Pesan Rahbar

Home » » Asma Dewi, Tumbal Para Politisi Yang Tak Diakui

Asma Dewi, Tumbal Para Politisi Yang Tak Diakui

Written By Unknown on Tuesday 19 September 2017 | 23:53:00


Asma Dewi, wanita yang ditangkap polisi karena diduga menyebarkan ujaran kebencian dan terkait sindikat Saracen, di akun media sosialnya aktif mengampanyekan pasangan Anies Baswedan – Sandiaga Uno di Pilkada DKI 2017 lalu.

Meski demikian, dia bukanlah bagian dari tim pemenangan Anies-Sandi. Asma hanyalah seorang pendukung atau simpatisan. Setidaknya begitulah jawaban dari kubu Anies-Sandi.

Lantas, untuk apa seorang wanita yang katanya hanya berprofesi sebagai ibu rumah tangga biasa ini, diduga terlibat sindikat Saracen yang menyebar isu SARA dan berita hoax lewat media sosial untuk kepentingan politik?

Menurutnya pengamat politik Arbi Sanit, hal ini perlu diungkap, karena Asma bukanlah seorang politisi atau tokoh yang mencari kekuasaan, sehingga keterkaitannya dengan Saracen hanyalah pesanan para politisi.

” Asma Dewi itu apa, apakah dia seorang tokoh yang ingin berkuasa? Apakah dalam keluarganya, teman-temannya ada yang ingin berkuasa atas negara, daerah, atau pemerintahan? Kalau motif itu gak ada, berarti ini pesanan orang lain untuk berkuasa itu. Karena dia sendiri tak punya motif berkuasa. Logikanya gampang sekali,” kata pengamat politik Arbi Sanit kepada Netralnews.com, Senin (18/9/2017).

“Ini kan suatu kepentingan kelompok atau organisasi yang besar. Gak mungkin seorang Asma Dewi, ibu rumah tangga ini, sebegitunya berkepentingan menjatuhkan Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) atau untuk memenangkan Anies. Dia kan bukan politisi,” sambungnya.

Lebih jauh Arbi menyebut, penyangkalan yang dilakukan para politisi, hanyalah upaya ‘mencuci tangan’ dan menjadikan Asma Dewi sebagai tumbal mereka dalam untuk mendapatkan kekuasaan.

“Ini orang semua cuci tangan. Sekarang Asma Dewi dikorbankan. Fakta-fakta dulu dia di mana, berhubungan dengan siapa. Nah ini polisi tinggal jalani seberapa jauh hubungan itu. Polisi kan tahu benar cara mengungkap,” paparnya.

Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri pada Jumat (8/9/2017), menangkap Asma Dewi, karena diduga mengunggah konten ujaran kebencian terkait Saracen atau kelompok yang diduga menyebar isu SARA dan berita hoax lewat media sosial untuk kepentingan politik.

Seiring bergulirnya kasus itu, sejumlah foto yang beredar di medsos menunjukkan Asma kerap berkumpul bersama politisi pendukung Anies-Sandi dalam berbagai momen.

Dia juga disebut-sebut aktif mengikuti Aksi Bela Islam yang menuntut penegakan hukum kepada rival Anies di pilkada, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di kasus penistaan agama. Bahkan ia sempat dikait-kaitkan dengan Presidium Alumni 212.

Kabarnya Asma juga terlibat di Tamsya Al Maidah, sebuah gerakan yang dibentuk oleh kubu yang bersebrangan dengan Ahok-Djarot Saiful Hidayat, dengan tujuan mengawal Tempat Pemungutan Suara (TPS) di hari pencoblosan pada April lalu, agar pilkada berjalan aman dan damai serta jauh dari kekurangan.

Meski demikian, kubu Anies-Sandi membantah. Mereka menyebut Asma hanyalah simpatisan dan bukan bagian dari tim pemenangan. Demikian juga Presidium Alumni 212 dan Tamasya Al Maidah yang menyebut, Asma tak terdaftar dalam struktur kepengurusan mereka.

(Netral-News/suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: