Ilustrasi, Rizieq Shihab
Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dicegat pemerintah Arab Saudi saat akan pergi ke Malaysia.
Bahkan, Rizieq juga sempat diinterogasi oleh pihak Arab Saudi selama 5 jam.
Dilansir Tribun Video dari Kompas, terkait hal tersebut, Tim Advokasi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama) meminta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memberikan jaminan perlindungan terhadap Rizieq Shihab selama berada di Arab Saudi.
Hal itu diungkapkan salah satu anggota Tim Advokasi GNPF Ulama, Nasrullah Nasution, saat bertemu Wakil Ketua DPR Fadli Zon di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/9/2018).
Menurut Nasrullah, setelah Polri menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) atas kasus dugaan penistaan Pancasila dan kasus dugaan chat mesum dengan Firza Husein, Rizieq merasa gerak-geriknya selalu dipantau.
Situasi dinilai makin parah setelah Rizieq bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais.
Salah satunya ketika Rizieq dilarang pergi ke Malaysia dan meninggalkan Arab Saudi oleh otoritas setempat.
“Beliau (Rizieq) dicegat terus harus mendapatkan interogasi yang cukup lama, dari jam 11 malam sampai jam 4 subuh tanpa suatu hal yang jelas apa permasalahannya,” kata Nasrullah.
Selain itu, Nasrullah juga menyayangkan adanya pihak-pihak di Indonesia yang mencegah kepulangan Rizieq.
Kecurigaan Nasrullah cukup beralasan karena hingga saat ini Rizieq tidak dapat keluar dari Arab Saudi.
Bahkan, yang turut memperkuat kecurigaan tersebut yakni tidak adanya permintaan deportasi dari Pemerintah Indonesia.
“Kami mencurigai ini ada pihak-pihak yang memiliki kepentingan untuk mencegah atau datang kembali ke Indonesia. Padahal, jelas setiap warga negara itu dilindungi baik yang ada di Indonesia maupun yang di luar negeri,” tuturnya.
Simak video ini:
(Tribun-News/Suara-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email