Surat PCNU Kabupaten Garut yang ditujukan kepada Ketua DKM Masjid Agung Garut, tentang penolakan Tausiyah oleh Ustad Bachtiar Nasir dan KH Ahmad Shabri Lubis.
Rencana kedatangan Bachtiar Nasir dan KH Ahmad Shabri Lubis di Kabupaten Garut Jawa Barat mendapat penolakan dari Pengurus Cabang Nadhlatul Ulama (PCNU) Wilayah Garut. Karena PCNU merasa da’i ini selalu memberikan tausiyah yang tidak menyejukkan, bahkan cenderung melukai perasaan sebagian warga Indonesia dan menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat dalam surat yang ditujukan kepada Ketua DKM Mesjid Agung Garut.
Acara yang direncanakan akan dilaksanakan pada hari Minggu 11 November 2017 di Alun-Alun Kota Garut, disebutkan oleh PCNU tetap bisa diselenggarakan apabila tidak mengundang kedua penceramah tersebut atau diganti penceramah dengan ulama yang menyejukkan.
Jika tidak diganti maka pihak PCNU mengkhawatirkan akan ada gerakan massa penolakan kegiatan tersebut dan akan membuat suasana tidak kondusif.
Surat yang berkop Pengurus Cabang Nadhlatul Ulama Kabupaten Garut ditandatangani oleh KH. Rd. Amin Muhyiddin Maulani selaku Rais Syuriyah, lalu ada KH. Aceng Naufal Mimar S.Ag, M.Ag dengan jabatan katib, lalu KH. Atjeng Abdul Wahid Drs, dengan jabatan sebagai Ketua Tanfidziyah dan yang terakhir Ir, Deni Rangga Jaya selaku Sekretaris PCNU.
Berikut isi suratnya:
Surat tersebut ditanda tangani oleh Rois Syuriah KH. Rd. Amin Muhyidin Maulani, Ketua KH. Aceng Naufal Mimar, S.Ag, M.Ag, Ketua Tanfidziyah KH. Drs. Atjeng Abdul Mujib, Sekretaris Ir. Deni Rangga Jaya. Tembusan surat ditujukan ke Bapak Kapolres Garut dan Majlis Ulama Indonesia (MUI) Garut.
(Arrahmah-News/suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email