Sekalipun pihak otoritas Myanmar melancarkan aksi kekerasan terhadap warga muslim Rohingya, rezim Zionis Israel masih tetap akan terus mempersenjatai Pemerintah Myanmar.
Demikian berita ini dilansir oleh al-‘Ahd menukil dari berita yang dimuat oleh koran berbahasa Ibrani Haaretz.
Aksi kekerasan Pemerintah Myanmar terhadap warga muslim Rohingya di Rakhine semakin meningkat. Menurut data yang dikeluarkan oleh PBB baru-baru ini, lantaran peningkatan aksi kekerasan dan pembakaran beberapa desa, hampir 70 ribu warga muslim Myanmar melarikan diri dari Rakhine ke Bangladesh.
Realita pahit ini tidak merubah sikap dan keputusan rezim Zionis. Tel Aviv masih tetap menentang usaha untuk memutus pengiriman bantuan senjata ke Myanmar.
Dari sejak Oktober tahun lalu, pasukan keamanan Myanmar memulai operasi militer di Rakhine. Aksi mereka dalam operasi ini adalah memperkosa wanita, membantai anak-anak, membakar desa, dan membunuh warga sipil. Otoritas Myanmar masih melanjutkan kejahatan perang yang jelas-jelas melanggar undang-undang internasional.
“Sekalipun laporan kongkrit utusan PBB dan para peneliti dari Universitas Harvard sehubungan dengankejahatan perang Myanmar, Israel masih tetap akan melanjutkan bantuan persenjataan untuk Myanmar,” tulis Haaretz.
Pada bulan Agustus 2016 lalu, perusahaan Israel TAR Ideal Concept Ltd memuat foto-foto tentang pembelajaran menggunakan senjata produk Israel jenis Corner Shot. Senjata jenis ini telah memasuki wilayah Myanmar.
(Haaretz/Al-‘Ahd/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS
Post a Comment
mohon gunakan email