Orang-orang yang lalai, mereka menyaksikan seluruh nikmat-nikmat yang diberikan kepada mereka, namun mereka melalaikannya sehingga tidak menggunakannya dengan benar.
Shabestan News Agency melaporkan dari Isfahan, Hujjatul Islam Isma’il Siyaushi dalam kajian akhlaqnya menjelaskan bahwa derajat kelompok orang-orang yang lalai lebih rendah dari pada hewan sekalipun, karena setiap hewan juga ada sesuatu yang dinantikan oleh kita, misalnya dari kambing kita bisa memanfaatkan susu, daging dan juga bulu-bulunya.
Ia menambahkan, apakah benar-benar akan terealisasi mengenai apa yang dinantikan Allah swt dari manusia ataukah tidak? Yakni hati dan ruh manusia bangun, dan menggunakan serta memanfaatkan dengan baik nikmat-nikmat yang telah diberikan Allah swt kepada manusia.
Namun lain halnya dengan orang-orang yang lalai, dimana mereka menyaksikan seluruh nikmat-nikmat yang diberikan kepada mereka, namun mereka melalaikannya sehingga tidak menggunakannya dengan benar, misalnya akal yang merupakan nikmat terbesar yang hanya diberikan kepada manusia saja, tidak digunakan dengan benar oleh orang-orang yang lalai.
Lebih lanjut Hujjatul Islam Siyaushi menuturkan, jika hati manusia tidak bangkit maka semua anggota badan dan tubuhnya akan menjadi tempat singgah setan, keadaan pertama saat manusia sadar akan kelalaiannya ialah sesaat jelang kematian dan ketika ruh mulai terpisah dari tubuhnya.
Dan di saat jasadnya sudah diletakkan di dalam kubur dalam kesendirian, dan kemudian setelah itu saat di alam barzakh ia meminta kesempatan lagi kepada Allah swt, dan kesadarannya ini tidak ada manfaatnya sama sekali, demikian jelasnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email