Hezbollah supporters in Baalbek, Lebanon.
Arab Saudi telah mendesak pemerintah Lebanon untuk mengambil tindakan untuk mengekang kelompok perlawanan Lebanon Hizbullah.
Menteri Luar Negeri Saudi untuk Urusan Teluk Persia Thamer al-Sabhan pada hari Minggu (29/10) mengecam "keheningan" pemerintah Beirut mengenai apa yang dia sebut "perang" Hizbullah melawan kerajaan Teluk Persia.
"Apa yang aneh adalah keheningan pemerintah dan orang-orang Lebanon atas hal itu," Sabhan menulis di Twitter tentang apa yang diyakini para pengamat pasti akan mempermalukan pemerintah Perdana Menteri Saad Hariri, yang mencakup perwakilan Hizbullah dan sekutu-sekutunya.
Pemerintah Lebanon belum berkomentar atas ucapan Sabhan.
Pernyataan Sabhan terjadi pada hari yang sama ketika anggota parlemen Hizbullah Nawaf Musawi mengecam Arab Saudi karena membiayai kampanye media untuk memfitnah partai tersebut menjelang pemilihan parlemen tahun depan.
"Arab Saudi telah mengalokasikan anggaran untuk menghukum Hizbullah. Apa yang baru dalam kampanye Saudi melawan Hizbullah adalah bahwa mereka diluncurkan langsung dari mulut rezim Saudi sebelumnya diluncurkan dari mulut sekutu atau teman di Lebanon," kata Musawi dalam sebuah demonstrasi Hizbullah di Libanon selatan.
"Kampanye melawan Hizbullah bukanlah hal baru ... oleh karena itu, kami mengatakan bahwa kampanye ini akan meningkat, terutama di musim pemilihan," tambahnya.
Sabhan telah berulang kali menyerang gerakan perlawanan tersebut, namun ini adalah pertama kalinya dia mengkritik langsung pemerintah Hariri.
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email