Menangisi Imam Husain as dan memperingati bulan duka Muharram ini ini adalah hal yang penting, dan hal lainnya yang tidak kalah penting ialah makrifat terhadap Imam Husain as dan kebangkitannya dengan makrifat yang dalam.
Hal ini disampaikan Ayatullah Sayyid Muhammad Musawi, Imam Jum’at di Aran va Bidgal provinsi Isfahan.
Dijelaskannya dalam khutbah Jum’at tersebut bahwasanya menangisi Imam Husain as dan memperingati bulan duka Muharram ini ini adalah hal yang penting, dan hal lainnya yang tidak kalah penting ialah makrifat terhadap Imam Husain as dan kebangkitannya dengan makrifat yang dalam.
Namun demikian, jangan sampai peringatan duka Husaini ini dicampur dengan hal-hal yang khurafat, oleh karena itu kita harus berusaha agar jangan sampai merusak bulan Muharram ini dengan hal-hal yang tidak dianjurkan, terangnya.
Ia menambahkan, sangat di sayangkan masih banyak terjadi, dimana sebagian orang melakukan hal-hal yang tidak dianjurkan bahkan dimakruhkan seperti tathbir, karena perbuatan ini menjadi persoalan dalam ideologi Syi’ah, perbuatan itu juga dapat mencoreng mazhab Syi’ah yang merupakan ajaran Ahlul Bait as.
Salah satu pesan dari kebangkitan Asyura ialah menghidupkan kembali amar ma’ruf nahi munkar di dalam masyarakat dan juga untuk menarik orang-orang supaya mengarah ke Ahlul Bait Rasulullah saww.
Membangkitkan kembali nurani sejarah dan meneladani kebangkitan Imam Husain as di hadapan orang-orang zhalim adalah kesadaran yang harus dimiliki oleh kaum muslimin terhadap para penguasa. Selain itu, menghidupkan kembali hak-hak Islam, perintah-perintah dan ajaran-ajarannya, dan juga memahami dengan benar dan tepat makna dan dan nilai kesyahidan di jalan Allah swt, serta meyakini keutamaan mati dengan kemuliaan dari pada hidup penuh dengan kehinaan merupakan pesan lainnya yang dibawa oleh kebangkitan Asyura.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email