Membantah Website http://darah-satria.blogspot.com/2013/09/pengaruh-yahudi-kedalam-syiah-israel.html
_____________________________
Jawaban Kami Syiah:
“Kami orang-orang Syiah dan pengikut mazhab yang benar. Kami akan
memperbaiki akal bangsa ini sama seperti yang disebutkan Allah dalam
Kitab-Nya; pantas dan cemerlang.
Wahai Allah Yang Maha Pengasih! Berkati Sayid Hasan Nasrullah dan
pengibar bendera Syiah Presiden Ahmadinejad! Bantu dan enyahkan musibah
dari mereka!”
Ucapan di atas bukan keluar dari lisan orang-orang Syiah Lebanon dan
pengikut Hizbullah dan bukan dari sebagian orang Syiah Iran atau
orang-orang Syiah yang tinggal di kawasan Syiah, tapi bagian dari doa
yang diucapkan dengan lirih oleh orang-orang Syiah yang hidup di
Palestina pendudukan atau Israel.
Fenomena ini sempat dilaporkan oleh sebagian media dan lembaga riset
di Tel Aviv yang memunculkan kekhawatiran pejabat politik dan keamanan
rezim Zionis Israel dan akhirnya media-media massa di sana menyebut
fenomena ini sangat membahayakan Israel. Sebagian kelompok Syiah di
Israel sangat aktif yang secara alamiah terus mengalami pertumbuhan dan
punya hubungan dengan pelbagai organisasi dan kelompok. Hubungan ini
tentu sangat berbahaya dalam pandangan rezim ini.
Data Statistik
Kantor Pusat Data dan Statistik Zionis Israel dalam laporan tahunannya
yang dirilis tahun 2007 menyebut jumlah orang-orang Syiah yang resmi di
Israel mendekati 600 orang, namun lembaga ini tidak terlalu percaya
dengan angka tersebut. Ketidaktepatan angka yang disebutkan mengenai
jumlah orang Syiah di Israel karena mereka menyelenggarakan acara-acara
keagamaan mereka secara rahasia. Mereka berlaku sedemikian rupa agar
tidak sampai dikenal. Karena bila mereka sampai diketahui bermazhab
Syiah, pasti kehidupan mereka akan semakin sulit. Oleh karenanya jumlah
orang Syiah di Israel lebih banyak dari jumlah yang disebutkan.
Situs Kanal Tujuh Televisi Yaman dalam item yang dikelola oleh
orang-orang Arab yang tinggal di Israel menyebut jumlah orang Syiah di
Israel sepuluh kali lipat dari yang diumumkan oleh kantor pusat data dan
statistik rezim ini dengan bersandarkan pada sumber-sumber keamanan
yang dapat dipercaya, yakni populasi syiah di Israel mencapi 6.000 orang
dan bila ditambahkan dengan para simpatisan Syiah orang-orang Arab di
Israel jumlah mereka bisa mencapai 10 ribu orang. Mereka yang memeluk
syiah ini karena sudah tidak lagi dapat berharap untuk memperbaiki
kondisi yang ada dan juga krisis politik dan sosial yang dihadapi
orang-orang Arab. Oleh karenanya mereka melihat solusi Syiah sebagai
alternatif untuk keluar dari krisis yang ada.
Patut menjadi pertanyaan di sini adalah mengapa Israel merasa
khawatir dengan angka ini. Karena keberadaan mazhab Syiah di Israel dan
pengaruhnya dengan sendirinya mampu menciptakan krisis dan masalah besar
yang berarti kemenangan sejumlah teori anti Zionis Israel. Satu dari
teori ini adalah ekspor revolusi Syiah Iran ke luar dari teritorialnya
yang merupakan prinsip Revolusi Islam di Tehran dan itu berarti
keberhasilan Tehran mengekspornya tepat di jantung musuhnya. Hal ini
juga berarti kemenangan pemikiran dan strategi Hizbullah atas Israel dan
terhitung keberhasilan gerakan ini dalam merekrut anggota baru ke dalam
mazhab Syiah dan juga kemenangan militer terakhir pengikut Syiah di
Yaman.
Dalam laporan itu juga disebutkan bahwa orang-orang Arab Israel yang
memeluk mazhab Syiah sejak terbentuknya rezim Zionis Israel tahun 1948
secara aktif melakukan acara keagamaan mereka secara khusus guna menarik
orang lain memeluk mazhab ini. Aktivitas ini menimbulkan kekhawatiran
khusus bagi Israel. Riset ini berasal dari laporan dua bulan sebelumnya
Meir Dagan, Ketua Dinas Rahasia Israel Mossad kepada Ehud Olmert,
Perdana Menteri waktu itu Israel. Dalam laporan tersebut Meir Dagan
menyebut sejumlah pengikut gerakan Islam di Israel yang dipimpin oleh
Syeikh Raid Salah di utara, Syeikh Ibrahim Marmur di selatan telah telah
memeluk mazhab Syiah dan di kawasan Arab seperti Kofr Kana, an-Nasirah,
Syafa Amru, al-Jalil, al-Mutsallats, Yafa, Majd al-Kurum dan Negev
serta orang-orang Syiah secara periodik aktif melakukan pertemuan
rahasia.
Jelas sudah bahwa hubungan rezim Zionis Israel dengan mazhab Syiah
kembali pada masa lalu. Orang-orang Syiah sejak dahulu hidup di
Palestina dan sebagian di kawasan utara yang berbatasan dengan Lebanon
dan Suriah kini. Sebagian daerah-daerah ini menyaksikan pelbagai
kejadian bersejarah mengenai orang-orang Syiah seperti di Kofr Manda dan
Kofr Kinya, bahkan Syafa Amru dan Majd al-Kurum yang saat ini menjadi
bagian dari Palestina pendudukan. Orang-orang Syiah sebelum terbentuknya
Zionis Israel telah lama hidup di daerah ini. Sebagian dari mereka
terpaksa meninggalkan Palestina, sebagian besar pindah ke Irak dan
sisanya pergi ke Suriah dan sebagian negara-negara Teluk Persia dan
Mesir.
Baru-baru ini muncul pembicaraan mengenai orang-orang Syiah di Mesir.
Sejatinya, mayoritas Syiah Mesir berasal dari orang-orang Arab asli
Palestina yang terpaksa meninggalkan tanah airnya akibat tekanan militer
Israel. Puluhan rakyat Palestina yang berada di daerah-daerah seperti
Palmah dan Haganah memeluk macam-macam mazhab. Mereka kemudian pergi
dari daerah tersebut ke pelbagai penjuru dunia.
Nama sebagian tokoh-tokoh Syiah Palestina yang sejak awal telah
memeluk Syiah disebutkan dalam laporan tersebut seperti Syeikh
Abdurrafi’ al-Muhajanah, Syeikh Loui Dawud dan Syeikh Muhammad Zahaliqah
adalah para pendakwah dan pembela Syiah di sana.
Jelas ada sejumlah kelompok-kelompok sederhana Syiah seperti Aulad
Abdurrafi’ (Keturunan Abdurrafi’) secara resmi melakukan aktivitasnya di
sebagian daerah-daerah Arab di Palestina pendudukan, bahkan mereka juga
menerima bantuan keuangan sama seperti kelompok-kelompok agama lainnya
seperti Yahudi dan Kristen. Sebagai contoh, organisasi ini bulan Juli
2008 meminta kepada rezim Zionis Israel agar mengizinkan orang-orang
Syiah Israel melakukan ziarah ke tempat-tempat suci di Irak seperti
Najaf dan Karbala atau tempat-tempat ziarah lainnya di Iran seperti Qom,
namun pemerintah dan badan intelejen Israel menolak keras permintaan
ini. Masalah ini masih terus dibahas di pengadilan tinggi Israel. Namun
baru-baru ini akibat kunjungan sebagian anggota Arab parlemen Israel
(Knesset) ke Suriah dan Lebanon muncul undang-undang yang melarang
orang-orang Israel untuk mengunjungi negara-negara seperti Iran yang
secara transparan menyebut dirinya sebagai musuh Israel dan siap untuk
menghapus rezim ini dari peta dunia.
Selain organisasi Keturunan Abdurrafi’ ada organisasi lain bernama
Syiah Hakiki di daerah al-Mutsallats di Israel yang melakukan
aktivitasnya secara rahasia sehingga membuat media massa Israel sangat
penasaran akan kelompok ini. Rasa penasaran ini semakin meningkat di
saat organisasi ini mengeluarkan pernyataan yang menuntut agar Syiah
diakui secara resmi dalam kelompok minoritas agama yang punya pengaruh
di kancah politik. Dalam pernyataan itu disebutkan, tidak boleh
menggabungkan politik dengan agama dan mengingatkan bahwa Amerika sangat
membantu orang-orang Syiah Irak dan mengantarkan mereka ke tampuk
kekuasaan. Dengan mencermati bahwa tidak ada teks Syiah yang mendorong
untuk memusuhi Yahudi, Barat atau Amerika, pemerintah Israel sebagai
pemerintah yang bebas harus mengakui mazhab ini secara resmi dan
mencatat identitas mereka di kartu tanda pengenal.
Menariknya lagi, organisasi ini beberapa pekan sebelum mengeluarkan
pernyataan tersebut juga telah mengeluarkan sejumlah statemen yang
memboikot kerjasama dengan orang-orang Ahli Sunnah dan tokoh-tokoh
gerakan Islam seperti Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) dan
Jihad Islam serta kelompok-kelompok yang beraktivitas di Palestina
pendudukan. Pernyataan ini terbukti tidak pernah ditandatangani oleh
seorang pun dan kelompok ini juga mengumumkan bahwa pengikut Ahli Sunnah
di sepanjang sejarah banyak menyusahkan orang-orang Syiah.
Ketika pernyataan ini dipublikasikan di daerah al-Mutsallats yang
merupakan daerah agamis yang beraliran keras, pelbagai reaksi
bermunculan dan itu kembali pada tidak adanya seorang pun yang
menandatanganinya, bahkan naskah yang dimuat oleh media massa hanya
memuat nama Syiah Hakiki. Organisasi ini berusaha menyebarkan pernyataan
tersebut lewat email untuk membangun hubungan dengan sebagian
orang-orang Arab di Israel.
Sejumlah organisasi Syiah lain di Israel yang masih aktif seperti
Syiah Abrar, Keturunan Husein dan Syiah di hati mengeluarkan statemen
yang mirip dengan pernyataan Syiah Hakiki. Seluruh organisasi ini
melakukan aktivitasnya secara rahasia dan mengirimkan pesan mereka lewat
email.
Ada juga kelompok-kelompok kecil yang secara terang-terangan
melakukan aktivitasnya, namun kegiatan dan kecenderungan
kelompok-kelompok rahasia yang disebutkan sebelumnya membuat sejumlah
organisasi kecil ini terpaksa merahasiakan juga kegiatan mereka dan
secara perlahan-lahan mereka terseret memusuhi kekuatan yang berkuasa di
Israel. Sementara sekalipun rezim Zionis Israel memberikan kebebasan
kepada setiap kelompok untuk melakukan acara keagamannya, namun tidak
pernah mentolerir bila kebebasan ini dimanfaatkan untuk mengancam
keamanan Tel Aviv.
Selain organisasi yang disebutkan di atas ada kelompok seperti
organisasi al-Amr, Ummul Fahm, al-Khair, dan al-Islam melakukan
aktivitasnya di daerah-daerah Arab di Israel memilih sejumlah anggota
yang berasal dari orang Syiah. Orang-orang Syiah ini melakukan aktivitas
sosialnya secara berkelompok berdasarkan program yang ada dan tidak
melakukannya sendiri-sendiri. (Sumber: Saleh Lapadi)
Ketika Israel Mencari Imam Mahdi.
Semasa pendudukan Amerika Serikat di Irak, salah satu pertanyaan
paling mengherankan dari para tentara kepada orang-orang Irak yang
disiksa di berbagai penjara seperti Abu Ghraib adalah “di mana pria yang
bernama
Imam Mahdi bersembunyi?” Menurut
Mohabat News,
sebuah kantor berita Kristen Iran pro-Israel, ketakutan terhadap Imam
Mahdi begitu kuat sehingga CIA dan MI6 telah mengunjungi Irak selama 20
tahun terakhir untuk mendapatkan informasi tentang Imam Mahdi; di kota
mana dia terakhir terlihat? Kapan dia akan muncul lagi?
Siapakah
Imam Mahdi sampai-sampai Zionis berhasil mengontrol Kongres Amerika dan sistem keuangan dunia untuk segera memerintahkan membunuhnya?
Imam Mahdi merupakan imam keduabelas
Syiah dan
menurut hadis-hadis Islam dia berada dalam kondisi kegaiban dan akan
kembali ke dunia untuk menciptakan kedamaian serta keadilan di muka
bumi. Dia dilahirkan pada 29 Juli 869 di kota Samarra, Irak, dari
seorang ibu bernama Nargis yang merupakan seorang keturunan Romawi.
Dia disembunyikan sejak kelahirannya hingga kegaiban karena penguasa
masa itu, Dinasti Abbasiah, mengetahui tentang nubuat Imam Mahdi yang
akan melawan tirani. Dinasti Abbasiah sadar bahwa manusia yang
dijanjikan tersebut adalah putra dari imam Syiah kesebelas, Imam Askari.
Entah fiksi atau bukan, kisah ini terus berlanjut sampai hari ini;
selama ribuan tahun para penguasa tiran terus mencoba untuk memburu dan
membunuh Imam Mahdi. Sudah jelas bahwa Zionis ingin berperang melawan
Iran, tapi yang membuat semua itu tidak masuk akal adalah mengapa Israel
tetap mencari seorang pria yang telah menghilang lebih dari seribu
tahun yang lalu? Dialah imam gaib telah menjadi bagian (keyakinan) dalam
Syiah dan
suni Islam selama berabad-abad. Keyakinan yang tidak berbeda dengan sebuah bentuk Milenarianisme yang ada di seluruh agama.
Kristiani percaya bahwa
Yesus Sang
Penyelamat akan kembali untuk melawan anti-Kristus (dajal) sementara
orang Yahudi mempertaruhkan perang dunia ketiga dengan membongkar situs
suci ketiga Islam, Masjidilaksa, untuk membangun kuil ketiga sehingga
Almasih Yahudi dapat kembali dan membawa mereka menguasai dunia.
Serangan bom yang menghancurkan Masjid Al-Askari di kota Samarra pada Februari 2006 (BBC)
Sebagai fakta pemburuan ini, kita tidak boleh mengabaikan kisah-kisah
yang muncul dari Irak tentang langkah-langkah apa yang telah mereka
lakukan untuk mencari Imam Mahdi. Pada tahun 2006, makam suci dari ayah
Imam Mahdi di kota Samarra, diledakkan oleh para pria yang berpakaian
seperti pasukan keamanan. Para pria memasuki makam, mengikat para
penjaga, memasang area dengan beberapa bom dan menurut para penjaga,
para pasukan keamanan itu membuka makam dan mengambil sesuatu dari
dalam. Banyak yang percaya bahwa mereka mengambil beberapa pakaian dari
tubuh Imam Askari untuk menentukan DNA imam masa depan.
Selama berabad-abad, Talmud mengajarkan bahwa “Yesus dari Nazareth”
adalah seseorang yang “cabul, penyembah berhala, diasingkan dari
orang-orang Yahudi karena kejahatannya, dan menolak bertobat” (Sanhedrin
107b; Sotah 47a). Selama berabad-abad pula, Zionis berhasil meyakinkan
Kristiani bahwa Islam adalah agama yang jahat dan harus dilawan melalui
persatuan Kristen/Zionis. Sebagian besar Kristiani sabuk Alkitab di
Amerika memiliki hubungan yang kuat dengan Zionis dan karenanya
mengejutkan mereka ketika seorang Kristen Katolik, Hugo Chavez,
berpidato setelah melakukan pertemuan penting dengan Presiden Iran,
Mahmoud Ahmadinejad:
“Bagi kami para Kristiani sejati, Yerusalem adalah tempat yang sangat
suci di mana Nabi Yesus akan datang bergandeng tangan dengan
Hazrat Mahdi sehingga perdamaian akan menyelimuti seluruh dunia.”
Kenyataan bahwa Chavez mengisyaratkan bahwa umat muslim dan Kristiani
akan bersatu melawan kejahatan adalah sesuatu yang tidak diinginkan
oleh Zionis. Mereka telah menghabiskan miliaran dolar pada lembaga
think tank Islamfobia dan media untuk meminggirkan umat muslim.
Hadis-hadis yang menyebutkan tentang kedatangan Imam Mahdi yang
memimpin tentara pembawa bendera hitam menyebutkan bahwa hanya sedikit
dari orang Arab yang akan mendukung tentara tersebut namun justru
berpihak pada para tiran. Orang-orang Arab yang akan bersama dengan imam
telah terindikasi siapa mereka, yaitu tentara kecil Hizbullah yang
telah mengalahkan Israel. Para pejuang Hizbullah mungkin memiliki
perlengkapan sedikit tapi memiliki semangat yang sama dengan pasukan
yang dipimpin Ali bin Abi Thalib ketika menghancurkan benteng Yahudi di
Khaibar, semangat yang sama dengan Imam Husain di Karbala di mana
pasukannya yang berjumlah 72 orang melawan tentara Yazid berjumlah
10.000 pasukan.
Sangat menyedihkan bahwa hadis yang berusia lebih dari seribu tahun
menyebutkan bahwa banyak orang Arab akan bekerja sama dengan para tiran
untuk melawan kedatangan imam. Siapakah orang-orang Arab ini? Kita telah
melihat Arab Saudi dan penguasa-penguasa Teluk yang bersekutu dengan
Israel dan tidak ada lagi yang lebih jelas daripada konflik Suriah saat
ini. Israel bersama dengan Arab Saudi dan Qatar memaksakan perang
terhadap Suriah dan Iran dengan menyalurkan sejumlah besar uang dan
senjata kepada milisi di Suriah. Membunuh pengikut Syiah merupakan
bagian dari agenda tersebut.
Jurnalis Seymour Hersh dalam artikel
New Yorker, “The
Redirection”, menyoroti betapa seluruh fokus pemerintahan Bush adalah
untuk menekan Iran dan melemahkan Hizbullah melalui kerja sama dengan
Arab Saudi yang membiayai kelompok ekstrimis. New World Order telah
berhasil menciptakan kekuatan brutal dalam Islam yang ramah, sebuah
kekuatan yang mengira tidak masalah untuk memperkosa wanita dan
anak-anak dan menunjukkan potongan tubuh yang dipenggal dalam video
YouTube. Bentuk intoleransi Islam ini diciptakan oleh agen Inggris,
(Muhammad bin) Abdul Wahab, dan disebarkan oleh rezim Saudi yang melihat
pengikut Syiah sebagai musuh, dan bukan Israel.
Abdallah Tamimi, salah seorang pemimpin Tentara Pembebasan Suriah
(FSA), telah meminta pertolongan Israel untuk membentuk pemerintahan
suni untuk menindas pengikut Syiah, Kristen, dan Druze, dan
menekankan bahwa “Israel bukanlah musuh kami, kami ingin Israel menolong kami.”
Mungkin saja bahwa keyakinan Milenarianisme akan semakin menguat
ketika para pemimpin dan penguasa dunia bekerja dengan para pendukung
New World Order, menyeret negara dan penduduk mereka kepada penjajahan
dan perbudakan, dan satu-satunya organisasi (PBB) yang seharusnya
melindungi negara beserta hak-haknya adalah “… sebuah (organisasi) yang
tidak masuk akal, tidak adil, dan benar-benar sebuah struktur dan
mekanisme yang tidak demokratis. Melalui penyalahgunaan mekanisme yang
telah dilakukan Amerika dan sekutunya ia berhasil menyamarkan intimidasi
mereka sebagai konsep mulia dan memaksakannya kepada dunia,” kata Imam
Khamenei.
Sebuah strategi yang telah dilancarkan oleh Israel melalui dukungan
AS untuk mencari imam yang gaib membuat seseorang percaya bahwa mungkin
saja ada kebenaran dalam kisah Alkitab. Di sebuah dunia yang masih
mempercayai pahlawan super, mungkin masih masuk akal jika mata kita
terlihat penuh dengan harapan terhadap sebuah pasukan yang akan muncul
dari Khorasan membawa bendera hitam yang dipimpin oleh seseorang yang
dijanjikan untuk melawan ketidakadilan.
Lihat disini harian Amerika:
Syed, Shabana (11 Agustus 2013).
“Why is Israel Looking for Imam Mahdi?”.
Veterans Today. Diakses 13 Agustus 2013.
****
Why Is Israel looking for Imam Mahdi?
Why Is Israel looking for Imam Mahdi?
Shabana Syed for Veterans Today.
During the US occupation of Iraq it was routine to torture
Iraqis in prisons like Abu Ghraib whose prison guards were using tactics
learnt in Israeli training camps as Robert Fisk pointed out in ‘Abu
Ghraib torture trail leads to Israel’; one of the most baffling
questions asked during interrogation was “Where is the man called Imam
Mahdi where is he hiding?”
According to Mohabat News a pro –Israel Iranian Christian news
agency, the fear of the hidden Imam is so credible that they posted news
of how the CIA and MI6 have been going to Iraq for the past 20 years to
get information about imam Mahdi; how they tortured religious scholars
and innocent villagers to ask question based on where the Imam was last
seen? Which city? What time and when will he be coming again and in
which year?
American corporate media has already shown sinister documentaries
depicting the hidden messiah who is apparently advising Iranian
politicians from his lofty hidden position and manoeuvring to bring
about Armageddon.
So who is this Imam Mahdi that the Zionists controlling the American
Congress and the international monetary system on the look- out for with
orders to shoot him on sight.
Imam Mahdi is the 12th Shia Imam and according to Islamic hadiths is
in ‘occultation’ or hidden and will return to earth to establish peace
and justice on earth. He was born on July 29 869 in the city of Samarra,
Iraq and his mother Nargis was of Roman descent.
He was kept hidden from birth till he disappeared because the rulers
of the time the Abbasids knew the Prophesy of Imam Mahdi who will bring
about a revolt against oppression and tyranny. The Abbasid’s knew that
the prophesised one will be the son of the 11th Shia imam, Imam Al
Askari.
In order to kill the child at the birth they kept a close eye on his
household, even inspecting the women of the household to see who was
with child.
According to the story the child’s birth and first few years were
kept secret however as soon as Imam Al Askari was killed the son who was
about 4 years old went into the realm of the hidden, he reappeared
after a few years but disappeared again as the hunt for him gathered
pace to await the ordained hour to reappear and destroy the perpetrators
of evil and restore humanity.
Whether this is a fiction or non –fiction what is strange is that the
same trend in the story continues till today; the oppressive rulers
over a thousand years ago tried to hunt for him to kill him then and the
present day oppressors are still hunting him to kill him.
Melanie Phillips the voice box for the Zionists recently on BBC
Question time turned the discussion around again to the Shia Imam Mahdi
hiding in Iran coming to bring about Armageddon.
In Journalist Matt Carr’s Infernal Machine blog he writes “In other
words, the Iranian leadership is seeking nuclear weapons so that Iran
can be destroyed and its population can all go to heaven. Not
surprisingly this argument has been made by the bug-eyed Zionist zealot
Melanie Phillips on numerous occasions”
Phillips writes: “As I have written over and over again, from the
Supreme Leader Ayatollah Ali Khamenei downwards the Iranian regime is
dominated by people (adherents of a sect called the ‘Twelvers’) who
believe that the Shia messiah, the Mahdi, will return to earth either as
result of or to bring about the apocalyptic end of days”.
It is obvious the Zionists want war with Iran however what doesn’t
make sense is why is the search on for a man supposed to have
disappeared over a thousand years ago?
The hidden Imam has been part of Shia and Sunni Islam for centuries?
And this belief is really no different than a form of Millenarianism
that exists in all religions.
Christians believe that the saviour Jesus will return to fight the
anti-Christ while the Jews are risking world war three by dismantling
Islam’s third holiest site Masjid Al Aqsa to build the third Temple so
the Jewish Messiah will return and take them to world domination.
According to sceptics and the secular trained western mind these are
just biblical stories, however what is baffling is if they are just
biblical stories then why is Israel looking for Imam Mahdi?
As facts emerge of this hunt then maybe we should not also dismiss
the stories emerging from Iraq about what steps they have taken to look
for him.
In 2006 Imam Mahdi’s father Imam Al -Askari’s tomb in Samarra which
is a place that marks Imam Mahdi’s birth and disappearance was bombed by
men dressed up as the security forces. The men entered the tomb, tied
up the caretakers, wired up the area with bombs and according to the
caretakers the security officers opened the tomb to take something from
it. Many believe that they took some clothing from Imam Al -Askari’s
body in an attempt to determine the DNA of the future Imam.
It’s not coincidental that Phillips and her American Zionist
counterparts are fermenting fear again, this time about a ‘hidden Imam’.
Phillips is part of the network that perpetuates Islamophobia and
part of the Israel first citizens whose psyche has been described aptly
by David Ben Gurion, Israeli Prime Minister when he stated: “When a Jew,
in America or in South Africa, talks to his Jewish companions about
‘our’ government, he means the government of Israel.”
They are part of the same network that inspired the Norwegian killer
Anders Brevik who killed 77 innocent people mainly pro Palestinians
supporters who were in favour of boycotting Israel.
These Israel first individuals are also part of the group that the
hacker organization “Anonymous,” exposed when it said Israel had a
hidden network of 30,000 covert operatives, some openly labelled
“hitman,”.
Gordon Duff American political analyst and Senior Editor at Veterans
Today writes in “Horror in Israel: ‘30,000 Mossad Spies Exposed”
stating: “Every day we see it in the news, dozens killed in Pakistan,
dozens more in Iraq, Kenya, Nigeria, the covert army of 30,000, planning
terror, building a dozen car bombs a day and then being able to, not
just write the lies blaming others but, in most cases, direct public
officials, controlled through blackmail, threats or bribery, to “respond
as directed.”
Instead of worrying about Armageddon brought on by a man who
disappeared over a thousand years ago shouldn’t Phillips and the world
worry about the warning given by Israeli military Historian Martin van
Creveld when he said: “We possess several hundred atomic warheads and
rockets and can launch them at targets in all directions, …. We have the
capability to take the world down with us. And I can assure you that
that will happen before Israel goes under.”
For centuries the Talmud has taught that ‘Jesus the Nazarene’ “was
sexually immoral, worshipped statues of stone, was cut off from the
Jewish people for his wickedness, and refused to repent (Sanhedrin 107b;
Sotah 47a)”.
However over the centuries through heavy funding and manipulation the
Zionists managed to convince the Christians that it is Islam that is
evil and needs to be counteracted through the unity of
Christian/Zionists.
Most of the Christian bible belt in America has strong links with
Zionists and therefore it must have been a shock to them when a Catholic
Christian Hugo Chavez made a decisive speech after his momentous
meeting with Iran’s President Mahmoud Ahmadinejad in which he states:
“For us genuine Christians Jerusalem is a very holy location Prophet
Jesus will come hand in hand with Hazrat Mahdi then peace will prevail
all over the world”.
The fact that Chavez hinted that Muslims and Christian will unite to
fight evil is something that the Zionists do not want. They have spent
billions on Islamophobic think tanks and through the media to
marginalise Muslims.
An interview conducted by Ann Curry on behalf of NBC with Iran
President Ahmadinejad was not aired in 2009 because his answer about the
hidden Imam did not support the view that they wanted to perpetuate
‘that he will bring about an apocalypse’.
President Ahmadinejad corrected her by stating: “What is being said
about an apocalyptic war and – global war…… This is what the Zionists
are claiming. Imam will come with logic, with culture, with science. He
will come so that there is no more war. No more enmity, hatred. No more
conflict…..he will return with Jesus Christ. The two will come back
together. And working together, they would fill this world with love”.
The last thing Israel would want is that Christian groups should wake
up and realise that the real enemy is not Islam but rather Zionism.
The fact that the Roman Catholic Church wants to turn a blind eye to
the persecution of Christians in Jerusalem affirms why the founders of
Israel and the House of Rothschild are in control as Mayer Amschel
Rothschild (1744-1812), stated: “Let me issue and control a nation’s
money and I care not who writes the laws.”
If Israel is basing its policies on some biblical belief that it was
their right to return to Jerusalem as the ‘chosen people’ after 2,000
years of wandering (Keeping in mind the occupiers of Palestinian lands
are originally Khazars) then it shouldn’t come as surprise that its
leaders believe that it is fulfilling some kind of messianic prophesy.
Jonas E .Alexis in ‘Bolshevik Purge of Western Civilization and
Rational Discourse (Part II)’ writes: “If this is still unbelievable,
listen to former Shin Bet chief Yuval Diskin:
“My major problem is that I have no faith in the current leadership,
which must lead us in an event on the scale of war with Iran or a
regional war….I don’t believe in a leadership that makes decisions based
on messianic feelings.”
Are these ‘Messianic feelings’ the reason why the search is on for
Imam Mahdi. And if they are aware of his coming then they must also be
aware of the hadith that states that “Armies carrying black flags will
come from Khorassan and no power will be able to stop them and they will
finally reach Baitul Maqdas (Masjid Aqsa) where they will erect their
flags.”
The fact that Iran as the IAEA has revealed is not building a nuclear
bomb however Israel is still pushing for war, could the reason be that
the biggest supporters of the 12th Shia Imam Mahdi are in Iran and
Khorassan is part of the region?
Khorassan is the north eastern province of Iran but also includes some parts of central Asia and Afghanistan.
Wherever the US and Israel has carried out wars they have used bombs
containing white phosphorous, exposing the fact that wars are not about
exporting democracy, but ensuring they leave a legacy of crippled and
mutilated future generations unable to ever form a resistance movement.
Ten years after the start of the U.S. invasion in Iraq, doctors are
witnessing an abnormally high number of cases of cancer and birth
defects linked to the use of depleted uranium and white phosphorus by
the US military. The current rate of birth defects for the city of
Fallujah has surpassed those of Hiroshima and Nagasaki .
Leaked Afghan military documents by The Danish Daily revealed more
than 1,100 instances of US-led forces having used white phosphorus (WP)
grenades, rockets and bombs in residential areas in Afghanistan.
The Islamic hadiths that mentions the coming of Imam Mahdi leading an
army carrying black flags also mentions that very few Arabs will
support this Army siding with the tyrants.
The Arabs who will be with the Imam have already given an indication
who they are, Hezbollah’s small ill equipped army defeated Israel a
nuclear armed state and its state of the art weaponry; Hezbollah’s
fighters may have been ill equipped but were infused with the same
spirit that led Imam Ali Ibn Abu Talib to break down the impregnable
doors of the Jewish fort Khaybar, the same spirit his son Imam Hussain
had at Karbala where his band of 72 stood against the tyrant Yazid’s
army of 10,000.
It is quite poignant that over a thousand year old hadith mentions
that many Arabs will work with the tyrants to fight against the coming
Imam.
Who are these Arabs? We have seen already Saudi Arabia and the Gulf
rulers’ alliance with Israel and nothing has exposed this more than the
Syria conflict.
Israel is pushing for war with Syria and Iran along with Saudi Arabia
and Qatar funneling large sums of money and weapons to militias inside
Syria, and killing Shias is part of that agenda.
Journalist Seymour Hersh in his New Yorker article, “The
Redirection,” highlighted how the Bush Administration’s whole focus was
to undermine Iran and to weaken Hezbollah by working with Saudi Arabia
funding extremist groups “
The New World Order has manage to create brutal forces in Islam
friendly to Israel, a force that thinks it is Ok to rape women and
children and show decapitated bodies as trophies on you tube? This
intolerant form of Islam manufactured by British agent Abdul Wahab has
produced an intolerant form of Islam propagated by the Saudi regime
which sees Shias rather than Israel as the enemy.
Abdallah Tamimi one of the leaders of the Free Syrian Army asked
Israel for help to establish Sunni rule to oppress Shias, Christians and
Druze, stressing “Israel is not our enemy we want Israel to help us”.
Saudi Arabia and Israel is also funding sectarian warfare in
countries like Pakistan, Afghanistan and Iraq, with an alarming numbers
of Shias deaths taking place. Wikileaks US Lahore cables highlighted how
Saudi Arabia is funding millions of dollars to Ahle- hadith and Islamic
clerics in the region.
Shia death rate in Pakistan has escalated and even though efforts
have been made at grass roots level by Sunni and Shia groups to unite to
quell the killings however the future looks bloody after Nawaz Shariff
who was brought into power by support of Saudi money will now allow the
Saudis a free hand to do what it did in Afghanistan where it trained the
Afghan youth in Saudi funded madrassas to produce the intolerant
Taliban, and the intolerant Takfiris’s killing and mutilating in Syria.
It is possible that Millenarian beliefs will get stronger as the
world’s leaders and rulers work with the proponents of the New World
Order, dragging their nations and people into subjugation and slavery,
and the only organization, the UN that was meant to protect nations and
their rights is “..an illogical, unjust and completely undemocratic
structure and mechanism. ….It is through abusing this improper mechanism
that America and its accomplices have managed to disguise their
bullying as noble concepts and impose it on the world”. Imam Khamenei.
The fact that a strategy is being implemented by Israel with the
support of the US to search for the hidden Imam leads one to believe
that maybe there is some truth in the biblical story and in a world
where we still want to believe in super heroes, it’s not so illogical if
our eyes look wistfully with hope for an army that will emerge from
Khorassan carrying black flags led by the prophesized one and fight
against injustice.
*****
Mantan kepala badan intelijen Israel (Mossad), Meir Dagan
mengingatkan untuk tidak menyerang fasilitas nuklir Iran.,
pesawat-pesawat tempur Israel bisa menimbulkan kerusakan serius pada
lokasi-lokasi nuklir Iran. Namun mereka akan menemui kesulitan dalam
menggempur fasilitas nuklir bawah tanah di dekat Kota Qom. Para analis
tersebut mengatakan, kekuatan Angkatan Udara AS jauh melampaui kemampuan
militer Israel.
Akhir-akhir ini berita dunia disibukan dengan masalah perseteruan
antara Blok Barat yang dikompori oleh Israel dan Republik Islam Iran,
sebuah ‘konflik’ konyol yang sengaja di bikin oleh Zionis Israel dengan
berbagai macam tuduhan dan
false flag yang tengah
digelontorkannya kepada Iran. Seperti diketahui bahwa sejarah
permusuhan antara blok Barat /Israel dengan Iran bermulai sejak Revolusi
Islam berhasil menggulingkan kekuasaan Shah Iran pada tahun 1979 silam.
akibat lepasnya Iran dari pengaruh Barat, otomotis membuat kekuatan
barat berkurang drastis disamping kehilangan keuntungan dari pasokan
minyak Iran.
Berbagai upaya yang dilakukan Amerika untuk menjatuhkan Republik
Islam yang terus mengalami berbagai kegagalan, upaya menfaatkan Saddam
Hussein dengan menyerang Iran gagal total, Saddam yang sesumbar akan
mampu menguasai Iran dalam waktu seminggu nyatanya justru kalah terpukul
balik.
Permusuhan Israel – Iran kembali memanas ketika Iran mengembangkan
teknologi Nuklir, padahal sudah jelas-jelas bahwa Iran untuk saat ini
belum ‘mampu’ membuat bom nuklir dan lebih ditujukan untuk kebutuhan
energi. Tapi yang namanya Blok Barat (Israel dan Z.O.G) tentunya suka
mencari-cari kesalahan musuhnya, tengok aja negara2 yang menjadi teman
Amerika, justru didukung kan proyek teknologi nuklir nya. Melihat
ekslakasi konflik yang makin meningkat ketika pemimpin Israel
melontarkan ancaman untuk menyerang Iran tanpa restu dari Amerika,
sepertinya menarik untuk membandingkan kekuatan 2 negara yang lagi
musuhan ini, siapa yang potensial untuk memenangkan pertempuran.
ISRAEL.
Yups, Israel. Negara ‘jejadian’ yang didirikan oleh konglomerat Yahudi dan Organisasi Zionis pada tahun 1948, menempati
promise land
diantara Mesir dan Lebanon. yang memaksa jutaan rakyat Palestina
mengungsi dan sisanya di tindas. Inilah Israel, negara terkuat di Timur
Tengah, negara kecil yang mampu mengendalikan negara besar yang
tergabung dalam Z.O.G (Zionist Occupied Government) yakni Amerika
serikat, Inggris, Perancis, Jerman, dll. Di Amerika serikat, hampir
seluruh sistem keamanananya dibuat oleh yahudi, termasuk media dan
industrinya. FYI, sekitar 20 dari 44 presiden Amerika serikat adalah
orang Yahudi pengikut the Zion (klo ga percaya, silahkann cek silsilah
dan nama keluarganya). Otomatis, sebagai “penjaganya” Israel ,Amerika
mau tak mau harus memenuhi kemauan negara ini, termasuk persenjataan
militernya dan tentunya gratis.
Well, berkat dukungan tak terbatas dari USA kekuatan militer Israel
menjadi yang terkuat di Timteng, belum senjata nuklirnya yang sengaja
dirahasiakan. Namun yang jelas kehebatan Israel ini bukan berarti tanpa
cela, Israel akan keok klo pihak2 pendukungnya tak ada,belum mental
pasukannya yang katanya pengecut, digertak langsung kabur. Melihat
keadaan sekarang, Israel tak bisa menang melawan Iran kecuali Amerika
mendukung penuh, belum efek yang diakibatkan serangan Israel ke Iran
yakni, Hizbollah , Hamas, Irak ,Pakistan ,Afganistan dan Suriah yang
sepertinya bakal membantu Iran. Sebuah perang yang penuh resiko dan
mengancam kedamaian dunia, prediksi tentang Perang Dunia III pun bisa
menjadi kenyataan. Hal yang di takuti dari Israel adalah badan
intelejennya, Mossad yang cukup sukses mengemban misi rahasia, seperti
membunuh para ilmuwan nuklir Iran dan membuat teror dimana-mana dengan
menebar bom. Menurut GFP, untuk saat ini militer Israel berada
diperingkat 10 Dunia >>
cek yang cukup menjelaskan seberapa hebat kapasitas militer Israel.
IRAN.
Sebuah Negara di Timur Tengah yang kaya akan minyak, yang dahulu
disebut dengan nama Persia. Republik Islam Iran, didirikan imam besar
Ayatullah Khomeini melalui Revolusi di tahun 1979 dengan menggulingkan
Shah. Sampai saat ini, negara ini telah mengalami kemajuan yang pesat di
berbagai bidang, terutama bidang nuklir dan persenjataannya, bahkan
Iran mampu meluncurkan sendiri satelitnya ke orbit. Pertumbuhan
ekonominya relatif stabil, di bidang Otomotif, Iran telah mampu
memproduksi kendaraannya sendiri yang cukup memenuhi permintaan
domestiknya. Jaringan Jalan raya di Iran adalah salah satu yang terbaik
di dunia, kondisinya mulus dan menghubungkan setiap kotanya dengan
lancar.
Perkembangan Iran ini membuat jengkel blok barat, terutama setelah
Iran berupaya mengembangkan teknologi nuklirnya sendiri, walhasil
berbagai macam tekanan dari pihak barat ditujukan pada negeri mullah
ini. Ibarat senjata makan tuan, tekanan barat justru membuat Iran
mandiri dan sukses memajukan ekonominya, Minyaknya yang diembargo barat
justru membuat beberapa negara Barat kelimpungan, sedangkan Iran
sendiri masih memiliki banyak calon pembeli minyaknya yang lebih
menguntungkan, seperti India dan China.
kemenangan Yom Kippur thn 1973 oleh serangan Mesir_Syiria, bukan krn
dukungan Iran, krn msh dibawah Syah Iran…..yg mengembargo minyak adalah
King Faisal dr Saudi Arabia, diikuti oleh NGC (negara negara arab
teluk)….. ….tp KIng Faisal sendiri kemudian dibunuh, & digantikan ma yg lembek ke AS…
Militer Iran terbagi atas dua pasukan yaitu pasukan militer negara
dan pasukan militer revolusi, yang lebih dikenal sebagai Garda Revolusi
atau Pasdaran, Pasukan inilah yang sukses menyerang balik Irak. Garda
Revolusi adalah inti dari militer Iran yang bertugas menjaga eksistensi
Republik Islam, yang uniknya komando tertinggi bukan pada presiden tapi
pemimpin Tertingginya.
Untuk mengalahkan Iran, tak cukup dengan kekuatan militer karena
selama semua komponen di Iran bersatu padu, saat itu juga tak ada jalan
bagi pihak asing untuk menaklukan Iran. Secara Kualitas persenjataan,
semisal Jet Tempur dan Tank, Israel jauh berada di atas Iran.
Kebanyakan Alutsista Iran masih berasal dari peninggalan shah Iran,
seperti jet tempur F14 Tomcat, F5, dll. Semasa Shah, Iran mendapat
gelontoran alutsista canggih dari Amerika termasuk F14 yang hanya
dimiliki Amerika dan Iran saja. Saat ini, pelan tapi pasti Iran mulai
menunjukan kekuatan militernya, hasil dari industri dalam negerinya dan
dimanfaatkan untuk menggertak Amerika cs. Yap, kekuatan terbesar Iran
justru bukan di militernya, tapi sisi
SoftPower nya. Gertakan
Iran terbukti sukses membuat pihak barat Keder, peringkat militer Iran
menurut GFP berada di urutan 12, terpaut 1 level dari rivalnya. bisa di
cek >>
sini
At least, bisa ane ambil kesimpulan sederhana bahwasanya Israel tak
akan bisa menaklukan Iran, sedangkan iran bisa membuat Barat cenad cenud
dengan gertakan dan diplomasinya. Tanpa dukungan penuh USA, Israel
dijamin tak berani menyerang, dan seandainya USA mendukung penuh, walah
Perang Dunia III nongol donk. Jadi tak ada yang kuat dan kalah, yang ada
adalah bagaimana Perang dunia III bisa dihindari dengan damai.
Berkembangnya rumor tentang
perang antara
Israel VS Iran, mari kita bandingkan kekuatan militer kedua negara
dengan objektif dengan merujuk dari beberapa sumber yang terkait.
IRAN.
Personal :
Total pasukan aktif : 545.000 (diperkirakan saat ini mencapai 650.000)
Reserve (Cadangan) : 350.000
Paramiliter : 11.390.000
Anggaran militer/tahun : USD 6,2 miliar
Peralatan Tempur
Darat :
Tank : 1800
Armored Vehicle & Artileri : 670
Armored Carrier (pengangkut) : 865
* kondisi :
Mostly older technology, maybe one to three full
divisions of modern equipped (kebanyakan teknologi lama, kemungkinan
hanya 3 divisi yg mengalami modernisasi)
Laut :
Frigate : 3
Corvette : 3
Kapal cepat / patroli : 68 (kapal jenis small Fast Attack & sea patrol)
Kapal selam : 3 (kilo class)
*Kondisi :
Sebagian besar masih berteknologi lama, namun maintenance baik.
Udara :
Pesawat Tempur : 180
Jenis lain : 482 (pesawat angkut, latih, heli dll)
*Kondisi :
Kebanyakan berteknologi lama, maintenance dan modernisasi
kurang baik. Kemungkinan hanya 2 skuadron yg dimaintenance &
modernisasi dengan baik.
Rudal Balistik :
CSS-8, SCUD-B, SCUD-C, Shahab-3, Shahab-4, Shahab,-5, Shahab-6 ICBM, Taepo Dong 1, Taepo Dong 2
ISRAEL.
Personal :
Total pasukan aktif : 187.000
Reserve (Cadangan) : 425.000
Paramiliter : 8.050
Anggaran militer/tahun : : USD 12.4 miliar
Peralatan Tempur
Darat :
Tank : 3650
Armored Vehicle & Artileri : 6334 (IFVs, ARVs, LCVs, Self-propelled artillery)
Armored Carrier (pengangkut) : 1800
*Kondisi :
Hampir semua berteknologi modern, dimaintenance dengan baik dan mengalami modernisasi.
Laut :
Frigate : 10
Corvette : 3
Kapal cepat / patroli : 50 (kapal jenis small Fast Attack & sea patrol)
Kapal selam : 3
*Kondisi :
Hampir semua berteknologi modern, dimaintenance dengan baik dan mengalami modernisasi.
Udara :
Pesawat Tempur : 875
Jenis lain : 255 (pesawat angkut, latih)
Heli tempur : 286
*Kondisi :
Hampir semua berteknologi modern, dimaintenance dengan baik dan mengalami modernisasi.
Rudal Balistik :
Jericho-I, Jericho-II, Jericho-III, LORA, Mobile Tactical High-Energy Laser (MTHEL) dll
Senjata Nuklir :
Hulu ledak nuklir : 400
Itulah peta kekuatan kedua negara seandainya pecah perang antara
Israel vs Iran. Meskipun begitu, kita semua berharap perang tak akan
terjadi.
3 ribu perempuan Iran, bergabung dalam sekolah beladiri bak ninja
dari Jepang. Di sekolah itu, mereka dilatih beladiri kung-fu dan
menggunakan senjata tajam untuk mempertahankan negaranya.
Sekolah beladiri itu dibangun pada 1989 silam, sekolah itu memang
berniat untuk membentuk siswa-siswanya menjadi kunoichi (ninja
perempuan). Fatima Muamer yang menjadi instruktur beladiri itu
mengatakan, para perempuan Iran sangat tertarik dengan ninjutsu karena
beladiri itu dapat menseimbangkan kekuatan dan pikiran.
“Salah satu pelajaran penting di ninjutsu adalah penghormatan dan
kerendahan hati. Para siswa dilatih untuk menghormati drinya sendiri.
Dengan menghormati eksistensinya, mereka akan menguasai seluruh
kebudayaan dari ninjutsu,” ujar Muamer, seperti dikutip
Press TV, Selasa (7/2/2012).
Kunoichi Iran itu dipastikan akan menjadi salah satu kekuatan yang
berguna untuk mendukung tentara reguler Iran. Senjata-senjata yang
digunakan para kunoichi itu adalah panah, pedang, tongkat berantai, dan
bintang ninja.
Sebuah sekolah ninja telah ditubuhkan di iran oleh seorang Sensei
bernama Akbar Faraji. Khalis dah mula keliru jugak..adakah ini
propoganda atau memang betul ada.. tengok pada video ni memang ada
kelass arr diorang ni.. Menurut sensei.. orang lelaki dipanggil ninja..
manakala perempuan dipanggil Kunoichi
Beladiri ninjutsu di Iran juga sudah muncul 22 tahun yang lalu dan
diprakarsai oleh seorang pria bernama Sensei Akbar Faraji. Hingga saat
ini, sebanyak 24 ribu warga Iran bergabung dalam perguruan ninjutsu.
“Menjadi seorang ninja memerlukan kesabaran, toleransi, dan
ketabahan. Ninjutsu dapat diibaratkan sebagai bisa ular, yang mematikan,
namun juga tampil sebagai obat mujarab,” ujar Faraji.
Seperti diketahui, ninjutsu sendiri merupakan beladiri mematikan yang
berasal dari Jepang. Beladiri tersebut umumnya dikuasai oleh agen-agen
rahasia atau tentara bayaran di Jepang pada tahun 1185 silam.
From left to right :
- Mostafa Mohammad Najar (Menteri Pertahanan).
- Mohammad Ali Jafari (Komandan I.R.G.C.).
- Hassan Firuzabadi (Kepala Staf Angkatan Bersenjata IRan).
- Sayid Ali Khamenei (Pimpinan Spiritual Iran).
- Ataollah Salehi (Panglima Angkatan Bersenjata Iran).
Pasukan Pertama…BASIJI.
Basiji adalah tentara sukarelawan yang terdiri dari kaum muda Iran.
Dibentuk oleh Ayatollah Khomeini pada tahun 1979 saat tengah berkecamuk
perang melawan Irak. Mereka telah cukup tangguh dalam hal pertempuran.
Terbukti mereka mampu menghalau serangan Saddam saat itu dengan
melakukan pertempuran dengan sangat gigih. Terdapat organisasi lokal
Basiji di setiap tempat di seluruh pelosok Iran. Tugas mereka adalah
adalah mempertahankan negara dari serangan musuh, pelayanan sosial,
mengelola sumber alam, partisipasi dalam rehabilitasi tempat
pendidikan,pelayanan kesehatan. Jumlah mereka saat ini mencapai kurang
lebih 11 juta personel dan siap di mobilisasi kapanpun dimanapun…
kedua…TAKAVARAN (Pasukan Serbu Darat dan Laut).
Mereka adalah inti dari kekuatan Angkatan laut Iran, yang berjumlah
kurang lebih 18 ribu personel. Memiliki kemampuan raid didaratan pantai
maupun laut.
ketiga…SIPOH PASDARAN (Pasukan Garda Revolusi).
Sipoh Pasdaran didirikan sesaat setelah kemenangan Revolusi Iran yg
dipimpin Ayatollah Khomeini yang menggulingkan Rezim Shah Iran tahun
1979. Sipoh Pasdaran adalah nama resmi pasukan elit ini, saat ini
berkekuatan 250 ribu personel. Sipoh Pasdaran di pimpin langsung oleh
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Hebatnya Sipoh Pasdaran
memiliki cabang-cabang angkatan (darat, laut, udara) tersendiri yang
berpararel dengan Angkatan Bersenjata Iran. Didukung dgn infrastruktur
keuangan dan teknologi yang kuat, mereka memiliki kemampuan layaknya
pasukan elit kelas dunia.
Infanteri.
.
Lanjutan Militer Iran ini adalah armor anti serangan udara, kalo di US mirip sama Stinger.
Militer Iran Ciptakan Teknologi Piring Terbang.
Ilmuwan Iran mengklaim menciptakan piring terbang pertama, meskipun
belum jelas seberapa tinggi objek itu mampu terbang, Media menyebut
pesawat itu mirip UFO.
Piring terbang bernama Zohal yang berarti Saturnus itu merupakan
pesawat ruang angkasa tak berawak yang dirancang untuk pencitraan udara.
Namun, berdasarkan keterangan Daily Mail, objek itu bisa dimanfaatkan
untuk berbagai misi yang tidak disebutkan terperinci. Kantor media Fars
menggambarkan piring terbang itu mirip UFO di film Hollywood
pada1950-an.
“Alat transportasi yang mudah diluncurkan dan terbang, sedikit bunyi
dan memiliki keuntungan yang sama dengan pesawat lain,” tulis laporan
ISNA (Iran’s Student’s News Agency).
Perangkat itu dilengkapi autopilot, pengatur stabilitas gambar, GPS
dan alat perekam kualitas HD. Program luar angkasa Iran yang ambisius
tampaknya menjadi peringatan bagi dunia Barat, karena pada waktu yang
sama, teknologi misil yang digunakan untuk program luar angkasa sama
dengan teknologi membangun rudal balistik antarbenua.
Tahun lalu, Iran mengumumkan kesuksesan mereka berhasil mengirim
tikus, kura-kura dan cacing ke luar angkasa. Mereka berambisi mengirim
manusia ke antariksa, sembilan tahun mendatang.
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad.
Ahmadinejad: Militer Iran tak Terkalahkan!
Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad menyatakan,
“Militer Iran adalah pasukan paling merakyat, kuat, mulia, dan
dicintai.” IRNA melaporkan, hal itu dikemukakan Senin (18/4) oleh
Ahmadinejad pada peringatan Hari Angkatan Bersenjata Iran yang digelar
di dekat makam Imam Khomeini, di Teheran. Dijelaskannya, “Militer yang
berjalan di atas jalur kepemimpinan rahbari, tidak akan terkalahkan.”.
Dikatakannya, “Kita bersyukur kepada Allah SWT karena
selama 32 tahun, militer dan para tentara Iran berhasil melalui banyak
rintangan di berbagai medan, berkat kepatuhan mereka kepada
Rahbar.”Presiden Iran itu lebih lanjut menjelaskan, “Peran militer dan
Angkatan Darat dalam menjaga independensi, kemuliaan, dan kehormatan
negara, merupakan peran yang sangat istimewa.”.
Menyinggung era Perang Pertahanan Suci dalam melawan agresi tentara
rezim Saddam Hossein, Ahmadinejad menyebutnya sebagai era introspeksi
diri dan identitas militer, serta era pembuktian kemurnian, keberanian,
dan kepahlawanan militer.”Alhamdulillah berkat dan dengan memanfaatkan
pengalaman pada Perang Pertahanan Suci dan berbagai perisitiwa penting
di kawasan dalam beberapa tahun terakhir, kini militer Iran menjadi
kekuatan yang percaya diri, kokoh, mukmin, dan tidak terkalahkan,”
tambah Ahmadinejad.
Ahmadinejad juga menyampaikan terima kasihnya yang mendalam kepada
seluruh panglima militer, perwira, dan para tentara Iran yang beriman
kepada Allah swt, mencintai negara, dan mematuhi Rahbar, atas upaya
tanpa lelah mereka mempertahankan kemuliaan, kebudayaan, agama, tujuan,
serta integritas bangsa.Di bagian lain pernyataannya, Ahmadinejad
menyatakan bahwa Iran bangga karena dewasa ini Angkatan Bersenjata Iran
telah mencapai swasembada dalam persenjataan maupun perlengkapan
logistik.
Menhan AS: Kemampuan Militer Iran Hapus Pengaruh Militer AS di Dunia.
05/03/2011 – 12:27
Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Robert Gates dalam sebuah
pidatonya di Akademi Angkatan Udara Colorado (AFA) mengakui peningkatan
kemampuan militer Republik Islam Iran. “Kemajuan militer Iran menghapus
pengaruh militer AS di dunia,” aku Gates.
Hal ini disampaikan Gates saat memberikan sambutan di depan para
taruna akademi angkatan udara AS di Colorado. Menurutnya kemajuan
militer Iran, Cina dan Korea Utara menghapus pengaruh militer AS di
dunia. Demikian dilaporkan Fars mengutip Reuters.
Ia menekankan, mencermati produksi senjata Cina, Iran dan Korea Utara
mulai dari rudal Cruise dan Balistik hingga kapal selam canggih serta
sistem anti udara sepertinya kesemuanya itu ditujukan untuk melumpuhkan
persenjataan militer Amerika.
Iran Produksi Massal Rudal Berdaya Ledak Tinggi
Iran memproduksi massal rudal-udara yang akan dipasang dipesawat
tempur yang dilengkapi radar yang mampu menghancurkan target dengan
tingkat ketepatan tinggi.
Hal itu dikonfirmasikan oleh Wakil Komandan Angkatan Udara Iran,
Jenderal Sayyed Mohammad Alavi, kepada IRNA hari ini (16/3).
Dikatakannya, “Para ahli Angkatan Udara Iran mulai memproduksi secara
massal rudal dilengkapi radar yang kemampuannya telah dioptimalkan dan
dipasang pada jet tempur.”
pada hari Rabu.
Ditambahkannya bahwa tingkat ketepatan rudal radar sangat tinggi
dalam menghancurkan target. Selain daya jangkaunya, daya rusaknya pun
juga telah ditingkatkan.
Pejabat militer Iran itu menegaskan bahwa kemampuan Angkatan Udara
Iran meningkat pesat, bahkan kemampuan armada Angkatan Udara Iran di
atas rata-rata kemampun negara-negara regional.
Jenderal Alavi menjelaskan bahwa rudal tersebut telah diujicoba di berbagai operasi dan hasilnya sangat memuaskan.
Iran telah memulai program kemandirian dalam industri pertahanan
negara dan memprakarsai sejumlah proyek produksi perangkat keras
militer, termasuk memproduksi kendaraan militer udara dan laut seperti
kapal selam, kapal tempur, dan berbagai jenis rudal.
Israel Akui Kecanggihan Radar Terbaru Iran.
Situs Israel Defense dalam laporannya mengisyaratkan kemampuan rudal
Republik Islam Iran. Menurut situs ini,”Apa yang kita saksikan
menunjukkan bahwa industri militer Iran sangat maju dari apa yang
dilaporkan Barat.”
“Bangsa Iran di manuver terbaru untuk pertama kalinya memamerkan
radar dengan kemampuan multi dan memiliki kemampuan teknologi canggih,”
tulis situs Israel Defense seperti dinukli Mehr News.
Radar terbaru tersebut dipamerkan militer Iran dengan dihadiri
Pemimpin Besar Revolusi Islam atau Rahbar Ayatullah al-Udzma Sayid Ali
Khamenei. Situs ini menambahkan, hari Selasa lalu Iran menggelar pameran
dan manuver hasil industri militernya. Di manuver yang dihadiri Rahbar
tersebut, dipamerkan senjata buatan dalam negeri Iran mulai dari roket,
rudal, kendaraan lapis baja dan persenjataan canggih lainnya.
Radar multifungsi Iran tersebut sangat canggih, selain jarak detiksi
dan radiasinya secara elektonik mendapat pengakuan juga kemampuannya
menditeksi sasaran tanpa membutuhkan perubahan letak cukup
mencengangkan.
Tal Inbar, peneliti di Institut Riset Antariksa Fisher membenarkan
kemampuan radar Iran. Kepada situs Israel Defense, Tal Inbar mengatakan,
informasi dan data terkait program Iran untuk membuat sebuah radar
canggi telah dimuat di media massa Iran sejak tahun 2007, namun tidak
mendapat reaksi besar dari dunia.
Ditambahkannya, Iran pada tahun 2010 memamerkan sebuah radar canggih
yang disebutnya memiliki kemampuan untuk menangkap rudal canggih semacam
S-300. “Namun radar yang baru saja dipamerkan dan dihadiri Rabar
benar-benar canggih,” tegas Tal Inbar.
Ia menekankan, hanya segelintir negara yang berhasil membuat dan
meremajakan radar semacam ini. Radar ini dengan mudah menditeksi
sejumlah sasaran secara bersamaan dan memberikan informasi, tandas
Inbar.
Iran Andalkan Perahu Cepat Lawan Kapal Induk AS.
Iran sekarang merupakan salah satu negara produsen perahu militer
tercepat di dunia yang sudah diakui perannya dalam didustri pertahanan
negara.
Menteri Pertahanan Iran Brigjend Ahmad Vahidi mengatakan, bahwa
selama perang Irak-Iran, AS tampil di kawasan dengan sejumlah kapal
induk dan kapal perang serta kapal selam dengan teknologi nuklir, yang
memungkinkan mereka untuk tetap bertahan di bawah air selama
berbulan-bulan.
“Kami menghadapi kapal-kapal besar musuh dengan perahu cepat,” kata
Vahidi. “Terlepas dari realita bahwa musuh awalnya meremehkan konsep
itu, namun kini mereka terpaksa mengakui ketangguhannya,” tambahnya.
“Sekarang, Iran menjadi salah satu negara produsen perahu cepat di
dunia yang dapat membawa senjata maupun personil militer,” jelasnya
seperti dikutip IRNA.
Pada April 2010, Iran meluncurkan sebuah kapal berkecepatan tinggi
yang mampu menembakkan roket dan senapan mesin berat sambil melaju
dengan kecepatan 70 knot.
Iran telah menyelesaikan sejumlah proyek besar pertahanan dalam
beberap tahun terakhir, meski sanksi Dewan Keamanan PBB telah
menargetkan militer, sektor energi dan keuangan negara Islam ini.
Kemampuan Militer Iran Menakutkan Israel.
Mohammad Abbas, purnawirawan militer Lebanon mengisyaratkan kemajuan
besar yang dicapai Republik Islam Iran di berbagai bidang. “Kemajuan
Iran tersebut membuat Rezim Zionis Israel ketakutan,” ungkap Abbas.
Ditambahkannya, Iran baru-baru ini mampu memproduksi sistem radar yang
menggantikan produk Rusia. Padahal Rusia hingga kini terkesan
mengulur-ulur waktu penyerahan sistem radarnya kepada Iran.
Saat diwawancarai IRNA, Mohammad Abbas menandaskan, peningkatan
kemampuan dan peralatan militer serta pertahanan adalah hak legal Iran
untuk menghadapi ancaman Rezim Zionis Israel dan Amerika Serikat.
“Apalagi AS dan Iran setiap hari senantiasa mengancam akan menyerang
instalasi nuklir Iran,” tambah Abbas.
Menurutnya Iran berusaha sedapat mungkin mempersiapkan diri
menghadapi agresi musuh. Ditekankannya, di sisi lain, Israel berusaha
menghubungkan instalasi nuklir Tehran dengan peningkatan kemampuan
militer Iran dengan harapan dapat menyelewengkan opini publik dunia
sehingga negara Barat dan dunia lainnya memusuhi Iran.
“Para petinggi Israel menebarkan propaganda anti Iran dengan
menyatakan militer serta kemampuan Iran di bidang sistem anti rudal
diklaim dapat mencapai seluruh Timur Tengah, London, Moskow dan mungkin
sekitar AS. Hal ini ditempuh Israel untuk memprovokasi negara dunia agar
memusuhi Iran, namun kita menyadari sepenuhnya bahwa Tel Aviv lihai
dalam menebar propaganda menyimpang di dunia,” ungkap Abbas.
Dengan diperkuat oleh kapal selam buatan sendiri, armada laut Iran
semakin siap menghadapi serangan yang mungkin segera datang (Berita
SuaraMedia).
Dengan diperkuat oleh kapal selam buatan sendiri, armada laut Iran semakin siap menghadapi serangan yang mungkin segera datang
Armada kapal selam ringan produksi dalam negeri Iran semakin
memantapkan langkahnya menyusul bergabungnya kapal selam Ghadir 948
dalam brigade angkatan laut di Zona pertama angkatan laut Iran.
Kapal selam buatan dalam negeri tersebut dimasukkan dalam armada
kapal selam angkatan laut Iran di kota pelabuhan Bandar Abbas, sebelah
selatan Iran, pada hari Senin kemarin di hadapan Komandan Pasukan Iran,
Mayor Jenderal Ataollah Salehi, Menteri Pertahanan Mayor Jenderal
Mohammad Mostafa-Najar dan komandan senior angkatan laut Laksamana muda
Habibollah Sayyari.
Ketika didaulat untuk menyampaikan sambutan dalam upacara peluncuran
kapal selam Ghadir 948, Menteri pertahanan Iran Brigadir Jenderal
Mohammad Mostafa-Najjar mengatakan, “Negara Islam Iran telah berhasil
menggapai banyak prestasi sendirian dan melalui ketergantungan akan
pengetahuan domestik dengan cara yang tentunya akan mengejutkan para
pemimpin dari kekuatan-kekuatan arogan.”
Ungkapan tersebut merujuk pada kemampuan kementerian pertahanan
Iran dalam merancang,
memproduksi dan memasok berbagai jenis persenjataan untuk militer dalam
negeri, dan mengatakan bahwa para staf kementerian yang berpengalaman
mampu untuk memasok segala hal yang dibutuhkan oleh angkatan laut,
angkatan udara dan angkatan darat, dan semuanya dibuat sendiri.
Mengenai upaya-upaya musuh dalam tiga dekade terakhir sejak
bergulirnya revolusi Islam untuk menghambat laju perkembangan Iran,
Najjar menekankan bahwa tekanan-tekanan tersebut menyebabkan Iran
semakin berkembang dalam bidang politik, ekonomi, militer dan pertahanan
negara.
Dia juga menggarisbawahi bahwa perkembangan teknologi di berbagai
bidang, termasuk produksi peluru kendali artileri, kapal selam, kapal
angkut dan lain-lain, masih memerlukan partisipasi dan pertukaran
informasi serta pengalaman dengan sejumlah negara di Barat, namun Iran
mampu mencapai tingkatan teknologi tercanggih hanya dengan bantuan para
ahli dalam negeri.
Pada bulan November lalu, Iran mengumumkan bahwa kapal selam Ghadir buatan dalam negeri telah siap untuk memulai operasi.
Pihak militer Iran mengatakan bahwa kapal selam tersebut dapat dengan
mudah menghindari deteksi karena telah dilengkapi dengan teknologi
untuk menghindari sonar, selain itu kapal selam tersebut juga dapat
menembakkan peluru kendali dan torpedo secara berbarengan.
Komandan angkatan laut Laksamana Muda Habibollah Sayyari, mengatakan
bahwa kapal selam Ghadir membutuhkan waktu pengembangan selama sepuluh
tahun.
Armada tersebut juga dilengkapi dengan 18 unit kapal berkecepatan
tinggi. Angkatan Laut Iran saat ini sudah memproduksi Ghadir dan Nahang.
Kapal selam Ghadir dilengkapi dengan peralatan dan teknologi militer
yang tercanggih. Sementara kapal selam Nahang, kapal selam buatan
sendiri – nomor dua setelah Ghadir, disebut-sebut sebagai salah satu
proyek pertahanan terbesar negara tersebut.
Dalam mempersiapkan segala kemungkinan serangan militer terhadap
negara tersebut, Iran mempersenjatai angkatan lautnya dengan sistem
persenjataan tercanggih, yang kabarnya sanggup menembak kapal macam
apapun yang berjarak hingga 300 km (185 mil) jauhnya dari lepas pantai.
Iran telah mendorong program perkembangan persenjataan dalam beberapa
tahun belakangan untuk dapat membela diri. Iran telah mampu memproduksi
jet tempurnya sendiri dan juga kendaraan lapis baja, demikian halnya
dengan peluru kendali yang tidak terdeteksi radar dan sejumlah senjata
canggih lainnya.
Minggu lalu, menteri pertahanan Iran meresmikan produksi hovercraft
(kapal apung, kendaraan yang bisa berjalan baik di darat dan di laut)
Younes 6.
Dalam upacara peresmian produksi Younes 6, Najjar mengatakan bahwa
produksi perlengkapan militer di negara tersebut telah berlipat tiga
dalam beberapa tahun terakhir dengan didukung oleh perencanaan yang
mantap dari pihak kementerian.
Dua minggu lalu, Iran juga memulai proses produksi 30 persenjataan
dan perlengkapan militer, termasuk barang-barang elektronik,
telekomunikasi dan radar.
Iran sejauh ini telah mengembangkan sejumlah perlengkapan eksklusif,
seperti kapal berkecepatan tinggi, kapal muatan, pesawat udara dengan
bobot yang ringan dan kapal selam siluman mini sebagai bagian dari
upayanya untuk meningkatkan kemampuan pertahanan maritim dan
operasi-operasi bawah laut.
“Perlengkapan dan produksi yang tengah berlangsung di Iran berkaitan
dengan alat elektronik dan manual untuk dipergunakan dalam peperangan,
sistem radar dan sonar, kendaraan air dan udara, sisitem laser dan
elektro optik juga kacamata canggih untuk melihat dalam kegelapan, alat
komunikasi militer dan alat simulasi peperangan,” kata Najar dalam
upacara peluncuran beroperasinya produksi persenjataan dan perlengkapan
militer tersebut.
Najjar menegaskan kembali di upacara tersebut bahwa Iran telah mampu
memproduksi perlengkapan pmanual dan elektronik untuk dipergunakan dalam
pertempuran, termasuk untuk mengumpulkan informasi, melakukan
penyadapan, melacak posisi musuh melalui gelombang radio yang
berbeda-beda memproses berbagai informasi dan memiliki kemampuan untuk
mengidentifikasi data-data musuh, melacak pemancar musuh dan mengacak
atau mematikan pemancar musuh.
Iran Sukses Uji Coba Sistem Radar Baru Republik Islam Iran telah
menguji model terbaru sistem radar yang diproduksi dalam negeri, seorang
pejabat Iran mengatakan.
Direktur perusahaan elektronik Sa-Iran, Ebrahim Mohammadzadeh, kepada
kantor berita Fars pada hari Senin (22/8) menuturkan bahwa sistem radar
baru memiliki kemampuan untuk mendeteksi objek pada kisaran beberapa
ribu kilometer.
“Uji coba itu berhasil dan harapan kami sistem radar baru akan dioperasional dalam beberapa tahun mendatang,” ujarnya.
Seraya memuji prestasi Iran di bidang teknologi, Mohammadzadeh
menjelaskan bahwa negara saat ini memiliki kemampuan untuk merancang dan
memproduksi sistem radar canggih.
Pada bulan Juni, kepala Divisi Aerospace Korps Pengawal Revolusi Iran
Iran (IRGC) mengatakan bahwa sistem radar Ghadir, dengan kisaran 1.100
kilometer telah diaktifkan.
“Radar Ghadir dirancang dan diproduksi untuk menemukan target udara,
pesawat anti-radari, rudal jelajah, rudal balistik, dan satelit di orbit
rendah,” kata Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh.
Lagi, Iran Akan Luncurkan Roket ke Ruang Angkasa Badan Antariksa Iran
(ISA) mengatakan, roket Kavoshgar 5, produksi dalam negeri akan
diluncurkan ke ruang angkasa pada akhir musim panas ini.
Roket seberat 300 kilogram, akan membawa kapsul berisi monyet rhesus,
kata Hamid Fazeli, direktur ISA kepada kantor berita Mehr kemarin
(Senin,22/8).
“Roket akan mengorbit pada ketinggian 120-130 kilometer di atas permukaan bumi,” jelas Fazeli.
Dia menambahkan, ISA merencanakan untuk melakukan studi tentang
tanda-tanda vital monyet dan hasilnya sangat penting dalam membantu Iran
mengirim astronot ke ruang angkasa di masa depan.
“Dua satelit lainnya yaitu Navid dan Fajar juga akan diluncurkan pada Maret 2012,” ujar Fazeli.
Navid adalah satelit penelitian, yang dirancang oleh para ilmuwan di Universitas Sains dan Teknologi di Tehran.
Rabu, 10 Februari 2010 09:21 wib
Iran Buat Sistem Pertahanan Rudal Canggih Iran mempercepat pembuatan
sistem pertahanan rudal yang akan lebih baik daripada S-300 milik
Rusia.
Langkah ini membuktikan tekad Teheran untuk membuat sendiri seluruh
persenjataan militer karena embargo persenjataan oleh Amerika Serikat
(AS). Selain melakukan embargo, Washington juga menekan Rusia agar tidak
mengirimkan S-300 yang telah dipesan Iran.Washington pada November 2009
mengancam melakukan tindakan hukum terhadap Rusia jika gagal memenuhi
kesepakatan untuk menyuplai Teheran dengan S-300 yang merupakan sistem
pertahanan udara canggih. Rusia yang menjadi aliansi terdekat Iran di
antara kekuatan dunia lain, sejauh ini belum menerima S-300.Menurut
Teheran, penundaan pengiriman itu karena tekanan dari Washington dan
Israel, musuh bebuyutan Iran.
Pada Oktober 2009, kantor berita Rusia, Interfax, melaporkan bahwa
Iran belum membayar S-300 karena Moskow belum memberikan persetujuan
akhir tentang kesepakatan tersebut.Bagi Barat, kesepakatan itu tentu
sangat dikhawatirkan dapat memperkuat sistem pertahanan Iran.
Berdasarkan kontrak, Rusia akan menjual persenjataan ke Iran berupa lima
baterai rudal-rudal S-300PMU1, seharga USD800 juta.S-300PMU1 yang
diberi kode SA-20 Gargoyle oleh NATO itu merupakan system gerak berbasis
darat yang didesain untuk menembak jatuh pesawat terbang dan rudal.
Barat khawatir Iran dapat menggunakan system itu untuk menghadapi
ancaman serangan AS atau Israel.
Keduanya tidak pernah menepis kemungkinan serangan militer ke
fasilitas nuklir Iran. Selain itu, kemarin, Menteri Pertahanan Iran
Ahmad Vahidi membuka dua jalur produksi untuk manufaktur pesawat canggih
tanpa awak atau drone. “Pesawat itu mampu melakukan pengintaian,
deteksi, dan serangan dengan dengan ketepatan tinggi,” ungkap kantor
berita Fars.Kemarin, Iran juga secara resmi mengumumkan pada Badan
Energi Atom Internasional (IAEA) tentang rencana melakukan pengayaan
uranium ke level 20%. “Teheran akan mulai melakukan pengayaan uranium
hingga level 20% mulai Selasa (9/2) dan IAEA akan diberi informasi
mengenai keputusan ini sebelumnya,” papar kepala organisasi atom Iran
Ali Akbar Salehi.”Pengayaan itu akan dilakukan di fasilitas Natanz mulai
Selasa (9/2),” kata Salehi.
Fasilitas pengayaan uranium utama Iran berada di pusat kota Natanz.
Fasilitas itu melakukan aktivitas atom selama bertahun-tahun meskipun
telah mendapat tiga kali sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).Salehi
menjelaskan, Iran akan menghentikan program pengayaan ke level 20% jika
negosiasi dengan kekuatan dunia mencapai kesepakatan akhir. Saat ini
draf negosiasi usulan IAEA mengalami kebuntuan karena Barat menolak
perubahan yang ditawarkan Iran.Dalam draf IAEA, kekuatan dunia meminta
Iran menyerahkan uranium kadar rendah (LEU) ke Rusia dan Prancis, dalam
satu tahap. Tapi Teheran meminta agar penyerahan itu dilakukan dalam
beberapa tahap dan berlangsung di dalam negeri Iran.
Seorang komandan senior militer Iran mengatakan Tehran akan
menyerang semua institusi militer dan nuklir Israel jika Tel Aviv
melakukan kebodohan menyerang fasilitas nuklir Iran.Wakil Kepala Staf
Umum Angkatan Bersenjata Iran Brigadir Jenderal Gholam-Ali Rasyid Ahad
(20/11) menegaskan retorika Israel terhadap Iran adalah suatu bentuk
perang psikologis.”Iran sepenuhnya siapkan menghadapi setiap agresi, dan
Tehran akan menghancurkan semua fasilitas Israel jika Tel Aviv
meluncurkan serangan militer terhadap Iran,”tegasnya.Amerika Serikat dan
Israel telah berulang kali mengancam Tehran dengan opsi serangan
militer yang didasarkan pada dugaan bahwa program nuklir Iran mengarah
pada agenda militer rahasia
.Tehran telah membantah tuduhan itu, dan mengatakan sebagai
penandatangan Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) dan anggota IAEA,
Iran memiliki hak untuk mengembangkan teknologi nuklir untuk tujuan
damai.
Sementara Israel menolak mengizinkan inspeksi fasilitas nuklirnya.
Tel Aviv juga menolak bergabung dengan Traktat Non-Proliferasi Nuklir.
Israel baru-baru menguji rudal jarak jauh baru yang mampu membawa hulu
ledak nuklir. Pengujian dilakukan di pangkalan udara Palmahim di pusat
Israel.
Rudal Jericho-3 milik Israel memiliki daya jangkau hingga 10.000
kilometer. Ironisnya, hulu ledak nuklir Israel yang dapat menargetkan
banyak wilayah dunia itu tidak dianggap sebagai ancaman di mata Barat.