Dewan Ulama Palestina di Lebanon menyatakan haram kita menormalisasi hubungan dengan rezim Zionis Israel.
Demikian berita ini dilansir oleh situs berita Shafa hari ini.
Dewan Ulama Palestina itu meminta kepada seluruh ulama Islam supaya menyatakan hal ini dengan tegas.
“Barang siapa yang menentang pengharaman normalisasi hubungan dengan Israel ini, ia telah berkhianat kepada Allah, Rasulullah, dan umat beliau,” tandas pernyataan resmi Dewan Ulama Palestina itu.
Dalam pernyataan resmi itu juga ditegaskan, “Keputusan yang telah diambil oleh Gerakan Muqawamah Islam Palestina (Hamas) di Gaza adalah sebuah langkah penting dalam menyelesaikan problem managemen untuk menciptakan perdamaian dan persatuan Palestina.”
Dewan Ulama Palestina menekankan supaya prinsip-prinsip yang telah ditetapkan oleh perjuangan Palestina diperhatikan dan muqawamah serta persatuan tetap dipelihara hingga Palestina terbebaskan dari cengkeraman para penjajah dan seluruh pengungsi kembali ke tempat tinggal mereka serta salat bisa digelar di Yerusalem sebagai ibukota Palestina, bangsa Arab, dan seluruh Muslimin.
Sepertinya fatwa Dewan Ulama Palestina ini dikeluarkan lantaran tersebar berita bahwa sebagian negara Arab dan Islam telah mengadakan hubungan tersembunyi dan bahkan terang-terangan dengan rezim Zionis Israel.
Sebuah sumber berita menyatakan kepada al-Manar bahwa salah seorang pemimpin Palestina baru-baru ini telah mengadakan pertemuan tersembunyi dengan para penasihat Benjamin Netanyahu di salah satu ibukota negara Eropa.
Abdul-Fattah al-Sisi, Presiden Mesir, hari ini telah menggelar pertemuan terbuka dengan Perdana Menteri Israel di sela-sela Sidang Umum PBB di New York.
(Shafa/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email