Daftar Isi Nusantara Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Meluruskan Doa Berbuka Puasa ‘Paling Sahih’

Doa buka puasa apa yang biasanya Anda baca? Jika jawabannya Allâhumma laka shumtu, maka itu sama seperti yang kebanyakan masyarakat baca...

Pesan Rahbar

Showing posts with label AS. Show all posts
Showing posts with label AS. Show all posts

Selamat Datang Israel! (Surat untuk Pak Tifatul)


Assalamualaikum Pak Tifatul,

Saya masih ingat betapa ramainya kerumunan massa partai Bapak yang berjubel sambil meneriakkan jargon-jargon keadilan di beberapa sudut jalan Jakarta pada masa kampanye pilpres yang lalu. Berbagai spanduk mereka bawa untuk mengekspresikan kecaman pada kekejaman Israel dalam serangannya Ke Gaza pada tahun 2009 silam. ‘Save Palestine’, ‘Zionism Destroy Humanity: Act Now’, ‘One Man One Dollar to Save Palestine’, adalah di antara spanduk yang saya ingat persis.

Walau aksi ini dianggap kalangan tertentu sebagai pemanfaatan tragedi kemanusiaan dalam meraih simpati publik dalam masa kampanye politik, namun Bapak dengan gagah berani tetap istiqamah dalam meneriakkan aksi dukungan pada pejuang kemanusiaan Palestina. Apalagi, aksi ini adalah salah satu bentuk manifestasi dari salah satu misi partai Bapak, yaitu:
Ikut memberikan kontribusi positif dalam menegakkan keadilan dan menolak kedhaliman khususnya terhadap negeri-negeri muslim yang tertindas.

Karena itulah, partai Bapak dengan penuh keberanian mengecam agresi Israel ke Gaza yang diberi nama “Operasi Menuang Timah” (Cast Lead) itu. Bahkan, tak hanya sekedar kecaman, partai Bapak juga menginstrusikan para calegnya agar menyisihkan sebagian dana kampanye untuk disumbangkan ke Palestina. Bapak pun berkata kepada media:

“Insya Allah kita akan menghidupkan kembali ‘one man one dollar to save Palestine’.”

Tak lupa, Bapak pun mengecam Presiden Amerika Serikat George W Bush, yang mendukung serangan Israel. Bapak mengatakan, Amerika juga berada di balik ketidakjelasan nasib Palestina selama ini. “Bush sudah ditolak oleh pemerintah internasional, Bush jangan bicara sepotong-potong. Siapa yang merusak perjanjian dari awal? Siapa yang memecah belah antara Hamas dan Fatah? Bertahun-tahun bantuan diboikot, suplai listrik ke Palestina dilarang,” kecam Bapak waktu itu.

Pak Tifatul yang baik,
Alhamdulillah, Bapak akhirnya mendapat amanah untuk menduduki salah satu posisi penting di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. Sebagai Menteri Komunikasi dan Informasi, Bapak memiliki program yang visioner untuk meningkatkan kompetensi BUMN yang sering dikatakan tidak profesional oleh kalangan tertentu. Salah satu program adalah membenahi sistem IT dalam PT. TELKOMSEL.

Namun ada yang aneh dalam proses ini….
Mengapa Bapak biarkan ada dua musuh kemanusiaan yang turut serta dalam proses program yang sangat mulia tersebut? Dua musuh itu bernama Convergyst dan Amdocs.
Ah, saya yakin, Bapak dengan mudah bisa melacak siapa Convergyst: perusahaan asal Israel yang selama ini berpengalaman menangani tagihan existing, didirikan tahun 1991, kantor pusatnya berada tepat di Israel.

Bapak juga bisa menyuruh staf Bapak untuk mencari tahu siapa

Amdocs: perusahaan yang didirikan di Israel oleh Aurec Group, sebuah korporasi bisnis milik milyarder Yahudi, Morris Kahn. Ia termasuk 10 besar orang terkaya di Israel. Bahkan situs yang dikelola orang bule pun melaporkan siapa sesungguhnya Amdocs:
Amdocs is a provider of software and services for billing, customer relationship management and operations support systems. It is reported as having a turnover of 2.8 billion dollars in 2007, and is a key player in the Israeli economy, encouraged and supported by the Israeli government. Amdocs has over a quarter of its workforce in Israel and has declared its support for the so-called ‘security’ policies of the Israeli government.

Atau, yang paling gampang, staf Bapak tinggal membaca majalah Gatra yang berbahasa Indonesia. Ini sebagian laporan Gatra:
Indikasi bahwa Amdocs adalah perusahaan Israel yang memangku kepentingan negara zionis itu terlihat pada jajaran direksi. Terungkap di situs http://www.reuter.com, beberapa direktur Amdocs tercatat pernah menduduki pos penting di Pemerintah Israel.

Ayal Shiran, yang menjabat sebagai Senior Vice President dan Head of Customer Service Business Group Amdocs Limited sejak 2008, adalah jebolan Angkatan Udara Israel. Ia bertanggung jawab atas proyek pengembangan sistem komputer untuk jet tempur F-15 dan pengembangan perangkat lunak untuk F-15 di Boeing.

Sedangkan Zohar Zisapel yang menduduki kursi dewan direksi Amdocs sejak Juli 2008 dan kini menjadi kepala komite inovasi dan teknologi pernah mengenyam karier di Departemen Pertahanan Israel dari 1978 hingga 1982. Ia juga menjadi Ketua Asosiasi Industri Elektronik Israel dari 1998 hingga 2001.


Anehnya Pak, penolakan terhadap Amdocs justru datang dari negara yang mayoritasnya non muslim:
Di beberapa negara, kehadiran Amdocs sempat diboikot lantaran dianggap sebagai kaki tangan Pemerintah Israel. Di Irlandia, misalnya, beberapa politikus mengirim petisi agar Eircom selaku perusahaan “halo-halo” nasional negeri itu menolak proposal yang diajukan konsorsium pimpinan IBM, lantaran konsorsium tersebut membawa serta Amdocs untuk menangani billing system.
“Konsorsium yang menggandeng Amdocs kami persilakan mundur dari kontrak dengan Eircom. Sebab perusahaan itu penyokong kebijakan pertahanan Israel, yang membunuh 1.400 orang Palestina dalam invasinya ke Jalur Gaza,” ungkap Kevin Squire, juru bicara Kampanye Solidaritas Palestina-Irlandia (IPSC) dan Gerakan Anti-Perang Irlandia

Lalu, mengapa kita yang mayoritas muslim justru membiarkan Amdocs menangani Telkom??
Ah, taruhlah kita bersikap pragmatis “Apa urusannya Palestina dengan kita?”Tapi, bahkan dengan sikap pragmatis pun, keterlibatan Amdocs tetap saja membahayakan keamanan dalam negeri. Menurut Gatra, Amdocs berpengalaman dalam menyadap telepon dan pencurian data penting intelijen AS untuk diserahkan ke Israel. Apa Bapak akan membiarkan data penting negara kita juga disadap Israel?

Mengapa Bapak mengatakan,Kami sudah meminta klarifikasi dari Telkomsel dan Kedutaan Besar Amerika, ternyata Amdocs terdaftar di New York Stock Exchange dan berkantor di Missiouri… Indonesia memang tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel. Karena itu, Indonesia tidak memiliki hubungan dagang dengan Israel dan tidak ada kantor perdagangan Israel di Indonesia. Tapi, kalau berdomisili di Amerika Serikat, meski sahamnya dimiliki orang Israel, sulit ditolak kehadirannya di sini.” ??

Mungkin saya yang bodoh dan kurang mengerti,  namun izinkanlah saya menanyakan tiga hal ini:
1. Jika organisasi kemanusiaan Irlandia saja menentang hubungan dengan perusahaan Israel ini, mengapa Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia dengan sila Pancasilanya “kemanusiaan yang adil dan beradab” ini rela membuka diri untuk ditunggangi oleh sebuah rezim penjajah?
2. Bukankah di era globalisasi ini wilayah tak lagi jadi masalah? Sebuah perusahaan bisa saja punya kantor pusat di mana saja, terdaftar di  bursa saham di mana pun. Yang penting dilihat adalah:  siapa pemiliki sahamnya, darimana karyawannya, kemana keuntungannya mengalir? Bukankah jelas-jelas Convergyst dan Amdocs dimiliki pengusaha Israel, karyawannya sebagian orang Israel, dan keuntungannya mengalir ke Israel?
Bukankah dalam selebaran-selebaran yang dibagi-bagikan kader-kader partai Bapak jelas-jelas tertulis: setiap rupiah yang kita belanjakan untuk membeli produk Zionis akan menjadi peluru untuk bangsa Palestina?
Kenapa logika yang sedemikian sederhana ini, dijungkirbalikkan dengan logika lain yang aneh “karena kedua perusahaan Israel itu listing di AS, kita tak bisa menolak kehadirannya di Indonesia”?
3. Bapak juga mengatakan tidak ada kantor perdagangan Israel di Indonesia. Apakah Bapak tidak tahu bahwa sejak tahun 2002, di Jakarta Selatan sudah dibuka kantor Indonesia-Israel Public Affairs Committee (IIPAC), dan IIPAC pada 29 Januari 2010 telah meresmikan peluncuran Indonesia Business Lobby? Mengapa tak ada tanggapan dari Bapak?

Sungguh, saya tak paham Pak. Saya mohon penjelasan dari Bapak.

Wassalamualaikum ww.

NB: surat ini ditulis oleh blogger bernama Muhammad Hendra S, dan dimodifikasi atas seizin penulisnya oleh Dina Y. Sulaeman.

http://dinasulaeman.wordpress.com/2010/02/06/selamat-datang-israel-surat-untuk-pak-tifatul/

AS Perkuat Keamanan Pangkalan Militer di Eropa


Militer Amerika Serikat telah meningkatkan keamanan di pangkalan di seluruh wilayah Eropa setelah serangan mematikan di Paris.


Sebagaimana dilaporkan situs Le Figaro, Kamis (22/1/2015), juru bicara Kapten Greg Hicks mengatakan, Komando AS di Eropa telah memerintahkan "tindakan tambahan kekuatan perlindungan" termasuk memperkuat pemeriksaan keamanan acak di instalasi-instansi di seluruh wilayah.

"Kami terus menilai ancaman terhadap pasukan kami dengan dan bersama tuan rumah kami, rekan-rekan bangsa, dan mengambil tindakan yang tepat berdasarkan penilaian tersebut," katanya, tanpa merinci langkah-langkah khusus.

Kepala Pentagon Chuck Hagel mengatakan, ia mendukung langkah tersebut, tetapi menambahkan bahwa pada saat ini tidak ada data intelijen yang menunjukkan sebuah ancaman terhadap pasukan Amerika atau keluarga mereka di Eropa.

Menurutnya, ancaman yang ditimbulkan oleh ekstrimis dan petempur asing yang kembali ke Barat merupakan "tantangan jangka panjang" yang memerlukan upaya terkoordinasi oleh pemerintah.

Sebelum terjadinya serangan Paris, Komando AS di Eropa telah meminta tentara Amerika untuk tidak memakai seragam militer ketika keluar dari pangkalannya. AS menempatkan sekitar 67 ribu tentaranya di Eropa.

Arab Saudi menarik diri monitor yang dari Suriah; Liga Arab menyerukan untuk transfer daya

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Saud al-Faisal mengatakan pemerintah Suriah tidak melaksanakan salah satu elemen dari rencana resolusi Arab. (REUTERS)

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Saud al-Faisal mengatakan pada hari Minggu Riyadh telah menarik monitor yang dari misi Liga Arab dikecam pengamat di Suriah, yang telah diperpanjang untuk satu bulan lagi, karena Damaskus tidak terus janjinya.

"Negara saya akan menarik monitor yang karena pemerintah Suriah tidak melaksanakan salah satu elemen dari rencana resolusi Arab," kata Pangeran Saud al-Faisal Arab pertemuan menteri luar negeri di Kairo. Pernyataan tersebut diperoleh Reuters setelah ia berbicara.

"Kami menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawabnya, dan itu termasuk saudara-saudara kita di negara-negara Islam dan teman-teman kita di Rusia, Cina, Eropa dan Amerika Serikat," kata Pangeran Saud, menyerukan "semua kemungkinan tekanan" untuk mendorong Suriah untuk mematuhi rencana perdamaian Arab.

Benang sari Pangeran Saud menyusul keputusan untuk memperpanjang Liga Arab misi pengamat Suriah selama satu bulan lain selama pertemuan para menteri luar negeri Arab di ibukota Mesir, di mana mereka memutuskan untuk menambah lebih banyak anggota untuk misi dan menyediakan mereka dengan lebih banyak sumber daya.
Seorang pejabat, yang berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media, mengatakan PBB akan melatih para pengamat.

Langkah ini telah banyak diharapkan setelah misi bermasalah secara teknis berakhir pada hari Kamis. Banyak gerakan oposisi Suriah telah mengeluh bahwa pengamat telah gagal untuk mengekang pertumpahan darah di negara itu sebagai celah-celah rezim di atas pemberontakan 10-bulan-tua menentangnya.

Liga juga mendesak Presiden Suriah Assad untuk mentransfer kekuasaan kepada wakil presiden dan menyerukan pembentukan pemerintah persatuan nasional dalam waktu dua bulan.

Assad harus "kekuasaan delegasi kepada wakil presiden untuk bekerja sama dengan pemerintah persatuan nasional," yang akan dibentuk dalam dua bulan, menurut sebuah pernyataan yang dibacakan oleh Perdana Menteri Qatar Sheikh Hamad bin Jassim al-Thani pada konferensi pers setelah pertemuan di Kairo.

Sebuah panel Liga diadakan tertutup pintu pembicaraan untuk mendengar laporan tentang misi yang menyalahkan kedua belah pihak, pemerintah dan oposisi, untuk pertumpahan darah, menurut sumber diplomatik Arab. Ini merekomendasikan perpanjangan sementara memperingatkan bahwa para pengamat yang tidak akan digunakan tanpa batas waktu.

Bentrokan sengit meletus Sabtu malam di Douma, hanya timur laut dari Damaskus, setelah pasukan keamanan menembak mati empat warga sipil di pemakaman di kota itu, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

"Kelompok desertir menguasai seluruh kabupaten di kota Douma ... setelah pertempuran sengit" dengan pasukan keamanan Suriah, kepala Observatorium Rami Abdel Rahman kepada AFP.

"Kelompok pembangkang menarik diri dari kota dan kembali ke pangkalan mereka," kemudian mengatakan kelompok berbasis di Inggris dalam sebuah pernyataan, tanpa memberikan jumlah korban untuk operasi.

Bentrokan juga terjadi pada hari Minggu di luar Douma antara pasukan keamanan dan para pembelot dalam apa yang tampaknya menjadi upaya oleh pasukan pemerintah untuk merebut kembali kota, menurut Observatorium.

Dikatakan dua warga sipil ditembak mati Minggu di provinsi Damaskus, termasuk seorang pria 30-tahun tewas di sebuah pos pemeriksaan ke Douma. Dikatakan dua perwira dan seorang prajurit tewas, bersama dengan desertir di daerah Talfita provinsi.

Pada pertemuan para menteri luar negeri di Kairo, Liga Arab tampaknya akan memperpanjang dan memperluas misi pengamat yang, meskipun kritik kuat bahwa ia telah gagal membendung 10 bulan kekerasan mematikan.

Ketua Liga Arab Nabil al-Arabi adalah pada pembicaraan Kairo dan karena kursi pertemuan yang lebih luas dari menteri luar negeri dari blok 22-anggota untuk memutuskan masa depan misi diluncurkan sebulan yang lalu.

Laporan Minggu sedang disampaikan oleh kepala misi, Jenderal Mohammed Ahmed Mustafa al-Dabi dari Sudan, yang ingin mandatnya diperkuat, tidak dibatalkan, kata seorang pejabat Liga.

Dalam pernyataan Sabtu, Dabi mengatakan mandat misi adalah "untuk memverifikasi bahwa pemerintah Suriah telah menerapkan ketentuan rencana Liga Arab untuk menyelesaikan krisis, bukan untuk menghentikan pertumpahan darah dan kekerasan."

Tetapi oposisi Dewan Nasional Suriah telah melobi untuk intervensi PBB dan mengatakan akan mengungkapkan "laporan-counter" kemudian pada hari Minggu untuk mencoba mendiskreditkan akun Dabi itu.

SNC mengatakan pihaknya juga berencana untuk mengirim delegasi untuk PBB untuk menekan Dewan Keamanan untuk intervensi.

Tetangga Turki, yang telah menyerukan Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk mundur, mengatakan pada hari Minggu bahwa pihaknya siap untuk bekerja dengan PBB jika krisis kemanusiaan yang dikembangkan di Suriah.

"Kami berharap sebelum situasi mencapai tahap itu, pemerintah Suriah akan menghentikan perang yang tidak adil itu telah dilancarkan terhadap rakyatnya sendiri dan menemukan cara untuk berdamai dengan orang-orangnya," kata Menteri Luar Negeri Ahmet Davutoglu.

"Tapi kalau tragedi kemanusiaan terbentang di depan mata kita, dan jika PBB langkah, kami siap untuk bekerja dengan PBB," tambahnya.

Tekanan internasional telah terus tumbuh di rezim Assad, dengan lebih dari 5.400 orang tewas sejak protes anti-pemerintah pecah Maret lalu, menurut angka PBB.

Liga Arab mengerahkan pengamat di Suriah pada tanggal 26 Desember, dan ada saat ini sekitar 165 pemantau di lapangan.

Komite Koordinasi Lokal, yang menyelenggarakan protes anti-rezim, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu bahwa 976 orang sejak tewas dalam tindakan keras berdarah terhadap perbedaan pendapat.

SNC telah mengajukan banding ke Liga Arab untuk mengubah krisis Suriah ke PBB. Namun seorang pejabat misi, tanpa menyebut nama, mengatakan operasi akan diperpanjang dan jumlah pengamat hampir dua kali lipat menjadi 300.

Qatar telah mengusulkan bahwa pasukan Arab ditempatkan di Suriah, namun Damaskus aturan keluar ide.

Dalam kekerasan pada hari Sabtu, sebuah bom pinggir jalan menewaskan 17 tahanan yang diangkut dalam sebuah truk penjara di provinsi Idlib di barat laut negara itu, kata Observatorium.

Kantor berita resmi SANA mengatakan "kelompok teroris bersenjata" menyerang kendaraan di daerah al-Mastouma, "membunuh 14 tahanan dan melukai 26 lainnya."

Sembilan tentara pemerintah dan desertir tewas dalam bentrokan dengan tentara pembangkang dekat hambatan militer di pusat kota Maaret Numan, Observatorium melaporkan.

Pihak berwenang Suriah semalam kembali tubuh anak Lebanon terbunuh dan membebaskan dua pamannya, yang mengatakan mereka mendapat serangan dari pasukan Suriah di sebuah kapal nelayan di sepanjang perbatasan maritim, Sabtu.

Hillary Clinton: Kegagalan Obama di Suriah Sebabkan Kemunculan Ekstrimis


Washington – Mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton menyatakan bahwa kelompok-kelompok teroris di Irak dan Suriah muncul akibat kegagalan AS di era kepresidenan Barack Obama.

“Kegagalan membangun pasukan tempur rakyat yang kredibel dan merupakan pelopor protes anti Assad – termasuk di dalamnya kalangan Islamis, sekularis, dan lain-lain – telah menyebabkan adanya kevakuman yang kemudian diisi oleh para jihadis,” ungkap Clinton dalam wawancara dengan The Atlantic yang dimuat pada Ahad (10/8).

Hillary Clinton yang menjabat Menlu AS di awal masa kepresidenan Obama adalah salah satu pejabat AS yang mendukung suplai senjata kepada para pemberontak Suriah, namun dalam hal inipun dia sendiri ternyata juga gagal.

Dalam wawancara yang dilakukan sebelum Obama Kamis lalu (7/8) mengambil keputusan untuk melancarkan serangan udara terbatas terhadap pasukan kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) tersebut Clinton menilai Obama telah kehilangan strategi yang jelas dalam menghadapi ancaman kelompok-kelompok radikal dan teroris.

Dia lantas mengingatkan bahwa AS harus memiliki strategi yang “menyeluruh” dalam menghadapi radikalisme sebagaimana ketika AS dulu terlibat konflik berkepanjangan dengan komunisme di bawah komando Uni Soviet.

Hillary Clinton mengaku risau terhadap radikalisme karena dampaknya dapat menjalar ke Eropa dan AS.
“Salah satu alasan mengapa saya merasa khawatir terhadap apa yang terjadi di Timur Tengah sekarang ialah karena adanya potensi dampak para pelarian kelompok-kelompok jihadis terhadap Eropa, sebagaimana juga terhadap AS,” tuturnya.

Cendikiawan Muslim India Mengatakan ISIS Produk CIA Untuk Menyerap Ekstrimis Muslim Sedunia


NewDelhi – Cendikiawan Muslim India Muzaffar Ul Islam menyebut ISIS sebagai produk dinas rahasia AS, CIA, yang sengaja diorbitkan untuk menebar wabah sektarianisme dan menyokong Zionisme.
“ISIS dibuat bukan satu malam, melainkan diciptakan dengan sangat terprogram rapih oleh organisasi intelijen pusat AS, CIA,” ungkap Ketua Majelis Permusyawaratan Muslim se-India itu kepada IRNA, Selasa (16/9).

“Sesuai rancangannya, AS menginginkan adanya pasukan ilegal atau paramiliter yang menyerap semua orang ‘berkepala panas’ (radikalis), terutama dari negara-negara Teluk Persia dan negara-negara setempat yang pemerintahnya bermasalah dengan mereka,” lanjutnya.

Dia menjelaskan bahwa para ekstrimis itu ditarik ke Irak dan Suriah. Di Suriah mereka digunakan untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad, tapi sekarang mereka gagal dan kemudian harus dibasmi oleh AS karena ternyata juga mengancam kepentingan strategis Washington di Timur Tengah.
Menurutnya, CIA memang selalu memiliki dua strategi yang satu di antaranya ialah membuat kendala bagi kemajuan Iran.

Dia mengatakan, “CIA memilih orang-orang yang paling radikal dan ekstrim dari berbagai penjuru dunia. Mereka kemudian dilatih di Jordania oleh AS dan Israel untuk mengganggu Iran.”

Sementara itu, Ketua Fraksi Pertemuan Demokrasi di Parlemen Lebanon Walid Jumblatt mengingatkan resiko tak terkendalinya situasi regional akibat rencana aliansi Barat-Arab anti ISIS di bawah komando AS.
“Gambaran program Barat-Arab kontra ISIS cacat, ambigu, pelik dan beberapa rahasia yang ada di dalamnya sampai sekarang belum terungkap,” ujarnya, sembari menyebutkan bahwa peranan Iran dan Rusia tidak dapat diabaikan dalam masalah ini.

Ketua Partai Sosialis Progresiv dari komunitas Druze ini menambahkan, “Belum cukup apa yang kini dinyatakan bahwa yang dituju adalah menciptakan peluang keberhasilan dalam perang melawan kelompok teroris takfiri ISIS.”

Menurutnya, agenda AS bisa menjurus kepada ledakan situasi yang tak terkendalikan.
“Rencana-rencana AS membangkitkan kerisauan terhadap kemungkinan terciptanya situasi lapangan yang tak terkendalikan lagi,” ujarnya.

Bentuk-Bentuk Jihad dan Padanannya


“Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim,” (QS al-Baqarah [2]: 193).

Banyak orang terhenyak ketika Imam Samudra alias Abdul Aziz, tersangka utama Bom Bali (telah dieksekusi dengan cara ditembak pada tanggal 11 November 2008 di Bukit Nirbaya, Nusakambangan-red) mengeluarkan pernyataan mencengankan di hadapan wartawan. “Ini adalah perjuangan suci (jihad), bukan perjuangan hina. Insya Allah, Allahu Akbar!”.

Tentu saja pernyataan Imam Samudra tersebut menyisakan banyak pertanyaan dalam pikiran kita tentang konsep jihad dalam Islam; relevansi konsep jihad itu dipakai dalam dan diejawantahkan di era modern ini. Apakah jiwah itu? Adakah ia sama dengan terorisne? Dan seperti apakah jihad dalam al-Qur’an?
Tak bisa dipungkiri, pernyataan Imam Samudra tentang jihad menyemburkan aroma tidak sedap bahwa Islam memuat doktrin-doktrin suci untuk menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan, termasuk pemboman yang mengakibatkan korban meninggal ratusan jiwa yang tak berdosa. Berulkan seperti itu?

Perbedaan Terorisme dan Jihad
Pandangan jihad Imam Samudra jelas pandangan yang “sesat” dan “menyesatkan” (dhalla wa adhalla). Dan masyarakat yang kurang memahami akan meyakini pandangan yang salah, dengan menyamakan jihad terorisme. Bahkan, oleh kalangan yang tidak mengerti ajaran Islam yang luhur, Islam dicap sebagai agama teroris.

Kekeliruan pemahaman ini bisa disebabkan oleh kurangnya pemahaman masyarakat mengenai Islam, tetapi tidak tertutup kemungkinan karena sebagaian Muslim justru melakukan jihad melalui aksi-aksi terorisme.
Padahal antara jihad dan terorisme jelas terdapat perbedaan yang sangat mendasar. Menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI), terorisme adalah tindakan kejahatan terhadap kemanusian dan peradaban yang menimbulkan ancaman serius terhadap kedaulatan Negara, bahaya terhadap keamanan, perdamaian dunia serta merugikan kesejahteraan masyarakat.

Terorisme adalah salah satu bentuk kejahatan yang diorganisasi dengan baik (well-organized), bersifat transnasional dan digolongkan sebagai kejahatan luar biasa (extra ordinary crime) yang tidak membeda-bedakan sasaran (indiscriminative).

Menurut Konvensi PBB tahun 1939, terorisme adalah segala bentuk tindak kejahatan yang ditujukan langsung kepada negara dengan maksud menciptakan bentuk teror terhadap orang-orang tertentu atau kelompok orang atau masyarakat luas.

Dalam kamus Webster’s New School and Office Dictionary dijelaskan, “Terrorism is the use of violence, intimidation, etc to gain to end; especially a system of government ruling by terror …” (terorime adalah penggunaan kekerasan, intimidasi dan sebagainya untuk merebut atau menghancurkan, terutama, system pemerintahan yang berkuasa melalaui teror…).

Dari ketiga definisi tersebut dapat dipahami bahwa terorisme adalah kejahan (crime) yang mengancam kedaulatan Negara (against state/nation) melawan kemanusia (against humanity) yang dilakukan dengan berbagai bentuk tindakan kekerasan.

RAND Corporation, sebuah lembaga penelitian dan pengembangan swasta terkemuka di Amerika Serikat, melalui sejumlah penelitian dan pengkajiannya, menyimpulkan bahwa setiap tindakan kaum teroris adalah tindakan criminal.

Definisi lain menyatakan bahwa: pertama, terorisme bukan bagian dari tindakan perang, sehingga seyogyanya tetap dianggap sebagai tindakan criminal, termasuk juga dalam situasi diberlakukannya hokum perang.
Kedua, sasaran sipil merupakan sasaran utama terorisme, dan dengan demikian penyerangan terhadap sasaran militer tidak dapat dikategorikan sebagai tindakan terorisme.
Ketiga, meskipun seringkali dilakukan untuk menyampaikan tuntutan politik, aksi terorisme tidak dapat disebut sebagai aksi politik.

Dari uraian di atas, jelas sekali terlihat perbedaan antara terorisme dengan jihad. Pertama, terorisme bersifat merusak (ifsad) dan anarkis/chaos (faudha). Kedua, terorisme bertujuan untuk menciptakan rasa takut dan atau menghancurkan pihak lain. Ketiga, terorisme dilakukan tanpa aturan dan sasaran tanpa batas.
Sebaliknya, jihad bersifat perbaikan (ishlah), sekalipun, sebagian dilakukan dengan perang. Jihad bertujuan untuk menegakkan agama Allah dan atau membela pihak yang terzalimi. Jihad dilakukan dengan mengikuti aturan yang ditentukan oleh syariat dengan sasaran musuh yang jelas.

Karena itu, menurut MUI, hukum melakukan teror secara qath’i adalah haram, dengan alasan apa pun, apalagi dilakukan di negeri yang damai (dar as-shulh) dan negeri Muslim seperti Indonesia.
Hukum jihad (dalam pengertian perang-red) adalah wajib bagi yang mampu dengan beberapa syarat. Pertama, untuk membela agama dan menahan agresi musuh yang menyerang terlebih dahulu. Kedua, untuk menjaga kemaslahatan atau perbaikan, menegakkan agama Allah dan membela hak-hak orang-orang yang teraniaya. Ketiga, terikat dengan aturan hukum Islam seperti musuh yang jelas, tidak boleh membunuh orang-orang tua renta, perempuan dan anak-anak yang tidak ikut perang.

Bentuk-Bentuk Jihad
Jihad sebagai salah satu wujud pengamalan ajaran Islam dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk sesuai dengan situasi dan kondisi yang dialami oleh umat Islam. Pertama, perang (ghazwah/qital). Al-Qur’an menyatakan bahwa tujuan perang untuk menghilangkan fitnah atau kezaliman. Firman Allah Swt, “Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim,” (QS al-Baqarah [2]: 193).

Kedua, menyampaikan kebenaran atau mengkritik penguasa yang zalim. Perintah berjihad melwan pengasa yang zalim disebutkan, antara lain, sabda Rasulullah Saw, “Susungguhnya diantara jihad yang paling besar adalah menyampaikan kebenaran kepada penguasa yang zalim” (HR Tirmidzi).

Ketiga, berbakti kepada kedua orang tua (bir al-walidaini). Dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa seseorang datang kepada Rasulullah Saw meminta izin berjihad (berperang) bersama beliau. Namun Rasulullah menyuruhnya berjihad dengan cara lain, yakni berbakti kepad kedua orang tua. Dalam al-Qur’an allah Swt berfirman, “… Hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya, (QS al-Isra’ [17]: 23).

Keempat, menuntut ilmu dan mengembangkan lembaga pendidikan. Dalam sebuah hadits dijelaskan “Orang yang datang ke masjidku ini tidak lain karena kecuali karena kebaikan yang dipelajarinya atau yang diajarkannya, maka ia sama dengan orang yang berjihad (berperang) di jalan Allah,” (HR Ibnu Majah).

Kelima, membantu fakir miskin. Bentuk jihad yang tidak kalah pentingnya adalah membantu orang miskin, peduli terhadap sesame dan menyantuni kaum papa. Sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah menjelaskan bahwa orang yang menolong dan memberikan perlindungan kepad janda dan roang miskin sama seperti orang yang melakukan jihad di jalan Allah.

Keenam, bekerja. Suatu ketika Rasulullah Saw dalam perjalanan keluar kota untuk berperang. Rasulullah Saw dan rombongan bertemu dengan pemuda kekar yang sedang mencangkul di sawah. Lantas seorang sahabat mengusulkan untuk mengajak pemuda tersebut berperang bersama Rasulullah Saw. Beliau menjawab, “Jika ia bekerja untuk menghidupi diri dan keluarganya, maka ia juga pejuang (jihad) seperti kita”.

Wallahu a’lam bis shawab.

Disarikan dari buku Nasir Abbas, Memberantas Terorisme, Memburu Noordin M. Top, Jakarta: Grafindo Khazanah Ilmu, 2009.

ISIS Minta Pendukungnya Lakukan Teror di Australia


Mereka diminta menculik warga sipil dan merekam pembunuhan korbannya.

Kelompok militan Negara Islam Irak-Suriah (ISIS) kembali merilis rekaman video yang berisi pesan khusus bagi para pendukung mereka di Australia. Dalam video itu, ISIS meminta pendukung mereka tetap berada di negaranya untuk menebar teror.

Dilansir Daily Mail, Jumat 31 Oktober 2014, politisi senior anggota kongres Amerika Serikat (AS) Mike Rogers, mengatakan rencana untuk melakukan aksi teror di Australia terungkap dalam operasi penggerebekan, September lalu.

Ketua komite intelijen DPR AS itu mengatakan pada Fox News bahwa ada 14 warga Australia yang direkrut ISIS siap berangkat ke Suriah, tapi mereka kemudian mendapat pesan dari ISIS untuk tetap berada di AS dan menjalankan misi dari pemimpin ISIS.

“Tidak. Tidak (pergi ke Suriah). Kami ingin Anda tetap di Australia, menculik orang-orang di jalan, penggal mereka dan rekam, kirim pada kami untuk propaganda,” kata Rogers, menyebut isi pesan yang dikirimkan oleh ISIS.

Pakar terorisme Profesor Greg Barton, mengatakan pernyataan Rogers diyakini merujuk pada operasi penggerebekan pada 18 September lalu. Salah satu yang ditangkap adalah Omarjan Azari yang berusia 22 tahun.

Di pengadilan, Azari mengaku menerima telepon dari seorang militan senior ISIS asal Australia Mohammad Ali Baryalei, yang menginstruksikan dia memenggal orang-orang di Sydney.

Rogers mengatakan ISIS ingin menciptakan kejadian yang menarik perhatian di negara-negara Barat. “Mereka (ISIS) ingin menunjukkan bahwa mereka bisa menjangkau dan menyerang negara Barat,” kata Rogers.

Menurut Rogers, itu sebabnya kini aktivitas teror dapat dilihat di Kanada, AS, Jerman, Prancis, Spanyol, dan negara Eropa lainnya, karena ISIS secara aktif berusaha untuk menciptakan peristiwa di Barat yang dapat mereka klaim untuk propaganda. (ita)

Sumber : viva.co.id

Jutaan Data Pelanggan Telkomsel & Indosat Disadap NSA Bagian Kelima

Meksiko Berang AS Menyadap Negaranya

Meksiko mengutuk keras pemerintah AS atas tuduhan negara adikuasa itu melakukan aksi mata-mata terhadap pemimpinnya setelah muncul laporan bahwa surat-surat elektronik mantan Presiden Meksiko ke 56, Felipe Calderon, diretas oleh Badan Keamanan Nasional (NSA) AS.

Felipe Calderón, mantan Presiden Meksiko, periode December 1, 2006 – December 1, 2012 (wikimedia).

Data yang dibocorkan oleh analis keamanan yang kini buron, Edward Snowden, menunjukkan peretasan terhadap surat elektronik Presiden Calderon dilakukan tahun 2010, seperti diberitakan majalah Jerman Der Spiegel mengutip pernyataan Snowden.

Kementrian Luar Negeri Meksiko mengatakan kegiatan mata-mata semacam ini “tak dapat diterima, ilegal” dan berlawanan dengan prinsip berhubungan baik.
 
Mereka mendesak Presiden Barack Obama agar melakukan penyelidikan terhadap tuduhan ini.
Dalam pernyataan resminya Kementrian Luar Negeri Meksiko mengatakan akan segera menyampaikan kembali pentingnya penyelidikan seperti yang disebut ini melalui jalur diplomatik.

“Dalam hubungan antar tetangga dan mitra, tak ada ruang untuk praktik-praktik seperti yang dituduhkan itu,” demikian bunyi pernyataan itu.

Penyelidikan lengkap

Dalam laporan terpisah sebelumnya NSA disebut melakukan peretasan terhadap jalur komunikasi sejumlah pemimpin negara termasuk terhadap Presiden Enrique Pena Nieto sebelum ia menjabat tahun 2012 juga terhadap Presiden Brazil Dilma Rousseff.

Pesan-pesan terkait para pembantu dekat Presiden Rouseff serta perusahaan minyak milik negara Petrobas juga disebut turut disadap.


Terungkapnya dugaan ini langsung direspon dengan tanggapan keras dari Brazil, dimana rencana kunjungan kenegaraan Presiden Rousseff ke Washington bulan depan akhirnya ditunda.
NSA juga dituding mencuri lihat data elektronik dari sejumlah pemerintah negara Amerika Latin lain termasuk Venezuela dan Ekuador.

Pada ajang pertemuan G20 di Rusia bulan lalu, Presiden Obama menjanjikan dilangsungkan penyelidikan terhadap tudingan-tudingan ini termasuk yang ditujukan pada Rousseff dan Pimpinan Meksiko.
“Yang saya terima dari Presiden Obama adalah janjinya untuk melangsungkan penyelidikan lengkap… dan kalau benar akan ada sanksi sebagai balasan,” kata Presiden Pena Nieto kepada BBC.

Tudingan-tudingan ini juga muncul berkat bocoran yang diungkap oleh Snowden. Sebuah pengadilan federal di AS telah mendakwa mantan pegawai kontrak itu dengan tudingan aksi mata-mata dan mengupayakan ekstradisinya ke AS.

Tetapi hingga kini Snowden masih bertahan di Rusia setelah mendapat suaka sementara. (bbc.co.uk).
_________________________
Ternyata. penyadapan yang dilakukan AS tak sebatas para pemimpin-pemimpin negara Eropa, bahkan sekelas duta besar dan berada di luar Eropa pun tetap disadap oleh agen-agen AS tersebut, seperti Ekuador misalnya. (baca: Equador Disadap AS, Ditemukan Mikropon di Kedubesnya di London!)

Alat Penyadap Ditemukan di Kedubes Ekuador di London!

Pemerintah Ekuador menemukan alat penyadap di kedutaan besar mereka di London, Inggris. Kedubes Ekuador di London menjadi sorotan setelah menampung dan melindungi bos Wikileaks, Julian Assange.

Diberitakan Reuters, penemuan alat penyadap berupa microphone tersembunyi ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Ricardo Patino, Rabu waktu setempat.
Menurutnya, alat penyadap itu ditemukan di ruangan dubes Ekuador untuk Inggris, Ana Alban, saat Patino mengunjungi kedubes itu untuk bertemu Assange pada 16 Juni lalu.

Assange yang sejak lebih dari setahun lalu tinggal di Kedubes Ekuador. Dia bekerja dan beraktivitas di ruangan lainnya dalam kedubes. Menanggapi penemuan ini, Patino mendesak Inggris untuk membantu mereka menemukan siapa yang meletakkan penyadap itu dan dalang di baliknya.
“Setelah penemuan ini, pemerintah Ekuador meminta kolaborasi dengan pemerintah Inggris dalam menyelidiki siapa yang melakukan operasi spionase ini,” kata Patino.

Belum ada tanggapan dari pemerintah Inggris terkait permintaan tersebut. Patino menduga, penyadapan dilakukan oleh perusahaan Surveillance Group Limited untuk seorang klien. “Ini adalah salah satu perusahaan spionase dan investigasi terbesar di Inggris,” jelasnya.


Assange berlindung di Kedubes Ekuador untuk menghindari ekstradisi ke Swedia atas tuduhan pelecehan seksual dan perkosaan oleh dua wanita. Assange membantahnya. Dia mengatakan ini adalah cara untuk menghentikan langkahnya membongkar kebusukan pemerintahan Amerika Serikat.

Dalam akun Twitternya, Wikileaks mengutuk penyadapan tersebut. “Menyadap Kedubes Ekuador di London menunjukkan arogansi imperial yang masih terus berlanjut,” tulis Wikileaks.
Sebelumnya, Assange dengan Wikileaks-nya mempublikasikan dokumen-dokumen rahasia pemerintah AS dalam jumlah besar. Selain Assange, Edward Snowden juga melakukan hal yang sama. Snowden membuat AS kebakaran jenggot karena mempublikasikan praktik penyadapan AS terhadap telepon seluler dan email warga.

Ekuador juga menjadi salah satu negara tempat tujuan suaka Snowden, di antara 20 negara lainnya. Snowden saat ini dilaporkan masih di Moskow dalam perlindungan pemerintah Rusia. Dia terus diburu oleh FBI untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. (Reuters)
______________________

Pada saat KTT 20 di Londong Inggris beberapa waktu lalu, Presiden Indonesia juga sempat disadap oleh Amerika dan Inggris (baca: Indonesia Disadap AS, saat KTT G20 di London)

Presiden Prancis Francois Hollande, meminta masalah penyadapan AS ini menjadi salah satu agenda yang dibahas di pertemuan pemimpin Eropa hari ini.
Akibat hal ini, perjanjian perdagangan bebas antara AS dan Eropa yang akan dimulai akhir tahun depan akan terancam.

Eropa Tuntut AS Tidak Lagi Mata-matai Mereka

Jerman dan Prancis menuntut Amerika Serikat menandatangani kesepakatan pada akhir tahun ini untuk tidak lagi memata-matai mereka. Tuntutan ini diamini juga oleh negara-negara Eropa yang berang dengan aksi penyadapan NSA yang dibongkar Edward Snowden.

Kanselir Jerman Angela Merkel

Diberitakan Reuters, tuntutan ini disampaikan Kanselir Jerman Angela Merkel pada KTT Uni Eropa di Brussels, Kamis 24 Oktober 2013. Kanselir yang juga menjadi korban penyadapan NSA ini menuntut tindakan nyata dari Presiden Barack Obama, bukan hanya meminta maaf.

Negaranya bersama dengan Prancis menghendaki adanya “kesepahaman bersama” dengan AS terkait badan intelijen mereka. Negara-negara anggota UE lainnya bisa ikut ambil bagian.
“Berarti kita akan membuat kerangka kerja sama antara badan intelijen terkait. Jerman dan Prancis yang mengambil inisiatif dan negara anggota lainnya akan bergabung,” kata Merkel.

Dalam pernyataan akhir hari pertama KTT, ke-28 pemimpin Uni Eropa menyatakan mendukung rencana Jerman dan Prancis ini. Gagasan ini pertama kali diangkat Merkel saat Obama mengunjungi Berlin Juni lalu, namun tidak terealisasi.

Merkel semakin mangkel saat Der Spiegel memuat bocoran Edward Snowden yang mengatakan bahwa dirinya salah satu korban penyadapan. Merkel mengatakan, tidak ayal hal ini bisa mengganggu hubungan kedua negara.

“Persahabatan dan kemitraan antara Eropa, termasuk Jerman, dengan Amerika bukanlah satu arah saja. AS perlu juga bersahabat dengan dunia,” kata Merkel.

Sebelumnya AS telah memiliki kesepakatan “jangan memata-matai” dengan Inggris, Australia, Selandia Baru dan Kanada. Kelima negara memiliki aliansi yang dikenal dengan “Lima Mata”, terbentuk sejak akhir Perang Dunia II.

Tegangnya hubungan antara AS dengan Jerman dan Prancis mengancam juga perusahaan-perusahaan internet asal Amerika. Hal ini terkait dukungan Parlemen Eropa terhadap regulasi yang diajukan Komisi Eropa pada awal 2012 untuk memperketat undang-undang perlindungan data yang telah telah ditetapkan sejak 1995 lalu.

Peraturan baru ini nantinya melarang perusahaan-perusahaan seperti Google dan Facebook membagi data mereka dengan negara non-Eropa. Peraturan ini juga memberikan hak bagi warga Eropa untuk meminta agar jejak digital mereka dihapus. Ada denda 100 juta euro bagi perusahaan yang melanggar.

AS khawatir Jerman dan Prancis semakin gigih mendorong peraturan ini, pasca terungkapnya penyadapan. Pasalnya jika peraturan ini diterapkan, maka ongkos penanganan data di Eropa akan meroket. Perusahaan seperti Google, Yahoo! Microsoft dan yang lainnya tengah giat melobi pemerintah.

Mega Skandal Penyadapan AS Picu Kemurkaan Negara Sekutu

Presiden Barack Obama bisa dipastikan tengah pening luar biasa belakangan ini. Pasalnya, berbagai masalah menderanya, salah satunya mengancam persahabatan Amerika Serikat dengan negara-negara sekutunya di Barat.

Masalah ini dipicu aksi Edward Snowden yang semakin liar mengumbar aib: Mega Skandal Penyadapan AS. Beberapa negara sekutu murka luar biasa. Di Amerika Latin ada Brasil dan Meksiko. Sementara barisan sakit hati di Eropa adalah sekutu dekat AS: Jerman dan Prancis.


Dampaknya terjadi Rabu pekan ini. Seharusnya Rabu malam waktu Washington lalu Gedung Putih mengadakan makan malam tamu kehormatan negara. Namun gagal lantaran tamunya jengkel dan memutuskan membatalkan pertemuan tersebut.

Dia adalah Presiden Brasil Dilma Rousseff yang secara pribadi murka pada Obama. Rousseff adalah salah satu korban penyadapan intelijen AS, NSA, yang dibongkar Snowden yang saat ini berlindung di Rusia.
Alasan AS menyadap demi menanggulangi terorisme, dimentahkan para pejabat Brasil. Sekutu terdekat AS di Amerika Selatan ini mengatakan bahwa penyadapan dilakukan untuk mengeruk keuntungan, demi kepentingan spionase komersial dan industri.

Rabu lalu juga, Obama dihantam protes serupa dari sekutunya di Eropa, Jerman. Kanselir Jerman Angela Merkel meneleponnya, marah percakapan teleponnya disadap. Informasi ini diperoleh Merkel dari majalah Der Spiegel.

Merkel punya pengalaman kelam soal dimata-matai. Dia lahir tahun 1954 di Hamburg, Jerman Timur, saat polisi polisi rahasia NAZI atau Stasi menguntit keseharian warganya. Tidak heran Merkel murka.
Pembelaan juru bicara Gedung Putih Jay Carney juga terlihat ambigu. Kepada media dia mengatakan, NSA (Badan Keamanan Nasional AS) “Sekarang tidak sedang mengawasi dan tidak akan mengawasi telepon Merkel.”

Carney menggunakan kata kerja “sekarang.” Dia tidak mampu menjelaskan apakah sebelumnya AS pernah menyadap Merkel atau tidak. NSA pun makin terpojok.

Dua hari sebelumnya pada Senin, Snowden kembali buat ulah membocorkan penyadapan AS terhadap Prancis, negara sahabat lainnya di Eropa. Harian Le Monde menuliskan, NSA memantau 70,3 juta percakapan telepon di Paris, hanya dalam kurun 30 hari, antara 10 Desember 2012 sampai 8 Januari 2013.


NSA, lanjut Le Monde, juga kemungkinan menyadap jutaan SMS di Prancis. Tidak jelas apakah percakapan dan SMS yang disadap itu disimpan secara utuh, atau hanya berupa metadata – yaitu hanya daftar siapa berbicara dengan siapa.

Tidak dijelaskan juga apakah operasi penyadapan bernama sandi US-985D itu masih terus berlangsung atau sudah dihentikan. Laporan itulah yang membuat Menlu Fabius awal pekan ini memanggil Dubes AS untuk Prancis. Dia menuntut Dubes AS itu memberi klarifikasi atas kabar di media massa itu.

Beberapa hari sebelumnya, Meksiko juga marah besar pada Amerika. NSA dilaporkan menyadap Presiden Enrique Pena Nieto dan pendahulunya, Felipe Calderon. Tidak hanya itu, Amerika juga dituduh menyadap PBB dan Uni Eropa.

Pemimpin 35 Negara

Di bawah perlindungan Rusia, nyanyian Snowden akan mega skandal penyandapan AS semakin tidak terbendung. Jumat kemarin, The Guardian -mitra media Snowden- mengungkapkan bocoran dokumen yang menunjukkan bahwa AS telah menyadap telepon puluhan kepala negara di seluruh dunia.
Hal ini dibuktikan dalam dokumen soal memo rahasia dari Direktorat Sinyal Intelijen (SID) di NSA untuk berbagai instansi yang mereka sebut “pelanggan”. Beberapa di antara instansi ini adalah Gedung Putih, Kementerian Luar Negeri dan Pentagon.

Dalam memo itu, SID meminta para pejabat tinggi di instansi AS memberikan informasi nomor telepon para petinggi politik dan pengusaha di berbagai negara.
Terkumpullah 200 nomor, termasuk di dalamnya ada 35 nomor kepala negara.Tidak disebutkan pemimpin mana saja yang disadap, namun NSA disebut langsung melakukan operasi intelijen.

Dilihat dari memo tertanggal Oktober 2006 itu, ini bukan kali pertama SID meminta bantuan pejabat negara, melainkan operasi rutin. Judul memo itu, “Pelanggan Bisa Membantu SID Mendapatkan Nomor Telepon Target”. Dalam pembuka memo, dikatakan bahwa para pejabat yang dekat dengan para pemimpin dan politisi dunia bisa membantu operasi mata-mata.

Memo dikirimkan pada pertengahan periode kedua George Bush, saat Condoleezza Rice menjabat Menteri Luar Negeri dan Donald Rumsfeld di akhir masa jabatannya sebagai Menteri Pertahanan.
Dalam KTT Eropa di Brussels yang seyogyanya membicarakan masalah ekonomi, Jerman dan Prancis menyampaikan uneg-uneg mereka. Mereka mengatakan kepercayaan Eropa terhadap AS hampir sirna dan harus kembali dibangun.

“Memata-matai sahabat itu tidak benar. Sekarang kepercayaan harus kembali dibangun,” kata Merkel, Kamis waktu setempat, yang menuntut aksi nyata, bukan hanya ucapan maaf dari Obama.
Akhirnya kedua negara ini kompak menuntut AS membuat kesepakatan paling lambat akhir tahun ini untuk tidak lagi memata-matai mereka. Hal ini diamini oleh ke-28 pemimpin Uni Eropa. Sebenarnya gagasan ini pertama kali diangkat Merkel saat Obama mengunjungi Berlin Juni lalu, namun tidak terealisasi.
“Persahabatan dan kemitraan antara Eropa, termasuk Jerman, dengan Amerika bukanlah satu arah saja. AS perlu juga bersahabat dengan dunia,” kata Merkel.

Kesepakatan semacam ini telah dibuat AS dengan Inggris, Australia, Selandia Baru dan Kanada. Kelima negara memiliki aliansi yang dikenal dengan “Lima Mata”, terbentuk sejak akhir Perang Dunia II.

Lebih Parah dari Wikileaks

Akibat penyadapan ini persahabatan AS dengan berbagai negara yang telah terjalin bertahun-tahun terancam. Kebijakan luar negeri AS yang dirancang sedemikian rupa juga jadi di ujung tanduk. AS diprediksi merugi.

Dalam KTT kemarin, mega skandal penyadapan AS membuat negara-negara Eropa tidak ragu-ragu lagi mendukung pengetatan undang-undang perlindungan data tahun 1995. Dalam peraturan baru nanti, perusahaan-perusahaan seperti Google dan Facebook dilarang membagi data mereka dengan negara non-Eropa.

Peraturan ini juga memberikan hak bagi warga Eropa untuk meminta agar jejak digital mereka dihapus. Ada denda 100 juta euro bagi perusahaan yang melanggar.

AS khawatir Jerman dan Prancis semakin gigih mendorong peraturan ini, pasca terungkapnya penyadapan. Pasalnya jika peraturan ini diterapkan, maka ongkos penanganan data di Eropa akan meroket.
Perusahaan seperti Google, Yahoo! Microsoft dan yang lainnya tengah giat melobi pemerintah.
Kerugian diplomatis dan finansial ini membuat dampak bocoran Snowden lebih besar ketimbang bocoran kabel diplomatik oleh Bradley Manning di Wikileaks. Hal ini sempat diungkapkan oleh mantan juru bicara Kementerian Luar Negeri AS P.J. Crowley dalam akun Twitternya.

“Semakin jelas saja, walaupun besarnya skala #WikiLeaks, bocoran #Snowden menyebabkan lebih banyak kerusakan publik,” tulis Crowley.

Menurut Slate.com, bocoran WikiLeaks memang memberi dampak buruk terhadap situasi politik di beberapa negara. Salah satunya soal kecurangan pemilu Peru, korupsi pejabat India dan gaya hidup keluarga Ben Ali yang berperan pada awal-awal revolusi di Tunisia.

Kendati mencengangkan, namun bocoran kabel di WikiLeaks dibuat oleh para diplomat dan tidak mencerminkan kebijakan luar negeri AS yang menjadi rahasia. Bahkan, para pejabat Kemlu AS mengakui bahwa terungkapnya kabel itu “memalukan tapi tidak merusak”.

Jerman Ajukan Resolusi PBB Anti Spionase Internet

Jerman dan Brasil menyusun draf resolusi Perserikatan Bangsa-bangsa yang meminta penghentian spionase Internet dan pelanggaran privasi. Pemimpin dua negara ini sama-sama mengutuk aksi pengintaian Internet yang dilakukan National Security Agency (NSA) Amerika Serikat.

Pengungkapan data NSA yang telah mengakses puluhan ribu rekaman telepon di Prancis dan memantau telepon seluler Kanselir Jerman Angela Merkel, telah membuat Eropa marah. Jumat kemarin, Jerman mengatakan mengirim kepala intelijennya ke Washington DC untuk meminta penjelasan.
Respons atas fakta yang diungkap bekas pekerja di NSA, Edward Snowden, ini adalah rancangan resolusi. Delegasi Jerman dan Brasil telah bekerja untuk memasukkan draf ini di Majelis Umum PBB, menurut beberapa diplomat PBB kepada Reuters.

“Resolusi ini akan didukung penuh di Majelis Umum, karena tak ada yang suka NSA memata-matai mereka,” kata seorang diplomat Barat di PBB yang tak mau diungkap namanya, Jumat 25 Oktober 2013.
Resolusi Majelis Umum PBB tidak mengikat, tak seperti resolusi Dewan Keamanan PBB yang terdiri dari 15 negara. Namun resolusi ini bisa mendapat dukungan luas dari 193 negara anggota PBB sehingga membawa bobot moral dan politik.

Kamis lalu, Merkel meminta Washington meneken perjanjian “nihil spionase” dengan Berlin dan Paris pada akhir tahun ini. Dia meminta tindakan langsung Presiden AS Barack Obama, bukan hanya permohonan maaf. (vivanews/Reuters)

Snowden Siap Beber `Dosa` Intelijen AS ke Pihak Jerman

Jerman sedang kesal dengan Amerika Serikat, menyusul dugaan Badan Keamanan Nasional AS (NSA) menyadap ponsel Kanselir Angela Merkel. Bahkan selama 10 tahun!
Merkel sudah menelepon langsung Presiden AS Barack Obama, menuntut penjelasan. Petinggi intelijen pun dikirim ke Washington DC. Dan kini, pemerintah Jerman merasa perlu mendengar informasi langsung dari mantan kontraktor NSA, Edward Snowden, sang pembocor.

“Jika Snowden ingin memberikan informasi, dengan senang hati kami akan menerimanya,” kata Menteri Dalam Negeri Jerman, Hans-Peter Friedrich, seperti dimuat BBC, Jumat (1/11/2013).

“Apapun klarifikasi, informasi, dan fakta yang bisa kami dapatkan dari dia, akan berguna.”
Secara terpisah, pengacara Snowden, Anatoly Kucherena mengatakan, pertemuan dimungkinkan dilakukan di Moskow — tempat Snowden tinggal setelah mendapat suaka dari Rusia. Bukan di Jerman.
Sebelum niat pemerintah Jerman terlaksana, secara mengejutkan, politisi dari Partai Hijau Jerman, Hans-Christian Stroebele lebih dulu bertemu Snowden di Moskow.

Dari pertemuan itu Stroebele mengetahui bahwa Snowden siap membeberkan pada Jerman tentang seluk-beluk spionase AS.

Tak sekedar omongan, Stroebele juga menunjukkan surat dari Snowden (lihat lampiran surat dibawah) yang menegaskan sikapnya yang bersedia bekerja sama dengan Jerman untuk membongkar aksi intelijen AS yang dinilainya melanggar hukum.


Menurut Stroebele, Snowden ingin agar penyidik Jerman menemuinya di Moskow. Namun, mau saja ke Jerman, dengan syarat, keamanannya dijamin, tak lantas diekstradisi ke AS.

Menlu AS Akui NSA Kelewatan

Usianya baru 30 tahun, namun Edward Snowden mampu membuat AS kalang kabut. Rahasia aksi mata-mata AS yang ia bocorkan bahkan dianggap menyebabkan efek yang lebih serius ketimbang apa yang dilakukan Bradley Manning saat membocorkan ribuan kawat diplomatik AS ke situs Wikileaks.


Sejumlah kepala negara disebut-disebut menjadi target penyadapan AS: Meksiko, Brasil, Prancis, Jerman, Spanyol, bahkan Indonesia – yang diduga melibatkan Australia.
Sementara, Kementerian Luar Negeri RI telah memanggil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty soal kabar penyadapan, Jumat pagi tadi.

China pun belakangan menuntut penjelasan dari AS, menyusul kabar dugaan penyadapan NSA terhadap Tiongkok lewat fasilitas intelijennya di kedutaan dan konsulat di Beijing, Shanghai, dan Chengdu.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry tak menampik, intelejennya seringkali bertindak berlebihan.

Ia berjanji, bersama Obama, akan mencegah agar tidak ada lagi tindakan yang berlebihan dilakukan oleh NSA di masa depan. (Alv/Ein)

Jutaan Data Pelanggan Telkomsel & Indosat Disadap NSA Bagian Keempat

Seperangkat tool yang digunakan NSA untuk melakukan penyadapan ponsel disebut dengan Co-Traveler.

Seperangkat tool digunakan NSA untuk melakukan penyadapan ponsel disebut dengan Co-Traveler.

Alat ini bahkan mampu melacak ponsel saat GPS atau Global Positioning System ponsel sedang tidak digunakan.
“Dengan menerapkan teknik matematika yang canggih, NSA bisa memetakan hubungan pemilik ponsel dengan pola gerakan dari waktu ke waktu dengan ribuan atau jutaan pengguna ponsel lain,” tulis Washington Post.
Jadi jangan coba-coba untuk bersembunyi. Karena jika Anda bersembunyi, mematikan ponsel atau mengganti ponsel, karena dengan begitu Anda justru akan menarik perhatian lebih dari NSA. NSA diduga menyadap data langsung dari kabel yang menghubungkan jaringan mobile.
Chris Soghoian, principal technologist di American Civil Liberties Union mengatakan, “Satu-satunya cara untuk menyembunyikan lokasi Anda adalah dengan memutuskan sambungan dari sistem telekomunikasi dan tinggal di sebuah gua!!”

(Liputan6.com/ The New York Times/ Spiegel Online/ Appelbaum/ ABC News/ ZDNet/ CBC News/ The Guardian/ Washington Post)

Gila! NSA Sadap 60 Juta Telepon di Spanyol!

Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) melakukan pengawasan terhadap 60 juta panggilan telepon di Spanyol dalam satu bulan, demikian kata media setempat.
Laporan di media itu mengatakan dugaan ini terkuak dari dokumen yang diberikan oleh pembocor rahasia intelijen AS Edward Snowden. Mereka mengatakan NSA mengumpulkan nomor telepon serta lokasi penelpon dan penerima telepon, tetapi tidak mencatat isi pembicaraan telepon.
Gedung Putih sejauh ini menolak untuk berkomentar tentang klaim yang dipublikasikan oleh surat kabar El Paisand El Mundo ini.
Dalam artikelnya mereka mengatakan NSA mencatat jutaan panggilan telepon, sms, dan surat elektronik dari warga Spanyol antara 10 Desember 2012 hingga 8 Januari tahun ini.
Duta besar AS di Madrid telah dipanggil untuk bertemu dengan kementerian luar negeri Spanyol untuk mendiskusikan tuduhan terbaru tentang penyadapan AS kepada warga dan politisi Spanyol.

Skala besar

Laporan ini muncul setelah media Jerman memberitakan bahwa AS menyadap ponsel Kanselir Angela Merkel selama lebih dari satu dekade – dan pengawasan itu baru berhenti sejak beberapa bulan lalu. (baca: Kanselir Jerman Marah, Kini Giliran Jerman Disadap AS!)

Kanselir Jerman Marah, Kini Giliran Jerman Disadap AS!

Barack Obama (kiri) dan Kanselir Jerman, Angela Merkel (kanan)


Pemerintah Jerman berang setelah mendapatkan bocoran informasi yang mengatakan bahwa mereka juga menjadi sasaran penyadapan intelijen AS, NSA.
Kanselir Angela Merkel langsung meminta penjelasan secepatnya pada Presiden Barack Obama terkait dugaan tersebut.

Diberitakan Reuters, Rabu 23 Oktober 2013, dalam pernyataan tegas yang dibacakan juru bicaranya, Merkel telah berkata pada Obama bahwa jika memang benar penyadapan itu terjadi, maka akan merusak kepercayaan Jerman terhadap AS!

“Antara sahabat dekat dan mitra, seperti Jerman dan AS yang telah berjalan puluhan tahun, seharusnya tidak boleh ada pengadapan komunikasi para pemimpin. Ini merusak kepercayaan, praktik ini harus dihentikan secepatnya,” ujar pernyataan itu.

Menanggapi tuduhan ini, pihak Gedung Putih di Washington langsung bereaksi. Juru bicara Jay Carney mengatakan, Obama memastikan pada Merkel bahwa “AS tidak memonitor dan tidak akan memonitor” komunikasi kanselir.

Namun ketika ditanya apakah di masa lalu AS pernah menyadap Jerman, Carney menolak menjelaskan lebih lanjut. “Saya tidak berada di posisi untuk menjelaskan pada publik setiap tuduhan spesifik terhadap aktivitas intelijen,” kata dia.

Pejabat Jerman yang tidak disebutkan namanya mengatakan, pemerintahnya mendapatkan informasi penyadapan dari Der Spiegel, majalah mingguan yang menerima dokumen AS dari Edward Snowden. Dalam dokumen itu, ada nomor telepon Merkel.


Sebelumnya, Prancis lebih dulu menghujat praktik AS yang menyadap lebih dari 70 juta warga mereka. (baca: Perancis Disadap AS, 70 Juta Warganya Telah Disadap, Perancis Panggil Dubes AS!) Akibat penyadapan ini, hubungan AS dengan beberapa negara juga renggang.

Sebelum Prancis pun, AS juga telah menyadap presiden-presiden, salah satunya adalah presiden Brasil, Dilma Rousseff, yang langsung membatalkan rencana kunjungannya ke Amerika. (baca: Brasil Disadap AS, Presiden Brasil Marah dan Lawatannya ke AS Batal)
______________________________________

Presiden Brasil Disadap NSA! Lawatannya ke AS Batal 

Disadap, Presiden Brasil Marah Dan Batalkan Lawatan ke Amerika

Pembocor intelijen AS Edward Snowden menawarkan diri untuk membantu Brazil menyelidiki program spionase pemerintah AS terhadap Brazil dengan imbalan suaka politik.

Pada berita sebelumnya, NSA disinyalir telah menyadap informasi dan percakapan Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudoyono saat diadakannya pertemuan G20 lalu (baca: Intelijen AS & Inggris: Sadap Presiden SBY di KTT G20, London), kini giliran presiden Brasil Dilma Rousseff.
Badan intelijen Amerika Serikat, National Security Agency (NSA) memata-matai komunikasi antara presiden Brasil dan Meksiko. Soal ini diungkapkan Fantastico, program berita Globo, media dari Brasil.
Laporan program berita Fantastico, Minggu (1/9/2013) malam, berdasarkan dokumen yang didapatkan Glenn Greenwald. Dokumen itu diperolehnya dari mantan kontraktor NSA, Edward Snowden.

Fantastico media dari Brasil ini, juga menunjukkan kepada negara Amerika Latin lainya yaitu Meksiko, bahwa apa yang dikatakan sebagai dokumen NSA sejak tanggal Juni 2012 lalu yang menampilkan bagian dari pesan tertulis yang dikirim Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto, yang masih berstatus calon pada waktu itu. Dalam pesan itu, Pena Nieto mendiskusikan siapa yang dipertimbangkannya untuk menjadi menteri setelah ia nanti terpilih. (baca: Meksiko Berang AS Menyadap Negaranya)

Sebuah dokumen terpisah menampilkan pola komunikasi antara Presiden Brasil Dilma Rousseff dan penasihat utamanya, kata Fantastico. Namun tidak ada kata-kata tertulis terkait soal ini yang ditunjukkan dalam laporan Fantastico.

Presiden Brasil Dilma Rousseff 

Menurut Fantastico, kedua dokumen itu merupakan contoh studi kasus NSA yang menunjukkan bagaimana data secara cerdas bisa disaring oleh badan intelijen Amerika Serikat itu.

Menteri Kehakiman Jose Eduardo Cardozo mengatakan kepada surat kabar O Globo bahwa isi dari dokumen tersebut, jika memang terkonfirmasi, “harus dianggap sebagai pelanggaran serius dan nyata terhadap kedaulatan Brasil.”
“Ini tidak hanya (pemata-mataan) terhadap Brasil, tetapi kedaulatan beberapa negara yang bisa dilanggar dalam cara yang sama sekali bertentangan dengan ketentuan hukum internasional, ” kata Cardozo.

Cardozo minggu lalu melakukan perjalanan ke Washington dan bertemu dengan Wakil Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya. Dalam kunjungan itu, ia mencari rincian lebih lanjut terkait pengungkapan Snowden sebelumnya yang menyatakan bahwa AS yang melakukan aksi spionase di Brasil.
Dilma Rousseff dijadwalkan melakukan kunjungan kenegaraan resmi pada Oktober untuk bertemu Presiden AS Barack Obama di Washington. Perjalanan itu digambarkan sebagai bentuk kehangatan hubungan Brasil-AS sejak ia menjabat pada 2011.

Juru bicara Rousseff tidak akan mengomentari soal tuduhan aksi spionase terbaru ini. Pejabat di istana kepresidenan Meksiko juga belum memberikan tanggapan atas pengungkapan oleh Fantastico ini.
Snowden, yang sebelum membocorkan dokumen soal program intelijen AS, kini tinggal di Rusia setelah mendapatkan suaka di sana. Fantastico mengakui dihubungi Snowden melalui Internet chatting. Namun Snowden mengatakan tidak bisa mengomentari isi laporan Fantastico karena alasan ada perjanjian suaka dengan pemerintah Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bersedia memberikan suaka asalkan Snowden berhenti membocorkan dokumen intelijen Amerika Serikat.

Presiden Brasil Tunda Lawatan ke AS

Presiden Brasil Dilma Rousseff memenuhi ancamannya untuk membatalkan pertemuannya dengan Presiden Barack Obama, terkait penyadapan intelijen AS terhadap negaranya.
Menurutnya, Obama tidak memberikan penjelasan yang memuaskan saat keduanya saat bertemu di KTT G20 di St. Petersbug.

Presiden Brasil Dilma Rouseff membatalkan kunjungan kenegaraan ke Amerika Serikat karena marah telah disadap oleh Badan Keamanan Amerika (NSA). Pertemuan Rouseff dan Presiden Barack Huseein Obama yang dijadwalkan berlangsung 23 Oktober 2013.
Padahal, menurut BBC, Selasa 17 September 2013, pihak Gedung Putih telah berusaha membujuk Rousseff melalui telepon Senin lalu.

Namun bujukan itu tidak ampuh, karena Selasa kemarin, tekad Rousseff sudah bulat untuk membatalkan kunjungan kenegaraan ke AS pada 23 Oktober mendatang tersebut.
“Mengingat semakin dekatnya waktu kunjungan kenegaraan ke Washington dan belum adanya laporan soal komitmen penghentian aksi penyadapan, maka kunjungan tidak bisa direalisasikan sesuai dengan rencana awal,” ujar kantor Kepresidenan Brasil.

Menurut perwakilan kantor kepresidenan Brasil, kunjungan kenegaraan dapat dilakukan jika masalah penyadapan ini telah diselesaikan dengan baik. Sementara Juru Bicara Gedung Putih, Jay Carney, mengatakan kunjungan Rousseff bukan dibatalkan, melainkan ditunda.

Obama Menyesali Aktivitas Intelijen AS

Menurut Carney, keduanya sepakat kunjungan kenegaraan seharusnya tidak diselimuti oleh isu bilateral apa pun. “Presiden telah paham dan menyesali kekhawatiran soal aktivitas intelijen AS yang dituduh telah menyadap Brasil. Dia telah berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan Rousseff dan hubungan diplomati kedua pemerintah tetap akan maju,” imbuh Carney.

Sebelumnya penasihat Keamanan Nasional Amerika Susan Rice sudah bertemu dengan perwakilan keamanan Brasil tapi keduanya tidak mencapai kesepakatan.

Surat kabar the Los Angeles Times melaporkan, Rabu (18/9/13), Gedung Putih dalam pernyataannya mengatakan Rousseff dan Obama telah sepakat untuk mengadakan pertemuan jika hubungan kedua negara tidak dalam ketegangan. Presiden Obama memahami dan menyesali kasus penyadapan itu dan membuat Brasil marah.

“Dia berjanji akan bekerja sama dengan Presiden Rouseff dan pemerintahannya untuk membahas isu di luar kasus ini supaya tidak membuat hubungan kedua negara memanas,” kata pernyataan Gedung Putih.
Beberapa hari lalu, kedua pemimpin negara sudah berbicara melalui sambungan telepon soal pembatalan kunjungan itu. Keduanya sepakat pertemuan kenegaraan tidak seharusnya dibayang-bayangi satu masalah di antara kedua negara.

“Menampar Obama tepat di wajahnya membuat Brasil lebih percaya diri dan bisa meningkatkan popularitas Rouseff. Dia akan menghadapi pemilu tahun depan,” kata David Fleischer, ahli ilmu politik di Universitas Brasilia.

Edward Snowden ungkap intelijen AS meretas info sejumlah negara Amerika Latin.


Awal bulan September 2013 stasiun televisi Brasil TV Globo melaporkan bahwa Badan Keamanan Negara (NSA) Amerika telah menyadap hubungan telepon dan sejumlah surat elektronik Presiden Brasil Dilma Rousseff dan Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto.

Sepekan kemudian terungkap bahwa pemerintah Amerika berhasil mendapatkan kembali informasi soal pasar minyak, obat-obatan terlarang, dan gerakan politik di sejumlah negara Amerika Latin.
Skandal intelijen Amerika ini berhasil terkuak setelah pembocor rahasia NSA Edward Snowden mengungkapkan bahwa intelijen Amerika telah meretas informasi di sejumlah negara Amerika Latin.

Laporan penyadapan ini diungkap kali pertama oleh reporter harian Inggris, The Guardian, Glenn Greenwald, yang mewawancarai Edward Snowden. Snowden mengatakan bahwa badan intelijen NSA telah mengakses materi di dunia maya yang pernah diakses Rousseff.
Selain itu Snowden juga mengaku punya bukti bahwa komunikasi Rousseff dengan para staffnya turut disadap.

NSA selalu beralasan aksi penyadapan itu demi keamanan dalam negeri dan pencegahan tindak terorisme. Namun laporan terbaru yang diungkap Snowden menyebutkan, NSA secara ilegal mengakses data dari perusahaan minyak Brasil, Petrobas.

Perusahaan ini diketahui pada bulan depan akan melelang hak eksplorasi pengelolaan minyak di lepas pantai ibukota Rio De Janeiro. Rousseff mengatakan apabila tuduhan itu terbukti, maka NSA ikut terlibat dalam industri spionaese.

Dalam kunjungan kenegaraan ke AS, kedua pemimpin rencananya akan mencapai kesepakatan soal eksplorasi minyak dan teknologi bahan bakar bio. Selain itu direncanakan, Brasil akan membeli 36 buah pesawat tempur F-18 dari perusahaan Boeing di AS senilai US$4 miliar atau Rp43 triliun.

Snowden akan Bantu Brazil Ungkap Spionase AS Jika Diberi Suaka

Salah satu surat-kabar terbesar Brazil mengatakan telah memperoleh surat dari pembocor Badan Keamanan Nasional Amerika, Edward Snowden, yang memohon suaka politik dan menawarkan diri untuk membantu Brazil menyelidiki tindakan Amerika memata-matai Brazil.

Pembocor intelijen Amerika Edward Snowden menawarkan diri untuk membantu Brazil menyelidiki program spionase pemerintah Amerika di wilayahnya dengan imbalan suaka politik.
Snowden mengajukan tawaran itu dalam “surat terbuka bagi rakyat Brazil” yang pertama kali diterbitkan hari Selasa oleh surat kabar Folha de S. Paulo.

Dalam surat tersebut, Snowden membantah jaminan Amerika untuk pemerintah Brazil bahwa program pengintaian Badan Keamanan Nasional Amerika (NSA) sekadar pengumpulan data untuk membuat rakyat aman. Ia mengatakan program tersebut menyangkut kekuasaan, bukan terorisme.

Presiden Brasil, Dilma Rousseff (baju merah muda) yang berdiri disebelah Presiden AS Barack Obama tampak sedang melihat Barack Obama yang menundukkan kepala saat Presiden Vladimir Putin berjalan di depannya. Aksi perang dingin itu disaksikan oleh presiden lainnya termasuk presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada saat pertemuan G20 di St. Petersburg, Russia. (AFP)

Mantan kontraktor NSA itu sekarang tinggal di Rusia setelah diberi suaka sementara selama satu tahun pada Agustus 2013 lalu. Para pejabat Amerika telah meminta agar Snowden diekstradisi untuk menghadapi pengadilan atas tuduhan spionase, tetapi Rusia menolaknya.

Snowden yang berusia 30 tahun melarikan diri ke Moskow setelah membocorkan sejumlah besar dokumen rahasia yang merinci program pengintaian NSA. Ia juga telah mengajukan permohonan suaka ke sejumlah negara, termasuk Brazil.

Negara Amerika Selatan itu merupakan salah satu negara yang sangat berang dengan terungkapnya program NSA itu. Dokumen-dokumen itu mengungkapkan bahwa Brazil adalah sasaran utama NSA di Amerika Selatan dan bahwa spionase itu juga mencakup pemantauan ponsel Presiden Dilma Rousseff dan peretasan jejaring internal perusahaan minyak milik pemerintah Brazil, Petrobras. (tempo.co/voa-indonesia/Los Angeles Times/ TV Globo/ BBC))
_______________________________

Surat kabar Inggris Guardian melaporkan bahwa NSA telah melakukan pengawasan kepada 35 pemimpin negara. Lagi, Snowden adalah sumber laporan tersebut.
Delegasi parlemen Eropa Claude Moraes, mengatakan kepada BBC bahwa skala pengawasan yang dilakukan oleh NSA mengkhawatirkan.

“Berita yang mengatakan bahwa 35 pimpinan disadap teleponnya bukanlah isu yang terpenting,” katanya.
“Yang paling inti adalah berita El Mundo, bahwa jutaan warga di sejumlah negara disadap telepon rumah dan ponselnya. Jadi ini adalah tentang pengawasan massal. Ini tentang skala dan proporsionalitas.”

Dia mengatakan prioritas bagi Eropa adalah untuk mendiskusikan dampak dari penyadapan AS atas warga Uni Eropa terhadap hak dasar warga untuk mendapatkan privasi.
Para pimpinan Uni Eropa mengatakan ketidakpercayaan AS yang ditunjukan melalui aksi ini akan dapat membahayakan upaya melawan terorisme.

Spanyol tuntut Amerika beberkan skala penyadapan

Spanyol meminta Amerika Serikat mengungkap skala penuh dugaan operasi mata-mata yang dilakukan oleh Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat, NSA.
Permintaan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Spanyol untuk Uni Eropa, Inigo Mendez de Vigo, dalam pertemuan dengan Duta Besar Amerika Serikat untuk Spanyol, James Costos, di Madrid pada Senin (28/10/13).

Inigo Mendez de Vigo mengatakan praktek seperti itu, bila benar, “tidak pantas dan tidak dapat diterima”.
Oleh karena itu pemerintah Spanyol meminta Amerika Serikat menyediakan data dari NSA terkait dugaan penyadapan.
“Seperti pada kesempatan-kesempatan sebelumnya, kita meminta duta besar Amerika Serikat untuk memberikan semua informasi yang diperlukan kepada pemerintah mengenai masalah ini,” pernyataan Kementerian Luar Negeri.

Lebih lanjut Kementerian Luar Negeri Spanyol mengatakan bila mengenai dugaan itu benar maka hal tersebut dapat merusak iklim kepercayaan yang selama ini terjaga antara kedua negara.
“Seperti pada kesempatan-kesempatan sebelumnya, kita meminta duta besar Amerika Serikat untuk memberikan semua informasi yang diperlukan kepada pemerintah mengenai masalah ini.” Kementerian Luar Negeri Spanyol.
Dokumen Snowden

Duta Besar AS untuk Spanyol James Costos

Duta Besar AS untuk Spanyol James Costos mengatakan pihaknya akan terus menggunakan jalur diplomatik untuk menjawab kekhawatiran sekutu-sekutu, termasuk Spanyol.
Pemanggilan duta besar Amerika dilakukan setelah muncul laporan-laporan di media Spanyol bahwa Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat memantau 60 juta panggilan telepon selama satu periode satu bulan saja.

Laporan menyebutkan rincian dugaan penyadapan yang dilakukan Desember lalu itu bersumber pada dokumen-dokumen yang disediakan oleh analis intelijen Amerika, Edward Snowden.
Media Spanyol mengatakan informasi yang dipegang NSA meliputi nomor dan lokasi penelepon serta penerima telepon, padahal hal itu melanggar undang-undang Spanyol. Selain itu NSA juga diduga mencatat durasi dan waktu panggilan telepon. (Guardian/El Mundo/bbc.co.uk)

Terkait Berita: