Gubernur DKI Anies Baswedan tak terima saran Djarot Saiful Hidayat agar tak terlalu lama 'menjomblo' setelah Sandiaga Uno mundur dari Wagub DKI. PDIP membela Djarot.
"Saya rasa Pak Anies nggak perlu terlalu defensif begitulah menanggapi statement Pak Djarot," ujar politikus PDIP Charles Honoris kepada wartawan, Jumat (19/10/2018).
Charles mengaku heran atas respons keras Anies kepada eks Gubernur DKI itu. Padahal, menurutnya, Djarot hanya memberi candaan kepada mantan rivalnya di Pilgub DKI.
"Jangan terlalu serius, Pak Anies. Dari yang saya tangkap, Pak Djarot hanya berkelakar, bahkan Pak Djarot sudah menyampaikan ucapan selamat bekerja. Pertarungan Pilkada DKI sudah lewat," tutur Charles.
Anggota Komisi I DPR itu mengingatkan lebih baik Anies fokus pada janji-janji kampanyenya yang banyak belum terealisasi. Charles menyatakan tak perlu lagi merasa bersaing dengan Djarot, yang pada Pilgub DKI 2017 berpasangan dengan Basuki T Purnama (Ahok).
"Tugas Pak Anies sebagai Gubernur DKI berat dan PR-nya masih banyak. Sekarang waktunya kita bersama-sama fokus bagaimana menjadikan Jakarta lebih baik lagi. Ayo kita gotong royong bangun Jakarta," tutur legislator yang kembali maju lewat Dapil DKI itu.
Sebelumnya diberitakan, Djarot meminta Anies tidak kelamaan 'menjomblo' setelah Sandiaga Uno mengundurkan diri dari kursi Wagub DKI karena maju di Pilpres 2019 bersama Prabowo Subianto. Anies pun membalas sengit dan membandingkan posisinya dengan Djarot, yang pernah juga tak berpasangan ketika memimpin DKI setelah Ahok dipenjara karena divonis bersalah dalam kasus penistaan agama.
"Udah berapa lama saya nggak ada wagub? Pak Djarot berapa lama nggak ada wagub? Berkaca dulu sebelum komentar," tukas Anies merespons Djarot, Jumat (19/10).
Kalau dihitung-hitung, Anies belum genap dua bulan 'menjomblo'. Dua partai pengusungnya, Gerindra dan PKS, hingga kini belum menemukan kata 'sepakat' soal siapa yang dipilih menggantikan Sandiaga.
Sementara itu, Djarot sendiri dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta menggantikan Ahok pada 15 Juni 2017. Politikus PDIP itu memimpin DKI hingga Oktober 2017 tanpa didampingi wakil gubernur.
Djarot pun punya pembelaan kenapa dia lebih lama jadi 'jomblo'. Rupanya, sisa masa jabatan yang pendek membuat Djarot tak memungkinkan didampingi Wagub DKI lagi.
"Saya jomblo 6 bulan, tak ada wagub. Aturannya memang tidak memperbolehkan angkat wagub karena masa jabatan tinggal 6 bulan," kata Djarot, Jumat (19/10).
(Detik/Berita-Terheboh/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email