Membantah Website http://darah-satria.blogspot.com/2013/09/pengaruh-yahudi-kedalam-syiah-israel.html
_____________________________
Jawaban Kami Syiah:
“Kami orang-orang Syiah dan pengikut mazhab yang benar. Kami akan memperbaiki akal bangsa ini sama seperti yang disebutkan Allah dalam Kitab-Nya; pantas dan cemerlang.
Wahai Allah Yang Maha Pengasih! Berkati Sayid Hasan Nasrullah dan pengibar bendera Syiah Presiden Ahmadinejad! Bantu dan enyahkan musibah dari mereka!”
Ucapan di atas bukan keluar dari lisan orang-orang Syiah Lebanon dan pengikut Hizbullah dan bukan dari sebagian orang Syiah Iran atau orang-orang Syiah yang tinggal di kawasan Syiah, tapi bagian dari doa yang diucapkan dengan lirih oleh orang-orang Syiah yang hidup di Palestina pendudukan atau Israel.
Fenomena ini sempat dilaporkan oleh sebagian media dan lembaga riset di Tel Aviv yang memunculkan kekhawatiran pejabat politik dan keamanan rezim Zionis Israel dan akhirnya media-media massa di sana menyebut fenomena ini sangat membahayakan Israel. Sebagian kelompok Syiah di Israel sangat aktif yang secara alamiah terus mengalami pertumbuhan dan punya hubungan dengan pelbagai organisasi dan kelompok. Hubungan ini tentu sangat berbahaya dalam pandangan rezim ini.
Data Statistik
Kantor Pusat Data dan Statistik Zionis Israel dalam laporan tahunannya yang dirilis tahun 2007 menyebut jumlah orang-orang Syiah yang resmi di Israel mendekati 600 orang, namun lembaga ini tidak terlalu percaya dengan angka tersebut. Ketidaktepatan angka yang disebutkan mengenai jumlah orang Syiah di Israel karena mereka menyelenggarakan acara-acara keagamaan mereka secara rahasia. Mereka berlaku sedemikian rupa agar tidak sampai dikenal. Karena bila mereka sampai diketahui bermazhab Syiah, pasti kehidupan mereka akan semakin sulit. Oleh karenanya jumlah orang Syiah di Israel lebih banyak dari jumlah yang disebutkan.
Situs Kanal Tujuh Televisi Yaman dalam item yang dikelola oleh orang-orang Arab yang tinggal di Israel menyebut jumlah orang Syiah di Israel sepuluh kali lipat dari yang diumumkan oleh kantor pusat data dan statistik rezim ini dengan bersandarkan pada sumber-sumber keamanan yang dapat dipercaya, yakni populasi syiah di Israel mencapi 6.000 orang dan bila ditambahkan dengan para simpatisan Syiah orang-orang Arab di Israel jumlah mereka bisa mencapai 10 ribu orang. Mereka yang memeluk syiah ini karena sudah tidak lagi dapat berharap untuk memperbaiki kondisi yang ada dan juga krisis politik dan sosial yang dihadapi orang-orang Arab. Oleh karenanya mereka melihat solusi Syiah sebagai alternatif untuk keluar dari krisis yang ada.
Patut menjadi pertanyaan di sini adalah mengapa Israel merasa khawatir dengan angka ini. Karena keberadaan mazhab Syiah di Israel dan pengaruhnya dengan sendirinya mampu menciptakan krisis dan masalah besar yang berarti kemenangan sejumlah teori anti Zionis Israel. Satu dari teori ini adalah ekspor revolusi Syiah Iran ke luar dari teritorialnya yang merupakan prinsip Revolusi Islam di Tehran dan itu berarti keberhasilan Tehran mengekspornya tepat di jantung musuhnya. Hal ini juga berarti kemenangan pemikiran dan strategi Hizbullah atas Israel dan terhitung keberhasilan gerakan ini dalam merekrut anggota baru ke dalam mazhab Syiah dan juga kemenangan militer terakhir pengikut Syiah di Yaman.
Dalam laporan itu juga disebutkan bahwa orang-orang Arab Israel yang memeluk mazhab Syiah sejak terbentuknya rezim Zionis Israel tahun 1948 secara aktif melakukan acara keagamaan mereka secara khusus guna menarik orang lain memeluk mazhab ini. Aktivitas ini menimbulkan kekhawatiran khusus bagi Israel. Riset ini berasal dari laporan dua bulan sebelumnya Meir Dagan, Ketua Dinas Rahasia Israel Mossad kepada Ehud Olmert, Perdana Menteri waktu itu Israel. Dalam laporan tersebut Meir Dagan menyebut sejumlah pengikut gerakan Islam di Israel yang dipimpin oleh Syeikh Raid Salah di utara, Syeikh Ibrahim Marmur di selatan telah telah memeluk mazhab Syiah dan di kawasan Arab seperti Kofr Kana, an-Nasirah, Syafa Amru, al-Jalil, al-Mutsallats, Yafa, Majd al-Kurum dan Negev serta orang-orang Syiah secara periodik aktif melakukan pertemuan rahasia.
Jelas sudah bahwa hubungan rezim Zionis Israel dengan mazhab Syiah kembali pada masa lalu. Orang-orang Syiah sejak dahulu hidup di Palestina dan sebagian di kawasan utara yang berbatasan dengan Lebanon dan Suriah kini. Sebagian daerah-daerah ini menyaksikan pelbagai kejadian bersejarah mengenai orang-orang Syiah seperti di Kofr Manda dan Kofr Kinya, bahkan Syafa Amru dan Majd al-Kurum yang saat ini menjadi bagian dari Palestina pendudukan. Orang-orang Syiah sebelum terbentuknya Zionis Israel telah lama hidup di daerah ini. Sebagian dari mereka terpaksa meninggalkan Palestina, sebagian besar pindah ke Irak dan sisanya pergi ke Suriah dan sebagian negara-negara Teluk Persia dan Mesir.
Baru-baru ini muncul pembicaraan mengenai orang-orang Syiah di Mesir. Sejatinya, mayoritas Syiah Mesir berasal dari orang-orang Arab asli Palestina yang terpaksa meninggalkan tanah airnya akibat tekanan militer Israel. Puluhan rakyat Palestina yang berada di daerah-daerah seperti Palmah dan Haganah memeluk macam-macam mazhab. Mereka kemudian pergi dari daerah tersebut ke pelbagai penjuru dunia.
Nama sebagian tokoh-tokoh Syiah Palestina yang sejak awal telah memeluk Syiah disebutkan dalam laporan tersebut seperti Syeikh Abdurrafi’ al-Muhajanah, Syeikh Loui Dawud dan Syeikh Muhammad Zahaliqah adalah para pendakwah dan pembela Syiah di sana.
Jelas ada sejumlah kelompok-kelompok sederhana Syiah seperti Aulad Abdurrafi’ (Keturunan Abdurrafi’) secara resmi melakukan aktivitasnya di sebagian daerah-daerah Arab di Palestina pendudukan, bahkan mereka juga menerima bantuan keuangan sama seperti kelompok-kelompok agama lainnya seperti Yahudi dan Kristen. Sebagai contoh, organisasi ini bulan Juli 2008 meminta kepada rezim Zionis Israel agar mengizinkan orang-orang Syiah Israel melakukan ziarah ke tempat-tempat suci di Irak seperti Najaf dan Karbala atau tempat-tempat ziarah lainnya di Iran seperti Qom, namun pemerintah dan badan intelejen Israel menolak keras permintaan ini. Masalah ini masih terus dibahas di pengadilan tinggi Israel. Namun baru-baru ini akibat kunjungan sebagian anggota Arab parlemen Israel (Knesset) ke Suriah dan Lebanon muncul undang-undang yang melarang orang-orang Israel untuk mengunjungi negara-negara seperti Iran yang secara transparan menyebut dirinya sebagai musuh Israel dan siap untuk menghapus rezim ini dari peta dunia.
Selain organisasi Keturunan Abdurrafi’ ada organisasi lain bernama Syiah Hakiki di daerah al-Mutsallats di Israel yang melakukan aktivitasnya secara rahasia sehingga membuat media massa Israel sangat penasaran akan kelompok ini. Rasa penasaran ini semakin meningkat di saat organisasi ini mengeluarkan pernyataan yang menuntut agar Syiah diakui secara resmi dalam kelompok minoritas agama yang punya pengaruh di kancah politik. Dalam pernyataan itu disebutkan, tidak boleh menggabungkan politik dengan agama dan mengingatkan bahwa Amerika sangat membantu orang-orang Syiah Irak dan mengantarkan mereka ke tampuk kekuasaan. Dengan mencermati bahwa tidak ada teks Syiah yang mendorong untuk memusuhi Yahudi, Barat atau Amerika, pemerintah Israel sebagai pemerintah yang bebas harus mengakui mazhab ini secara resmi dan mencatat identitas mereka di kartu tanda pengenal.
Menariknya lagi, organisasi ini beberapa pekan sebelum mengeluarkan pernyataan tersebut juga telah mengeluarkan sejumlah statemen yang memboikot kerjasama dengan orang-orang Ahli Sunnah dan tokoh-tokoh gerakan Islam seperti Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) dan Jihad Islam serta kelompok-kelompok yang beraktivitas di Palestina pendudukan. Pernyataan ini terbukti tidak pernah ditandatangani oleh seorang pun dan kelompok ini juga mengumumkan bahwa pengikut Ahli Sunnah di sepanjang sejarah banyak menyusahkan orang-orang Syiah.
Ketika pernyataan ini dipublikasikan di daerah al-Mutsallats yang merupakan daerah agamis yang beraliran keras, pelbagai reaksi bermunculan dan itu kembali pada tidak adanya seorang pun yang menandatanganinya, bahkan naskah yang dimuat oleh media massa hanya memuat nama Syiah Hakiki. Organisasi ini berusaha menyebarkan pernyataan tersebut lewat email untuk membangun hubungan dengan sebagian orang-orang Arab di Israel.
Sejumlah organisasi Syiah lain di Israel yang masih aktif seperti Syiah Abrar, Keturunan Husein dan Syiah di hati mengeluarkan statemen yang mirip dengan pernyataan Syiah Hakiki. Seluruh organisasi ini melakukan aktivitasnya secara rahasia dan mengirimkan pesan mereka lewat email.
Ada juga kelompok-kelompok kecil yang secara terang-terangan melakukan aktivitasnya, namun kegiatan dan kecenderungan kelompok-kelompok rahasia yang disebutkan sebelumnya membuat sejumlah organisasi kecil ini terpaksa merahasiakan juga kegiatan mereka dan secara perlahan-lahan mereka terseret memusuhi kekuatan yang berkuasa di Israel. Sementara sekalipun rezim Zionis Israel memberikan kebebasan kepada setiap kelompok untuk melakukan acara keagamannya, namun tidak pernah mentolerir bila kebebasan ini dimanfaatkan untuk mengancam keamanan Tel Aviv.
Selain organisasi yang disebutkan di atas ada kelompok seperti organisasi al-Amr, Ummul Fahm, al-Khair, dan al-Islam melakukan aktivitasnya di daerah-daerah Arab di Israel memilih sejumlah anggota yang berasal dari orang Syiah. Orang-orang Syiah ini melakukan aktivitas sosialnya secara berkelompok berdasarkan program yang ada dan tidak melakukannya sendiri-sendiri. (Sumber: Saleh Lapadi)
Ketika Israel Mencari Imam Mahdi.
Semasa pendudukan Amerika Serikat di Irak, salah satu pertanyaan paling mengherankan dari para tentara kepada orang-orang Irak yang disiksa di berbagai penjara seperti Abu Ghraib adalah “di mana pria yang bernama Imam Mahdi bersembunyi?” Menurut Mohabat News, sebuah kantor berita Kristen Iran pro-Israel, ketakutan terhadap Imam Mahdi begitu kuat sehingga CIA dan MI6 telah mengunjungi Irak selama 20 tahun terakhir untuk mendapatkan informasi tentang Imam Mahdi; di kota mana dia terakhir terlihat? Kapan dia akan muncul lagi?Siapakah Imam Mahdi sampai-sampai Zionis berhasil mengontrol Kongres Amerika dan sistem keuangan dunia untuk segera memerintahkan membunuhnya?
Imam Mahdi merupakan imam keduabelas Syiah dan menurut hadis-hadis Islam dia berada dalam kondisi kegaiban dan akan kembali ke dunia untuk menciptakan kedamaian serta keadilan di muka bumi. Dia dilahirkan pada 29 Juli 869 di kota Samarra, Irak, dari seorang ibu bernama Nargis yang merupakan seorang keturunan Romawi.
Dia disembunyikan sejak kelahirannya hingga kegaiban karena penguasa masa itu, Dinasti Abbasiah, mengetahui tentang nubuat Imam Mahdi yang akan melawan tirani. Dinasti Abbasiah sadar bahwa manusia yang dijanjikan tersebut adalah putra dari imam Syiah kesebelas, Imam Askari.
Entah fiksi atau bukan, kisah ini terus berlanjut sampai hari ini; selama ribuan tahun para penguasa tiran terus mencoba untuk memburu dan membunuh Imam Mahdi. Sudah jelas bahwa Zionis ingin berperang melawan Iran, tapi yang membuat semua itu tidak masuk akal adalah mengapa Israel tetap mencari seorang pria yang telah menghilang lebih dari seribu tahun yang lalu? Dialah imam gaib telah menjadi bagian (keyakinan) dalam Syiah dan suni Islam selama berabad-abad. Keyakinan yang tidak berbeda dengan sebuah bentuk Milenarianisme yang ada di seluruh agama.
Kristiani percaya bahwa Yesus Sang Penyelamat akan kembali untuk melawan anti-Kristus (dajal) sementara orang Yahudi mempertaruhkan perang dunia ketiga dengan membongkar situs suci ketiga Islam, Masjidilaksa, untuk membangun kuil ketiga sehingga Almasih Yahudi dapat kembali dan membawa mereka menguasai dunia.
Sebagai fakta pemburuan ini, kita tidak boleh mengabaikan kisah-kisah yang muncul dari Irak tentang langkah-langkah apa yang telah mereka lakukan untuk mencari Imam Mahdi. Pada tahun 2006, makam suci dari ayah Imam Mahdi di kota Samarra, diledakkan oleh para pria yang berpakaian seperti pasukan keamanan. Para pria memasuki makam, mengikat para penjaga, memasang area dengan beberapa bom dan menurut para penjaga, para pasukan keamanan itu membuka makam dan mengambil sesuatu dari dalam. Banyak yang percaya bahwa mereka mengambil beberapa pakaian dari tubuh Imam Askari untuk menentukan DNA imam masa depan.
Selama berabad-abad, Talmud mengajarkan bahwa “Yesus dari Nazareth” adalah seseorang yang “cabul, penyembah berhala, diasingkan dari orang-orang Yahudi karena kejahatannya, dan menolak bertobat” (Sanhedrin 107b; Sotah 47a). Selama berabad-abad pula, Zionis berhasil meyakinkan Kristiani bahwa Islam adalah agama yang jahat dan harus dilawan melalui persatuan Kristen/Zionis. Sebagian besar Kristiani sabuk Alkitab di Amerika memiliki hubungan yang kuat dengan Zionis dan karenanya mengejutkan mereka ketika seorang Kristen Katolik, Hugo Chavez, berpidato setelah melakukan pertemuan penting dengan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad: “Bagi kami para Kristiani sejati, Yerusalem adalah tempat yang sangat suci di mana Nabi Yesus akan datang bergandeng tangan dengan Hazrat Mahdi sehingga perdamaian akan menyelimuti seluruh dunia.”
Kenyataan bahwa Chavez mengisyaratkan bahwa umat muslim dan Kristiani akan bersatu melawan kejahatan adalah sesuatu yang tidak diinginkan oleh Zionis. Mereka telah menghabiskan miliaran dolar pada lembaga think tank Islamfobia dan media untuk meminggirkan umat muslim.
Hadis-hadis yang menyebutkan tentang kedatangan Imam Mahdi yang memimpin tentara pembawa bendera hitam menyebutkan bahwa hanya sedikit dari orang Arab yang akan mendukung tentara tersebut namun justru berpihak pada para tiran. Orang-orang Arab yang akan bersama dengan imam telah terindikasi siapa mereka, yaitu tentara kecil Hizbullah yang telah mengalahkan Israel. Para pejuang Hizbullah mungkin memiliki perlengkapan sedikit tapi memiliki semangat yang sama dengan pasukan yang dipimpin Ali bin Abi Thalib ketika menghancurkan benteng Yahudi di Khaibar, semangat yang sama dengan Imam Husain di Karbala di mana pasukannya yang berjumlah 72 orang melawan tentara Yazid berjumlah 10.000 pasukan.
Sangat menyedihkan bahwa hadis yang berusia lebih dari seribu tahun menyebutkan bahwa banyak orang Arab akan bekerja sama dengan para tiran untuk melawan kedatangan imam. Siapakah orang-orang Arab ini? Kita telah melihat Arab Saudi dan penguasa-penguasa Teluk yang bersekutu dengan Israel dan tidak ada lagi yang lebih jelas daripada konflik Suriah saat ini. Israel bersama dengan Arab Saudi dan Qatar memaksakan perang terhadap Suriah dan Iran dengan menyalurkan sejumlah besar uang dan senjata kepada milisi di Suriah. Membunuh pengikut Syiah merupakan bagian dari agenda tersebut.
Jurnalis Seymour Hersh dalam artikel New Yorker, “The Redirection”, menyoroti betapa seluruh fokus pemerintahan Bush adalah untuk menekan Iran dan melemahkan Hizbullah melalui kerja sama dengan Arab Saudi yang membiayai kelompok ekstrimis. New World Order telah berhasil menciptakan kekuatan brutal dalam Islam yang ramah, sebuah kekuatan yang mengira tidak masalah untuk memperkosa wanita dan anak-anak dan menunjukkan potongan tubuh yang dipenggal dalam video YouTube. Bentuk intoleransi Islam ini diciptakan oleh agen Inggris, (Muhammad bin) Abdul Wahab, dan disebarkan oleh rezim Saudi yang melihat pengikut Syiah sebagai musuh, dan bukan Israel.
Abdallah Tamimi, salah seorang pemimpin Tentara Pembebasan Suriah (FSA), telah meminta pertolongan Israel untuk membentuk pemerintahan suni untuk menindas pengikut Syiah, Kristen, dan Druze, dan menekankan bahwa “Israel bukanlah musuh kami, kami ingin Israel menolong kami.”
Mungkin saja bahwa keyakinan Milenarianisme akan semakin menguat ketika para pemimpin dan penguasa dunia bekerja dengan para pendukung New World Order, menyeret negara dan penduduk mereka kepada penjajahan dan perbudakan, dan satu-satunya organisasi (PBB) yang seharusnya melindungi negara beserta hak-haknya adalah “… sebuah (organisasi) yang tidak masuk akal, tidak adil, dan benar-benar sebuah struktur dan mekanisme yang tidak demokratis. Melalui penyalahgunaan mekanisme yang telah dilakukan Amerika dan sekutunya ia berhasil menyamarkan intimidasi mereka sebagai konsep mulia dan memaksakannya kepada dunia,” kata Imam Khamenei.
Sebuah strategi yang telah dilancarkan oleh Israel melalui dukungan AS untuk mencari imam yang gaib membuat seseorang percaya bahwa mungkin saja ada kebenaran dalam kisah Alkitab. Di sebuah dunia yang masih mempercayai pahlawan super, mungkin masih masuk akal jika mata kita terlihat penuh dengan harapan terhadap sebuah pasukan yang akan muncul dari Khorasan membawa bendera hitam yang dipimpin oleh seseorang yang dijanjikan untuk melawan ketidakadilan.
Lihat disini harian Amerika:
Syed, Shabana (11 Agustus 2013). “Why is Israel Looking for Imam Mahdi?”. Veterans Today. Diakses 13 Agustus 2013.
****
Why Is Israel looking for Imam Mahdi?
Why Is Israel looking for Imam Mahdi?
Shabana Syed for Veterans Today.
During the US occupation of Iraq it was routine to torture Iraqis in prisons like Abu Ghraib whose prison guards were using tactics learnt in Israeli training camps as Robert Fisk pointed out in ‘Abu Ghraib torture trail leads to Israel’; one of the most baffling questions asked during interrogation was “Where is the man called Imam Mahdi where is he hiding?”According to Mohabat News a pro –Israel Iranian Christian news agency, the fear of the hidden Imam is so credible that they posted news of how the CIA and MI6 have been going to Iraq for the past 20 years to get information about imam Mahdi; how they tortured religious scholars and innocent villagers to ask question based on where the Imam was last seen? Which city? What time and when will he be coming again and in which year?
American corporate media has already shown sinister documentaries depicting the hidden messiah who is apparently advising Iranian politicians from his lofty hidden position and manoeuvring to bring about Armageddon.
So who is this Imam Mahdi that the Zionists controlling the American Congress and the international monetary system on the look- out for with orders to shoot him on sight.
Imam Mahdi is the 12th Shia Imam and according to Islamic hadiths is in ‘occultation’ or hidden and will return to earth to establish peace and justice on earth. He was born on July 29 869 in the city of Samarra, Iraq and his mother Nargis was of Roman descent.
He was kept hidden from birth till he disappeared because the rulers of the time the Abbasids knew the Prophesy of Imam Mahdi who will bring about a revolt against oppression and tyranny. The Abbasid’s knew that the prophesised one will be the son of the 11th Shia imam, Imam Al Askari.
In order to kill the child at the birth they kept a close eye on his household, even inspecting the women of the household to see who was with child.
According to the story the child’s birth and first few years were kept secret however as soon as Imam Al Askari was killed the son who was about 4 years old went into the realm of the hidden, he reappeared after a few years but disappeared again as the hunt for him gathered pace to await the ordained hour to reappear and destroy the perpetrators of evil and restore humanity.
Whether this is a fiction or non –fiction what is strange is that the same trend in the story continues till today; the oppressive rulers over a thousand years ago tried to hunt for him to kill him then and the present day oppressors are still hunting him to kill him.
Melanie Phillips the voice box for the Zionists recently on BBC Question time turned the discussion around again to the Shia Imam Mahdi hiding in Iran coming to bring about Armageddon.
In Journalist Matt Carr’s Infernal Machine blog he writes “In other words, the Iranian leadership is seeking nuclear weapons so that Iran can be destroyed and its population can all go to heaven. Not surprisingly this argument has been made by the bug-eyed Zionist zealot Melanie Phillips on numerous occasions”
Phillips writes: “As I have written over and over again, from the Supreme Leader Ayatollah Ali Khamenei downwards the Iranian regime is dominated by people (adherents of a sect called the ‘Twelvers’) who believe that the Shia messiah, the Mahdi, will return to earth either as result of or to bring about the apocalyptic end of days”.
It is obvious the Zionists want war with Iran however what doesn’t make sense is why is the search on for a man supposed to have disappeared over a thousand years ago?
The hidden Imam has been part of Shia and Sunni Islam for centuries? And this belief is really no different than a form of Millenarianism that exists in all religions.
Christians believe that the saviour Jesus will return to fight the anti-Christ while the Jews are risking world war three by dismantling Islam’s third holiest site Masjid Al Aqsa to build the third Temple so the Jewish Messiah will return and take them to world domination.
According to sceptics and the secular trained western mind these are just biblical stories, however what is baffling is if they are just biblical stories then why is Israel looking for Imam Mahdi?
As facts emerge of this hunt then maybe we should not also dismiss the stories emerging from Iraq about what steps they have taken to look for him.
In 2006 Imam Mahdi’s father Imam Al -Askari’s tomb in Samarra which is a place that marks Imam Mahdi’s birth and disappearance was bombed by men dressed up as the security forces. The men entered the tomb, tied up the caretakers, wired up the area with bombs and according to the caretakers the security officers opened the tomb to take something from it. Many believe that they took some clothing from Imam Al -Askari’s body in an attempt to determine the DNA of the future Imam.
It’s not coincidental that Phillips and her American Zionist counterparts are fermenting fear again, this time about a ‘hidden Imam’.
Phillips is part of the network that perpetuates Islamophobia and part of the Israel first citizens whose psyche has been described aptly by David Ben Gurion, Israeli Prime Minister when he stated: “When a Jew, in America or in South Africa, talks to his Jewish companions about ‘our’ government, he means the government of Israel.”
They are part of the same network that inspired the Norwegian killer Anders Brevik who killed 77 innocent people mainly pro Palestinians supporters who were in favour of boycotting Israel.
These Israel first individuals are also part of the group that the hacker organization “Anonymous,” exposed when it said Israel had a hidden network of 30,000 covert operatives, some openly labelled “hitman,”.
Gordon Duff American political analyst and Senior Editor at Veterans Today writes in “Horror in Israel: ‘30,000 Mossad Spies Exposed” stating: “Every day we see it in the news, dozens killed in Pakistan, dozens more in Iraq, Kenya, Nigeria, the covert army of 30,000, planning terror, building a dozen car bombs a day and then being able to, not just write the lies blaming others but, in most cases, direct public officials, controlled through blackmail, threats or bribery, to “respond as directed.”
Instead of worrying about Armageddon brought on by a man who disappeared over a thousand years ago shouldn’t Phillips and the world worry about the warning given by Israeli military Historian Martin van Creveld when he said: “We possess several hundred atomic warheads and rockets and can launch them at targets in all directions, …. We have the capability to take the world down with us. And I can assure you that that will happen before Israel goes under.”
For centuries the Talmud has taught that ‘Jesus the Nazarene’ “was sexually immoral, worshipped statues of stone, was cut off from the Jewish people for his wickedness, and refused to repent (Sanhedrin 107b; Sotah 47a)”.
However over the centuries through heavy funding and manipulation the Zionists managed to convince the Christians that it is Islam that is evil and needs to be counteracted through the unity of Christian/Zionists.
Most of the Christian bible belt in America has strong links with Zionists and therefore it must have been a shock to them when a Catholic Christian Hugo Chavez made a decisive speech after his momentous meeting with Iran’s President Mahmoud Ahmadinejad in which he states: “For us genuine Christians Jerusalem is a very holy location Prophet Jesus will come hand in hand with Hazrat Mahdi then peace will prevail all over the world”.
The fact that Chavez hinted that Muslims and Christian will unite to fight evil is something that the Zionists do not want. They have spent billions on Islamophobic think tanks and through the media to marginalise Muslims.
An interview conducted by Ann Curry on behalf of NBC with Iran President Ahmadinejad was not aired in 2009 because his answer about the hidden Imam did not support the view that they wanted to perpetuate ‘that he will bring about an apocalypse’.
President Ahmadinejad corrected her by stating: “What is being said about an apocalyptic war and – global war…… This is what the Zionists are claiming. Imam will come with logic, with culture, with science. He will come so that there is no more war. No more enmity, hatred. No more conflict…..he will return with Jesus Christ. The two will come back together. And working together, they would fill this world with love”.
The last thing Israel would want is that Christian groups should wake up and realise that the real enemy is not Islam but rather Zionism.
The fact that the Roman Catholic Church wants to turn a blind eye to the persecution of Christians in Jerusalem affirms why the founders of Israel and the House of Rothschild are in control as Mayer Amschel Rothschild (1744-1812), stated: “Let me issue and control a nation’s money and I care not who writes the laws.”
If Israel is basing its policies on some biblical belief that it was their right to return to Jerusalem as the ‘chosen people’ after 2,000 years of wandering (Keeping in mind the occupiers of Palestinian lands are originally Khazars) then it shouldn’t come as surprise that its leaders believe that it is fulfilling some kind of messianic prophesy.
Jonas E .Alexis in ‘Bolshevik Purge of Western Civilization and Rational Discourse (Part II)’ writes: “If this is still unbelievable, listen to former Shin Bet chief Yuval Diskin:
“My major problem is that I have no faith in the current leadership, which must lead us in an event on the scale of war with Iran or a regional war….I don’t believe in a leadership that makes decisions based on messianic feelings.”
Are these ‘Messianic feelings’ the reason why the search is on for Imam Mahdi. And if they are aware of his coming then they must also be aware of the hadith that states that “Armies carrying black flags will come from Khorassan and no power will be able to stop them and they will finally reach Baitul Maqdas (Masjid Aqsa) where they will erect their flags.”
The fact that Iran as the IAEA has revealed is not building a nuclear bomb however Israel is still pushing for war, could the reason be that the biggest supporters of the 12th Shia Imam Mahdi are in Iran and Khorassan is part of the region?
Khorassan is the north eastern province of Iran but also includes some parts of central Asia and Afghanistan.
Wherever the US and Israel has carried out wars they have used bombs containing white phosphorous, exposing the fact that wars are not about exporting democracy, but ensuring they leave a legacy of crippled and mutilated future generations unable to ever form a resistance movement.
Ten years after the start of the U.S. invasion in Iraq, doctors are witnessing an abnormally high number of cases of cancer and birth defects linked to the use of depleted uranium and white phosphorus by the US military. The current rate of birth defects for the city of Fallujah has surpassed those of Hiroshima and Nagasaki .
Leaked Afghan military documents by The Danish Daily revealed more than 1,100 instances of US-led forces having used white phosphorus (WP) grenades, rockets and bombs in residential areas in Afghanistan.
The Islamic hadiths that mentions the coming of Imam Mahdi leading an army carrying black flags also mentions that very few Arabs will support this Army siding with the tyrants.
The Arabs who will be with the Imam have already given an indication who they are, Hezbollah’s small ill equipped army defeated Israel a nuclear armed state and its state of the art weaponry; Hezbollah’s fighters may have been ill equipped but were infused with the same spirit that led Imam Ali Ibn Abu Talib to break down the impregnable doors of the Jewish fort Khaybar, the same spirit his son Imam Hussain had at Karbala where his band of 72 stood against the tyrant Yazid’s army of 10,000.
It is quite poignant that over a thousand year old hadith mentions that many Arabs will work with the tyrants to fight against the coming Imam.
Who are these Arabs? We have seen already Saudi Arabia and the Gulf rulers’ alliance with Israel and nothing has exposed this more than the Syria conflict.
Israel is pushing for war with Syria and Iran along with Saudi Arabia and Qatar funneling large sums of money and weapons to militias inside Syria, and killing Shias is part of that agenda.
Journalist Seymour Hersh in his New Yorker article, “The Redirection,” highlighted how the Bush Administration’s whole focus was to undermine Iran and to weaken Hezbollah by working with Saudi Arabia funding extremist groups “
The New World Order has manage to create brutal forces in Islam friendly to Israel, a force that thinks it is Ok to rape women and children and show decapitated bodies as trophies on you tube? This intolerant form of Islam manufactured by British agent Abdul Wahab has produced an intolerant form of Islam propagated by the Saudi regime which sees Shias rather than Israel as the enemy.
Abdallah Tamimi one of the leaders of the Free Syrian Army asked Israel for help to establish Sunni rule to oppress Shias, Christians and Druze, stressing “Israel is not our enemy we want Israel to help us”.
Saudi Arabia and Israel is also funding sectarian warfare in countries like Pakistan, Afghanistan and Iraq, with an alarming numbers of Shias deaths taking place. Wikileaks US Lahore cables highlighted how Saudi Arabia is funding millions of dollars to Ahle- hadith and Islamic clerics in the region.
Shia death rate in Pakistan has escalated and even though efforts have been made at grass roots level by Sunni and Shia groups to unite to quell the killings however the future looks bloody after Nawaz Shariff who was brought into power by support of Saudi money will now allow the Saudis a free hand to do what it did in Afghanistan where it trained the Afghan youth in Saudi funded madrassas to produce the intolerant Taliban, and the intolerant Takfiris’s killing and mutilating in Syria.
It is possible that Millenarian beliefs will get stronger as the world’s leaders and rulers work with the proponents of the New World Order, dragging their nations and people into subjugation and slavery, and the only organization, the UN that was meant to protect nations and their rights is “..an illogical, unjust and completely undemocratic structure and mechanism. ….It is through abusing this improper mechanism that America and its accomplices have managed to disguise their bullying as noble concepts and impose it on the world”. Imam Khamenei.
The fact that a strategy is being implemented by Israel with the support of the US to search for the hidden Imam leads one to believe that maybe there is some truth in the biblical story and in a world where we still want to believe in super heroes, it’s not so illogical if our eyes look wistfully with hope for an army that will emerge from Khorassan carrying black flags led by the prophesized one and fight against injustice.
*****
peta perbandingan kekuatan militer Israel VS Iran !!! Komparasi Kekuatan Iran vs Israel !!!
Akhir-akhir ini berita dunia disibukan dengan masalah perseteruan antara Blok Barat yang dikompori oleh Israel dan Republik Islam Iran, sebuah ‘konflik’ konyol yang sengaja di bikin oleh Zionis Israel dengan berbagai macam tuduhan dan false flag yang tengah digelontorkannya kepada Iran. Seperti diketahui bahwa sejarah permusuhan antara blok Barat /Israel dengan Iran bermulai sejak Revolusi Islam berhasil menggulingkan kekuasaan Shah Iran pada tahun 1979 silam. akibat lepasnya Iran dari pengaruh Barat, otomotis membuat kekuatan barat berkurang drastis disamping kehilangan keuntungan dari pasokan minyak Iran.
Berbagai upaya yang dilakukan Amerika untuk menjatuhkan Republik Islam yang terus mengalami berbagai kegagalan, upaya menfaatkan Saddam Hussein dengan menyerang Iran gagal total, Saddam yang sesumbar akan mampu menguasai Iran dalam waktu seminggu nyatanya justru kalah terpukul balik.
Permusuhan Israel – Iran kembali memanas ketika Iran mengembangkan teknologi Nuklir, padahal sudah jelas-jelas bahwa Iran untuk saat ini belum ‘mampu’ membuat bom nuklir dan lebih ditujukan untuk kebutuhan energi. Tapi yang namanya Blok Barat (Israel dan Z.O.G) tentunya suka mencari-cari kesalahan musuhnya, tengok aja negara2 yang menjadi teman Amerika, justru didukung kan proyek teknologi nuklir nya. Melihat ekslakasi konflik yang makin meningkat ketika pemimpin Israel melontarkan ancaman untuk menyerang Iran tanpa restu dari Amerika, sepertinya menarik untuk membandingkan kekuatan 2 negara yang lagi musuhan ini, siapa yang potensial untuk memenangkan pertempuran.
ISRAEL.
Yups, Israel. Negara ‘jejadian’ yang didirikan oleh konglomerat Yahudi dan Organisasi Zionis pada tahun 1948, menempati promise land diantara Mesir dan Lebanon. yang memaksa jutaan rakyat Palestina mengungsi dan sisanya di tindas. Inilah Israel, negara terkuat di Timur Tengah, negara kecil yang mampu mengendalikan negara besar yang tergabung dalam Z.O.G (Zionist Occupied Government) yakni Amerika serikat, Inggris, Perancis, Jerman, dll. Di Amerika serikat, hampir seluruh sistem keamanananya dibuat oleh yahudi, termasuk media dan industrinya. FYI, sekitar 20 dari 44 presiden Amerika serikat adalah orang Yahudi pengikut the Zion (klo ga percaya, silahkann cek silsilah dan nama keluarganya). Otomatis, sebagai “penjaganya” Israel ,Amerika mau tak mau harus memenuhi kemauan negara ini, termasuk persenjataan militernya dan tentunya gratis.
Well, berkat dukungan tak terbatas dari USA kekuatan militer Israel menjadi yang terkuat di Timteng, belum senjata nuklirnya yang sengaja dirahasiakan. Namun yang jelas kehebatan Israel ini bukan berarti tanpa cela, Israel akan keok klo pihak2 pendukungnya tak ada,belum mental pasukannya yang katanya pengecut, digertak langsung kabur. Melihat keadaan sekarang, Israel tak bisa menang melawan Iran kecuali Amerika mendukung penuh, belum efek yang diakibatkan serangan Israel ke Iran yakni, Hizbollah , Hamas, Irak ,Pakistan ,Afganistan dan Suriah yang sepertinya bakal membantu Iran. Sebuah perang yang penuh resiko dan mengancam kedamaian dunia, prediksi tentang Perang Dunia III pun bisa menjadi kenyataan. Hal yang di takuti dari Israel adalah badan intelejennya, Mossad yang cukup sukses mengemban misi rahasia, seperti membunuh para ilmuwan nuklir Iran dan membuat teror dimana-mana dengan menebar bom. Menurut GFP, untuk saat ini militer Israel berada diperingkat 10 Dunia >> cek yang cukup menjelaskan seberapa hebat kapasitas militer Israel.
IRAN.
Sebuah Negara di Timur Tengah yang kaya akan minyak, yang dahulu disebut dengan nama Persia. Republik Islam Iran, didirikan imam besar Ayatullah Khomeini melalui Revolusi di tahun 1979 dengan menggulingkan Shah. Sampai saat ini, negara ini telah mengalami kemajuan yang pesat di berbagai bidang, terutama bidang nuklir dan persenjataannya, bahkan Iran mampu meluncurkan sendiri satelitnya ke orbit. Pertumbuhan ekonominya relatif stabil, di bidang Otomotif, Iran telah mampu memproduksi kendaraannya sendiri yang cukup memenuhi permintaan domestiknya. Jaringan Jalan raya di Iran adalah salah satu yang terbaik di dunia, kondisinya mulus dan menghubungkan setiap kotanya dengan lancar.
Perkembangan Iran ini membuat jengkel blok barat, terutama setelah Iran berupaya mengembangkan teknologi nuklirnya sendiri, walhasil berbagai macam tekanan dari pihak barat ditujukan pada negeri mullah ini. Ibarat senjata makan tuan, tekanan barat justru membuat Iran mandiri dan sukses memajukan ekonominya, Minyaknya yang diembargo barat justru membuat beberapa negara Barat kelimpungan, sedangkan Iran sendiri masih memiliki banyak calon pembeli minyaknya yang lebih menguntungkan, seperti India dan China.
kemenangan Yom Kippur thn 1973 oleh serangan Mesir_Syiria, bukan krn dukungan Iran, krn msh dibawah Syah Iran…..yg mengembargo minyak adalah King Faisal dr Saudi Arabia, diikuti oleh NGC (negara negara arab teluk)….. ….tp KIng Faisal sendiri kemudian dibunuh, & digantikan ma yg lembek ke AS…
Militer Iran terbagi atas dua pasukan yaitu pasukan militer negara dan pasukan militer revolusi, yang lebih dikenal sebagai Garda Revolusi atau Pasdaran, Pasukan inilah yang sukses menyerang balik Irak. Garda Revolusi adalah inti dari militer Iran yang bertugas menjaga eksistensi Republik Islam, yang uniknya komando tertinggi bukan pada presiden tapi pemimpin Tertingginya.
Untuk mengalahkan Iran, tak cukup dengan kekuatan militer karena selama semua komponen di Iran bersatu padu, saat itu juga tak ada jalan bagi pihak asing untuk menaklukan Iran. Secara Kualitas persenjataan, semisal Jet Tempur dan Tank, Israel jauh berada di atas Iran. Kebanyakan Alutsista Iran masih berasal dari peninggalan shah Iran, seperti jet tempur F14 Tomcat, F5, dll. Semasa Shah, Iran mendapat gelontoran alutsista canggih dari Amerika termasuk F14 yang hanya dimiliki Amerika dan Iran saja. Saat ini, pelan tapi pasti Iran mulai menunjukan kekuatan militernya, hasil dari industri dalam negerinya dan dimanfaatkan untuk menggertak Amerika cs. Yap, kekuatan terbesar Iran justru bukan di militernya, tapi sisi SoftPower nya. Gertakan Iran terbukti sukses membuat pihak barat Keder, peringkat militer Iran menurut GFP berada di urutan 12, terpaut 1 level dari rivalnya. bisa di cek >> sini
At least, bisa ane ambil kesimpulan sederhana bahwasanya Israel tak akan bisa menaklukan Iran, sedangkan iran bisa membuat Barat cenad cenud dengan gertakan dan diplomasinya. Tanpa dukungan penuh USA, Israel dijamin tak berani menyerang, dan seandainya USA mendukung penuh, walah Perang Dunia III nongol donk. Jadi tak ada yang kuat dan kalah, yang ada adalah bagaimana Perang dunia III bisa dihindari dengan damai.
Berkembangnya rumor tentang perang antara Israel VS Iran, mari kita bandingkan kekuatan militer kedua negara dengan objektif dengan merujuk dari beberapa sumber yang terkait.
IRAN.
Personal :
Total pasukan aktif : 545.000 (diperkirakan saat ini mencapai 650.000)
Reserve (Cadangan) : 350.000
Paramiliter : 11.390.000
Anggaran militer/tahun : USD 6,2 miliar
Peralatan Tempur
Darat :
Tank : 1800
Armored Vehicle & Artileri : 670
Armored Carrier (pengangkut) : 865
* kondisi : Mostly older technology, maybe one to three full divisions of modern equipped (kebanyakan teknologi lama, kemungkinan hanya 3 divisi yg mengalami modernisasi)
Laut :
Frigate : 3
Corvette : 3
Kapal cepat / patroli : 68 (kapal jenis small Fast Attack & sea patrol)
Kapal selam : 3 (kilo class)
*Kondisi : Sebagian besar masih berteknologi lama, namun maintenance baik.
Udara :
Pesawat Tempur : 180
Jenis lain : 482 (pesawat angkut, latih, heli dll)
*Kondisi : Kebanyakan berteknologi lama, maintenance dan modernisasi kurang baik. Kemungkinan hanya 2 skuadron yg dimaintenance & modernisasi dengan baik.
Rudal Balistik :
CSS-8, SCUD-B, SCUD-C, Shahab-3, Shahab-4, Shahab,-5, Shahab-6 ICBM, Taepo Dong 1, Taepo Dong 2
ISRAEL.
Personal :
Total pasukan aktif : 187.000
Reserve (Cadangan) : 425.000
Paramiliter : 8.050
Anggaran militer/tahun : : USD 12.4 miliar
Peralatan Tempur
Darat :
Tank : 3650
Armored Vehicle & Artileri : 6334 (IFVs, ARVs, LCVs, Self-propelled artillery)
Armored Carrier (pengangkut) : 1800
*Kondisi : Hampir semua berteknologi modern, dimaintenance dengan baik dan mengalami modernisasi.
Laut :
Frigate : 10
Corvette : 3
Kapal cepat / patroli : 50 (kapal jenis small Fast Attack & sea patrol)
Kapal selam : 3
*Kondisi : Hampir semua berteknologi modern, dimaintenance dengan baik dan mengalami modernisasi.
Udara :
Pesawat Tempur : 875
Jenis lain : 255 (pesawat angkut, latih)
Heli tempur : 286
*Kondisi : Hampir semua berteknologi modern, dimaintenance dengan baik dan mengalami modernisasi.
Rudal Balistik :
Jericho-I, Jericho-II, Jericho-III, LORA, Mobile Tactical High-Energy Laser (MTHEL) dll
Senjata Nuklir :
Hulu ledak nuklir : 400
Itulah peta kekuatan kedua negara seandainya pecah perang antara Israel vs Iran. Meskipun begitu, kita semua berharap perang tak akan terjadi.
3 ribu perempuan Iran, bergabung dalam sekolah beladiri bak ninja dari Jepang. Di sekolah itu, mereka dilatih beladiri kung-fu dan menggunakan senjata tajam untuk mempertahankan negaranya.
Sekolah beladiri itu dibangun pada 1989 silam, sekolah itu memang berniat untuk membentuk siswa-siswanya menjadi kunoichi (ninja perempuan). Fatima Muamer yang menjadi instruktur beladiri itu mengatakan, para perempuan Iran sangat tertarik dengan ninjutsu karena beladiri itu dapat menseimbangkan kekuatan dan pikiran.“Salah satu pelajaran penting di ninjutsu adalah penghormatan dan kerendahan hati. Para siswa dilatih untuk menghormati drinya sendiri. Dengan menghormati eksistensinya, mereka akan menguasai seluruh kebudayaan dari ninjutsu,” ujar Muamer, seperti dikutip Press TV, Selasa (7/2/2012).
Kunoichi Iran itu dipastikan akan menjadi salah satu kekuatan yang berguna untuk mendukung tentara reguler Iran. Senjata-senjata yang digunakan para kunoichi itu adalah panah, pedang, tongkat berantai, dan bintang ninja.
Sebuah sekolah ninja telah ditubuhkan di iran oleh seorang Sensei bernama Akbar Faraji. Khalis dah mula keliru jugak..adakah ini propoganda atau memang betul ada.. tengok pada video ni memang ada kelass arr diorang ni.. Menurut sensei.. orang lelaki dipanggil ninja.. manakala perempuan dipanggil Kunoichi
Beladiri ninjutsu di Iran juga sudah muncul 22 tahun yang lalu dan diprakarsai oleh seorang pria bernama Sensei Akbar Faraji. Hingga saat ini, sebanyak 24 ribu warga Iran bergabung dalam perguruan ninjutsu.
“Menjadi seorang ninja memerlukan kesabaran, toleransi, dan ketabahan. Ninjutsu dapat diibaratkan sebagai bisa ular, yang mematikan, namun juga tampil sebagai obat mujarab,” ujar Faraji.
Seperti diketahui, ninjutsu sendiri merupakan beladiri mematikan yang berasal dari Jepang. Beladiri tersebut umumnya dikuasai oleh agen-agen rahasia atau tentara bayaran di Jepang pada tahun 1185 silam.
From left to right :
- Mostafa Mohammad Najar (Menteri Pertahanan).
- Mohammad Ali Jafari (Komandan I.R.G.C.).
- Hassan Firuzabadi (Kepala Staf Angkatan Bersenjata IRan).
- Sayid Ali Khamenei (Pimpinan Spiritual Iran).
- Ataollah Salehi (Panglima Angkatan Bersenjata Iran).
Pasukan Pertama…BASIJI.
Basiji adalah tentara sukarelawan yang terdiri dari kaum muda Iran. Dibentuk oleh Ayatollah Khomeini pada tahun 1979 saat tengah berkecamuk perang melawan Irak. Mereka telah cukup tangguh dalam hal pertempuran. Terbukti mereka mampu menghalau serangan Saddam saat itu dengan melakukan pertempuran dengan sangat gigih. Terdapat organisasi lokal Basiji di setiap tempat di seluruh pelosok Iran. Tugas mereka adalah adalah mempertahankan negara dari serangan musuh, pelayanan sosial, mengelola sumber alam, partisipasi dalam rehabilitasi tempat pendidikan,pelayanan kesehatan. Jumlah mereka saat ini mencapai kurang lebih 11 juta personel dan siap di mobilisasi kapanpun dimanapun…
kedua…TAKAVARAN (Pasukan Serbu Darat dan Laut).
Mereka adalah inti dari kekuatan Angkatan laut Iran, yang berjumlah kurang lebih 18 ribu personel. Memiliki kemampuan raid didaratan pantai maupun laut.
ketiga…SIPOH PASDARAN (Pasukan Garda Revolusi).
Sipoh Pasdaran didirikan sesaat setelah kemenangan Revolusi Iran yg dipimpin Ayatollah Khomeini yang menggulingkan Rezim Shah Iran tahun 1979. Sipoh Pasdaran adalah nama resmi pasukan elit ini, saat ini berkekuatan 250 ribu personel. Sipoh Pasdaran di pimpin langsung oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Hebatnya Sipoh Pasdaran memiliki cabang-cabang angkatan (darat, laut, udara) tersendiri yang berpararel dengan Angkatan Bersenjata Iran. Didukung dgn infrastruktur keuangan dan teknologi yang kuat, mereka memiliki kemampuan layaknya pasukan elit kelas dunia.
Infanteri.
.
Lanjutan Militer Iran ini adalah armor anti serangan udara, kalo di US mirip sama Stinger.
Militer Iran Ciptakan Teknologi Piring Terbang.
Ilmuwan Iran mengklaim menciptakan piring terbang pertama, meskipun belum jelas seberapa tinggi objek itu mampu terbang, Media menyebut pesawat itu mirip UFO.Piring terbang bernama Zohal yang berarti Saturnus itu merupakan pesawat ruang angkasa tak berawak yang dirancang untuk pencitraan udara.
Namun, berdasarkan keterangan Daily Mail, objek itu bisa dimanfaatkan untuk berbagai misi yang tidak disebutkan terperinci. Kantor media Fars menggambarkan piring terbang itu mirip UFO di film Hollywood pada1950-an.
“Alat transportasi yang mudah diluncurkan dan terbang, sedikit bunyi dan memiliki keuntungan yang sama dengan pesawat lain,” tulis laporan ISNA (Iran’s Student’s News Agency).
Perangkat itu dilengkapi autopilot, pengatur stabilitas gambar, GPS dan alat perekam kualitas HD. Program luar angkasa Iran yang ambisius tampaknya menjadi peringatan bagi dunia Barat, karena pada waktu yang sama, teknologi misil yang digunakan untuk program luar angkasa sama dengan teknologi membangun rudal balistik antarbenua.
Tahun lalu, Iran mengumumkan kesuksesan mereka berhasil mengirim tikus, kura-kura dan cacing ke luar angkasa. Mereka berambisi mengirim manusia ke antariksa, sembilan tahun mendatang.
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad.
Ahmadinejad: Militer Iran tak Terkalahkan!
Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad menyatakan, “Militer Iran adalah pasukan paling merakyat, kuat, mulia, dan dicintai.” IRNA melaporkan, hal itu dikemukakan Senin (18/4) oleh Ahmadinejad pada peringatan Hari Angkatan Bersenjata Iran yang digelar di dekat makam Imam Khomeini, di Teheran. Dijelaskannya, “Militer yang berjalan di atas jalur kepemimpinan rahbari, tidak akan terkalahkan.”.
Dikatakannya, “Kita bersyukur kepada Allah SWT karena
selama 32 tahun, militer dan para tentara Iran berhasil melalui banyak
rintangan di berbagai medan, berkat kepatuhan mereka kepada
Rahbar.”Presiden Iran itu lebih lanjut menjelaskan, “Peran militer dan
Angkatan Darat dalam menjaga independensi, kemuliaan, dan kehormatan
negara, merupakan peran yang sangat istimewa.”.
Menyinggung era Perang Pertahanan Suci dalam melawan agresi tentara
rezim Saddam Hossein, Ahmadinejad menyebutnya sebagai era introspeksi
diri dan identitas militer, serta era pembuktian kemurnian, keberanian,
dan kepahlawanan militer.”Alhamdulillah berkat dan dengan memanfaatkan
pengalaman pada Perang Pertahanan Suci dan berbagai perisitiwa penting
di kawasan dalam beberapa tahun terakhir, kini militer Iran menjadi
kekuatan yang percaya diri, kokoh, mukmin, dan tidak terkalahkan,”
tambah Ahmadinejad.
Ahmadinejad juga menyampaikan terima kasihnya yang mendalam kepada
seluruh panglima militer, perwira, dan para tentara Iran yang beriman
kepada Allah swt, mencintai negara, dan mematuhi Rahbar, atas upaya
tanpa lelah mereka mempertahankan kemuliaan, kebudayaan, agama, tujuan,
serta integritas bangsa.Di bagian lain pernyataannya, Ahmadinejad
menyatakan bahwa Iran bangga karena dewasa ini Angkatan Bersenjata Iran
telah mencapai swasembada dalam persenjataan maupun perlengkapan
logistik.
Menhan AS: Kemampuan Militer Iran Hapus Pengaruh Militer AS di Dunia.
05/03/2011 – 12:27
Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Robert Gates dalam sebuah
pidatonya di Akademi Angkatan Udara Colorado (AFA) mengakui peningkatan
kemampuan militer Republik Islam Iran. “Kemajuan militer Iran menghapus
pengaruh militer AS di dunia,” aku Gates.
Hal ini disampaikan Gates saat memberikan sambutan di depan para taruna akademi angkatan udara AS di Colorado. Menurutnya kemajuan militer Iran, Cina dan Korea Utara menghapus pengaruh militer AS di dunia. Demikian dilaporkan Fars mengutip Reuters.
Ia menekankan, mencermati produksi senjata Cina, Iran dan Korea Utara mulai dari rudal Cruise dan Balistik hingga kapal selam canggih serta sistem anti udara sepertinya kesemuanya itu ditujukan untuk melumpuhkan persenjataan militer Amerika.
Hal itu dikonfirmasikan oleh Wakil Komandan Angkatan Udara Iran, Jenderal Sayyed Mohammad Alavi, kepada IRNA hari ini (16/3). Dikatakannya, “Para ahli Angkatan Udara Iran mulai memproduksi secara massal rudal dilengkapi radar yang kemampuannya telah dioptimalkan dan dipasang pada jet tempur.”
pada hari Rabu.
Ditambahkannya bahwa tingkat ketepatan rudal radar sangat tinggi dalam menghancurkan target. Selain daya jangkaunya, daya rusaknya pun juga telah ditingkatkan.
Pejabat militer Iran itu menegaskan bahwa kemampuan Angkatan Udara Iran meningkat pesat, bahkan kemampuan armada Angkatan Udara Iran di atas rata-rata kemampun negara-negara regional.
Jenderal Alavi menjelaskan bahwa rudal tersebut telah diujicoba di berbagai operasi dan hasilnya sangat memuaskan.
Iran telah memulai program kemandirian dalam industri pertahanan negara dan memprakarsai sejumlah proyek produksi perangkat keras militer, termasuk memproduksi kendaraan militer udara dan laut seperti kapal selam, kapal tempur, dan berbagai jenis rudal.
“Bangsa Iran di manuver terbaru untuk pertama kalinya memamerkan radar dengan kemampuan multi dan memiliki kemampuan teknologi canggih,” tulis situs Israel Defense seperti dinukli Mehr News.
Radar terbaru tersebut dipamerkan militer Iran dengan dihadiri Pemimpin Besar Revolusi Islam atau Rahbar Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei. Situs ini menambahkan, hari Selasa lalu Iran menggelar pameran dan manuver hasil industri militernya. Di manuver yang dihadiri Rahbar tersebut, dipamerkan senjata buatan dalam negeri Iran mulai dari roket, rudal, kendaraan lapis baja dan persenjataan canggih lainnya.
Radar multifungsi Iran tersebut sangat canggih, selain jarak detiksi dan radiasinya secara elektonik mendapat pengakuan juga kemampuannya menditeksi sasaran tanpa membutuhkan perubahan letak cukup mencengangkan.
Tal Inbar, peneliti di Institut Riset Antariksa Fisher membenarkan kemampuan radar Iran. Kepada situs Israel Defense, Tal Inbar mengatakan, informasi dan data terkait program Iran untuk membuat sebuah radar canggi telah dimuat di media massa Iran sejak tahun 2007, namun tidak mendapat reaksi besar dari dunia.
Ditambahkannya, Iran pada tahun 2010 memamerkan sebuah radar canggih yang disebutnya memiliki kemampuan untuk menangkap rudal canggih semacam S-300. “Namun radar yang baru saja dipamerkan dan dihadiri Rabar benar-benar canggih,” tegas Tal Inbar.
Ia menekankan, hanya segelintir negara yang berhasil membuat dan meremajakan radar semacam ini. Radar ini dengan mudah menditeksi sejumlah sasaran secara bersamaan dan memberikan informasi, tandas Inbar.
Menteri Pertahanan Iran Brigjend Ahmad Vahidi mengatakan, bahwa selama perang Irak-Iran, AS tampil di kawasan dengan sejumlah kapal induk dan kapal perang serta kapal selam dengan teknologi nuklir, yang memungkinkan mereka untuk tetap bertahan di bawah air selama berbulan-bulan.
“Kami menghadapi kapal-kapal besar musuh dengan perahu cepat,” kata Vahidi. “Terlepas dari realita bahwa musuh awalnya meremehkan konsep itu, namun kini mereka terpaksa mengakui ketangguhannya,” tambahnya.
“Sekarang, Iran menjadi salah satu negara produsen perahu cepat di dunia yang dapat membawa senjata maupun personil militer,” jelasnya seperti dikutip IRNA.
Pada April 2010, Iran meluncurkan sebuah kapal berkecepatan tinggi yang mampu menembakkan roket dan senapan mesin berat sambil melaju dengan kecepatan 70 knot.
Iran telah menyelesaikan sejumlah proyek besar pertahanan dalam beberap tahun terakhir, meski sanksi Dewan Keamanan PBB telah menargetkan militer, sektor energi dan keuangan negara Islam ini.
Hal ini disampaikan Gates saat memberikan sambutan di depan para taruna akademi angkatan udara AS di Colorado. Menurutnya kemajuan militer Iran, Cina dan Korea Utara menghapus pengaruh militer AS di dunia. Demikian dilaporkan Fars mengutip Reuters.
Ia menekankan, mencermati produksi senjata Cina, Iran dan Korea Utara mulai dari rudal Cruise dan Balistik hingga kapal selam canggih serta sistem anti udara sepertinya kesemuanya itu ditujukan untuk melumpuhkan persenjataan militer Amerika.
Iran Produksi Massal Rudal Berdaya Ledak Tinggi
Iran memproduksi massal rudal-udara yang akan dipasang dipesawat tempur yang dilengkapi radar yang mampu menghancurkan target dengan tingkat ketepatan tinggi.Hal itu dikonfirmasikan oleh Wakil Komandan Angkatan Udara Iran, Jenderal Sayyed Mohammad Alavi, kepada IRNA hari ini (16/3). Dikatakannya, “Para ahli Angkatan Udara Iran mulai memproduksi secara massal rudal dilengkapi radar yang kemampuannya telah dioptimalkan dan dipasang pada jet tempur.”
pada hari Rabu.
Ditambahkannya bahwa tingkat ketepatan rudal radar sangat tinggi dalam menghancurkan target. Selain daya jangkaunya, daya rusaknya pun juga telah ditingkatkan.
Pejabat militer Iran itu menegaskan bahwa kemampuan Angkatan Udara Iran meningkat pesat, bahkan kemampuan armada Angkatan Udara Iran di atas rata-rata kemampun negara-negara regional.
Jenderal Alavi menjelaskan bahwa rudal tersebut telah diujicoba di berbagai operasi dan hasilnya sangat memuaskan.
Iran telah memulai program kemandirian dalam industri pertahanan negara dan memprakarsai sejumlah proyek produksi perangkat keras militer, termasuk memproduksi kendaraan militer udara dan laut seperti kapal selam, kapal tempur, dan berbagai jenis rudal.
Israel Akui Kecanggihan Radar Terbaru Iran.
Situs Israel Defense dalam laporannya mengisyaratkan kemampuan rudal Republik Islam Iran. Menurut situs ini,”Apa yang kita saksikan menunjukkan bahwa industri militer Iran sangat maju dari apa yang dilaporkan Barat.”“Bangsa Iran di manuver terbaru untuk pertama kalinya memamerkan radar dengan kemampuan multi dan memiliki kemampuan teknologi canggih,” tulis situs Israel Defense seperti dinukli Mehr News.
Radar terbaru tersebut dipamerkan militer Iran dengan dihadiri Pemimpin Besar Revolusi Islam atau Rahbar Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei. Situs ini menambahkan, hari Selasa lalu Iran menggelar pameran dan manuver hasil industri militernya. Di manuver yang dihadiri Rahbar tersebut, dipamerkan senjata buatan dalam negeri Iran mulai dari roket, rudal, kendaraan lapis baja dan persenjataan canggih lainnya.
Radar multifungsi Iran tersebut sangat canggih, selain jarak detiksi dan radiasinya secara elektonik mendapat pengakuan juga kemampuannya menditeksi sasaran tanpa membutuhkan perubahan letak cukup mencengangkan.
Tal Inbar, peneliti di Institut Riset Antariksa Fisher membenarkan kemampuan radar Iran. Kepada situs Israel Defense, Tal Inbar mengatakan, informasi dan data terkait program Iran untuk membuat sebuah radar canggi telah dimuat di media massa Iran sejak tahun 2007, namun tidak mendapat reaksi besar dari dunia.
Ditambahkannya, Iran pada tahun 2010 memamerkan sebuah radar canggih yang disebutnya memiliki kemampuan untuk menangkap rudal canggih semacam S-300. “Namun radar yang baru saja dipamerkan dan dihadiri Rabar benar-benar canggih,” tegas Tal Inbar.
Ia menekankan, hanya segelintir negara yang berhasil membuat dan meremajakan radar semacam ini. Radar ini dengan mudah menditeksi sejumlah sasaran secara bersamaan dan memberikan informasi, tandas Inbar.
Iran Andalkan Perahu Cepat Lawan Kapal Induk AS.
Iran sekarang merupakan salah satu negara produsen perahu militer tercepat di dunia yang sudah diakui perannya dalam didustri pertahanan negara.Menteri Pertahanan Iran Brigjend Ahmad Vahidi mengatakan, bahwa selama perang Irak-Iran, AS tampil di kawasan dengan sejumlah kapal induk dan kapal perang serta kapal selam dengan teknologi nuklir, yang memungkinkan mereka untuk tetap bertahan di bawah air selama berbulan-bulan.
“Kami menghadapi kapal-kapal besar musuh dengan perahu cepat,” kata Vahidi. “Terlepas dari realita bahwa musuh awalnya meremehkan konsep itu, namun kini mereka terpaksa mengakui ketangguhannya,” tambahnya.
“Sekarang, Iran menjadi salah satu negara produsen perahu cepat di dunia yang dapat membawa senjata maupun personil militer,” jelasnya seperti dikutip IRNA.
Pada April 2010, Iran meluncurkan sebuah kapal berkecepatan tinggi yang mampu menembakkan roket dan senapan mesin berat sambil melaju dengan kecepatan 70 knot.
Iran telah menyelesaikan sejumlah proyek besar pertahanan dalam beberap tahun terakhir, meski sanksi Dewan Keamanan PBB telah menargetkan militer, sektor energi dan keuangan negara Islam ini.
Kemampuan Militer Iran Menakutkan Israel.
Mohammad Abbas, purnawirawan militer Lebanon mengisyaratkan kemajuan besar yang dicapai Republik Islam Iran di berbagai bidang. “Kemajuan Iran tersebut membuat Rezim Zionis Israel ketakutan,” ungkap Abbas. Ditambahkannya, Iran baru-baru ini mampu memproduksi sistem radar yang menggantikan produk Rusia. Padahal Rusia hingga kini terkesan mengulur-ulur waktu penyerahan sistem radarnya kepada Iran.
Saat diwawancarai IRNA, Mohammad Abbas menandaskan, peningkatan kemampuan dan peralatan militer serta pertahanan adalah hak legal Iran untuk menghadapi ancaman Rezim Zionis Israel dan Amerika Serikat. “Apalagi AS dan Iran setiap hari senantiasa mengancam akan menyerang instalasi nuklir Iran,” tambah Abbas.
Menurutnya Iran berusaha sedapat mungkin mempersiapkan diri menghadapi agresi musuh. Ditekankannya, di sisi lain, Israel berusaha menghubungkan instalasi nuklir Tehran dengan peningkatan kemampuan militer Iran dengan harapan dapat menyelewengkan opini publik dunia sehingga negara Barat dan dunia lainnya memusuhi Iran.
“Para petinggi Israel menebarkan propaganda anti Iran dengan menyatakan militer serta kemampuan Iran di bidang sistem anti rudal diklaim dapat mencapai seluruh Timur Tengah, London, Moskow dan mungkin sekitar AS. Hal ini ditempuh Israel untuk memprovokasi negara dunia agar memusuhi Iran, namun kita menyadari sepenuhnya bahwa Tel Aviv lihai dalam menebar propaganda menyimpang di dunia,” ungkap Abbas.
Dengan diperkuat oleh kapal selam buatan sendiri, armada laut Iran
semakin siap menghadapi serangan yang mungkin segera datang (Berita
SuaraMedia).
Dengan diperkuat oleh kapal selam buatan sendiri, armada laut Iran semakin siap menghadapi serangan yang mungkin segera datang
Kapal selam buatan dalam negeri tersebut dimasukkan dalam armada kapal selam angkatan laut Iran di kota pelabuhan Bandar Abbas, sebelah selatan Iran, pada hari Senin kemarin di hadapan Komandan Pasukan Iran, Mayor Jenderal Ataollah Salehi, Menteri Pertahanan Mayor Jenderal Mohammad Mostafa-Najar dan komandan senior angkatan laut Laksamana muda Habibollah Sayyari.
Ketika didaulat untuk menyampaikan sambutan dalam upacara peluncuran kapal selam Ghadir 948, Menteri pertahanan Iran Brigadir Jenderal Mohammad Mostafa-Najjar mengatakan, “Negara Islam Iran telah berhasil menggapai banyak prestasi sendirian dan melalui ketergantungan akan pengetahuan domestik dengan cara yang tentunya akan mengejutkan para pemimpin dari kekuatan-kekuatan arogan.”
Ungkapan tersebut merujuk pada kemampuan kementerian pertahanan Iran dalam merancang, memproduksi dan memasok berbagai jenis persenjataan untuk militer dalam negeri, dan mengatakan bahwa para staf kementerian yang berpengalaman mampu untuk memasok segala hal yang dibutuhkan oleh angkatan laut, angkatan udara dan angkatan darat, dan semuanya dibuat sendiri.
Mengenai upaya-upaya musuh dalam tiga dekade terakhir sejak bergulirnya revolusi Islam untuk menghambat laju perkembangan Iran, Najjar menekankan bahwa tekanan-tekanan tersebut menyebabkan Iran semakin berkembang dalam bidang politik, ekonomi, militer dan pertahanan negara.
Dia juga menggarisbawahi bahwa perkembangan teknologi di berbagai bidang, termasuk produksi peluru kendali artileri, kapal selam, kapal angkut dan lain-lain, masih memerlukan partisipasi dan pertukaran informasi serta pengalaman dengan sejumlah negara di Barat, namun Iran mampu mencapai tingkatan teknologi tercanggih hanya dengan bantuan para ahli dalam negeri.
Pada bulan November lalu, Iran mengumumkan bahwa kapal selam Ghadir buatan dalam negeri telah siap untuk memulai operasi.
Pihak militer Iran mengatakan bahwa kapal selam tersebut dapat dengan mudah menghindari deteksi karena telah dilengkapi dengan teknologi untuk menghindari sonar, selain itu kapal selam tersebut juga dapat menembakkan peluru kendali dan torpedo secara berbarengan.
Komandan angkatan laut Laksamana Muda Habibollah Sayyari, mengatakan bahwa kapal selam Ghadir membutuhkan waktu pengembangan selama sepuluh tahun.
Armada tersebut juga dilengkapi dengan 18 unit kapal berkecepatan tinggi. Angkatan Laut Iran saat ini sudah memproduksi Ghadir dan Nahang. Kapal selam Ghadir dilengkapi dengan peralatan dan teknologi militer yang tercanggih. Sementara kapal selam Nahang, kapal selam buatan sendiri – nomor dua setelah Ghadir, disebut-sebut sebagai salah satu proyek pertahanan terbesar negara tersebut.
Dalam mempersiapkan segala kemungkinan serangan militer terhadap negara tersebut, Iran mempersenjatai angkatan lautnya dengan sistem persenjataan tercanggih, yang kabarnya sanggup menembak kapal macam apapun yang berjarak hingga 300 km (185 mil) jauhnya dari lepas pantai.
Iran telah mendorong program perkembangan persenjataan dalam beberapa tahun belakangan untuk dapat membela diri. Iran telah mampu memproduksi jet tempurnya sendiri dan juga kendaraan lapis baja, demikian halnya dengan peluru kendali yang tidak terdeteksi radar dan sejumlah senjata canggih lainnya.
Minggu lalu, menteri pertahanan Iran meresmikan produksi hovercraft (kapal apung, kendaraan yang bisa berjalan baik di darat dan di laut) Younes 6.
Dalam upacara peresmian produksi Younes 6, Najjar mengatakan bahwa produksi perlengkapan militer di negara tersebut telah berlipat tiga dalam beberapa tahun terakhir dengan didukung oleh perencanaan yang mantap dari pihak kementerian.
Dua minggu lalu, Iran juga memulai proses produksi 30 persenjataan dan perlengkapan militer, termasuk barang-barang elektronik, telekomunikasi dan radar.
Iran sejauh ini telah mengembangkan sejumlah perlengkapan eksklusif, seperti kapal berkecepatan tinggi, kapal muatan, pesawat udara dengan bobot yang ringan dan kapal selam siluman mini sebagai bagian dari upayanya untuk meningkatkan kemampuan pertahanan maritim dan operasi-operasi bawah laut.
“Perlengkapan dan produksi yang tengah berlangsung di Iran berkaitan dengan alat elektronik dan manual untuk dipergunakan dalam peperangan, sistem radar dan sonar, kendaraan air dan udara, sisitem laser dan elektro optik juga kacamata canggih untuk melihat dalam kegelapan, alat komunikasi militer dan alat simulasi peperangan,” kata Najar dalam upacara peluncuran beroperasinya produksi persenjataan dan perlengkapan militer tersebut.
Najjar menegaskan kembali di upacara tersebut bahwa Iran telah mampu memproduksi perlengkapan pmanual dan elektronik untuk dipergunakan dalam pertempuran, termasuk untuk mengumpulkan informasi, melakukan penyadapan, melacak posisi musuh melalui gelombang radio yang berbeda-beda memproses berbagai informasi dan memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi data-data musuh, melacak pemancar musuh dan mengacak atau mematikan pemancar musuh.
Iran Sukses Uji Coba Sistem Radar Baru Republik Islam Iran telah menguji model terbaru sistem radar yang diproduksi dalam negeri, seorang pejabat Iran mengatakan.
Direktur perusahaan elektronik Sa-Iran, Ebrahim Mohammadzadeh, kepada kantor berita Fars pada hari Senin (22/8) menuturkan bahwa sistem radar baru memiliki kemampuan untuk mendeteksi objek pada kisaran beberapa ribu kilometer.
“Uji coba itu berhasil dan harapan kami sistem radar baru akan dioperasional dalam beberapa tahun mendatang,” ujarnya.
Seraya memuji prestasi Iran di bidang teknologi, Mohammadzadeh menjelaskan bahwa negara saat ini memiliki kemampuan untuk merancang dan memproduksi sistem radar canggih.
Pada bulan Juni, kepala Divisi Aerospace Korps Pengawal Revolusi Iran Iran (IRGC) mengatakan bahwa sistem radar Ghadir, dengan kisaran 1.100 kilometer telah diaktifkan.
“Radar Ghadir dirancang dan diproduksi untuk menemukan target udara, pesawat anti-radari, rudal jelajah, rudal balistik, dan satelit di orbit rendah,” kata Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh.
Lagi, Iran Akan Luncurkan Roket ke Ruang Angkasa Badan Antariksa Iran (ISA) mengatakan, roket Kavoshgar 5, produksi dalam negeri akan diluncurkan ke ruang angkasa pada akhir musim panas ini.
Roket seberat 300 kilogram, akan membawa kapsul berisi monyet rhesus, kata Hamid Fazeli, direktur ISA kepada kantor berita Mehr kemarin (Senin,22/8).
“Roket akan mengorbit pada ketinggian 120-130 kilometer di atas permukaan bumi,” jelas Fazeli.
Dia menambahkan, ISA merencanakan untuk melakukan studi tentang tanda-tanda vital monyet dan hasilnya sangat penting dalam membantu Iran mengirim astronot ke ruang angkasa di masa depan.
“Dua satelit lainnya yaitu Navid dan Fajar juga akan diluncurkan pada Maret 2012,” ujar Fazeli.
Navid adalah satelit penelitian, yang dirancang oleh para ilmuwan di Universitas Sains dan Teknologi di Tehran.
Rabu, 10 Februari 2010 09:21 wib
Iran Buat Sistem Pertahanan Rudal Canggih Iran mempercepat pembuatan sistem pertahanan rudal yang akan lebih baik daripada S-300 milik Rusia.
Langkah ini membuktikan tekad Teheran untuk membuat sendiri seluruh
persenjataan militer karena embargo persenjataan oleh Amerika Serikat
(AS). Selain melakukan embargo, Washington juga menekan Rusia agar tidak
mengirimkan S-300 yang telah dipesan Iran.Washington pada November 2009
mengancam melakukan tindakan hukum terhadap Rusia jika gagal memenuhi
kesepakatan untuk menyuplai Teheran dengan S-300 yang merupakan sistem
pertahanan udara canggih. Rusia yang menjadi aliansi terdekat Iran di
antara kekuatan dunia lain, sejauh ini belum menerima S-300.Menurut
Teheran, penundaan pengiriman itu karena tekanan dari Washington dan
Israel, musuh bebuyutan Iran.
Pada Oktober 2009, kantor berita Rusia, Interfax, melaporkan bahwa
Iran belum membayar S-300 karena Moskow belum memberikan persetujuan
akhir tentang kesepakatan tersebut.Bagi Barat, kesepakatan itu tentu
sangat dikhawatirkan dapat memperkuat sistem pertahanan Iran.
Berdasarkan kontrak, Rusia akan menjual persenjataan ke Iran berupa lima
baterai rudal-rudal S-300PMU1, seharga USD800 juta.S-300PMU1 yang
diberi kode SA-20 Gargoyle oleh NATO itu merupakan system gerak berbasis
darat yang didesain untuk menembak jatuh pesawat terbang dan rudal.
Barat khawatir Iran dapat menggunakan system itu untuk menghadapi
ancaman serangan AS atau Israel.
Keduanya tidak pernah menepis kemungkinan serangan militer ke
fasilitas nuklir Iran. Selain itu, kemarin, Menteri Pertahanan Iran
Ahmad Vahidi membuka dua jalur produksi untuk manufaktur pesawat canggih
tanpa awak atau drone. “Pesawat itu mampu melakukan pengintaian,
deteksi, dan serangan dengan dengan ketepatan tinggi,” ungkap kantor
berita Fars.Kemarin, Iran juga secara resmi mengumumkan pada Badan
Energi Atom Internasional (IAEA) tentang rencana melakukan pengayaan
uranium ke level 20%. “Teheran akan mulai melakukan pengayaan uranium
hingga level 20% mulai Selasa (9/2) dan IAEA akan diberi informasi
mengenai keputusan ini sebelumnya,” papar kepala organisasi atom Iran
Ali Akbar Salehi.”Pengayaan itu akan dilakukan di fasilitas Natanz mulai
Selasa (9/2),” kata Salehi.
Seorang komandan senior militer Iran mengatakan Tehran akan menyerang semua institusi militer dan nuklir Israel jika Tel Aviv melakukan kebodohan menyerang fasilitas nuklir Iran.Wakil Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran Brigadir Jenderal Gholam-Ali Rasyid Ahad (20/11) menegaskan retorika Israel terhadap Iran adalah suatu bentuk perang psikologis.”Iran sepenuhnya siapkan menghadapi setiap agresi, dan Tehran akan menghancurkan semua fasilitas Israel jika Tel Aviv meluncurkan serangan militer terhadap Iran,”tegasnya.Amerika Serikat dan Israel telah berulang kali mengancam Tehran dengan opsi serangan militer yang didasarkan pada dugaan bahwa program nuklir Iran mengarah pada agenda militer rahasia .Tehran telah membantah tuduhan itu, dan mengatakan sebagai penandatangan Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) dan anggota IAEA, Iran memiliki hak untuk mengembangkan teknologi nuklir untuk tujuan damai.
Sementara Israel menolak mengizinkan inspeksi fasilitas nuklirnya. Tel Aviv juga menolak bergabung dengan Traktat Non-Proliferasi Nuklir.
Israel baru-baru menguji rudal jarak jauh baru yang mampu membawa hulu ledak nuklir. Pengujian dilakukan di pangkalan udara Palmahim di pusat Israel.
Rudal Jericho-3 milik Israel memiliki daya jangkau hingga 10.000 kilometer. Ironisnya, hulu ledak nuklir Israel yang dapat menargetkan banyak wilayah dunia itu tidak dianggap sebagai ancaman di mata Barat.
Post a Comment
mohon gunakan email