarul Kabir [1], Ibnu Qulawaih dalam kitab Kamiluz Ziyarah [2] disebutkan sanad bacaan ziarah ini dari Ahmad bin Ali dari ayahnya yang menukil dari Imam Ridha as dan beliau dari para ayahnya dan mereka menukinya dari Imam Sajjad as. Allamah Majlisi dalam kitab Biharul Anwar juga meriwayatkan bacaan ziarah ini dengan sanad yang sama.

Syaikh Thusi [3], Sayid Ibnu Thawus [4], Syahid Awal [5] dan Kaf'ami [6] meriwayatkan bacaan ziarah ini dari Jabir bin Yazid al-Ju'fi yang menukilnya dari Imam Baqir as. Sayid Abdul Karim bin Thawus dalam kitab Farhatul Gharra menukil teks ziarah ini dengan dua sanad. Sanad yang pertama dari 'Umairah bin Saif dari ayahnya dan ia menukilnya dari Jabir yang menukil dari Imam Baqir as [7] dan sanad yang kedua sebagaimana sanad yang terdapat dalam kitab Kamiluz Ziyarah. [8]


Keotentikan Ziarah Aminullah

Syaikh Abbas al-Qumi dalam kitab Mafatih al-Jinan menyebutkan ziarah Aminullah sebagai ziarah kedua untuk Imam Ali as. Ia menulis:

"Ziarah kedua adalah ziarah yang dikenal dengan nama Aminullah yang memiliki sanad yang terpercaya dan diriwayatkan di semua kitab-kitab ziarah dan Mashabih [9]. Diriwayatkan Allamah Majlisi berkata, "Ini adalah sebaik-baik bacaan ziarah. Dari sisi teks dan sanad muktabar dan harus ikut terangkum (terjaga) dalam kumpulan Raudah Muqaddash."[10]

Allamah Majlisi juga menulis dalam Biharul Anwar:, "Kami menukil ziarah ini dari beberapa jalur dan kami ulang-ulang: 1. Dari sisi perbedaan bacaan. 2. Dari sisi sanad, bacaan ziarah ini adalah bacaan ziarah yang paling sahih derajatnya. 3. Dari sisi waktu dan tempat membaca, bacaan ziarah ini berlaku umum dan bisa dibaca kapan saja. [11]


Fadhilah Ziarah Aminullah

Imam Baqir as mengenai keutamaan atau fadilah membaca ziarah ini berkata, "Setiap muslim Syiah yang membaca doa ziarah ini di sisi makam Amirul Mukminin as atau makam salah seorang dari Aimmah as maka Allah swt bacaan ziarah dan doanya akan dicatat dalam catatan amalnya dan akan distempel oleh Nabi Muhammad sa dan akan terjaga dalam kondisi tersebut sampai diserahkan kepada al-Qaim (Imam Mahdi afs) yang menyerahkan kepada pemiliknya dengan penghormatan, pemuliaan dan bermartabat." [12]

Bacaan ziarah ini juga khusus dibacakan untuk Imam Ali as pada hari Idul Ghadir. Juga bisa dibaca di sisi makam salah satu Imam Maksum as. [13]


Tata Cara Membaca Ziarah Aminullah

Ziarah Aminullah diriwayatkan dengan berbagai jalur yang berbeda, yang hampir kesemuanya memiliki lafadz ziarah yang sama, meski ada sedikit perbedaan pada sebagian kecil lafadznya. Riwayat yang paling masyhur adalah yang terdapat dalam kitab Mafatihul Jinan yang diriwayatkan dari Jabir, dari Imam Muhammad Baqir as yang berkata: "Imam Zainal Abidin as menziarahi makam Imam Ali as, ia berdiri dan menangis di sisi makam sambil membaca ziarah ini."[14]

Berdasarkan riwayat tersebut, Imam as menyebutkan bagian awal dari ziarah tersebut dibaca sambil berdiri dan dalam keadaan menangis. Bagian kedua yaitu yang dimulai dari

 اللهم اِنَّقلوبَ المخبتین الیك و الهِةٌ… 

dibaca sambil meletakkan wajah di atas tanah kuburan Imam Ali as dan melanjutkan sisa bacaan ziarah sampai habis. [15]


Kandungan Bacaan Ziarah

Pada permulaan bacaan ziarah, terdapat beberapa kalimat singkat yang berisi salam kepada Imam Maksum as yang dilanjutkan dengan penyaksian mengenai keutamaan dan kekhususan Imam. Bagian terpenting dari bacaan ziarah adalah doa yang berisi permintaan atau keinginan untuk mendapatkan kebahagiaan, kesempurnaan dan keagungan insani. Setelah itu juga bacaan sejumlah permintaan lainnya kepada Allah swt. Bacaan ziarah ini juga mengandung pengajaran dan pendidikan. [16]


Matan Ziarah Aminullah

Simak bacaan doanya:

اَلسَّلامُ عَلَیكَ یا امینَ اللهِ فی اَرْضِهِ وَحُجَّتَهُ عَلی عِبادِهِ اَلسَّلامُ عَلَیكَ یا اَمیرَالْمُؤْمِنینَ اَشْهَدُ اَنَّكَ جاهَدْتَ فِی اللهِ حَقَّ جِهادِهِ وَعَمِلْتَ بِكِتابِهِ وَاتَّبَعْتَ سُنَنَ نَبِیهِ صَلَّی اللهُ عَلَیهِ وَآلِهِ حَتّی دَعاكَ الله اِلی جِوارِهِ فَقَبَضَكَ اِلَیهِ بِاخْتِیارِهِ وَاَلْزَمَ اَعْدائَكَ الْحُجَّةَ مَعَ مالَكَ مِنَ الْحُجَجِ الْبالِغَةِ عَلی جَمیعِ خَلْقِهِ اَللّهُمَّ فَاجْعَلْ نَفْسی مُطْمَئِنَّةً بِقَدَرِكَ راضِیةً بِقَضاَئِكَ مُولَعَةً بِذِكْرِكَ وَدُعاَئِكَ مُحِبَّةً لِصَفْوَةِ اَوْلِیاَئِكَ مَحْبُوبَةً فی اَرْضِكَ وَسَماَئِكَ صابِرَةً عَلی نُزُولِ بَلاَّئِكَ شاكِرَةً لِفَواضِلِ نَعْماَئِكَ ذاكِرَةً لِسَوابِغِ آلا ئِكَ مُشْتاقَةً اِلی فَرْحَةِ لِقاَئِكَ مُتَزَوِّدَةً التَّقْوی لِیوْمِ جَزاَئِكَ مُسْتَنَّةً بِسُنَنِ اَوْلِیاَئِكَ مُفارِقَةً لِاَخْلاقِ اَعْدائِكَ مَشْغُولَةً عَنِ الدُّنْیا بِحَمْدِكَ وَثَناَئِكَ سپس امام سجاد گونه خود را بر قبر گذاشت و گفت: اللّهُمَّ اِنَّ قُلُوبَ الْمُخْبِتینَ اِلَیكَ والِهَةٌ وَسُبُلَ الرّاغِبینَ اِلَیكَ شارِعَةٌوَاَعْلامَ الْقاصِدینَ اِلَیكَ واضِحَةٌ وَاَفْئِدَةَ الْعارِفینَ مِنْكَ فازِعَةٌ وَاَصْواتَ الدّاعینَ اِلَیكَ صاعِدَةٌ وَاَبْوابَ الاِجابَةِ لَهُمْ مُفَتَّحَةٌ وَدَعْوَةَ مَنْ ناجاكَ مُسْتَجابَةٌ وَتَوْبَةَ مَنْ اَنابَ اِلَیكَ مَقْبُولَةٌ وَعَبْرَةَ مَنْ بَكی مِنْ خَوْفِكَ مَرْحُومَةٌ وَالاِغاثَةَ لِمَنِ اسْتَغاثَ بِكَ مَوْجُودَةٌ وَالاِعانَةَ لِمَنِ اسْتَعانَ بِكَ مَبْذُولَةٌوَعِداتِكَ لِعِبادِكَ مُنْجَزَةٌوَزَلَلَ مَنِ اسْتَقالَكَ مُقالَةٌ وَاَعْمالَ الْعامِلینَ لَدَیكَ مَحْفُوظَةٌ وَاَرْزاقَكَ اِلَی الْخَلائِقِ مِنْ لَدُنْكَ نازِلَةٌ وَعَواَّئِدَ الْمَزیدِ اِلَیهِمْ واصِلَةٌ وَذُنُوبَ الْمُسْتَغْفِرینَ مَغْفُورَةٌ وَحَواَئِجَ خَلْقِكَ عِنْدَكَ مَقْضِیةٌ وَجَواَئِزَ السّآئِلینَ عِنْدَكَ مُوَفَّرَةٌ وَ عَواَّئِدَ الْمَزیدِ مُتَواتِرَةٌ وَمَواَّئِدَ الْمُسْتَطْعِمینَ مُعَدَّةٌ وَمَناهِلَ الظِّماَءِ مُتْرَعَةٌ اَللّهُمَّ فَاسْتَجِبْ دُعاَئی وَاقْبَلْ ثَناَئیوَاجْمَعْ بَینی وَبَینَ اَوْلِیاَئی بِحَقِّ مُحَمَّدٍ وَعَلِی وَفاطِمَةَ وَالْحَسَنِ وَالْحُسَینِ اِنَّكَ وَلِی نَعْماَئی وَمُنْتَهی مُنای وَغایةُ رَجائی فی مُنْقَلَبی وَمَثْوای در كامل الزیارات بعد از این زیارت، عبارت ذیل نیز آمده است: اَنْتَ اِلهی وَسَیدی وَمَوْلای اِغْفِرْ لاَوْلِیاَئِنا وَكُفَّ عَنّا اَعْداَئَنا وَاشْغَلْهُمْ عَنْ اَذانا وَاَظْهِرْ كَلِمَةَ الْحَقِّ وَاجْعَلْهَا الْعُلْیا وَاَدْحِضْ كَلِمَةَ الْباطِلِ وَاجْعَلْهَا السُّفْلی اِنَّكَ عَلی كُلِّ شَیءِ قَدیرٌ


Catatan Kaki:

1. Ibnu Masyhadi, al-Mazarul Kabir, hlm. 285.
2. Ibnu Qulawaih, Kamiluz Ziyarah, hlm. 39.
3. Syaikh Thusi, Mishbahul Muhtajid, hlm. 682.
4. Sayid Ibnu Thawus, Mishbahuz Zair, hlm. 583.
5. Syahid Awal, al-Mazar, hlm. 114.
6. Kaf'ami, al-Mishbah, hlm. 480; Kaf'ami, al-Baladul Amin, hlm. 495.
7. Sayid Abdul Karim bin Thawus, Farhatu al-Gharra, hlm. 40.
8. Sayid Abdul Karim bin Thawus, Farhatul-Gharra, hlm. 43.
9. Sebagian dari kitab-kitab yang menulis ziarah ini telah dijelaskan sebelumnya.
10. Qomi, Syaikh Abbas, Mafatihul Jinan, hlm. 595; Rasuli Mahallati, Sayid Hasyim, Syarh Ziyarat Aminullah, hlm. 10.
11. Majlisi, Biharul Anwar, jld. 100, hlm. 269.
12. Ibnu Thawus, Mishbahuz Zair, hlm. 245-246; Rasuli Mahallati, Sayid Hasyim, Syarhe Ziyarate Aminullah, hlm. 11; Qomi, Syaikh Abbas, Mafatihul Jinan, hlm. 597.
13. Qomi, Syaikh Abbas, Mafatihul Jinan, hlm. 597.
14. Anwar al-Qulub, Muntakhab Ad'iyah wa Ziyarat, hlm. 162; Qomi, Syaikh Abbas, Mafatihul Jinan, hlm. 595.
15. Qomi, Syaikh Abbas, Mafatihul Jinan, bagian Ziarah Aminullah, hlm. 595.
16. Rasuli Mahallati, Sayid Hasyim, Syarhe Ziyarate Aminullah, hlm. 15.


Daftar Pustaka

1. Ibnu Thawus, Abdul Karim bin Ahmad, Farhatul Gharra, Qom, Dar al-Radhi, tanpa tahun.
2. Ibnu Qaulawiyah, Ja'far bin Muhammad, Kamiluz Ziyarat, Najaf Asyraf, Mathbu'at al-Muqadassag al-Radhwiyah, tanpa tahun.
3. Ibnu Masyhad, Muhammad bin Ja'far, al-Mazarul Kabir, Qom, Muassasah al-Nashr al-Islami, 1378 S.
4. Anwar al-Qulub, Muntakhab Ad'iyah wa Ziyarat, Qom, Intisyarat Zair, cet. I. 1382 S.
5. Rasul Mahallati, Sayid Hasyim, Syarhe Ziyarate Aminullah, Qom, Daftar Nashr Farhang Islami, cet. II, 1379 S.
6. Syahid Awal, al-Mazar, Qom, Madrasah al-Imam al-Mahdi, 1368 S.
7. Qomi, Syaikh Abbas, Mafatihul Jinan, Qom, Ayinah Danesh, 1384 S.
8. Majlisi, Muhammad Baqir, Biharur Anwar.

(Dokumen ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: