Dua hari lalu (16/10), seorang pengguna media sosial Youtube bernama Qistina Balqis mengunggah tayangan video yang menggambarkan raja baru Thailand, Maha Vajiralongkorn (64), mengangkat tangan dan komat-kamit dalam sebuah upacara shalawatan. Islam Indonesia tak bisa memverifikasi isi video tersebut.
Anak tunggal mendiang Bhumibol Adulyadej ini diminta pulang dari kediamannya di Jerman (12/10) untuk mewarisi takhta kerajaan Thailand setelah kematian ayahnya. Meski diliput berbagai skandal, Vajiralongkorn kerap mencitrakan diri sebagai anak yang berbakti kepada kedua orangtuanya.
Pemimpin junta militer Thailand Prayut Chan-O-Cha mengumumkan bahwa Vajiralongkorn dipastikan akan meneruskan kekuasaan ayahnya. “Pemerintah akan memberi tahu Dewan Legislatif Nasional bahwa Yang Mulia Raja telah menunjuk penerusnya pada 28 Desember 1972,” kata Prayuth dalam pidato yang disiarkan televisi.
Lahir di Istana Kerajaan Dusit Bangkok, Vajiralongkorn adalah satu-satunya putra Raja Bhumibol dan Ratu Sirikit yang menghabiskan sebagian besar masa mudanya di sekolah-sekolah swasta di Eropa dan Australia, tempat dia lulus dari akademi militer negeri itu. Setelah menyelesaikan pendidikan militernya, Vajiralongkorn pulang kampung dan bergabung dengan angkatan udara Thailand. Sang putra mahkota itu mulai menggemari dunia kedirgantaraan setelah berlatih menerbangkan pesawat di AS.
Namun demikian, banyak yang mengecam keras Thailand lantaran kerap menyaksikan kekerasan terhadap minoritas Muslim di Selatan. Rupanya inilah salah satu yang ingin diubah oleh raja baru, yang dikabarkan memiliki hubungan baik dengan kalangan Islam tersebut.
Entah benar atau tidak isi upacara shalawatan yang diunggah itu, penghormatan pada keyakinan minoritas merupakan refleksi perikemanusiaan yang patut dihargai. Sikap penghormatan ini diharapkan mampu membawa angin segar kepada minoritas Muslim di Thailand yang kerap merasa ditindas dan ditekan.
Berikut adalah Video yang diambil dari Youtube yang memuat upacara shalawatan umat Islam Thailand dengan sang raja
(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email