Pesan Rahbar

Home » » METODE PRAKTIS UNTUK MEMPERKENALKAN TUHAN KEPADA ANAK

METODE PRAKTIS UNTUK MEMPERKENALKAN TUHAN KEPADA ANAK

Written By Unknown on Wednesday, 30 July 2014 | 10:23:00

Oleh: DR. Mas'ud Hajji Zodeh
Diterjemahkan dari: "Kilid ho ye Omukhtan beh kudakon darbore ye Khudo"
Yang diterjemahkan dari bahasa Inggris oleh DR. Mas'ud Hajji Zodeh.
Diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh: E.Z. Susilawati.
1


METODE PRAKTIS UNTUK MEMPERKENALKAN TUHAN KEPADA ANAK

DAFTAR ISI
MUKADIMAH PENULIS …………………………………………………………..
BAGIAN PERTAMA: PERTANYAAN-PERTANYAAN ANAK TENTANG TUHAN……………………………………………………………………………….

Bab 1. Ketika Anak-anak Bertanya……………………………………………
Bab 2. Siapakah Tuhan ?………………………………………………………
Bab 3. Di manakah Tuhan ?……………………………………………………
Bab 4. Apakah Tuhan Melihatku dan Mendengar Percakapanku ? ….……….
Bab 5. Dari Mana Aku Datang ?………………………………………………
Bab 6. Dari Mana Tuhan Datang ?…………………………………………….
Bab 7. Apa Yang Akan Terjadi Setelah Kematian ?…………………………..
Bab 8. Siapakah Orang Yang Paling Kuat Di Dunia ?………………………...
Bab 9. Apakah Tuhan Akan Mengabulkan Setiap Permintaanku ?……………
Bab 10. Kenapa Tuhan Tidak Melakukan Sesuatu ?……………………………
Bab 11. Mirip Dengan Siapakah Tuhan ?……………………………………….

BAGIAN KEDUA: METODE PENGAJARAN TERHADAP ANAK TENTANG TUHAN ……………………………………………………………………………….
Bab 1. Metode Belajar Tanpa Program. ………………………………………..
Bab 2. Belajar Dengan Program ………………………………………………..
Bab 3. Belajar Dengan Mempergunakan Setiap Fasilitas Yang Ada …………..
Bab 4. Belajar Dari Teks-teks Madzhabi ……………………………………….
Bab 5. Belajar Melalui Sejarah Agama …………………………………………
Bab 6. Belajar Melalui Tamsil-tamsil Atau Permisalan ………………………..
Bab 7. Belajar Melalui Pandangan-pandangan Yang Berbeda …………………
Bab 8. Belajar Dari Masyarakat ………………………………………………..
Bab 9. Belajar Dari Orangtua ……………………………………………….
Bab 10. Belajar Dari Kesalahan-kesalahan Orangtua ……………………….
Bab 11. Belajar Dari Alam …………………………………………………..
Bab 12. Belajar Melalui Musik Dan Gerakan Badan ……………………………
Bab 13. Belajar Melalui Ketrampilan Dan Architectur Bangunan ………………
Bab 14. Belajar Melalui Pertanyaan ……………………………………………..
Bab 15. Prinsip-prinsip Belajar Tentang Tuhan …………………………………

BAGIAN TIGA: KERJASAMA ANTARA SEKOLAH DENGAN RUMAH UNTUK KEBERHASILAN ANAK-ANAK DALAM BELAJAR TENTANG TUHAN ………………………………………………………………………………..

Bab 1. Tahapan Iman : Masa Sebelum Sekolah Dasar …………………………
Bab 2. Tahapan Iman : Masa Kanak-kanak …………………………………….
Bab 3. Tahapan Iman : Masa Pra Remaja ………………………………………
Bab 4. Krisis Iman ………………………………………………………………
Bab 5. Menyendiri Dalam Sepi …………………………………………………
Bab 6. Ibadah Bersama ………………………………………………………….
Bab 7. Berpartisipasi Dalam Aktivitas-aktivitas Maknawi dan Sosial ………….
Bab 8. Pemilihan Sekolah ……………………………………………………….
Bab 9. Memberi Perhatian Pada Bumi Tuhan …………………………………...
Bab 10. Membantu Orang Lain ……………………………………………..
Bab 11. Belajar Tentang Seluruh Madzhab Dan Agama ………………………….
Bab 12. Berbeda Dengan Yang Lain ………………………………………………
Bab 13. Menerima Kebaikan Dan Memerangi Keburukan ………………………..

TANYA JAWAB ……………………………………………………………………….

KOSA KATA ………..………………………………………………………………….
2


MUKADIMAH PENULIS

Kita sekarang ini hidup pada zaman yang secara dhahir penuh dengan berbagai kesulitan dan kontradikisi, serta kehidupan yang kosong dari nilai-nilai yang berharga. Kebanyakan dari manusia pada masa ini sedang disibukkan dalam pencarian ketenangan, harapan keberhasilan pada masa datang serta disibukkan dengan pencarian tujuan dari kehidupan mereka. Harapan-harapan semacam ini mereka inginkan pula dari anak-anak mereka. Keseluruhan orangtua senantiasa ingin mengetahui bagaimanakah cara (yang tepat) yang harus dilakukan untuk mendidik anak-anak mereka sehingga mereka kelak bisa menemukan keberhasilan dalam kehidupan.

"Pertumbuhan spiritual" pada dasarnya adalah sebuah metode untuk mengenali nilai-nilai kebaikan dan mengutamakan proses pemikiran untuk mencari makna dari sebuah kehidupan. Berinteraksi dengan seseorang atau sesuatu yang lebih baik dari dirinya, perasaan menemukan pertumbuhan, pemahaman seseorang tentang kemafhuman suatu kehidupan dan apa makna kehidupan yang berjalan sejak dari kelahiran hingga kematian, perhatian yang disertai dengan penghormatan terhadap maujud-maujud bumi, bisa dikatakan dengan satu kalimat bahwa, semuanya ini merupakan pengajaran-pengajaran yang berhadapan langsung dengan iman.

Pengajaran tentang Tuhan mempunyai perbedaan yang begitu jelas dengan pengajaran tentang masalah-masalah lain, terutama ketika Anda harus berhadapan dengan anak kecil Anda. Pengajaran semacam ini pada dasarnya merupakan sebuah pengajaran tentang "kehidupan dalam bentuk yang lain" yang hal ini akan membahas tentang kehidupan yang memiliki makna, harapan, tanggung jawab terhadap nilai-nilai yang berbobot, serta perencanaan yang didasarkan pada pemikiran yang benar dan terarah. Tuhan adalah sebuah nama yang mengarahkan kita pada paling pentingnya wujud di alam semesta ini. Dan pengetahuan serta pemahaman kita tentang Nya akan memberi bentuk dalam kehidupan sehari-hari dan interaksi serta segala aktivitas yang kita lakukan.

Di dalam pemikiran tentang Tuhan terdapat kepercayaan yang beragam dimana di dalamnya terdapat perbedaan-perbedaan yang begitu banyak mengundang perhatian, tetapi di samping itu terdapat pula titik-titik persamaan yang bisa ditarik darinya. Kitab ini tidak ditulis berdasarkan pandangan dari sebuah madzhab secara khusus karena tujuannya adalah untuk memperkenalkan metoda-metoda yang penting dalam pengenalan Tuhan, metoda yang pasti bermanfaat bagi pengikut seluruh agama dan madzhab. Pada dasarnya, kitab yang berada di hadapan Anda ini merupakan kumpulan dari ide-ide dan saran-saran yang mungkin bisa Anda lakukan, sementara sebagian lainnya mungkin merupakan sebuah ide yang sangat aneh bagi Anda. Saran penting kami adalah pilihlah pokok-pokok yang sekiranya sesuai untuk Anda. Anda bisa memanfaatkan bahasan-bahasan dalam kitab ini sebagai landasan dalam melangkah untuk sampai pada penemuan-penemuan baru, yang kemudian bisa Anda pakai untuk membantu pertumbuhan spiritual anak-anak Anda.

Kitab ini mempunyai tiga pokok bahasan, bagian pertama dari buku ini mengkhususkan pembahasannya tentang pertanyaan-pertanyaan anak sehubungan dengan Tuhan, pertanyaaan yang mungkin tidak Anda miliki jawabannya. Sebenarnya, bagaimana kita bisa mampu mengungkap rahasia besar kehidupan ini?.

Bagian dua, membahas dan mengkaji metode-metode yang berbeda dalam kaitannya dengan interaksi anak-anak dengan Tuhan. Dengan mengkaji bagian ini, Anda akan menemukan bahwa iman tidak hanya diperkuat secara khusus dengan cara-cara pendalaman akhlaq saja, tetapi terdapat pula banyak metode dan cara-cara yang terkadang bisa dilaksanakan dengan cara selainnya seperti dengan penyusunan program yang serius dan mengkhusus dalam masalah ini, tetapi ada kalanya pula masalah tentang keimanan ini muncul secara spontan. Sebenarnya hal-hal apakah yang bisa dimanfaatkan untuk pengenalan tentang Tuhan? Bagaimana kita bisa menciptakan lingkungan yang paling baik untuk membantu pertumbuhan spiritual dan madzhabi dalam diri anak?

Bagian ketiga dari kitab ini berbicara tentang masalah yang lebih luas dari pengenalan tentang Tuhan. Dengan mengkaji bagian ini, Anda akan menemukan bahwa anak Anda sesungguhnya adalah seorang pelajar yang sedang dalam masa pendidikannya, seorang pelajar yang memiliki begitu banyak tim pengajar.

Tahapan pertumbuhan maknawi anak dan pertanyaan-pertanyaan yang begitu banyak tentang: "Bagaimana sebuah keluarga harus mengadakan interaksi dengan dunia luar untuk menumbuhkan maknawi dalam diri anak", akan dikaji pula dalam buku ini.

Paling pentingnya saran buku ini untuk para orangtua yang bijak adalah Janganlah sekali-sekali Anda menampakkan perbedaan pendapat terhadap minat dan keingintahuan anak-anak Anda tentang Tuhan. Karena hal ini merupakan terbaiknya jalan untuk memulai pembicaraan tentang paling pentingnya persoalan kehidupan, yang dengan cara ini Anda mampu untuk menumbuh suburkan iman, harapan dan mafhumnya Tuhan untuk anak-anak Anda.


BAGIAN SATU

PERTANYAAN-PERTANYAAN ANAK TENTANG TUHAN

Kebanyakan dari anak-anak secara tiba-tiba dan mengagetkan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang Tuhan kepada orang-orang dewasa: "Siapa Tuhan?", "Di mana Tuhan?", Siapa yang menciptakan Tuhan?", "Apakah Tuhan juga melihat kita, ketika kita berada di dalam gua yang gelap gulita?", Mampukah Tuhan melakukan semua pekerjaan?", "Dari mana kita tahu bahwa Tuhan mendengarkan suara kita?", "Kenapa Tuhan tidak melenyapkan saja setiap kejelekan dan kejahatan yang ada?", "Apakah Tuhan tidak mampu melakukan hal itu?".

Terkadang pertanyaan-pertanyaan seperti di atas dan pertanyaan-pertanyaan semacam ini membuat kita berfikir bahwa anak-anak betul-betul terlahir ke dunia sebagai seorang filsuf.

Sebenarnya anak-anak terlahir dengan akal keingintahuannya yang senantiasa berusaha untuk menemukan hakekat dari segala sesuatu yang ada di dunia ini. Para muslim meskipun berada dalam kelompok dan madzhab yang berbeda-beda, biasanya mempunyai keyakinan yang sama tentang hakekat wujudnya Tuhan, hanya saja masing-masing pribadi mempunyai pemahaman dan penafsiran yang berbeda-beda, sehingga senantiasa kita lihat terbentuknya tingkat keimanan yang heterogen di dalam masyarakat.

Pemahaman dan penafsiran pribadi seseorang tentang Tuhan senantiasa berubah dan semakin mencapai kesempurnaan seiring dengan perjalanan hidup dan pertambahan ilmu seseorang. Jawaban-jawaban Anda terhadap pertanyaan-pertanyaan anak Anda pun biasanya mempunyai hubungan yang erat dengan tingkat penafsiran pribadi Anda tentang Tuhan. Mungkin sebagian dari jawaban pertanyaan yang Anda ungkapkan tidak begitu memuaskan bagi diri Anda sendiri atau barangkali Anda malah tidak mampu mengungkapkan jawaban Anda dengan bahasa yang sederhana dan mudah difahami oleh anak?.

Lalu…..

Bagaimana dan tutur bahasa yang seperti apa yang harus dipergunakan sehingga persoalan-persoalan semacam ini bisa difahami dengan mudah oleh kedua belah pihak, yaitu Anda dan anak Anda?.

Pada bagian ini kita akan mengkaji secara lebih mendalam seputar pertanyaan-pertanyaan tersebut dan menemukan kunci untuk menjawabnya dan menjadikan masalah ini sebagai suatu hal yang perlu mendapat perhatian serius dari para orang tua yang mendapatkan pertanyaan-pertanyaan semacam ini dari anak-anaknya, "Siapa Tuhan?", "Apakah Tuhan itu?", "Di mana Dia?", "Kapan Dia ada?", "Apakah Dia juga mempunyai peran di muka bumi ini?".


BAB 1.

KETIKA ANAK-ANAK BERTANYA

Bahkan paling sulitnya pertanyaan dari anak-anak tentang Tuhan, pun mempunyai jawaban yang bisa difahami, yang hal ini akan akan membuka pemikiran penanya cilik ini tentang kekaburan pemahaman mereka akan Tuhan.

"Seseorang yang bertanya pasti muncul dari rasa keingintahuannya".

Manusia melakukan hubungan dengan dunia seputarnya dengan cara mengungkapkan pertanyaan dan kebutuhan-kebutuhannya. Kita bisa melihat dari apa kata-kata pertama yang diucapkan oleh seorang anak. Pasti akan berkisar tentang: "Apa?", "Di mana?", "Ke mana?", "Kenapa?".

Dan semua orang tua yang mempunyai anak berumur antara empat sampai lima tahun akan faham betul dengan hal-hal berikut:

"Mama, sebesar apa Tuhan itu?",

"Tuhan adalah paling besarnya sesuatu. Dia lebih besar dari bumi dan langit dan ….",

"Tetapi seperti apa besar Nya?",

"Tuhan sebesar alam ini, bahkan lebih besar lagi.",

"Apakah Tuhan ada pada setiap tempat?",

"Iya.",

"Kenapa?",

"Karena Dia adalah pencipta segalanya dan Dia pulalah yang harus mengatur segalanya.",

"Bagaimana Dia mampu berada pada semua tempat?",

"Karena Dia Tuhan, yang mampu melakukan segala sesuatu.",

"Kenapa?".

Cepat atau lambat Anda pasti akan menghadapi pertanyaan-pertanyaan semacam ini, yang mungkin untuk menjawab secara sempurna kesemua pertanyaan-pertanyaan tersebut bukanlah sebuah hal yang sederhana dan ringan buat Anda.

Anak-anak mampu menjelaskan persoalan-pesoalan dunia secara mendalam, tetapi ketika bertanya tentang Tuhan, mereka mengeluarkan petanyaan-pertanyaan paling sulit tentang baik, buruk, hidup dan matinya Tuhan.

Cara-cara di bawah ini akan bisa membantu Anda dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka, ketika Anda sedang berbicara dengan anak Anda tentang Tuhan dan mengungkap tentang rahasia-rahasia Nya.

i. Anda harus menganggap serius pertanyaan anak, dan sebelum menjawab berfikirlah sejenak untuk mencari waktu yang tepat untuk menjawab pertanyaan mereka.

Mungkin Anda sedang sibuk memasak, telephone juga berdering terus-menerus, rumah masih berantakan di sana-sini, dan masih banyak pekerjaan-pekerjaan yang belum Anda selesaikan, kemudian tiba-tiba anak Anda bertanya: "Mama, Tuhan besarnya seperti apa?". Normal, kalau dalam keadaan seperti ini, menjawab pertanyaan anak bukanlah waktu yang tepat betapapun berharganya pertanyaan mereka. Ketika Anda berada dalam kondisi seperti ini tetapkanlah waktu yang tepat untuk menjawab pertanyaannya, tentu saja dengan persetujuan anak Anda. Biasanya awal malam adalah waktu yang paling tepat untuk hal ini, karena selain pekerjaan Anda telah selesai, Anda juga mempunyai cukup waktu untuk bercakap dan berbincang tentang Tuhan dengan anak Anda. Paparkanlah kembali pertanyaan mereka dan ungkapkanlah pendapat-pendapat Anda dengan bahasa yang ringan dan mudah difahami.

ii. Perhatikan pertanyaan anak Anda.
Kadang-kadang anak mengajukan suatu pertanyaan bukan untuk memuaskan rasa keingintahuannya atau untuk mencari jawaban yang benar, tetapi hanya untuk memancing perhatian orangtuanya atau untuk alasan-alasan yang lain. Anda tentu lebih memahami akan hal ini dan Andapun mempunyai kemampuan yang lebih untuk mengkaji apa yang menjadi alasan anak sehingga mengajukan suatu pertanyaan. Ketika Anda telah memahami bahwa anak-anak bertanya betul-betul muncul dari rasa keingintahuannya, maka perhatikanlah pertanyaan mereka dengan seksama.

iii. Katakan dengan jujur kepada anak, bahwa tidak semua pertanyaan mereka bisa Anda jawab.
Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan anak, Anda tidak harus menunggu hingga Anda mampu menjawab kesemua pertanyaan mereka, karena barangkali Anda bukanlah seorang filsuf atau 'alim rabbani yang mengetahui seluk-beluk pertanyaan dan jawabanya dengan sangat detail dan seksama, atau barangkali Anda khawatir bahwa jawaban Anda malah akan membuat kekeliruan dan menimbulkan kebingungan dalam diri anak. Maka, katakanlah dengan jujur, bahwa tidak semua pertanyaan mereka bisa Anda jawab.

Pada masa pra remaja, kadang-kadang anak tidak berminat untuk mengungkapkan kesemua pertanyaan mereka kepada Anda. Dalam keadaan ini maka sebaiknya Anda menyarankan supaya anak mengungkapkan pertanyaannya kepada seseorang yang bisa dipercaya (seperti kakak, guru,….). Tentunya Anda juga harus mengingatkan bahwa tidak selamanya dia bisa membebankan semua jawaban dari pertanyaannya kepada orang lain, tetapi suatu ketika dia harus berusaha sendiri dan mampu untuk mencari jawaban dari pertanyaannya.

Untuk memahamkan dan memperkenalkan wujud Tuhan kepada anak, Anda bisa memulainya dengan mengingat kembali pemahaman Anda tentang Tuhan. Meskipun Anda sebagai seseorang yang telah dewasa mempunyai pengalaman yang lebih banyak dalam persoalan ini, tetapi pencarian terhadap hakekat Tuhan adalah suatu hal yang tidak akan pernah ada hentinya dan akan berjalan terus-menerus dalam seluruh jenjang kehidupan manusia. Atas dasar ini, hingga sekarangpun Anda sebenarnya masih tetap sebagai seorang pencari (hakekat Tuhan) yang hanya bisa memberikan sedikit dari pemahaman yang Anda miliki kepada anak Anda. Hal ini terjadi mungkin karena ada beberapa persoalan yang untuk Anda sendiripun belum mempunyai pemecahan dan jawaban yang memuaskan atau bahkan ada sebagian dari persoalan yang hingga kini belum Anda temukan jawabannya.

Oleh karena itu, berikanlah selalu semangat kepada anak Anda untuk mencari pengetahuan lebih banyak lagi tentang Tuhan, dan berbincang-bincang tentang Nya bersama Anda. Pergunakanlah pemisalan atau contoh untuk menjawab pertanyaan mereka. tetapi Anda harus senantiasa menekankan bahwa Anda tidak mampu untuk menjawab secara sempurna pertanyaan-pertanyaan mereka, karena setiap jawaban yang Anda berikan tetap akan mempunyai penafsiran yang terbatas akan hakekat Tuhan, sedangkan Tuhan adalah sesuatu yang tidak bisa dibahasakan, karena bahasa bagaimanapun tinggi dan sempurnanya tetap membuat batasan akan hakekat Tuhan yang tak terbatas.

Katakan pada anak Anda:

" Mama tidak tahu sebesar apa Tuhan itu, tetapi Mama tahu bahwa di alam ini tidak ada sesuatupun yang lebih besar, lebih agung, lebih kuat, lebih baik dan lebih indah dari Nya. Tuhan lebih agung dari cahaya yang memancar, lebih luas dari langit, lebih besar dari alam, lebih …. dan Dia begitu mencintai hamba-hamba Nya.",

"Tetapi di mana Tuhan tinggal?",

"Dia hadir di semua tempat.",

"Apa Dia hadir pula di kamar Zahra?",

"Iya.",

"Dia juga ada di dalam lemarinya Zahra?, Di tempat mainan Zahra?, Di kulkas?, Di kamar Mama?, Di …..?",

"Tentu! Tentu!."

"Tapi bagaimana?",

"Tidak ada seorangpun yang tahu.",

"Kenapa?",

"Karena Dia Tuhan, yang tidak memiliki keterbatasan seperti kita manusia. Tuhan tidak bisa dibatasi oleh dinding, tidak bisa dibatasi oleh pintu, bumi, langit, ….. dan di manapun kita berada Dia senantiasa bersama kita."

Ketika Anda merasakan bahwa tidak ada keharusan untuk mengetahui jawaban dari kesemua pertanyaan tersebut, maka Anda berdua akan lebih merasakan kebesaran dan keagungan Nya. Perasaan seperti ini akan semakin memperkuat kebutuhan Anda akan Tuhan dan akan semakin menggerakkan keinginan Anda untuk mencari dan lebih mendekatkan diri kepada Nya.


BAB 2.

SIAPA TUHAN …?

Dikarenakan tidak adanya satupun jawaban yang sederhana dan pasti dalam menjawab pertanyaan tentang "Siapa Tuhan?", maka dalam menjawab pertanyaan anak, Anda harus mengusahakan sedemikian rupa sehingga kecenderungan pertanyaan anak Anda terjawab.

Ketika anak Anda bertanya "Siapa Tuhan?", kira-kira jawaban seperti apa yang akan Anda berikan padanya?. Ya!. Menjawab pertanyaan seperti ini bukanlah sebuah persoalan yang mudah. Berabad-abad lamanya para filosof, ulama, penyair, ilmuwan, …., berusaha untuk mencari jawaban yang lebih mendalam dari pertanyaan ini.

Di dalam masyarakat yang mempunyai penduduk dan kebudayaan yang heterogen dan bermacam-macam ini, bisa jadi anak Anda berhubungan dengan dengan anak-anak lain yang mempunyai kepercayaan yang berbeda-beda (Masehi, Yahudi, Islam, … bahkan yang tidak bermadzhab sekalipun). Informasi dan pendapat yang berbeda-beda tentang Tuhan yang ada di dalam masyarakat seperti ini akan memicu anak untuk bertanya lebih banyak lagi tentang Tuhan.

Sebagian masyarakat menganggap bahwa Tuhan merupakan sebuah sosok khusus dan tertentu, sehingga kadang-kadang mereka menisbatkan Tuhan sebagai bintang atau gunung tertentu. Sebagian yang lain menganggap Tuhan sebagai sebuah kekuatan yang perkasa dan dahsyat, yang orang-orang China menyebut Nya sebagai kekuatan Tao, Hindhu menamai Nya dengan Rta, sementara orang-orang Iran primitif menyebut Nya Asha. Orang-orang Hindhu menggambarkan Nya dengan bentuk yang bermacam-macam. Tetapi para penganut agama tauhid (Masehi, Yahudi dan Islam) pada dasarnya berkeyakinan bahwa hanya ada satu Tuhan. Sedangkan orang-orang Budha tidak mengeluarkan sedikitpun pendapat tentang Nya, tetapi mereka berbicara tentang hakekat keberadaan. Anda lihat betapa manusia memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang Tuhan.

Sebagian dari orang tua mempergunakan beberapa istilah filsafat dalam memberikan pemahaman tentang Tuhan kepada anak, yang sayangnya istilah-istilah tersebut sulit dimengerti oleh anak-anak mereka. Para ilmuwan filosof mempergunakan istilah-istilah seperti: abadi, muqaddas, iradah, azali dan abadi, dsb. Istilah-istilah seperti ini, bahkan buat orang-orang dewasapun kadang sulit untuk difahami, bagaimana lagi untuk anak-anak yang kemampuan pemahaman mereka masih amat terbatas?.

Untuk memberikan jawaban pertanyaan anak-anak Anda tentang Tuhan, perhatikanlah hal-hal sederhana -tetapi prinsip- di bawah ini:

1. Sampai di mana kemampuan berfikir anak Anda.

Dengan meneliti pertanyaan-pertanyaan di bawah ini akan membantu Anda untuk mengenali persoalan di atas:

" Istilah seperti apa yang bisa difahami oleh anak.

Orang-orang dewasa mampu memahami istilah-istilah seperti dzati, fi'li, azali dan abadi, hikmah, kodrat, iradat dsb, tetapi untuk anak-anak dibawah umur enam tahun pergunakanlah istilah-istilah yang lebih mudah seperti : untuk selamanya, besar, kuat, baik dsb. Sedangkan untuk anak-anak berumur enam tahun keatas, kemampuan pemahaman mereka telah mengalami kemajuan. Mereka telah mampu memahami apa itu senantiasa, berada di semua tempat, agung, abadi, sempurna dan lain-lain.

" Dengan apa Tuhan bisa diperbandingkan sehingga anak-anak akan mudah untuk memahami Nya.

Biasanya kita membandingkan pengetahuan atau informasi baru kita dengan informasi lampau kita untuk memahamkan sesuatu kepada anak-anak. Dengan cara seperti ini, katakan kepada anak Anda: "Siapa orang yang paling kuat yang kamu kenal?. Maka Tuhan lebih kuat darinya", "Tuhan menjaga kalian melebihi ayah dan ibu dalam menjaga kalian", "Ketika kamu begitu menyayangi seorang bocah yang lumpuh, Mama jadi teringat akan Tuhan yang begitu menyayangi kita", "Ketika burung-burung berkicau, sebenarnya mereka hendak mengatakan kepada kita bahwa Tuhan menjaga mereka".

" Gambaran seperti apa yang telah diperoleh anak Anda selama ini tentang Tuhan, sehingga dalam penjelasan selanjutnya Anda tinggal meneruskan yang telah ada.

Meskipun Tuhan lebih agung dari setiap gambaran yang ada, tetapi pengetahuan kita tentang Nya senantiasa bergantung pada kedewasaan pengetahuan dan pengalaman yang kita miliki. Untuk bisa menjawab pertanyaan anak Anda tentang "Siapa Tuhan?", cobalah berikan pertanyaan balik padanya: "Menurut pendapatmu siapakah Tuhan sebenarnya?". Dari jawaban yang Anda peroleh dari anak, Anda akan mampu mengetahui seperti apa gambaran anak tentang Tuhan.

2. Apa sebenarnya kebutuhan anak Anda.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, tanyakan pada diri Anda sendiri: "Apakah dia syak terhadap keberadaan Tuhan?", "Apakah dia ingin mendapatkan keyakinan bahwa senantiasa ada seseorang yang menjaganya?", "Apakah dia ingin mengenali kebenaran dan kesalahan secara benar sebagai pedoman untuk menentukan tindakan dan perbuatannya?", atau… "Apakah dia ingin mencari landasan dari setiap ilham yang dia dapatkan dalam wujud Tuhan?".

Dengan meneliti pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas, Anda akan terbantu dalam menetapkan jawaban seperti apa yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan anak Anda serta bagaimana penyampaian yang tepat, ringan dan mudah difahami oleh anak.

Tentunya, Anda juga bisa mempergunakan kepercayaan-kepercayaan atau keyakinan-keyakinan dimana semua agama sependapat dalam hal tersebut, sebagaimana :

i. Tuhan adalah akhir dan tujuan dari segala sesuatu.
Tidak ada sesuatupun yang lebih besar dari Nya, dan berabad-abad lamanya manusia telah meletakkan seluruh keyakinan mereka pada Nya karena Dia lebih penting dari kehidupan mereka sendiri. Katakan pada anak Anda : "Tuhan adalah paling penting dan paling besarnya segala sesuatu yang berada di alam ini".

ii. Tuhan adalah penguasa mutlak.
Dia mampu menciptakan dan sekaligus juga menghancurkan. Dia mampu melenyapkan kesusahan menjadi kegembiraan dalam sekejap. Tuhan adalah paling baiknya pengurai masalah bahkan yang paling berbelit sekalipun. Oleh karena itu katakan ada anak Anda: "Tuhan adalah paling pandai dan paling kuatnya segala sesuatu di alam semesta ini".

iii. Tuhan adalah pemberi arti kehidupan.
Tuhan memberikan tujuan serta maksud pada alam ini, dan tujuan inilah yang memberikan makna pada semuanya. Bahkan pada suatu kejadian yang kita anggap sebagai suatu hal yang "kebetulan", berada dalam kuasa Nya. Katakan pada anak Anda "Tuhan mengetahui maksud yang tidak kamu ungkapkan dan Tuhan juga mampu mengetahui jawaban dari semua pertanyaan".

iv. Tuhan adalah mata air harapan.
Pada kondisi dimana kita telah merasa lemah dan tak berdaya untuk melakukan apapun dan tidak kita temukan satupun jalan untuk keluar dari kesulitan yang kita hadapi, maka tawakkal kepada Tuhan merupakan satu-satunya harapan yang memberi kekuatan kepada kita untuk bangkit. Katakan: "Tuhan senantiasa membantu kita dalam memecahkan setiap persoalan".

v. Tuhan adalah Mahanya suci.
Yang kesucian Nya bisa dilihat dari penciptaan dan tujuan penciptaan alam beserta isinya ini. Oleh karena itulah penyembahan dan ibadah serta ketaaatan hanya pantas dan layak untuk Nya. Katakan :"Tuhan berbeda dari setiap gambaran yang ada".

vi. Meskipun Tuhan Penguasa Mutlak dan Suci, tetapi Dia bisa dikenali.
Dan Tuhan menurunkan rasul-rasul Nya sebagai penyampai risalah Nya sehingga manusia mengenali Tuhan mereka, dengan segala sifat dan keagungan yang dimiliki Nya, serta mengetahui perintah dan larangan-larangan Nya dan pada akhirnya mengikuti jalan yang dipilih oleh para rasul Nya. Anda, ketika hendak menjawab pertanyaan-pertanyaan anak Anda tentang Tuhan tempatkan diri Anda pada posisi penyampai risalah. Katakanlah: "Tuhan lebih besar dan lebih agung dari segala yang mampu digambarkan oleh manusia. Kita hanya mampu mengenali sifat-sifat Nya secara sangat terbatas, tetapi dengan semakin mencari , kita akan menjadi semakin memahami dan semakin dekat dengan Nya".


BAB 3.

DI MANA TUHAN ….?

Bisa jadi dikarenakan oleh kebutuhan-kebutuhan yang timbul pada masanya, anak Anda akan menggambarkan bahwa Tuhan mempunyai tempat tertentu sebagai tempat tinggal.

Pada suatu sore musim panas, sebuah keluarga mengadakan suatu perjalanan. Langit terlihat cerah setelah terjadinya taufan kecil di daerah itu dan mataharipun telah tampak menyembul di sela-sela awan yang tersisa. Sinar merah jingga matahari yang muncul dari balik awan menyebabkan langit ufuk berwarna-warni indah. Anak Anda menatap ke arah ufuk dengan takjub dan bertanya: "Ayah…, apakah Tuhan tinggal di sana?".

Anak-anak mempunyai anggapan tertentu tentang rumah. Menurut mereka, rumah merupakan suatu tempat untuk menetap, istirahat dan tinggal bersama anggota keluarga, dimana terdapat perasaan aman, nyaman dan tenang di dalamnya. Anak-anak dengan ragam pengalaman yang mereka miliki - baik ataupun buruk - terhadap rumah, begitu mereka memahami bahwa rumah adalah tempat untuk menetap, maka merekapun akan menisbatkan hal ini untuk segala sesuatu yang ada. Mungkin suatu saat atas dasar hal ini anak menjadi begitu ingin tahu tempat tinggal burung, atau kali lain dia akan mengatakan bahwa dia mengetahui di mana tempat tinggal pesawat terbang, atau kali lainnya lagi dia akan bertanya di mana matahari tidur. Dan begitu pulalah anggapan mereka tentang Tuhan. Kadang masjid atau tempat-tempat ibadah yang lain mereka nisbatkan sebagai tempat tinggal Tuhan. Dan mungkin juga anak akan bertanya pada diri mereka sendiri: "Apakah Tuhan betul-betul tinggal di tempat ini?", "Apakah Tuhan bisa dibatasi oleh ruangan dan tempat tertentu?", "Apakah Tuhan bisa hadir di tempat-tempat suci dalam waktu yang bersamaan?".

Ada dua jawaban global yang kita temukan di masyarakat ketika muncul pertanyaan dari anak tentang Tuhan. Sebagian mengatakan bahwa Tuhan tinggal di langit. Keyakinan ini memberikan pemahaman yang lebih banyak terhadap Keesaan dan Kesucian Tuhan dari selain Nya. Mari kita lihat apa yang dilakukan oleh bocah kecil ini:

Martin, bocah lelaki sekitar delapan tahun sedang menggambar syurga. Dia menggambar sebuah segiempat yang di dalamnya terdapat lingkaran berbentuk oval sebagaimana sebuah telur yang mempunyai kulit berwarna-warni indah. Martin mengatakan telur oval ini sebagai syurga karena warnanya yang bagus. Menurutnya bangunan-bangunan yang terdapat di dalam telur ini terbuat dari kue berwarna-warni yang sangat lezat. Di sekitar bangunan terdapat manusia-manusia yang sangat bergembira dan beruntung dalam kehidupan mereka. Martin mewarnai bagian luar dari telurnya dengan warna hitam, karena dia yakin bahwa tempat yang terdapat di antara bumi dan syurga berwarna hitam. Diapun menggambarkan sebuah sosok di salah satu sisi dari telurnya dan mengatakan bahwa sosok tersebut adalah Tuhan. Martin bilang: "Hidup Tuhan dengan hidup kita berbeda. Bagaimanapun juga kita tidak mampu melihat Nya karena Dia berada di syurga dan kita di sini".

Tetapi sebagian yang lain mempunyai keyakinan bahwa Tuhan hadir pada semua tempat. Mereka yakin bahwa Tuhan hadir pula dalam tumbuhnya bunga, memancarnya mata air dan Tuhan hadir pula dalam pilihan-pilihan baik dalam kehidupan manusia. Kelompok ini mengetahui bahwa Tuhan senantiasa bersama mereka dan bahkan lebih dekat dari urat nadi mereka sendiri. Keyakinan seperti ini lebih banyak menekankan pada kebersamaan Tuhan dan penjagaan abadi Tuhan terhadap diri manusia.

Andi bocah lelaki berumur sembilan tahun sedang menggambar sebuah gunung yang di sana terdapat sebuah tangga yang menghubungkan antara lembah dengan puncaknya. Di lembah gunung terdapat sekelompok manusia yang sedang menyembah patung-patung anak sapi, sementara pada puncak gunung terdapat seorang laki-laki berjubah putih dan bertongkat, kata Andi sosok ini adalah sosok Hadzrat Musa (as). Di tangan beliau terdapat sebuah kitab tebal bertuliskan "Kitab Perjanjian". Di atas kepala Hadzrat Musa (as). terdapat tangan besar nan indah, yang katanya: "Ini tangan Tuhan" dan ketiganya: Hadzrat Musa (as), Kitab Perjanjian dan Allah dikelilingi oleh sinar warna-warni yang indah, merah, kuning dan jingga yang memanjang hingga ke langit. Andi mengatakan semua yang terdapat di puncak gunung ini bisa berhubungan dengan manusia-manusia yang berada di lembah melalui tangga yang ada tadi, demikin juga orang-orang yang berada di lembah yang jauh dari ketiganya mampu pula mengadakan hubungan dengan mereka apabila berkehendak (lukisan ini menunjukkan adanya hubungan timbal-balik antara kedua kelompok). Kemudian Andi melanjutkan: "Tuhan marah atas apa yang diperbuat oleh penyembah-penyembah patung tersebut, begitu juga Hadzrat Musa (as), tetapi keberadaan Hadzrat Musa (as) mampu mencegah kemarahan Nya, dan Tuhan menenangkan Hadzrat Musa (as). Kejadian-kejadian yang berada di lembah sangat dipengaruhi oleh kejadian-kejadian yang ada di puncak gunung".

Pada pandangan terakhir, digambarkan bahwa Tuhan adalah sebuah maujud yang senantiasa hidup bersama kita dan bahkan kebersamaan Nya lebih dekat dari anggota keluarga dan seorang sahabat. Dengan pandangan seperti ini kita mampu bersyukur dan wajib bersyukur atas Kasih Sayang dan Perhatian Tuhan yang Dia berikan kepada kita.

Yang penting untuk diperhatikan di sini adalah ada kemngkinan dikarenakan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan saat ini dan adanya pemahaman terbatas yang dimiliki oleh anak sehingga menyebabkan anak Anda akan menggambarkan bahwa Tuhan mempunyai tempat tertentu untuk tinggal.

Kebutuhan anak akan informasi tentang Tuhan meskipun bisa dikatakan sangat banyak, bisa dimasukkan ke dalam salah satu dari katagori di bawah ini :

i. Jika anak berfikir tentang hubungan Tuhan dengan dirinya.

Katakanlah: "Tuhan dekat dan senantiasa bersama kita. Dia melihat kita dan mendengar setiap percakapan kita".

ii. Jika dia bertanya tentang tempat tinggal Tuhan di alam ini.

Katakanlah: "Tuhan hadir di semua tempat. Dia hadir di sisi kita dan bersamaan dengan itu Diapun hadir di seluruh alam, di langit, di bintang-bintang, di matahari, di bulan …..".

iii. Jika anak Anda bertanya tentang akar kebahagiaan dan kebaikan.

Katakanlah: "Akar kebahagiaan dan kebaikan adalah syurga dan Tuhan berada di sana".

iv. Jika keraguannya adalah tentang: apakah Tuhan mengetahui kesedihan-kesedihan, ketakutan-ketakutan dan kemarahan-kemarahannya.

Jawablah: "Tuhan mengetahui seluruh kesulitan yang kamu hadapi dan Dia senantiasa membantumu dalam menyelesaikan setiap masalah".

v. Jika anak mengatakan bahwa dia merasakan kehadiran Tuhan di masjid dan di tempat-tempat suci lainnya.

Katakan: "Tentu! Tuhan memang hadir di sana".

vi. Jika suatu saat dia memaksa ingin melihat Tuhan.

Katakan: "Kita semua berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan".

vii. Munculnya pertanyaan tentang "Di mana Tuhan" dengan segala alasan yang mungkin timbul di balik itu, membutuhkan jawaban bahwa: "Tuhan hadir di semua tempat. Sekarang, tentang apakah kamu bisa melihat Nya ataukah tidak, tergantung pada apakah kamu mampu membatasi Nya dalam sebuah ruangan yang tertutup sehingga kamu dengan mudah dapat melihat Nya. Tentu saja "Tidak", karena kita tidak akan pernah mampu membatasi Tuhan".


BAB 4.

APAKAH TUHAN BISA MELIHATKU DAN MENDENGARKAN PERCAKAPANKU ….??

Sebuah aqidah dan keyakinan tentang penafsiran pribadi Tuhan.

Kehadiran Tuhan pada semua tempat atau menetap Nya di langit tidak akan menyelesaikan kebingungan anak. Apa pentingnya buat anak mempertanyakan tentang di mana Tuhan, atau tentang apakah Tuhan mampu melihatnya dan mendengarkan percakapannya?. Hal yang penting buat seorang anak adalah: merasakan kehadiran Tuhan dalam hubungan dan interaksinya dan dalam setiap kesulitan-kesulitan yang dihadapinya. Beberapa aktivitas yang dilakukan oleh anak mungkin akan memicunya untuk menanyakan hal-hal berikut:

1. Gerak lincah seorang anak mungkin akan memaksa dia untuk berfikir apakah Tuhan mampu senantiasa mengejar dan mengikuti langkahnya?.

Kita tahu , anak-anak mempunyai aktivitas dan gerak yang luar biasa banyaknya. Bertemu dengan sanak keluarga, bermain ke rumah teman, belajar dengan guru privat, belanja, pulang-pergi sekolah, perpindahan rumah atau terjadinya perpisahan antara kedua orangtuanya, yang menyebabkannya jauh dari rumah semula, mungkin untuk berpindah ke kota lain atau bahkan ke negara lain, akan memicu anak-anak untukbertanya:" Apakah Tuhan mampu mencarinya dan apakah Dia mampu sampai kepadanya?".

2. Anak mungkin telah mempunyai pengetahuan yang lebih banyak tentang besar dan luasnya alam ini dan dia tidak akan begitu saja menerima bahwa Tuhan mampu memenuhi alam semesta ini.

Udara adalah sebuah fenomena yang telah mampu dimengerti oleh anak pada masa pertumbuhan awalnya, dan mereka telah mampu menentukan posisi dirinya dalam sebuah tempat dari segi jarak dan sebab. Atas, bawah, jauh, dekat, tinggi dan rendah merupakan sebuah pemahaman awal yang dimiliki anak dalam hubungannya dengan udara. Kemudian setapak demi setapak mereka akan mengenal istilah: betapa jauhnya, betapa dekatnya, pintu berikutnya, jalan berikutnya, kota berikutnya, ……dsb, hingga kemudian sampai pada pemahaman bahwa luasnya alam menyebabkan udara tidak terbatas untuk digambarkan. Dengan semakin terbukanya wawasan anak, penantian mereka akan jawaban yang memuaskan tentang tempat tinggal Tuhan pun semakin berkembang.

3. Ketika masuk ke tempat baru untuk pertama kalinya, anak akan mempunyai perasaan asing dan sendirian.

Masuknya seorang anak ke sekolah untuk pertama kali atau pada tahun ajaran baru atau pergi piknik untuk pertama kali akan menyebabkan anak merasakan suatu keadaan dimana dia seperti sedang masuk ke sebuah dunia baru. Perasaan ini mungkin diikuti pula dengan rasa takut, ngeri atau ragu-ragu. Saat itu anak akan bertanya pada dirinya sendiri: "Dalam keadaan seperti ini apakah Tuhan membiarkanku sendirian?, Benarkan Tuhan senantiasa menemaniku?".

4. Mungkin anak telah melakukan suatu perbuatan tercela, kemudian bertanya pada dirinya sendiri: "Apakah Tuhan mengetahui dan melihat perbuatanku?".

Bisa jadi seorang anak mengambil uang secara sembunyi-sembunyi dari kantong ibunya dengan jantung yang berdebar-debar dan membelikannya gula-gula dengan rasa was-was. Kenapa?. Karena sebenarnya dia merasa takut telah melakukan hal tersebut tanpa izin. Dia akan berfikir meskipun ibunya tidak melihat apa yang dia lakukan, tetapi Tuhan yang senantiasa hadir di setiap tempat pasti akan melihatnya, atau barangkali dia akan menghayalkan bahwa Tuhan pasti akan melaporkan hal ini kepada ibunya, dan mengatakan kepada ibunya betapa perbuatan tercela telah dia lakukan.

Merasakan kehadiran Tuhan akan menguatkan keimanan seorang anak, sehingga sampai pada batas dimana tanpa kehadiran orangtuanya sekalipun dia tetap menjaga kehormatan mereka dan melaksanakan program-program yang mereka berikan. Pada sisi lain bisa jadi juga dengan adanya perasaan seperti ini akan menyebabkan anak senantiasa merasa berada dibawah pengawasan, sehingga menyebabkan dia senantiasa khawatir, berdebar-debar dan merasa tidak nyaman. Tentunya kedua keadaan ini bergantung pada perasaan yang dimiliki oleh anak terhadap kehadiran orangtuanya, dan di sini bagaimana sikap orangtua menghadapi kesalahan anak-anak mereka akan sangat berpengaruh terhadap berkembangnya salah satu dari keadaan yang telah tersebut di atas.

5. Adanya keyakinan tentang gambaran sosok dari Tuhan.

Keseluruhan perasaan yang bertentangan seperti di atas muncul dari kejadian-kejadian dimana kita tidak mampu melihat dan mendengar suara Nya tetapi kita percaya bahwa Dia hadir di semua tempat dan melihat di manapun kita berada serta mendengar suara kita betapapun pelannya. Kami menyarankan latihan-latihan di bawah ini yang bisa Anda sesuaikan dengan usia anak:

i. Gambarkanlah sebuah pemandangan untuk anak Anda (sebuah kota, sebuah pemandangan bawah laut, taman bermain, sawah, atau pedesaan, …) yang khususnya memperlihatkan adanya kelompok manusia dengan aktivitas yang berbeda-beda (Anda bisa memperlihatkan kepadanya sebuah foto atau lukisan pemandangan). Setelah itu mintalah pada anak Anda untuk menentukan tempat yang dia suka untuk berada di sana atau menentukan tampat yang dia tidak suka untuk berada di sana. Dan mintalah padanya untuk bercakap dengan Anda tentang tempat-tempat yang menurutnya indah dan menyenangkan serta tempat-tampat yang membangkitkan perasaan takut dan tidak nyaman dalam dirinya. Setelah itu tanyakan padanya: "Menurutmu, Tuhan hadir di bagian mana dari tempat-tampat itu? seperti: apakah Dia ada di sela-sela awan, di atas pepohonan, bersama burung-burung yang beterbangan, berenang dengan bocah kecil di dalam kolam atau …….? Di mana…?".

ii. Mintalah kepada anak Anda untuk mengeluarkan suara, pelan ataupun keras, dengan mulut ataupun dengan tangan. Kemudian tanyakan: "Kira-kira siapa yang mendengarkan suara ini? Orang-orang yang ada di dalam TV (tetapi mereka tidak mendengar bahkan dengan suara kita yang paling keras sekalipun), Tetangga?' Orang yang berada di ruangan sebelah? Kucing yang sedang tidur di balik pintu? Kamu sendiri? Ataukah … Tuhan? (yang mendengar bahkan dengan suara yang paling pelan sekalipun)".

iii. Lihatlah benda-benda yang berbeda-beda yang berada di sekitar Anda dengan mempergunakan kaca pembesar, kamera atau mikroskop dan katakan pada anak Anda bahwa Tuhan melihat semua yang ada, betapapun kecilnya tanpa mempergunakan satupun peralatan.

iv. Bersama-sama anak Anda buatlah daftar tentang hal-hal yang di sana Tuhan mempunyai kekuasaan untuk melihat dan mendengar, seperti:

" Tuhan bisa mendengar do'a-do'a yang kita panjatkan, tangisan, nyanyian, detak jantung dan bahkan derap langkah kaki semut. Dia mampu mendengarkan tumbuhnya kuncup bunga, gerak planet dan bintang-bintang, bahkan Diapun mampu mendengarkan jalan pikiran kita.

" Tuhan mampu melihat butir-butir paling kecilnya tanah, dalamnya samudra, perputaran bulan, semua molekul-molekul matahari, bagian paling gelapnya gua, keseluruhan huruf dan kalimat yang tertulis pada semua kitab yang ada dan pekerjaan serta gerakan yang paling tersembunyi sekalipun.

Pada akhirnya, Anda harus senantiasa memberikan penjelasan pada anak Anda bahwa Tuhan mempunyai kekuasaan melihat dan mendengar yang sangat tajam melebihi segala maujud yang ada. Dan katakan pada anak Anda bahwa betapa baiknya Tuhan mempunyai kekuasaan seperti ini, karena Dia akan senantiasa siap membantu kita di manapun dan dalam keadaan apapun kita berada.


BAB 5.

DARI MANA AKU DATANG…?

Ketika anak Anda bertanya tentang "Dari mana aku datang?", maka paparkanlah sebuah cerita untuk menjawabnya.

Semua anak-anak pada suatu hari pasti akan bertanya pada orangtuanya tentang dari mana mereka datang. Kadangkala juga mereka menanyakan tentang bagaimana seorang bayi lahir. Ketika Anda telah berhadapan dengan pertanyaan seperti ini , maka mulailah Anda memberikan pelajaran kepada anak Anda tentang hubungan antar manusia, ayah dan ibu, kasih sayang keluarga, tanggung jawab serta posisi perempuan dan laki-laki -tentunya dengan bahasa yang sederhana dan ringan -.

Anak-anak mungkin saja bertanya kepada Anda tentang tempat kelahirannya, kota atau negara tempat ia dilahirkan atau apa perbedaan dan persamaan antara dirinya dengan teman atau tetangga, atau kadangkala pula pertanyaan mereka menjadi sangat mendalam yang akhirnya mengarah pada awal penciptaan manusia.

Nargis kecil, sedang melihat album keluarga sambil duduk di samping Ayahnya. Ayah memperlihatkan foto Nargis ketika masih bayi. Kemudian sang Ayah memperlihatkan pula foto pernikahan dirinya dengan Mama Nargis. Dan terakhir dia memperlihatkan kepada Nargis foto kedua orangtuanya, dan kedua orangtua mama Nargis yaitu foto kakek dan nenek Nargis. Tiba-tiba Nargis bertanya: "Ayah.., mana foto ayah dan mamanya kakek nenek?". Ayah menjawab: "Ayah tidak memiliki foto mereka. Mereka hidup jauh sebelum Ayah lahir". Kemudian, diam-diam Nargis berfikir tentang silsilah kedua orangtuanya dan meletakkan orangtua untuk masing-masing orang. Pertama tentang dirinya yang memiliki kedua orangtua, kemudian kedua orangtuanya yang masing-masing pula memiliki orangtua yaitu kakek-nenek, lalu kakek-nenek pun masing-masing mempunyai dua orangtua, selanjutnya kedua orangtua kakek-nenek yang lagi-lagi masing-masing mempunyai pula dua orangtua, selanjutnya……selanjutnya….dan selanjutnya. Tetapi pada akhirnya Nargis terdiam dalam kebingungan karena dia tidak tahu di mana dia harus berhenti atau dari mana silsilah ini harus dimulai sehingga sampai pada dirinya sendiri.

Dari dulu manusia senantiasa mencari awal dari sebuah fenomena. Salah satu dalil yang telah sangat kuno ditemukan tentang wujud Tuhan adalah hubungan antara wujud Tuhan dengan "penyebab pertama". Misalnya: hujan adalah penyebab tumbuhnya pepohonan, awan penyebab hujan, penguapan air lautan adalah penyebab awan, dan hujan penyebab terbentuknya air di muka bumi sehingga tumbuh pepohonan. Lalu … dari mana datangnya hujan pertama?. Tuhan-lah pencipta hujan pertama. Dengan kata lain jika kita mencari silsilah penyebab, maka kita akan sampai pada suatu tempat dimana mata rantai tersebut akan berhenti pada sesuatu atau seseorang (the first of cause). Dan disinilah penyebab awal dari sebuah sesuatu.

Di dunia tempat kita hidup, terdapat begitu banyak keajaiban yang kita temukan. Anak-anak kita mempunyai pertanyaan yang begitu banyak pula sehubungan dengan hal tersebut. "Ma, kenapa langit berwarna biru?, Ma, siapa yang mengajari binatang-binatang sehingga mereka bisa berlari, berenang, melompat dan terbang?, Apa yang menyebabkan terjadinya malam dan siang?, Siapa yang mengumpulkan tanah sebegitu banyaknya hingga terbentuk gunung-gunung dan lembah-lembah?, Siapa yang menumbuhkan pepohonan?, Bagaimana manusia bisa tercipta di dalam perut ibunya?, Bagaimana alam ini bisa tercipta?, Bagaimana….?.

Mengenai hal ini, cerita-cerita yang diungkapkan oleh berbagai kalangan agama tentang sumber penciptaan dan kelaziman-kelaziman ilmu tidak senantiasa berada dalam satu nada. Sebagian sepakat terhadap adanya rekonsiliasi antara keduanya dan mereka menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul dengan mengkomposisikan kelaziman yang ada. Sebagian lagi mengatakan bahwa berfikir tentang hal ini tidak akan perrnah memberikan hasil dan hanya merupakan sebuah pekerjaan yang mubadzir. Sekelompok lagi menerima dengan mutlak adanya kelaziman tertentu dengan menafikan kelaziman lainnya.

Tentunya, ada pula jalan lain yang tidak membawa kita pada sebuah kontradiksi dan perbedaan. Jalan ini menawarkan cara tentang apa yang harus kita lakukan ketika menghadapi pertanyaan-pertanyaan anak sehubungan dengan sumber penciptaan dari fenomena-fenomena yang ada, yaitu dengan cara mengungkapkan pendapat-pendapat dari berbagai agama dalam persoalan yang mereka pertanyakan - dengan mengesampingkan keyakinan yang Anda miliki dalam hal ini -, karena cerita-cerita tentang penciptaan tidak hanya berbicara tentang terciptanya alam semesta saja, tetapi lebih dari pada itu terkandung pula di dalamnya makna, tujuan, hakekat dan hubungan-hubungan yang terjadi antara satu pihak dengan pihak yang lainnya ( hubungan antara manusia dengan alam, manusia dengan manusia, dan manusia dengan Tuhan ). Cerita-cerita madzhabi dengan segala pandangan-pandangannya tentang sumber penciptaan alam semesta ini, memberi pelajaran kepada kita tentang apa sebenarnya kehidupan dan apa yang harus dilakukan dalam kehidupan.

Ada beberapa hal yang patut kita perhatikan ketika kita mengungkapkan sebuah kisah kepada anak kita:

" Setiap kisah atau cerita mempunyai tingkatan dan kandungan makna yang berbeda-beda. Demikian pula halnya dengan cerita tentang penciptaan. Sebagian sepakat bahwa kejadian yang ada betul-betul terjadi persis layaknya alur cerita yang diungkapkan. Sebagian lagi berpendapat bahwa alur cerita tidaklah harus terjadi dalam kenyataan yang ada, tetapi cerita-cerita tentang penciptaan lebih bersifat sebagai sebuah cerita madzhabi. Namun apapun adanya, kodrat dan nilai dari sebuah cerita terletak pada bagaimana kita mampu menyampaikan kandungan dan inti pemikiran cerita sehingga mampu mengungkapkan bahwa penciptaan dan kehidupan manusia senantiasa mempunyai makna dan tujuan.

" Anda jangan terlalu banyak mempergunakan kalimat ketika mengungkapkan inti pokok dari apa yang hendak Anda ajarkan kepada anak Anda. Berilah kesempatan supaya cerita itu sendirilah yang menyampaikan pemahaman yang diperlukan.

" Sampaikanlah hanya cerita-cerita yang mempunyai kandungan penting untuk keperluan anak. Seperti prinsip-prinsip tentang:

" Jangan sekali-sekali membiarkan dia menggambarkan bahwa dirinya sendirian di dunia ini, karena sebenarnya seseorang telah membawanya ke dunia ini dengan tujuan tertentu. Katakan padanya bahwa wujud dan keberadaannya begitu berharga dan katakan pula bahwa segala sesuatu yang berada di alam ini mempunyai tempat, tujuan dan kekhususan sendiri-sendiri.

" Paparkanlah cerita-cerita tentang penciptaan kepada anak Anda sedemikian rupa sehingga pemikiran anak menjadi terbuka dan tercerahkan. Dalam menjawab pertanyaan tentang pemahaman kehidupan, berikanlah cara yang terbaik dalam menjawabnya, yaitu dengan bahasa yang jelas dan mudah difahami dan bukannya malah menambah kebingungan mereka.

" Anak-anak lebih kecil, bisa jadi akan memulai pertanyaannya dengan penyebab panjangnya leher jerapah atau penyebab munculnya garis-garis pada sekujur badan zebra, atau penyebab keberadaan sayap untuk setiap burung dan sebagainya.

" Anak-anak yang lebih besar sedikit mungkin akan bertanya tentang perbedaan antara manusia dengan maujud-maujud selainnya.

" Anak-anak yang lebih besar lagi usianya mungkin akan mulai bertanya tentang hubungan antara laki-laki dan perempuan, manusia dengan alam dan manusia dengan Tuhan.

Anda lihat, anak-anak mengajukan pertanyaan sesuai dengan tingkat umur yang mereka miliki. Semakin matang usia mereka, semakin mendalam pula kandungan pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan.

Oleh karena itu, haruslah Anda mengungkapkan cerita-cerita yang Anda kehendaki sesuai dengan umur anak, sehingga anak akan mampu memahami maksud Anda bahwa Tuhan lah pencipta alam ini, sehingga pula anak akan memiliki pandangan yang benar dan sehat akan hal tersebut dan dengan demikian akan mampu membawanya ke arah kehidupan yang "bermaksud", "berarah" dan "bertujuan". Dan dengannya pula mereka mampu mengatur dengan baik interaksi dengan selainnya.
3


BAB 6.

DARI MANA TUHAN DATANG…..?

Sebuah keimanan terhadap azali dan abadi Tuhan.

Kebanyakan dari orangtua mengetahui bahwa mengenali sumber penciptaan manusia, hingga maujud awal atau penciptaan pertama Tuhan, akan memakan waktu yang tidak sebentar, terutama ketika yang berada di hadapan kita adalah seorang anak dan kita harus memberikan pemahaman akan hal ini kepada mereka. Karena buat mereka masih ada hal-hal yang hingga saat ini belum mereka temukan jawabannya: "Dari mana datangnya Tuhan?" dan "Jika Tuhan lah yang menciptakan semuanya, lalu siapa yang mencipta Tuhan?".

Ketika seorang anak menyaksikan kelahiran seorang bayi, akan muncul pertanyaan dalam dirinya tentang bagaimana Tuhan lahir. Demikian pula ketika dia menyaksikan kematian seseorang, maka akan muncul pertanyaan yang senada: "Apakah Tuhan tidak bisa tua?" dan "Apakah Dia tidak bisa mati?".

Jawaban yang paling banyak muncul untuk pertanyaan pertama adalah: "Tuhan tidak diciptakan oleh siapapun. Dia senantiasa ada, dan tidak ada masa sebelum Dia". Iman semacam ini adalah iman terhadap azaliyat Nya, yang mencakup pula di dalamnya iman terhadap abadiyat Nya. "Tuhan adalah paling kadimnya segala sesuatu, tetapi Dia tidak akan pernah tua dan akan senantiasa hidup".

Pengalaman anak-anak mengatakan dan menunjukkan bahwa segala sesuatu mempunyai awal dan mempunyai akhir pula. Oleh karena itu anak akan mengalami kesulitan ketika harus memahami bahwa keberadaan Allah adalah senantiasa yaitu sebelum yang awal Dia telah ada dan sesudah yang akhir Diapun senantiasa tetap ada. Lalu….. bagaimanakah Anda akan menjelaskan kepada anak Anda tentang sifat azali dan abadi Tuhan?.

Cara paling baik yang mungkin bisa dilakukan adalah: janganlah Anda terjebak dalam pertanyaan-pertanyaan tanpa akhir tentang bagaimana Tuhan bisa mempunyai keabadian, tetapi perkenalkanlah ketidakterbatasan Tuhan sebagai sebuah perintah keimanan dan keyakinan, bukan sebagai sebuah fenomena aqli atau experimen. Pengetahuan yang didapat dari sebuah iman sangat berbeda dengan pengetahuan-pengetahuan yang didapat dari jalan selainnya. Karena keimanan juga mempunyai kapabilitas dalam membenarkan tanpa membutuhkan penjelasan, penafsiran dan pembuktian.

Kita tidak mampu mengetahui akan dzat Tuhan atau memberi penjelasan yang pasti akan hal tersebut, melainkan kita hanya harus yakin terhadapnya. Ketiadaan penjelasan yang rasional atau ketiadaan pembuktian secara materi tidak bisa menjadi dalil terhadap ketidakbenaran sifat Abadi Tuhan. Kita menerima keabadian Nya karena seluruh kitab langit, para nabi, sunnah, ustadz-ustadz dan guru-guru memperkenalkan dan mengakui akan hal tersebut. Jika anak Anda masih juga belum puas dengan penjelasan panjang lebar Anda dan masih juga mempertanyakan hal tersebut, maka tidak ada jalan lain kecuali Anda harus mengatakan: "Tidak ada yang Ayah tahu melebihi hal ini, tetapi Ayah yakin bahwa Tuhan Abadi", atau "Berilah kesempatan hingga dirimu tumbuh besar terlebih dahulu, baru nanti akan Ayah beri penjelasan yang lebih mendalam tentang hal ini".

Memiliki keimanan - hatta tanpa adanya penjelasan rasional - bukanlah suatu hal yang buruk. Iman dan keyakinan terhadap Tuhan memberikan makna yang mendalam terhadap kehidupan para mukmin. Kewajiban Anda sekarang adalah berusaha menuntun buah hati Anda untuk menemukan keimanan dan keyakinan terhadap kebaikan dan keburukan dari sesuatu.

Untuk memberi penjelasan tentang esensi iman, Anda bisa memilih cara-cara di bawah ini, tentu saja dengan tetap memperhatikan tingkat kematangan berfikir dan kebutuhan khusus yang dimiliki oleh anak Anda:

" Ingatkanlah kepada anak Anda tentang segala sesuatu yang berada di sekitar kita sedangkan kita menerima keberadaan mereka dengan keyakinan yang kita miliki.

Misalnya:

" kamu percaya bahwa ketika kamu berjalan maka tidak akan bisa lepas dari bumi,

" kamu percaya bahwa obat bisa menyembuhkan penyakit meskipun kamu tidak memiliki pengetahuan akan komposisi yang ada di dalamnya ataupun cara kerjanya,

" dengan adanya kepercayaan yang kamu miliki terhadap orangtua, maka kamu taat kepada mereka meskipun kadang-kadang bisa jadi kamu tidak memiliki alasan untuk melakukan hal itu.

" Anda bisa memberikan cerita-cerita kepada anak-anak Anda yang di dalamnya mengisahkan tentang keimanan seseorang.

Dalam setiap madzhab dan kebudayaan senantiasa kita temukan cerita-cerita tentang seseorang yang karena keimanan dan keyakinan yang dimilikinya mampu memperoleh keberhasilan yang mengagumkan , meskipun pada awalnya dia harus menghadapi begitu banyak bahaya dan rintangan, serta dirinya sendiripun tidak tahu apa akhir dan hasil dari kerja yang dia lakukan.

" Anda bisa menunjukkan contoh-contoh tentang keterbatasan manusia dalam memahami dan mengungkap rahasia-rahasia dzat Nya.

Anak-anak yang agak besar usianya akan mampu menikmati cerita-cerita semacam ini:

Ketika kita sedang tidur kemudian bermimpi, kita sama sekali tidak mengetahui bahwa kita tengah bermimpi, tetapi ketika telah bangun dari tidur barulah kita menyadari bahwa kita tadi bermimpi. Kita bahkan mampu bermimpi " kita telah bangun dari tidur" atau bermimpi "kita bermimpi dalam tidur".

Hanya orang-orang yang betul-betul bangun dan sadarlah yang tahu bahwa keseluruhan kehidupan kita dan pengetahuan external yang kita miliki tidak lebih dari sebuah perjalanan tidur dan mimpi belaka.

Hanya orang-orang yang dungu sajalah yang berfikir bahwa diri mereka sadar dan terbangun dan terkadang merekapun begitu percaya diri dengan keberadaan dan gambaran mentah tentang dirinya, bahwa dirinya adalah seorang raja, pangeran, milyuner, tuan tanah, …… atau apa saja yang mereka gambarkan tentang dirinya. Padahal …. bukankah kehidupan kita sekarang ini tidak lebih dari sebuah mimpi yang ketika bangunlah kita menyadari seluruh mimpi kita?.

Contoh di atas menampakkan dengan baik keterbatasan pengetahuan dan pengalaman manusia.

" Anda bisa menjadi contoh sebagai seorang yang memiliki keimanan yang kuat untuk anak Anda sendiri.

" Berusahalah untuk melakukan pendekatan kepada Tuhan.

Anak Anda harus menyaksikan bahwa Anda senantiasa meluangkan waktu untuk bertafakkur akan Dia, Anda tertarik dan mempelajari kitab-kitab yang berhubungan dengan Nya dan senantiasa beribadah untuk Nya.

" Tawadhu' dalam melaksanakan keyakinan-keyakinan madzhabi.

Ketika anak-anak menyaksikan betapa Anda begitu sabar menghadapi perbedaan-perbedaan keyakinan, tidak menampakkan kefanatikan yang luar biasa sedangkan Anda tetap bepegang kuat dengan keyakinan yang Anda miliki dan betapa Anda begitu menghormati pandangan-pandangan yang berbeda, maka anak Anda akan menjadi tertarik dengan keyakinan yang Anda miliki, karena perbuatan Anda buat mereka adalah manifestasi dari keyakinan Anda.

Dunia yang kita hadapi sekarang adalah dunia yang senantiasa mengalami perubahan, melebihi zaman-zaman yang telah lewat. Dalam dunia yang penuh transformasi dan confusi ini, hanya ada satu yang senantiasa tetap, pasti dan tanpa perubahan sedikitpun, dialah Tuhan, meskipun tidak ada kemampuan kita untuk mendiskripsikan hal tersebut. Iman terhadap azali dan abadi Nya memberikan tujuan dan harapan dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, dukung dan kuatkanlah keimanan anak Anda terhadap Tuhan.


BAB 7.

APA YANG AKAN TERJADI SETELAH KEMATIAN….?

Informasi yang dimiliki oleh anak tentang kematian akan menyebabkan mereka bersyukurakan kehidupan yang mereka miliki.

Salah satu kenyataan pahit kehidupan adalah kematian dan berakhirnya segala sesuatu. Seperti bunga-bunga yang layu dan berguguran serta dedaunan yang kering lalu berjatuhan dari pohonnya. Sedangkan anak-anak mengambil pengalaman akan hal ini dari kematian kakek-neneknya, atau kadang-kadang berhadapan dengan kematian orangtuanya, kakak, adik, teman, famili yang disebabkan oleh kecelakaan atau peristiwa-peristiwa lainnya, atau bahkan pula dirinya sendirilah yang diperhadapkan dengan kematian karena sakit yang dideritanya atau sebab-sebab lain.

Pada masa lalu, orang mempercayai bahwa memberikan informasi akan esensi kematian kepada anak, sama sekali bukanlah sebuah hal yang baik dan menyenangkan buat anak-anak. Dengan alasan ini mereka berusaha untuk tidak meletakkan anak-anak ke dalam hal-hal yang berhubungan dengan kematian dan berusaha untuk tidak memperkenalkan hal tersebut, sama sekali. Tetapi sekarang, keadaan telah begitu berbeda. Dengan melihat kenyataan yang ada, anak-anak mampu mengenali fenomena kematian bahkan tanpa kita perlu mengajarinya, karena televisi, radio, surat kabar, hubungannya dengan teman-teman telah memperkenalkan hal tersebut kepada mereka. Dan kita tidak akan pernah mampu membendung arus informasi ini untuk waktu yang lama.

Menyembunyikan fenomena kematian dari anak-anak, bukanlah sebuah tindakan yang benar, karena dengan melakukan hal ini berarti Anda telah menghalangi kesiapan anak dalam menghadapi salah satu dari realitas kehidupan.

Sayangnya, sebagian besar dari informasi yang diterima oleh anak-anak, khususnya dalam hal kematian, tidaklah sesuai dengan realitas yang ada. Person-person yang bermain dalam sebuah film kartun misalnya, kadang-kadang memperlihatkan betapa mereka mampu bahkan untuk berpuluh-puluh kali mati dan hidup kembali. Kematian yang ditayangkan oleh film-film televisi begitu jauh dari masa dan tempat yang nyata, dan begitu berulangnya kejadian ini sehingga anak-anak tidak bisa mentransfer perasaan secara benar dan tidak bisa pula memahami realitas dari privasi kematian itu sendiri. Atau terkadang anak-anak hidup dalam sebuah lingkungan dimana menyaksikan kematian pada orang-orang di sekitarnya telah merupakan suatu hal yang tidak asing lagi. Dari sini, menunggu kematian buat mereka merupakan hal yang sangat biasa. Mereka meletakkan kemungkinan akan kamatiannya hari ini atau besok sebagaimana mereka meletakkan kemungkinan dirinya untuk hidup dan tumbuh berkembang di dalam lingkungannya. Begitu ringan dan tanpa beban.

Keyakinan terhadap Tuhan yang Azali dan Abadi dengan menyaksikan kematian dan fenomena-fenomena yang muncul didalamnya membuat kita menyadari bahwa kehidupan adalah sebuah kenyataan yang berkelanjutan. Kebanyakan manusia sepakat bahwa Tuhan menciptakan manusia bukan untuk kesia-siaan dan bukan pula tanpa tujuan dan Dia menciptakan kehidupan didalam setiap kematian.

Keyakinan terhadap akherat dan kehidupan sesudah mati menyebabkan kita mengetahui bahwa perbuatan yang baik dan layak dimasa kehidupan yang ada sekarang ini adalah sebuah jalan untuk sampai kepada kebahagiaan dalam kehidupan abadi kelak. Dan kita mempunyai keyakinan bahwa kebaikan senantiasa akan menang manakala berhadapan dengan keburukan, keadilan akan tercipta di muka bumi ini dan pada akhirnya ketidakbenaran pasti akan menerima konsekwensi yang seharusnya.

Memberikan informasi tentang ke-bagaimana-an kematian kepada anak akan menyebabkan munculnya rasa syukur kepada Tuhan atas kehidupan yang dimilikinya. Jika anak Anda berhadapan dengan sebuah kasus kematian dari salah satu famili atau teman dekatnya atau menghadapi kematian dirinya, maka Anda bisa melakukan hal-hal berikut:

" Katakanlah padanya tentang janji Tuhan akan adanya kehidupan setelah mati.

Tentunya sesuai dengan keyakinan yang Anda miliki. Bahkan memaparkan keyakinan dari agama-agama lainpun bukanlah suatu perbuatan yang sia-sia.

Dalam Al Qur'an al Karim, kehidupan setelah mati digambarkan antara lain sebagai berikut:

"Dan kamu tidak diberi pembalasan melainkan terhadap kejahatan yang telah kamu kerjakan, tetapi hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa), mereka memperoleh rezki yang tertentu yaitu buah-buahan. Dan mereka adalah orang-orang yang dimuliakan di dalam syurga-syurga yang penuh nikmat, di atas tahta-tahta kebesaran berhadap-hadapan. Diedarkan kepada mereka gelas yang berisi minuman dari sungai yang mengalir, warnanya putih bersih, sedap rasanya bagi orang-orang yang minum. Tidak ada dalam minuman itu alkohol dan mereka tidak mabuk karenanya. Di sisi-sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik. Lalu sebahagian mereka menghadap pada sebahagian yang lain sambil bercakap-cakap. Berkatalah salah seorang di antara mereka: "Sesungguhnya aku dahulu (di dunia) mempunyai seorang teman yang berkata: "Apakah kamu sungguh-sungguh termasuk orang-orang yang membenarkan (hari berbangkit)? Apakah bila kita telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kita benar-benar (akan dibangkitkan) untuk diberi pembalasan?". Berkata pulalah ia: "Maukah kamu meninjau (temanku itu)?". Maka ia meninjaunya, lalu dia melihat temannya itu di tengah-tengah neraka yang menyala-nyala. Ia berkata (pula): "Demi Allah sesungguhnya kamu benar-benar hampir mencelakakanku, jikalau tidaklah karena nikmat Tuhanku pastilah aku termasuk orang-orang yang diseret (ke neraka). Maka apakah kita tidak akan mati?, melainkan hanya kematian kita yang pertama saja (di dunia), dan kita tidak akan disiksa (di Akherat ini)?, sesungguhnya ini adalah sebuah kemenangan yang besar. Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja. (Makanan syurga) itukah hidangan yang lebih baik ataukah pohon zaqqum?!".

" Tanamlah sebatang pohon sebagai sebuah kenangan di halaman rumah Anda.

Ketika seseorang dari orang-orang terdekat Anda meninggal dunia, tanamlah sebatang pohon atau serumpun bunga sebagai lambang bahwa kehidupan senantiasa berjalan.

" Buatlah silsilah keluarga Anda.

Tulislah silsilah keluarga Anda sampai pada tempat dimana Anda mampu menulisnya. Cantumkan nama, tanggal lahir serta tanggal kematiaanya di dalam silsilah tersebut. Jika memungkinkan cantumkan pula di samping nama-nama yang ada: foto, kenangan, atau hal-hal yang penting dalam kehidupannya, seperti: "Pada tahun sekian dia pindah dari kota Fulan ke kota Fulan", "Pada tahun sekian dia pergi bersama pasukan perang ke perbatasan untuk mempertahankan negara dari serangan musuh" atau "Dialah yang senantiasa menjahit baju buat kami" dan lain sebagainya. Jangan lupa letakkan pula foto anak Anda di dalam silsilah tersebut pada tempat yang sesuai.

" Ikutilah acara-acara tarhim atau adakan acara-acara tarhim di rumah Anda untuk mengenang orang-orang yang telah meninggal dunia.

Acara ini dimaksudkan untuk mengungkapkan rasa kesedihan atas meninggalnya seseorang dan acara tafakkur dan tasyakkur atas kehidupan yang diberikan pada selainnya. Penganut sebagian agama (Kristen Ortodoks dan Islam), biasanya mengadakan acara ini pada hari ketiga, ketujuh dan hari keempatpuluh setelah meninggalnya orang-orang terdekat mereka, biasanya pula mereka meneruskan acara ini dengan mengadakannya setahun sekali yang dalam agama Islam dikenal sebagai acara khaul. Acara ini seringnya dilakukan dengan pembacaan ayat-ayat suci serta do'a-do'a, terkadang pula diikuti dengan perbuatan-perbuatan baik dan terpuji lainnya yang diniatkan untuk si mayat. Pembacaan do'a dilakukan dengan maksud untuk memohonkan ampunan atas kesalahan dan dosa-dosa si mayat dan do'a untuk memohon kekuatan dan kesabaran bagi orang-orang yang ditinggalkan.

" Tunjukkanlah kepada anak Anda bahwa sebagaimana kehidupan begitu manisnya, maka kematian adalah kebalikan dari hal tersebut, begitu pahit dan menyedihkan bagi orang-orang yang ditinggalkan.

Oleh karena itu, jangan sekali-sekali Anda menghalangi dan melarang tangis seorang anak atas kehilangan orang-orang terdekatnya. Melainkan anak harus mampu mengungkapkan perasaannya atas musibah kematian yang menimpanya. Tidak ada perbedaan antara, apakah kematian tersebut dikarenakan suatu peristiwa (perang atau bencana alam) ataukah dikarenakan oleh kemiskinan, kesendirian, penyakit yang dideritanya atau kecelakaan lalu lintas.

Berikan selalu kepercayaan dan keyakinan kepada anak Anda bahwa Tuhan menyaksikan kematian seluruh umat manusia, demikian pula Dia menyaksikan hidupnya kembali seluruh manusia.


BAB 8.

SIAPAKAH ORANG YANG PALING KUAT DI DUNIA…?

Temukanlah saat-saat yang tepat untuk bersyukur terhadap kekuasaan Tuhan yang tak terbatas.

Anak-anak akan senantiasa mencari dan mencoba menemukan dirinya serta keamanan tempat dinana dia berada setelah mengenal dunia luar. Mereka ingin mengetahui, siapakah orang yang paling kuat di sekolah. Mereka sendiri? Teman-teman mereka? Guru-guru mereka? Kakak-kakak kelas mereka yang bandel dan nakal?. Atau …. Siapakah orang yang mempunyai rumah paling bagus? Siapakah dari teman-temannya yang mempunyai mainan paling banyak dan paling bagus? Manakah mobil yang paling bagus dan paling kencang lajunya?. Dan pada akhirnya, mereka akan tiba pada pertanyaan: "Siapakah orang yang paling kuat di dunia?".

Pada pandangan pertama, pertanyaan seperti ini bisa jadi menunjukkan semacam rasa kerendahdirian, lemah dan tak berdayanya mereka. Sebenarnya dengan mengungkapkan pertanyaan semacam ini, mereka mengakui dan membenarkan bahwa diri mereka bukanlah orang yang paling kuat. Oleh karena itu mereka harus menemukan sosok yang lebih kuat darinya yang dengan berhubungan dan berinteraksi dengannya, dirinyapun akan menjadi sosok yang kuat. Dengan adanya perasaan seperti ini, kepercayaan diri mereka akan memudar dan dunia berubah menjadi sesuatu yang menakutkan dan mengerikan buat mereka. Tetapi dengan keberadaan ayah, ibu, guru, saudara laki-laki atau kakak perempuan atau Tuhan yang Kuasa dan Mampu melakukan segala sesuatu akan membuat mereka kembali memperolah kemampuan, kesanggupan dan keberanian dalam berhadapan dengan segala sesuatu.

Salah satu peneliti madzhabi bernama Gerardus van der Leeuw menyatakan bahwa didalam banyak persoalan, ide tentang "kodrat dan kekuasaan" merupakan suatu hal yang konstruktif untuk membentuk keyakinan terhadap Tuhan. Masyarakat memberikan informasi tentang kodrat ini dengan setiap nama yang mereka kehendaki, tetapi mereka menyaksikan kehadirannya dalam alam dengan perubahan musimnya, dalam pergerakan matahari, pergerakan bintang-bintang dan bulan, dalam instink yang dimiliki oleh binatang untuk mempertahankan hidup. Mereka juga menyaksikan kodrat ini dalam kehidupan mereka seperti: kelahiran, tumbuh berkembang, cinta, kegelisahan, kematian dan hikmat. Kadang mereka bertanya pada diri mereka sendiri: "Bagaimana kita bisa mengadakan hubungan dengan kodrat yang tanpa akhir ini?".

Untuk menjelaskan ide dan pendapatnya ini, Van der Leew menukilkan ceritanya tentang seorang laki-laki Afrika. Pada zaman dahulu kala seorang lelaki Afrika hendak melakukan suatu perjalanan, sebelum memulai perjalanan dia meletakkan kakinya ke atas sebuah batu kecil, kemudian dia menekan-nekankan kakinya dengan sedemikian kuatnya, tetapi tidak ada sedikitpun perubahan terjadi. Heran dan takjub melingkupi dirinya. Dia merasakan bahwa ada suatu kekuatan yang hebat dan kuat terkandung di dalam batu tersebut. Diambilnya batu itu dan berkata: "Hey, Kamu di situ?". Dia percaya (dan berharap) bahwa Kodrat Tuhan terletak di dalam batu tersebut. Untuk itu, karena dia tidak menginginkan adanya bahaya dalam perjalanannya dan menginginkan kodrat Tuhan senantiasa bersamanya, maka dia memasukkan batu tersebut ke dalam kantongnya dan senantiasa membawanya dalam seluruh perjalanan yang dia lakukan.

Tentu saja, pada masa sekarang bentuk-bentuk kepercayaan yang ada sangat beragam macamnya jika dibandingkan dengan kepercayaan pada zaman-zaman yang telah lampau. Tetapi kepercayaan terhadap hal berikut masih tetap ada, yaitu bahwa berhubungan dengan Tuhan berarti berhubungan dengan sebab dan sumber dari keseluruhan kodrat. Dengan alasan inilah maka orang-orang senantiasa memanjatkan do'a mereka setiap pagi supaya Tuhan senantiasa menjaga mereka sepanjang hari. Mereka juga berdo'a untuk orang-orang yang sedang sakit, terkena musibah, dalam kesulitan atau untuk orang-orang yang berada dalam bahaya. Mereka beribadah kepada Tuhan dan berharap kepada Nya supaya senantiasa membantu mereka dalam melawan dan mengalahkan kesulitan-kesulitan yang ada atau berharap supaya Dia membantu dan membimbing mereka dalam memulai suatu pekerjaan. Dari sini kemudian muncul rasa syukur atas diberikannya kekuatan dan kemampuan untuk mencapai dan sampai pada tujuan yang mereka inginkan.

Pada zaman ini, kita begitu banyak menemukan kesulitan-kesulitan serta bahaya-bahaya yang melingkupi lingkungan sekitar kita, yang kadang-kadang menimbulkan pertanyaan menggelisahkan buat kita, seperti misalnya: Bagaimana kita mampu menjaga anak-anak kita dari penyakit iri hati terhadap orang lain?, Bagaimana anak kita mampu mempergunakan obat-obatan terlarang atau terjerembab dalam penyimpangan sexual hanya karena keraguan dan rasa was-was yang ada dalam diri mereka?, Bagaimana anak-anak kita mampu menyelamatkan diri dari keiri hatian, kejahatan dan cengkraman keputusasaan dan kepanikan, di dunia yang penuh dengan orang-orang yang mammonism (menuhankan dunia) ini?, Bagaimana kita mampu membentuk mereka menjadi manusia-manusia yang penuh iman, cinta, kasih dan penuh harapan?. Munculnya pertanyaan-pertanyaan semacam ini akan menuntun Anda untuk mencari teman yang memiliki kodrat dalam membimbing Anda. Sebuah kodrat yang melebihi kemampuan yang Anda miliki. Sebuah kodrat tak terbatas yang senantiasa siap membantu Anda dalam mengatasi setiap masalah. Sebuah kodrat yang hanya dan hanya di miliki oleh Tuhan.

Kebanyakan manusia melihat manifestasi kodrat Tuhan di dalam mukjizat-mukjizat Nya. Dan kodrat para anbiya serta rasul adalah sebagian dari manifestasi kodrat Nya yang muncul dari interaksi mereka dengan Tuhan. Dalam sepanjang sejarah, para mukmin dari semua madzhab (Yahudi, Masehi, Islam) mampu menahan dan menerima setiap kesulitan yang ada di hadapan mereka hanya dengan iman yang mereka miliki terhadap Tuhan dan terhadap hakekat perjalanan.

Meskipun mukjizat merupakan sebuah fenomena yang sangat menakjubkan dan mengagumkan, tetapi hal tersebut bukanlah satu-satunya tanda dari kodrat yang dimiliki Nya. Dia sering pula menampakkan kodrat Nya dalam hal-hal yang kelihatannya sangat normal dan biasa, seperti: kelahiran seorang bayi, kemunculan energi, mekarnya kuncup-kuncup bunga pada musim semi, munculnya bermacam-macam buah, ….. semua ini adalah manifestasi dari kodrat dan penciptaan Nya.

Berilah penjelasan dan tunjukkan kepada anak Anda tentang sifat Pemurah, Pengasih dan Pencipta yang dimiliki oleh Tuhan lewat peristiwa-peristiwa alami yang ada. Untuk mencapai maksud ini Anda bisa melakukan hal-hal berikut:

" Menyampaikan cerita-cerita dan kisah tentang mukjizat-mukjizat.

" Mengingatkan tentang kodrat Tuhan yang tampak begitu jelas dan Dia berikan sebagian dari hal itu kepada kita, serta kodrat penciptaan yang dimiliki oleh Nya sehingga mampu menciptakan sesuatu yang menurut kita tidak mungkin, menjadi sesuatu yang mungkin di mata Nya.

" Menemani anak-anak dalam menyaksikan kekuasaan Tuhan dengan mendaki gunung, piknik untuk menikmati keindahan alam, menyaksikan terbangnya burung-burung dan …... untuk menyaksikan secara langsung manifestasi dari kekuasaan Nya.

" Bersyukur atas kemurahan Tuhan dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita.

" Mempertahankan ketenangan dalam lingkungan keluarga ketika menghadapi konflik, pada sisi lain juga mengakui adanya rasa takut, tegang dan ragu dalam diri.

" Melakukan pembicaraan dengan anak Anda tentang kesulitan hidup (pada waktu yang sesuai).

Ketika anak Anda telah keluar dari rumah, maka mereka tidak lagi berada di bawah kontrol dan pengawasan Anda dan Andapun tidak tahu sebesar apa bahaya yang mengancamnya dan sesusah apa persoalan yang mereka hadapi. Anda tidak bisa senantiasa berada disamping mereka dalam setiap keputusan yang mereka ambil, Anda juga tidak mampu untuk secara langsung menemani mereka dalam setiap kejadian. Pengenalan terhadap sifat Qadir dan Kuat yang dimiliki oleh Tuhan akan memunculkan keberanian dan perasaan aman dalam diri anak. Dengan munculnya keyakinan akan adanya wujud yang seperti ini mereka akan merasa senantiasa berada di bawah pengawasan, penjagaan dan bimbingan Nya, persis sebagaimana si Afrika yang meletakkan batu di dalam kantongnya dan merasakan bahwa Tuhan senantiasa hadir, dekat dan dalam kedekatan Nya senantiasa mengarahkannya ke jalan yang benar.


BAB 9.

APAKAH TUHAN AKAN MENGABULKAN SETIAP PERMINTAANKU…..?

Ajarkan kepada anak Anda bagaimana cara berdo'a dan berikan pemahaman kepada anak bahwa Tuhan senantiasa memberi melebihi apa yang kita butuhkan.

Anda senantiasa senang untuk memenuhi setiap keinginan dan permintaan anak Anda, karena Anda menginginkan mereka berbahagia. Seluruh orangtua senantiasa mendahulukan kebutuhan anak-anak mereka diatas kebutuhan mereka sendiri, karena mereka menyayangi dan tidak bisa untuk tidak memperhatikan dan memberikan apa yang mereka butuhkan. Tetapi harus pula diingat bahwa memberikan sesuatu melebihi batas hanya akan menyebabkan kemanjaan anak Anda, karena begitu banyak dari permintaan anak muncul karena iklan yang ditayangkan oleh televisi, radio atau surat kabar, yang kadang-kadang sebagian dari iklan-iklan tersebut sama sekali tidak sesuai dan tidak ada manfaatnya buat anak.

Maknawiyyat atau spiritualisme adalah salah satu pemahaman yang untuk menjelaskan hal tersebut merupakan pekerjaan yang sangat sulit. Salah satu dari arti spiritual adalah memperhatikan isi dan batin dari sesuatu. Pendidikan terhadap nilai-nilai maknawi yang terdapat didalam diri manusia adalah sebagian yang dikehendaki oleh Tuhan. Nilai-nilai semacam: membantu sesama, damai, tenang dan bersyukur atas nikmat Nya.

Makna dari spiritualisme ini akan lebih bisa difahami dengan mengenali sesuatu yang bukan spiritualisme (antonimnya). Dan kemungkinan paling tepatnya antonim dari kata spiritualisme adalah materialisme (maadiyyat). Materialisme yaitu berusaha yang diikuti dengan ketamakan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih mahal dan lebih berharga dari sesuatu yang lain. Materialisme merupakan salah satu bias dan pengaruh terbesar yang terjadi di dunia-dunia yang menganut faham konsumerisme Barat. Kenyataan yang ada menunjukkan bahwa masyarakat Barat begitu mencintai materi melebihi masyarakat-masyarakat lainnya, bahkan melebihi kaum-kaum yang ada sebelumnya sekalipun.

Keinginan-keinginan materi yang ada pada manusia senantiasa menempati posisi yang berbeda dan mencolok serta jelas jika dibandingkan dengan keinginan-keinginan maknawi, dan perbedaan yang muncul antara keduanya adalah perbedaan sempurna.

Orang tua yang cerdas, akan senantiasa melakukan sesuatu yang logis ketika bermaksud memenuhi permintaan anak mereka. Mereka bisa memisahkan dengan baik antara kebutuhan sejati dan kebutuhan semu. Mereka akan senantiasa menjawab positif permintaan dan kebutuhan anak akan kasih sayang, kepercayaan dan keamanan, tetapi disamping itu mereka juga tidak mengesampingkan kebutuhan-kebutuhan materi anak. Merekapun mengetahui bahwa anak kadang-kadang mengajukan permintaan yang tidak sesuai untuk kebutuhannya. Pada dasarnya keinginan manusia tidak ada batasnya, keseluruhan dari kita memahami dengan baik bahwa semakin banyak sesuatu yang kita miliki maka semakin banyak pula keinginan kita untuk mendapatkan sesuatu yang tidak kita miliki.

Orangtua yang cerdas sama sekali tidak akan membiarkan anaknya memiliki sifat sombong dan tamak, karena mereka mengetahui bahwa 'ketenangan' adalah satu-satunya barang berharga yang dimiliki oleh manusia, sedangkan kedua sifat tersebut justru akan menghancurkan ketenangan yang seharusnya. Mereka menginginkan supaya anak mereka menghargai uang sebagaimana adanya dan tidak melebihi batas dalam mencintainya serta mengajarkan kepada mereka bagaimana memperhatikan kebutuhan orang lain. Anak-anak harus mengetahui bahwa kadang-kadang tidak memiliki sesuatu lebih penting dan lebih indah daripada memilikinya.

Ketika kedua orangtua telah cerdas dalam memenuhi keinginan-keinginan dan kebutuhan-kebutuhan anak serta cerdas dalam memisahkan antara kebutuhan sejati dan kebutuhan semu anak, maka ketahuilah sesungguhnya Tuhan lebih cerdas dari mereka, karena sumber-sumber planet dan galaxy berada dalam jangkauan Nya dan berada dibawah kekuasaan Nya. Karena Tuhan dari awal mampu melihat akibat dari seluruh hal, maka Dia Qadir pula untuk memisahkan dan membedakan antara kebutuhan-kebutuhan nyata kita dan keinginan-keinginan semu yang kita miliki, dan apabila kita memohon kepada Nya dengan kerendahan hati dan kedekatan hati maka Tuhan akan mengabulkan apa yang menjadi keinginan kita.

Bantuan apakah yang bisa Anda berikan untuk anak Anda sehingga mereka mempunyai gambaran yang lebih Agung tentang Tuhan?. Beritahukanlah padanya bahwa Tuhan mengetahui apa yang lebih baik untuknya. Ajarkanlah padanya bagaimana cara yang baik untuk menginginkan sesuatu dari Tuhan, dan ingatkanlah padanya bahwa diapun harus berdo'a untuk orang lain sebagaimana dia berdo'a untuk diri mereka sendiri. Katakanlah bahwa menaruh perhatian terhadap kebutuhan orang lain akan menghilangkan kesombongan dan keegoisan yang ada dalam diri manusia. Ingatlah bahwa anak-anak yang mampu menaruh perhatian terhadap kebutuhan orang lain akan memperhatikan dengan adil pula kebutuhan-kebutuhan dirinya dan akan mempunyai pandangan yang luas terhadap kebutuhan masyarakat banyak, dan bukan hanya memperhatikan kebutuhan pribadinya.

1. Milikilah keinginan-keinginan yang baik.

Sebelum Anda berdo'a, perhatikan dan pikirkanlah kebutuhan-kebutuhan Anda: Seberapa pentingnyakah keinginan ini? Perubahan apa yang akan terjadi seandainya keinginan ini terkabulkan? Apakah ada orang yang akan berbahagia ketika keinginan ini terkabul? Apakah bisa menyebabkan kesedihan orang lain? Apakah kira-kira akan menjadi baik apabila keinginan ini terkabul?. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu Anda dalam memperbaiki keinginan-keinginan Anda, dan ketika Anda telah mampu memisahkan antara keinginan yang lebih penting dari keinginan selainnya, maka berarti Anda telah bisa memperkenalkan kepada anak Anda bagaimana cara yang baik dan benar dalam mengungkapkan keinginan-keinginan dan do'a-do'a.

2. Bersyukurlah kepada Tuhan terhadap apa-apa yang telah Anda miliki dengan izin Nya dan terhadap apa yang sebelumnya telah Anda peroleh.

Ingatkanlah setiap malam pada diri Anda sendiri tentang apa yang terjadi sepanjang hari yang menyebabkan kebahagiaan Anda dan mempunyai kapabilitas untuk disyukuri (pada dasarnya kita harus bersyukur setiap hal yang ada). Ajarkan pada anak Anda bahwa hatta untuk persoalan-persoalan yang membawa kesedihan dan kekecewanpun kita layak untuk bersyukur didalamnya, seperti misalnya: "Hujan menyebabkan tertunda atau bahkan batalnya piknik bersama keluarga, tetapi pada sisi lain kita melihat manfaat hujan tersebut untuk pertumbuhan pepohonan dan menghijaunya sawah-ladang serta berseminya bunga-bunga", "Ketika pada suatu saat kita harus istirahat di tempat tidur karena sakit yang kita derita, ada sisi bagusnya pula karena kita mempunyai kesempatan yang cukup untuk menikmati kicauan burung dan beterbangannya kupu-kupu di taman sebelah kamar tidur kita", "Meskipun sebagian dari teman-teman tidak sayang dan bersahabat dengan kita, tetapi kita senantiasa menginginkan persahabatan dengan mereka tanpa rasa dendam sedikitpun"

Bersyukur atas apa yang kita miliki sekarang, akan menyebabkan kita senantiasa merasa berkecukupan dan hal ini akan menghindarkan diri dari sifat tamak, sebuah sifat yang senantiasa menginginkan sesuatu lebih banyak.

3. Tetaplah dalam keadaan bersyukur, meskipun ketika kebutuhan Anda tidak terpenuhi.

Anak-anak mungkin akan menjadi kecewa ketika do'anya tidak terkabul. Dalam kondisi semacam ini Anda harus memberitahu anak Anda akan apa yang ada dibalik jawaban-jawaban negatif yang muncul dari permintaan-permintaan dan do'a-do'anya. Ingatkanlah padanya bahwa kadang-kadang apa yang Anda inginkan pun tidak terpenuhi atau bahkan terkadang jawaban yang muncul betul-betul negatif, tetapi di saat-saat seperti itu Anda senantiasa menginginkan kebaikan muncul dari penolakan dan ketidak terkabulan yang ada. Jelaskan padanya kira-kira apa penyebab terjadinya kontradiksi ini, dimana kita menginginkan tetapi Tuhan tidak mengabulkan. Katakan pada anak Anda bahwa Tuhan itu Hakiim dan mengetahui segala apa yang baik dan apa yang buruk buat kita melebihi kita sendiri dalam mengetahuinya, oleh kerena itu tidak terkabulnya do'a kita pastilah ada manfaatnya buat kita.


BAB 10.

KENAPA TUHAN TIDAK MELAKUKAN SESUATU….?

Hadapilah musibah dan kesulitan yang ada dengan kejujuran dan prasangka baik.

Alex bocah lelaki berumur sepuluh tahun mempunyai ibu yang menderita penyakit kanker. Sang ibu harus senantiasa dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pengobatan kimia yang begitu menyakitkan. Dan Alex menjadi saksi dan pendengar setia jerit tangis dan lolongan ibunya yang kesakitan. Si Alex kecil dengan hati yang sedih dan tersayat-sayat, setiap hari berdo'a dan memohon kepada Tuhan untuk kesembuhan ibunya dan kebersamaanya kembali seperti sebelum kejadian ini menimpa. Kesehatan sang ibu semakin hari bukannya semakin membaik tetapi semakin parah, lemah dan menyedihkan, hingga akhirnya sampai pada kematiannya. Alex begitu kecewa dan sedih atas kejadian ini. Setelah selesai acara penguburan dia mengatakan bahwa dia sangat benci pada Tuhan.

Alex kecil kita jatuh ke dalam pengalaman yang sangat pahit dan menyedihkan, dimana dalam usia yang sekecil itu keimanannya berada dalam tataran dan cobaan. Dia mengatakan: "Kodrat macam apakah ini namanya yang tidak mampu menyelamatkan sebuah nyawa dari kematiannya?, Kenapa Tuhan yang katanya Maha Mampu tidak mampu menolong kehidupan manusia?, Kenapa pula Tuhan tidak menurunkan hujan untuk ladang-ladang dan sawah-sawah yang kering?, Kenapa Dia tidak menghukum orang-orang yang bersalah?, Kenapa tidak menghentikan sebuah perang yang menimbulkan kesengsaraan berjuta-juta jiwa?, Kenapa Tuhan tidak melakukan sesuatu?.

Dalam keadaan seperti ini, dimana do'a dan keinginan-keinginan manusia dengan berbagai ragam pemaksaan, tidak terkabulkan, Kodrat dan Kekuatan Tuhan menjadi sebuah pertanyaan. Berhadapan dengan keadaan semacam ini membutuhkan kesabaran dan kecerdasan, khususnya ketika orang tua pun berada dalam kondisi yang sama. Ketika Anda berada dalam posisi seperti ini, dimana musibah berat dan tak tertanggungkan menimpa Anda maka berusahalah untuk berpandangan dan berprasangka dengan baik terhadap kejadian yang ada.

1. Mensikapi musibah dengan kejujuran.

" Berikanlah semangat kepada anak Anda untuk senantiasa mencurahkan perasaannya kepada Anda.

Alex kecil yang menyaksikan kematian ibunya, telah jatuh ke dalam perasaan yang tak terkendalikan. Perasaan kesepian, kekecewaan, takut akan kesendirian, penyesalan akan hari-hari lalu dimana dia berbuat tidak baik kepada ibunya, semuanya terkumpul dan teronggok dalam dirinya dan dia merasa telah menghadapi kesulitan dan musibah ini seorang diri (setelah itu dia berfikir tentang Tuhan). Seandainya saja pada waktu itu dia mampu berbicara kepada seseorang untuk mengungkapkan kesedihannya atau ada seseorang yang bersedih bersamanya maka tekanan jiwa yang ada di dalam diri Alex akan terkurangi dan kemampuan dirinya untuk menghadapi kesulitan akan menjadi kuat sehingga dia bisa menampakkan reaksi yang sewajarnya dengan musibah yang menimpanya.

Jika Anda seorang pendengar yang baik, dalam arti bahwa Anda tidak terburu-buru memperlihatkan reaksi balik atas pandangan dan perasaan anak serta tidak terburu-buru mengajukan protes, melainkan berusaha memahami apa yang hendak diungkapkan olehnya, maka Anda akan menemukan bahwa anak Anda tidak akan merasakan sendirian ketika menghadapi masalah dan diri Anda menjadi satu-satunya orang kepercayaan yang dimiliki oleh anak Anda. Dengarkanlah perkataan anak Anda dan bangunlah kesempatan ini sebaik-baiknya sehingga dia bisa menemukan reaksi yang benar dalam menghadapi setiap masalah. Ingatlah bahwa memberikan jawaban yang tergesa-gesa terhadap setiap masalah yang muncul pada anak hanya akan menghilangkan kesempatan bagus ini. Kesabaran dan pemahaman Anda akan apa yang hendak diungkapkan oleh anak lebih penting dan lebih baik daripada menunjukkan jalan keluar secara langsung padanya. Anda bisa menunjukkan jalan keluar dari suatu masalah kepada anak Anda setelah Anda memberi kesempatan padanya untuk berfikir dan mencari jawaban terhadap apa yang dihadapinya.

" Ajarkanlah kepada anak Anda bahwa ada cara-cara lain yang bisa dimanfaatkan untuk mengungkapkan perasaan yang mereka miliki.

Sebagian dari anak-anak tidak mampu mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata tetapi mereka mengungkapkannya dengan lukisan, musik atau demonstrasi, sebagian lainnya mampu mengungkapkan perasaannya terhadap sesuatu hanya setelah dia menuangkannya dalam media perantara (seperti lukisan, syair, lagu….dsb). Tetapi sebagian lagi sama sekali tidak mampu mengungkapkan perasaannya.

Mintalah kepada anak Anda untuk menuangkan perasaannya dalam bentuk lukisan yang mengungkapkan tentang "Di mana Tuhan". Ingat, Anda jangan langsung memberikan reaksi yang negatif ketika lukisan anak Anda kontradiksi dengan kepercayaan dan keyakinan yang Anda miliki. Untuk merubah dan membenarkan gambaran mereka tentang hal ini, Anda membutuhkan waktu. Dan Anda bisa melakukannya secara perlahan-lahan.

" Temani anak Anda ketika berada dalam ketakutan, keraguan dan kepanikan.

Kehidupan spiritual biasanya disamakan dengan sebuah perjalanan yang tiada akhirnya. Dan kita tidak mempunyai kemampuan untuk menjawab semua pertanyaan dan kesulitan yang muncul dalam sepanjang kehidupan. Tunjukkanlah kepada anak Anda bahwa Andapun (dengan ragam keyakinan dan kepercayaan yang Anda miliki) tetap saja tidak mampu untuk menjawab dan mengalahkan seluruh kesulitan, pertanyaan, ketakutan, keraguan dan kepanikan yang timbul di hadapan Anda. Dengan memberikan pemisalan diri Anda sendiri, ajarkanlah kepada anak Anda bahwa mempunyai pertanyaan bukanlah sebuah hal yang tidak benar, dan memberi jawaban terhadap beberapa pertanyaan kadang memerlukan waktu yang lama dan hal ini tidak boleh menyebabkan munculnya keputusasaan dalam diri kita.

2. Menyikapi setiap musibah yang muncul dengan prasangka yang baik.

" Pandanglah setiap kesulitan yang Anda hadapi dari sisi yang sesuai.

Dalam setiap buku pemikiran yang berbeda, terdapat penafsiran yang berbeda-beda pula tentang musibah dan kesulitan. Budda menganggapnya sebagai semacam roda yang lepas atau tulang yang keluar dari sambungannya. Jika Anda menginginkan untuk melihat suatu musibah dari sisi yang sesuai, maka selalu ingatlah bahwa setiap kebaikan berasal dari Tuhan dan setiap kejahatan dan keburukan berasal dari syaitan. Tuhan senantiasa memberikan Kemurahan dalam kehidupan dan kebahagiaan manusia, tetapi syaitan senantiasa berusaha dalam memberikan tipu dayanya kepada manusia supaya manusia keluar dari jalan yang benar. Oleh karena itu ketika Anda menyaksikan atau mendapatkan suatu musibah, janganlah salahkan Tuhan tetapi salah dan laknatlah syaitan dan memohon ampunlah pada Tuhan. Keseluruhan madzhab memberikan janji kepada para pengikutnya akan suatu masa depan dimana di sana tidak ada sedikitpun khabar tentang musibah dan kesusahan. Anda bisa membuka pemikiran dan pandangan anak Anda akan janji Ilahi ini dengan mengungkapkan kisah-kisah madzhabi atau dengan menunjukkan ayat-ayat suci yang mengungkapkan tentang hal tersebut.

" Berikan semangat kepada anak Anda untuk senantiasa berprasangka baik terhadap setiap musibah, dengan melakukan hal-hal berikut:

" Sertakanlah mereka dalam kegiatan-kegiatan sosial dan dalam membantu serta memberi pertolongan terhadap sesama.

" Tempelkanlah kalimat-kalimat pendek atau gambar-gambar yang mendidik di ruangan mereka.

" Pilihlah motto-motto yang memberi semangat dan harapan untuk keluarga Anda dan tampakkanlah motto-motto ini dalam keseluruhan kehidupan Anda dengan cara yang bermacam-macam.

" Usahakanlah untuk mengamalkan kalimat-kalimat pendek dan motto-motto yang telah Anda pilih dan berikanlah contoh-contoh yang jelas kepada anak Anda.

" Jangan tergesa-gesa dalam memberikan reaksi terhadap musibah yang ada di depan Anda karena hal ini akan ditiru olaeh anak-anak Anda dalam menghadapi masalah-masalahnya.

" Usahakanlah untuk tidak kehilangan pegangan dan iman ketika Anda berhadapan dengan suatu musibah.


BAB 11.

MIRIP DENGAN SIAPA TUHAN…?

Katakan kepada anak Anda bahwa keseluruhan anak-anak yang ada di dunia ini adalah bagian dari keluarga Tuhan.

Banyak dari anak-anak menggambarkan Tuhan, sebagai seorang laki-laki tua bermuka dan berjenggot putih. Pada sisi lain, para pemikir dan ulama berpendapat bahwa Tuhan adalah sebuah maujud yang tak memiliki homogeneity karena Dia bukan manusia dan bukan pula maady (materi). Sedangkan gambaran yang kita miliki tentang Tuhan biasanya mengikuti bentuk interaksi yang kita lakukan dengan Nya.

Pada saat ini manusia mempunyai informasi yang lebih banyak tentang jenis-jenis keturunan, akhlak, dan sifat yang terdapat di dalam masyarakat madzhabi tempat seseorang tinggal. Mereka kadang-kadang kemudian menyadari betapa manusia mempunyai tingkatan pemahaman yang amat terbatas dan biasanya akan semakin menyadari pula betapa terbatasnya pengetahuan mereka tentang Tuhan dan betapa mereka tidak mampu untuk memberikan perhatian terhadap seluruh sisi dari kenyataan ini.

Manusia biasanya senang menggambarkan Tuhan mirip dengan mereka. Dari alasan ini masyarakat Asia, Afrika, Timur Tengah, …… mempunyai gambaran yang berbeda-beda tentang Nya, sementara mereka mengetahui bahwa Tuhan melebihi dari semua gambaran yang ada dalam benak mereka.

Kebudayaan dan keyakinan-keyakinan madzhabi umumnya mempunyai perbedaan dimana tidak ada penyelesaian sederhana dan menyatu yang bisa mengalahkannya, tetapi ketika berhadapan dengan sesuatu yang friksional semacam ini haruslah diperhatikan hal-hal berikut:

" Sejauh mana gambaran kita tentang Tuhan, apakah mampu meliputi seluruh dimensi dan gambaran tentang Nya yang ada dalam seluruh agama dan seluruh pemikiran?.

" Apakah kita mampu mengubah gambaran yang kita miliki tentang Nya?

" Apakah kita mampu sampai pada gambaran menyeluruh tentang Nya yang bisa diterima oleh seluruh manusia?

Apapun gambaran yang Anda miliki tentang Nya, ungkapkanlah kepada anak Anda bahwa keseluruhan anak-anak yang berada di dunia ini adalah anggota keluarga Nya. Atas dasar gambaran ini, jalan keluar yang ada di bawah ini pasti akan memungkinkan untuk diterima.

1. Katakanlah kepada anak Anda tentang cerita-cerita dan nilai-nilai yang menunjukkan bahwa Tuhan lebih tinggi dari kesempurnaan makhluk dan hakekat seluruh makhluk.

Kebanyakan dari agama-agama menetapkan peraturan-peraturan khusus yang diperkenankan ketika berhadapan dengan golongan atau kelompok lain. Seperti kewajiban setiap mukmin, kewajiban untuk menghormati tamu, mempunyai nilai untuk dipercaya orang lain, jujur dalam perdagangan dan hubungannya dengan selainnya serta senantiasa mengajak ke jalan yang benar.

Al Qur'an mengatakan dalam salah satu ayatnya bahwa Ka'bah adalah rumah pertama yang dibangun oleh Tuhan, yang memberi berkah dan hidayah untuk seluruh alam. Sedangkan Injil mengatakan bahwa rumah Tuhan adalah sebuah tempat umum yang dipergunakan oleh seluruh manusia untuk beribadah. Isa as. menasehatkan bahwa manusia harus menciptakan interaksi dengan orang-orang miskin dan terusir (seperti yatim, fakir, pendosa dan orang-orang asing). Ketiadaan perbedaan keturunan dalam Islam, menyebabkan banyak dari kaum-kaum minoritas agama dan keturunan, tertarik untuk bergabung dengan agama ini. Mukimin yang menghormati hak-hak orang lain mempunyai gambaran yang betul-betul indah dari Tuhan.

2. Jelaskanlah sifat-sifat Tuhan dengan kalimat-kalimat yang umum dan fleksibel.

Vocab dan kosa kata mempunyai kedudukan yang penting dalam perjalanan kita memahami Nya. Jika Anda menginginkan untuk menggambarkan Tuhan sedemikian rupa sehingga bisa melingkupi keseluruhan dunia anak-anak, maka pergunakanlah istilah-istilah yang umum dan fleksibel. Contoh di bawah ini memperlihatkan bahwa kelompok kalimat bagian atas memiliki mafhum yang lebih umum dan luas dibanding dengan kelompok kalimat bagian bawah:

a. Tuhan menciptakan Adam (masculine gender).

Tuhan menciptakan jenis manusia.

b. Adam harus taat kepada Tuhan.

Seluruh manusia harus taat kepada Tuhan.

c. Anak laki-laki mencintai Tuhan.

Seluruh anak-anak mencintai Tuhan.

d. Kami adalah anak-anak lelaki Tuhan.

Kami hamba Tuhan.

e. Tuhan (masculine gender) adalah Penjaga hamba-hamba Nya.

Dia adalah Penjaga hamba-hamba Nya.

Usahakanlah untuk senantiasa menyertakan terjemahan dari setiap ayat-ayat atau cerita-cerita madzhabi dengan bahasa yang mempunyai makna menyeluruh dan janganlah Anda salah dalam mempergunakan kalimat karena hal tersebut bisa jadi akan menimbulkan gambaran yang terbatas dalam pikiran anak.

3. Gambarkanlah Tuhan secara fleksibel dalam pikiran anak.

Dalam sebuah gereja yang terletak di New Zealand terdapat sebuah patung Al Masih (as.) dengan wajah mirip orang-orang Maori (penduduk asli New Zealand) dengan paduan warna yang begitu kompleks dan memiliki hiasan-hiasan lukisan sebagaimana layaknya yang biasa dipergunakan oleh penduduk asli setempat.

Berdasarkan istilah populer Trinity (keyakinan akan Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Ruh Kudus dalam agama Masehi) kebanyakan dari pengikut agama ini menamakan Isa (as.) sebagai Tuhan anak. Dan mereka menggambarkan serta memperlihatkan salah satu dari manifestasi Tuhan mereka ini dalam bentuk lukisan atau patung Al Masih (as.). Yang menarik dalam hal tersebut adalah, meskipun Al Masih (as.) adalah laki-laki Palestina yang sebagaimana kebanyakan masyarakat Timur Tengah mempunyai mata dan alis yang hitam legam, tetapi masyarakat Eropa masih saja memperlihatkan Al-Masih dalam lukisan-lukisan mereka dengan mata biru dan rambut pirang (sebagaimana mereka).

Kebanyakan dari masyarakat dunia mempunyai keyakinan terhadap keEsaan Tuhan, tetapi mereka mempunyai prognosis yang berbeda-beda tentang Nya. Wisnu, Shiva dan Brahma adalah tiga Tuhan asli dalam agama Hindu yang kesemuanya digambarkan berjenis kelamin laki-laki (masculine gender). Mereka juga mempercayai bahwa Mahadevi adalah ibu dari ketiga Tuhan tersebut. Baru-baru ini banyak dari pelukis menggambarkan Masih sebagai sosok seorang perempuan yang disalib, sementara Isa as. adalah seorang laki-laki, bukan seorang perempuan. Pada dasarnya mereka ingin memperlihatkan bahwa Tuhan dekat dengan mereka, meskipun dengan ragam perbedaan yang ada di antara kita.

Anda bisa mencoba untuk memperlihatkan suatu gambar atau lukisan kepada anak Anda dan menanyakan kepadanya tentang: kira-kira apa yang ingin disampaikan oleh pelukis kepada pemirsanya? dan apa perbedaan antara gambaran yang ada dalam benak pelukis dengan gambaran yang ada di dalam benaknya?.
4


BAGIAN DUA

METODE PENGAJARAN TERHADAP ANAK TENTANG TUHAN

Sejauh ini kami telah menyampaikan seluruh jawaban-jawaban umum terhadap pertanyaan anak tentang Tuhan. Pertanyaan yang muncul kemudian di sini adalah: Bagaimana kita mampu membimbing anak-anak kita dalam persoalan-persoalan yang berhubungan dengan Tuhan dengan memperhatikan jawaban-jawaban yang telah ada?, Sumber-sumber apa yang berada dalam authority (jangkauan) kita?, Pemahaman seperti apa yang bisa kita manfaatkan untuk menambah pemahaman anak akan Nya?, Nilai-nilai seperti apa yang sekiranya bisa membantu kita dalam persoalan ini yang bisa kita dapatkan dari dalam rumah, dari ibadah dan lingkungan sekitar?.

Dalam bagian ini, kami berusaha untuk mengambil bantuan dari sumber-sumber yang selama berabad-abad telah berada dalam jangkauan kita. Tentu saja memanfaatkan keseluruhan sumber yang ada belum tentu cocok untuk seluruh madzhab. Oleh karena itu pilihlah sumber-sumber yang sesuai dengan madzhab Anda dan menarik buat anak Anda.


BAB 1.

METODE BELAJAR TANPA PROGRAM

Pengalaman anak-anak dalam hal-hal pemahaman seperti baik, benar dan indah akan membentuk pengenalannya terhadap Tuhan.

Rumah adalah sekolah pertama dimana anak bisa menemukan pertumbuhan maknawinya. Dan orangtuapun mempunyai peran sebagai guru pertama buat anak-anak mereka. Apa yang didapat di dalam lingkungan rumah biasanya akan memberikan pengaruh yang lebih dalam dan konstan dibanding dengan pelajaran yang didapat dari sumber-sumber lain.

Ketika kedua orangtua memberikan dua metode yang berbeda dalam pengajaran mereka, maka anakpun akan mengambil pelajaran dari kedua sistem yang ada. Sistem pertama adalah sistem "Belajar Tanpa Program". Jenis belajar seperti ini didapat lewat melihat, mendengar dan kemampuan penafsiran terhadap apa yang dilihat dan didengar yang dimiliki oleh anak-anak. Biasanya sistem ini akan sangat berpengaruh, bahkan ketika Anda tidak berada di sampingnya atau ketika hal ini Anda lakukan tanpa adanya program serta tujuan sekalipun.

Pada sisi lain, ada waktu tertentu dimana Anda harus memberikan pelajaran kepada anak dengan cara formal dan serius, yaitu Anda menyusun program pelajaran dengan mengambil manfaat dari sumber-sumber yang bisa terjangkau dan dengan mempunyai tujuan tertentu. Sistem seperti ini dinamakan "Belajar Dengan Program". Pengaruh dan hasil dari program terencana ini bergantung pada sejauh mana sistem "Belajar tanpa Program" terlaksana dengan teratur dan terus-menerus. Pada dasarnya antara perkataan dan perbuatan yang kita lakukan haruslah senantiasa seiring dan sejalan, dengan kata lain: apabila Anda mengharapkan sesuatu muncul dari anak Anda, maka pertama-tama Anda harus mengamalkan hal-hal yang bisa mengarahkan anak ke arah apa yang Anda harapkan darinya, baru Anda memintanya untuk melakukan apa yang Anda harapkan. Seperti misalnya, ketika Anda menginginkan anak Anda untuk tidak berbohong dalam perkataan-perkataannya, maka langkah pertama, Anda harus senantiasa berkata jujur pada anak Anda dan senantiasa menepati janji yang Anda ucapkan. Adanya kesatuan antara nasehat dan contoh akan menyebabkan berhasilnya sistem pengajaran yang kita terapkan.

Karena belajar adalah suatu hal yang terus menerus dan berlangsung pada semua tempat, maka usahakanlah untuk senantiasa menciptakan situasi belajar dalam lingkungan Anda. Pemahaman anak dalam hal kebaikan, kebenaran dan keindahan akan membentuk pengenalannya terhadap Tuhan. Rumah dan kehidupan Anda bisa meliputi pemahaman ini serta kekhususan-kekhususan berbeda yang ada di dalamnya. Pemahaman ini sebagaimana mudahnya kita dapatkan dalam kenyataan yang ada, semudah itu pula dapat kita saksikan dalam fenomena-fenomena yang lainnya.

'Kebaikan' adalah suatu pemikiran yang meliputi di dalamnya perhatian terhadap peraturan-peraturan kemasyarakatan dan niat baik dalam melakukan perbuatan-perbuatan yang benar. 'Kebaikan' tidak hanya bermakna menghindar dari kejahatan dan keburukan, tetapi lebih pada makna mendahului dalam melakukan perbuatan-perbuatan yang terpuji. 'Kebaikan' adalah gabungan dari kelembutan, kasih sayang, solidaritas terhadap sesama dan penghormatan terhadap mereka, memberi pada yang membutuhkan, kesabaran dan kesetiakawanan.

'Kebenaran' juga sebuah pemikiran yang tinggi, yang memaksa kita untuk mengkaji setiap perbuatan dan melihat apakah pribadi kita sebatas lahiriah yang kita tampakkan ataukah bukan. Benar dan Jujur memiliki arti bahwa orang lain bisa dan tidak ragu untuk menaruh kepercayaan pada perkataan dan perbuatan kita, karena kita senantiasa menghadapi sesuatu dengan sifat jujur. Benar yaitu setia terhadap janji yang kita ucapkan, menghindari ghibah (menggunjing orang lain) dan juga mengatakan yang haq meskipun pahit dan membahayakan buat diri kita. Benar adalah mengejar pengetahuan yang sahih dan memberikan yang terbaik.

Sementara 'Kecantikan' adalah sebuah pemikiran yang lebih tinggi dari sekedar penampakan dhahir dari sebuah benda. Cantik adalah menarik perhatian, yang muncul dari hakekat yang terkandung di dalamnya, bukan dari apa yang kita pandang. Cantik adalah mendapatkan sesuatu yang memberikan kebahagiaan dalam waktu yang lama, bukan kelezatan yang dalam waktu sesaat telah memudar dan hilang. Cantik adalah segala sesuatu yang menimbulkan kecintaan kita ketika kita lihat, kita raba, kita dengar, kita cium dan kita rasakan. Pemikiran yang dihasilkan dari mafhum ini akan mengajak kita kepada penghormatan dan penjagaan terhadap kecantikan dunia yang ada dan berusaha untuk mempertahankan bahkan meningkatkannya.

Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini akan membantu Anda sehingga Anda bisa memberikan pemahaman tentang kebaikan, kebenaran dan kecantikan (keindahan) kepada anak Anda di dalam lingkungan keluarga (rumah):

1. Apakah Anda menaruh perhatian terhadap kebaikan, kebenaran dan keindahan?

Ada dua hal yang menyebabkan kebaikan yang ada di sekitar kita tidak terlihat di mata kita, pertama adalah adanya pandangan negatif yang senantiasa muncul, dan kedua adalah tidak adanya perhatian terhadap lingkungan sekitar.

" Apakah Anda memperhatikan berakhirnya musim dingin dan mulainya musim semi?, Apakah Anda memperhatikan terjadinya perpindahan burung-burung?, Tahukah Anda kapan Anda harus membersihkan rumah?, Tahukah Anda kapan waktu yang tepat untuk memotong rambut anak Anda?, atau Kapankah waktu yang tepat untuk mengajari dia tentang tata cara makan di meja makan?.

" Apakah Anda tahu apa yang dikerjakan oleh anak Anda pada waktu kosong mereka?.

" Apakah Anda mengetahui kehadiran anak Anda di dalam ruangan?.

" Apakah Anda meluangkan waktu khusus untuk anak Anda pada hari dimana Anda sangat sibuk di dalamnya?.

" Apakah Anda mengingat hanya kebaikan seseorang pada ketidakhadiran mereka?.

" Apakah Anda lebih menekankan perhatian terhadap perbuatan baik anak Anda dan berterima kasih padanya melebihi penekanan Anda dalam memperbaiki kesalahan-kesalahannya?.

" Apakah Anda senantiasa menemani anak Anda dalam menikmati alam?.

" Apakah anak Anda tahu hal-hal seperti apa yang Anda hargai?.

2. Apakah Anda berusaha supaya kebaikan, kebenaran dan keindahan meliputi seluruh kehidupan Anda?

Kebaikan, kebenaran dan keindahan muncul dalam bentuk-bentuk yang berbeda dan tidak ada hubungannya dengan kekayaan atau banyaknya barang yang dimiliki oleh seseorang, tetapi bergantung pada usaha dan pilihan logis yang dilakukan oleh seseorang.

" Apakah Anda puas dengan jenis majalah yang masuk ke rumah Anda?.

" Apakah acara-acara yang ditayangkan oleh televisi sesuai dengan keyakinan dan nilai-nilai akhlak yang Anda miliki?.

" Apakah rumah Anda bersih, rapi dan indah?.

" Apakah jenis musik yang Anda sukai adalah musik yang santai tetapi konstruktif?.

" Apakah anggota keluarga Anda memanfaatkan waktu kosong mereka dengan acara santai bersama keluarga?.

" Apakah Anda dengan pasangan dan dengan anak Anda saling bercakap dengan sopan dan beradab?.

" Apakah diantara Anda saling memaafkan satu sama lain tanpa rasa benci dan dendam?.

" Apakah Anda mendengarkan dengan baik ketika salah satu anggota keluarga berbincang dengan Anda?.

" Apakah Anda tersenyum dan bercanda dengan anak Anda?.

" Apakah anak Anda tahu bahwa Anda percaya terhadapnya dan dia juga bisa menaruh kepercayaannya kepada Anda?.

" Apakah muamalah perdagangan Anda jujur dan memperhatikan keuntungan kedua belah pihak?.

" Apakah Anda mengatakan kepada anak Anda bahwa Anda mencintainya?.

3. Apakah dalam hal kebaikan, kebenaran dan keindahan Anda mengalami kemajuan?

Kehidupan spiritual dibutuhkan oleh manusia dalam sepanjang kehidupannya, dan kehidupan spiritual mempunyai kemiripan dengan sebuah perjalanan. Dan perjalanan yang Anda tempuh ini terkadang susah dan berkelok-kelok, tetapi terkadang pula lurus, mulus tiada halangan apapun. Apapun halnya, setiap perjalanan mempunyai tujuan yang sama yaitu taqarrub pada Nya. Secara perlahan namun pasti kita akan bergerak ke arah sifat Baik, dan Hakekat Kecantikan Nya:

" Apakah Anda memperhatikan kebutuhan jasmani, maknawi dan fikri Anda ataukah mencurahkan perhatian akan kasih sayang untuk anak Anda?.

" Apakah Anda meluangkan waktu khusus untuk melihat kembali kehidupan Anda dan berusaha menemukan jalan keluar dari kesulitan dan mengarahkannya pada sesuatu hal yang memberi harapan?.

" Apakah Anda memikirkan apa yang lebih penting dalam kehidupan Anda?, Apakah Anda berusaha dan membuat program terencana untuk mencapai tujuan jangka panjang Anda?

" Apakah Anda bersyukur atas kehidupan Anda yang diberi kemudahan oleh Nya?.

" Apakah Anda memikirkan tentang kebaikan, kebenaran dan kecantikan Anda?.


BAB 2.

BELAJAR DENGAN PROGRAM

Perhatikanlah waktu, pokok pembahasan dan metode penyampaian dalam program pengajaran Anda.

Meskipun bisa jadi keluarga Anda adalah pengikut setia dari sebuah madzhab dan Andapun mewariskan hal ini kepada anak Anda, tetapi untuk mencapai kesempurnaan pertumbuhan maknawi mereka, Anda membutuhkan program yang terencana dengan baik dan pasti. Kadangkala Anda berminat untuk menjelaskan sebagian dari Pokok-pokok Keyakinan (Ushul I'tiqad) dengan cara ringkas kepada anak Anda, dalam keadaan seperti ini, pertanyaan-pertanyaan di bawah ini bisa menjadi bahan kajian Anda:

1. Kapan waktu yang tepat untuk memberi pelajaran?.

2. Pokok-pokok apa yang harus kita sampaikan?.

3. Metode seperti apa yang harus kita pergunakan?.

Dalam bab ini, kami akan mengkaji lebih mendalam tentang pertanyaan-pertanyaan yang telah tersebut di atas:

1. Kapan waktu yang tepat untuk memberi pelajaran?

" Pilihlah waktu yang teratur.

Kesibukan melakukan pekerjaan-pekerjaan harian kadangkala menyebabkan kita lupa untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban yang lain karena sibuk melaksanakan kewajiban yang satu. Langkah paling tepat untuk menghindari hal ini adalah meluangkan waktu khusus pada jam-jam tertentu setiap harinya untuk memberi pelajaran kepada anak.

" Pilihlah waktu yang tepat.

Memberi pelajaran untuk memperkenalkan tentang Tuhan dari sisi kwalitas, mempunyai perbedaan dengan seluruh pekerjaan harian yang ada. Oleh karena itu tentukanlah waktu khusus untuk melakukan hal tersebut, sehingga Anda akan terhindar dari ketergesa-gesaan atau kelelahan serta dengan rasa aman dan santai Anda akan mampu menguatkan keimanan anak dan kemampuan mereka dalam berfikir. Pagi-pagi sekali dalam jarak antara sarapan pagi dan pergi sekolah (dengan syarat Anda harus bangun pagi secepatnya) atau malam sebelum tidur adalah waktu yang tepat untuk menyampaikan bahasan-bahasan yang Anda inginkan.

" Perhatikanlah kwalitas waktu dan bukan kapasitasnya.

Meskipun memberi pelajaran tentang hubungan antara Tuhan dengan fenomena-fenomena yang ada adalah merupakan salah satu pelajaran yang mendasar dalam masa kanak-kanak, tetapi tidaklah seharusnya Anda mempergunakan keseluruhan waktu untuk mengkhususkan pada pembahasan ini. Pengajaran yang berkwalitas dan teratur, betapapun singkatnya akan lebih berhasil daripada pengajaran yang diberikan dalam waktu panjang tanpa keteraturan, karena pengajaran semacam ini hanya akan menimbulkan kelelahan dan berkurangnya minat serta hilangnya semangat anak. Di bawah ini adalah usulan-usulan skala waktu pengajaran yang dibuat dengan memperhatikan usia anak:

- 3 - 5 menit untuk anak-anak kurang dari 5 tahun.

- 5 - 8 menit untuk anak-anak berumur antara 5 - 8 tahun.

- 5 - 10 menit untuk anak-anak berumur antara 9 - 12 tahun.

- 3 - 10 menit untuk anak-anak pra remaja.

2. Pokok-pokok apa yang harus kita sampaikan?

" Teks-teks madzhabi adalah kumpulan dari hakekat-hakekat maknawi.

Kebanyakan dari agama memberikan perhatian pada pencarian Tuhan serta tujuan penciptaan alam. Pemahaman ini mempunyai bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan umur anak Anda. Seperti misalnya:

- Cerita-cerita sederhana, menyanyi dan menghafal ayat-ayat suci, sesuai untuk anak-anak berumur 4 - 5 tahun.

- Cerita-cerita legenda, pembacaan sajak atau syair, menghafal ayat, pengungkapan pandangan-pandangan yang sederhana cocok untuk anak berumur antara 5 - 8 tahun.

- Cerita-cerita khayalan, peraturan-peraturan tegas dan jelas (tanpa kerumitan dan pemisalan yang membingungkan), belajar tentang sunnah-sunnah madzhabi, ushul aqaid, persoalan-persoalan yang berkaitan dengan akhlak, sesuai untuk anak berumur 9 - 12 tahun.

- Cerita-cerita madzhabi, sejarah-sejarah lampau, musik, ketrampilan madzhabi yang bermacam-macam, otobiografi pemimpin-pemimpin madzhab dan rantai pertanyaan seperti: "Siapa aku?", "Kewajiban apa yang aku miliki?" dan sebagainya, sesuai untuk pra remaja.

" Pergunakanlah sumber-sumber yang telah ada.

Carilah sumber-sumber yang membahas tentang iman, pengenalan Tuhan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan hal tersebut, yang cukup menarik perhatian anak-anak. Sebagian dari buku-buku penuntun ini telah disusun dalam bentuk program pengajaran harian, yang akan lebih memudahkan Anda dalam memberi pelajaran kepada anak.

3. Metode pengajaran seperti apa yang harus kita pergunakan?.

" Gunakanlah variasi-variasi dalam metode pengajaran Anda.

Kemungkinan-kemungkinan yang bisa Anda pakai, yang sekarang berada ditangan Anda adalah seperti: mendongeng, menjelaskan, mengajukan pertanyaan, membaca dengan suara keras, menyanyi, berdo'a, menyaksikan alam, menyaksikan lukisan atau berincang-bincang tentang kejadian-kejadian harian di tempat yang sepi bersama anak Anda.

" Gunakanlah berbagai ragam alat pembantu.

Jika Anda memperhatikan bahwa anak memiliki kemampuan untuk memahami Tuhan dengan keseluruhan indera yang ada, maka Anda akan menemukan sumber yang begitu banyak untuk bahan pengajaran Anda. Cerita-cerita madzhabi, cerita-cerita kepahlawanan dan tamsil-tamsil akhlaki yang biasa ditemukan dalam buku cerita anak-anak, begitu juga mempelajari otobiografi profil-profil agung, akan menjadi bahan yang penuh dengan nasehat dan pelajaran buat anak-anak. Alam, taman, hutan, laut, tempat-tempat yang menghijau, juga musik tradisional, tempat-tempat suci dan percakapan Anda dengan anak-anak Anda tentang persoalan-persoalan penting yang ada, adalah merupakan sumber-sumber lain yang sangat mudah untuk Anda peroleh.

4. Pilihlah berbagai macam cara untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan anak.

Adakalanya ketika menghadapi pertanyaan anak, maka Anda sendirilah yang perlu memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mereka, tetapi kadang-kadang pula Anda cukup mengarahkan mereka untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan mereka sendiri. Pengajaran yang berhasil adalah pengajaran yang mempergunakan sistem pengamalan dan latihan yang berulang-ulang. Oleh karena itu:

" Usulkanlah aktivitas-aktivitas khusus untuk anak Anda, seperti: melukis, membaca buku atau menulis cerita.

" Berikanlah kebebasan kepada anak Anda untuk memilih aktivitas yang disukainya (menjadi anggota perpustakaan, melukis, belajar, …., dsb).

" Paparkan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai yang mengajak anak untuk berfikir dan mencari jawaban yang sesuai dengan pertanyaan tesebut.

" Ciptakan lingkungan yang tenang dan sepi untuk anak-anak Anda manakala mereka sedang melakukan aktivitas.


BAB 3.

BELAJAR DENGAN MEMPERGUNAKAN SETIAP FASILITAS YANG ADA

Bantulah anak Anda untuk menemukan hubungan antara Tuhan dengan fenomena-fenomena yang ada, dari berbagai cara dan dari titik pandang yang berbeda.

Panca indera manusia tidak bisa secara sendirian membimbing kita ke arah Tuhan. Pada dasarnya tidak ada satupun ilmu yang sanggup memperlihatkan Nya kepada kita atau membuktikan wujud Nya untuk kita, tetapi kita bisa memahami Nya lewat iman. Dengan berlandaskan pada iman fitri, gambaran (lebih tepatnya gambaran-gambaran) tentang Nya akan terbentuk di dalam memori kita yang kemudian akan membimbing kita untuk mengenali Nya dan mengenali rahasia penciptaan Nya secara lebih mendalam. Kami akan mempergunakan gambaran yang intensi sehingga akan bisa sampai pada pemahaman yang lebih luas.

Gambaran-gambaran tentang Tuhan tidak bisa dikatakan diperoleh dari semacam auditory (pendengaran), visual (penglihatan) atau verbal (percakapan atau bahasa), tetapi lebih tepatnya diperoleh dari kepercayaan, pemahaman dan pandangan yang dimiliki oleh seseorang. Setiap madzhab mempunyai gambaran dan titik pandang yang berbeda-beda. Seperti: kaum Yahudi mengharamkan lukisan-lukisan chalcography (lukisan yang ditatah pada besi, kayu, batu, ….). Oleh karena itu menurut keyakinan mereka: menatah batu, membuat patung, melukis dan seremoni-seremoni, tidak mampu sebagai sebuah cara yang bisa membawa kita kepada pemahaman tentang Nya. Para Muslim dan sebagian dari pengikut Masehi, mempunyai begitu banyak ragam gambar, lukisan dan hiasan-hiasan untuk tempat-tempat muqaddas dan tempat-tempat ibadah mereka. Seperti lantai bersih dan dingin dalam sebuah masjid beserta kolam kecil dengan air beningnya yang senantiasa mengalir, akan mampu membawa suasana kering dan gersang suatu daerah menjadi tempat yang menimbulkan perasaan sejuk, nyaman serta tentram dalam diri seseorang, dan perasaan semacam ini bisa menumbuhkan interaksi kepada Tuhan dan kelaziman untuk beribadah kepada Nya. Menara masjid pun memberikan isyarah akan penyembahan terhadap satu Tuhan. Sementara Kristen Protestan pada masa Renaisans, mewarnai dinding-diding gereja mereka dengan warna putih sehingga menampakkan dengan jelas lukisan-lukisan yang berada di atasnya. Mereka pada masa ini banyak mematahkan patung-patung madzhabi untuk memperlihatkan pada dunia modern bahwa mereka telah mampu menemukan Tuhan, tanpa melalui banyaknya patung yang mereka miliki. Mereka memberikan perhatian lebih terhadap musik dan ceramah-ceramah keagamaan. Pada sebagian madzhab, pengamalan ibadah digantikan dengan manasik-manasik tertentu dan pada sebagiannya lagi ceramah, nasehat dan penjelasan keagamaan menduduki posisi lebih awal dari manasik. Sementara itu tempat-tempat suci agama Hindu dan Budha penuh dengan patung-patung yang indah sebagai wujud dari manifestasi Nya.

Sebenarnya tidaklah terlalu penting dengan bahasa dan fasilitas apa kita akan mengadakan hubungan dengan Nya, karena pada dasarnya Dia bisa kita dekati dengan bahasa dan cara bagaimanapun. Oleh karena itu bantulah anak-anak Anda dalam mengenali hubungan antara Tuhan dengan fenomena-fenomena yang ada dengan berbagai cara dan dari berbagai titik pandang yang berbeda.

Pokok-pokok di bawah ini akan membantu Anda sehingga Anda mampu mempergunakan fasilitas-fasilitas yang berbeda dengan cara yang benar, seperti: musik (secara umum), lukisan, pembuatan patung, pembuatan desain bangunan, pengenalan adab-adab, dan pengenalan keajaiban-keajaiban alam yang akan bisa menambah koleksi pengetahuan anak.

- Mengenalkan perbedaan pandangan, yang terdapat dalam sejarah ringkas madzhab Anda.

Bahkan pengikut-pengikut dalam satu madzhab, mempunyai beragam perbedaan pandangan tentang Nya. Atas dasar ini, munculnya ikhtilaf antara agama satu dengan agama yang lain adalah suatu hal yang sangat wajar. Gambaran-gambaran maujud tentang Tuhan terutama gambaran-gambaran yang diungkapkan melalui cerita-cerita madzhabi, teks-teks agama dan atau nukilan perkataan-perkataan yang pembicaranya adalah manusia-manusia yang berhadapan langsung dengan Tuhan, telah sampai kepada kita. Maka sampaikanlah informasi ini kepada anak Anda sehingga diapun mampu memiliki gambaran pribadi tentang Tuhan yang akan senantiasa tumbuh dan berkembang.

- Temukanlah gambaran-gambaran dan kesimpulan-kesimpulan yang berbeda-beda tentang Nya dengan mempergunakan sumber-sumber madzhabi Anda sendiri.

Meskipun bisa jadi satu sumber madzhabi adalah kuat dalam satu sisi (seperti: ketrampilan, musik, architektur, syair, do'a atau pengenalan terhadap Nya), tetapi biasanya sebuah madzhab mempunyai cara sendiri untuk menggambarkan tentang Tuhan. Usahakanlah untuk mengambil manfaat dari seluruh cara yang ada, tentu saja dengan memperhatikan sampai sejauh mana madzhab Anda memperbolehkan hal ini.

Belajar, pada sebagian anak bisa dilakukan lewat suara, sebagian lainnya lewat cara melihat dan sebagiannya lagi lewat cara bergerak. Mempergunakan keseluruhan fasilitas yang telah tersebut di atas akan menyebabkan kita mendapatkan gambaran yang lebih mendalam dan lebih kuat tentang Tuhan.

- Berexperimenlah pada pengaruh-pengaruh sampingan dari pengenalan terhadap Nya.

Memahami Tuhan sebagai seorang Raja, Ibu, Pencipta atau Energi Kehidupan akan memunculkan pengaruh-pengaruh sampingan - dengan tingkatan yang berbeda - dalam memori anak. Salah satu dari pengaruh yang muncul adalah terjadinya pertumbuhan daya fikir anak, karena anak akan terpacu untuk memikirkan tentang bagaimana Tuhan dan bagaimana cara Dia berhubungan dengan manusia. Pengaruh kedua dari pengenalan terhadap Nya ini adalah tumbuhnya perasaan dalam diri anak yang kemudian memungkinkan untuk dia tampakkan perasaannya ini lewat rasa syukur, beribadah dan berdo'a. Pertumbuhan maknawi dan akhlaki pun ada hubungannya dengan pengaruh dari perasaan akan kehadiran Tuhan pada setiap tempat dan pengaruh dari ketaatannya akan perintah-perintah Nya. Oleh karena itu bercakaplah Anda bersama anak Anda dan pusatkanlah perhatian Anda pada ragam pengaruh yang mungkin timbul.

- Pergunakanlah pemahaman dan penafsiran yang berbeda sedemikian rupa sehingga pengetahuan yang didapat dari hal-hal tersebut akan saling menyempurnakan antara yang satu dengan yang lain.

Para remaja biasanya menemukan kesulitan ketika mereka mendapatkkan sifat-sifat yang dinisbatkan kepada Allah saling kontradiksi antara satu dengan yang lainnya. Misalnya: Yahudi memanifestasikan Tuhan dalam bentuk Singa dan juga dalam bentuk Anak Sapi. Empat Injil yang terdapat dalam agama Masehi pun menggambarkan Hadzrat Isa (as) dengan ragam yang berbeda antara satu dengan lainnya. Matthew menamainya sebagai Raja, Mark mengatakannya sebagai Pembantu, Luke menamainya sebagai Manusia Ideal dan John menyebutnya sebagai Anak Tuhan. Penganut Hindu mengungkapkan Tuhan mereka dalam tiga bentuk yang berbeda: Brahma sang Pencipta, Shiva sang Penghancur dan Wisnu sang Penjaga. (Dalam Al Qur'anul Karim, Allah dalam beberapa ayat disebut dengan Ar-Rahman dan Ar-Rahim, tetapi pada ayat-ayat lainnya juga disebut dengan Al Jabbar dan Al Muntaqim). Setiap dari sifat-sifat yang berlawanan ini bisa saja semuanya benar, meskipun dari sisi pemahaman saling bertolak belakang. Dan Anda tidak akan mampu untuk mengungkapkan semua kontradiksi ini, melainkan Anda harus menerima kesemuanya itu. Ketika manusia telah saling membandingkan adanya sifat-sifat yang saling kontradiksi ini, maka akan terakuilah ketidakberdayaan manusia dalam menyelesaikan masalah, dan akhirnya memahami kebutuhan akan kedalaman pengenalan terhadap Tuhan.

- Beri kesempatan sehingga gambaran dan pengenalan Anda terhadap Nya mengalami perubahan dan pertumbuhan.

Usahakanlah untuk sampai pada pemahaman yang membawa Anda kepada keyakinan, bukannya gambaran yang berhenti tanpa kemajuan. Ajarkanlah kepada anak Anda untuk tidak cepat puas dan gembira dengan pengetahuan yang telah diperolehnya, tetapi mereka harus mencapai pemahaman tentang Nya dengan lebih mendalam. Sehingga siapa tahu suatu saat kelak dia bisa mengubah gambaran yang telah didapatkannya dengan gambaran yang lebih meyakinkannya. Dengan cara seperti ini, anak Anda pasti akan mengambil pelajaran bahwa dia berada pada jalan yang benar dalam pengenalan terhadap Tuhan dan senantiasa ada hal-hal yang bisa dipelajari.

Al Quranul Karim menceritakan tentang bagaimana cara Hadzrat Ibrahim (as) mengenali Tuhan dalam salah satu ceritanya yang terdapat pada Surah Al An'am ayat 75 - 79, sebagai berikut:
"Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang terdapat) di langit dan di bumi, dan (Kami memperlihatkannya) agar dia termasuk orang-orang yang yakin. Ketika malam telah menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah Tuhanku". Tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: "Aku tidak suka kepada yang tenggelam". Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku". Tetapi setelah bulan itu terbenam dia berkata: Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat". Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit, dia berkata: "Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar", maka tatkala matahari telah terbenam dia berkata: "Hai, kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan".

Hadzrat Ibrahim (as) dalam awal pengenalannya terhadap Tuhan tidak memberikan gambaran keaslian dalam memorinya. Oleh karena itu dia tidak terjebak dalam keterhentian pemikiran, hal ini kemudian membuatnya sampai pada pengenalan terhadap Nya yang senantiasa berubah-ubah pada setiap tingkatan, hingga akhirnya dia sampai pada pemahaman yang lebih mendalam dan memberi keyakinan padanya.


BAB 4.

BELAJAR DARI TEKS-TEKS MADZHABI.

Usahakanlah untuk senantiasa menyertakan kehadiran kitab suci dalam kehidupan Anda untuk memacu pertumbuhan maknawi anak.

Kebanyakan madzhab mempunyai kitab muqaddas untuk para pengikutnya.: Taurat untuk Yahudi, Injil untuk Masehi, Qur'an untuk Muslim, Baghavad Gita untuk Budha, Agamas untuk Confucians, Lima Raja Taoist, Tao Te Ching dan lain-lain. Seluruh kitab-kitab ini, yang menurut para penganutnya adalah kumpulan kata-kata dari Nya, pada dasarnya adalah kumpulan dari ushul akhlaki dan iman yang telah terjaga dan berpindah dari keturunan satu ke keturunan berikutnya dalam sebuah madzhab.

Masing-masing agama mensikapi kitab-kitab suci mereka dengan cara yang berbeda-beda. Para Muslim dan pemeluk Masehi serta Yahudi senantiasa menyisihkan waktu mereka untuk mentelaah dan mempelajari kitab suci serta tafsir dari ayat-ayat kitab suci mereka yang kemudian mengajarkan dan menyampaikannya kepada anak-anak mereka. Sementara penganut agama Budha dan Hindu hanya menyimpan kitab suci "Veda" mereka di tempat muqaddas, sehingga menghalangi para pengikutnya dalam mempelajari kandungan dari kitab suci mereka sendiri. Pada sebagian agama, menghafal ayat-ayat suci merupakan sebuah kewajiban yang suci meskipun tanpa pemahaman terhadap isi dan kandungan dari ayat tersebut.

Para Muslim menganggap Qur'an sebagai kumpulan dari paling tingginya Kalimat-kalimat Tuhan dan meyakini bahwa tidaklah layak memegang dan menyentuhnya ketika dalam keadaan tidak berwudhu dan tidak suci. Para Muslim mempunyai kecintaan yang amat tinggi terhadap Al Qur'an, sehingga mereka senantiasa membacanya dengan suara yang merdu dan indah. Mereka mengirimkan pula anak-anak mereka ke masjid-masjid untuk menghafal dan membaca Al Qur'an. Dan mereka membungkus Qur'an mereka dengan kain yang sangat indah dan meletakkannya di bagian atas dari rak-rak buku mereka.

Sementara itu terdapat sebuah problem yang akan dihadapi oleh para orangtua dan anak-anak mereka ketika hendak mempelajari kitab-kitab agama dan adabiyat mereka, yaitu adanya makna-makna yang mubham (membingungkan) dan terkadang tak dikenal yang terdapat dalam kitab-kitab tersebut. Hatta para mufassir kitab-kitab inipun mengakui bahwa tidak semua hakekat dan makna dari ayat-ayat dalam kitab suci bisa dengan sepenuhnya mereka pahami. Misalnya, para Muslim sepakat bahwa setiap ayat mempunyai makna batin yang berbeda-beda, yang setiap kali mempelajarinya setiap kali itu pula terungkap salah satu rahasia yang tersimpan di dalamnya.

Dengan ragam kesulitan yang telah tersebut, tetap saja kitab-kitab langit merupakan paling pentingnya sumber yang bisa dipakai untuk melakukan pengenalan lebih dekat kepada Nya. Maka, usahakanlah untuk senantiasa menyertakan kehadiran kitab suci dalam kehidupan Anda untuk memacu pertumbuhan maknawi anak-anak Anda. Cara-cara di bawah ini akan membantu Anda, sehingga Anda mampu meletakkan bahasan-bahasan yang Anda kehendaki dalam kebebasan anak:

" Berikanlah titik tekan pada beragamnya pokok bahasan yang terdapat dalam kitab suci.

Banyak dari kitab-kitab suci yang mengandung pokok-pokok berbeda, seperti: syair, cerita, pemikiran-pemikiran atau pandangan-pandangan, ushul akhlaki, ushul iqtisadi (perekonomian), ibadah-ibadah fardiyah dan sebagainya. Meskipun pada akhirnya toh anak Anda akan mengenal juga pokok-pokok yang ada, tetapi dalam menyampaikannya, Anda tetap harus memperhatikan pokok-pokok khusus yang sesuai untuk usia anak Anda, seperti:.

1. Anak-anak usia 4 - 5 tahun.

" Cerita-cerita sederhana dan jelas, khususnya tentang hal-hal yang berhubungan dengan hewan dan anak-anak.

" Penjelasan sederhana tentang haq dan batil serta benar dan tidak benar.

" Pembacaan ayat-ayat suci dengan irama dan lagu.

2. Anak-anak usia 6 - 8 tahun.

" Cerita-cerita yang menegangkan.

" Pengungkapan cerita-cerita yang berhubungan langsung dengan Tuhan (negatif dan positif).

" Penyampaian ushul akhlaki.

" Pembacaan ayat-ayat suci dengan qiraat dan lagu.

3. Anak-anak usia 9 - 12 tahun.

" Cerita-cerita dan profil-profil teladan.

" Memberi pelajaran tentang ayat-ayat yang membahas tentang prinsip-prinsip keyakinan.

" Menetapkan waktu-waktu khusus untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban madzhabi dan kewajiban-kewajiban akhlaki.

" Menyampaikan nasehat-nasehat irfani dan menghafalkan ayat-ayat.

4. Pra Remaja.

" Cerita-cerita tentang perkembangan dalam masyarakat madzhabi

" Mempelajari prinsip- prinsip keyakinan secara lebih mendalam

" Mempelajari nasehat-nasehat irfani dan ritualisme madzhabi.

5. Remaja.

" Mempelajari sejarah

" Diskusi religi dan falsafi yang berhubungan dengan keimanan.

" Pemahaman ushul yang terdapat pada madzhab-madzhab lain

" Pokok-pokok interaksi antara Tuhan dengan fenomena-fenomena yang ada.

" Cerita-cerita yang antusias yang memperlihatkan kemadzhabian.

" Perkenalkanlah kitab-kitab langit kepada anak Anda sehingga menimbulkan ketertarikannya.

Kebanyakan teks-teks madzhabi ditulis oleh orang-orang yang baligh dan untuk orang-orang yang baligh pula. Perkenalkanlah kepada anak Anda teks dari kitab suci madzhab Anda sendiri karena melihat begitu banyak keragaman tafsir yang terdapat di luar yang saling berbeda satu dengan lainnya. Untuk hal ini ada banyak cara yang bisa Anda lakukan:

1. Pergunakanlah kitab-kitab yang telah tersedia.

2. Sampaikanlah ayat-ayat dari kitab suci Anda dengan bahasa yang bisa difahami oleh anak.

3. Pergunakanlah fasilitas pembantu dalam menyampaian pembahasan yang Anda inginkan (seperti dengan melalui: film, lukisan, kitab, menyanyi, dsb).

" Bantulah anak Anda dalam menghafal ayat-ayat suci, jangan lupa bahwa Anda juga harus memperhatikan kesesuaian, antara usia anak dengan panjang pendeknya ayat yang hendak dihafal.

Anak-anak dalam usia 3 - 10 tahun mempunyai kodrat hafalan yang begitu besar dan kemampuan mereka dalam menghafal melebihi kemampuan mereka dalam memahami. Ketika pada usia ini mereka mempunyai hafalan, maka hafalan ayat-ayat ini akan menyatu dan terkumpul dalam diri mereka, nanti pada saat ketika mereka telah mempunyai kemampuan pemahaman yang lebih mendalam, maka hafalan-hafalan yang mereka miliki akan sangat membantu mereka.

Perhatikanlah hal-hal di bawah ini, ketika Anda hendak memulai program penghafalan ayat untuk anak Anda:

" Pilihlah panjang ayat sesuai dengan tingkat usia anak. Langkah paling bagus adalah memulai dari ayat-ayat pendek, kemudian secara perlahan-lahan melanjutkannya dengan ayat-ayat yang lebih panjang.

" Pergunakanlah segala macam cara yang memungkinkan, untuk membantu anak Anda dalam mempermudah hafalan (membaca dengan suara keras, pengulangan, mendengarkan qiraat dari Anda sendiri atau dari kaset atau ….).

" Bacalah ayat-ayat dengan nada dan irama yang tertentu, sehingga anak akan dengan mudah mengingat ayat-ayat yang harus dibacanya.

" Bacalah keseluruhan dari ayat hingga selesai dan hindarkanlah penghafalan yang separoh-separoh, karena bahasa dan makna yang ada di dalamnya saling berhubungan dan bersambung satu dengan lainnya.

" Ketika Anda memberikan hafalan beberapa ayat dalam satu waktu, maka perhatikanlah kunci kata yang ada dalam setiap ayat, sehingga akan membuat kemudahan untuk mengingat setiap ayatnya.

" Keseluruhan aktivitas yang dilakukan dalam program hafalan ini tidak akan menampakkan hasilnya manakala digabungkan dengan tugas-tugas yang berat, melainkan malah akan menghilangkan semangat anak dalam melanjutkannya. Oleh karena itu ciptkanlah suasana yang tenang untuk mendukung lancarnya program ini, dan berilah kesempatan kepada anak Anda untuk menikmati dan merasakan keinginan dan keberhasilan mereka.


BAB 5.

BELAJAR MELALUI SEJARAH AGAMA

Cerita-cerita tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau mengandung banyak pelajaran yang mendidik buat anak, untuk masa kini dan masa yang akan datang.

Sejarah ringkas suatu madzhab telah berpindah dari keturunan satu kepada keturunan yang selanjutnya lewat penulis-penulis madzhabi dan penulis-penulis teks-teks agama. Di dalam tulisan sejarah ini terdapat pula nasehat-nasehat yang bisa dimanfaatkan oleh generasi masa kini dan generasi mendatang.

" Sejarah ringkas sebuah madzhab akan membentuk substansinya maknawi, karena biasanya di dalamnya meluangkan waktu dalam pembahasan tentang "Siapa aku?" dan memberi penjelasan tentang hubungan Tuhan dengan manusia.

" Sejarah ringkas sebuah madzhab akan menumbuhkan perasaan solidaritas dan persamaan antar sesama, yang dengan adanya hal semacam ini akan menyebabkan semakin kuatnya jiwa kebersamaan dan persatuan dalam masyarakat.

" Banyak dari cerita-cerita sejarah yang mengungkapkan tentang amalan dan perbuatan-perbuatan para pendahulu dan memberi contoh kepada generasi baru, akan sesuatu yang baik dan yang tidak baik untuk dilakukan. Sejarah peninggalan masa lalu secara umum meliputi kekalahan-kekalahan, kemenangan-kemenangan dan sebagainya bisa sebagai sarana untuk mengenali kehidupan maknawi manusia.

" Mempelajari sejarah agama menyebabkan munculnya semacam kepercayaan dan keyakinan terhadap masa depan, karena jika Tuhan pada masa lalu memberikan hidayah serta bimbingan Nya kepada manusia, menurunkan perintah-perintah Nya serta mengirimkan utusan-utusan Nya untuk kebahagiaan manusia, maka Tuhan pun pasti akan melakukan hal yang sama untuk generasi-generasi berikutnya.

Sejarah yang sampai pada kita lewat orang-orang suci agama, mempunyai perbedaan dengan tulisan-tulisan sejarah baru. Sejarah agama selain merekam tentang sesuatu yang telah terjadi pada masa lalu serta perkembangannya dalam sepanjang kenangan, biasanya juga telah tecampur dengan fiksi dan mythology yang dibuat oleh manusia, sampai pada batas-batas tertentu. Dengan wujud ini, selain sejarah merupakan penyampai kenyataan masa lalu dan juga fiksi, sejarah juga merupakan penyampai ushul akhlaki yang sangat penting, dan menjadi alat yang sangat penting pula untuk masyarakat madzhabi. Kenyataan-kenyataan yang terjadi dalam peristiwa sejarah, fiksi-fiksi dan tamsil-tamsil religi yang ada di dalamnya, akan berpindah dari satu generasi kepada generasi yang lain dan akan membentuk iman dan pengetahuan Ilahi dalam diri manusia.

1. Ciptakanlah cerita-cerita sejarah seakan-akan hidup pada saat ini.

Sejarah tidak seharusnya hanya menyampaikan cerita dari kejadian-kejadian masa lalu yang monoton dan akan menyebabkan kebosanan, tetapi sejarah harus pula mengkaji peristiwa, perubahan sosial dan pengalaman manusia-manusia yang ada di dalamnya. Seperti misalnya:

Ketika Hadzrat Musa (as) pergi ke Gunung Tur untuk bercakap dengan Nya, hatinya berdebar-debar oleh rasa takut yang melingkupinya, ketika para khawariyyun Hadzrat Isa (as) berada dalam pengejaran dan penangkapan, rasa ketakutan telah mengalahkan mereka dan ketika Buda duduk di bawah sebuah pohon, dia telah dalam keadaan yang begitu letih dan putus asa, tetapi akhirnya mereka semua mampu mencapai ketenangan dan harapan yang mereka inginkan. Penekanan pada peran manusia dalam cerita-cerita seperti ini akan menyebabkan sejarah-sejarah suci yang lampau, menjadi bermanfaat untuk masa dan generasi sekarang dan akan lebih melekat dalam memori para pembacanya.

Pokok-pokok inipun bisa juga benar untuk cerita-cerita fiksi dan legenda madzhabi. Cerita-cerita fiksi kepahlawanan dan pemimpin-pemimpin suci khayalan (seperti Rustam, Saymurg dan ….) pun lebih baik disampaikan dengan cara yang jelas dan bisa difahami, disertai dengan perasaan, perhatian dan reaksi manusia-manusia yang ada di dalamnya, bukannya disertai dengan harapan-harapan dan kebingungan. Paling pentingnya hakekat yang bisa disaksikan dalam fiksi-fiksi lampau biasanya tentang kesulitan-kesulitan manusia dan harapan mereka untuk bisa mengalahkan kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi. Oleh karena itu sampaikanlah cerita-cerita sedemikian rupa sehingga sepertinya Anda merasakan apa yang mereka alami dengan keseluruhan wujud Anda. Tunjukkanlah persamaan yang dimiliki oleh cerita-cerita ini dengan kenyataan-kenyataan sejarah yang ada (seperti tentang perlawanan manusia untuk mencapai kemenangan atas kesulitan yang dihadapinya dan sampainya pada kebahagiaan), dengan cara seperti ini Anda akan mampu menyampaikan kenyataan sejarah yang ada dengan cara yang menarik hati anak-anak Anda.

2. Ciptakanlah interaksi antara kejadian-kejadian sejarah dengan kejadian yang ada pada zaman sekarang ini.

Banyak cara bisa dipergunakan untuk memasukkan sejarah masa lalu ke zaman sekarang, Anda bisa meminta kepada anak Anda untuk mengingat kembali saat-saat dari kehidupan mereka yang kejadiannya mempunyai kemiripan dengan salah satu dari kejadian sejarah. Dan Anda bisa meminta kepada anak Anda yang lebih besar untuk menyampaikan perbedaan antara kehidupan sekarang jika dibandingkan dengan kehidupan dalam kurun waktu tertentu dalam sejarah, dari sisi kehidupan sosial, cara mengambil rencana dan keputusan, serta macamnya kejadian yang ada..

Anda bisa memberi pelajaran dan memaparkan buat anak-anak Anda dalam seluruh tingkatan umur mereka, amalan-amalan dan peraturan-peraturan madzhabi secara perlahan-lahan bersamaan dengan cabang-cabang dari sejarah masing-masingnya. Misalnya Anda bisa menjelaskan kepada mereka secara setahap demi setahap dan dalam waktu yang berbeda-beda tentang, kenapa pada hari-hari khusus masyarakat berduka cita, bagaimana sejarah ringkas dari menyembelih korban pada Hari Raya (Iedul Adha), kenapa pada hari-hari khusus kita harus berpuasa, kenapa pada sebuah madzhab terdapat hari pesta dan hari raya, apa falasafah yang terkandung dalam setiap peraturan-peratura yang ada, dsb. Ketika anak Anda telah sampai pada umur taklif dalam menjalankan syari'at agama, maka Anda bisa memulai pengajaran Anda dengan cara memberikan tugas kepada mereka disertai dengan penjelasan akan sejarah ringkas dan falsafah dari amalan-amalan tersebut, serta cara dan aturan-aturannya bersama-sama dengan pemahamannya.

Cara lain yang bisa Anda lakukan untuk menghubungkan antara sejarah masa lampau dengan kehidupan masa kini adalah: mintalah dari anak Anda untuk mendemonstrasikan person-person sejarah dengan cara memerankannya lewat permainan setelah selesai belajar sejarah. Mintalah darinya untuk memperlihatkan gambaran-gambaran serta teladan-teladan mereka (lewat lukisan, atau menulis laporan). Dan hendaknya Andapun membantu mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas ini.

3. Sampaikanlah peristiwa-peristiwa sejarah dengan melihat kesesuaiannya dengan usia anak Anda.

Pada awalnya anak-anak tidak mampu mengetahui tentang zaman, serta mana yang lebih awal dan mana yang lebih akhir dari sesuatu. Sebelum berusia tujuh tahun mereka hanya mampu untuk mengingat kejadian-kejadian penting dari sejarah, tetapi perlahan-lahan dengan semakin bertambahnya usia, mereka akan mampu memahami hubungan antara illat dan ma'lul (sebab dan akibat)nya suatu fenomena. Dan secara perlahan-lahan pula mereka akan menjadi tertarik untuk mengetahui akibat dari sebuah sejarah. Anak-anak usia pra remaja telah mampu menciptakan hubungan yang rasional antara sejarah masa lampau dengan keadaan sekarang dan kemudian mampu pula mengambil ibrah (pelajaran) dari sejarah yang dipelajarinya.
5



BAB 6.

BELAJAR MELALUI TAMSIL-TAMSIL ATAU PERMISALAN

Jelaskanlah sesuatu yang tidak diketahui dengan memanfaatkan sesuatu yang Anda ketahui.

Tamsil atau permisalan adalah sebuah cara penyampaian dan pengungkapan cerita-cerita materi yang didalamnya terdapat kandungan maknawi dan Ilahi. Dengan kata lain, dalam tamsil, sesuatu yang tidak diketahui kandungan maknawi dan ghaibnya bisa dijelaskan dengan sesuatu yang yang bisa diketahui yang bersifat materi. Sebagai contoh kami akan menukilkan percakapan antara seorang Rahib dengan seorang Raja tentang penjelasan dari mafhum Reinkarnasi dalam agama Buda, yang diungkapkan dalam tamsil sebagai berikut:

Raja bertanya pada Rahib: "Apakah jika A bergabung dengan B, kemudian berubah menjadi B maka A akan hilang dan mereduksi ke B?".

Rahib menjawab: "Tidak!. Sekarang apakah jika sebuah lilin kita nyalakan dari nyala api lilin yang lain, maka nyala api dari lilin pertama akan hilang?. Tidak. Dengan adanya perpindahan nyala api ke lilin kedua, api pada lilin petamapun masih tetap berada pada tempatnya. Seperti halnya, jika seseorang mengajarimu sebuah syair, meskipun dia telah mentransferkan syairnya untukmu, tetapi syair tersebut masih saja ada di dalam memori si pengajar".

Raja bertanya lagi: "Lalu, apakah itu, yang setelah mati kemudian berpindah ke wujud yang baru?"

Rahib: "Nama dan bentuk".

Permisalan dari lilin dan syair ini merupakan cerita yang mereka pergunakan untuk menjelaskan tentang sesuatu yang tidak diketahui seperti Reinkarnasi dan kehidupan setelah mati.

1. Usahakanlah untuk mempergunakan tamsil dan cerita-cerita budaya, dari madzhab Anda sendiri.

Setiap dari madzhab mempunyai begitu banyak jenis tamsil. Cerita Hadzrat Yunus (as), yang ada dalam agama Islam, Masehi dan Yahudi (dengan beberapa perbedaan dalam menukilkan ceritanya) adalah salah satu contoh dari tamsil-tamsil ini:

Hadzrat Yunus (as) adalah salah satu dari Nabi-nabi yang dikirim untuk kaum Bani Israil. Dia telah mendapat perintah dari Tuhan untuk pergi ke kaum Assyuriyan dan Nainawa dan membimbing mereka ke jalan yang benar. Tetapi karena dia ragu-ragu akan keberhasilannya, akhirnya setelah beberapa lama, dia merubah pikiran untuk meninggalkan daerah itu. Dia pergi ke tepi laut, lalu naik ke dalam sebuah kapal yang akhirnya membawanya pergi dari kaum tersebut. Sesampai di tengah lautan tiba-tiba taufan hebat menyerang kapal yang ditumpanginya. Karena para penumpang kapal menganggap bahwa kejadian ini sebagai sebuah peringatan dan hukuman untuk orang-orang yang berdosa, maka mereka memutuskan untuk membuang salah satu penumpang kapal ke tengah lautan. Mereka melakukan undian yang akhirnya undian tersebut jatuh pada nama Hadzrat Yunus (as). Begitu Hadzrat Yunus (as) dibuang ke laut, taufanpun berhenti. Kemudian Hadzrat Yunus (as) diselamatkan oleh seekor ikan besar yang diutus oleh Nya untuk menelan Hadzrat Yunus (as) tanpa menimbulkan cidera sedikitpun dan menolongnya dari ketenggelaman. Selama berhari-hari dia tinggal di dalam perut ikan tersebut. Dan karena taubat yang dilakukannya, akhirnya dia diampuni oleh Tuhan. Kemudian sang ikan menjatuhkannya di tepi pantai Nainawa. Hadzrat Yunus (as) menyadari bahwa semua kejadian tersebut, mulai dari taufan, dibuangnya dirinya ke laut, masuknya dirinya ke dalam perut ikan, ….. adalah kehendak Tuhan. Akhirnya Hadzrat Yunus (as) kembali ke Nainawa dan sesuai dengan kehendak Nya dia mengajak kaum ini untuk menyembah Allah yang Esa dan memperingatkan mereka akan adzab Nya. Nasehat-nasehat Hadzrat Yunus (as) membawa pengaruh yang begitu menakjubkan untuk kaum tersebut, sehingga mereka yang tadinya begitu memusuhinya menjadi beriman dan taat padanya. Tuhan akhirnya memaafkan kaum ini dan menjauhkan adzab dari mereka.

Hadzrat Yunus (as) yang tadinya menunggu adzab jatuh di kota Nainawa, mengira bahwa Tuhan telah mengingkari janji Nya. Inilah yang menyebabkannya dia mengajukan protes atas perlakuan Tuhan dengan meninggalkan kaum tersebut. Dia bertanya dalam dirinya: Kenapa Tuhan tidak mempertahankan, tetapi malah menghancurkan harga dirinya dan nama baiknya?. Tuhan mengatakan kepada Hadzrat Yunus (as) bahwa kaum yang beriman, meskipun sebelumnya mereka adalah pendosa, tetap layak untuk mendapatkan rahmat Tuhan. Dan inilah janji Nya.

Dari tamsil ini bisa diketahui bahwa Tuhannya Yahudi adalah Tuhan untuk semua rakyat, dan menurut mereka hatta orang-orang yang telah terangkat (Nabi) pun, tetap mereka letakkan ke dalam orang-orang yang memiliki dosa dan berbuat kesalahan-kesalahan, hanya saja mereka senantiasa menyadari kesalahan mereka dan bertaubat karenanya. Anda bisa mencari cerita-cerita lainnya yang semacam ini, lalu menceritakannya untuk anak Anda.

2. Buatlah tamsil-tamsil yang sesuai.

Untuk menjelaskan tentang pemahaman hukum Tuhan, arti kehidupan dan sebagainya Anda bisa membuat tamsil-tamsil yang mempunyai kodrat untuk menyampaikan pemahaman ini kepada anak-anak. Misalnya Anda bisa memisalkan kebaikan dengan cahaya dan keburukan dengan kegelapan (karena anak-anak tidak menyukai malam). Untuk anak-anak yang lebih besar, misalkanlah Tuhan sebagai sebuah cahaya yang memancar atas semuanya dan menerangi semuanya dan hadir pada semua tempat.

Tamsil menyebabkan pemahaman anak-anak akan Tuhan lebih luas dan lebih meliputi. Anda bisa memacu anak-anak Anda untuk menciptakan tamsil-tamsil baru dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai.

3. Tekankanlah pada makna dan kandungan dari tamsil.

Pada beberapa kasus, isi dan kandungan tamsil begitu mudah dan jelas sehingga tidak membutuhkan lagi penjelasan untuk mengetahui maksudnya. Tetapi kadang-kadang untuk memahami kandungan dan pesan-pesan dari sebuah tamsil dibutuhkan penjelasan yang panjang lebar.

Untuk memahami mafhum akan kehadiran Nya pada semua tempat, pemisalan Tuhan sebagai sebuah cahaya yang memancar di atas semuanya adalah sebuah pemisalan yang sesuai untuk anak-anak.


BAB 7.

BELAJAR MELALUI PANDANGAN-PANDANGAN YANG BERBEDA

Prinsip Keyakinan yang terdapat dalam sebuah madzhab akan menjadi mempunyai makna untuk anak-anak, ketika berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari mereka.

Kebanyakan madzhab mempunyai sebuah rantai I'tiqad (keyakinan) dan pandangan-pandangan prinsip yang memberi jawaban pada pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti: "Siapa Tuhan?", "Apa esensi manusia?", "Bagaimana hubungan Tuhan dengan manusia?", "Dari mana kita datang dan ke mana hendak pergi?", "Apakah baik itu, dan apa pulakah buruk itu?". Pengajaran terhadap pandangan-pandangan prinsip seperti ini termasuk salah satu hal yang paling sulit dari sekian kewajiban yang harus dijalankan oleh orangtua, karena permasalahan ini biasanya akan membuat lelah anak-anak. Ketidak sukaan anak akan pelajaran ini biasanya muncul karena ketiadaan pemahaman literatur yang dipakai untuk menjelaskan hal-hal tersebut di atas. Demikian juga, mengikuti pandangan-pandangan orang lain dalam kehidupan harian anak-anak akan menyebabkan terhentinya minat anak dalam mempelajarinya. Jika Anda menginginkan pengajaran tentang Prinsip Keyakinan ini menjadi sesuatu yang menarik perhatian anak-anak Anda dan menjadi suatu bahan yang dibutuhkan oleh mereka, maka gabungkanlah Prinsip-prinsip Keyakinan ini dalam kehidupan sehari-hari anak Anda. Jalan untuk keluar dari persoalan inipun terbentang begitu banyak:

1. Letakkanlah dasar pemahaman keyakinan pada masa-masa awal pertumbuhan anak.

Keyakinan madzhabi tidak bisa ditemukan dalam kekosongan, tetapi ditemukan dalam cerita-cerita, sejarah, tamsil dari syair-syair, do'a-do'a dan tafsir-tafsir agama yang telah terkumpul dan terjaga dalam sebuah budaya dan sunah-sunah dalam sepanjang sejarah. Oleh karena itu pengajaran tentang Prinsip-prinsip Keyakinan juga merupakan sebuah perjalanan yang rasional yang memungkinkan untuk diterima oleh anak-anak setelah adanya pengenalan terhadap maudhu'-maudhu' (pokok-pokok)nya.

2. Jangan sekali-sekali mengulang sebuah pandangan-pandangan yang resmi untuk anak Anda kecuali dia mempunyai kemampuan untuk itu.

Opini-opini dan keyakinan-keyakinan suatu agama, biasanya diungkapkan dengan menggunakan bahasa yang resmi, kering dan mujarrad. Seperti misalnya:

" Dalam penciptaan, aku berjanji pada Nya untuk tidak melanggar sunnah-sunnah Nya, dan tidak akan melakukan perbuatan yang maksiat. (Yahudi).

" Isa al Masih (as) mempunyai tempat di setiap hati manusia, dan fitrah pencarian Tuhan yang mereka miliki mengajak mereka kepada ketaatan dalam melaksanakan peraturan-peraturan Ilahi. (Masehi).

" Seseorang yang mempunyai amalan ikhlas, suci, serta bertawakkal kepada Nya akan bersih dari keburukan, sebagaimana dedaunan yang dibersihkan oleh air hujan. (Buda).

" Ilahi, berikanlah kami hidayah menuju ke jalan yang benar, yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat. (Islam).

Dalam misal-misal yang telah tersebut di atas, perhatikanlah hal-hal berikut:

" Kalimat-kalimat kering dan mujarrad seperti: taat, peraturan-peraturan, tawakkal.

" Pemahaman yang susah seperti: janji, maksiat, fitrah, hidayah dan penciptaan.

" Pemahaman rumit dan murakkab, seperti: keberadaan Masih dalam hati manusia, terhidayahinya manusia ke jalan yang benar dan tawakkal kepada Nya.

Setiap kalimat di atas berada dalam satu landasan pembahasan Keyakinan yang memungkinkan untuk difahami. Siapa Tuhan?. Apa peraturan-peraturan Nya?. Apa kodrat Nya?. Yang manakah nikmat-nikmat Nya?. Bagaimana hubungan Tuhan dengan manusia? dan sebagainya. Jika anak Anda berumur kurang dari delapan tahun maka mereka akan berfikir secara sederhana, mutlak dan tidak resmi. Mungkin mereka hanya memiliki kemampuan untuk memahami makna dhahir (luar) dari suatu kalimat. Anak-anak dalam usia ini membutuhkan pengingatan dan pengulangan. Maka harus senantiasa dikatakan kepada mereka: "Tuhan akan senantiasa membantumu untuk melakukan hal-hal terpuji". Jika anak Anda telah berusia pra remaja, mereka telah mampu untuk memahami nasehat-nasehat yang Anda berikan, karena akal rasional mereka telah terbentuk.

3. Ciptakanlah interaki antara Prinsip-prinsip Keyakinan (Ushul I'tiqad) dengan pengalaman-pengalaman harian anak Anda.

Pengalaman harian anak-anak merupakan salah satu jalan masuk yang sesuai untuk pembahasan Ushul I'tiqad. Misalnya Anda bisa meletakkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh anak Anda dalam pembahasan yang Anda lakukan bersamanya. Kadangkala anak melakukan perbuatan yang tak terpuji karena mendapat tekanan atau semangat dari teman-temannya, sebenarnya dia tidak ingin melakukan perbuatan tak terpuji tersebut, tetapi dari sisi lain jika dia tidak melakukan kehendak mereka maka dia akan disingkirkan dari kelompoknya.. Dalam persoalan semacam ini, pilihan manakah yang sekiranya akan mendapatkan keridhaan Nya?. Kepada siapa dia bisa meminta bantuan?. Bagaimana dia mampu memperoleh pertolongan dari orang lain?. Jawaban-jawaban dari pertanyaan ini berada dalam lingkaran suatu pembahasan I'tiqad.

Interaksi yang ada antara pengalaman harian dengan Ushul I'tiqad berada dalam tingkatan yang berbeda-beda. Pada tingkatan "rasional" dibutuhkan argumen, ketajaman daya pikir dan khayalan. Sedangkan dalam tingkatan "perasaan" ditemukan dengan memanfaatkan kelembutan dan harapan. Pada tingkatan ini Anda harus memiliki kejujuran tentang keinginan-keinginan jangka pendek dan jangka panjang anak Anda serta keaslian dalam memilih hal-hal yang berbeda serta perubahan-perubahan dalam memilih jalan-jalan yang sesuai dengan kehendak Nya.

Tingkatan-tingkatan perasaan dan rasional mempunyai peran yang penting dalam meletakkan hubungan dengan setiap jenis pembahasan aqidah. Sebuah pembahasan aqidah akan berhasil ketika pembahasan tersebut mempunyai kemampuan dalam memberi jawaban terhadap perasaan-perasaan manusia dengan argumen-argumen yang rasional. Tanyakanlah kepada anak Anda, ketika dia telah memahami tentang siapa Tuhan, maka apa kira-kira yang dia harapkan?. Apakah kewajiban Ilahinya?. Perasaan apa yang dia rasakan sehubungan dengan Tuhan?. Perasaan-perasaan dan kelembutan anak haruslah digabung dengan argumen yang rasional.

4. Arahkanlah pemisalan-pemisalan dan hal-hal yang didapat dari pengalaman ke arah Ushul I'tiqad.

Ketika anak Anda mempelajari Ushul I'tiqad dalam bentuk-bentuk cerita sejarah, macam-macam tamsil, peraturan-peraturan dan adat-adat kebudayaan maka dia akan mempelajari tentang Ushul Aqa'id dalam hubungan dengan kejadian-kejadian sebenarnya. Untuk memberikan pengajaran sebuah hal yang prinsip, pergunakanlah cerita-cerita yang berbeda-beda dan pada akhirnya bimbinglah dia dengan memaparkan pertanyaan-pertanyaan sehingga kemampuan pemahaman ushul yang dimaksud, berada dalam teks cerita, misalnya bertanyalah: "Apa yang dilakukan oleh Tuhan dalam cerita ini?", Bagaimana hubungan Tuhan dengan manusia diungkapkan?, Pelajaran apa yang diberikan kepada kita melalui cerita ini?, Apakah ukuran yang pasti untuk menentukan suatu perbuatan adalah buruk atau baik?.


BAB 8.

BELAJAR DARI MASYARAKAT

Mempelajari kehidupan maknawi akan menjadi sebuah hal yang mudah dengan menyaksikan dan mengetahui kehidupan maknawi orang lain.

Para peneliti metode belajar pada anak-anak menekankan bahwa sebelumnya orang tua telah memahami satu hal ini bahwa "Anak-anak adalah peniru mutlak". Anak-anak mampu mempelajari hatta paling susahnya persoalan dengan cara meniru. Pelajaran bahasa asing termasuk sebuah pelajaran yang rumit yang terkadang di dalamnya dibutuhkan cara-cara yang benar dalam pengucapan, tata bahasa, pengenalan-pengenalan istilah, logat dan penyampaian pemahaman dalam bentuk kalimat. Anak-anak sebelum mempunyai pendidikan telah mampu mempelajari fenomena rumit ini hanya dengan meniru. Merekapun mempelajari bahasa ibu hanya dengan mendengarkan percakapan orang-orang di sekelilingnya kemudian menirunya.

Anak-anak mampu mempelajari bermacam-macam tingkatan dari cara meniru. Misalnya: cara berhadapan dengan orang lain, cara mencapai tujuan, menghadapi kesulitan-kesulitan, memakai baju, berbicara, berjalan dan lain sebagainya akan dicopy oleh anak dari lingkungan sekitarnya (keluarga dan teman bermain).

Anak-anak dalam sepanjang usia mereka, akan sampai pada suatu usia dimana meniru gaya pahlawan (idolanya)nya adalah bagian mendasar yang membentuk perkembangan psikologi jiwa dan perbuatan mereka. Mereka akan memakai baju, berbicara, berfikir, berjalan, menghadapi konflik, ……persis sebagaimana idola pilihan mereka dalam melakukannya. Idola ini bisa jadi tidak sesuai dengan harapan orangtua, tetapi bagaimanapun juga anak-anak berusaha untuk mencapai kemandiriannya dengan pemujaan terhadap idola pilihan mereka. Dan minat anak untuk mandiri adalah sebuah hal yang wajar meskipun kadang-kadang sangat mengkhawatirkan dan menegangkan orangtua.

Tentu saja, orangtua bisa menambahkan sosok-sosok idola pilihan yang mempunyai kelebihan-kelebihan tertentu ke dalam interaksi yang dibuat oleh anak-anak dengan idola mereka, sehingga orangtua akan bisa memasukkan pengaruh-pengaruh yang positif ke dalamnya.

Bimbingan dan pengarahan aktivitas anak dalam pengenalan sosok-sosok teladan yang sesuai, bisa dilakukan melalui pengenalan secara langsung, pembacaan buku-buku, menonton film tentang kehidupan pribadi mereka yang agung, bertemu dengan mereka, mengunjungi tempat-tempat sejarah yang ada kaitannya dengan sosok-sosok agung dan lain-lain, yang hal ini merupakan salah satu pengganti yang sesuai dalam pemilihan idola untuk anak Anda, sehingga mereka tidak berada di bawah pengaruh contoh-contoh tidak terlalu bermanfaat seperti mengidolakan bintang-bintang film terkenal, penyanyi-penyanyi tenar, pahlawan olah raga dan sebagainya.

Metode pengajaran yang menyertakan contoh dan teladan di dalamnya merupakan sebuah metode yang paling sukses di antara metode-metode yang ada, dan hal ini bisa dilakukan pula untuk hal-hal yang berhubungan dengan madzhabi. Ushul I'tiqad bisa dipelajari melalui pengamalan dan pengalaman. Oleh karena itu, mempelajari kehidupan maknawi akan menjadi suatu hal yang mudah dengan menyaksikan dan mengetahui kehidupan maknawi orang lain.

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk membantu pertumbuhan maknawi anak-anak Anda diantaranya adalah seperti hal-hal di bawah ini :

" Memperkenalan kehidupan dari sosok-sosok perdamaian, yang dengan segala kesulitan dan halangan yang ada akhirnya mampu mencapai keberhasilan.

" Memperkenalkan peletak-peletak dasar agama seperti: Hadzrat Ibrahim (as). Hadzrat Musa (as), Hadzrat Isa (as), Hadzrat Muhammad (saww), Hadzrat Ali (as), Confucius, Buda, Martin Luther (peletak dasar dari Kristen Protestan).

" Memperkenalkan pahlawan-pahlawan madzhabi yang termasuk di dalamnya para syuhada, pemimpin-pemimpin revolusi keagamaan, guru-guru, …..

" Memperkenalkan profil-profil agung pada masanya, seperti Mother Theressa, Mahatma Gandhi, Albert Schweitzer, Mirza Kucak Khan, Ayatullah Mudarris, Ayatullah Thaliqani, Imam Khomeini (ra), …..

" Memperkenalkan orang-orang yang disenangi oleh anak-anak seperti sanak saudara, guru, tetangga, …..

" Dan Anda bisa menciptakan hubungan antara anak Anda dengan contoh-contoh maknawi dengan cara-cara berikut:

" Menyediakan kitab-kitab kenangan pribadi-pribadi agung.

" Sering mengunjungi keluarga-keluarga berpribadi agung.

" Memilih sekolah yang memiliki siswa dan perangkat pengajar yang terpuji dan memberikan perhatian khusus terhadap pertumbuhan maknawi siswa-siswanya.

" Mengikut sertakan anak dalam kelompok yang memiliki aktivitas-aktivitas sosial dan kebaikan.

" Menyertakan anak-anak dalam ibadah ritual.

" Memperkenalkan contoh-contoh yang sedikit lebih baik dari anak-anak Anda.

Anak-anak biasanya lebih suka untuk meniru anak-anak yang lebih besar darinya. Misalnya: anak-anak yang masih berada di sekolah Taman Kanak-kanak akan begitu menikmati cerita-cerita tentang anak-anak yang berada di Sekolah Dasar. Anak-anak Sekolah Dasarpun demikian pula terhadap anak-anak usia SLTP. Kecenderungan seperti ini adalah wajar dan orangtua tidak perlu berusaha untuk menghalanginya.

" Anak-anak yang masih berada pada usia Sekolah Taman Kanak-kanak membutuhkan untuk didengar, mendapat perlakuan yang baik dan disamping itu mereka telah mampu mengambil keputusan-keputusan yang sederhana.

" Anak-anak yang berada dalam usia Sekolah Dasar akan menyukai perbuatan-perbuatan yang membutuhkan keberanian, kepahlawanan dan menegangkan.

" Anak-anak dalam usia SLTP cenderung menyukai Ushul Akhlaqi.

" Sedangkan anak-anak SLTA telah mempunyai kesiapan untuk melakukan hal-hal yang berbahaya meskipun tanpa mengetahui dengan pasti apa hasil dari pilihan mereka, mampu menghadapi perlawanan dan penolakan, mampu menghadapi tekanan jiwa dan juga telah syak pada diri mereka sendiri yang kemudian terpancing untuk mencari jalan keluarnya.

Ketiadaan perhatian akan kebutuhan alami anak-anak dalam setiap tingkatan pertumbuhannya dan reaksi yang melebihi atau mengurangi kemampuan anak dalam menerimanya akan menyebabkan ketidak berhasilan Anda dalam mengajar anak. Oleh karena itu perhatikanlah kebutuhan anak-anak Anda sesuai dengan tingkatannya secara perlahan-lahan serta selangkah demi selangkah sehingga mereka mempunyai kesiapan untuk menghadapi tingkatan yang selanjutnya, yang hal inipun akan penting untuk mereka dalam memasuki tahapan berikutnya.


BAB 9.

BELAJAR DARI ORANGTUA

Orangtua mempunyai peran dan pengaruh paling besar dalam mekanisme pemahaman anak-anak mereka akan Tuhan.

Gambaran anak-anak tentang Tuhan lebih banyak dipengauhi oleh pandangan yang dimiliki orangtua. Psikiater Maria Rizzuto dalam bukunya berjudul "Tawwalude Khudoye Zendeh" menunjukkan bahwa jika anak-anak menganggap orangtuanya sebagai orang-orang yang bisa dipercaya, penuh kasih sayang dan dekat dengan mereka, maka kemungkinan besar merekapun akan memiliki gambaran tentang Tuhan sebagaimana yang ditemukannya dalam diri orangtuanya. Dari sisi lain jika anak menganggap orangtuanya sebagai orang-orang yang begitu kaku, jauh, senantiasa berbeda pendapat dan tidak memiliki kasih sayang dan kelembutan, maka akan demikian pula gambaran yang dimiliki oleh anak tentang Nya.

Sally Pierson Dillon mengungkapkan cerita tentang ayahnya sebagai berikut:
" Bertepatan dengan usia sepuluh tahun kelahiranku, kami bersama seluruh keluarga pergi ke pantai. Mama sibuk bermain kerikil bersama saudara perempuanku dan aku bersama Ayah pergi ke batu-batu besar pantai untuk mencari batu-batu yang indah. Tiba-tiba aku menemukan seekor anak gurita di sana. Ayah berkata: "Tunggulah di sini hingga Ayah datang bersama yang lain untuk melihatnya". Ayah menekankan pula agar jika gurita tersebut hendak meninggalkan tempat, jangan sampai aku menghalangi jalannya dan jangan pula aku menyentuhnya. Begitu Ayah pergi, aku sangat penasaran untuk menyentuhnya. Aku baru saja hendak menjulurkan tanganku ketika tiba-tiba belalainya melilit tanganku, dan ketika aku berusaha untuk melepaskannya, dengan tangan yang lain, belalainya yang satunya lagi dengan cepat melilitnya. Aku meronta-rota dengan sekuat tenaga untuk melepaskan kedua tanganku, tetapi sedikitpun tidak ada hasilnya, bahkan kaki-kakiku pun dililitnya kuat-kuat. Jadilah sekarang sekujur badanku berada dalam lilitan kuatnya, lalu secara perlahan-lahan diseretnya aku ke arah air sehingga hampir saja membuatku tenggelam. Di saat yang sedemikian mengerikan ini, tiba-tiba ayah seperti seorang malaikat datang menolongku. Tetapi gurita ini berbalik dan begitu kuat menempel di badan ayah, sedemikian kuatnya sehingga ketika berhasil dilepaskan, dia meninggalkan bekas-bekas lobang membiru di sekujur badan Ayah. Aku malu dan takut pada Ayah karena aku tidak mengindahkan kata-kata dan larangannya sehingga menimbulkan kekacauan seperti ini. Tetapi Ayah tidak mengucapkan sedikitpun omelan apalagi marah, dia betul-betul datang hanya untuk menolongku. Jika aku ingat akan kasih sayang dan kelembutan Ayah ini, aku jadi teringat akan Kasih Sayang Tuhan pada hamba-hamba Nya".

Interaksi terus menerus dan setiap hari anak-anak dengan orangtua mempunyai pengaruh yang besar dalam mekanisme pemahaman anak akan Tuhan. Apakah yang harus dilakukan untuk mempersiapkan mereka sehingga bisa mempunyai gambaran yang sesuai tentang Nya?.

" Berikanlah kesempatan kepada anak untuk mengetahui bahwa Anda mencintainya.

Sebagian dari anak-anak betul-betul tidak mengetahui seberapa besar orangtua mencintai mereka. Untuk menyampaikan pesan-pesan ini kepada anak-anak Anda bahwa Anda mencintainya, tidak ada salahnya Anda mencoba hal-hal sederhana di bawah ini:

" Ucapkanlah selamat malam kepada anak sebelum mereka tidur, dan ucapkan salam ketika mereka bangun dari tidur.

" Kadangkala peluk dan gendonglah mereka dan dudukkanlah di pangkuan Anda serta belailah dengan penuh kasih sayang.

" Luangkanlah waktu Anda untuk mendengarkan perkataan-perkataan anak Anda, bermain bersama, mendengarkan curahan isi hatinya, aduan, memberi bantuan, shalat dan berdo'a bersama mereka.

" Jadikan diri Anda sebagai orang yang bisa dipercaya.

Meskipun kepercayaan adalah sebuah sifat yang iktisabi (harus dicari dan tidak bisa muncul dengan sendirinya) tetapi anak-anak cenderung mempercayai orangtua mereka dari instink yang mereka miliki.

" Tepatilah setiap janji yang Anda ucapkan. Ketika Anda mengancam untuk memberikan hukuman kepada anak, maka paparkanlah ancaman-ancaman Anda tersebut dan katakan apabila perlu Anda pasti akan melaksanaka ancaman tersebut untuk mereka.

" Jujur dan tegaslah kepada anak-anak Anda.

Jika suatu hari Anda mempunyai harapan dari anak Anda atau melarang mereka dalam melakukan sesuatu, maka Anda pun harus tetap melakukan hal itu pada waktu yang lain. Dan Anda harus memperhatikan masalah ini dengan baik, kecuali jika sebelumnya Anda telah mengatakan kepada anak Anda bahwa apabila mereka mempunyai alasan-alasan yang khusus dan rasional maka pandangan Anda tentang hal ini akan berubah.

" Perhatikanlah persamaan antara Anda dengan anak Anda.

Jika Anda mengharapkan anak Anda untuk tidak berkata bohong pada Anda, maka Andapun harus senantiasa berkata jujur padanya. Jika pada situasi tertentu Anda marah terhadap suatu hal, maka berikan pula kesempatan pada anak Anda apabila mereka marah pada situasi tersebut.

" Jadikan diri Anda sebagai sahabat dekat dan teman intim anak Anda.

Bantulah anak Anda ketika mereka berada dalam kesulitan, maafkanlah ketika bersalah, beri semangat ketika mereka membutuhkannya. Lindungi dan tenangkanlah dia ketika berada dalam ketakutan. Dan kabulkanlah permintaan mereka ketika mereka meminta kepada Anda untuk menyaksikan pertandingan olahraga atau pementasan teathernya dan lain-lain.

" Jika Anda ingin memberikan hukuman kepada anak Anda maka pilihlah hukuman yang sesuai dengan perbuatan yang mereka lakukan. Hindarilah selalu menghukum dengan cara yang berlebihan.

" Cerdaslah dalam bersikap ketika menghadapi perbuatan anak-anak Anda dan setiap kali mereka melakukan perbuatan yang terpuji, maka setiap kali itu pula berilah semangat kepadanya, sehingga akan menumbuhkan kepercayaan diri yang lebih besar kepada anak untuk mengulanginya kembali.

" Janganlah kelihatan kaku, tetapi lembut dan fleksibellah.

Anak-anak dengan keberadaan perasaan lembut dan keinginan untuk diperlakukan dengan adil dalam diri mereka, menyebabkan mereka senantiasa memperhatikan perbuatan-perbuatan Anda, demikian juga mereka begitu cepat memahami reaksi yang di dalamnya mengandung sikap diskriminasi dari diri Anda. Oleh karena itu janganlah memberi perhatian lebih pada yang satu dengan menguranginya dari yang lain. Jika Anda mempunyai kembali anak baru, maka janganlah Anda lupa terhadap anak Anda yang lebih besar dan hadapilah semua anak-anak sebagai sebuah anggota keluarga yang menyatu tanpa perbedaan.


BAB 10.

BELAJAR DARI KESALAHAN-KESALAHAN ORANGTUA.

Bagaimana cara orangtua menghadapi kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan mempunyai pengaruh yang besar dalam pemahaman dan ketaataan anak-anak terhadap Nya.

Seorang ibu bersama David - anak lelakinya yang berusia tujuh tahun - memutuskan untuk melukiskan gambaran mereka masing-masing tentang Nya. Ketika lukisan mereka telah selesai mereka saling memperlihatkan lukisan yang satu kepada yang lain. David kecil melukiskan seorang laki-laki kuat, berjenggot dan bercambang yang sedang duduk di singgasana di atas langit. Ketika David menjelaskan tentang lukisannya ini sang mama berkata: "Oh….". Mamanya faham bahwa di dalam pikiran kecil David terdapat gambaran tentang Tuhan yang sangat mirip dengan sosok Ayahnya, hatta dalam keberadaan jenggot dan cambangnya. David hidup bersama Mama dan saudara laki-lakinya di sebuah rumah tanpa ditemani oleh Ayahnya, karena Mama dengan Ayahnya telah lama berpisah rumah. Kemudian muncul pertanyaan dalam diri David: "Apakah Tuhan juga seperti Ayah yang pergi dan meninggalkan mereka sendirian?".

Orangtua apabila mengetahui bahwa betapa perbuatan dan tingkah laku mereka mempunyai pengaruh yang sangat mendalam dalam membentuk keyakinan dan cara kehidupan anak-anak mereka, maka akan merasakan bahwa mereka adalah seperti gambaran Tuhan di samping anak mereka. Anna Maria Rizzuto dalam bukunya menjelaskan tentang betapa penyakit anak-anak dimasa kecilnya terkadang menyebabkan kesulitan-kesulitan mereka dalam menjalani kehidupan secara wajar dan kesulitan-kesulitan dalam madzhabinya pada masa selanjutnya. Biasanya anak-anak ini memiliki gambaran yang salah dan keliru karena mereka mengambil landasan dari orangtua-orangtua mereka yang sebenarnya tidak pernah lepas dari aib, kesalahan dan kekurangan.

Sebenarnya! Siapakah orang yang tidak memiliki kesalahan dan kekurangan di dunia ini? Semua manusia mempunyai kesalahan-kesalahan dan tidak ada seorangpun yang sempurna. Tetapi banyak pula contoh-contoh yang bisa dikemukakan akan terdapatnya anak-anak yang sukses dalam akhlak, pendidikan serta mukmin dalam beragama yang muncul dari keluarga-keluarga yang banyak menghadapi kesulitan dan kesusahan dalam kesehariannya. Yang penting buat anak adalah bagaimana reaksi orangtua dalam menghadapi kesalahan-kesalahan diri mereka sendiri. Maudhu' ini mempunyai hubungan dengan tahapan-tahapan kunci di bawah ini:

" Terimalah kesalahan-kesalahan Anda.

Luangkanlah waktu Anda pada malam hari barang sesaat dalam kesendirian untuk berfikir tentang hal-hal yang telah terjadi sebelumnya. Apakah Anda telah meluangkan waktu untuk anak Anda ? Apakah Anda mempunyai hubungan yang baik dengan anak-anak Anda? Seberapa baiknyakah hubungan Anda dengan mereka? Jika Anda mempunyai hubungan yang baik maka berfikirlah tentang bagaimana cara untuk mempertahankan hubungan tersebut pada hari-hari berikutnya. Dan kalau Anda tidak mempunyai hubungan yang indah, maka berfikirlah untuk memperbaikinya pada kesempatan mendatang. Jika Anda bisa lebih baik pada keesokan harinya, maka yakinlah Anda pasti akan bisa mempertahankan hal ini untuk selanjutnya.

Jika untuk sesaat Anda teringat bahwa Anda telah menyebabkan kesedihan pada diri anak Anda atau menyebabkannya putus asa, maka pada kesempatan pertama akuilah kesalahan Anda di hadapan mereka dan meminta maaflah kepadanya. Permintaan maaf Anda kepada mereka akan menyebabkan anak Anda melihat bahwa setelah melakukan kesalahan, Anda berusaha untuk memperbaiki kesalahan dan mengurangi kekurangan yang Anda miliki. Dengan adanya hal ini, anak akan mulai memahami bahwa kecenderungan manusia adalah menuju kepada kesempurnaan dan menghindarkan diri dari kesalahan. Pemahaman semacam ini akan membawa anak Anda kepada gambaran yang sesuai akan Tuhan, yaitu bahwa Dia adalah paling tingginya Kesempurnaan dan manusia senantiasa berjalan menuju ke arah Kesempurnaan Nya.

" Ingatlah bahwa setiap gambaran mempunyai mafhum-mafhum yang khusus.

Tidak ada satupun gambaran yang bisa dilukiskan sebagaimana kenyataan yang ada. Sebuah lukisan, hatta Anda mencurahkan seluruh usaha didalamnya, hanya mampu mencurahkan sebagian dari gambaran kenyataan. Kadang-kadang sebuah gambar yang dilakukan oleh pelukisnya dengan sembarangan mempunyai isyarah-isyarah yang membuat pemirsa memahami maksud sang pelukis. Gambaran semacam ini dengan segala kekurangan yang ada mempunyai sisi kebenaran dan memberi petunjuk kepada pemikiran pemirsa kepada hakekat dan model riil dari lukisan.

Orangtua biasanya akan gelisah dengan kesalahan-kesalahan dan kekurangan yang mereka miliki dan merasa tidak pantas untuk dijadikan contoh oleh anak-anak, karena anak-anak pun akhirnya akan mengikuti kesalahan-kesalahan yang telah mereka lakukan sebelumnya, sementara anak-anak begitu menaruh perhatian terhadap cara orangtua dalam menghadapi kesalahan. Orangtua haruslah persis seperti setiap gambaran - mengisyaratkan kepada hakekat, bukannya sebuah pantulan tanpa aib dan kekurangan - yang senantiasa berusaha ke arah yang benar dan memperbaiki kehidupan. Hanya dengan cara inilah anak akan menemukan sisi ketuhanan dan menuju ke jalan yang benar, yaitu dengan menyaksikan kesalahan-kesalahan orangtua dan kekurangan mereka.

Ketika Hadzrat Musa (as) menunjukkan 10 Perjanjian dan Syari'at-syari'at Taurat kepada Kaum Bani Israil, dia memahami dengan baik betapa penting peran orangtua dalam mentransferkan ilmu Ilahi kepada generasi berikutnya. Oleh karena itu dia memberi nasehat kepada para orangtua untuk mengajarkan perintah-perintah Nya dan meletakkannya sesuai pada tempatnya. Dari sini Yahudi kemudian mendapat semangat untuk memenuhi lingkungan kehidupan mereka dengan Taurat dan dengan pengulangan ayat-ayatnya akan menyebabkan terbentuknya kepribadian dan identitas anggota keluarga mereka. Hindu pun mempunyai kebiasaan semacam ini, dan mereka sepakat bahwa nama Tuhan haruslah diletakkan dalam semua intinya aktivitas, dalam segala tempat dan waktu. Muslim pun senantiasa berusaha memulai setiap pekerjaan mereka dengan menyebut nama Tuhan. Orangtua bisa menciptakan dan menghidupkan lingkungan yang sesuai untuk anak-anak dalam berjalan menuju ke arah Nya dengan perkataan, perbuataan dan interaksi-interaksi diri mereka. Jika Anda memperhatikan Nya, dan memperhatikan jalan menuju ke arah Kesempurnaan Nya dan Anda pun mempunyai interest yang tiada henti terhadap anak-anak Anda, maka memaafkan dan melupakan kesalahan-kesalahan menjadi suatu hal yang lebih sederhana. Jika cinta dan kepercayaan di antara Anda terbentuk dengan exist, maka anak-anak Anda pun pasti akan mencintai dan mempercayai Nya.


BAB 11.

BELAJAR DARI ALAM

Alam adalah sebuah buku besar berisi tentang ciptaan Tuhan.

Kebanyakan dari manusia sukses dalam mencapai ilham-ilham maknawi dengan menyaksikan keajaiban-keajaiban alam. Manusia-manusia zaman kuno menggambarkan Tuhan hadir di puncak-puncak gunung yang tinggi, di dalam telaga-telaga yang indah, dalam gua yang gelap, dalam tubuh seekor beruang yang kuat, atau dalam tubuh seekor burung elang yang terbang tinggi. Sementara sekarang, banyak manusia-manusia menyukai untuk pergi keluar kota dan menjauhi kesulitan-kesulitan harian mereka untuk mengadakan hubungan yang lebih dekat kepada Tuhan.

Alampun hadir bahkan di kota-kota yang sangat besar sekalipun. Pohon-pohon yang terdapat di sepanjang jalan, burung-burung yang berkicau di atas pepohonan, taman-taman rumah yang indah, kuncup-kuncup bunga yang muncul pada awal musim semi, pada dasarnya semuanya adalah manifestasi dari alam yang terdapat pula di kota-kota besar. Dan manusia akan berfikir tentang Nya ketika menyaksikan alam seperti ini.

Alam berbicara kepada kita tentang Tuhan dengan cara yang berbeda-beda. Sifat Pemurah Nya bisa dilihat dari beraneka ragam dan macam-macamnya fenomena alam, beragamnya pepohonan hutan, beraneka warnanya bunga-bunga, berjatuhannya dedaunan dari pepohonan pada musim gugur, hujan dan luasnya samudra adalah simbol dari kemurahan Nya.

Sifat Menghidupkan yang dimiliki oleh Nya dapat terlihat dari munculnya fenomena-fenomena baru, hidupnya alam kembali pada musim semi, hidupnya alam setelah terjadinya bencana alam seperti gempa bumi, taufan, meletusnya gunung berapi dan hijrahnya binatang-binatang serta burung-burung.

Rahmat Nya bisa difahami dengan menyaksikan fenomena-fenomena seperti kembalinya kupu-kupu dari perjalanan jauhnya, langkah tak berdayanya anak-anak kambing yang baru saja lahir dan hidupnya burung-burung pada musim dingin.

Kasih sayang dan Kecantikan Nya termanifestasi dalam warna-warna alam dan pemandangan-pemandangan yang indah.

Kelezatan Nya dalam mencipta tertuang dalam penciptaaan maujud-maujud yang beraneka ragam.

Kelembutan dan Perhatian Nya terhadap bagian paling kecilnya sesuatu Dia tampakkan dalam rumitnya penciptaan manusia.

Pelajaran pertama yang diberikan oleh agama-agama Ilahi kepada manusia adalah bahwa alam merupakan sebuah buku besar yang berisi tentang penciptaan Tuhan.

" Berikan perhatian Anda pada alam.

Perbanyaklah interaksi antara anak-anak Anda dengan lingkungan sekitar Anda.

" Nikmatilah tumbuh-tumbuhan dan seluruh maujud-maujud hidup dengan berjalan-jalan bersama anak Anda.

" Pergilah ke taman-taman, tempat-tempat yang lapang dan padang pasir.

" Nikmatilah indahnya langit, terbit dan tenggelamnya matahari.

" Kunjungilah kebun binatang dan akuarium.

" Pergilah mendaki gunung, memancing dan kalau bisa buatlah kebun kecil di halaman rumah Anda.

" Ajarkanlah kepada anak Anda untuk memberi perhatian pada alam.

Kitab-kitab langit mengatakan bahwa sebagian manusia mempunyai mata dan mempunyai telinga tetapi mereka tidak melihat dan tidak pula mendengar. Alam begitu dekatnya dengan kita, tetapi sayang seringkali kita lupa akan kehadirannya. Usahakanlah untuk membuat anak Anda memperhatikan alam sekitarnya dengan cara-cara di bawah ini:

" Sekali waktu duduklah bersama anak Anda di tempat yang tenang dan lapang serta bersih, dalam menikmati alam.

" Perhatikanlah warna-warna alam yang berbeda-beda seperti merah, kuning, biru, orange dan carilah kelompok dari warna-warna hijau dan perubahan-perubahan warna yang dimilikinya.

" Dengarkanlah suara-suara yang berbeda-beda. Bunyi kicauan burung-burung, suara gemerisik dedaunan, semilir angin, suara gerak air dan sebagainya.

" Lihatlah tempat-tempat tinggal atau tempat hidup berbagai binatang seperti sarang burung, sarang lebah, lobang semut, tempat hidup ikan-ikan, …..

" Siapkanlah sekumpulan biji tumbuh-tumbuhan dari berbagai tanaman, dedaunan pohon, bulu-bulu burung, mutiara atau ikan-ikan.

" Pergunakanlah buku-buku petunjuk untuk memperkenalkan bermacam-macam burung dan bunga-bunga kepada anak Anda.

" Perhatikanlah macam-macam burung yang bisa Anda lihat dan ingatkanlah kepadanya akan hal-hal yang berada di dalamnya.

" Ambillah foto pemandangan alam atau buatlah lukisan tentangnya.

" Pergunakanlah kamera, mikroskop atau teleskop untuk melihat obyek-obyek yang berbeda.

" Ciptakanlah hubungan antara Tuhan dengan alam.

Alam akan bercakap tentang Tuhan dengan sendirinya, tetapi tidak ada salahnya apabila Anda pun melakukan hal-hal berikut ini:

" Berikanlah penjelasan kepada anak Anda bahwa (Tuhan menyukai bermacam-macam maujud) Tuhan adalah pelukis besar, Tuhan mempunyai kodrat yang luar biasa dalam segala hal, Tuhan juga menaruh perhatian pada paling kecilnya maujud yang ada dan Tuhan Maha Besar.

" Tanyakanlah kepada anak Anda tentang gambaran apakah yang ada dalam pikirannya ketika dia menyaksikan hutan, air terjun, tenggelamnya matahari, dan burung-burung.

" Bacalah ayat-ayat dari kitab suci Anda ketika Anda berhadapan dengan hal-hal tertentu seperti misalnya ketika Anda takjub menyaksikan keberadaan bintang-bintang di langit, maka merujuklah pada ayat-ayat suci yang menjelaskan tentang penciptaan Tuhan di langit dan di bumi.

" Pelajarilah bagaimana perbuatan-perbuatan syaitan dan keburukan-keburukan yang dilakukannya, melalui alam.

Alam seperti juga manusia, memiliki kekurangan dan mudharat. Pemandangan alam, kicauan burung-burung dan beraneka ragamnya bunga-bunga betapapun cantik dan indahnya tetap saja mempunyai mudharat seperti fasad, layu, bencana-bencana alam dan pemburu-pemburu yang berbahaya. Ambillah mudharat-mudharat ini dengan:

" Dengan menyaksikan maujud-maujud yang tidak ada satupun maujud yang bisa menghalangi datangnya ajal. Dan kematian adalah sebuah peristiwa sebagaimana istirahat dan tidurnya seseorang yang akan terbangun pada suatu saat.

" Jelaskanlah kepada anak Anda bahwa kematian sebagaimana istirahat dan tidurnya pepohonan pada musim dingin yang akan bangun lagi ketika musim semi telah tiba.

" Ketahuilah bahwa keburukan dan syaitan akan tersingkir dan tidak kekal. Perhatikanlah ketenangan setelah terjadinya bencana alam, taufan, gempa bumi, gunung meletus. Dan waspadalah ketika anak Anda telah terjerumus ke dalam sebuah kesalahan maka janganlah Anda cepat berputus asa dan kehilangan harapan.

" Berikanlah khabar gembira kepada anak Anda dengan menyaksikan kematian dan kehidupan fenomena-fenomena alam, dimana akan senantiasa terdapat kehidupan baru setelah terjadinya kematian manusia. Kehidupan kembali manusia bisa juga dimisalkan dengan biji yang terpendam di dalam tanah dan karena adanya pengaruh hujan dan hal-hal lain maka biji tersebut bisa berubah menjadi sebuah pohon yang rindang.


BAB 12.

BELAJAR MELALUI MUSIK DAN GERAKAN BADAN

Ambillah manfaat dari musik dan gerakan badan ketika Anda kehilangan kalimat-kalimat untuk memperkenalkan Nya.

Kadangkala kita tidak menemukan kalimat-kalimat yang tepat untuk memberikan pemahaman kepada anak tentang Tuhan. Dalam keadaan seperti ini bagaimanakah Anda mampu menjelaskan kepada anak tentang betapa Besarnya Tuhan, betapa Abadi dan Dekatnya Dia dengan semua maujud-maujud?. Ketika kalimat-kalimat telah tidak mampu lagi untuk menjelaskannya, maka ambillah manfaat dari musik dan gerakan badan.

Irama dan musik yang mengandung keimanan, bisa diungkapkan dengan cara yang bermacam-macam. Masing-masing madzhab mempunyai musik khas untuk para pengikutnya, karena musik telah dimanfaatkan sebagai bahasa madzhab sejak zaman dahulu. Musik-musik madzhabi ini biasanya telah dipergunakan oleh anak-anak dari masa-masa pertumbuhan awal mereka. Biasanya para keluarga akan senang ketika anak-anak mereka interest terhadap musik-musik madzhabi. Anak-anak Yahudi menyanyikan lagu-lagu sebelum dan sesudah membaca kitab Taurat. Yahudi dan Masehi memiliki musik-musik tertentu untuk hari-hari keagamaan mereka. Kebanyakan dari madzhab menyertakan pula musik didalam tarian madzhabi dan gerakan badan mereka (Hindu mempunyai tarian madzhabi yang khusus, Syi'ah memukul-mukul dada mereka ketika membaca do'a nauhah (do'a untuk menangisi orang-orang yang mati) dan marthiyah (do'a-doa kesedihan seperti do'a-do'a pada bulan Muharram yang ditujukan untuk Imam Husein as.), Darwis juga memiliki tarian-tarian madzhabi yang menyertakan lilin-lilin dalam dzikir-dzikir dan do'a-do'a mereka). Sebagaimana bermacamnya nyanyian dan do'a, musik-musik madzhabi dan gerakan badan yang menyertainya pun bermacam-macam pula: gerakan Ruku' dan Sujud para Muslim ketika melaksanakan Shalat, Sa'i dan Tawaf dalam ritual Hajji adalah termasuk contoh-contoh dari gerakan-gerakan badan tersebut.

Pada bab ini kami akan mengisyaratkan tentang aktivitas-aktivitas yang bisa dipergunakan oleh anak-anak untuk mengetahui tentang Tuhan, yaitu lewat musik dan gerakan-gerakan badan. Contoh-contoh di bawah ini adalah sebuah usulan untuk memulai program Anda dan Anda bisa menambahkan penemuan-penemuan Anda untuk mereka.

" Menyanyi dengan disertai musik.

Ketika sebuah ide diungkapkan dalam sebuah musik, maka pemahaman akan hal yang ingin diungkapkan menjadi lebih mudah. Dalam beberapa kasus dimana masyarakat tidak mempunyai kemampuan untuk membaca dan menulis, maka belajar melalui nyanyian akan menjadi suatu hal yang memungkinkan buat mereka. Anak-anak yang belum mempunyai kemampuan untuk membaca dan menulis dan hatta anak-anak yang lebih besar yang telah mampu dengan lancar dalam membaca dan menulis, akan lebih mudah dalam memahami pemahaman-pemahaman yang ruwet dan rumit dari sebuah madzhab, dengan memanfaatkan syair dan nyanyian.

" Anak-anak dalam usia Taman Kanak-kanak.

Ajarkanlah menyanyi kepada mereka, selain hal tersebut mudah dan menyenangkan, mereka juga bisa memperoleh sebuah pemahaman dengan lebih mendalam. Pemahaman seperti misalnya: Tuhan mencintai kita, Tuhan adalah sahabat orang-orang yang tidak memiliki pelindung dan pengayom dan sebagainya.

" Anak-anak kelas 4 - 6 SD.

Ajarkanlah nyanyian dan syair-syair madzhabi.

" Anak-anak SMP dan pra Remaja.

Berilah semangat kepada mereka untuk mendengarkan musik-musik daerah. Mintalah kepadanya untuk menyanyikan lagu-lagu yang telah mereka dengar sebelumnya dengan menggunakan syair-syair baru yang diiringi dengan musik.

" Gerakan badan yang disertai musik.

Ketika anak-anak selain mendengarkan musik, memahami pula makna yang terkandung di dalamnya, maka anak-anak akan memperlihatkan minatnya untuk menuangkan perasaan-perasaan mereka. Bagaimana cara untuk melakukan hal ini?.

" Anak-anak usia Taman Kanak-kanak.

Nyanyikan lagu-lagu untuk mereka yang didalamnya menggambarkan gerakan-gerakan yang tenang seperti dengan mendemonstasikan gerakan sayap burung yang mengepak-ngepak dengan menggunakan tangan, atau gerakan awan-awan yang sedang berjalan.

" Anak-anak SD

Paculah anak Anda untuk mengikuti kelompok paduan suara yang disertakan didalamnya gerakan-gerakan yang telah ditentukan.

" Anak-anak SMP.

Pada usia ini anak-anak telah mampu memahami dengan baik ibadah-ibadah dan ritual-ritual keagamaan yang disertai dengan gerakan-gerakan badan. Demikian juga anak-anak kelompok usia ini telah mempunyai kesiapan untuk membuat nyanyian dan syair-syair serta mementaskannya.

" Musik tanpa kata bisa menjadi sesuatu yang sangat menakjubkan dan menarik perhatian.

Tidak selamanya musik membutuhkan kata-kata, karena dia mempunyai semacam cara pengungkapan yang tersendiri. Musik-musik madzhabi mampu mentransferkan perasaan dan pemahaman khususnya, tanpa menggunakan kata-kata.

Musik-musik madzhabi dalam beraneka budaya yang ada, biasanya merupakan sebuah cara untuk membangkitkan perasaan dan memberi pendidikan pada ruh madzhabi manusia.

" Perkenalkanlah anak-anak Anda dengan ritual-ritual dan keagungan-keagungan madzhabi.

" Jelaskanlah falsafah dan bagian-bagian ritual madzhabi untuk anak Anda sehingga kehadiran mereka dalam sebuah ritual merupakan sebuah kehadiran yang mempunyai makna dan disertai dengan pengetahuan di dalamnya.

" Ajarkanlah kepada anak Anda bagaimana seharusnya posisi tangan ketika berdo'a. Demikian juga ajarkan pada mereka tentang gerakan-gerakan shalat.


BAB 13.

BELAJAR MELALUI KETRAMPILAN DAN ARCHITECTUR BANGUNAN

Mata adalah telaga untuk menuju ruh.

Tempat-tempat muqaddas biasanya dibangun sedemikian rupa untuk mengarahkan manusia kepada Tuhan. Architektur dari sebuah tempat muqaddas mungkin bisa mengingatkan akan keagungan Tuhan pada para pemirsanya atau menghidupkan perasaan kehadiran Nya dalam diri manusia. Tempat-tempat ini biasanya merupakan tempat yang menyimpan sejarah penting dari suatu madzhab, seperti: baitul muqaddas dan Makkah.

Bangunan-bangunan madzhabi mempunyai penampilan yang berbeda-beda. Gereja-gereja, masjid-masjid demikian juga kuil dan pura mempunyai desain yang berbeda antara satu dengan lainnya. Dan biasanya gambaran paling bagus para architec, desain paling cantik, ketrampilan paling mahir dan paling seriusnya pembangunan dilakukan dalam bangunan-bangunan muqaddas ini. Masjid Somarra adalah salah satu dari masjid-majid terkenal yang dimiliki oleh ummat Islam. Masjid ini begitu besar, beratus-ratus ribu orang bisa mendapatkan tempat di dalam masjid ini. Di dalam masjid tedapat kolam kecil yang dipergunakan untuk mengambil air wudhu, lantai dan tembok masjid mengkilat bersih, dan tembok masjid tertutup oleh tulisan-tulisan kaligrafi ayat-ayat suci Al Qur'an yang begitu indah.

Tempat-tempat ibadah para penganut Hindu dan Budha pun begitu indah, dihiasai dengan gambar-gambar dan lukisan-lukisan keagamaan. Berlawanan dengan itu, sebagian dari tempat-tempat ibadah dibuat hanya dengan bentuk lingkaran dari batu tertentu dengan mengutamakan kesederhanaan dan ketenangan. Memasuki tempat-tempat suci milik beberapa agama, akan menimbulkan perasaan seakan-akan kita memasuki singgasana Nya, karena mata adalah telaga-telaga menuju ruh. Diana Eck dalam bukunya yang berjudul "Encountering God" mengungkapkan tentang pengalamannya ketika dirinya sebagai pengikut Masehi memasuki tempat ibadah penganut agama Hindu di daerah utara India.

"Tempat suci ini mempunyai beberapa koridor yang bermarkas pada suatu tempat yang merupakan pintu masuk bagi para penziarah yang mendatangi tempat suci tersebut. Koridor ini diterangi dengan lampu-lampu penerang yang berbahan bakar minyak tanah, dan suara genderang terdengar di telinga seiring dengan langkah-langkah kaki penziarah. Ketika para penziarah sampai pada ruangan pusat maka mereka akan diperhadapkan dengan tiga buah pintu yang berjajar. Dengan membuka pintu pusat maka akan terlihat wajah Wisnu muncul di dalamnya. Dan dengan membuka pintu sebelah kanan bagian atas dan membuka pintu sebelah kiri bagian bawah akan tampaklah badan Wisnu. Desain yang dibuat semacam ini akan menimbulkan perasaan penuh rahasia sekaligus mentransferkan kerahasiaan dunia kepada manusia".

Tempat-tempat suci dengan desain yang mengungkapkan tentang kehadiran Tuhan didalamnya akan memberikan pengaruh dalam jiwa anak. Perhatikanlah hal-hal di bawah ini untuk memperoleh manfaat dari pengaruh-pengaruh bangunan-bangunan semacam ini:

1. Bantulah anak Anda untuk menemukan tempat-tempat suci meraka.

" Mintalah kepada anak Anda untuk menutup mata, kemudian tanyalah, ketika sedang berdo'a atau sedang memikirkan diri sendiri, di tempat manakah dia suka untuk berada. Bawalah anak-anak Anda ke masjid (untuk pemeluk agama-agama lain, ke tempat-tempat suci mereka) dan jelaskan kepada mereka akan ketrampilan-ketrampilan keagamaan yang terdapat dalam bangunan tersebut.

" Katakan padanya bahwa di rumah Anda terdapat tempat tertentu yang dikhususkan untuknya (sebuah kamar, sebuah kursi, meja, sajadah, ….) kemudian berilah semangat padanya untuk sekali waktu meluangkan waktunya dengan sepenuh ketenangan di tempat tersebut.

2. Berikan semangat pada anak Anda untuk menghormati tempat-tempat suci pemeluk agama-agama lain.

Berbicaralah dengan pelan di tempat ini, jangan menyinggung perasaan para penziarah dan sertailah ritual-ritual yang mereka laksanakan.

3. Letakkanlah anak Anda dalam posisi menyentuh dan menyaksikan simbol ketrampilan yang beraneka ragam.

" Bawalah mereka untuk melihat musium-musium, hasil-hasil ketrampilan dan jagalah sebagian dari hasil ketrampilan di rumah Anda (lukisan, gambar), sejauh mana Anda mampu.

" Usahakanlah untuk memperbincangkan tentang barang-barang hasil karya ketrampilan ketika menyaksikannya. Paparkanlah pertanyaan-pertanyaan tentang mafhum hasil karya ini sedemikian rupa sehingga sepertinya Anda tidak mempunyai jawaban atasnya dan meminta anak Anda untuk membantu memberikan pendapatnya. Misalnya: Kenapa orang-orang senang menghias tempat-tempat suci mereka dengan emas?, Kenapa orang-orang terlihat begitu bergembira di dalam Fulan lukisan?, Bagaimana kita bisa mengatakan bahwa hal tersebut mengisyarahkan akan gambaran tentang Nya?.

4. Beri semangat kepada anak untuk memunculkan potensi ketrampilan yang ada dalam diri mereka.

" Sediakanlah peralatan lukisan atau peralatan ketrampilan buat mereka.

" Bisa jadi anak Anda membutuhkan bantuan Anda dalam memulai sebuah karya ketrampilan. Ceritakanlah sebuah kisah dan mintalah padanya untuk melukiskannya. Sampaikanlah ide buatnya dan mintalah kepada anak Anda untuk melukiskan pemahamannya

Anak-anak bisa berhadapan dengan Nya dengan melalui tangan-tangan mungil mereka, telinga mereka serta ide-ide yang mereka miliki. Oleh karena itu berbagai peralatan dan cara bisa dipergunakan untuk membantu pertumbuhan maknawi mereka.
6


BAB 14.

BELAJAR MELALUI PERTANYAAN.

Pertanyaan-pertanyaan yang konstruktif mempunyai ragam yang berbeda-beda.

Pendidikan dan pengajaran bisa diterima bukan hanya melalui penjelasan dan nasehat-nasehat, tetapi kadang-kadang bisa dilakukan pula melalui pengungkapan pertanyaan-pertanyaan yang berlainan kemudian memberikan waktu kepada anak untuk mencari jawabannya. Sesuatu yang paling berpengaruh dan sangat membantu serta paling menampakkan perubahan dalam metode pengajaran adalah (usaha kita dalam memusatkan perhatian anak dalam) bertafakkur, bereksperimen dan menemukan hal-hal baru.

Dengan adanya keyakinan terhadap metoda ini, pertanyaan-pertanyaan anak akan menjadi suatu hal yang sangat berharga buat kita, dan akan membawa kita untuk lebih memperhatikan pertanyaan-pertanyaan mereka. Dengan pertanyaan, selain kita bisa mendidik dan mengajar mereka, kitapun bisa memacu daya pikir anak dalam menemukan dan memecahkan suatu persoalan.

Pertanyaan-pertanyaan yang konstruktif mempunyai ragam yang berbeda-beda:

" Pertanyaan yang membantu dalam memacu kerja memori anak.

Pertanyaan-pertanyaan semacam ini sangatlah sederhana tetapi membutuhkan ingatan yang tajam dan biasanya dimulai dengan kata-kata seperti: Siapakah?, Apakah?, Kapan?, Di mana? dan sebagainya.

"Kapan Tuhan menciptakan binatang?"

"Apa yang ditemukan oleh Hadzrat Muhammad (saww) di dalam gua Khira?"

"Apakah 10 Perjanjian itu?".

Pertanyaan-pertanyaan seperti di atas akan membantu Anda untuk mengetahui sampai seberapa tajamnyakah anak Anda mengingat pelajaran-pelajaran yang telah lalu, atau apakah anak Anda telah mempunyai kesiapan untuk mendapatkan pelajaran yang baru.

Belajar tidak bisa dilaksanakan dengan hanya mempergunakan tangan kosong melainkan tangan kita harus berisi penuh dengan kumpulan informasi-informasi dan kejadian-kejadian serta ide-ide dan pemahaman.

Terdapat pula jenis-jenis pertanyaan yang akan membantu anak Anda dalam mencari pemahaman yang lebih mendalam.

" Pertanyaan amalan.

Pertanyaan-pertanyaan ini akan memancing anak untuk mencari pemahaman dirinya terhadap Tuhan dalam kehidupannya.

Jika anak Anda takut kepada kegelapan, ceritakanlah padanya tentang kisah Hadzrat Yunus (as), kemudian tanyalah padanya: "Apa yang dilakukan Hadzrat Yunus (as) di dalam perut ikan?, Bagaimana akhirnya Tuhan membantunya?, Apakah Tuhanpun menjadi pelindungnya juga?".

Jika Anda menginginkan jiwa pemaaf dan membantu kepada selainnya tumbuh berkembang dengan baik di dalam diri anak, ceritakanlah kisah-kisah yang menceritakan tentang seseorang yang membantu sesamanya dalam keadaan susahnya dan tetap setia berjalan di jalan Tuhan, kemudian Tuhan datang membantu mereka pada tempat dan waktu yang mereka tidak berharap apa-apa di dalamnya. Tanyakan pada anak Anda: "Adakah sesuatu yang kamu miliki, yang kamu ingin memberikannya di jalan Tuhan?, Menurutmu apakah yang akan dilakukan oleh Tuhan dengan hadiah yang kamu berikan pada Nya?.

" Pertanyaan-pertanyaan untuk menemukan sesuatu yang berharga.

Ketika Anda pergi berbelanja atau pikinik bersama anak Anda, Anda bisa memaparkan pertanyaan-pertanyaan untuk menemukan sesuatu yang berharga dengan memulai pembicaraan: "Hari ini apa yang kamu saksikan atau kamu lakukan (kamu lihat, dengar , sentuh , cium, ….) yang membuatmu ingin mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan karenanya?, Apa yang kamu saksikan hari ini, yang bisa membawamu berfikir kepada Nya?". Kesemua pertanyaan-pertanyaan ini akan memacu Anda dan seluruh keluarga Anda untuk aktif dalam mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Ketika anak Anda telah menyelesaikan bacaan buku otobiografi seorang tokoh (yang sesuai dengan umurnya), dia betul-betul akan menemukan sesuatu yang berharga dan berpengaruh, dalam kepribadian tokoh cerita. Tanyakan padanya: "Mana dari tokoh-tokoh tersebut yang mempunyai kemiripan dengan dirimu? atau Bagaimana Tuhan membantu mereka?.

Anda bisa memberikan pertanyaan-pertanyaan lain pada anak-anak Anda yang lebih besar atau pra remaja. Misalnya dengan pertanyaan: Bagaimana belajar atau membaca tentang keberadaan berbagai macam agama akan bisa membantumu untuk lebih memahami Tuhan?. Dengan pertanyaan seperti ini, paculah anak Anda untuk menemukan rantai hubungan antara agama satu dengan agama yang lainnya, ambillah manfaat dari nilai-nilai bil quwwah (potensi) mereka, sehingga pemahaman mereka terhadap Tuhan akan menjadi lebih baik dan lebih mendalam.

" Pertanyaan berargumentasi.

Pertanyaan jenis ini biasanya dimulai dengan kata: "Kenapa?", yang menyebabkan anak-anak akan terpaksa untuk berfikir tentang akar dan sebab dari persoalan yang sedang dibahas. Perhatikanlah gerakan-gerakan yang tersembunyi dari perbuatan-perbuatan manusia dan dalam memahami maksud, tujuan serta kehendak Ilahi. Misalnya: bertanyalah padanya:

"Kenapa Tuhan menentukan syari'at dan ahkam untuk manusia?",

"Kenapa manusia adalah paling mulianya makhluk Tuhan?",

"Kenapa kita menghormati hal-hal yang disucikan oleh pemeluk-pemeluk agama lain?".

Dalam metode ini, tidak seharusnya Anda puas dengan jawaban dangkal dan singkat anak Anda dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Usahakanlah supaya anak Anda bergerak ke arah jawaban yang lebih mendalam dan memberi banyak argumen di dalamnya. Kejarlah terus hal ini hingga sampai pada tempat di mana Anda telah puas dengan jawabannya atau Anda berdua telah sampai pada suatu kesimpulan yang sama, yang setelah titik ini, ada beberapa rahasia yang hingga saat ini Anda belum mampu untuk memahaminya.

" Pertanyaan tafsiri.

Pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu menjelaskan makna pemahaman yang lebih mendalam dan pemahaman terhadap fenomena-fenomena dan memudahkan kita untuk menerima hakekat. Misalnya tanyakan pada anak Anda:

"Bagaimanakah kecintaan Tuhan terhadap semua maujud?"

"Bagaimana Tuhan mencintai makhluk-makhluk Nya yang baik?"'

"Ketika kamu berfikir tentang Anbiya dan Auliya, perasaan apa yang muncul dalam dirimu?",

"Bagaimanakah bentuk Tuhan itu? Mampukah kamu memperlihatkan Nya padaku?".

" Pertanyaan-pertanyaan I'tiqadi.

Jelas bahwa pertanyaan dari jenis ini bukanlah dalam deretan yang membutuhkan jawaban argumen tetapi melebihi dari argumen dalam mencari jawaban, yang merupakan hikayat dan keinginan hati. Akan sampai pada suatu masa dimana Anda harus memberi semangat kepada anak Anda untuk menumbuhkan iman dan pemahaman akan dirinya. Untuk tujuan ini, tekankanlah pada pertanyaan-pertanyaan berikut:

" "Apakah kamu bahagia karena Tuhan telah menciptakan Mu?"

" "Apa yang akan kamu lakukan untuk memperoleh keridhaan Nya?".

" "Apakah kamu menyukai acara-acara ritual dan ceramah-ceramah agama?".

Usahakanlah untuk memaparkan pertanyaan-pertanyaan semacam ini sebisa mungkin dan hindarilah pengulangan yang melebihi batas, karena hal ini justru hanya akan menghilangkan pengaruh dari pengajaran yang telah Anda lakukan.

" Prinsip-prinsip mendasar dalam bertanya.

Pertanyaan-pertanyaan yang cerdas termasuk sebuah alat pengajaran yang sangat penting dan berpengaruh. Oleh karena itu sebagaimana fasilitas-fasilitas penting lainnya pemanfaatan dari hal ini membutuhkan ketelitian dan kemahiran dari sang pengajar. Ketrampilan untuk memaparkan pertanyaan jenis ini membutuhkan perhatian terhadap prinsip-prinsip sederhana di bawah ini:

" Hindarkanlah ifrad (berlebihan) dalam memaparkan pertanyaan-pertanyaan, sehingga tidak akan menimbulkan kelelahan pada diri anak-anak.

" Paparkanlah pertanyaan dengan sungguh-sungguh dan berikan waktu yang cukup untuk anak Anda sehingga mereka mempunyai waktu untuk berfikir dan membandingkan dalam memberikan jawaban. Pertanyaan yang diajukan dengan sungguh-sungguh akan membuat mereka berfikir dengan sungguh-sungguh pula.

" Paparkanlah pertanyaan-pertanyaan Anda dengan susunan kalimat sedemikian rupa sehingga seakan-akan pertanyaan ini adalah untuk diri Anda sendiri yang sedang dalam keadaan belajar pula.

" Jangan terlalu berharap dari anak Anda untuk menjawab pertanyaan Anda sesuai dengan pendapat Anda, karena setiap orang mempunyai pemahaman yang berbeda terhadap setiap pertanyaan dan mempunyai cara yang berbeda pula dalam pengungkapan keyakinan yang mereka miliki.

" Paparkanlah pertanyaan Anda sedemikian rupa sehingga anak Anda akan memberikan jawaban pemahaman dirinya secara langsung. Dan janganlah Anda berharap anak Anda memberikan jawaban yang telah siap dan terpenggal.

" Dengarkanlah jawaban anak Anda dengan teliti dan penuh perhatian dan jangan menampakkan perlawanan Anda terhadap pendapat-pendapat mereka karena hal ini bisa mengurangi kepercayaan diri mereka dan mengurangi saling pemahaman antara Anda dengan anak Anda.

" Paparkanlah pertanyaan Anda sesuai dengan umur dan kemampuan serta keberadaan serta kesempatan anak Anda. Tujuan dari pemaparan pertanyaan semacam ini bukanlah untuk memberikan jawaban yang siap dan instan untuk anak Anda tetapi lebih pada melatih anak untuk berfikir dalam menyiapkan jawaban yang akhirnya akan menumbuhkan iman dan pemahaman mereka terhadap persoalan yang dikemukakan.


BAB 15.

PRINSIP-PRINSIP BELAJAR TENTANG TUHAN

Ada tiga hal penting yang perlu diketahui dalam pengenalan terhadap Nya yaitu: Iman, Kepandaian Tafakkur dan Tamsil.

Meskipun sebelumnya kita tidak memperhatikan akan hal berikut ini, tetapi kesemua dari kita mengetahui bahwa ketika anak telah memaparkan pertanyaan tentang Nya atau telah mengambil pelajaran sesuatu tentang Nya kemudian menjelaskannya kepada kita, berarti kita telah berhadapan dengan sebuah maudhu' yang terbatas dan privasi. Hal seperti ini wajar dan tidak bisa diantisipasi, karena Tuhan adalah sebuah wujud yang ghairi ru'yat (tidak bisa dilihat) tetapi bukan berarti tidak bisa dikenali. Dia berada di atas segala sesuatu, sementara pada sisi lain kedekatannya dengan kita melebihi kedekatan segala sesuatu yang ada. Dia adalah Qadir yang Mutlak , sekaligus Rahman dan Rahim. Meskipun Dia adalah maudhu' fikr dan paling pandai dan tingginya sesuatu dalam pemikiran manusia dalam sepanjang sejarah, tetapi bisa pula berada dalam jangkauan pemikiran yang paling sederhana sekalipun. Oleh karena itu metode pengajaran tentang keberadaan Nya selain dilakukan dengan penuh keadzimatan pada satu sisi juga bisa dilakukan dengan cara sederhana tetapi sesuai dan mudah difahami.

Tiga azaz mendasar yang terdapat dalam pengenalan terhadap Nya antara lain: Iman, kepandaian tafakkur dan tamsil. Pada bab ini kami akan mengisyaratkan tentang hal-hal penting yang berhubungan dengan ketiga azaz tersebut.

1. Hal-hal yang harus dikaji untuk memberikan bentuk terhadap iman:

" Iman tidak bisa diperhadapkan dengan argument.

Mempunyai iman dan keyakinan terhadap Tuhan bukan berarti telah meliburkan diri dari pemakaian akal dan rasio, tetapi iman adalah sebuah hubungan kebersamaan antara fikir dan kalbu, akal dan hati dan terkadang pula dalam pemahaman kehidupan, badan pun termasuk di dalam kedua hubungan ini. Iman diperkuat oleh experimen dan kepercayaan, oleh karena itu dia cerdas sekaligus rasional.

" Iman akan tumbuh dengan kepercayaan.

Kepercayaan sebagaimana kekhususan, merupakan sesuatu yang iktisabi (harus dicari). Jika Anda tertarik untuk menguatkan iman anak Anda, maka Anda harus menjadi orang kepercayaan mereka, sehingga mereka akan senantiasa mendengarkan pembicaraan Anda.

Sunnah-sunnah dan I'tiqad madzhabi - yang keimanan anak Anda berada dalam alur ini - haruslah mempunyai kelayakan untuk dipercaya sehingga dalam pertumbuhan maknawi akan memberikan pengaruh yang positif buat anak. Dalam masyarakat yang penuh dengan perang kekuasaan, saling memanfaatkan satu sama lain, atau dalam sebuah keluarga yang senantiasa terjadi pertengkaran, dalam lingkungan madzhabi yang saling menjatuhkan satu sama lain dan tidak terdapat sifat saling bergotong royong di dalamnya, akan membuat anak ragu terhadap apa-apa yang dikatakan oleh orang lain tentang iman dan tentang Tuhan.

" Iman berkembang sesuai dengan pengetahuan seseorang tentang Nya.

Iman anak-anak akan bertambah kuat seiring dengan informasi yang diperoleh tentang Nya. Beragam cara bisa Anda coba dalam memberikan informasi lebih banyak tentang hal-hal yang berhubungan dengan Nya kepada anak Anda, secara umum meliputi: pembacaan kitab suci, menyaksikan alam, menikmati dan mempelajari musik, ketrampilan, ibadah dan menikmati saat-saat sepi dan sendiri.

" Iman mempunyai argumen yang khusus.

Sebagian dari dalil keyakinan terhadap Tuhan bersumber dari wujud manusia. Ketenangan, menyukai keadilan, kebahagiaan, damai, memiliki harapan dan kepercayaan adalah merupakan reaksi dari sebuah perasaan dimana Tuhan membentuk iman dalam wujud manusia melalui hal-hal tersebut. Carilah reaksi-reaksi ini bersama anak Anda dan berikanlah kesempatan supaya mereka sendirilah yang menemukan interaksi antara hal-hal tersebut dengan keimanan terhadap Nya.

2. Hal-hal yang perlu dikaji dalam meningkatkan kepandaian dalam bertafakkur.

" Kekuatan imajinasi lebih tinggi dari kepercayaan buatan.

Para ilmuwan, sejarawan, peneliti, ahli matematik, architec dan polotikus tidak akan pernah mampu memerankan dirinya dengan benar tanpa adanya kekuatan imajinasi dan kepandaian dalam bertafakkur.

Kepandaian bertafakkur akan membantu manusia dalam memahami makna-makna hakekat dari sesuatu dan membentuk pengenalan terhadap diri sendiri. Dari sisi pertumbuhan maknawipun, kepandaian bertafakkur menciptakan kemungkinan buat kita untuk melihat dan mengenal Tuhan yang tidak bisa dilihat.

" Kepandaian bertafakkur bisa diaktifkan dengan cara-cara yang berbeda.

Salah satu kekhususan yang menimbulkan kekaguman dalam diri manusia adalah diperhadapkannya setiap person dari manusia dengan kemampuan-kemampuan dan kemahiran yang berbeda-beda dan mempunyai kekhususan masing-masing. Potensi tafakkur sebagian dari manusia bisa didapatkan dari kalimat-kalimat dan percakapan-percakapan. Jika anak Anda berada dalam kelompok ini, ceritakanlah kepadanya beraneka ragam cerita, bacalah untuknya tulisan-tulisan madzhabi dan mintalah padanya untuk menuliskan tentang tafakkur-tafakkur positif yang telah dia lakukan. Kitab, percakapan-percakapan, ceramah-ceramah adalah sarana-sarana yang sesuai untuk menumbuhkan daya tafakkur konstruktif pada seseorang.

Kecerdasan fikr adalah sebuah kelompok yang lain lagi, yang bisa diaktifkan dengan melalui suara, menyaksikan pemandangan-pemandangan alam, meraba, mencium dan bergerak. Pada dasarnya, begitu banyak cara yang bisa dipergunakan untuk menumbuh kembangkan kecerdasan fikr dalam diri seseorang. Oleh karena itu berikanlah kebebasan kepada anak-anak Anda untuk memilih cara-cara mereka sendiri. Dan tugas Anda hanyalah mengarahkan ke arah yang lebih baik.

Mendengarkan nyanyian burung-burung, menyaksikan hasil-hasil karya ketrampilan dan keindahan alam, menikmati nyanyian madzhabi, mengunjungi dan menikmati tempat-tempat muqaddas, memperhatikan dengan seksama nyala api lilin, merasakan dingin dan sejuknya lantai-lantai marmer di dalam tempat-tempat ibadah, merasakan makanan-makanan kecil yang telah mendapatkan tabarruk dan sebagainya, semuanya bisa merupakan potensi untuk berimajinasi dan bertafakkur positif yang akan aktif dan bergerak dalam diri anak.

" Imajinasi adalah penggeraknya aktivitas.

Memory anak bukanlah seperti sebuah halaman buku kosong dimana Anda mampu menggambarkan apa saja yang Anda inginkan. Belajar adalah sebuah penggerak aktif yang membutuhkan usaha dan kerjasama dengan pengajar. Bahkan mendengarkan bisa juga menjadi penggerak sebuah aktivitas.

Dengan maksud untuk mengaktifkan daya fikir konstruktif dalam diri anak, paparkanlah sebuah pertanyaan tentang Tuhan kepada anak Anda dan berilah waktu kepadanya untuk mencari jawabannya.

Seorang anak bisa menggambarkan sebuah panggung, menulis cerita, mementaskan sebuah drama lewat teather pertunjukan dan terjun dalam aktivitas-aktivitas kelompok lainnya untuk membantunya belajar lebih banyak tentang Nya.

3. Hal-hal khusus yang harus dikaji dalam memanfaatkan tamsil.

" Anda adalah paling tepatnya contoh dan teladan untuk anak-anak Anda.

Anak-anak, khususnya dalam masa kanak-kanak mereka, berada di bawah pengaruh hebat dari perbuatan dan kepercayaan orangtua mereka dan meniru apa yang mereka lakukan, serta apa-apa yang mereka dapat pada masa ini akan menetap dalam dirinya hingga akhir umur mereka. Oleh karena itu, untuk mendidik anak-anak supaya lebih mengenal Tuhannya maka hendaklah Anda memulai dari diri Anda sendiri terlebih dahulu. Kajilah kembali hubungan dan keyakinan Anda dengan Nya, karena setiap hubungan yang Anda miliki akan tertransfer kepada anak tanpa Anda ketahui dan kehendaki. Untuk menciptakan perubahan pada diri anak Anda, maka langkah pertama yang tepat adalah merubah diri Anda terlebih dahulu..

Tidak ada seorangpun yang mampu menjadi teladan yang sempurna untuk anak-anak mereka sendiri, tetapi mampu menjadi teladan dengan perkembangan yang setahap demi setahap, merupakan hal yang sangat baik untuk anak-anak mereka. Anda bisa menjadi contoh yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan iman anak Anda dengan syarat, Anda mampu menghadapi setiap keraguan dan keputusasaan dalam kehidupan Anda dengan kecerdasan, kejujuran dan tawadhu' di jalan iman, taqwa dan harapan.

" Perkenalkanlah anak-anak Anda dengan contoh-contoh terpuji dari adanya iman yang kuat.

Contoh-contoh seperti ini bisa Anda dapatkan pada sosok-sosok mukmin yang masih hidup saat ini, demikian juga Anda bisa menemukannya dalam cerita-cerita orang-orang terdahulu dan otobiogrfi dari para mukmin yang semadzhab dengan Anda.


BAGIAN TIGA.

BEKERJASAMA ANTARA SEKOLAH DENGAN RUMAH UNTUK MENUNJANG KEBERHASILAN ANAK-ANAK DALAM MEMPELAJARI TENTANG TUHAN

Rumah adalah sekolah pertama buat anak-anak, dan orangtuapun merupakan guru-guru pertama buat mereka. Segala sesuatu yang diambil oleh anak dari orangtuanya akan senantiasa bersama mereka dalam seluruh tahapan kehidupan mereka. Jika Anda sebagai seorang pengajar keimanan senantiasa memperhatikan pengaruh yang mencengangkan dari hal ini, maka Anda akan sadar betapa Anda mempunyai tanggung jawab yang begitu besar terhadap keselamatan pertumbuhan iman anak Anda.

Pada bagian ini kami mengkhususkan diri dalam mengkaji peran orangtua dalam pendidikan anak dari segala sisi. Anda pasti akan menemukan bahwa Anda tidaklah sendirian dalam melaksanakan tanggung jawab pendidikan anak-anak Anda, melainkan seluruh anggota keluarga Anda dan bagian-bagian yang terkait di dalamnya akan membantu Anda.

Dalam bab-bab awal dari bagian ini, kami akan membahas dan memaparkan tahapan-tahapan pertumbuhan anak. Meskipun masing-masing anak mempunyai perbedaan, tetapi kesemua mereka mempunyai tahapan-tahapan umum yang sama dalam pertumbuhan mereka yang akan saling berpacu antara tahapan yang satu dengan yang lain. Keberadaan informasi terhadap tahapan-tahapan ini akan sangat penting dalam berhadapan dengan pendidikan anak-anak Anda.

Dalam bab-bab akhir dari bagian ini, kami akan mengkaji terhadap lingkungan yang lebih luas dari rumah, khususnya sekolah, perkumpulan-perkumpulan, yayasan-yayasan madzhabi dsb. Pada akhirnya Anda akan menemukan anak Anda berada dalam dunia yang lebih luas dari keluarga, sebuah dunia yang penuh dengan kesempatan dan kesempitan yang dengan seluruh kekurangan dan kelebihan yang ada dalam diri Anda dan anak Anda akan membentuk bagian dari mereka.


BAB 1.

TAHAPAN IMAN: MASA SEBELUM SEKOLAH DASAR

Bibit dari sebuah iman akan berkembang pada tahun-tahun pertama kehidupan.

Saat-saat pertama Anda memeluk dan menggendong anak Anda tidak bisa dibandingkan dengan saat-saat lain dalam kehidupan. Pada saat itu Anda akan merasakan keajaiban dari sebuah kehidupan baru. Manusia kecil yang berada dalam pelukan Anda, adalah sebuah sosok mungil yang hidup, bernafas dan senantiasa berkembang. Anda tentu akan bersyukur dengan kehidupan yang dimiliki oleh maujud kecil ini dan di sini diri Anda telah bersentuhan dengan manifestasi Tuhan yang lain lagi.

Anda mendadak mempunyai hubungan dan interaksi dengan kehidupan baru yang ada dalam pelukan Anda. Tidak ada sesuatupun yang bisa memisahkan Anda darinya. Dan Anda mengetahui dengan baik bahwa setelah ini dan selanjutnya Anda akan menjadi pendidik sekaligus pembimbingnya. Si kecil anak Anda, mempunyai tempat yang aman di dalam kalbu dan rumah Anda. Anak senantiasa memberikan harapan akan kehidupan dan akan masa datang, karena manusia-manusia baru akan bermunculan dari kehidupan-kehidupan baru yang sekarang berada dalam pelukan Anda ini. Anda sebagai orangtua pasti akan berusaha dengan sekuat tenaga dan dengan seluruh kemampuan untuk membantu tercapainya keberhasilan mereka.

Di samping kegembiraan yang luar biasa akan munculnya si kecil, pada sisi lain muncul pula ketegangan dan kecemasan dalam diri Anda terhadap kehidupan sehari-hari. Apakah anak-anak Anda akan bisa selamat dalam mengarungi kehidupan? Apakah Anda bisa berhasil dalam mendidiknya? Apakah anak Anda akan bisa menjadi kebanggaan Anda setelah jerih payah dan kesulitan yang Anda hadapi untuk mempersiapkan masa depannya? Apakah dia akan menjadi penyembah Tuhan? Apakah dia bisa menjadi orang-orang yang bisa bermanfaat untuk masyarakat?

Seorang bayi dengan sendirinya merupakan sebuah keajaiban. Apakah yang berada di balik mata-mata bulat dan pandangan indah kanak-kanaknya? Apakah yang dia rasakan? Apa yang dia ketahui dan dia kenali? Dan , Apa pulakah yang sedang dia fikirkan?

Anak-anak hingga waktu usia masuk sekolah tiba, mengalami perubahan berkali-kali yang begitu membuat takjub. Hanya ada satu hal yang penting yang bisa dipercaya, yaitu bahwa bibit keimanan akan berkembang dalam tahun-tahun pertama kehidupan anak.

Setiap anak meskipun mempunyai kepribadian yang khusus serta mempunyai cara-cara tertentu untuk menuju pada pertumbuhannya tetapi mereka mempunyai teladan-teladan yang sama -khususnya dalam pertumbuhan iman- dengan teman-teman yang lainnya. Kekhususan ini ada dalam setiap anak hingga mencapai usia lima tahun.

" Gambaran pertama anak-anak tentang Tuhan dipengaruhi oleh pengalaman yang diambil dari orangtuanya.

Anak merupakan sebuah contoh maujud yang mempunyai jenis ketergantungan paling banyak dibandingkan dengan maujud-maujud yang lain. Pada awal-awal kehidupannya, anak tidak akan pernah mampu untuk makan, menjaga diri dan memenuhi kebutuhan mereka sendiri tanpa adanya pertolongan dan bantuan dari pihak lain. Adakah orang yang akan memberikan makanan padanya ketika dia lapar? Adakah orang yang akan membersihkannya ketika dia membuang kotoran? Adakah orang yang akan memeluk dan tersenyum kepadanya ketika dia bangun dari tidur? Adakah orang yang akan menjaga dan melindunginya ketika dirinya berada dalam ketakutan dan kesendirian? Anak-anak yang mengambil pelajaran dari kepercayaan yang diberikan dari orangtua kepadanya, maka akan belajar pula untuk mempunyai kepercayaan dan tawakkal kepada Tuhan.

Melupakan anak, marah dan bermuka tidak sedap di hadapan anak, akan mengajarkan kepada mereka tentang hal-hal bahwa: orang-orang lain tidak bisa dipercaya, tidak ada seorangpun yang mencintainya dan munculnya perasaan untuk senantiasa takut kepada orang-orang sekitarnya. Pembentukan ruhani yang semacam ini dalam pikiran dan memori anak akan menjadi fundamen dalam membentuk gambaran anak akan Tuhan.

" Anak Anda mempunyai kepandaian yang luar biasa dalam belajar.

Anak-anak hinga usia tiga tahun dan pada sebagian masa-masa yang lain tidak mampu untuk membedakan antara kenyataan, fiksi dan khayalan. Mereka akan senantiasa percaya dengan setiap cerita yang membahas tentang Tuhan, tentang para Anbiya, Auliya dsb. Bahkan bisa jadi suatu saat mereka mengatakan bahwa dirinya adalah salah satu tokoh dalam cerita tersebut, karena memisahkan antara kenyataan dan khayalan sangatlah musykil untuk anak. Cerita-cerita yang menarik dengan tokoh-tokoh yang ada di dalamnya akan bisa menjadi suatu hal yang lebih dipercaya dan lebih nyata ketimbang nasehat-nasehat akhlak, pendidikan khusus atau hafalan. Untuk memberikan pelajaran-pelajaran penting tentang kehidupan kepada anak Anda, manfaatkanlah cerita-cerita dan khayalan-khayalan dan hindarilah nasehat-nasehat serta ceramah-ceramah panjang lebar yang hanya akan membuat bosan anak Anda. Andapun bisa memanfaatkan mainan, buku-buku yang berisi foto-foto untuk mentransferkan ide-ide yang berbeda kepada anak. Khususnya, ambillah bantuan dari kecerdasan Anda dan temukan jalan dimana pengajaran lewat melihat bisa Anda lakukan sebagai pengganti dari pengajaran lewat perkataan.

" Anak-anak dalam usia empat sampai lima tahun sibuk bertafakkur dengan cara pembentukan sosok dan pembentukan pemisalan.

Anak-anak menggunakan istilah hantu atau raksasa untuk mengungkapkan ketakutan dan ketegangannya akan sesuatu. Merekapun menggunakan istilah yang bagus dan indah untuk segala hal yang menyenangkan seperti dengan ungkapan bidadari atau malaikat. Untuk mentransferkan pemahaman tentang baik dan buruknya sesuatu kepada anak-anak Anda dalam usia ini, usahakanlah untuk menggunakan model-model yang mirip dengan penampakan-penampakan yang telah tersebut. Membuat manifestasi maujud-maujud luar untuk menyimbolkan perasaan baik dan buruk dalam diri manusia akan mempermudah anak dalam memahaminya.

" Gambaran anak-anak tentang baik dan buruk akan bisa mempengaruhi keimanan mereka.

Anak-anak secara perlahan-lahan akan mengenali fenomena-fenomena berikut dengan perasaannya, seperti kematian, dosa dan kebencian. Pada sisi lain, mereka juga mencari pengalaman tentang perasan akan harapan dan kepercayaan. Sayangnya kebanyakan dari sarana-sarana yang ada dalam jangkauan anak seperti permainan komputer, acara-acara TV, mainan dan sebagainya memperkenalkan tentang baik dan buruk dalam tatanan yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan iman dan akhlak mereka. Didalam permainan-permainan ini kebencian dan pembunuhan hanya menjadi sebuah sarana kesenangan. Seseorang yang dalam permainan ini menjadi pihak yang diserang, tidak merasakan kesakitan sedikitpun serta tidak ada sedikitpun pertanggung jawaban serta perhitungan buat pihak-pihak yang melakukan kesalahan, karena tujuan dari permainan hanyalah kemenangan dan bukan sesuatu yang lain.

" Taqlid dan meniru adalah langkah pertama anak dalam belajar.

Anak-anak dalam tahapan pertumbuhan awalnya mempelajari hal-hal yang membuatnya senang seperti berbicara, berjalan, berlari, melompat, memakai baju dan sepatu, makan, menggunakan sendok, garpu dan sebagainya. Hal yang perlu mendapat perhatian adalah bahwa kesemua perbuatan ditangkap oleh anak-anak dengan cara meniru. Mata dan telinga anak-anak senantiasa dalam mencari perhatian seluruh hal yang berada di sekitar mereka. Mempelajari tentang imanpun mereka lakukan dengan cara seperti ini.

Anak-anak kecil belajar dengan melihat orangtuanya, begaimana mereka berdo'a, bagaimana menaruh hormat kepada kitab-kitab suci dan bagaimana berperilaku terhadap orang lain. Dia mempelajari pula tentang kepada siapa dia bisa menaruh kepercayaan, bagaimana memiliki harapan dan bagaimana mencintai sesuatu yang hakiki dan indah.


BAB 2.

TAHAPAN IMAN: MASA KANAK-KANAK

Pada awalnya anak-anak belajar pada kepercayaan-kepercayaan yang sederhana kemudian setelah itu akan menemukan pandangan yang lebih luas.

Dengan sampainya umur anak Anda pada usia sekolah, Anda akan sadar bahwa anak Anda telah memasuki tahapan baru dalam kehidupannya. Mereka mulai bertemu dengan anak-anak seusia mereka, menemukan teman-teman baru dan menemukan lingkungan baru. Dalam masa ini, pengajar-pengajar yang mereka dapatkan di sekolah pun mulai memasuki kehidupan mereka yang sebagaimana orangtua, mereka akan menjadi teladan juga buat anak-anak. Di sini Anda akan mendadak memahami bahwa bukan hanya Anda yang bisa menjadi guru dan teladan buat mereka, tetapi ada pihak-pihak lain yang mempunyai peran pula di dalamnya.

Seiring dengan pertambahan usia anak, pertumbuhan iman mereka pun mengalami kemajuan. Kehidupan maknawi yang selama ini hanya berpusat pada lingkungan sekitarnya sendiri (seperti ketegangan, kebutuhan, kemudahan dan kesenangan) sekarang telah memasuki dunia yang lebih luas. Sekarang mereka telah lebih baik dari yang lalu dimana mereka telah mampu menempatkan dirinya sebagai seorang anggota keluarga, anggota sekolah dan anggota kelompok dari teman-teman mereka.

Kemampuan dalam berbahasa, kemahiran barunya dalam hal membaca dan menulis telah bertambah. Kemampuan ini membantu mereka untuk mampu berexperimen dan menjelaskan pemahaman yang dimilikinya kepada orang lain. Antara usia lima dan sepuluh tahun anak-anak secara perlahan-lahan akan semakin rasional dalam berfikir dan ketegasan fikri mereka semakin bertambah pula.

Dalam usia ini, pada awalnya mereka akan mempelajari kepercayaan-kepercayaan sederhana yang untuk selanjutnya akan menemukan pandangan yang lebih luas. Dengan semakin meluasnya iman dalam diri anak, maka akan terbentuklah kekhususan-kekhususan pribadi sebagai berikut:

" Anak-anak pada usia ini mampu untuk memahami dan menerima cerita-cerita dan kepercayaan-kepercayaan yang ada dalam madzhab yang mereka miliki.

Dengan diperolehnya potensi pemahaman dan kefahaman anak terhadap cerita-cerita, maka mereka telah memasuki tahapan yang penting dalam pertumbuhan maknawi mereka. Anak-anak pada usia ini telah mampu menjelaskan I'tiqad-I'tiqadnya dengan menciptakan penampakan baik dan buruk dari hal-hal yang dipelajari dari cerita-cerita. Mereka mampu untuk memahami hakekat-hakekat sederhana dalam madzhabnya dan mampu mengikuti acara ritual madzhabi dan bahkan telah mengetahui makna dari acara tersebut meskipun masih dalam taraf yang terbatas.

Dalam usia ini, anak telah mampu berbicara tentang Tuhan kepada selainnya. Menulis, mengarang dan membaca kisah-kisah akan menyebabkan anak menjadi terbiasa dan terdidik dalam mengungkapkan aqidah-aqidahnya dan hal inipun akan menambah pemahaman maknawiyat mereka. Cerita-cerita yang paling sesuai untuk maksud ini adalah cerita-cerita sederhana yang mengandung pesan jelas di dalamnya, karena anak-anak pada usia ini hanya mampu memahami cerita dari dhahirnya (luarnya) dan belum mampu memahami makna mendalam dari sebuah cerita. Sertakanlah anak-anak pada usia ini dalam acara madzhabi perorangan ataupun kelompok. Jelaskanlah maksud dan tujuan dari amalan-amalan madzhabi dengan cara-cara yang rasional. Anak-anak pada usia ini secara terbatas telah mempunyai kemampuan untuk memahami sesuatu, oleh karena itu berikanlah pengajaran kepada mereka akan cara-cara yang benar dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban madzhabi.

Pengajaran dasar dari I'tiqadi madzhab, bisa Anda mulai pada usia ini. Biasanya buku-buku pedoman pengajaran yang sesuai dengan usia ini bisa Anda temukan di toko-toko buku di sekitar Anda.

" Anak-anak yang berada pada usia ini telah mampu mengambil pelajaran dari pandangan-pandangan orang lain, lebih baik dari yang lalu.

Satu lagi kemampuan yang dimiliki oleh anak pada usia ini adalah kemampuan anak dalam memahami pandangan orang lain. Kemampuan ini menyebabkan usia ini menjadi masa yang paling baik untuk pengajaran akan bagaimana menghormati orang lain, menaruh perhatian pada sesama, perasaan solidaritas pada orang-orang yang menderita dan tertindas. Kemampuan ini biasanya muncul dalam bentuk kecintaan dan ketertarikan terhadap keadilan dan kelembutan, yang ditampakkan oleh anak-anak. Ketika kita berhadapan dengan mereka dengan kelembutan, kejujuran dan keadilan, maka akan menimbulkan kegembiraan dalam diri mereka. Keadilan dalam pikiran mereka adalah sebuah bagian dari keteraturan alam dan mempunyai penampakan yang jelas sebagaimana pohon, mobil atau hujan. Mereka menganggap bahwa ketidakadilan dan keidaklembutan sama artinya dengan menginjak-injak hukum alam. Keinginan mereka untuk mendapatkan keadilan mungkin bisa menyebabkan kesulitan-kesulitan dan munculnya perasaan haq yang tidak pada tempatnya dalam diri anak, tetapi perasaan ini akan menjadi dasar untuk tumbuhnya akhlak anak-anak pada masa depannya, ketika digabungkan dengan pengarahan-pengarahan tentang "Bagaimana memperhatikan hak-hak orang lain".

Anak-anak juga menganggap bahwa Tuhan adalah sebuah maujud yang adil yang apabila sebuah pekerjaan dilakukan untuk mendapatkan keridhaan Nya maka Dia pasti akan menggantinya.

" Tuhan adalah sebuah maujud yang berbentuk seperti manusia.

Meskipun mungkin anak mengetahui bahwa Tuhan adalah lebih dari segalanya, tapi pada saat yang sama mungkin saja mereka juga menggambarkan Nya dalam bentuk sesosok manusia. Mungkin mereka akan menggambarkan bahwa Tuhan adalah sebuah sosok manusia yang memiliki tangan, kaki dan mulut yang mampu berjalan dan berbicara. Bahkan mungkin dalam khayalan-khayalan mereka, mereka melihat Tuhan berada di dalam sebuah rumah yang memiliki tamu, makan pada waktu-waktu tertentu dan juga tidur. Anak menggambarkan Tuhan memiliki perasaan seperti kegembiraan, kegelisahan, kemarahan dan juga ketenangan.

Gambaran-gambaran seperti ini membuat Tuhan terlihat lebih nyata dan jelas di mata anak, yang menyebabkan kemudahan dalam melakukan hubungan dengan Nya.

Banyak dari sunah-sunah madzhabi menciptakan gambaran tentang Nya dengan mengambil sesuatu yang baru dalam kehidupan sosial manusia. Kadang-kadang mereka memanggil Nya dengan Bapak, Raja atau Penuntut. Sebagian dari madzhab-madzhab abad pertama manusia, memisalkan Nya dengan maujud-maujud kuat seperti singa atau matahari. Anak-anak usia lima hingga sepuluh tahun mempunyai penerimaan yang khusus terhadap gambaran-gambaran ini. Gambaran-gambaran dari setiap fenomena-fenomena ini dan maujud-maujud yang ada akan membantu mereka sehingga mampu menjelaskan pemikiran mereka tentang Tuhan dengan bahasa mereka. Pada dasarnya anak-anak dengan kalimat-kalimat seperti:

"Jika Dia adalah Bapak Langit, maka ……"

"Dia seperti Singa karena ….."

"Menurutku Allah adalah cahaya, karena …."

sebenarnya mereka berusaha untuk memberi nisbat kepada Tuhan dengan paling baik, paling indah, paling cantik serta paling kuatnya sifat yang selama ini mereka fahami. Anda harus waspada, jangan sampai gambaran-gambaran yang mereka miliki ini, akan menyebabkan penyimpangan maknawi dan kesyirikan dalam diri anak secara perlahan-lahan.

" Anak-anak pada usia ini mempunyai gambaran- gambaran sederhana dan bertingkat terhadap I'tiqad agama.

Ketika Anda mengatakan kepada anak Anda bahwa: "Tuhan adalah pendidik dan wali kita", maka mereka akan menyamakan Tuhan dengan orangtua (bapak dan ibu) mereka dan seluruh dari kemampuan dan ketidakmampuan kedua orangtua, mereka nisbatkankan pula kepada Nya. Dengan kata lain I'tiqad agama akan mereka temukan dalam paling sederhananya bentuk dan mafhum dari makna suatu kalimat.

Kekhususan dalam mudahnya menentukan pilihan, yang mereka miliki menyebabkan dibutuhkannya pembahasan sebuah mata rantai ushul I'tiqad, sehingga akan membimbing kemampuan tafakkur mereka pada usia yang akan datang. Sangat meyakinkan bahwa akan tiba suatu masa dimana kepercayaan-kepercayaan sederhana dan prinsip agama akan menjadi hal yang dikaji dan di lihat ulang sehingga akan sampai pada pemahaman yang lebih mendalam.


BAB 3.

TAHAPAN IMAN: MASA PRA REMAJA

Dengan masuknya anak-anak pada usia pra remaja, mereka akan mulai mengambil keputusan-keputusan untuk diri mereka sendiri.

Masuknya anak pada usia pra remaja merupakan salah satu perubahan-perubahan penting yang terjadi pada tahapan pertumbuhan anak. Pengetahuan yang dimiliki oleh pra remaja mengikuti masa pertumbuhan awal mereka dengan cara yang tidak bisa disangka-sangka. Dan kemahiran-kemahiran fikri mereka yang termasuk di dalamnya pemikiran tentang pemahamanpun menjadi semakin mendetail, perkembangan jasmani mereka mengagumkan dan permainan-permainan serta kesenangan-kesenangan mereka berubah dengan drastis. Para pra remaja tidak suka lagi diperlakukan sebagaimana anak-anak.

Usia sepuluh hingga empatbelas tahun adalah masa perpindahan anak-anak dari ketergantungan ke kemandirian. Kemandirian ini sampai pada batas dimana kadang-kadang seorang pra remaja menggambarkan dirinya lebih besar dan lebih dewasa dari kenyataan yang dia miliki, meskipun sebagian dari perbuatan-perbuatannya masih saja kekanak-kanakan. Ketiadaan keseimbangan ini merupakan salah satu kekhususan yang terjadi pada masa perpindahan ini, hingga sampai pada suatu tempat dimana kadang-kadang anak sendiri pun menjadi bingung, hendak ke arah mana perubahan ini berlanjut.

Pada masa ini, orangtua yang bijaksana hendaknya menganggap sikap kasar, mudah marah dan cepat tersinggung yang dimiliki oleh anak mereka sebagai suatu hal yang wajar. Dengan berlalunya masa pertentangan-pertentangan yang terjadi di dalam diri anak ini pasti akan mencapai tingkat ketenangan dan kestabilan..

Pertumbuhan kepribadian pra remaja secara global berada dalam dua sisi, yaitu:

1. Anak-anak akan membentuk esensi khusus dalam dirinya.

Anak-anak setelah menyadari dirinya sebagai seorang yang mempunyai kemandirian dalam sebuah kelompok, maka dalam usia 12 tahun dia akan memberikan esensi kepribadian dirinya dan kemandiriannya.

2. Dia melihat hubungan dirinya dengan alam sekitarnya dan tertarik untuk mengenali selainnya dan ingin pula agar selainnya pun mengenali dirinya.

Anak-anak dari masa pembentukan ke masa pra remaja (12-14 tahun) akan mulai membuat program-program untuk kehidupannya. Rencana-rencana yang diambil oleh pra remaja adalah simbol dan petunjuk dari I'tiqad-I'tiqad dan iman mereka yang akan membentuk masa depan mereka.

" Pra remaja akan menciptakan banyak hubungan di luar rumah.

Teman-teman dekat, aktivitas olahraga, ketrampilan, madzhabi, politik berada dalam perhatian para pra remaja. Banyaknya aktivitas dan interaksi yang dilakukan oleh anak-anak pada usia pra remaja ini akan membuat kesempatan untuk bersama dan berkumpul dengan keluarga menjadi berkurang. Di sini orangtua-orangtua merasakan anak-anak mereka telah menjadi orang-orang asing dalam keluarga.

Orangtua selain harus memahami kebutuhan-kebutuhan seorang pra remaja dalam mencurahkan perhatian pada kesenangan-kesenangan pribadi dan interaksi-interaksi di luar rumah dan secara resmi harus mengenalinya, harus pula menyerahkan sebagian dari tanggung jawab keluarga ke pundak mereka, sehingga hubungan kekeluargaan akan senantiasa terjaga karenanya. Pra remaja meskipun senantiasa mencari kebebasan pribadi dan kemandirian mereka, tetapi mereka juga membutuhkan keamanan dan ketenangan sebuah keluarga. Menciptakan keseimbangan antara kemandirian seorang pra remaja dengan hubungan dan keterikatannya dengan keluarga merupakan sebuah kewajiban yang sangat sulit yang harus dilakukan oleh orangtua. Jika kepercayaan kepada pihak lain telah Anda bentuk dalam hubungan Anda dengan anak Anda, mengikuti tanggung jawab seperti ini akan menjadi hal yang mudah, karena masing-masing saling bermusyawarah antara satu dengan yang lain dan mengambil keputusan dengan bantuan orang lain. Dalam keadaan ini selain kebutuhan anak-anak Anda akan kepercayaan diri bisa tercipta, mereka juga akan berhadapan dengan bimbingan dan lindungan Anda.

Anda tidak akan mampu memilihkan teman untuk mereka atau memberikan teman untuk mereka, tetapi Anda bisa menyiapkan syarat-syarat sedemikian rupa sehingga hubungan yang dilakukannya adalah hubungan dengan teman-teman yang Anda senangi. Jika Anda seorang pengikut madzhabi yang aktif, maka perbanyaklah kunjungan keluarga Anda dengan teman-teman madzhabi Anda, sehingga anak Anda akan mempunyai kesempatan lebih banyak untuk menciptakan hubungan dengan mereka. Membimbing mereka ke arah aktivitas olahraga yang sesuaipun penting artinya buat mereka.

" Teman-teman akrab mempunyai peran yang penting dalam kehidupan pra remaja.

Seorang pra remaja membutuhkan seorang atau beberapa orang teman dekat untuk mencurahkan rahasia-rahasia dan isi hatinya kepada mereka. Sebagian dari peneliti menamakan keadaan ini sebagai keadaan membutuhkan cermin, karena pra remaja berada dalam masa mencari seseorang yang bisa memantulkan kepribadian dan esensinya.

Kebutuhan pra remaja akan pihak-pihak lain sebagia cermin yang satu untuk yang lainnya akan diungkapkan dengan cara yang berbeda-beda. Mereka berusaha untuk memakai baju, menata rambut, cara berjalan bahkan cara berbicara mirip dengan teman-temannya dan dengan perbuatan yang dilakukannya, mereka berusaha untuk sedikit menjauh dari kedua orangtuanya sendiri, dengan alasan inilah mereka akhirnya memiliki semacam kebingungan dan ketegangan.

Usaha pra remaja untuk mencari teman dekat, kadang-kadang pula mengarah kepada mencari teman abadi atau seseorang yang bisa menjadi pasangan hidupnya di masa yang akan datang.

" Masa Pra remaja adalah sebuah tahapan menyamakan diri.

Ketika para pra remaja menerima cara memakai baju atau perbuatan-perbuatan tertentu, mereka akan berusaha menampakkan bahwa dirinya memberikan persamaan. Mereka tidak tertarik sama sekali dengan dalil hanya karena adanya esensi atau substansi yang berbeda-beda, maka dia menjadi terpisah dari teman-temannya dan menjadi tersingkir dari kelompoknya. Anda lihatlah para pra remaja, jika dia merasa lebih tinggi dari teman-temannya yang lain, maka dia akan sedikit membungkukkan badannya untuk menyamakan dengan tinggi badannya dengan tinggi badan teman-temannya, jika teman-temannya tidak ikut dalam suatu aktivitas, maka pasti yang lainnya pun tidak bersedia untuk ikut aktif di dalammya dan ketika yang lainnya memiliki sepeda maka wajib pula bagi yang lain untuk memilikinya.

Perbuatan untuk menyamakan diri inipun terjadi pula dalam menerima dan memilih sebuah agama dan madzhab. Para pra remaja akan menerima sebuah madzhab yang mempunyai nilai dan kedudukan di mata teman-teman mereka. Para orangtua biasanya gelisah dengan keadaan ini, jangan sampai tekanan akhlak dari teman-teman mereka akan menyebabkan anak-anak mereka menjadi tersesat ke jalan yang tidak benar. Dalam kondisi seperti ini, seharusnyalah Anda mencari seseorang yang dewasa dan bisa dipercaya untuk berbicara dengan anak Anda dan membantu mereka dalam mengambil keputusan yang menentukan.

Jika anak pra remaja Anda mengatakan bahwa dia ingin aktif dalam sebuah kelompok madzhabi atau dalam sebuah kelompok polotik, janganlah Anda terheran-heran dengan hal ini, tetapi malah berusahalah untuk menyertakan anak Anda dalam aktivitas-aktivitas madzhabi, sosial dan politik. Karena usia pra remaja pada anak-anak merupakan sebuah usia untuk menumbuhkan kemandirian.
7


BAB 4.

KRISIS IMAN

Iman berkembang dalam bentuk sebuah mata rantai yang senantiasa diikuti dengan gerakan-gerakan cepat dan mendadak.

Pertumbuhan anak-anak akan memungkinkan dengan melalui begitu banyak tahapan perubahan. Tinggi badan mereka tiba-tiba melambung dan pertumbuhan jasmani mereka sangat cepat, dan mendadak Anda akan sadar setiap kali membelikan baju baru dan sepatu baru untuk mereka, dengan sangat cepat telah tidak muat untuk dipakai lagi karena telah sempit untuk ukuran badannya yang sekarang. Pertumbuhan ini mirip dengan mengambil langkah panjang dan tidak sesuai untuk menaiki tangga. Demikianlah, pertumbuhan anak tidak terjadi secara setahap demi setahap, tetapi bisa dikatakan pertumbuhan anak seperti sebuah lompatan yang mendadak.

Pertumbuhan maknawi pra remaja pun terjadi sebagaimana pertumbuhan badan mereka yang mendadak berubah. Iman berkembang dalam bentuk sebuah mata rantai yang senantiasa diikuti dengan gerakan-gerakan yang sangat cepat. Sebagian anak-anak melewati pertumbuhan mendadaknya ini dengan penuh ketenangan, tetapi untuk sebagian yang lain pertumbuhan ini disertai dengan cobaan dan tekanan yang begitu banyak.

Sebagian dari perubahan ruhani dan maknawi anak-anak pada usia pra remaja ini, bersifat tersembunyi dan sebagian yang lain bersifat terbuka. Perubahan yang bersifat tersembunyi akan berjalan dengan tenang dan perlahan-lahan tanpa penampakan. Seakan-akan jasmani dan ruhani ini sedang dalam keadaan menetapkan perubahan yang terjadi di dalam diri mereka dan akhirnya mereka akan mengumpulkan energi yang luar biasa. Kemudian tiba-tiba, perubahan setahap demi setahap dan tersembunyi ini mendadak menuju ke arah kedewasaan dengan langkah-langkah yang panjang.

Sebagian dari perubahan-perubahan ruhani dan maknawi pra remaja bergantung pada perubahan-perubahan jasmani dan fisik. Setiap kali jasmani tumbuh dan menguat, maka kemahiran-kemahiran dan pengalaman-pengalaman pun semakin banyak didapatkan dan kesiapan memahami Tuhan akan semakin bertambah dan semakin mendalam.

Akalpun dalam tahap pra remaja ini telah siap berhadapan dengan pengetahuan-pengetahuan dan informasi-informasi dengan cara mereka sendiri. Sebagai misal: Anak-anak secara setahap demi setahap tanpa sadar akan mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan dan ingatan-ingatan yang akan menambah kemampuan mereka. Awalnya mereka akan mampu menampakkankan fenomena-fenomena yang ghaib. Kemudian selanjutnya mereka akan mendapatkan kemampuan untuk mengolah dan menciptakan perubahan-perubahan. Mereka telah mampu memisahkan antara kenyataan dari sesuatu yang kabur dengan khayalan, dan mampu pula membandingkan antara perasaan dengan akal. Anak-anak ketika telah sampai pada masa puber akan mampu berfikir dengan lebih rasional, mampu membedakan antara fenomena yang satu dengan fenomena yang lain, dan mereka akan menemukan nilai-nilai yang terdapat di dalamnya, sehingga atas dasar ini mereka mengambil keputusan dengan rasional dan masuk akal. Keseluruhan perubahan ini membentuk kemampuan-kemampuan baru untuk pertumbuhan maknawi dan ruhani pra remaja.

Situasi dan kondisi yang ada di luar pun akan mampu memberi pengaruh pada mereka, entah itu berupa pengaruh yang positif ataukah pengaruh yang negatif untuk pertumbuhan mereka. Bagaimana tanggapan teman-teman terhadap seorang pra remaja serta nilai yang terkait dengannya akan sangat berpengaruh dalam jiwa anak. Jika lingkungan pra remaja penuh dengan segala kebaikan, hakekat dan keindahan maka gambaran-gambaran yang muncul dalam dirinya terhadap selainnya dan dunia sekitarnya pun pasti akan dipenuhi dengan pandangan-pandangan yang positif, penuh dengan kebaikan, hakekat dan keindahan.

Iman berada dibawah pengaruh pengalaman pribadi seseorang yang hal ini bisa mengalami perubahan. Anak-anak yang tadinya sehat dan bahagia yang tiba-tiba mendapatkan musibah seperti sakit atau kecelakaan yang mengakibatkan hal-hal yang tak menyenangkan, akan mempunyai pandangan yang lain dengan kehidupannya. Kehilangan seseorang yang dicintai, terjadinya perpisahan dalam keluarga, perubahan tempat tinggal atau seluruh perubahan-perubahan yang tidak menyenangkan akan mempunyai pengaruh yang serius dalam diri anak. Kejadian-kejadian yang menyenangkan pun juga mempunyai pengaruh-pengaruh yang tidak bisa dielakkan. Seperti kenangan dari sebuah perjalanan yang menyenangkan, pengalaman tidur di bawah langit yang terbuka dengan menyaksikan bintang-bintang yang bertebaran di langit, mengikuti kegiatan-kegiatan sosial seperti memberi pertolongan pada korban-korban bencana alam, membantu orang-orang miskin dan sebagainya.

Esensi dari perubahan yang mendadak, apapun adanya akan disertai dengan krisis di dalamnya. Krisis-krisis yang terjadi ini bisa sangat tipis dan transparan dan dengan ketiadaan minat pra remaja untuk melakukan pekerjaan yang menurutnya masih bersifat kekanak-kanakan, akan membuat mereka merasa terbatas. Mereka akan mengeluh kepada orangtuanya, kenapa pekerjaan semacam ini diserahkan pada mereka. Kadang-kadang krisis ini terjadi dengan begitu kuatnya sehinga memaksa dia untuk mengingkari adanya Tuhan. Melawan pembicaraan orangtua, membandel, tidak bekerjasama dan senantiasa melawan orang lain, juga merupakan bentuk-bentuk lain dari krisis yang bersifat kuat ini.

Bantuan-bantuan yang bisa Anda lakukan untuk senantiasa mengikuti langkah setiap tahapan dari krisis ini adalah:
" Menerima kenyataan terhadap minculnya pertumbuhan mendadak yang ada dalam tahapan pertumbuhan pra remaja.

Anda tidak akan mampu dan tidak seharusnya pula berusaha menghalangi atau mengantisipasi pertumbuhan yang serba mendadak dan perubahan-perubahan alami pada diri anak Anda, tetapi terimalah kenyataan ini. Perhatikanlah mereka dengan seksama dan sambutlah setiap pertumbuhan yang ada dengan jiwa yang lapang.

" Bersabarlah.

Kesabaran Anda dalam menghadapi setiap masalah yang timbul adalah bantuan yang paling besar dalam membentuk keseimbangan diri anak Anda. Jika Anda melihat perubahan tak menyenangkan timbul dari diri anak Anda, janganlah langsung bersitegang dengannya, karena dengan reaksi Anda ini kepercayaan diri anak Anda justru akan menjadi hancur. Tentu saja Anda tetap mempunyai kewajiban untuk memberinya semangat dalam memberikan perhatian yang lebih terhadap hak-hak orang lain serta menghormati orang lain diantara seluruh keinginan-keinginannya, tetapi hindarilah dalam mencari kesalahan-kesalahannya secara berulang-ulang. Meskipun mungkin pra remaja Anda adalah seorang yang sangat bandel tetapi dengan kesabaran dan ketenangan, Anda tetap akan dapat menciptakan keseimbangan yang diperlukan oleh anak. Ingatlah bahwa tahapan kritis ini terbatas waktunya dan cepat berlalu, yang kemudian mereka akan memasuki tahapan kehidupan yang berikutnya, dengan kekhususan-kekhususan yang berbeda.

" Anda harus berhadapan dengan mereka sesuai dengan kemampuan dan ruhaniyat yang dimiliki anak Anda dalam masa pertumbuhannya.

Anda harus memperbaharui metoda pengajaran dan pendidikan Anda dalam berapa waktu sekali. Ketika anak Anda masih berada dalam usia kanak-kanaknya, dia sebagaimana seorang anak akan melakukan segala apa yang Anda sarankan, tetapi ketika telah menginjak ke usia pra remaja maka akan memperlihatkan adanya pertahanan. Pada masa ini mereka lebih menyukai untuk mengambil keputusan sendiri untuk jenjang-jenjang kehidupan mereka. Oleh karena itu, Anda sebagai orangtua yang bijaksana, janganlah terlalu menekan atau memaksakan kehendak Anda dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban madzhabi mereka, tetapi ungkapkanlah hal-hal yang Anda inginkan dengan nasehat-nasehat lembut dan tenang dan berilah kesempatan pada mereka untuk memutuskan jalan mana yang terbaik. Jika Anda melakukan hal ini, berarti Anda telah menghormati mereka dan ini berarti Anda telah memberikan tambahan kemampuan pada mereka dalam mengungkapkan nasehat-nasehat dan pembicaraan.

" Berikanlah kesempatan kepada anak Anda untuk mencari pengalaman.

Bertambahnya kemampuan dalam diri anak Anda akan memberi mereka semangat untuk mencari pengalaman dengan menemukan jalan-jalan baru yang selama ini belum pernah mereka tempuh. Kepandaian mereka dalam penyusunan program-program untuk diri mereka dan membawa keberhasilan buat mereka kadang-kadang membuat Anda takjub. Tetapi tak jarang pula mereka mengambil keputusan-keputusan yang tidak benar. Oleh karena itu beri kesempatan kepada mereka untuk melihat apa hasil dari keputusan-keputusan yang mereka ambil, sehingga mereka dapat mengambil pelajaran dari apa yang telah mereka lakukan. Kesalahan-kesalahan sebagaimana keberhasilan masing-masing akan mampu menjadi hal-hal yang konstruktif buat anak, tinggal bagaimana cara mereka dalam mensikapi keduanya.


BAB 5.

MENYENDIRI DALAM SEPI

Ciptakanlah suasana sedemikian rupa sehingga anak Anda menemukan waktu untuk menyendiri.

Dalam sebuah rumah bersejarah di Australia yang bernama Sunnyside, Ny. Ellen White tinggal bersama keluarga dan pembantu-pembantunya. Dia berhasil mendirikan sebuah Universitas Madzhab Masehi di kota Cooranborg tempat tinggalnya dulu. Tulisan-tulisan dan peninggalan-peninggalan yang masih ada menunjukkan bahwa Ny. Ellen betul-betul seorang perempuan yang mukmin dalam madzhabnya. Sebagian dari rahasia keberhasilannya berada pada satu titik penting ini, yaitu dia senantiasa meluangkan waktunya untuk menyendiri dan berfikir tentang Tuhan dalam kesendiriannya tersebut. Di dalam rumah kediamannya terdapat sebuah ruangan kecil yang terletak tepat di bawah tangga dan dia menyebutnya sebagai "Ruangan do'a". Di dalam ruangan ini hanya terdapat sebuah kursi santai yang telah usang, sebuah lampu, sebuah meja tulis kecil, sebuah Injil dan beberapa buah kitab lainnya. Setiap anggota keluarga mempunyai hak untuk memasuki ruangan ini, menutup pintu dan meluangkan waktu untuk bertafakkur dalam kesendirian, belajar dalam kesunyian atau berdo'a.

Mungkin saja kita tidak bisa menemukan keadaan seperti ini di setiap rumah, tetapi meluangkan waktu untuk menyendiri dan bertafakkur bisa kita lakukan di mana saja yang kita sukai.

Perbedaan-perbedaan dan kesibukan-kesibukan harian sering menyebabkan kita tidak mempunyai kesempatan untuk bertafakkur tentang mafhum kehidupan, Tuhan, alam atau akar dari setiap kesulitan-kesulitan yang kita hadapi yang membuat kita tegang dan gelisah. Oleh karena itu, seharusnyalah Anda mengkhususkan waktu untuk bertafakkur tentang maudhu'-maudhu' ini dan berfikir tentang alasan-alasan pemilihan program-program yang telah Anda susun, dengan segala konsekwensi akan keberhasilan dan kegagalannya, sehingga Anda mempunyai hari esok yang lebih baik dari hari ini. Metode seperti ini akan membantu Anda dalam mengurangi tekanan ruhani yang Anda miliki, serta menciptakan kehidupan yang bertafakkur dan dekat dengan Nya.

Dalam setiap madzhab terdapat ritual-ritual dan ibadah-ibadah yang memaksa para pengikutnya untuk melakukan tafakkur. Tetapi tafakkur yang mampu membantu pertumbuhan maknawi manusia adalah tafakkur yang dilakukan di tempat yang sunyi dan tenang dan dalam waktu yang luang. Pengikut madzhab Tao mengatakan: "Ketika air dalam keadaan berhenti dan tenang, dan anginpun tidak berhembus di atasnya, maka di sana akan terlihat dengan jelas pantulan segala sesuatu yang berada di sekitarnya. Bahkan helai-helai cambang dan jenggot seorang laki-laki atau rambut alis seorang perempuan akan dipantulkan dengan sempurna olehnya. Sekarang, air yang dalam keadaan tenang dan bersih mampu memantulkan segalanya dengan sangat jelas dan terang, bagaimana lagi dengan kalbu manusia yang bisa mencapai ketenangan dan kejernihan macam air ini? Pasti dia akan mampu memantulkan segala isi langit, bumi dan ribuan hal-hal lain".

Jika Anda mempunyai anak berumur dua, delapan atau duabelas tahun, yang sangat penuh energi, mungkin Anda akan mampu menenangkannya dalam waktu barang 10 detik, itupun dengan kesusah payahan Anda. Pada akhirnya dengan waktu yang 10 detik ini tenangkanlah dia, sehingga dia bisa bertafakkur dalam kediamannya. Usahakanlah untuk menciptakan suasana yang membuat anak Anda terbiasa untuk bertafakkur dalam diam dan kesendiriannya.

Anak-anak memanfaatkan waktu dan kehidupan mereka dengan aktivitas yang beraneka ragam, meliputi: belajar, bermain, olahraga atau permainan-permainan yang akan menambah kemahiran-kemahiran yang mereka butuhkan dalam masa pertumbuhannya. Mereka mengisi waktu kosong mereka dengan menonton TV dan film-film kartun. Malamnya, karena biasanya telah begitu lelah dengan aktivitas hariannya, akhirnya tidak mempunyai kesempatan lagi untuk bertafakkur.

Memenjarakan anak dalam sebuah ruangan bukanlah sebuah cara yang cocok untuk mereka, bahkan untuk Anda sendiripun terkadang akan menimbulkan ketakutan-ketakutan tersendiri, yang akhirnya malah akan menghilangkan kesempatan untuk berfikir. Ingatlah, anak-anak terkadang mampu menemukan waktu-waktu sepi dan sendiri mereka hatta berada di antara orang-orang banyak yang masing-masing sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.

Usulan-usulan di bawah ini akan membantu Anda sehingga Anda bisa menciptakan situasi untuk membantu anak-anak khususnya untuk bertafakkur dalam ketenangan dan kesendirian.

" Tentukanlah waktu dan tempat-tempat yang pasti untuk tafakkur dalam kesendirian dan ketenangan.

Para keluarga mempunyai program yang berbeda-beda. Sebagian dari mereka meliburkan aktivitas-aktivitasnya dalam waktu 10 menit setiap harinya untuk melakukan tafakkur. Sebagian yang lain meluangkan waktu satu jam dalam satu minggu atau meluangkan waktu mereka setiap habis dhzuhur untuk memikirkan masalah yang berbeda-beda. Sebagian dari keluarga tidak menentukan waktu yang sama, dan penyusunan program-program ini diserahkan pada keinginan setiap anak.

Program yang dicanangkan oleh setiap keluarga disusun sesuai dengan ruhiyat mereka. Dan kemungkinan-kemungkinan yang ada untuk mengisi waktu-waktu luang masing-masing keluarga mempunyai perbedaan, tetapi apapun halnya program ini harus diatur secara pasti dan teratur. Anda bisa meletakkan kursi santai dengan sebuah meja yang Anda letakkan didekat sebuah jendela dengan pemandangan luar yang indah di dalam tempat dimana Anda akan melakukan tafakkur ini, atau sertailah kegiatan Anda ini dengan musik-musik yang tenang dan lembut. Ketika Anda telah menentukan tempat tersendiri untuk aktivitas tafakkur Anda ini, maka Anda akan menemukan kebiasaan bertafakkur dengan tenang setiap kali memasuki tempat ini. (untuk para pemeluk agama Islam, waktu shalat adalah waktu yang paling sesuai untuk melakukan kegiatan ini karena waktunya teratur dan sesuai untuk menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Nya).

" Ubahlah sedikit dari aktivitas keluarga dengan tafakkur dalam kesendirian.

Orangtua adalah contoh yang paling jelas untuk anak-anak mereka. Jika orangtua mempunyai kebiasaan untuk mengisi waktu-waktu tertentu dengan bertafakkur, maka anakpun akan menemukan dan meniru kebiasaan ini. Janganlah pernah berfikir bahwa hanya anak-anaklah yang membutuhkan waktu untuk menyendiri dan Anda tidak membutuhkannya. Ajarkanlah kepada anak Anda bahwa ketika Anda sedang dalam keadaan bertafakkur, janganlah mereka mengganggu Anda. Demikian juga, Anda harus pula senantiasa memperhatikan hak-hak anak Anda.

" Metode tafakkur dengan cara menyendiri, harus disesuaikan dengan usia dan minat anak.

Mungkin cara yang paling baik untuk melatih anak usia 4 - 5 tahun dalam bertafakkur adalah meletakkan mereka dengan permainan mereka seorang diri, sehinga mereka mengadakan interaksi dengan mainan-mainan yang mereka lakukan. Andapun bisa membacakan sebuah kisah kepada mereka, menyediakan buku untuk menggambar atau mendengarkan kaset-kaset cerita seorang diri, sehingga mereka akan mendengarkan dengan seksama.

Salah satu hal penting ketika anak Anda telah mampu untuk menulis, meskipun belum bagus dalam mengarang atau masih salah dalam menulis, adalah mintalah kepadanya untuk menuliskan aktivitas apa yang telah mereka kerjakan sepanjang hari itu. Dan mintalah kepadanya untuk membuat buku harian untuk diri mereka sendiri. Mereka bisa menuliskan semua perasaan-perasaannya tentang apa yang dihadapi dalam kehidupan dan segala sesuatu yang menurut mereka penting dan layak untuk diingat.

Untuk anak yang lebih besar, katakanlah supaya mereka menghindari tulisan-tulisan yang ringkas, karena sudah selayaknyalah mereka menuliskan sesuatu yang lebih banyak lagi dalam buku harian mereka. Mintalah darinya untuk menuliskan sesuatu secara jujur tentang perasaan-perasaan serta kejadian-kejadian yang mereka hadapi ke dalam buku harian tersebut dan berikanlah kepada mereka keyakinan bahwa Anda tidak akan sekali-kali membuka buku tersebut tanpa sepengetahuan mereka. Dan tepatilah janji Anda ini, meskipun dalam ketidak beradaan anak Anda.

Selain memacu anak-anak untuk memiliki buku harian, berikanlah pula kepada mereka sebuah atau beberapa buah kitab untuk dipelajari (tentu saja yang sesuai dengan kemampuan mereka). Sediakanlah peralatan-peralatan ketrampilan, sehingga mereka akan dengan mudah memanfaatkannya, beri pula kesempatan kepada mereka untuk mendengarkan musik kesukaan mereka atau ajarkanlah kepada mereka bagaimana cara bermusik dengan baik.

Jika anak Anda telah sampai pada usia pra remaja, Anda bisa menyarankan padanya untuk mengikuti latihan-latihan meditasi sehingga mereka bisa mempunyai cara yang benar dalam duduk, bernafas dan memusatkan pikiran.


BAB 6.

IBADAH BERSAMA

Ibadah yang dilakukan secara bersama-sama dalam sebuah keluarga akan mempunyai pengaruh yang menetap dalam perkembangan maknawi anak.

Ciptakanlah waktu-waktu yang tetap untuk melakukan ibadah-ibadah keluarga. Dengan cara ibadah bersama-sama ini Anda bisa menyertakan anak Anda dalam pemahaman-pemahaman dan pengenalan akan Tuhan serta memperkenalkan kepada mereka nilai-nilai yang layak diketahui, harapan dan keputusasaan, soal dan jawaban serta kemampuan-kemampuan maknawi. Dalam waktu-waktu ini Anda mampu menampakkan sumber-sumber yang bisa memberi kemampuan dan kodrat pada Anda serta menampakkan landasan maknawi Anda kepada anak.

Sebagian keluarga mengkhususkan waktu mereka untuk malakukan ibadah secara bersama-sama. Para Muslim mengkhususkan waktu-waktu shalatnya dengan cara ini, dimana mereka senantiasa melakukan shalat secara berjamaah pada waktu-waktu shalat mereka. Para pemeluk Yahudi dan Masehi, senantiasa meluangkan waktu mereka pada hari-hari Sabtu dan Minggu untuk beribadah bersama. (Jika Anda tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan hal ini, setidaknya Anda melakukan do'a bersama-sama pada waktu sebelum dan sesudah makan).

Pada sepanjang tahun, seperti bulan Ramadhan, Yom Kippur (Hari Raya Yahudi dan Hari Raya Paskah umat Masehi), bisa Anda pergunakan sebagai hari-hari untuk beribadah bersama-sama dengan keluarga (sesuai dengan keyakinan yang Anda miliki). Masing-masing agama mempunyai hari-hari raya tersendiri, dimana mereka mengadakan pesta atau bernyanyi bersama-sama di dalamnya. Terkadang di dalam hari-hari inipun terdapat ibadah-ibadah khusus yang harus dilakukan oleh para pemeluknya.

Anda bisa menggantikan acara peringatan yang berbeda-beda menjadi hari-hari untuk bertafakkur dan berfikir. Hari-hari semacam:

- Ulang tahun perkawinan, yang merupakan peringatan akan terbentuknya landasan rumah tangga Anda,

- Acara peringatan meninggalnya seseorang yang telah mengabdi kepada masyarakat semasa hidupnya atau meninggalnya salah satu dari anggota keluarga.

- Tasyakuran karena nikmat yang diberikan oleh Tuhan kepada kita.

Adakanlah acara peringatan untuk kejadian-kejadian khusus dan ambillah manfaat ruhani dan maknawi yang ada di dalamnya. Hari-hari ini meliputi:

- Pesta kelahiran, sebagai simbol awal dari sebuah kehidupan,

- Pesta awal tahun baru (meliputi hari-hari raya madzhabi dan non madzhabi).

- Perpindahan rumah sebagai simbol dari permulaan tahapan baru kehidupan.

- Memulai pekerjaan baru atau sekolah baru.

- Mendirikan keluarga baru setelah kematian, perceraian, perkawinan, kelahiran anak, dsb.

- Peringatan karena selesai atau memulai suatu jenjang pendidikan.

- Dsb.

Dengan menggunakan sedikit kepandaian yang Anda miliki, Anda bisa mengubah hari-hari yang telah tersebut di atas menjadi waktu-waktu yang Anda manfaatkan untuk memperkuat kepribadian ruhani, maknawi dan iman Anda.

Ibadah atau aktivitas maknawi yang dilakukan secara bersama-sama anggota keluarga mempunyai pengaruh yang menetap dalam pertumbuhan maknawi anak-anak. Aktivitas-aktivitas semacam ini menyebabkan lingkungan sebuah rumah berubah menjadi sebuah tempat yang bermaknawi dan muqaddas.

Usulan-usulan di bawah ini penting untuk menciptakan aktivitas maknawi dengan seluruh anggota keluarga:

" Usahakanlah supaya waktu-waktu ibadah dan segala aktivitas keluarga yang Anda miliki sedemikian rupa mempunyai kemampuan untuk menarik perhatian anak-anak Anda.

Kuantitas waktu dimana sebuah keluarga mampu meluangkan waktunya untuk bersama-sama melakukan suatu aktivitas tidaklah penting, yang penting adalah kwalitas dari aktivitas tersebut dan hal ini yang akan senantiasa tinggal dalam ingatan. Bisa jadi 5 menit setiap harinya telah cukup untuk melakukan tafakkur bersama-sama atau melakukan aktivitas ibadah keluarga, tetapi pada sebagian keluarga yang lain, mereka mengkhususkan waktu lebih banyak lagi untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas semacam ini.

" Bentuklah aktivitas-aktivitas beragam yang sesuai dengan usia anggota keluarga Anda.

Sebagian keluarga hanya melakukan sebagian kelompok aktivitas ibadah, tetapi sebagian yang lain menekankan aktivitas-aktivitas yang beragam yang disesuaikan dengan kesempatan dan dalam waktu yang berbeda-beda. Hal-hal di bawah bisa Anda jadikan sebagai daftar pilihan ketika Anda ingin melakukan sebuah aktivitas:

- Pengajaran tentang hakekat madzhab dan pembicaraan tentang ushul-ushul I'tiqad.

- Menghafal ayat-ayat suci,

- Membaca ayat-ayat suci dan teks-teks madzhabi yang bisa Anda lakukan bersama-sama anak Anda.

- Meluangkan waktu untuk menghitung amalan yang telah kita lakukan pada sepanjang hari, apakah kita telah diperhadapkan pada amalan-amalan yang baik ataukah buruk.

- Membaca syair dan menyanyikan lagu.

- Kadang-kadang Anda bisa mengambil keputusan bersama-sama dalam merangkum kejadian-kejadian yang telah lewat dalam keluarga, seperti misalnya dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang Anda tunda dan belum Anda laksanakan hingga sekarang.

Anda bisa melihat aktivitas-aktivitas yang lain yang Anda sukai sehingga kebutuhan maknawi pribadi Anda terpenuhi. Belajar tentang teks-teks madzhabi atau menggumamkan do'a yang Anda sukai adalah sebagian dari aktivitas-aktivitas yang dipergunakan oleh orang-orang dewasa , selain untuk pertumbuhan ruhani maknawi mereka sendiri, merekapun bisa mengajak anak-anak mereka dalam hal ini.

Jika Anda mempunyai waktu tertentu untuk berdo'a, maka Anda akan mendapatkan manfaat yang lebih besar lagi. Sebagian keluarga mempunyai waktu yang khusus untuk membaca kitab-kitab suci mereka sedemikian rupa sehingga pada waktu tertentu pula mereka telah mampu menyelesaikan pembacaan kitab suci tersebut secara sempurna. (Misalnya para Muslim pada bulan Ramadhan biasanya setiap hari membaca satu juz dari kitab suci Al-Qur'an, sehingga mereka akan meyelesaikan atau mengkhatamkan kitab yang berisi 30 juz tersebut dalam waktu satu bulan). Sebagian keluarga menghafalkan satu buah syair atau do'a atu hadist dalam satu waktu tertentu. Sebagian yang lain melakukan hal-hal khusus untuk keluarga dengan melaksanakannya secara bersamaan dan teratur seperti: mengumpulkan hasil-hasil karya ketrampilan, tulisan, lukisan yang termasuk di dalamnya ayat-ayat atau cerita-cerita madzhabi yang mendidik.

" Ikut sertakanlah seluruh anggota keluarga.

Mungkin Anda tidak memiliki kenangan-kenangan manis dalam melaksanakan acara-acara madzhabi pada masa kecil Anda, karena orangtua Anda tidak pernah mengajak Anda ke acara-acara semacam itu dan hanya meninggalkan Anda seorang diri tanpa memberi kesempatan sedikitpun kepada Anda untuk mengetahui bagaimana acara-acara tersebut terlaksana. Mereka melakukan hal ini karena mereka berfikir bahwa acara-acara tersebut sama seekali tidak sesuai untuk anak-anak. Padahal sebenarnya berdo'a dan ibadah adalah sebuah aktivitas yang berhubungan dengan seluruh anggota keluarga. Oleh karena itu, usahakanlah untuk senantiasa menyertakan anak-anak Anda dalam acara-acara ritual madzhabi. Keikutsertaan ini bisa sebatas pada pemilihan pembacaan sebuah do'a yang pendek (atau membaca takbir dalam shalat). Janganlah Anda lupakan untuk menyertakan seluruh anggota keluarga Anda, hatta anak Anda yang paling kecil sekalipun. Kehadiran seseorang, hatta seorang bayi dalam berdo'a begitu penting pengaruhnya, karena rahmat Tuhan diperuntukkan untuk semua hamba Nya.

" Aktiflah dalam seremoni-seremoni madzhabi dan adakanlah sunah-sunah madzhabi.

Laksanakanlah seremoni madzhabi tertentu sesuai dengan keyakinan Anda dalam hari-hari madzhabi (hari raya Qurban, hari raya Mab'ats dsb), bulan Ramadhan, Hari Natal para pemeluk Masehi, dan hari-hari raya Yahudi. Dan carilah nilai-nilai yang berharga dari I'tiqad-I'tiqad madzhabi dengan tafakkur pada hari tersebut serta dengan pengenalan sejarah dan falsafahnya.

Para Yahudi melaksanakan hari-hari madzhabinya dengan mencari tabarruk dan membacakan do'a-do'a. Dalam salah satu dari hari tersebut juga diungkapkan cerita tentang terbebasnya kaum Yahudi dari kedzaliman Fir'aun dan penyeberangan mereka dari laut. Pada pesta-pesta ini, biasanya disediakan makanan-makanan khusus, kemudian seluruh anggota keluarga membaca do'a dan menyanyikan lagu-lagu yang dikhususkan untuk hari tersebut.

Para pemeluk Masehi mempunyai acara yang berbeda untuk merayakan Hari Crismas mereka. Mereka menghiasi pohon cemara dengan peralatan beraneka ragam seperti lampu-lampu, lilin, bintang-bintang buatan, serta merekapun meletakkan hadiah-hadiah untuk seluruh anggota keluarga di bawah pohon cemara yang telah dihias tadi. Malam harinya, mereka memasak makanan khusus dan menyanyikan lagu-lagu khusus Crismas secara bersama-sama di rumah-rumah dan gereja-gereja mereka. Pada hari raya Paskah mereka menyediakan telur-telur berwarna-warni indah. Dan kebanyakan dari para Masehi melaksanakan puasa selama 40 hari setelah Hari raya Paskah untuk menghormati kesetiaan Nabi mereka.

Sedangkan para Muslim, melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh pada bulan Ramadhan serta mengkhatamkan pembacaan kitab suci Al Qur'an. Sebagian besar dari negara-negara Islam memberi semangat kepada keluarga-keluarga Muslim untuk mengikutsertakan anak-anak mereka dalam perlombaan-perlombaan pembacaan ayat-ayat suci Al Qur,an serta penghafalannya dalam tingkat daerah, nasional, bahkan tingkat Internasional. Pada akhir bulan Ramadhan mereka mengadakan pesta hari raya Iedul Fitri, yang mereka awali dengan shalat Iedul Fitri secara bersama-sama diseluruh masjid-masjid. Persiapan-persiapan untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas seperti ini adalah penting untuk segala usia.

Bahkan keluarga-keluarga yang tidak menaruh perhatian terlalu banyak terhadap manasik-manasik madzhabi, mereka bisa mengadakan peringatan hari-hari nasional atau hari-hari lain yang akan menumbuhkan nilai-nilai maknawi dalam diri anak-anak mereka. Pengadaan acara ulang tahun untuk setiap anggota keluarga, perayaan awal musim semi, acara-acara reuni antar keluarga atau teman, peringatan untuk tokoh-tokoh ilmu, budaya dan sosial akan menguatkan mental dan perasaan kesetiakawanan serta memunculkan rasa berkhidmat terhadap masyarakat dalam diri anak-anak. Anda bisa mengajarkan kepada anak Anda dengan memberinya tugas untuk meletakkan air dan makanan untuk para hewan dan burung-burung pada musim dingin, yang hal inipun bisa sebagai cara yang bagus untuk memperkuat maknawi anak.


BAB 7.

BERPARTISIPASI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS MAKNAWI DAN SOSIAL

Menjadi anggota dalam aktivitas-aktivitas maknawi dan sosial akan menyebabkan terjaga dan bertambah kuatnya iman seseorang dalam seluruh tahapan kehidupannya.

Terdapat banyak yayasan-yayasan dan kelompok madzhabi yang secara dhzahir mirip dengan yayasan-yayasan olahraga atau ketrampilan, tetapi falsafah keberadaan mereka berbeda, karena yayasan madzhabi dan sosial dalam falsafah keberadaannya mengajarkan tentang bagaimana menumbuhkan interaksi yang sehat antara masyarakat dengan Tuhan. Kelompok-kelompok ini mempunyai aktivitas dalam hal pemberian bantuan dan pertolongan kepada orang-orang yang membutuhkan (fakir miskin, yatim piatu, korban bencana alam dsb), dan pengkajian secara kelompok yang khususnya membahas tentang hal-hal rasionalnya madzhabi dan I'tiqad. Partisipasi dalam aktivitas seperti ini, pada dasarnya memanfaatkan sebuah sumber yang menakjubkan untuk pengajaran anak-anak tentang Tuhan. Oleh karena itu menjadi anggota dalam aktivitas-aktivitas maknawi dan sosial akan menyebabkan terjaga dan bertambah kuatnya iman seseorang dalam seluruh tahapan kehidupan.

Khusus dalam hal ini, hendaklah Anda mencari sebuah kelompok yang tidak hanya memanfaatkan tablighnya iman dengan cara yang sesuai dan penting tetapi carilah kelompok yang keluasan aktivitasnya meliputi dan sesuai untuk seluruh anggota keluarga. Jika Anda adalah anggota yayasan semacam ini, mulai sekarang ketika Anda berhadapan dengan sebuah keaktifan, maka usahakanlah untuk memberikan program-program pengajaran yang Anda sesuaikan dengan kelompok-kelompok usia yang ada.

Bantuan apakah yang bisa diberikan oleh orangtua.

" Janganlah Anda menyuruh anak Anda pergi seorang diri untuk menghadiri sebuah acara madzhabi, tetapi pergilah Anda bersamanya.

Ketika keikutsertaan seluruh anggota keluarga dalam sebuah acara madzhabi memungkinkan untuk diterima, maka berikanlah perhatian Anda dalam mengikuti acara tersebut bersama-sama seluruh anggota keluarga. Kebersamaan Anda dengan anak Anda ini akan menunjukkan bahwa Anda memberikan perhatian dan penghormatan akan nilai-nilai agama dan madzhabi.

" Berikan semangat kepada anak Anda untuk ikut serta dalam aktivitas-aktivitas kelompok madzhabi.

Ciptakan situasi untuk mengenalkan anggota-anggota aktif sebuah kelompok madzhabi kepada anak Anda. Ikut sertakanlah mereka dalam acara-acara khusus anak-anak dan berilah semangat pada mereka sehingga ikut serta dalam kelas-kelas atau program-program persiapan untuk keanggotaan dalam sebuah kelompok. Kehadiran mereka dalam pertemuan dan aktifitas-aktifitas hendaklah dilakukan secara teratur.

" Ajarkanlah kepada anak Anda tentang apa yang harus dilakukan dalam sebuah acara seremoni serta yang harus dilakukan di tempat-tempat muqaddas.

Jika sebelumnya Anda telah menemani anak Anda yang berumur 2 tahun dalam sebuah seremoni dimana anak sama sekali tidak mempunyai rasa lelah dan sama sekali tidak bisa tenang, maka Anda pasti telah tahu hal-hal apa yang bisa menimbulkan dan menjadi kesulitan dalam menghadapi tingkah laku anak pada acara-acara semacam ini. Problem yang muncul adalah masalah waktu pelaksanaan, yang senantiasa membutuhkan ketenangan dan keheningan dalam waktu yang lama.

Seorang anak yang aktif dan tidak bisa tenang akan menganggap satu jam dari kehidupan orang-orang dewasa sebagai masa yang begitu lama dan tiada akhir. Sebagian dari anak-anak, bukan hanya tidak mendengarkan kata-kata orangtua mereka, melainkan malah membuat gangguan-gangguan untuk orang lain yang menyebabkan orangtua malu karenanya.

Tidak ada satupun jalan yang bisa membuat anak-anak ini dalam sekejap menjadi tenang dan diam. Mereka dengan dalil situasi-situasi yang menghakimi yang terdapat dalam sebuah seremoni, maka secara dzati malah akan semakin aktif dari anak-anak yang lain dan akan semakin susah untuk dikontrol. Bagaimanapun adanya, senantiasa ingatlah bahwa tujuan dari pelaksanaan acara-acara ini serta dilaksanakannya kewajiban-kewajiban madzhabi lainnya bukanlah hanya terhenti pada tujuan duduk tenang atau diam tanpa kata di dalamnya. Tetapi tujuan dari seremoni adalah ibadah dan belajar lebih mendalam tentang keberadaan Tuhan. Dengan memperhatikan apa yang telah dikatakan sebelumnya Anda bisa mencoba usulan-usulan di bawah ini:

" Sebelum mengikuti acara, jelaskanlah kepada anak Anda esensi dari acara tersebut dengan bahasa yang sederhana dan mudah difahami anak dan jelaskan pula alasan keikutsertaan Anda.

" Jika memungkinkan, sebelum mengikuti acara madzhabi ini, bawalah anak Anda ke tempat pelaksanaan acara dan paparkanlah kepadanya, apa-apa yang perlu dan akan dilakukan di sana. Jelaskanlah tingkah laku yag terpuji untuknya dan usahakanlah untuk memberi semangat dalam melakukan latihan-latihan.

" Ajarkanlah kepada anak-anak Anda cara memperhatikan hak-hak orang lain dan menghormati orang lain dalam seluruh kesempatan kehidupannya. Jika dalam sepanjang hari Anda tidak mempunyai reaksi yang sesuai dengan apa yang Anda ajarkan maka mengharapkan munculnya perhatian anak terhadap hak-hak orang lain dalam acara madzhabi atau acara-acara resmi lainnya akan merupakan suatu hal yang sia-sia.

" Ketika saran-saran di atas telah tidak ada manfaatnya, maka bawalah barang-barang mainan kesukaannya ketika Anda menghadiri sebuah acara, sehingga keletihan dan kebosanan dalam mengikuti acara tidak menyebabkan tingkah laku yang tidak karuan dalam diri anak Anda. Hindarkanlah membawa mainan yang bisa menimbulkan keributan. Buku-buku cerita yang berisi tentang hal-hal yang berhubungan degan madzhabi akan sesuai untuk saat-saat seperti ini. Jauhkanlah buku-buku tersebut dari jangkauannya dalam sepanjang minggu, sehingga ketika Anda membawanya ke acara akan merupakan sesuatu yang baru buat mereka.

" Pilihlah tempat yang sesuai untuk duduk, sebuah tempat dimana Anda dengan mudah bisa keluar masuk ruangan tanpa mengganggu ketenangan orang lain.

" Katakanlah kepada anak Anda bahwa meninggalkan ruangan ketika acara tengah berlangsung adalah suatu perbuatan yang tidak terpuji, dan kalaupun terpaksa dia harus keluar juga dari ruangan, maka katakan padanya untuk secepatnya masuk kembali ke dalam ruangan ketika urusannya di luar telah selesai.

Bantuan apakah yang bisa diberikan oleh anggota kelompok.

" Bantulah keluarga-keluarga yang memiliki anak-anak kecil.

Sebagai pengganti protes terhadap keributan dan kegaduhan yang ditimbulkan oleh anak-anak, bantulah orangtua anak-anak ini sehingga bisa menyelesaikan problem yang mereka hadapi. Anda sebagai anggota kelompok, bisa memeluk dan menggendong anak-anak dan membawanya keluar dari tempat acara dalam waktu yang singkat. Biasanya di samping tempat-tempat shalat atau gereja-gereja terdapat tempat-tempat khusus yang biasa dipergunakan oleh anak-anak untuk bermain dan biasanya pula terdapat orang-orang yang mendapat tanggung jawab untuk memperhatikan mereka.

Keluarga-keluarga yang memliki anak-anak yang hiper aktif dan tidak bisa tenang, membutuhkan pemahaman yang lebih dari pihak-pihak lain yang mengikuti acara. Dalam situasi ini, keluarga-keluarga yang tidak mempunyai problem seperti ini, bisa memberikan contoh yang sesuai dalam memberikan perhatian dan menaruh belas kasih untuk selainnya dengan membantu mereka.

" Buatlah program-program dengan aktivator khusus anak-anak yang hiper aktif.

Kebanyakan dari kelompok-kelompok madzhabi menaruh perhatian kepada program-program khusus untuk anak-anak, meskipun kehadiran anak-anak dalam sebagian dari acara seremoni ibadah membawa manfaat yang banyak dan merekapun akan merasa sebagai anggota masyarakat yang lebih besar dan secara perlahan-lahan akan membentuk esensi madzhabi dalam diri mereka.

Jika Anda tidak mampu untuk melaksanakan acara seremoni khusus untuk anak-anak, maka setidaknya khususkanlah sebagian dari acara tersebut untuk anak-anak, seperti menyerahkan pembacaan ayat-ayat suci Al Qur'an kepada mereka atau menyerahkan tanggung jawab penempelan poster-poster dan bendera-bendera kepada mereka atau juga bentuklah kelompok-kelompok paduan suara atau pembacaan syair-syair madzhabi yang pembawanya adalah anak-anak.

" Ciptakanlah pertemuan-pertemuan pelajaran madzhabi.

Sebagian kelompok madzhabi mengkhususkan dirinya dalam pembentukan kelas-kelas yang dikhususkan untuk anak-anak. Meskipun lebih bagusnya kelas ini dibawahi oleh orang-orang yang mempunyai pengetahuan dan ahli dalam bidangnya, tetapi tidak ada salahnya Anda pun mencoba mencalonkan diri Anda sebagai anggota dari kelompok tersebut dan ikut serta dalam mengelola kelas-kelas ini. Dan Anda bisa menyiapkan teks-teks pelajaran yang berisi tentang hal-hal yang sesuai, yang bisa Anda ambil dari pusat-pusat keagamaan.


BAB 8.

PEMILIHAN SEKOLAH

Pemilihan sekolah yang sesuai merupakan sebuah perlindungan dan penyempurnaan dari pengajaran-pengajaran yang Anda lakukan di rumah.

Sekolah yang pertama kali di dunia didirikan melalui peletakan madzhabi dan untuk maksud-maksud madzhabi. Didalamnya diberikan pengajaran tentang ushul agama dan kerohanian serta ditemukan pula pendidikan-pendidikan serta pemupukan ruhani dengan memberikan nasehat-nasehat dan pelatihan untuk menciptakan mubaligh-mubaligh madzhabi. Sekolah-sekolah semacam ini mentransferkan adab-adab dan sunnah-sunnah madzhabi kepada generasi-generasi berikutnya dan mereka mengajarakan pembacaan kitab-kitab langit dan matn-matn madzhabi kepada para pelajar dan mahasiswanya. Secara perlahan-lahan bagian-bagian lain akan mengikuti keberhasilan dan kesuksesan pengajaran dan negara biasanya mengambil tanggung jawab pengajaran tersebut.

Pada masa kini, sekolah-sekolah negeri dan swasta biasanya bisa terjangkau oleh semua tingkatan. Selain sekolah-sekolah ini terdapat pula sekolah-sekolah khusus dimana sebagian darinya merupakan sekolah-sekolah khusus madzhabi. Sebagian dari orangtua sepakat bahwa pendidikan yang sesuai untuk anak mereka membutuhkan lingkungan yang madzhabi, dengan alasan ini mereka mendaftarkan anak-anak mereka ke sekolah-sekolah madzhabi sehingga senantiasa bisa berhadapan dengan aqidah-aqidah dan sunnah-sunnah madzhabi dalam setiap harinya.

Pemilihan sekolah yang sesuai merupakan sebuah perlindungan dan penyempurna dari pengajaran-pengajaran yang Anda lakukan di dalam rumah. Pada dasarnya, sekolah-sekolah yang Anda pilih haruslah sesuai dengan I'tiqad-I'tiqad dan metoda pendidikan yang Anda terapkan di dalam rumah. Di luar hal ini, maka akan terjadi ketidakseimbangan dan benturan-benturan antara pendidikan yang dilakukan di sekolah dengan yang dilakukan di dalam rumah, yang akibatnya akan memunculkan problem dalam diri sebagian anak. Tetapi pada sebagian lainnya, terjadinya perbedaan ini justru dipergunakan dan dimanfaatkan oleh anak untuk menumbuhkan kemandirian dan memunculkan potensi yang ada dalam dirinya.

Setiap sekolah yang mempunyai program yang jelas dan pasti untuk pendidikan anak-anak, tentulah mempunyai nilai-nilai khusus pula yang mungkin sesuai untuk Anda. Oleh karena itu pada tahap awal perhatikanlah kebutuhan dan pertumbuhan pribadi anak dalam memilih sebuah sekolah.

1. Alasan-alasan memilih sekolah negeri.

" Sekolah negeri merupakan sebuah lingkungan yang sesuai untuk pengenalan serta tumbuh bersama-sama antara anak-anak Anda dengan anak-anak dari tingkat ekonomi, sosial dan kebudayaan yang berbeda-beda. Dengan cara ini mereka mendapatkan cara pandang yang lebih luas dan lebih mendalam terhadap ragam budaya dan tingkat sosial serta madzhab dalam masyarakat, dan juga memberi pelajaran tentang cara-cara berinteraksi dengan budaya-budaya yang berbeda-beda dalam mempersiapkan diri untuk memasuki masyarakat pada usia dewasanya.

" Beragamnya kebudayaan yang terdapat di dalam sekolah negeri menyebabkan anak Anda berexperimen terhadap aqidah-aqidah yang lain dan dengan adanya perlindungan yang terdapat dalam pengajaran-pengajaran yang ada di dalam rumah, maka akan membuat I'tiqadnya semakin mendalam. Aqidah madzhabi yang dimiliki oleh anak akan menjadi semakin kuat dengan keberadaannya di sekolah yang non madzhabi dibandingkan dengan anak-anak yang berada dalam situasi dan kondisi yan betul-betul madzhabi.

" Belajar dalam lingkungan yang beragam akan membantu anak dalam memperkuat kepercayaan diri.

" Bahan-bahan pelajaran yang diberikan di sekolah-sekolah negeri (dengan beberapa perubahan) tidak mempunyai perbedaan dengan bahan-bahan pelajaran yang diberikan di sekolah-sekolah khusus. Anak-anak selain belajar juga membutuhkan waktu-waktu kosong untuk bermain, santai dan melakukan aktivitas-aktivitas sosial, kwantitas dan banyaknya bahan pelajaran yang disodorkan oleh sekolah-sekolah khusus biasanya sedemikian rupa mengambil waktu santai dan waktu bermain anak-anak serta tidak memberi kesempatan kepada mereka untuk melakukan kegiatan-kegiatan sosial yang mereka sukai.

" Kadang-kadang metode pengajaran di sekolah-sekolah khusus menyebabkan orangtua menyerahkan seluruh tanggung jawab pendidikan anaknya kepada pihak sekolah. Dengan adanya hal seperti ini maka peran orangtua dalam meletakkan pengaruh dan pendidikan akan menjadi kabur dan akhirnya akan menimbulkan bahaya tersendiri buat anak-anak mereka.

" Biaya pengeluaran pada sekolah-sekolah khusus ini, tidak terbatas pada biaya pendaftaran saja tetapi akan bisa melebar ke hal-hal lain, seperti ketika anak Anda melihat ragam baju atau peralatan sekolah yang dimiliki oleh teman-teman sekelasnya yang biasanya berasal dari tingkat ekonomi menengah ke atas, maka pengeluaran Andapun mau tidak mau akan berlebih karena anak Anda pun akan mempunyai keinginan untuk memiliki barang-barang sebagaimana yang dimiliki oleh teman-teman sekelas mereka. Padahal pada sisi lain terkadang orangtua sama sekali telah menghindari pengeluaran-pengeluaran semacam ini, atau bahkan mungkin orangtua tidak mempunyai kemampuan untuk memenuhi keinginan anak-anak mereka. Sedangkan apabila keinginan anak tidak terpenuhi dan anak tidak mempunyai kesamaan dengan teman-teman sekelasnya maka akan muncul perasaan rendah diri dan keadaan ruhani yang berantakan dan akan merasa ditinggalkan oleh teman-teman kelompoknya.

2. Alasan-alasan memilih sekolah khusus madzhabi.

" Guru merupakan contoh dan teladan bagi anak, oleh karena itu alangkah baiknya jika anak mempunyai guru yang berakhlak dan bermadzhab yang baik.

" Sekolah-sekolah madzhabi akan memperkuat pengajaran madzhabi yang telah dilakukan oleh orangtua di dalam rumah dan akan membuat sedikit mudah dan ringan kewajiban orangtua.

" Pengajaran dan pendidikan telah tercampur di dalamnya dan pendidikan agama mempunyai titik tekan yang lebih dalam keseluruhan pelajaran yang diberikan.

" Sekolah-sekolah madzhabi akan mengganti dan membantu ketidakmampuan orangtua dalam memberikan pelajaran kemadzhabian dan segala sesuatu yang mampu dipelajari oleh anak tentang madzhabi, akan diajarkan kepada mereka di sekolah ini.

" Sekolah-sekolah madzhabi memberikan pelajaran kepada anak tentang tata cara pelaksanaan ahkam dan ritual-ritual agama secara lebih mendetail dan teliti.

" Anak-anak yang berada di sekolah ini akan menemukan teman-teman mereka dari kalangan keluarga yang bermadzhab pula.

" Tingkat pendidikan dan kekhususan yang didapatkan di sekolah-sekolah ini lebih tinggi dibandingkan dengan sekolah-sekolah negeri.

3. Alasan-alasan mengambil tanggung jawab pengajaran anak di dalam rumah dan menghindarkan diri dari mendaftarkan anak mereka ke sekolah.

" Sebagian dari orangtua merasakan bahwa dirinya mempunyai pengenalan dan pengetahuan yang cukup, khususnya metoda pengajaran tentang iman pada anak-anak mereka. Dalam hal ini mereka mementingkan pendidikan anak dalam setiap tahapan berada di bawah pengawasan mereka sendiri.

" Kadangkala pula anak akan lebih baik dan lebih cepat dalam menerima pelajaran ketika yang memberi pelajaran tersebut adalah orangtua mereka sendiri dan bukannya orang lain. Dari sisi lain di dalam lingkungan rumah lebih sedikit ditemukan tekanan dan pemaksaan dalam pelaksanaan pengajaran, tidak seperti yang terjadi di sekolah-sekolah yang biasanya penuh dengan tekanan-tekanan terutama dalam pekerjaan-pekerjaan rumah.

" Sebagian dari orangtua mempunyai kemampuan dan keahlian yang layak dalam memberikan pengajaran dan pendidikan serta mampu menciptakan lingkungan yang alami untuk pertumbuhan anak mereka.

" Sebagian dari orangtua menggambarkan bahwa memberikan pengajaran kepada anak-anak di dalam rumah bisa memberi perhatian yang lebih terhadap potensi-potensi yang dimiliki oleh anak mereka, yang kemungkinan hal ini akan menjadi sesuatu yang lepas dari perhatian para pendidiknya apabila sang anak belajar di sekolah.

" Sebagian dari ibu-ibu menguasai bahan-bahan pelajaran sekolah, karena profesi mereka yang sebagai guru atau karena mereka mempunyai pengalaman sebagai guru, sehingga anak-anak mereka tidak akan kekurangan pendidikan.

" Pada sebagian negara-negara, pengajaran anak-anak di dalam rumah adalah sebuah pengajaran yang diikuti dengan keseimbangan, karena keluarga-keluarga mempunyai perhatian pula untuk bersama-sama dengan anak mereka dalam acara-acara santai dan terkadang pengajaran bersama dilakukan dalam bentuk mengulang.

Meskipun setiap dari cara yang telah tersebut di atas adalah mandiri antara yang satu dengan yang lainnya, tetapi terdapat pula hubungan yang tidak bisa dielakkan. Anak-anak yang pergi untuk belajar di sekolah pun melihat pula pengajaran yang dilakukan oleh orangtua mereka di rumah. Sedangkan anak-anak yang belajar di rumah dan meninggalkan sekolah akan mengambil pelajaran dari guru-guru selain orangtuanya pula (seperti dari TV, teman-teman bermain, tetangga, kebun binatang, taman dsb). Karena pengaruh pengajaran tidak bisa mengelak dari situasi yang berbeda-beda, maka Anda bisa mengambil manfaat dari keseluruhan cara-cara yang telah dijelaskan.
8


BAB 9.

MEMBERI PERHATIAN PADA BUMI TUHAN

Kedalaman maknawiat yang dimiliki oleh manusia mempunyai hubungan yang erat dengan bagaimana mereka berhadapan dengan alam sebagai simbol dari ciptaan Tuhan.

Sebagian dari madzhab sepakat dengan nilai-nilai kesucian alam. Surat Chief Seattle (kepala suku dari salah satu kabilah kulit merah Amerika) kepada George Washington Presiden Amerika yang meminta supaya dia membeli tanah milik mereka, merupakan salah satu contoh dari maudhu' ini. Dalam suratnya dia menulis: "Semua bagian-bagian alam adalah suci buat kaum kulit merah. Kami mengetahui bahwa alam adalah makhluk Nya dan kami sepakat bahwa dari sebuah kerikil di pantai akan bisa menjadi segudang uap air di langit, hutan-hutan, sahara, serangga, dan helai-helai dedaunan pohon. Ssemua dan semuanya ini adalah ciptaan Nya dan semuanya adalah suci".

Dalam kepercayaan kaum kulit merah, alam secara keseluruhan adalah suci. Mengganggu alam berada dalam derajat yang setingkat dengan berlaku tidak sopan dan tak beradab terhadap Pencipta. Semua bagian alam saling berikatan dan setiap anggota berasal dari sebuah saluran kehidupan. Menurut pandangan mereka sungai-sungai adalah saudara-saudara laki-laki manusia dan bunga-bunga yang mempunyai bau harum semerbak adalah saudara-saudara perempuan manusia. Bahkan beruang liar dan ganas, rusa dan elang-elang adalah merupakan anggota keluarga manusia juga.

Kebudayaan Barat, telah sekian lama sibuk dengan memanfaatkan alam. Sumber-sumber kekayaan alam, hutan-hutan, sungai-sungai dan udara mereka anggap sebagai sebuah alat untuk keuntungan manusia, tetapi mereka hanya berfikir untuk mereguk kekayaan alam ini tanpa mau melakukan sedikitpun tindakan untuk mengganti kerusakan-kerusakan yang terjadi terhadap alam. Sekarang ini kita berada dalam situasi dimana mempertahankan lingkungan kehidupan dari segala polusi serta kerusakan yang muncul dari pabrik-pabrik adalah sangat penting untuk kelangsungan hidup dan keselamatan serta keamanan manusia di muka bumi. Oleh karena itu pengawasan dan penjagaan terhadap bumi Tuhan merupakan suatu perintah kehidupan.

Pada sisi lain interaksi kita dengan alam sebagai sebuah ciptaan Tuhan merupakan sebuah pembahasan yang berhubungan dengan maknawiyat. Jika Tuhan menciptakan alam untuk kesejahteraan dan kemudahan hidup manusia maka sebagai gantinya manusia-manusia yang memanfaatkan dan menikmati ciptaan ini hendaklah bersyukur kepada Nya dengan cara mempertahankan dan menjaganya. Oleh karena itu hendaklah kita senantiasa menghindarkan alam dari segala jenis polusi, menjaganya serta membersihkannya dari segala gangguan. Hendaklah menghentikan pengambilan keuntungan dari alam secara berlebihan karena kalau tidak, maka hal ini akan menganggu komunitas seluruh kehidupan yang ada di muka bumi. Haruslah kita sebagai salah satu makhluk Tuhan, senantiasa mengawasi diri kita sendiri dan menghindari segala sesuatu yang akan membawa kerugian buat kita.

Jika kita menerima bahwa didalam keberadaan seluruh makhluk ini terdapat simbol-simbol Tuhan di dalamnya, maka kita bisa mengambil begitu banyak pelajaran dari alam yang kita telah berada di dalamnya. Ciptakanlah waktu-waktu khusus buat diri Anda untuk berteman secara intim dengan alam, taman-taman bunga, padang pasir, pantai, laut dan gunung-gunung.

Terdapat sebuah istilah yang mengatakan: "Fulan adalah seorang yang sangat alim sehingga dunia tidak mempunyai tempat yang baik untuknya". Hakekatnya adalah sebagai berikut bahwa seseorang yang mempunyai kepribadian ruhani dan maknawi yang kuat, maka dia akan mengenal Tuhan, beriman pada Nya, menghormati dan menikmati segala ciptaan Nya dan menghentikan peran dirinya di dalamnya (dirinya hanya sebagai sebuah bagian). Manusia-manusia macam ini akan sampai pada pengenalan yang lebih banyak dan lebih mendalam dengan cara memperhatikan alam dengan seksama dan mereka senantiasa bersyukur kepada Nya. Kedalaman maknawiyat yang dimiliki oleh manusia mempunyai hubungan yang erat dengan bagaimana dia berhadapan dengan alam dan simbol-simbol dari ciptaan Nya.

" Jadikanlah daur ulang dan memanfaatkan barang-barang lama merupakan bagian dari kesenantiasaan hidup Anda.

Biasakanlah dalam kehidupan Anda memanfaatkan barang lama dan mendaur ulang bahan-bahan yang sekiranya masih bisa dimanfaatkan. Usahakanlah untuk memisahkan bahan-bahan yang terbuat dari kaca, plastik, kertas dan kertas karton dari sampah-sampah yang lain dan untuk membantu mudahnya pendauran ulang, berikanlah sampah-sampah yang telah terpisah-pisah tersebut kepada petugas-petugas kebersihan yang berkecimpung dalam masalah ini.

Ketika Anda membeli bahan-bahan makanan sebagai pengganti kantong-kantong plastik atau bungkusan-bungkusan kecil yang akan menimbulkan banyak sampah setelah pemakaian, pergunakanlah bungkusan yang lebih besar yang bisa menampung barang-barang Anda ke dalam satu tempat saja. Dan usahakanlah untuk mencari bungkusan yang berasal dari bahan yang bisa didaur ulang kembali.

Pekerjaan-pekerjaan seperti mengumpulkan perangko-perangko bekas (yang apabila tidak dimanfaatkan hanya akan menjadi sampah yang teronggok) dan pembuatan koleksi-koleksi darinya, akan membantu anak dalam menumbuhkan kebiasaan memanfaatkan barang-barang tak terpakai. Pembuatan celengan dari kaleng-kaleng minuman yang dihias atau membuat rumah-rumah mainan yang mungil dari kertas-kertas karton tak terpakai akan menjadi latihan yang baik untuk anak-anak dalam memperhatikan lingkungan hidupnya supaya senantiasa terjaga dari penumpukan sampah.

" Hindarilah berlebih-lebihan dalam segala sesuatu.

Kebanyakan dari kita memiliki selang air, listrik, gas, peralatan-peralatan pemanas atau pendingin di dalam rumah kita. Kitapun bisa dengan mudah menaiki mobil, bus, kereta api setiap kali kita menginginkannya dan bisa dikatakan semua hal-hal yang bisa membuat kita mudah dalam mengarungi kehidupan dunia dengan mudah kita dapatkan di sekeliling kita. Semua ini, bisa jadi berasal dari sumber-sumber alam secara langsung atau melalui pemanfaatan dari sumber-sumber alam. Kita bisa melakukan hal-hal berikut dengan hanya sedikit membutuhkan perhatian, seperti mematikan lampu atau peralatan-peralatan listrik (seperti radio, TV, tape,….) ketika kita tidak memanfaatkannya. Hindarilah menghangatkan ruangan secara berlebihan dan janganlah menyalakan cooler ketika kita tidak terlalu membutuhkannya. Pergunakanlah air secukup kebutuhan kita dan jangan melebihi dari yang sewajarnya. Dan jika kita mampu untuk berjalan kaki ke suatu tempat maka berjalan kakilah dan hindarilah dalam mempergunakan mobil.

" Logislah dalam berbelanja.

Ketika Anda berbelanja maka perhatikanlah kwalitasnya sementara dari sisi kwantitasnya janganlah melebihi kebutuhan Anda. Janganlah membeli barang-barang yang tidak mempunyai kwalitas yang sesuai dengan yang Anda inginkan, karena dia akan cepat rusak dan tak terpakai lagi sehingga akan menambah onggokan sampah di rumah Anda.

Berlebihan dalam berbelanjapun akan menyebabkan anak Anda berada dalam lingkupan peralatan-peralatan yang beraneka ragam dan menyebabkannya tidak bisa membedakan antara kebutuhan orang lain dengan kebutuhan dirinya dan bahkan terhadap kebutuhan maknawi dan ruhaninya. Hal semacam ini akan memberikan pengaruh yang negatif dalam pertumbuhan maknawi anak.

" Kenali dan jauhilah bahan-bahan yang berbahaya.

Dalam sebuah rumah biasanya kita temukan bahan-bahan yang beracun pada batas-batas tertentu, yang bisa membuat anggota keluarga terancam bahaya ketika tidak sesuai dalam pemakaiannya. Bahan-bahan seperti: penyemprot serangga, pembersih lantai, sabun-sabun pencuci, obat-obatan dan bahan-bahan semacam ini banyak ditemukan di rumah-rumah. Oleh karena itu sebelum Anda memutuskan untuk membeli bahan-bahan ini perhatikanlah pengaruh-pengaruh yang sekiranya akan muncul terhadap lingkungan kehidupan. Tentu saja sebagian dari barang-barang menjadi tidak penting lagi ketika dipergunakan dengan cara-cara yang salah dan sebaliknya malah akan menyebabkan bahaya bagi lingkungan sekitarnya.

" Berusahalah untuk mempertahankan nilai-nilai kehidupan.

Mempertahankan keaslian kehidupan sebagai sebuah ciptaan Tuhan mempunyai derajat yang lebih tinggi dibandingkan dengan menghindari pekerjaan-pekerjaan yang buruk dan tidak terpuji. Pada dasarnya mempertahankan kehidupan, dengan sendirinya merupakan sebuah pekerjaan yang baik dan mulia. Usahakanlah untuk menekankan perbuatan-perbuatan baik melebihi penekanan Anda akan perasaan terhadap perbuatan-perbuatan tak terpuji. Karena dengan demikian, pikiran untuk melakukan tindakan yang tak terpuji akan hilang dengan sendirinya.

Sebagian dari keluarga-keluarga menyiapkan sebuah daftar untuk pekerjaan-pekerjaan dan perbuatan baik mereka. Kemudian mereka menuliskan hal-hal baik yang dilakukan oleh anak-anak mereka dalam sepanjang hari dan memberikan tanda bintang untuk memisahkannya dari yang lain.

Untuk mempersiapkan daftar ini Anda dapat memperhatikan setiap jenis kebiasaan baik seperti: berdo'a sebelum dan sesudah makan, tidur pada waktu yang teratur, setengah jam berolah raga dalam sehari, gosok gigi sebelum tidur, ….., begitu juga Anda bisa menghindari perbuatan-perbuatan yang tidak terpuji seperti: tidak makan terlalu kenyang, tidak merokok, tidak menggosip dsb. Untuk hal-hal semacam ini, berikanlah tanda-tanda bintang untuk perbuatan-perbuatan baik Anda di dalam daftar yang telah Anda persiapkan. Dan seluruh anggota keluarga Anda pun bisa melakukan hal ini apabila mereka mau.

Dengan wujud ini, janganlah lupa dengan bahaya-bahaya yang mengancam anak Anda. Peringatkanlah kepada mereka tentang bahaya-bahaya yang bisa mengancam kehidupan mereka, seperti obat-obat terlarang, penyelewengan sexsual, alkohol, bunuh diri dsb. Berikanlah informasi tentang hal ini kepada anak-anak Anda sejak mereka berada dalam tahap pertumbuhan. Tampakkanlah reaksi yang logis dan rasional dan sayangilah mereka, sehingga mereka mempunyai kepercayaan kepada Anda dan bisa mengungkapkan rahasia-rahasia yang mereka miliki kepada Anda dengan perasaan yang ringan dan yakin. Langkah paling bagus untuk menjaga mereka dari bahaya-bahaya ini adalah dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan terpuji yang dengannya akan menjaga keselamatannya. Dan merekapun harus mempunyai perasaan dan keyakinan bahwa Anda begitu mencintainya.


BAB 10.

MEMBANTU PADA YANG LAIN

Pengenalan yang benar terhadap Tuhan akan menyebabkan kita mencintai Nya dan mencintai apa yang dicintai Nya.

Kebanyakan madzhab mempunyai pokok-pokok yang akan membentuk esensi dari madzhab tersebut. Yahudi dalam sejarah madzhabinya, mempunyai sebuah perkataan dari Robbi Hillel salah satu Rahib madzhab yang mengatakan:

Suatu hari, salah satu dari orang-orang munkar mengatakan: "Apakah kamu mampu mengatakan kepadaku tentang apakah Yahudi itu, dalam keadaan berdiri dengan sebelah kakimu?"

Dia dengan ringan menjawab:"Sesuatu yang kamu sendiri tidak mau menerimanya dan tidak menyukainya, maka janganlah kamu lakukan hal itu untuk orang lain".

Imam 'Ali (as) pun mempunyai nasehat semacam ini untuk para pengikutnya. Para Muslim mempunyai kewajiban untuk memberikan zakat dari penghasilan mereka untuk dimanfaatkan dalam menolong orang-orng yang membutuhkan, membantu para musafir yang tertunda di perjalanan, membebaskan para budak (dsb), sehingga dengan cara ini kewajiban akhlak untuk membantu sesama akan terlaksana. Dengan memberikan bantuan kepada sesama inilah maka bagian yang tidak bisa dipisahkan dari keimanan manusia akan terbentuk.

Esensi kebanyakan dari agama-agama adalah kisah-kisah dan riwayat kecintaan. Sebagai contoh, dalam surah pertama Injil dikatakan tentang bagaimana Tuhan telah menciptakan alam, penuh dengan interaksi kecintaan antara makhluk-makhluk Nya. Dalam Injil interaksi antara manusia dengan alam, laki-laki dengan perempuan dan manusia dengan Tuhan disifatkan sebagai sebuah interaksi yang harmonis dan penuh dengan penghormatan.

Keseluruhan kitab-kitab langit penuh dengan kisah-kisah yang menunjukkan bagaimana Tuhan berkehendak supaya cinta yang telah hilang bisa dibimbing ke tujuan yang dimaksud. Jiwa pemaaf, penolong dan senantiasa memegang kebenaran serta sampai pada ketenangan yang abadi, merupakan hal-hal yang asli dari terbentuknya kisah hubungan manusia dengan Tuhan. Pengenalan yang sahih akan Tuhan akan menyebabkan kita mencintai Nya dan mencintai apa yang dicintai Nya. Ini merupakan paling aslinya kesimpulan yang dengan pengajaran tentang Nya kita akan sampai pada Nya, tetapi bagaimana kita bisa melangkah ke arah ide dan tujuan ini? Di bawah ini adalah usulan-usulan yang mengkhususkan hal-hal tersebut:
" Kenalilah Tuhan dari hubungan Nya dengan manusia, bukannya mujarrat dari makhluk-makhluk Nya.

Tuhan adalah sebuah wujud yang menciptakan manusia dan maujud-maujud alam, sebuah Pelindung tanpa pelindung, yang berbicara dengan hamba Nya melalui ilham, mengirimkan utusan-utusan Nya untuk membimbing manusia ke arah kebenaran dan memperhatikan akhir dari kehidupan manusia.

Ketika kita menyadari kepada siapa Tuhan telah begitu menaruh perhatian Nya, maka kita akan dibuat takjub dan kagum karenanya. Bani Israil sering kali tidak ridha dengan apa yang diperintahkan oleh Tuhan dan senantiasa mencari dalil untuk menghindari apa yang dikehendaki Nya. Bahkan kemudian mereka mencari tuhan-tuhan bohongan dengan pergi ke arah penyembahan anak sapi Samarra. Tetapi Tuhan tetap saja bersikap lembut pada mereka dan tetap mengirimkan utusan-utusan Nya untuk memberi hidayah dan memberikannya lagi berkali-kali kepada mereka serta menerima taubah mereka berkali-kali pula.

Masih (as) mempunyai banyak sahabat diantara orang-orang kaya serta terpandang, tetapi dia juga mempunyai sahabat-sahabat dari kalangan orang-orang terlantar seperti para pengemis, gelandangan, orang-orang pendosa, perempuan-perempuan tercela, bahkan para pencuri yang telah ditarik ke tiang salib.

Begitulah aturan Tuhan, tidak pernah membedakan antara kebudayaan, lingkungan sosial, homogenitas keturunan dan sebagainya. Penyamarataan seperti ini akan memberri pengaruh yang dalam terhadap akhlak dan perbuatan anak sedemikian hingga mereka senantiasa memandang orang lain dengan hormat.

" Jadilah contoh dalam perbuatan-perbuatan Anda.

Penjelasan akan sifat-sifat Tuhan kepada anak-anak meskipun merupakan jalan yang positif tetapi tidaklah cukup buat mereka. Perbuatan dan cara serta reaksi Anda terhadap sesuatu mempunyai pengaruh yang lebih dibanding dengan perkataan-perkataan Anda untuk anak-anak. Turut campur yang Anda lakukan, aqidah, candaan, berbagai macam perhatian yang Anda miliki, atau perhatian Anda terhadap persoalan-persoalan tertentu, akan diambil oleh anak Anda dan akan menjadi perhatian yang kemudian akan membentuk kepribadian anak Anda.

" Sertakanlah anak-anak Anda dalam membantu sesama.

Di dunia yang penuh dengan manusia-manusia fakir dan kekurangan. Anak-anak akan dengan mudah menemukan sarana untuk mengungkapkan jiwa sosial yang ada dalam dirinya. Aktivitas ini hanya membutuhkan solidaritas, kecerdasan dan terkadang sedikit alasan dan landasan.

Anda bisa terjun dalam membantu dan memberi pertolongan pada fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan, bersama-sama anak Anda. Ikutilah acara-acara kunjungan pada orang-orang yang membutuhkan bantuan, orang-orang sakit, panti-panti jompo atau yayasan-yayasan orang cacat. Terjunlah ke dalam pengumpulan bantuan-bantuan atau dana-dana sosial atau berikanlah pakaian-pakaian atau barang-barang yang telah tidak Anda pakai lagi kepada orang-orang yang membutuhkan. Aktivitas-aktivitas dalam hal ini begitu banyak dan tak terbatas jumlahnya.

" Ajarkanlah kepada anak Anda untuk pemurah kepada orang lain dan ringan tangan dalam membantu sesama.

Ajarkanlah kepada anak Anda bahwa kelembutan dan penyayang akan membentuk suatu hubungan yang serasi dengan pihak lain. Jika Anda memberi bantuan kepada orang lain dari satu pihak, tanpa merasa membutuhkan dan menginginkan pertolongan dari orang lain, maka Anda akan merasakan bahwa diri Anda lebih baik dari orang lain dan secara tidak Anda sadari, Anda telah mentransferkan jiwa tak terpuji kepada anak Anda. Sementara jika Anda menerima bantuan dari orang lain dengan penuh kerendahan hati maka Anda akan menemukan hubungan kelembutan yang lebih kuat antara sesama Anda.

Anbiya adalah para manusia yang mewakafkan kehidupannya kepada orang lain, dengan wujud ini mereka memberi bantuan dan memusatkan perhatian kepada orang lain dengan memberi bahan makanan, air minum dsb.

Mendengarkan perkataan orang lain berarti belajar sesuatu yang baru. Mengabulkan bantuan orang lain dengan rendah hati akan semakin memperdalam hubungan persahabatan dan kasih sayang di antara kita. Menghormati terhadap fikr, madzhab dan tata cara kehidupan, pekerjaan dan cara-cara pengajaran orang lain, berada dalam derajat berusaha untuk memberi landasan dalam membentuk masyarakat yang sehat untuk seluruhnya. Menerima persahabatan dari madzhab-madzhab yang berbeda, usia yang berbeda, kebudayaan dan masyarakat yang berbeda sama arrtinya dengan memperdalam pemahaman kita akan Tuhan.


BAB 11.

BELAJAR TENTANG SELURUH AGAMA DAN MADZHAB

Pengenalan terhadap seluruh agama dan aqidah-aqidah yang ada akan memperkuat kepercayaan-kepercayaan aqidah yang kita miliki.

Agama-agama yang berbeda dalam sepanjang sejarah, terbentuk dari pengaruh-pengaruh situasi dan kondisi dari kebudayaan-kebudayaan yang berbeda. Agama-agama Tauhid seperti Islam, Masehi dan Yahudi merupakan agama manusia yang paling terkenal yang mempunyai keyakinan terhadap Tuhan yang Satu. Agama-agama selain agama Tauhid menyembah tuhan-tuhan mereka yang memiliki bentuk yang bermacam-macam: Hinduism dan Shintoism adalah merupakan agama dari jenis ini. Sedangkan Taoism dan Budhism lebih banyak menekankan akan keberadaan dan kesudahan. Sementara sebagian dari agama yang lain mengambil ilham dari alam seperti agama-agama kulit merah, kabilah-kabilah di Afrika dan penduduk asli Australia (kaum Aborigin).

Pada masa sekarang ini, pengenalan para remaja terhadap agama dan aqidah lain mempunyai kepentingan yang sangat banyak. Kita membutuhkan terbentuknya interaksi dengan seseorang yang mempunyai pemikiran yang berbeda dan kitapun harus belajar bagaimana bisa mengadakan hubungan yang erat, meskipun dengan adanya perbedaan pemikiran yang terdapat dalam masyarakat. Kita hidup di sebuah dunia yang tidak mempunyai keyakinan-keyakinan tertentu di dalamnya. Fenomena-fenomena semacam perpindahan dan penyebaran aqidah dan pemikiran tanpa adanya keterbatasan-keterbatasan, akan memperkuat dan memperbanyak pengabungan seperti ini. Anak-anak Andapun kemungkinan akan berhadapan dengan pemikiran-pemikiran yang berbeda dalam lingkungan sekolah dan lingkungan teman-teman bermainnya.

Perbedaan agama bisa berubah menjadi paling kuatnya pelaku pemecah belahan masyarakat, hal ini dikarenakan setiap agama mengaku dirinya berada dalam kebenaran dan menisbatkan kebatilan dan kesesatan kepada seluruh agama yang lain. Dikarenakan agama mempunyai pengaruh yang banyak dalam pembentukan kebudayaan suatu negara, maka I'tiqad terhadap peletakan posisi pada paling baiknya din dan tafakkurnya sendiri dan menafikan pemikiran yang lain, pun telah memasuki kebudayaan masyarakat, dan hal ini telah menjadi sumber dari berbagai permusuhan dan dari terhentinya sifat-sifat toleransi antar sesama, yang kadang-kadang muncul dalam bentuk perang aqidah.

Jika Anda ingin bergerak ke arah masyarakat yang disana antara satu dengan yang lain saling bekerja sama dan hidup membantu serta saling menolong sesama yang lain serta perbedaan-perbedaan yang ada di antara mereka bisa diselesaikan dengan perbincangan maka hendaklah anak-anak kita mencari pengetahuan dan kemahiran-kemahiran yang bisa mengarahkan ke tujuan ini. Salah satu kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat biasanya adalah pada terhentinya pemahaman akan penghargaan terhadap pandangan-pandangan dan keyakinan yang berbeda yang terdapat antara satu dengan yang lain. Dari sini akan muncul rasa takut antara satu dengan yang lain, sebuah ketakutan yang bisa berubah ke arah permusuhan. Pengenalan terhadap pikiran, aqidah dan ruhaniyyat orang lain akan menyebabkan berubahnya perasaan takut ini menjadi penghormatan kepada selainnya. Salah satu faedah dari pengenalan terhadap seluruh agama dan aqidah adalah semakin kuatnya kepercayaan-kepercayaan agama dan aqidah.

Setiap agama mempunyai nilai-nilai yang akan membantu memberikan informasi kepada para pengikutnya tentang dunia sekitar, sehingga akan membuat para pengikutnya semakin baik dalam mengenali dunia lingkungannya dengan gambaran yang lebih luas dan meliputi. Dengan maksud pengenalan anak-anak Anda terhadap agama lain, perhatikanlah hal-hal berikut:
" Perkenalkanlah anak-anak Anda dengan agama-agama yang berbeda yang terdapat dalam lingkungan masyarakat dimana dia berhadapan dengannya.

Jelaskanlah kepada anak Anda tentang sunnah-sunnah madzhabi yang berkembang di dalam masyarakat. Sebagian dari sunnah-sunnah dan aktivitas-aktivitas tersebut antara lain:

- Hari Raya Idul Fitri, Crismas, Tahun Baru Masehi dan Hari-hari besar Yahudi atau Zoroaster.

- Hari-hari ibadah seperti Bulan Ramadhan dan Hari Paskah.

- Baju-baju yang senantiasa dipakai oleh para ruhani, pendeta, rahib dan macam-macam baju yang biasa dipakai oleh para pengikut suatu madzhab.

- Mengunjungi tempat-tempat ibadah, seperti : masjid, gereja, kuil dsb.

- Mempelajari cerita-cerita madzhabi khususnya cerita-cerita yang ditulis untuk anak-anak.

- Pergunakanlah sumber-sumber yang bisa terjangkau tangan Anda seperti: datanglah ke perpustakaan, toko buku atau toko-toko barang-barang elektronik visual dan siapkanlah sumber-sumber yang diperlukan untuk pengajaran anak-anak Anda.

" Ketika Anda sedang membicarakan tentang pemikiran dan madzhab lain maka tampakkanlah penghormatan Anda.

Jangan sekali-sekali Anda menyinggung aqidah-aqidah yang dimiliki oleh orang lain. I'tiqad dan iman seseoarang akan membenrtuk kepribadian mereka serta merupakan petunjuk dan titik harapan dalam kehidupan mereka. Carilah senantiasa hal-hal yang positif dan konstruktif dalam aqidah-aqidah orang lain.

" Terimalah unsur-unsur berharga dari seluruh agama dengan mempertahankan landasan dari I'tiqad Anda sendiri, dengan demikian Anda akan merasa cukup dengan yang telah Anda miliki.

Tidak perlu kita menerima unsur-unsur yang berasal dari agama-agama lain yang mempunyai perbedaan dengan ushul-ushul kita. Tetapi unsur-unsur yang berada dalam landasan I'tiqad Anda dan merupakan suatu hal yang diperkenankan serta menyebabkan semakin kuat dan semakin sempurnanya I'tiqad Anda,maka terimalah dia tanpa adanya kefanatikan.

Janganlah Anda memperhatikan adanya perbedaan I'tiqad dalam sebuah agama, tetapi perhatikanlah persamaan-persamaan yang ada di dalamnya. Dengan cara ini Anda akan mampu memperkuat I'tiqad Anda dengan mengambil unsur-unsur dari agama dan madzhab yang lain. Demikian juga, dengan adanya hal ini Anda akan mempunyai perasaan yang mudah dan ringan, ketika mungkin suatu saat anak Anda mempunyai perbedaan I'tiqad dengan Anda.


BAB 12.

BERBEDA DENGAN YANG LAIN

Jelaskanlah kepada anak Anda bahwa I'tiqad terhadap sebuah agama tertentu akan bisa menyebabkan munculnya perbedaan dengan yang lain.

Zaman kita hidup sekarang ini bisa diibaratkan sebagai sebuah zaman tak bermadzhab dan zaman sekuler. Kebanyakan dari masyarakat tidak bisa diperbandingkan dengan masyarakat yang telah lalu. Sebagian dari mereka tidak mempunyai keyakinan terhadap adanya Tuhan dan hari demi hari orang-orang yang ikut serta dalam seremoni ritual semakin berkurang, tetapi kebanyakan dari masyarakat mencari maknawiyat baru untuk dirinya dan anak-anak mereka dan jawaban-jawaban madzhabi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan maknawi mereka. Oleh karena itu kita tidak bisa mengatakan bahwa mereka tidaklah beragama.

Kebanyakan anak-anak beriman yang dididik dalam masyarakat sekuler dan non madzhabi seperti ini akan merasakan berbeda dengan orang-orang yang berada di sekeliling mereka. Perbedaan-perbedaan ini terkadang begitu menarik perhatian seperti: ketika anak Anda berada di dalam sebuah sekolah yang semuanya membawa bekal makanan sementara anak Anda berpuasa, atau anak Anda sendirian datang ke mushala untuk melaksanakan kewajiban shalatnya atau …… Dengan masuknya seorang anak ke sekolah, maka dia akan diperhadapkan dengan orang-orang yang berbeda. Ketika dia ingin melakukan aktivitas kelompoknya maka dia akan berusaha untuk menyesuaikan dirinya dengan kelompok dimana dia berada. Dengan hal ini pelajaran-pelajaran yang telah dia dapatkan di dalam rumah yang berbeda dengan apa yang terdapat di dalam kelompoknya, pasti akan dia tinggalkan.

Sementara itu dengan masuknya anak ke dalam usia pra remaja, maka dia akan menjadi pengkhayal. Mereka akan mencari sebuah ushul dimana kehidupan mereka akan berjalan di atas ushul tersebut. Begitu lingkaran pandangan mereka semakin besar dan meluas, maka mereka pasti akan mulai mencari posisi dirinya di tempat mereka berada. Ketika mereka telah mampu menggambarkan peran untuk dirinya yang membuatnya puas maka perlahan-lahan mereka akan merasakan adanya penyatuan dengan peran gambarannya tersebut. Psikologis yang semacam ini akan bisa menyebabkan mereka siap untuk mendekati dan meminati sebuah aqidah madzhabi.

Dengan memperhatikan hal-hal yang memberikan pengaruh seperti tersebut di atas, persiapkanlah anak-anak Anda untuk menerima bahwa dalam waktu dekat mungkin mereka akan sampai pada I'tiqad dan keyakinan-keyakinan madzhabi yang sama sekali berbeda dengan yang lainnya. Berbeda dengan yang lain, asalkan berasal dan membawa sisi-sisi yang positif dari sebuah kepribadian, maka hal ini termasuk sebuah fadhilah.

" Jelaskanlah kepada anak Anda tentang apakah yang dimaksud dengan kemiripan dan perbedaan dengan yang lain.

Perbincangkanlah dengan anak-anak Anda bahwa mungkin kita mempunyai perbedaan dengan yang lain dari sisi-sisi yang penting. Katakanlah tentang perbedaan dan kemiripan yang Anda saksikan di lingkungan sekitar Anda (misalnya perbedaan antara ayah dan ibu, kakak pereempuan dengan adik laki-laki, teman dengan tetangga, dsb), Anda bisa memaparkan perbedaan antara orang-orang dewasa dengan anak-anak kecil dan sebagainya. Seorang pra remaja telah mampu pula mentoleransi adanya perbedaan aqidah, pandangan-pandangan beragama dan perbedaan-perbedaan fikri yang ada di sekitar mereka.

" Relalah dengan apa adanya Anda.

Anak-anak dengan semakin berlalunya masa maka akan semakin tumbuh dan membesar, mereka akan merasakan pribadinya sebagai seorang yang mempunyai perbedaan dengan kedua orangtuanya, teman-teman bermain dan teman-teman sekelasnya. Degan adanya posisi anak yang seperti ini, maka perhadapkanlah dia dengan kepercayaan dirinya yang harus semakin bertambah pula, kemudian perhatikanlah apakah perbedaan kepribadian yang ada dalam dirinya muncul dari kemahiran-kemahiran tertentu yang dia miliki ataukah berhubungan dengan bentuk dan profil, pekerjaan dan penghasilah ataukah berhubungan dengan keyakinan-keyakinan yang mereka miliki.

" Tulislah hal-hal yang berhubungan dengan tasyakur kepada Tuhan.

Berilah semangat kepada anak Anda untuk memperhatikan kejadian-kejadian yang berlangsung sepanjang hari. Misalnya tentang: Siapakah dia, dengan teman seperti apa dia bermain, mainan seperti apa yang dia sukai, makanan apa yang telah dia makan, dan fikiran apa yang dia lakukan sepanjang hari ini yang berhubungan dengan Tuhan.

" Pastikan esensi diri Anda.

Siapkanlah sebuah formulir yang di dalamnya terdapat pertanyaan-pertanyaan seperti nama, umur, jenis kelamin, keturunan, bahasa, tinggi badan, warna rambut dan kulit muka, alamat, kemahiran khusus, keberhasilan-keberhasialan yang telah diraih, teman dekat, serta kesenangan (sesuatu yang menyebabkan kesenangan dan menampakkan pandangan tentang Tuhan ). Berikanlah formulir ini kepada anak Anda dan berilah kesempatan padanya untuk mengisinya. Dan Anda pun bisa menuliskan pandangan-pandangan yang Anda miliki di dalamnya.

" Ajarkanlah cara-cara mengambil keputusan pada anak Anda.

Pengambilan keputusan merupakan sebuah ketrampilan yang harus dipelajari (iktisabi). Para orangtua yang memberi kesempatan kepada anaknya untuk mengambil keputusan dan mengambil pelajaran dari pengalaman-pengalaman dan kesalahan-kesalahannya maka berarti dia telah membantu anak dalam membentuk sikap aktifnya dalam kelompok teman-temannya. Anak-anak semacam ini, sebelum dia sempat dipengaruhi oleh temannya akan mampu untuk mempengaruhi temannya terlebih dahulu.

- Anak umur 4 - 5 tahun.

Letakkan anak dalam usia ini senantiasa pada dua pilihan yang baik sehingga dia bisa mengambil keputusan yang disukainya tanpa membahayakan dirinya. Sebagai misal: sebagai pengganti dari perkataan: "Maukah Mama bacakan sebuah cerita yang bagus buatmu?", gantilah dengan "Manakah cerita yang lebih kamu suka, cerita yang di dalam buku ini ataukah yang di dalam buku lainnya?".

- Anak umur Sekolah Dasar.

Jelaskanlah kepada anak Anda bagaimana menentukan pilihan dan mengambil keputusan. Sebagai contoh, tanyakan padanya: "Kitab apakah yang kamu suka untuk mempelajarinya sehingga Mama bisa menyiapkannya untukmu?" atau "Maukah kamu memimpin do'a sebelum makan?".

- Anak usia SLTP.

Pada masa ini, pra remaja telah mampu mengambil keputusan tentang cara-cara mengembangkan ruhani dan maknawiyatnya. Tanyakan padanya: "Pekerjaan mana yang kamu suka untuk melakukannya?" atau "Maukah hari ini kamu menjadi imam shalat untuk keluarga?".

Persiapkanlah anak Anda untuk kesempatan-kesempatan khusus yang mungkin suatu saat akan berada di dalamnya. Kadang-kadang anak-anak ketika menerima sebuah perintah madzhabi dan mengamalkannya dalam lingkungan yang non madzhabi akan menerima reaksi-reaksi atau tekanan-tekanan yang tak menyenangkan. Oleh karena itu orangtua harus mengantisipasi hal ini dan tetap memberi semangat padanya serta tak lupa membantu kesulitannya sehingga anak tidak akan kehilangan kepercayaan dirinya.

" Perbincangkanlah tentang perbedaan-perbedaan dengan yang lain, bersama anak Anda.

Katakan pada anak Anda bahwa perbedaan bukan hanya merupakan sesuatu hal yang baik, melainkan perbedaan pun bisa menyebabkan kemandirian yang lebih seseorang, dari yang lainnya. Ceritakan tentang pengalaman masa kanak-kanak Anda pada mereka sehingga mereka tidak merasa sendirian dalam menghadapi tekanan lingkungan. Berikan kepercayaan padanya bahwa seseorang yang berbeda dengan orang lain akan mempunyai kekuatan untuk menciptakan perubahan-perubahan yang penting dalam kehidupan di sekelilingnya. Katakan padanya bahwa iman dan madzhab yang dimilikinya merupakan hadiah Ilahi yang harus senantiasa dijaga. Akan tetapi jangan lupa, senantiasa halangilah perasaan sombong dan merasa lebih tinggi dan lebih baik dari orang lain yang sekiranya akan muncul dari diri anak.


BAB 13.

MENERIMA KEBAIKAN DAN MEMERANGI KEBURUKAN

Belajar tentang Tuhan merupakan landasan yang kuat untuk tumbuhnya kepribadian maknawi manusia.

Memberi pelajaran tentang Tuhan kepada anak-anak berbeda dengan mengajarkan perbuatan-perbuatan terpuji untuk mereka, karena madzhab bukanlah akhlak. Dan pengajaran akhlak pun mempunyai perbedaan pula dengan pengajaran tentang iman, karena jangkauan iman lebih luas dan menyeluruh daripada akhlak. Iman berhubungan dengan ketaatan, harapan, keyakinan, kepercayaan dan juga cinta. Dengan kata lain, Tuhan selain memberikan aturan-aturan dalam kehidupan manusia, Dia juga memberikan kepandaian serta kecerdasan padanya, Dia merupakan Penyelamat sekaligus Penyayang dan Pemurah. Dia adalah Pemberi kekuatan pada segala sesuatu, menepati setiap janji yang diucapkan Nya, juga senantiasa meletakkan kita dalam lindungan Nya.

Pengajaran akan hal-hal yang berhubungan dengan pokok-pokok penjelasan tentang manakah yang benar dan manakah yang salah hanyalah merupakan sebagian dari pengajaran tentang Tuhan. Dengan mengikuti pengajaran tentang baik dan buruk ini maka akan begitu banyak terlihat ilham dan pemikiran-pemikiran yang bersumber dari mata air iman. Tentu saja pengajaran tentang Tuhan ini tidak terpisah pula dari pengajaran tentang baik dan buruk yang dipelajari oleh seseorang.

Fiksi-fiksi lama dengan cara yang begitu baik dan indah, mampu mengungkapkan pengaruh-pengaruh yang muncul secara menakjubkan ketika seseorang berhadapan dengan sebuah contoh atau sesuatu yang ideal:

"Pada zaman dahulu kala seseorang melukiskan gambar seraut wajah di sebuah batu gunung. Wajah seorang pemuda yang menampakkan sifat keberaniannya dan sangat menarik perhatian. Para penduduk setempat percaya dengan sepenuhnya bahwa pada suatu saat nanti seorang pemuda dengan wajah persis seperti sang pemuda yang terlukis di batu tersebut akan datang ke desa mereka. Dalam kepercayaan mereka, pemuda tersebut mempunyai jiwa pemberani dan akhlak yang begitu baik yang kemudian akan muncul sebagai pemimpin desa.

Salah seorang pra remaja yang senantiasa melewati tempat lukisan tersebut, mendengar pula cerita-cerita yang beredar dikalangan penduduk. Setiap hari, subuh dan petang dia mendatangi sang pemuda dan mengamatinya dengan rendah diri dan sangat penuh penghormatan dan secara seksama memperhatikan pula setiap bagian-bagian yang terdapat di dalam seraut wajah tersebut. Lama kelamaan si pra remaja ini telah berada di bawah pengaruh sang pemuda dan menjadi pencinta sempurnanya. Wajah dalam batu tersebut telah menjadi ilham baginya, sedemikian rupa sehingga diapun memiliki harapan menjadi seseorang yang istimewa seperti keistimewaan yang dimiliki oleh sang wajah pemuda tersebut yang selama ini diimpikan oleh penduduk setempat.

Akhirnya tiba pada suatu hari, dimana desa terancam oleh bahaya besar. Penduduk setempat kehilangan cara untuk mengatasi ancaman tersebut. Pra remaja yang kini telah berubah menjadi seorang pemuda gagah dan berani menemukan jalan keluar untuk mengatasi kesulitan yang mengancam desanya. Masyarakatpun berbondong-bondong mengikut di belakang sang pemuda tersebut dan mentaati setiap nasehat-nasehat yang dilontarkannya, dan akhirnya bahayapun berlalu dan desa menjadi aman dan tentram kembali. Kemudian ditengah-tengah kebahagiaan yang sedang berlangsung atas kemenangan desa tersebut, tiba-tiba seorang perempuan tua yang berada di antara mereka berteriak seraya menunjuk ke arah seraut wajah di belahan batu gunung, sambil berkata berkata : "Lihatlah !! Pemuda yang memimpin kita persis seperti wajah pemuda di belahan batu gunung di atas sana".

Sang pemuda dikarenakan perhatiannya yang dilakukan secara terus menerus terhadap lukisan seraut wajah tersebut, perlahan-lahan tumbuh dan besar dengannya dan hidup dalam gambaran-gambaran yang dimilikinya. Ketika Anda memberi pengajaran pada anak-anak Anda, maka tekankanlah pada peletakan pengaruh-pengaruh yang kontinue dalam mengikuti teladan-teladan yang terbaik. Belajar tentang Tuhan merupakan landasan yang kuat untuk tumbuhnya kepribadian manusia. Cara-cara berikut ini akan membantu Anda dalam melaksanakan program-program pengajaran maknawi dan akhlaki dalam diri anak Anda:

" Perkenalkanlah perintah-perintah Ilahi dalam bentuk-bentuk perubahan positif yang muncul.

Katakanlah pada anak Anda tentang kapan dan di mana Tuhan menurunkan perintah-perintah Nya yang berhubungan dengan cara-cara kehidupan manusia, dalam bentuk cerita yang sesuai dengan usia anak Anda. Seperti misalnya: Tuhan menurunkan 10 Perjanjian Nya pada zaman Hadzrat Musa (as) dimana Bani Israil baru saja terlepas dari cengkraman perbudakan dan penindasan Fir'aun. Dan setelah menempuh banyak kejadian, akhirnya mereka (Bani Israil ) menginginkan untuk memulai kehidupan baru mereka. Dengan adanya 10 Perjanjian ini Tuhan mengingatkan pada mereka tentang apa yang harus mereka lakukan jika mereka menginginkan senantiasa sebagai masyarakat yang terangkat dan terhormat. Dengan adanya pengenalan dan mempelajari asbabun nuzul sebuah ayat, maka Anda akan lebih baik dalam memahami sebuah perintah Ilahi yang diturunkan untuk umat manusia dan berarti pula Anda akan semakin berhasil dalam mentransferkan pengetahuan Anda kepada anak Anda.

" Senantiasa benarkanlah perbuatan-perbuatan yang baik.

Jika Anda menginginkan perbuatan-perbuatan terpuji anak menjadi semakin kuat, maka janganlah Anda terlena hatta dengan paling kecilnya perbuatan-perbuatan terpuji yang dilakukan oleh anak Anda, tetapi berikanlah kepadanya semangat kepada hal kecil yang telah dilakukannya sehingga dia akan tertarik untuk mengulangi perbuatan tersebut. Jangan lupa berikan pula perhatian pada perbuatan-perbuatan terpuji yang dilakukan oleh orang lain, seperti misalnya: "Lihatlah ! Betapa si Fulan telah melakukan perbuatan yang sangat terpuji" atau "Jika kamu melakukan perbuatan terpuji tertentu, maka Mama akan sangat bangga padamu".

Pada sisi lain, apabila Anda tidak menginginkan perbuatan-perbuatan tercela muncul dalam diri anak, maka janganlah Anda memberi perhatian serius pada perbuatan-perbuatan tercela yang dilakukan oleh anak Anda, sehingga dengan demikian dia akan melupakan untuk melakukannya lagi. Janganlah Anda duduk dengan manis untuk menyaksikan perbuatan-perbuatan tercela yang ditayangkan dalam film-film televisi atau video. Janganlah pula senantiasa melecehkan masyarakat karena perbuatan-perbuatan yang mereka lakukkan.

" Ajarkanlah peraturan-peraturan madzhabi kepada anak, secara terbatas dan mulailah untuk mengenalkan hal ini dari persoalan-persoalan yang sederhana.

Sebagian anak menggambarkan bahwa agama penuh dengan seluk beluk perintah dan hanya berbicara tentang "jangan" dan "harus" di dalamnya, sehingga sama sekali tidak memberi pilihan apalagi kebebasan pada manusia untuk memilih keputusan. Oleh karena itu mereka tidak memiliki ketertarikan sama sekali untuk mengenal madzhab.

Padahal perintah-perintah Tuhan begitu terbatas adanya dan sangatlah sederhana apabila diperhatikan dengan seksama. Untuk agama Islam telah diturunkan furu'uddin dalam beberapa hal yang terbatas, sementara untuk Yahudi terdapat hanya 10 Perjanjian, sedangkan untuk Zoroaster mempunyai 3 prinsip asas dalam keyakinan agama mereka, demikian pula Budda pun mempunyai hanya 8 perintah asli dalam agamanya.

" Ajarkanlah ushul madzhabi sesuai dengan usia yang dimiliki oleh anak Anda.

- Anak-anak usia 4 -5 tahun.

‌أ. Jelaskanlah ayat-ayat dari kitab Ilahi dengan bahasa anak-anak sehingga mereka bisa memahaminya dengan mudah.

‌ب. Ajarkanlah perintah-perintah Ilahi dalam bentuk cerita-cerita sejarah.

‌ج. Setiap cerita mempunyai kesimpulan yang tertentu dan khusus, dan Anda janganlah berusaha untuk mengambilkan atau mengatakan kesimpulan dari sebuah cerita kepada anak Anda, tetapi berikanlah kesempatan padanya untuk menyimpulkannya sendiri.

- Anak-anak usia Sekolah Dasar.

‌أ. Ajarkanlah perintah-perintah Ilahi dalam bentuk aslinya tetapi dengan pengungkapan yang sederhana.

‌ب. Mintalah kepada anak Anda untuk mengungkapkan perintah-perintah Ilahi sesuai dengan pemahamannya dan dengan bahasa yang dimilikinya.

‌ج. Perlihatkanlah peraturan-peraturan tersebut dalam kehidupan sehari-hari dan pengalaman-pengalaman anak Anda dan juga dalam hubungan sosialnya dengan masyarakat dalam masa pertumbuhannya.

- Anak-anak usia SLTP dan pra remaja.

‌أ. Makna-makna yang berbeda dari sebuah perintah, telah sesuai untuk Anda jelaskan pada anak-anak dalam usia ini. Seperti misalnya katakan pada anak Anda tentang perintah "Jangan membunuh seseorang" adalah bukan terbatas pada pembunuhan manusia saja, tetapi termasuk di dalamnya pengertian akan pentingnya menghormati keselamatan dan harga diri seseorang.

‌ب. Jelaskanlah kepada anak Anda akan kemungkinan-kemungkinan yang sekiranya muncul dalam pelaksanaan sebuah perintah. Seperti: "Apakah bisa membunuh seseorang untuk menyelamatkan seseorang yang lain?".

‌ج. Perbincangkanlah dengan anak Anda tentang alasan dan niat dari sebuah amalan yang dilakukan oleh manusia. "Apakah kesimpulan dari sebuah amal bisa memperjelas esensi dari amal tersebut?", "Apakah perbuatan dengan niat yang baik sama dengan melakukan perbuatan yang sama tetapi dengan alasan riya?".

" Ajarkanlah kepada anak Anda tentang apa yang harus diperbuat ketika sebuah perintah sudah tidak diperhatikan lagi.

Setiap agama pada satu sisi mengajak manusia ke arah ketaatan pada perintah-perintah Ilahi dan pada sisi lain menerima pula taubah yang dilakukan oleh manusia-manusia yang pada dasarnya tidak pernah lepas dari kesalahan, serta memperkenalkan jalan-jalan untuk memperbaiki kesalahan. Anda sebagai orangtua yang bijak hendaklah pula menerima permintaan maaf anak-anak Anda karena kesalahan-kesalahan yang telah mereka perbuat dan meminta padanya untuk mengadukan pula hal ini ke hadapan Ilahi untuk memohon ampunan Nya. Dengan cara seperti ini, yakinlah anak Anda kemudian akan memperbaiki kesalahannya dan berusaha untuk tidak mengulangi lagi apa yang telah diperbuatnya. Berikanlah kepercayaan pada anak Anda bahwa Anda tidak pernah sedikitpun menyimpan dendam atas kesalahan-kesalahan yang telah mereka lakukan, karena ketika mereka telah mengakui kesalahan yang mereka lakukan dan berusaha untuk memperbaiki diri, Anda akan melupakan hal itu untuk selamanya. Dengan hal ini berarti Anda telah membimbing dan mengarahkan anak Anda ke jalan Tuhan.


TANYA JAWAB

" Kapankah anak bisa diperkenalkan dengan keyakinan terhadap Tuhan?

Sebelum Anda berbicara tentang Tuhan bersama anak Anda, maka terlebih dahulu ciptakanlah suasana untuk anak Anda sedemikian rupa sehingga anak merasakan kehadiran Tuhan di sekitar mereka.

Dan ketika kemampuan untuk memahami cerita-cerita dan kemampuan dalam menangkap perintah-perintah telah ditanggapi dengan reaksi yang positif, maka mulailah pengajaran tentang Tuhan untuk anak Anda.

" Apakah untuk memperkenalkan tentang Tuhan dan madzhab kepada anak, maka kita haruslah merupakan seorang yang bermadzhab pula?

Tuhan merupakan sebuah wujud yang lebih luas dari sekedar sebuah agama, karena Dia merupakan harapan setiap manusia dan setiap tafakkur. Sebagian manusia menganggap Tuhan sebagai sebuah wujud yang harus disembah dan ditaati, sebagiannya lagi menganggap Nya sebagai sebuah kesempurnaan dari semua sifat-sifat yang terpuji. Tidak ada bedanya, ke arah manakah Anda bermadzhab, hatta jika Anda adalah seorang yang tidak bermadzhab sekalipun, tidak ada masalah jika Anda ingin memperbincangkan tentang Tuhan dengan anak Anda.

" Jika kami tidak memiliki keyakinan akan Tuhan, bagaimana kami akan memperbincangkan hal ini dengan anak-anak kami?

Penelitian menunjukkan bahwa seluruh manusia sependapat tentang adanya gambaran Tuhan yang dimiliki oleh diri manusia, sebagaimana mereka memiliki gambaran akan kebaikan dan keburukan. Jika anak Anda sepakat dengan adanya sebuah wujud yang merupakan manifestasi dari kesempurnaan kebaikan dan orang-orang lain menamainya sebagai Tuhan, maka Anda bisa berbincang-bincang dengan anak Anda tentang Tuhan dengan kata-kata ini. Tidaklah penting sebuah penamaan, pada dasarnya manusia mempunyai persamaan dalam keberadaan dan kenyataan, tetapi pengenalan mereka tentang "wujud" yang satu ini berbeda antara yang satu dengan yang lain. Tuhan yang muncul dalam bentuk manifestasi sempurna dari kebaikan, lebih nyata dan lebih bisa untuk difahami oleh manusia, dari Tuhan yang hanya berada dalam lafzi serta pemahaman maujud yang ada dalam pikiran manusia.

" Apakah kita mampu mendidik anak dengan kesempurnaan tarbiyat tanpa berbicara tentang Tuhan kepada mereka?

Maknawiyat tidaklah sama dengan agama, meskipun agama yang hakiki haruslah berkhidmat pada maknawiyat. Maknawiyat memusatkan perhatiannya pada fenomena-fenomena melebihi perhatiannya terhadapi esensi dhahir untuk materi mereka, pemikiran tentang substansi wujud fenomena-fenomena, penemuan kekuatan-kekuatan seperti: harapan, semangat, kesetia kawanan dan kepercayaan dalam wujud manusia. Maknawiyat dari sisi alam, ketrampilan, musik, adabiyat, hubungan sosial, madzhab serta agama merupakan sesuatu hal yang memungkinkan untuk dipelajari. Anda bisa menggunakan salah satu dari cara-cara tersebut di atas untuk membantu pertumbuhan maknawi anak Anda. Belajar tentang Tuhan dari cara agama adalah salah satu cara yang begitu berpengaruh untuk pertumbuhan maknawi manusia, karena keyakinan-keyakinan mazhabi mempunyai saling keterkaitan dan menampakkan hasilnya dalam sepanjang zaman.

Yayasan-yayasan madzhabi, tempat-tempat suci madzhabi dan manasik-manasik agama merupakan pelindung-pelindung dari keyakinan madzhabi. Demikian pula masyarakat madzhabipun memberi esensi pada mereka.

" Bagaimana pengajaran harus dilakukan kepada anak, ketika orangtua mempunyai keyakinan yang berbeda?

Sebagian dari orangtua mendahulukan untuk memaparkan keyakinan-keyakinannya sendiri untuk anak-anak mereka kemudian memberikan pilihan pada anak-anak mereka untuk memilihnya. Sebagian yang lain dikarenakan adanya perbedaan keyakinan yang ada di antara mereka, memutuskan untuk tidak membicarakan tentang keyakinan-keyakinan agama dengan anak-anak mereka, sama sekali. Sebagiannya lagi, berusaha untuk menyelesaikan perbedaan yang ada dengan memberikan perhatian yang menguntungkan salah satu dari dua pihak atau mengarahkan kepada keyakinan yang ketiga dan mencapai persatuan di dalamnya, sehingga anak-anak mereka tidak perlu harus berhadapan dengan kesulitan-kesulitan fikri, melainkan mereka akan berhadapan dengan pengajaran I'tiqadi yang menyatu.

Sebelum mengambil salah satu dari cara-cara tersebut di atas, orangtua hendaknya membicarakan hal ini bersama-sama dengan mereka dan mengambil keputusan atas dasar pengetahuan. Lebih baiknya, ketika anak Anda telah mencapai usia pra remaja bimbinglah mereka secara perlahan-lahan ke arah pengambilan keputusan yang mandiri untuk dirinya.

" Apakah yang menyebabkan anak-anak kita tidak mempunyai minat untuk belajar tentang Tuhan?

Banyak penyebab yang mempengaruhi anak sehingga tidak memiliki minat terhadap agama, antara lain karena pengaruh teman-teman mereka, adanya manusia-manusia bermadzhab tetapi tidak mempunyai akhlak terpuji yang banyak mereka temukan di masyarakat, gambaran mereka tentang agama yang hanya berbicara tentang "harus" dan "jangan" dan membatasi kebebasan manusia, takut akan Tuhan karena kejahatan orang-orang yang bertanggung jawab terhadap pendidikan dan keselamatannya (di rumah maupun di sekolah), adanya pemikiran Tuhan sebagai sesuatu yang selama ini telah diperkenalkan padanya (adanya pengenalan yang salah akan Tuhan yang diberikan pada mereka), tidak adanya pengaruh dari gambaran Tuhan dalam kehidupan sehari-harinya dan pengalaman-pengalamannya, tidak terkabulnya do'a yang mereka lakukan dan sebagainya.

Menghadapi hal semacam ini, Anda haruslah pandai-pandai dalam mencari sebab asli dari ketiadaan minat belajar dari seorang anak. Dan Anda harus mencari jalan keluar dari permasalahan ini, sehingga anak akan memiliki alasan untuk mempelajari tentang Tuhan dalam dirinya.

" Jika anak kita begitu ketakutan dengan Tuhan, apa yang harus kita lakukan?

Untuk orang-orang yang bermadzhab, Tuhan senantiasa dihormati dan di takuti, dan hal semacam ini sudah merupakan sebuah perintah suci yang ada dalam sebuah madzhab. Ketakutan di sini bisa dikatakan dengan: mereka tidak suka untuk tidak memperhatikan dan tidak mengacuhkan Tuhan dengan segala perintah-perintah dan larangan-larangan Nya. Tetapi takut pada Tuhan dalam kehidupan seorang anak bisa jadi akan berubah menjadi sebuah kengerian yang sangat terhadap Tuhannya. Sayangnya, orangtualah yang biasanya memunculkan perasaan-perasaan seperti ini dalam diri anak. Mereka menggambarkan Tuhan sedemikian rupa sehingga menyerupai sebuah sosok pemaksa yang suka menyiksa serta angker dan penuh dengan perbuatan-perbuatan yang mengandung kebencian dan balas dendam. Orangtua dan terkadang guru pun mempunyai andil dalam ketakutan anak dalam menghadapi setiap hal yang mempunyai kekuatan dan keperkasaan melebihi dirinya. Sebenarnya, paling pertamanya gambaran yang dimiliki oleh seorang anak tentang Tuhannya biasanya persis sebagaimana gambaran yang dia miliki tentang orangtua dan guru-guru mereka, sebuah pantulan yang sangat sempurna antara keduanya.

Oleh karena itu, usahakanlah untuk memperbaiki gambaran-gambaran negatif yang dimiliki oleh anak tentang Tuhan. Tampakkanlah padanya sifat Rahman dan Rahim Nya, Pemurah dan Pemaaf Nya sehingga anak mampu menganggap Tuhan sebagai sahabat dekatnya yang senantiasa menemani dalam setiap keadaan. Katakan pada mereka bahwa penyiksaan-penyiksaan yang ada dan akan muncul, bukanlah disebabkan oleh sebuah pemaksaan dan keterpaksaan yang diciptakan oleh Nya, tetapi semua itu muncul dari kesalahan-kesalahan pilihan yang dilakukan oleh manusia. Usahakanlah pula untuk menciptakan waktu berdo'a dan ibadah Anda bersama anak Anda sebagai sebuah waktu yang menyenangkan dan menggembirakan.


KOSA KATA.

Budhisme: Salah satu dari agama yang ada di dunia, yang didirikan dan diperkenalkan oleh Siddartha Gautama (486-566 SM), berasal dari negara India dan baru-baru ini telah berkembang pula di Eropa dan Amerika Selatan. Budda sepakat bahwa manusia berada dalam kesusahan dan kesulitan, dan kesulitan serta adzab ini muncul dari keinginan-keinginan dan ketamakan mereka sendiri. Dengan mempelajari ushul manusia bisa mengalahkan keinginan dan khayalan-khayalannya untuk mencapai nirwana dan menyatu di dalam ruh abadi.

Crismas: Adalah hari kelahiran Isa Al Masih (as) yang dirayakan pada setiap tanggal 25 Desember. Masehi Ortodoks meyakini kelahiran Isa Al Masih (as) pada tanggal 7 Januari.

Delapan Ushul dalam Budda: Sebuah kumpulan ushul yang disusun untuk mengakhiri kesulitan dan kesusahan manusia dan membantu mengalahkan keinginan dan harapan-harapan manusia. Ushul ini meliputi: Benar dalam Kepercayaan, Benar dalam Pemikiran, Benar dalam Pembicaraan, Benar dalam Perbuatan, Benar dalam Pekerjaan, Benar dalam Berusaha, Benar dalam Bertafakkur, dan Benar dalam Berkonsentrasi.

Hari Kippur: Merupakan hari perbaikan dan kafarahnya dosa yang didalamnya para Yahudi berdo'a untuk pengampunan dosa dan harapan akan kehidupan yang baik untuk masa depan mereka.

Hinduisme: Salah satu agama yang terdapat di dunia, yang para pengikutnya pada umumnya tinggal di India. Mereka menganggap Brahmana sebagai unsurnya alam atau ruhnya dunia. Dan manusia pun bagian dari ruh ini yang jasmaninya akan tetap tinggal setelah kematian. Kewajiban manusia senantiasa harus senada dengan ruh ini.

Hari Paskah: Merupakan salah satu dari hari raya para pengikut Masih yang jatuh bertepatan dengan salah satu dari hari raya kaum Yahudi. Dalam keyakinan Masehi, Isa Al Masih (as) akan hidup kembali pada hari ini, setelah disalib. Dan dia akan datang di antara para khawaruyyunnya untuk kemudian naik ke langit tiga hari berikutnya.

Masehi: Salah satu dari agama Tauhid, dimana Isa Al Masih (as) adalah Nabinya. Masehi meyakini bahwa kemunculan Masih (as) telah dijanjikan sebelumnya, yang diisyarahkan dalam sejarah Yahudi sebagai penyelamat yang akan lahir. Hadzrat Masih (as) muncul di salah satu bagian dari Palestina dan Laut Mediterania. Dia berkeyakinan bahwa dosa akan membuat diri kita jauh dari Tuhan. Para Masehi meyakini bahwa dia adalah seorang manusia dan sekaligus Ruhnya Tuhan. Kehidupan, pelajaran dan kematian Isa Al Masih (as) membuat manusia terampuni, dan orang-orang yang melaksanakan perintah-perintah Masih maka akan sampai pada kehidupan yang abadi.

Iman: Adalah kekuatan dan kemampuan maknawi manusia yang termasuk di dalamnya tentang kepercayaan dan keyakinan akan kodrat yang lebih tinggi.

Protestanisme: Adalah cabang dari Masehi yang terbentuk bersamaan dengan munculnya Renaisans pada abad ke enambelas.

Reinkarnasi: Keyakinan akan terpisahnya ruh dari badan setelah mati dan lahirnya kembali ruh tersebut dalam bentuk materi yang baru.

Ushul dan Furu'uddin Islam: Berdasarkan keyakinan Ahli Sunnah, Islam mempunyai tiga landasan pokok agama: Tauhid, Nubuwwat dan Ma'ad. Sedangkan Syi'ah menambahkan dua ushul lagi di dalam pokok tersebut: Adl dan Imamah. Setiap muslim harus beriman terhadap ushul-ushul yang dimaksud. Furu'uddin: perintah-perintah yang diwajibkan untuk para muslim dalam mengerjakannya. Seperti: Kebersihan dan kesucian, mendirikan shalat, puasa pada

Catatan Kaki:
1. Ash- shaffaat ayat 39 - 62.
2. Allah dalam Surah Hujaraat ayat 13 berfirman: "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
3. Perkataan semacam ini tidak biasa dipergunakan dalam bahasa Persia dan dalam budaya agama Islam dan kebanyakan kalimat-kalimat masculine dan feminine gender dipergunakan dalam bahasan-bahasan yang jelas. Demikian juga penulis mengisyaratkan tentang Bapak Langit dan manusia sebagai anak-anak lelaki Nya sesuai dengan kebudayaan Masehi, dan hal ini telah dia sebutkan secara ringkas dan sepintas. (penterjemah).
4. Reinkarnasi sebagaimana kita ketahui, telah diterima oleh beberapa madzhab dan falsafah, tetapi hal ini ditolak oleh agama Islam dan agama-agama tauhid. Penulis mengungkapkan permisalan ini untuk mengambil manfaat dari metode tamsil.
5. Anda bisa mengambil pelajaran dari apa yang dihadapi oleh Hadzrat Ibrahim (as) yang hal ini akan sesuai untuk pengajaran yang Anda lakukan untuk anak-anak Anda. Anda bisa merujuk pada kitab Al Qur'anul Karim surah Al An'am ayat 75-79, kamipun telah mengutarakannya dalam bab sebelumnya dalam buku ini.
9
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: