Pesan Rahbar

Home » » Inilah 5 Tradisi Unik Saat Hari Raya Idul Adha di Indonesia

Inilah 5 Tradisi Unik Saat Hari Raya Idul Adha di Indonesia

Written By Unknown on Saturday, 2 September 2017 | 01:08:00


Hari Raya Idul Adha adalah hari besar keagamaan yang selalu dinantikan oleh kaum Muslim di seluruh dunia. Waktu perayaannya yang bertepatan dengan datangnya “musim haji” ini sekaligus menjadi momen penting untuk menumbuhkan kepedulian sosial terhadap sesama. Salah satu caranya adalah dengan menyembelih dan membagikan hewan kurban berupa sapi, kambing, atau domba kepada orang-orang miskin dan tidak mampu.

Namun tak hanya itu, ternyata ada beberapa tradisi unik saat Hari Raya Idul Adha di Indonesia.

Apa saja? Berikut 5 di antaranya:

1. Apitan di Semarang

Sebagai rasa syukur atas rezeki berupa hasil bumi yang diberikan, masyarakat Semarang selalu melakukan apitan. Tradisi ini ditandai dengan pembacaan doa untuk keselamatan warga dan dilanjutkan dengan melakukan arak-arakan. Nantinya, warga akan berebut mengambil iring-iringan berupa hasil pertanian, seperti padi, jagung, terung, cabai, tomat, dan sejenisnya. Masyarakat setempat percaya bahwa hasil bumi yang mereka peroleh akan membawa berkah.


2. Manten sapi di Pasuruan

Manten sapi adalah tradisi yang dilakukan masyarakat Pasuruan untuk menghormati hewan kurban yang akan disembelih. Menariknya, sapi-sapi warga yang hendak dijadikan kurban akan didandani secantik mungkin layaknya pengantin. Hewan tersebut juga akan diberikan kalung bunga tujuh rupa, lalu dibalut dengan kain kafan, serban, dan sajadah. Selain untuk membungkus jenazah sebelum dimakamkan, kain kafan juga menjadi tanda kesucian orang yang berkurban.

Semua sapi yang sudah didandani akan diarak oleh ratusan warga menuju masjid setempat untuk diserahkan kepada panitia kurban. Setelah sapi disembelih, ibu-ibu akan turut memeriahkan tradisi ini dengan membawa bumbu masak dan peralatan dapur untuk acara memasak sebelum makan bersama.


3. Mepe kasur di Banyuwangi

Masyarakat Osing di Banyuwangi juga menyambut hari raya dengan tradisi unik. Tradisi yang dikenal dengan istilah mepe kasur atau menjemur kasur ini selalu diadakan setiap mendekati Idul Adha. Menariknya, proses menjemur kasur harus dilakukan secara serentak sejak pagi hari di depan rumah masing-masing. Sesekali, mereka akan membolak-balik dan menggebuk kasur menggunakan alat tebah atau sapu lidi agar kembali bersih dari debu.

Mepe kasur menjadi cara masyarakat setempat menghormati datangnya bulan Zulhijah. Warga juga percaya bawa tradisi menjemur kasur menjadi cara untuk menolak bala, sekaligus menjauhkan segala hal-hal buruk dari rumah.


4. Grebeg gunungan di Yogyakarta

Di Yogyakarta, tradisi unik grebegan dilakukan setiap hari besar agama Islam. Bila ada grebeg Syawal saat Idul Fitri, maka ada juga tradisi grebeg gunungan menjelang Idul Adha. Saat grebeg gunungan, tiga buah gunungan (pareden) berisi berbagai makanan dan hasil bumi akan diarak dari keraton menuju masjid untuk upacara pembacaan doa.

Acara puncaknya adalah pada saat warga memperebutkan ketiga gunungan dengan penuh semangat. Mereka percaya bahwa makanan yang berhasil diambil dari gunungan bisa mendatangkan rezeki.


5. Kaul negeri dan abda’u di Maluku Tengah

Masyarakat Negeri Tulehu di Maluku Tengah selalu merayakan kaul negeri dan abda’u setelah melaksanakan shalat Idul Adha. Tradisi ini merupakan acara adat menggendong tiga kambing menggunakan kain, layaknya menggendong anak kecil, oleh para pemuka adat dan agama. Kambing tersebut kemudian diarak keliling desa sambil diiringi alunan takbir dan shalawat menuju masjid. Nantinya, ketiga kambing tersebut akan disembelih dan dagingnya dibagikan kepada fakir miskin.

Sementara itu, abda’u merupakan tradisi merebut bendera bertuliskan kalimat tauhid oleh ribuan pemuda di Desa Tulehu, Ambon. Tradisi ini menjadi sebuah bentuk ketulusan menerima Islam sebagai agama yang harus dijaga. Selain itu, abda’u diselenggarakan untuk mempererat hubungan persaudaraan antarpemuda.

***

Nah, itulah di antara beberapa tradisi yang digelar masyarakat di sejumlah daerah di Indonesia bertepatan dengan saat perayaan Idul Adha. Untuk dapat menyaksikan secara langsung, ada baiknya jika kita datang langsung ke daerah-daerah tersebut sekalian menambah pengalaman dan pengetahuan baru terkait akulturasi budaya yang terjadi antara Islam dan budaya Indonesia.

(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: