Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo Syamsuddin Said menyatakan siap mengundurkan diri dari jabatannya bila tidak mampu menyelesaikan persoalan yang mendera Kota Palu pascagempa dan tsunami disertai likuifaksi pada Jumat (28/9) lalu.
"Saya secara pribadi sebagai wakil wali kota kalau memang dianggap tidak maksimal menjalankan pemerintahan, saya tidak ada masalah, saya siap diturunkan atau mengundurkan diri," ujar Sigit sembari meneteskan air mata seperti dilaporkan Antara, Rabu (17/10).
Pernyataan tersebut disampaikan Sigit di sela skors Rapat Dengar Pendapat di kantor DPRD Kota Palu karena tidak dihadiri Wali Kota Palu, Hidayat. Menurut pria yang akrab disapa Pasha Ungu itu, jika pascagempa masyarakat memintanya mundur, dirinya siap. Meski demikian dia belum menyampaikan secara formal kepada Wali Kota Palu atas sikapnya tersebut.
Pasha juga mengaku tidak ambil pusing terhadap kelompok masyarakat tertentu yang sengaja memperkeruh suasana agar warga tidak mempercayai kinerjanya selama ini, sebab apa yang sudah dikerjakan dalam menangani bencana sudah dilakukan semaksimal mungkin.
"Kami tidak peduli dihujat, kami tidak mau pusing dihina sampai dikatakan tidak mampu, saya secara pribadi tanpa membawa unsur-unsur pemerintah berusaha bekerja. Kalau setelah ini, saya (mundur), mungkin pak wali seperti apa nanti, bagaimana tanggap beliau, saya belum tahu," katanya.
Sambil terbata-bata, vokalis band Ungu ini mengakui bantuan logistik yang datang di awal-awal pascagempa terjadi sangat terbatas. Pasha mengklaim aparatur pemerintah setempat sudah bekerja untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat agar bisa kembali bangkit.
"Saya kira itu bukan persoalan. Tapi hari ini bagaimana kita memberikan pemenuhan jaminan hidup masyarakat kita terkait tuntutan kebutuhan makanan mereka, karena tanggap darurat ini diperpanjang sampai tanggal 26 Oktober," tambahnya.
Rapat dengar pendapat yang akan membahas pemulihan kota serta anggaran bantuan kepada korban pascagempa diskors tanpa batas waktu sampai Wali Kota Palu, Hidayat hadir untuk memberi penjelasan penanganan bencana.
Awalnya rapat dipimpin Ketua DPRD Palu, Ishak Cae berlangsung alot sebab anggota dewan mengajukan interupsi meminta wali kota hadir dalam rapat sesuai dengan kesepakatan awal hingga akhirnya anggota lain ikutan interupsi dan walk out meninggalkan ruang rapat.
Di saat bersamaan sejumlah warga masuk di ruang rapat sambil membawa spanduk mosi tidak percaya dengan pemerintahan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palu terkait dengan penanganan pascagempa yang dinilai lamban. Mereka meminta beberapa angota DPRD setempat bertanda tangan. Hingga saat ini rapat masih diskors.
(CNN-Indonesia/Berita-Terheboh/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email