Pesan Rahbar

Home » » Muslimat NU dan Warga NU Sambut Ketum GP Ansor Dengan Tarian Salawat di Merauke

Muslimat NU dan Warga NU Sambut Ketum GP Ansor Dengan Tarian Salawat di Merauke

Written By Unknown on Monday, 17 September 2018 | 00:46:00


Sabtu (15/9) siang Bandara Mopah, sebuah bandara di bagian paling timur Indonesia di kota Merauke Papua dipenuhi anak-anak berkaus putih dengan aksessoris ikat kepala berwarna cerah khas Papua. Bersama mereka terdapat belasan wanita mengenakan baju bernuansa hijau sambil yang semangat melantunkan salawat. Mereka adalah ibu-ibu muslimat Nahdlatul ulama dan anak-anak dari sekolah NU setempat.

Rangkaian tarian dan shalawatan di bandara ini ditujukan untuk menyambut Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas beserta rombongan yang datang ke Merauke untuk melepas Kirab Bendera Merah Putih dari Merauke, ujung timur Indonesia Minggu (16/9).

Acara besok merupakan pelepasan resmi yang dilangsungkan bersamaan dengan empat titik lainnya di Sabang, Nunukan, Miangas dan Rote. Kelima rombongan kirab nantinya akan berakhir di Yogyakarta pada 26 Oktober 2019.

Di Bandara Mopah, Gus Yaqut juga disambut sejumlah tokoh antara lain Ketua KNPI Merauke Hendrik Mahuse, tetua adat Maliharsyad Basik dan Ketua PC GP Ansor Merauke Syahmuhar M Zein Ongeo Gebse. Di ujung prosesi penyambutan, tokoh adat Maliharsyad Basik kemudian memakaikan Imbuh, topi khas Papua kepada Gus Yaqut.

Di samping sambutan hangat petinggi setempat, Kedatangan Gus Yaqut juga mendapat sambutan masyarakat Merauke. Tampak beberapa warga meminta berfoto bersama dengannya.

“Selamat datang di Merauke,” ujar Maliharsyad yang terlihat turut memakai baju hijau seragam Ansor, Sabtu (15/9).

Gus Yaqut mengatakan, Kirab Satu Negeri digelar untuk semakin menguatkan ikatan konsensus kebangsaan. Kirab bertema Bela Agama, Bangsa, Negeri ini akan efektif untuk mematahkan upaya sekelompok orang atau pihak yang tengah berupaya merusak tatanan kehidupan masyarakat Indonesia.

Keberagaman suku, adat, bahasa dan agama, tandas Gus Yaqut, harus dijadikan modal berharga untuk menciptakan kerukunan dan meneruskan pembangunan. “Ini adalah ikhtiar kecil GP Ansor untuk mempersatukan bangsa yang akhir-akhir ini menunjukkaan adanya benih perpecahan,” ujarnya, Sabtu (15/9).

Melalui acara ini GP Ansor ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia bisa menjadi inspirasi dalam menciptakan perdamaian di atas berbagai keberagaman yang ada di dalamnya.

Setelah dilepas dari Merauke, rombongan kirab ini dijadwalkan bertolak ke Jayapura untuk melaksanakan sejumlah rangkaian kegiatan, antara lain pengibaran bendera Merah Putih terpanjang di wilayah perbatasan RI dengan Papua Nugini pada Senin, (17/9).

Selanjutnya rombongan kirab akan menuju Papua Barat untuk acara mengibarkan bendera di bawah laut, tepatnya di kawasan Raja Ampat. (Ahmad Rozali)

(NU/Suara-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: