Oleh: Muhammad Husaini
Media-media Israel mengekspos berita pertemuan Hamd bin Isa Al Khalifah, raja bahrain, dengan Abraham Cooper, seorang rabi Yahudi di Israel. Koran Israel Maariv menyebut pertemuan ini sebagai usaha “mengikis kebencian di kalangan seluruh agama”. Menurutnya, warga Bahrain berhak untuk melakukan kunjungan ke tanah pendudukan.
Pertemuan ini tentu tidak terjadi secara kebetulan dan merupakan sebuah jawaban atas kunjungan dua rabi Yahudi ke Manama baru-baru ini.
Pertemuan-pertemuan seperti ini merupakan sebuah bentuk pembenaran terhadap pernyataan Benjamin Netanyahu yang menegaskan bahwa Israel memiliki hubungan tersembunyi dengan banyak negara Arab dan Teluk Persia.
Perlu diketahui, Bahrain telah secara terang-terangan mengekspos hubungan dengan Israel dengan alasan Arab Saudi dari sejak tahun 1994 lalu. Sudah puluhan tahun negara ini memainkan peran sebagai jembatan langsung dan tak langsung untuk hubungan antara Riyadh dan Tel Aviv. Banyak dokumen yang bisa membuktikan hubungan politik dan ekonomi langsung antara Bahrain dan rezim Zionis.
Ini bukanlah kali pertama raja Bahrain mengadakan pertemuan dengan para petinggi dan rabi Yahudi. Pada bulan Maret lalu, Al Khalifah bertemu dengan Marc Schneier, kepala The Foundation for Ethnic Understanding New York. Dalam pertemuan ini, ia menegaskan bahwa Israel bukan hanya mampu membela diri sendiri, tetapi juga mendukung setiap teriakan moderasi di kalangan negara-negara kawasan Timur Tengah.
(Al-‘Ahd/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email