Satu pasukan hingga maghrib Asyura dan satu pasukan lagi hingga setelah Asyura, pasukan pertama dipimpin oleh Imam Husain as dan pasukan kedua dipimpin oleh Sayyidah Zainab sa, dimana jika tidak ada dua pasukan ini maka Karbala tidak akan bermakna.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Hujjatul Islam Sayyid Ahmad Darastani saat menjelaskan tentang peristiwa Karbala di Masjid Jamkaran.
Dijelaskannya, pasca wafatnya Rasulullah saww hampir selama 50 tahun tiga orang Imam mempersiapkan dua pasukan untuk menyertai Imam Husain as di Karbala, di antara dua pasukan ini ialah 72 orang laki-laki yang penuh cinta untuk menyertai Imam Husain as hingga saat terbenamnya Asyura, dan pasukan lainnya ialah 80 orang wanita dan anak-anak yang tugas mereka dimulai sejak terbenamnya matahari di hari Asyura.
Ia menambahkan, satu pasukan hingga maghrib Asyura dan satu pasukan lagi hingga setelah Asyura, pasukan pertama dipimpin oleh Imam Husain as dan pasukan kedua dipimpin oleh Sayyidah Zainab sa, dimana jika tidak ada dua pasukan ini maka Karbala tidak akan bermakna.
Jika tidak ada orang-orang tersebut mungkin kebangkitan Imam Husain as tidak akan ada sejarah seperti yang sekarang ini, dan jika dilihat dari keadaan saat itu mungkin Imam as tidak akan melakukan kebangkitan.
Satu hal yang perlu disebutkan dalam peristiwa Asyura adalah bahwa setiap orang tidak bisa menjadi Husaini, dan syahid bersama Imam Husain as tidak didapat oleh semua orang, karena untuk berada di dalam barisan Imam Husain as, harus melewati banyak ujian baik ujian materi maupun maknawi, hingga akhirnya sampai ke Imam Husain as.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email