Daftar Isi Nusantara Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Meluruskan Doa Berbuka Puasa ‘Paling Sahih’

Doa buka puasa apa yang biasanya Anda baca? Jika jawabannya Allâhumma laka shumtu, maka itu sama seperti yang kebanyakan masyarakat baca...

Pesan Rahbar

Showing posts with label Barack Obama. Show all posts
Showing posts with label Barack Obama. Show all posts

Lima Cara Eksekusi Sadis ISIS Bikin Geger Dunia


Dua hari lalu kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kembali merilis cuplikan video berisi eksekusi para tahanan mereka. ISIS selama ini memang memiliki divisi khusus yang menyebarkan berita-berita propaganda mereka ke media sosial di Internet.
 
Dalam video teranyar yang lokasinya di Irak itu ISIS mengeksekusi 16 tahanan dengan berbagai macam cara sadis. Para tahanan itu ada yang ditenggelamkan di kolam di dalam kerangkeng besi, ada pula yang dimasukkan ke dalam mobil lalu mobil itu diledakkan dengan ditembak memakai peluncur roket.

Bukan kali ini saja ISIS memamerkan kebiadabannya ke dunia Internasional, sejumlah berita yang banyak beredar sebelumnya sudah memperlihatkan kejam dan sadisnya ISIS dalam mengeksekusi tahanan.

Apa saja cara eksekusi ISIS yang sangat sadis dan biadab itu? Simak ulasannya berikut ini

1. ISIS bakar pilot Yordania hidup-hidup
Sumber media sosial ISIS yang dijadikan alat propaganda, baru-baru ini merilis video eksekusi yang mengejutkan. Video tersebut menampilkan eksekusi pilot asal Yordania Muath al-Kaseasbeh yang dibakar hidup-hidup di dalam penjara.

Munculnya video berikut foto mengerikan ini, mendapat berbagai tanggapan dari tokoh dunia, salah satunya Presiden AS Obama. Obama menilai tindakan ISIS mencerminkan kebarbaran mereka. "Ini hanya salah satu indikasi kekejaman dan kebiadaban kelompok ini," kata Obama seperti dikutip washingtontime.com, Selasa (3/2).

Aksi kejam ISIS ini dilakukan sebagai aksi balasan atas penolakan pemerintah Yordania terkait pertukaran tahanan. Saat itu ISIS meminta agar Muath al-Kaseasbeh ditukar dengan tawanan ISIS bernama Sajida al-Rishawi yang telah dijatuhi hukuman oleh pemerintah Yordania.

Marah, ISIS pun benar-benar jadi melakukan aksi membakar manusia hidup-hidup. Meskipun sampai saat ini belum diketahui keaslian foto dan video tersebut.

Muath al-Kaseasbeh adalah pria berusia 26 tahun yang bekerja sebagai pilot Jordanian F-16 yang jatuh dekat Raqqa, Suriah pada beberapa waktu lalu. Lantas dia pun ditahan oleh ISIS.

Diindikasikan kemunculan video ini juga bertujuan mendorong pemerintah Suriah untuk berhenti bekerjasama dengan barat dan mendukung ISIS.

2. ISIS salib dua bocah sebab tidak puasa
Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dilaporkan menyalib dua bocah di bawah usia 18 tahun lantaran keduanya tidak berpuasa di bulan Ramadan kali ini.

Surat kabar The Independent melaporkan, Selasa (23/6), kedua bocah itu disalib di Suriah dan di bagian leher mayat mereka digantungi tulisan soal kejahatan yang telah mereka perbuat.

Kejadian di Kota Mayadin, Provinsi Deir Ezzor itu dilaporkan oleh kelompok pembela hak asasi bermarkas di London, Inggris, Syrian Observatory for Human Rights kemarin.

Pendiri kelompok pembela hak asasi itu Rami Abdul Rahman mengutip warga setempat yang mengatakan mayat kedua bocah itu dilarang mendekati markas polisi ISIS.

"Rupanya mereka ketahuan sedang makan," kata Rahman kepada kantor berita AFP.

Dia menuturkan, tulisan yang digantung di leher korban menyatakan mereka buka puasa tanpa alasan yang dibenarkan.

3. ISIS eksekusi warga pakai balok beton
Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) memperlihatkan kekejaman mereka dengan mengeksekusi warga di Provinsi Ninevah, Irak. Mereka membenturkan balok beton ke kepala dua pria lantaran mereka merampok dan membunuh tiga perempuan.

Hukuman itu dianggap 'mata dibayar dengan mata' atau hukum qisas, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, April lalu.

Eksekusi dengan balok beton itu dilakukan di depan khalayak ramai. Foto-foto kekejaman itu kemudian menyebar di media sosial.

4. ISIS lempar pria gay dari atas gedung tinggi
Militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dilaporkan membunuh tiga pria gay di Kota Mosul, Irak, dengan cara melempar mereka dari atas gedung setinggi 30 meter.

Proses pembunuhan itu dilakukan di depan orang banyak dan mereka dikatakan diberi batu untuk melempari pria gay itu jika ketiganya belum tewas setelah jatuh, seperti dilansir koran the Independent, awal bulan ini.

Foto-foto eksekusi itu kembali meramaikan media sosial sebagai bentuk propaganda ISIS ke seluruh dunia.

Beberapa foto menampilkan adegan ketika pria gay itu sedang meluncur dari atas gedung. Foto lain memperlihatkan mereka sudah tewas ketika jatuh di tanah.

5. ISIS tenggelamkan warga di kolam hingga tewas
Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kembali merilis cuplikan video mengerikan berisi eksekusi tahanan mereka dengan cara yang sadis.

ISIS mengatakan mereka telah membunuh 16 pria di Ninevah, Irak, karena mereka dituding menjadi mata-mata, seperti dilansir Mirror, kemarin.

Dalam eksekusi pertama lima orang dimasukkan ke dalam kerangkeng besi layaknya tahanan di dalam sel penjara. Mereka kemudian ditempatkan di atas sebuah kolam dan kandang itu lalu diturunkan hingga lima orang itu mati tenggelam.

Beberapa menit kemudian cuplikan video memperlihatkan kerangkeng itu diangkat dan terlihatlah kelima pria itu sudah terbaring semua tak bernyawa.

(Merdeka/tribunnews/mirror/ABNS)

Obama Janji Tak akan Libatkan Pasukannya Perangi ISIS


Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengatakan pasukan militernya yang dikirim ke Irak untuk melakukan operasi perlawanan terhadap Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), tidak akan terlibat dalam pertempuran. Pasukan AS hanya akan membantu pasukan Irak untuk menyusun strategi menghadapi ISIS.
 
"Tugas pasukan AS di Pangkalan Udara Taqaddum akan berkisar pada nasihat pada komandan Irak dan memastikan pasukannya tahu bagaimana mengintegrasikan kekuatan udara ke dalam rencana pertempuran," kata para pejabat pertahanan AS, seperti dilansir Reuters, Jumat (12/6).

Pasukan AS juga sudah melakukan operasi di beberapa pangkalan lain di seluruh Irak untuk memberi pelatihan dan saran pada pasukan militer Irak. Namun operasi di Taqqadum, tepatnya di dekat sungai Efrat di barat Baghdad, akan menempatkan pasukan AS sebagai inti serangan.

Sebelumnya, Obama resmi mengirim 450 penasihat, yang juga tergabung dalam pasukan militernya, untuk melatih militer Irak untuk melawan ISIS. Hal ini juga disebabkan oleh pergerakan ISIS yang telah menguasai sebagian besar wilayah di negara itu dalam 18 bulan terakhir.

Sumber: Republika

Gile! Obama Tertangkap Kamera Lakukan Ini ke Stafnya


What Happens When Only President Obama Has an Umbrella? 

Dunia pun tahu bagaimana ketatnya protokoler kepresidenan. Apalagi ini bicara tentang pengawalan Presiden Amerika Serikat.

Tapi apa yang terjadi belum lama ini bakal membuat setiap orang berkata wooow!
Presiden Amerika Serikat Barack Obama tertangkap kamera tengah memayungi dua stafnya saat hujan deras mengguyur.

Dalam video yang dirilis ABC News, Obama tampak turun dari helikopter kepresidenan sambil membawa sebuah payung berwarna hitam. Ketika itu hujan deras mengguyur.

Alih-alih mendapat pengawalan ketat sambil berlalu meninggalkan helikopter, Obama justru menunggu di depan tangga helikopter.

Tak berselang lama, dua stafnya secara bergantian turun. Tanpa canggung, Obama segera berinisiatif memberi tumpangan payung kepada keduanya sambil berjalan melintasi hujan, menuju ke sayap kiri gedung putih. (ABC News/Youtube)

(Source)

ISIL Membuat Basis Rahasia Di Irak Utara


Strategi baru ISIL untuk tetap eksis di Irak adalah membangun basis-basis rahasia di berbagai wilayah negara ini.
Kekalahan beruntun yang dialami oleh kelompok teroris ISIL telah mendorong kelompok ini berpikir untuk mewujudkan basis-basis operasi baru di Irak dan mereka telah memilih wilayah utara negara ini untuk membangun basisnya yang kuat.

Ketua komite keamanan provinsi Diyalah Irak mengumumkan, ISIL sedang membuat kamp-kamp rahasia di wilayah Haudh Al-Waqf yang berada di utara kota Ba’qubah ibukota provinsi Diyala.

Al-Husaini mengatakan, meskipun upaya pembersihan ISIL diseluruh negeri terus berlangsung, mereka tetap melanjutkan aktivitasnya secara rahasia di Diyalah.

Terkait dengan langkah-langkah ISIL di Diyalah, ia melanjutkan, terdapat informasi dan dokumen kuat yang menunjukkan terus bertambahnya teroris yang masuk ke Haudh Al-Waqf untuk mengikuti latihan militer dan sebagian warga setempat tidak ingin bekerjasama dengan badan intelijen guna menyampaikan informasi tentang mobilisasi para teroris.

Pasca tewasnya ‘Izzat Al-Daury, mantan wakil Saddam Husain, ISIL merasa ada kekosongan besar di tingkat pemimpin teras dan berupaya membalas dendam atas kekalahan-kekalahannya terakhir melalui lembah dan jurang di wilayah-wilayah strategis Irak serta mempercepat memperbaharui kekuatannya.

Koalisi Amerika melawan ISIL yang semestinya menargetkan posisi-posisi kelompok ini, melainkan kemarin membom basis produksi senjata dan amunisi Al-Hasyad Al-Sya’ab Irak (kelompok sukarelawan rakyat). Hal ini semakin menampakkan peran Amerika Serikat dalam mendukung kelompok-kelompok teroris takfiri yang berdomisi di Irak dan rencana Obama untuk membagi Irak mengalami kemajuan satu langkah.

(Shabestan)

Awas, Kelicikan AS Obrak-Abrik Isi Email Anda


WASHINGTON - Badan-badan intelijen Amerika dituduh telah melakukan spionase pada email dari jutaan orang Amerika dan ini sering kali di lakukan, bahkan termasuk mantan presiden Bill Clinton.

Dalam serangkaian skandal intelijen terbaru yang menerpa Washington, rincian skema pengawasan email mulai muncul ke permukaan dengan dugaan yang dilaporkan di New York Times.

The Times memetik satu klaim dari analis NSA bahwa pesan elektronik yang yang dikirim ke dan oleh warga negara Amerika, termasuk mantan presiden, yang kini istrinya menjadi Menlu AS, merupakan di antara dari mereka yang dijadikan sasaran sweeping.

Sistem database, yang disebut Pinwale, digunakan oleh National Security Agency (NSA) untuk menangkap dan memeriksa sejumlah besar email yang melewati jaringan telekomunikasi Amerika.

NSA yang telah mengkonfirmasikan bahwa Pinwale memang ada, meskipun tidak akan berkomentar mengenai dugaan terbaru atau memberikan rincian lebih lanjut mengenai bagaimana sistem tersebut beroperasi.

Ketua Komite Senat Intelijen, yang telah menyelidiki klaim pengawasan tanpa izin tersebut selama beberapa tahun, bereaksi terhadap berita tentang sistem Pinwale tersebut menyatakan bahwa tidak ada pelanggaran hukum yang telah terjadi.

Berita tersebut merupakan salah satu dari rangkaian panjanng tentang sejauh mana badan-badan keamanan Amerika terus melacak kehidupan orang biasa, termasuk kontroversi mengenai warrantless wiretaps, sebuah kebijakan yang diisukan terjadi pada masa pemerintahan Bush yang mana mereka mengijinkan NSA untuk memeriksa segala jaringan yang dipakai oleh warga AS, termasuk telepon, email, sms dan kegiatan internet lainnya, tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Namun Senator California Dianne Feinstein, seorang Demokrat, mengatakan ia sebelumnya menginvestigasi Pinwale dan menyatakan bahwa sistem itu tidak melanggar hukum.

"Kami mengajukan pertanyaan. Kami yakin itu tidak benar," Feinstein mengatakan kepada sebuah Sidang Komite Kehakiman. "Saya telah memeriksa bab dan ayat ini. Saya tidak percaya bahwa semua konten pada bab ini termasuk dalam program tersebut."

Sikap tersebut kontras dengan empat tahun lalu, ketika Feinstein mengatakan kepada Senat mengatakan bahwa dia merasa "sangat berat hati" setelah mengetahui bahwa layanan intelijen telah bertindak dalam pelanggaran dari hukum yang telah dibantunya untuk lolos.

Pada tahun 2005 Presiden Bush telah memotong proses persetujuan yang biasa dari pengadilan untuk pemeriksaan elektronik, mendorong pejabat NSA untuk melakukan wiretaps di bawah perintahnya.
Dituduh menyalahgunakan kekuasaannya, Bush kemudian menyatakan itu adalah "tanggung jawab konstitusional", tetapi saat Kongres sangat menolak hal tersebut, kontroversi itu berakhir tahun lalu dengan kompromi bahwa tindakan itu disetujui secara efektif dan memberi kekebalan kepada perusahaan telekomunikasi AS atas peran mereka membantu NSA.

"Email paling pribadi masyarakat Amerika biasa telah dan masih sedang disadap dan kemudian disimpan dalam database rahasia NSA, mungkin tanpa alasan," ujar Kevin Bankston, seorang pengacara dengan kelompok kampanye Electronic Frontier Foundation.

Organisasi yang menuntut pemerintah atas penyadapan komunikasi ilegal, mengatakan sistem seperti Pinwale harus berhenti.

"Salah satu solusi yang kami minta dalam hal ini adalah pemusnahan komunikasi domestik dan catatan yang oleh NSA telah ditimbun secara ilegal di sistem database seperti Pinwale."

Sementara beberapa dari episode tentang pengawasan rahasia pemerintah telah terjadi di Amerika, sesungguhnya dalam memantau kegiatan para warga, AS tidak sendirian.

Sesungguhnya, kepopuleran komunikasi internet ini telah mendorong pemerintah dan badan-badan intelijen di seluruh dunia untuk fokus terhadap bidang tersebut. Minggu lalu, Cina telah dipaksa untuk menghentikan rencana untuk mewajibkan menginstal perangkat lunak pengawasan pada setiap PC dalam negeri, sementara pemerintah Iran melumpuhkan komunikasi internet dengan adanya sengketa Pemilu.

Pemerintah Inggris, sementara itu, berniat untuk membuat rangkaian database yang digunakan untuk melacak setiap panggilan telepon, email dan pesan teks di Inggris.

Awal tahun ini badan GCHQ menyangkal bahwa mereka sedang membangun sistem yang setara dengan Pinwale, setelah adanya laporan bahwa badan tersebut mengalokasikan £ 1 miliar untuk membangun sebuah sistem untuk memonitor semua penggunaan internet di Inggris.

Namun, berita dari AS ini hanya datang sebulan setelah Presiden Obama mengatakan dia akan membuat kantor baru untuk cybersecurity, atau keamanan dunia maya, erat kaitannya dengan NSA, sementara bersumpah tidak akan membahayakan privasi rakyatnya.

"Upaya kami akan cybersecurity tidak akan, saya ulangi, tidak akan termasuk pemantauan sektor pribadi atau lalu lintas jaringan Internet," katanya. "Kami akan menjaga dan melindungi privasi pribadi dan kebebasan sipil yang sangat kami hargai sebagai orang Amerika."

Fakta bahwa AS menyadap lalu lintas email tidaklah terlalu mengejutkan, sebelumnya, Israel juga melakukan aksi penyadapan yang kurang lebih serupa, bahkan mungkin lebih canggih.

(Source)

AS menciptakan ISIS, Turki melatih ISIS, Qatar yang mendanai ISIS


Oleh: Dr. Mohamed Elmasry

Kita disetting meyakini kejahatan yang terorganisir, mendukungnya dan memberi perlindungan politik bagi organisasi teroris.

“Jika Amerika dan sekutunya berani bertanggung jawab untuk diadili atas kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukannya, begitu pula presiden-juga orang-orang di balik layar yang mendanai, melatih dan bekerjasama dengan ISIS dan sejenisnya; termasuk Turki, Qatar dan Ikhwanul Muslimin,“ tulis pengamat Amerika, James Lewis pada 26 Februari 2015.

Lewis menambahkan:
    "... Persaudaraan pemerintahan Obama degan Ikhwanul Muslimin, dengan semua penetrasi ke dalam pemerintah, termasuk Departemen Pertahanan, telah berdampak buruk terhadap kebijakan kami, khususnya yang berkaitan dengan Timur Tengah perang global melawan terorisme. Staf kepala gabungan tahu bahwa apa yang kita tengah lakukan kepada Irak dan Suriah untuk mematahkan ISIS merupakan tindakan yang salah.

Berdasarkan persetujuan mereka terhadap kebijakan perang setengah hati pemerintah, mereka tidak bisa menghindar dari tanggung jawab atas kejahatan genosida Negara Islam terhadap pada penduduk Suriah Kobani, Kurdi dan minoritas lainnya. "(Cetak miring oleh Lewis).

Tentara teroris Negara Islam (juga disebut ISIS dan ISIL) terdiri dari orang asing, terutama umat Islam. Tapi baik jumlah non-Muslim dengan pengalaman militer juga mengisi jajaran yang lebih tinggi.

Banyak orang tidak tahu atau lupa (itu sudah disimpan sangat tenang) bahwa tentara IS diciptakan empat tahun lalu oleh AS untuk menggulingkan rezim diktator Suriah Bashir Al-Assad.

Bahkan Turki yang dipimpin oleh masyarakat muslim terlibat dalam ISIS. Sebagai anggota NATO, Turki telah lama menyediakan perekrutan, intel, pelatihan dan persenjataan (termasuk aliran harian amunisi dan suku cadang) atas nama kepentingan AS. Irak, Lebanon dan Yordania, yang juga berbatasan dengan Suriah, tidak menawarkan layanan nyaman ini kepada AS.

Tak berhenti di situ Qatar, negara Arab juga sangat bersedia untuk memberikan bantuan pembiayaan. Qatar memberikan "layanan" yang lain berupa – propaganda.

Qatar meyakinkan umat Islam bahwa pertempuran di Suriah adalah "Jihad" terhadap orang-orang kafir, maksudnya seluruh Suriah. Akibatnya, lebih dari 10 juta telah melarikan diri dari negara itu selama empat tahun terakhir, banyak warga lainnya mengungsi.

Selain itu guna melancarkan tujuan, pemimpin spiritual dari Ikhwanul Muslimin,  Sheikh Youssef Qaradawi mengeluarkan fatwa melalui TV Qatar Al-Jazeera. Dirinya mendesak umat Islam di manapun berada untuk bergabung dengan Negara Islam.

Perekrutan mulai dari utara Kanada, selatan Malaysia, hingga ke Turki. Di sana, mereka disambut oleh intelijen Turki untuk menjalani pelatihan dan indoktrinasi kemudian diserahkan kepada petugas Turki di lapangan.

Jadi ini kampanye teror aneh di balik layar Amerika terhadap Suriah. Pembiayaan dari Qatar, peralatan Amerika dan pelatihan Turki, itu seperti pernikahan di surga.

Tapi kemudian masalah muncul dalam skema pintar ini.

IS militan mulai memenggal kepala orang Barat dan menggunakan jangkauan universal media sosial untuk memastikan bahwa seluruh dunia bisa melihat pembunuhan mengerikan.

Pada saat itu AS menegaskan kepada masyarakat internasional bahwa itu bertentangan, namun tidak pernah mencegah Turki dan Qatar. Mereka terus merekrut, melatih, mempersenjatai dan mendanai pejuang IS.

Pada tanggal 6 Maret Deputi Inspektur Jenderal Polisi Malaysia mengatakan dalam New Straits Times, "Dengan bantuan lembaga penegak internasional, kami telah mengidentifikasi lebih dari 60 warga Malaysia yang telah bergabung IS militan di Suriah." Dia menambahkan bahwa setiap orang Malaysia yang terlibat akan ditangkap dan diselidiki kembali.

Empat tahun sudah AS  mengorganisir, merekrut, melatih, mempersenjatai, membiayai, memperalat agama dan politik mengkampanyekan teror ISIS. Kini AS masih memainkan peran sebagai penegak keadilan di panggung internasional.

Pemerintahan Obama tampak benar-benar jujur. Bahkan ​​pada 18-19 Februari Gedung Putih menjadi tuan rumah Summit on Countering Violence and Extremism, sebuah pertemuan mengkonter aksi terorisme di dunia.

-Penulis: Dr. Mohamed Elmasry, seorang Mesir-Canada, Profesor teknik di Universitas Waterloo. Kontak dengan beliau bisa melalui elmasry@thecanadiancharger.com(disarikan dari Global Research.org)

Sumber:  http://koranopini.com/

Hillary Clinton: Kegagalan Obama di Suriah Sebabkan Kemunculan Ekstrimis


Washington – Mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton menyatakan bahwa kelompok-kelompok teroris di Irak dan Suriah muncul akibat kegagalan AS di era kepresidenan Barack Obama.

“Kegagalan membangun pasukan tempur rakyat yang kredibel dan merupakan pelopor protes anti Assad – termasuk di dalamnya kalangan Islamis, sekularis, dan lain-lain – telah menyebabkan adanya kevakuman yang kemudian diisi oleh para jihadis,” ungkap Clinton dalam wawancara dengan The Atlantic yang dimuat pada Ahad (10/8).

Hillary Clinton yang menjabat Menlu AS di awal masa kepresidenan Obama adalah salah satu pejabat AS yang mendukung suplai senjata kepada para pemberontak Suriah, namun dalam hal inipun dia sendiri ternyata juga gagal.

Dalam wawancara yang dilakukan sebelum Obama Kamis lalu (7/8) mengambil keputusan untuk melancarkan serangan udara terbatas terhadap pasukan kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) tersebut Clinton menilai Obama telah kehilangan strategi yang jelas dalam menghadapi ancaman kelompok-kelompok radikal dan teroris.

Dia lantas mengingatkan bahwa AS harus memiliki strategi yang “menyeluruh” dalam menghadapi radikalisme sebagaimana ketika AS dulu terlibat konflik berkepanjangan dengan komunisme di bawah komando Uni Soviet.

Hillary Clinton mengaku risau terhadap radikalisme karena dampaknya dapat menjalar ke Eropa dan AS.
“Salah satu alasan mengapa saya merasa khawatir terhadap apa yang terjadi di Timur Tengah sekarang ialah karena adanya potensi dampak para pelarian kelompok-kelompok jihadis terhadap Eropa, sebagaimana juga terhadap AS,” tuturnya.

Jutaan Data Pelanggan Telkomsel & Indosat Disadap NSA Bagian Keempat

Seperangkat tool yang digunakan NSA untuk melakukan penyadapan ponsel disebut dengan Co-Traveler.

Seperangkat tool digunakan NSA untuk melakukan penyadapan ponsel disebut dengan Co-Traveler.

Alat ini bahkan mampu melacak ponsel saat GPS atau Global Positioning System ponsel sedang tidak digunakan.
“Dengan menerapkan teknik matematika yang canggih, NSA bisa memetakan hubungan pemilik ponsel dengan pola gerakan dari waktu ke waktu dengan ribuan atau jutaan pengguna ponsel lain,” tulis Washington Post.
Jadi jangan coba-coba untuk bersembunyi. Karena jika Anda bersembunyi, mematikan ponsel atau mengganti ponsel, karena dengan begitu Anda justru akan menarik perhatian lebih dari NSA. NSA diduga menyadap data langsung dari kabel yang menghubungkan jaringan mobile.
Chris Soghoian, principal technologist di American Civil Liberties Union mengatakan, “Satu-satunya cara untuk menyembunyikan lokasi Anda adalah dengan memutuskan sambungan dari sistem telekomunikasi dan tinggal di sebuah gua!!”

(Liputan6.com/ The New York Times/ Spiegel Online/ Appelbaum/ ABC News/ ZDNet/ CBC News/ The Guardian/ Washington Post)

Gila! NSA Sadap 60 Juta Telepon di Spanyol!

Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) melakukan pengawasan terhadap 60 juta panggilan telepon di Spanyol dalam satu bulan, demikian kata media setempat.
Laporan di media itu mengatakan dugaan ini terkuak dari dokumen yang diberikan oleh pembocor rahasia intelijen AS Edward Snowden. Mereka mengatakan NSA mengumpulkan nomor telepon serta lokasi penelpon dan penerima telepon, tetapi tidak mencatat isi pembicaraan telepon.
Gedung Putih sejauh ini menolak untuk berkomentar tentang klaim yang dipublikasikan oleh surat kabar El Paisand El Mundo ini.
Dalam artikelnya mereka mengatakan NSA mencatat jutaan panggilan telepon, sms, dan surat elektronik dari warga Spanyol antara 10 Desember 2012 hingga 8 Januari tahun ini.
Duta besar AS di Madrid telah dipanggil untuk bertemu dengan kementerian luar negeri Spanyol untuk mendiskusikan tuduhan terbaru tentang penyadapan AS kepada warga dan politisi Spanyol.

Skala besar

Laporan ini muncul setelah media Jerman memberitakan bahwa AS menyadap ponsel Kanselir Angela Merkel selama lebih dari satu dekade – dan pengawasan itu baru berhenti sejak beberapa bulan lalu. (baca: Kanselir Jerman Marah, Kini Giliran Jerman Disadap AS!)

Kanselir Jerman Marah, Kini Giliran Jerman Disadap AS!

Barack Obama (kiri) dan Kanselir Jerman, Angela Merkel (kanan)


Pemerintah Jerman berang setelah mendapatkan bocoran informasi yang mengatakan bahwa mereka juga menjadi sasaran penyadapan intelijen AS, NSA.
Kanselir Angela Merkel langsung meminta penjelasan secepatnya pada Presiden Barack Obama terkait dugaan tersebut.

Diberitakan Reuters, Rabu 23 Oktober 2013, dalam pernyataan tegas yang dibacakan juru bicaranya, Merkel telah berkata pada Obama bahwa jika memang benar penyadapan itu terjadi, maka akan merusak kepercayaan Jerman terhadap AS!

“Antara sahabat dekat dan mitra, seperti Jerman dan AS yang telah berjalan puluhan tahun, seharusnya tidak boleh ada pengadapan komunikasi para pemimpin. Ini merusak kepercayaan, praktik ini harus dihentikan secepatnya,” ujar pernyataan itu.

Menanggapi tuduhan ini, pihak Gedung Putih di Washington langsung bereaksi. Juru bicara Jay Carney mengatakan, Obama memastikan pada Merkel bahwa “AS tidak memonitor dan tidak akan memonitor” komunikasi kanselir.

Namun ketika ditanya apakah di masa lalu AS pernah menyadap Jerman, Carney menolak menjelaskan lebih lanjut. “Saya tidak berada di posisi untuk menjelaskan pada publik setiap tuduhan spesifik terhadap aktivitas intelijen,” kata dia.

Pejabat Jerman yang tidak disebutkan namanya mengatakan, pemerintahnya mendapatkan informasi penyadapan dari Der Spiegel, majalah mingguan yang menerima dokumen AS dari Edward Snowden. Dalam dokumen itu, ada nomor telepon Merkel.


Sebelumnya, Prancis lebih dulu menghujat praktik AS yang menyadap lebih dari 70 juta warga mereka. (baca: Perancis Disadap AS, 70 Juta Warganya Telah Disadap, Perancis Panggil Dubes AS!) Akibat penyadapan ini, hubungan AS dengan beberapa negara juga renggang.

Sebelum Prancis pun, AS juga telah menyadap presiden-presiden, salah satunya adalah presiden Brasil, Dilma Rousseff, yang langsung membatalkan rencana kunjungannya ke Amerika. (baca: Brasil Disadap AS, Presiden Brasil Marah dan Lawatannya ke AS Batal)
______________________________________

Presiden Brasil Disadap NSA! Lawatannya ke AS Batal 

Disadap, Presiden Brasil Marah Dan Batalkan Lawatan ke Amerika

Pembocor intelijen AS Edward Snowden menawarkan diri untuk membantu Brazil menyelidiki program spionase pemerintah AS terhadap Brazil dengan imbalan suaka politik.

Pada berita sebelumnya, NSA disinyalir telah menyadap informasi dan percakapan Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudoyono saat diadakannya pertemuan G20 lalu (baca: Intelijen AS & Inggris: Sadap Presiden SBY di KTT G20, London), kini giliran presiden Brasil Dilma Rousseff.
Badan intelijen Amerika Serikat, National Security Agency (NSA) memata-matai komunikasi antara presiden Brasil dan Meksiko. Soal ini diungkapkan Fantastico, program berita Globo, media dari Brasil.
Laporan program berita Fantastico, Minggu (1/9/2013) malam, berdasarkan dokumen yang didapatkan Glenn Greenwald. Dokumen itu diperolehnya dari mantan kontraktor NSA, Edward Snowden.

Fantastico media dari Brasil ini, juga menunjukkan kepada negara Amerika Latin lainya yaitu Meksiko, bahwa apa yang dikatakan sebagai dokumen NSA sejak tanggal Juni 2012 lalu yang menampilkan bagian dari pesan tertulis yang dikirim Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto, yang masih berstatus calon pada waktu itu. Dalam pesan itu, Pena Nieto mendiskusikan siapa yang dipertimbangkannya untuk menjadi menteri setelah ia nanti terpilih. (baca: Meksiko Berang AS Menyadap Negaranya)

Sebuah dokumen terpisah menampilkan pola komunikasi antara Presiden Brasil Dilma Rousseff dan penasihat utamanya, kata Fantastico. Namun tidak ada kata-kata tertulis terkait soal ini yang ditunjukkan dalam laporan Fantastico.

Presiden Brasil Dilma Rousseff 

Menurut Fantastico, kedua dokumen itu merupakan contoh studi kasus NSA yang menunjukkan bagaimana data secara cerdas bisa disaring oleh badan intelijen Amerika Serikat itu.

Menteri Kehakiman Jose Eduardo Cardozo mengatakan kepada surat kabar O Globo bahwa isi dari dokumen tersebut, jika memang terkonfirmasi, “harus dianggap sebagai pelanggaran serius dan nyata terhadap kedaulatan Brasil.”
“Ini tidak hanya (pemata-mataan) terhadap Brasil, tetapi kedaulatan beberapa negara yang bisa dilanggar dalam cara yang sama sekali bertentangan dengan ketentuan hukum internasional, ” kata Cardozo.

Cardozo minggu lalu melakukan perjalanan ke Washington dan bertemu dengan Wakil Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya. Dalam kunjungan itu, ia mencari rincian lebih lanjut terkait pengungkapan Snowden sebelumnya yang menyatakan bahwa AS yang melakukan aksi spionase di Brasil.
Dilma Rousseff dijadwalkan melakukan kunjungan kenegaraan resmi pada Oktober untuk bertemu Presiden AS Barack Obama di Washington. Perjalanan itu digambarkan sebagai bentuk kehangatan hubungan Brasil-AS sejak ia menjabat pada 2011.

Juru bicara Rousseff tidak akan mengomentari soal tuduhan aksi spionase terbaru ini. Pejabat di istana kepresidenan Meksiko juga belum memberikan tanggapan atas pengungkapan oleh Fantastico ini.
Snowden, yang sebelum membocorkan dokumen soal program intelijen AS, kini tinggal di Rusia setelah mendapatkan suaka di sana. Fantastico mengakui dihubungi Snowden melalui Internet chatting. Namun Snowden mengatakan tidak bisa mengomentari isi laporan Fantastico karena alasan ada perjanjian suaka dengan pemerintah Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bersedia memberikan suaka asalkan Snowden berhenti membocorkan dokumen intelijen Amerika Serikat.

Presiden Brasil Tunda Lawatan ke AS

Presiden Brasil Dilma Rousseff memenuhi ancamannya untuk membatalkan pertemuannya dengan Presiden Barack Obama, terkait penyadapan intelijen AS terhadap negaranya.
Menurutnya, Obama tidak memberikan penjelasan yang memuaskan saat keduanya saat bertemu di KTT G20 di St. Petersbug.

Presiden Brasil Dilma Rouseff membatalkan kunjungan kenegaraan ke Amerika Serikat karena marah telah disadap oleh Badan Keamanan Amerika (NSA). Pertemuan Rouseff dan Presiden Barack Huseein Obama yang dijadwalkan berlangsung 23 Oktober 2013.
Padahal, menurut BBC, Selasa 17 September 2013, pihak Gedung Putih telah berusaha membujuk Rousseff melalui telepon Senin lalu.

Namun bujukan itu tidak ampuh, karena Selasa kemarin, tekad Rousseff sudah bulat untuk membatalkan kunjungan kenegaraan ke AS pada 23 Oktober mendatang tersebut.
“Mengingat semakin dekatnya waktu kunjungan kenegaraan ke Washington dan belum adanya laporan soal komitmen penghentian aksi penyadapan, maka kunjungan tidak bisa direalisasikan sesuai dengan rencana awal,” ujar kantor Kepresidenan Brasil.

Menurut perwakilan kantor kepresidenan Brasil, kunjungan kenegaraan dapat dilakukan jika masalah penyadapan ini telah diselesaikan dengan baik. Sementara Juru Bicara Gedung Putih, Jay Carney, mengatakan kunjungan Rousseff bukan dibatalkan, melainkan ditunda.

Obama Menyesali Aktivitas Intelijen AS

Menurut Carney, keduanya sepakat kunjungan kenegaraan seharusnya tidak diselimuti oleh isu bilateral apa pun. “Presiden telah paham dan menyesali kekhawatiran soal aktivitas intelijen AS yang dituduh telah menyadap Brasil. Dia telah berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan Rousseff dan hubungan diplomati kedua pemerintah tetap akan maju,” imbuh Carney.

Sebelumnya penasihat Keamanan Nasional Amerika Susan Rice sudah bertemu dengan perwakilan keamanan Brasil tapi keduanya tidak mencapai kesepakatan.

Surat kabar the Los Angeles Times melaporkan, Rabu (18/9/13), Gedung Putih dalam pernyataannya mengatakan Rousseff dan Obama telah sepakat untuk mengadakan pertemuan jika hubungan kedua negara tidak dalam ketegangan. Presiden Obama memahami dan menyesali kasus penyadapan itu dan membuat Brasil marah.

“Dia berjanji akan bekerja sama dengan Presiden Rouseff dan pemerintahannya untuk membahas isu di luar kasus ini supaya tidak membuat hubungan kedua negara memanas,” kata pernyataan Gedung Putih.
Beberapa hari lalu, kedua pemimpin negara sudah berbicara melalui sambungan telepon soal pembatalan kunjungan itu. Keduanya sepakat pertemuan kenegaraan tidak seharusnya dibayang-bayangi satu masalah di antara kedua negara.

“Menampar Obama tepat di wajahnya membuat Brasil lebih percaya diri dan bisa meningkatkan popularitas Rouseff. Dia akan menghadapi pemilu tahun depan,” kata David Fleischer, ahli ilmu politik di Universitas Brasilia.

Edward Snowden ungkap intelijen AS meretas info sejumlah negara Amerika Latin.


Awal bulan September 2013 stasiun televisi Brasil TV Globo melaporkan bahwa Badan Keamanan Negara (NSA) Amerika telah menyadap hubungan telepon dan sejumlah surat elektronik Presiden Brasil Dilma Rousseff dan Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto.

Sepekan kemudian terungkap bahwa pemerintah Amerika berhasil mendapatkan kembali informasi soal pasar minyak, obat-obatan terlarang, dan gerakan politik di sejumlah negara Amerika Latin.
Skandal intelijen Amerika ini berhasil terkuak setelah pembocor rahasia NSA Edward Snowden mengungkapkan bahwa intelijen Amerika telah meretas informasi di sejumlah negara Amerika Latin.

Laporan penyadapan ini diungkap kali pertama oleh reporter harian Inggris, The Guardian, Glenn Greenwald, yang mewawancarai Edward Snowden. Snowden mengatakan bahwa badan intelijen NSA telah mengakses materi di dunia maya yang pernah diakses Rousseff.
Selain itu Snowden juga mengaku punya bukti bahwa komunikasi Rousseff dengan para staffnya turut disadap.

NSA selalu beralasan aksi penyadapan itu demi keamanan dalam negeri dan pencegahan tindak terorisme. Namun laporan terbaru yang diungkap Snowden menyebutkan, NSA secara ilegal mengakses data dari perusahaan minyak Brasil, Petrobas.

Perusahaan ini diketahui pada bulan depan akan melelang hak eksplorasi pengelolaan minyak di lepas pantai ibukota Rio De Janeiro. Rousseff mengatakan apabila tuduhan itu terbukti, maka NSA ikut terlibat dalam industri spionaese.

Dalam kunjungan kenegaraan ke AS, kedua pemimpin rencananya akan mencapai kesepakatan soal eksplorasi minyak dan teknologi bahan bakar bio. Selain itu direncanakan, Brasil akan membeli 36 buah pesawat tempur F-18 dari perusahaan Boeing di AS senilai US$4 miliar atau Rp43 triliun.

Snowden akan Bantu Brazil Ungkap Spionase AS Jika Diberi Suaka

Salah satu surat-kabar terbesar Brazil mengatakan telah memperoleh surat dari pembocor Badan Keamanan Nasional Amerika, Edward Snowden, yang memohon suaka politik dan menawarkan diri untuk membantu Brazil menyelidiki tindakan Amerika memata-matai Brazil.

Pembocor intelijen Amerika Edward Snowden menawarkan diri untuk membantu Brazil menyelidiki program spionase pemerintah Amerika di wilayahnya dengan imbalan suaka politik.
Snowden mengajukan tawaran itu dalam “surat terbuka bagi rakyat Brazil” yang pertama kali diterbitkan hari Selasa oleh surat kabar Folha de S. Paulo.

Dalam surat tersebut, Snowden membantah jaminan Amerika untuk pemerintah Brazil bahwa program pengintaian Badan Keamanan Nasional Amerika (NSA) sekadar pengumpulan data untuk membuat rakyat aman. Ia mengatakan program tersebut menyangkut kekuasaan, bukan terorisme.

Presiden Brasil, Dilma Rousseff (baju merah muda) yang berdiri disebelah Presiden AS Barack Obama tampak sedang melihat Barack Obama yang menundukkan kepala saat Presiden Vladimir Putin berjalan di depannya. Aksi perang dingin itu disaksikan oleh presiden lainnya termasuk presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada saat pertemuan G20 di St. Petersburg, Russia. (AFP)

Mantan kontraktor NSA itu sekarang tinggal di Rusia setelah diberi suaka sementara selama satu tahun pada Agustus 2013 lalu. Para pejabat Amerika telah meminta agar Snowden diekstradisi untuk menghadapi pengadilan atas tuduhan spionase, tetapi Rusia menolaknya.

Snowden yang berusia 30 tahun melarikan diri ke Moskow setelah membocorkan sejumlah besar dokumen rahasia yang merinci program pengintaian NSA. Ia juga telah mengajukan permohonan suaka ke sejumlah negara, termasuk Brazil.

Negara Amerika Selatan itu merupakan salah satu negara yang sangat berang dengan terungkapnya program NSA itu. Dokumen-dokumen itu mengungkapkan bahwa Brazil adalah sasaran utama NSA di Amerika Selatan dan bahwa spionase itu juga mencakup pemantauan ponsel Presiden Dilma Rousseff dan peretasan jejaring internal perusahaan minyak milik pemerintah Brazil, Petrobras. (tempo.co/voa-indonesia/Los Angeles Times/ TV Globo/ BBC))
_______________________________

Surat kabar Inggris Guardian melaporkan bahwa NSA telah melakukan pengawasan kepada 35 pemimpin negara. Lagi, Snowden adalah sumber laporan tersebut.
Delegasi parlemen Eropa Claude Moraes, mengatakan kepada BBC bahwa skala pengawasan yang dilakukan oleh NSA mengkhawatirkan.

“Berita yang mengatakan bahwa 35 pimpinan disadap teleponnya bukanlah isu yang terpenting,” katanya.
“Yang paling inti adalah berita El Mundo, bahwa jutaan warga di sejumlah negara disadap telepon rumah dan ponselnya. Jadi ini adalah tentang pengawasan massal. Ini tentang skala dan proporsionalitas.”

Dia mengatakan prioritas bagi Eropa adalah untuk mendiskusikan dampak dari penyadapan AS atas warga Uni Eropa terhadap hak dasar warga untuk mendapatkan privasi.
Para pimpinan Uni Eropa mengatakan ketidakpercayaan AS yang ditunjukan melalui aksi ini akan dapat membahayakan upaya melawan terorisme.

Spanyol tuntut Amerika beberkan skala penyadapan

Spanyol meminta Amerika Serikat mengungkap skala penuh dugaan operasi mata-mata yang dilakukan oleh Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat, NSA.
Permintaan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Spanyol untuk Uni Eropa, Inigo Mendez de Vigo, dalam pertemuan dengan Duta Besar Amerika Serikat untuk Spanyol, James Costos, di Madrid pada Senin (28/10/13).

Inigo Mendez de Vigo mengatakan praktek seperti itu, bila benar, “tidak pantas dan tidak dapat diterima”.
Oleh karena itu pemerintah Spanyol meminta Amerika Serikat menyediakan data dari NSA terkait dugaan penyadapan.
“Seperti pada kesempatan-kesempatan sebelumnya, kita meminta duta besar Amerika Serikat untuk memberikan semua informasi yang diperlukan kepada pemerintah mengenai masalah ini,” pernyataan Kementerian Luar Negeri.

Lebih lanjut Kementerian Luar Negeri Spanyol mengatakan bila mengenai dugaan itu benar maka hal tersebut dapat merusak iklim kepercayaan yang selama ini terjaga antara kedua negara.
“Seperti pada kesempatan-kesempatan sebelumnya, kita meminta duta besar Amerika Serikat untuk memberikan semua informasi yang diperlukan kepada pemerintah mengenai masalah ini.” Kementerian Luar Negeri Spanyol.
Dokumen Snowden

Duta Besar AS untuk Spanyol James Costos

Duta Besar AS untuk Spanyol James Costos mengatakan pihaknya akan terus menggunakan jalur diplomatik untuk menjawab kekhawatiran sekutu-sekutu, termasuk Spanyol.
Pemanggilan duta besar Amerika dilakukan setelah muncul laporan-laporan di media Spanyol bahwa Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat memantau 60 juta panggilan telepon selama satu periode satu bulan saja.

Laporan menyebutkan rincian dugaan penyadapan yang dilakukan Desember lalu itu bersumber pada dokumen-dokumen yang disediakan oleh analis intelijen Amerika, Edward Snowden.
Media Spanyol mengatakan informasi yang dipegang NSA meliputi nomor dan lokasi penelepon serta penerima telepon, padahal hal itu melanggar undang-undang Spanyol. Selain itu NSA juga diduga mencatat durasi dan waktu panggilan telepon. (Guardian/El Mundo/bbc.co.uk)

Barrack Obama adalah Yahudi (?)

Mayoritas penduduk Indonesia sangat senang ketika mengetahui Barack Obama menjadi presiden Amerika, karena Obama pernah tinggal di Indonesia bahkan ayah tirinya seorang Indonesia. Ann Dunham kemudian menikah dengan Lolo Soetoro. Terlebih para umat muslim garis keras yang anti Yahudi dan Amerika sangat senang terhadap Obama karena mempunyai nama orang Islam.

Tapi Apa benar Obama Islam? apa benar dia bukan Yahudi? hehehe sengaja kemarin rahasia ini belum bisa saya berikan karena Mossad mengawasi isu ini, saya takutnya blog saya di banned oleh google lewat cara mossad jika membongkar ini.


Masa ada sih Yahudi Kulit hitam? orang Yahudi kan putih? nah, untuk itu kita belajar sejarah Yahudi. Raja Solomo atau Sulaiman adalah keturunan Daud pendiri Israel setelah Musa, terkenal dengan mempunyai banyak istri, tapi tau ga? istrinya yang terkenal? atau cewe selingkuhannya? tertulis kok di kitab suci Yahudi, Kristen, Islam yaitu Ratu Sheba seorang ratu dari Afrika Ethiopia. Nah dari situ ada keturunannya anak lelaki yang bernama Menelik, itulah asalnya Yahudi kulit hitam yang juga banyak di Indonesia. Mereka sering dikenal dengan Falasha, kalangan Yahudi Hitam Ethiopia atau yang lebih dikenal dengan Falasha. Yahudi hitam ini, yang mempraktekkan Yudaisme, menjadi perhatian dunia tatkala pemerinta Israel menerbangkan mereka untuk pembebasan dari penganiayaan politis di tahun 1976. Sampai dibuat filmnya kok.

Sudah ngertikan, tapi masih ada yang bertanya mana faktanya kalau Barrack Husein Obama adalah Yahudi? sebenarnya hal ini hampir diketahui oleh orang banyak saat Obama masih menjadi calon presiden sampai isu obama dengan bibinya. Saat itu pemberitaan hanya untuk kalangan terbatas Yahudi melalui Associated Press. Barack Hussein Obama, ternyata memiliki keluarga seorang rabbi Yahudi. Namanya Rabbi Capers C. Funnye Jr. yang memimpin jemaat Yahudi Ethiopia di kawasan Taman Marquette, Chicago. Ia merupakan sepupu dari Michele, istri Obama. Kakek Michele dari ayah adalah kakak dari ibu Funnye. Namun Obama selalu merahasiakan itu. Ia tidak pernah menyebutkan soal Funnye selama masa kampanye pemilihan presiden meski banyak orang pada awalnya meragukan komitmen Obama terhadap Israel. Funnye mengatakan ia tidak pernah dilibatkan dalam kampanye Obama. Tapi ia memberikan sumbangan bagi dana kampanye saudara iparnya itu. “Saya sangat senang dan bangga atas apa yang telah mereka raih sejauh ini,” kata rabbi 56 tahun ini kepada the Associated Press. Saat masih kecil, Funnye dan keluarga Michele Obama saling mengunjungi hampir saban bulan. Ibu Funnye dan ayah Michele yang usianya sebaya mempunyai hubungan baik. Mereka tidak pernah bertemu lagi sejak Funnye menghadiri pernikahan Michele pada 1992.

Keduanya baru berjumpa lagi sepuluh tahun lalu ketika Funnye bekerja di sebuah organisasi soasial dekat Universitas Chicago, tempat Michele bekerja. Funnye mengaku sempat bertemu Obama sebelum menikah dengan Michele. “Ia sangat perhatian, sedikit kurus, dan amat tulus,” ujarnya. Ia kadang melihat Obama di acara keluarga. Namun kandidat presiden kulit hitam pertama Amerika itu tidak pernah datang ke sinagog Beth Shalom B’nai Zaken yang dipimpin Funnye. Menurut juru bicara Michele, Katie McCormick Lelyveld, Obama tidak mempublikasikan hubungannya dengan Funnye lantaran menghormati rahasia keluarga besarnya. Surat kabar Yahudi, The Forward, yang pertama kali menulis soal itu. “Itu sangat mengejutkan saya,” kata Ira Forman, direktur eksekutif Dewan Demokrat Yahudi Nasional.

Sampai cerita di atas bahwa Barrack Obama keturunan Yahudi masi isu. sekarang bagaimana dengan foto – foto ini:



Barrack Obama membawa kalungan bunga dalam Hall of Remembrance, Yad Vashem Holocaust Memorial di Jerusalem, , pada hari Rabu, 23 Juli 2008. Obama dipengaruhi oleh Israel?


Apakah Obama dipengaruhi oleh Israel?
Pertama, Obama memakai Yarmulke, lebai orang Yahudi. Yang kedua, hanya orang Yahudi saja dibenarkan mendampingi Master Jew. Mengapa Obama mendapat keistimewaan begitu? Yang ketiga, Obama sedang melakukan ritual Yahudi pada dinding Monument Jew. Perbuatan ini dilakukan oleh orang Yahudi untuk menyampaikan pesan rahasia sesama orang Yahudi saja. Mengapa Obama melakukan perbuatan yang dibuat oleh Yahudi ini?

Barrack nama pertama Obama adalah nama Yahudi yang berasal dari ayat “baruch”. Kebanyakan ahli ibadat Yahudi menggunakan nama “baruch”sebagai nama pertama mereka. Bekas perdana menteri Israel iaitu Ehud Barak juga mengambil nama sempena nama “baruch”. Nama kedua Obama juga hampir sama dengan “Ahabah”. Bent Ahabah adalah nama untuk synagogue (satu upacara multilation untuk bayi-bayi Yahudi).

Ketika berusia 10 tahun, Obama pernah ke sekolah sosialis Yahudi atau disebut “kibbutz”. Obama menyatakan bahwa dia hanya menggunakan tandas sekolah itu saja pada waktu itu. Namun ada saksi lain menyatakan bahawa Obama telah menghadiri kelas selama tiga jam di sekolah tersebut. Apakah Obama dirancang dan dilatih untuk menjadi Presiden Amerika ketika berusia 10 tahun lagi?


Obama sedang melakukan ritual Yahudi. Tidak mengherankan bila Obama mendapat sejumlah 77% suara dari pemberi suara Yahudi. Berbanding John Kerry yang hanya mendapat 74% suara daripada pemungutan suara Yahudi pada 2004. Pada tahun 2000, Al Gore paling banyak mendapat suara daripada pemberi suara Yahudi yaitu sejumlah 79%. Obama mendapat banyak suara dari pemilih Yahudi di Connecticut dan Massachusetts. Di Connecticut, 61% Yahudi menyokong Obama. Yahudi mulai suka pada Obama karena banyak kenyataan Obama secara terbuka mendukung Israel.

“My view is that the United States’ special relationship with Israel obligates us to be helpful to them in the search for credible partners with whom they can make peace, while also supporting Israel in defending itself against enemies sworn to its destruction” kata Obama dalam kenyataan medianya pada Haaretz pada 15 Februari 2007.

Sudah menjadi rahasia umum jika Obama memakai sebutan “Bush kulit hitam” dari kalangan Yahudi dan mengatakan Yahudi harus terlihat hitam dan Mossad harus lebih banyak merekrut agen hitam dengan begitu akan muncul wajah baru. Malaikat berbulu srigala.


Gambar: Obama dinasihati oleh Rahm Emanuel, seorang YahudiPada November 2008, Rahm Emanuel (seorang Yahudi, anak seorang Israel) baru saaja ditawarkan jabatan oleh Obama menjadi White House Chief Of Staff. Dan lebih mengagetkan lagi bila mentor Obama sendiri iaitu Abner Mikva menyatakan “Obama will be the first Jewish President Of USA” dalamJerusalem Post pada 5 November 2008.


“Our job is to rebuild the road to real peace and lasting security throughout the region. Our job is to do more than lay out another road map. That effort begins with a clear and strong commitment to the security of Israel: Our strongest ally in the region and its only established democracy. That will always be my starting point.” ucapan Obama ketika berbicara kepada kumpulanAmerican Israel Public Affairs Committee (AIPAC) di Chicago pada 2 Mac 2007.

Osama lebih dahsyat daripada Bush di sekarang disebut “silent killer” mereka sama – sama lobi Yahudi.

Amerika akan terus berjaya sampai kedatangan mesias kedua kalinya. Dan anti mesias itu adalah orang Yahudi. Sudah ini cuma pemberitahuan agen mossad di Indonesia saja. Tidak usah percaya karena ini cuma untuk kalangan terbatas saja dan bukan untuk anda.

Sumber: http://secretsocieties.wordpress.com/2008/11/12/terbukti-barack-obama-adalah-yahudi/

 

Sejarah Kebohongan Perang AS (3)

10.  Barack H. Obama: Intervensi Kemanusiaan”-NATO (serangan ke Libya) 2011, Intervensi Kemanusiaan” (intervensi di Suriah) 2011-sekarang
“Dalam situasi yang rentan seperti ini, sangat penting bagi negara-negara di dunia untuk berbicara dalam satu suara, dan hal ini telah menjadi fokus kami … Kemarin Dewan Keamanan PBB secara bulat mengirimkan pesan yang jelas, yaitu mengutuk kekerasan di Libya, mendukung pertanggungjawaban bagi pelakunya, dan membela rakyat Libya. Sebagaimana semua pemerintahan, pemerintah Libya memiliki tanggung jawab untuk menghindari kekerasan, untuk mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan, dan untuk menghormati hak-hak rakyatnya. Pemerintahan Libya harus bertanggung jawab atas kegagalan untuk memenuhi tanggung jawab tersebut, dan atas berlanjutnya pelanggaran HAM.” (22 Feb 2011).

Catatan: Pada bulan Mei 2011, NATO di bawah pimpinan AS membombardir Libya dan merusak sangat banyak infrastruktur negara termakmur di Afrika itu (dan kemudian, lagi-lagi, proyek rekonstruksinya dipegang perusahaan Barat dan pembiayaannya dilakukan oleh pemerintah baru Libya dengan berhutang pada IMF dll).

Kini, kebohongan kembali akan dipakai oleh Obama di Suriah. Rezim Assad dituduh sebagai pelaku serangan senjata kimia tanggal 21 Agustus 2013 lalu, meskipun belum ada hasil penyelidikan resmi PBB dan berbagai kejanggalan atas kasus ini telah terungkap.
_________________________________
Tangan Israel di Suriah dan Mesir.

(Diterjemahkan dan diberi ulasan oleh Dina Y. Sulaeman dari artikel Syria chemical mayhem: Another Israeli false-flag? karya Dr. Kevin Barret)
Pada hari Rabu, hanya beberapa jam setelah pembunuhan massal ratusan orang Suriah dengan senjata kimia,  Menteri Militer [karena tidak cocok diterjemahkan jadi ‘Menteri Pertahanan’, mereka tidak bertahan tapi menjajah] Israel, Moshe Yaalon, mengklaim bahwa dia tahu siapa pelaku pembunuhan missal itu: pemerintah Suriah.

Para pemimpin dunia lainnya, termasuk President AS, Barack Obama, tidak tergesa-gesa memberi penilaian. Mereka ‘hanya’ mengimbau PBB untuk menyelidiki. Banyak ahli, termasuk Frank Gardner dari BBC, mantan inspektur senjata PBB  Rolf Ekeus, dan ahli senjata kimia Swedia, Ake Sellstrom, menertawakan atau meragukan tuduhan bahwa Presiden Suriah, Assad, akan melancarkan serangan senjata kimia pada saat bersamaan dengan keberadaan para penyelidik PBB di Suriah. Sementara itu, Perdana Menteri Rusia, menyebut bahwa serangan senjata kimia itu sebagai ‘provokasi yang sudah direncanakan sebelumnya’.

Tapi, Direncanakan Oleh Siapa?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu bertanya pula: bagaimana mungkin Israel langsung tahu siapa pelaku serangan senjata kimia itu?
Selama ini, para pemimpin Israel memang memiliki kemampuan yang ‘mengagumkan’ dalam urusan ‘meramal’. Kapan saja ada kejadian serangan teror besar yang mengubah sejarah, orang Israel langsung tahu, siapa pelakunya. Belum lagi asap mereda, mereka sudah berdiri dan mengatakan kepada dunia apa yang sedang terjadi dan menyediakan ‘naskah’ kepada dunia supaya bereaksi sebagaimana yang mereka inginkan.

Misalnya saja, dalam kasus terror di gedung WTC (peristiwa 9-11). Jurnalis Christopher Bollyn mengatakan, “Hanya dalam hitungan menit setelah pesawat menabrak gedung WTC pada 9/11, Ehud Barak (pendiri dan pemimpin satuan operasi militer rahasia Israel, the Sayeret Matkal) berada di London, di studio BBC, siap menyediakan penjelasan yang ‘masuk akal’ (dan politis) kepada dunia. Barak, yang sebenarnya merupakan arsitek 9/11, justru orang pertama yang menyebutkan ‘Perang Melawan Terorisme’ dan seruan intervensi AS di Afghanistan Timur Tengah.”

Dan seperti Ehud Barak beberapa menit setelah 9/11, Moshe Yaalon berdiri hanya beberapa jam setelah tragedi pembantaian dengan senjata kimia; dan menyampaikan narasi yang terlihat sudah disiapkan.

Fox News (Channel Televisi AS) Menyebarkan ‘Naskah’ Israel:
“Di Suriah, rezim telah menggunakan senjata kimia dan ini bukanlah pertama kalinya,” Menteri Militer Israel, Yaalon, mengatakan kepada koresponden kami di Israel. “Ini adalah perjuangan hidup-mati antara rezim Alawi yang minoritas melawan oposisi Muslim Sunni yang terdiri dari beberapa faksi berbeda, sebagian anggota Ikhwanul Muslimin, sebagian lagi anggota al-Qaeda. Kami tidak melihat perang ini akan berakhir, bahkan jatuhnya Al Assad tidak akan menyelesaikan konflik ini, konflik berdarah akan terjadi dalam waktu yang lama,” menteri Yaalon menambahkan.  “Kita bisa melihat ‘ledakan’ berikutnya, dengan Alawi yang mengontrol sebelah barat, wilayah pantai, dan koridor menuju Damaskus – dan warga Kurdi dan Sunni mengontrol timur dan utara.”.

Ceramah Yaalon itu bukan analisis. Ini sebuah program aksi. Inilah yang diinginkan Israel untuk terjadi. Argumen dari pernyataan ini adalah sbb.

Pertama, Israeli menghendaki agar dunia mau saja menelan tuduhan bahwa pemerintah Suriah cukup gila untuk melancarkan serangan senjata kimia bertepatan dengan datangnya para penyelidik PBB. Mereka ingin dunia mempercayai bahwa pemerintah Assad, setelah semua keberhasilan besarnya akhir-akhir ini dalam menangani para pemberontak, berani menanggung resiko dan melakukan pembantaian senjata kimia. Tujuan Israel adalah agar dunia menyetujui intervensi militer Barat di Suriah.

Kedua, Israeli ingin dunia melihat konflik Suriah sebagai pertarungan tanpa akhir antara Sunni dan Alawi. Kata-kata Yaalon “tidak melihat akhir dari perang ini” bermakna Israel tidak ingin perang berakhir. Bahkan mereka akan melakukan apa saja agar perang terus berlangsung, termasuk dengan melancarkan serangan ‘false-flag’ (bendera palsu) seperti pembantaian dengan senjata kimia. Tujuan Israel pun sudah terlihat dari pernyataan Yaalon, yaitu penghancuran Suriah, “Kita bisa melihat ‘ledakan’ berikutnya, dengan Alawi yang mengontrol sebelah barat, wilayah pantai, dan koridor menuju Damaskus – dan warga Kurdi dan Sunni mengontrol timur dan utara.”.

Penghancuran Suriah akan menjadi titik kulminasi dari proyek Israel sejak beberapa dekade lalu, yaitu ‘Rencana Oded Yinon’ yang ingin mem-Balkanisasi Timur Tengah. Sejak tahun 1970-an, para ahli strategi Israel telah berencana untuk memecah negara-negara Timur Tengah menjadi negara-negara mungil berdasarkan etnis dan sekte (mazhab).

Rencana Oded Yinon kemudian pada tahun 1996 diadopsi menjadi Rencana ‘Clean Break’ (Pemecahan dengan rapi) Netanyahu. Untuk mencapai tujuan penghancuran negara-negara tetangga Israel, tim Netanyahu, yang dipimpin oleh Richard Perle, yang dijuluki “Pangeran Kegelapan” mendesain jebakan untuk AS agar melakukan pekerjaan kotor Israel. Pada September 2000, Perle, Wolfowitz, dan tokoh Zionist yang tergabung dalam Project for a New American Century (PNAC) menyerukan adanya ‘new Pearl Harbor.’ Setahun kemudian, pada 11 September 2001 (9/11), ‘Pearl Harbor baru’ menjadi kenyataan. Tujuan mereka adalah melancarkan perang tanpa akhir antara AS melawan musuh-musuh Israel.

Dan sejak itulah, kita melihat Perang Melawan Terorisme yang tak kunjung usai. Israel dan kaki-tangannya, Amerika, telah menghancurkan Irak, Libya, dan Sudan. Sekarang, mereka sedang menargetkan Suriah dan Mesir, dua negara yang  wilayahnya ingin dicuri Israel, demi mewujudkan ‘Israel Raya’ yang membentang dari Nil hingga Sungai Furat (Irak).

Tak lama sebelum operasi ‘bendera palsu’ (false-flag) berupa serangan senjata kimia di Suriah, Israeli telah mendalangi kudeta fasis di Mesir. Jenderal al-Sisi, seorang tentara yang sepanjang karirnya telah menjadi pion Israel, selama berhari-hari sebelum dan selama kudeta, menelpon ‘majikan’ Israelnya.

Sebagaimana di Suriah, tujuan Israel di Mesir adalah “tidak melihat akhir dari perang.”  Inilah mengapa Israel meyakinkan al-Sisi untuk membebaskan diktator-kriminal, Hosni Mubarak. Langkah ini diperkirakan akan membangkitkan kemarahan rakyat Mesir dan dengan demikian, pembantaian yang dilakukan rezim al-Sisi pun akan terus berlangsung.
Rakyat Suriah dan Mesir harus berjuang agar tidak jatuh ke dalam jebakan Israel ini.

Dan dunia harus mengenali bahwa semua ‘serangan teror’ terbesar dan paling spektakuler sepanjang sejarah yang dituduhkan kepada Arab dan Muslim (musuh Israel) – mulai dari the Lavon Affair, hingga the USS Liberty, hingga the Achille Lauro dan pembajakan Entebbe, hingga pengeboman di London dan Buenos Aires, hingga 9/11 dan operasi-operasi lanjutan di Bali, Madrid, London, Mumbai dan tempat-tempat lainnya- adalah operasi ‘bendera palsu’ yang disponsori Israel. []

Catatan Dina:
-Operasi ‘bendera palsu’ Israel artinya, dilakukan oleh sekelompok orang tertentu, namun sebenarnya dalangnya adalah Israel. Karena itu, kita lihat misalnya, aksi bom Bali, memang dilakukan oleh Amrozi dan timnya, tapi dalam hal ini, mereka adalah pion yang tanpa sadar dimainkan dalam operasi bendera palsu ini. Amrozi sendiri dalam pengakuannya, heran, mengapa bom yang diledakkannya sedemikian besar ledakannya. Dia merasa berjihad (dan entah siapa yang mendoktrinnya, bahwa meledakkan bom adalah jihad), namun dia tidak sadar, ada pihak lain yang ‘menyetirnya’. Pihak lain itulah yang menaruh bom mikronuklir (C4) yang hanya dimiliki oleh Israel, Amerika, Inggris, atau Australia.

-Di Mesir, Al Sisi memang pion Zionis (seperti ditulis Dr. Barret), tapi tidak membuat Ikhwanul Muslimin (IM) sebagai pihak yang protagonis (benar). IM justru sama seperti Amrozi, merasa sedang berjihad, tetapi sebenarnya sedang menari bersama genderang lawan. IM Suriah mengira mereka sedang habis-habisan berjihad, padahal sesungguhnya sedang melaksanakan rencana Israel untuk memecah belah Suriah. IM Mesir pun bersekutu dengan IM Suriah dalam mengobarkan perang saudara di Suriah. Kini, IM Mesir sedang menjalani ‘takdir’ sebagai korban, mereka dibunuh atau ditangkap tentara. Seharusnya, situasi ini membuat para simpatisan IM (khususnya di Indonesia) sadar, siapa sebenarnya yang menjadi musuh mereka. Untuk mengetahui lebih jauh, bisa baca tulisan saya sebelumnya, Pemetaan konflik Mesir 
*****

Pemetaan Konflik Mesir

Oleh: Dina Y. Sulaeman*

Pengantar: Dalam artikel panjang ini penulis akan melakukan pemetaan konflik dengan harapan agar publik bisa melihat situasinya dengan lebih jernih. Ini penting karena opini publik Indonesia atas konflik ini terlihat mulai keruh oleh sikap-sikap takfiriah. Yang tidak mendukung Mursi dituduh anti-Islam. Bahkan banyak yang seenaknya berkata: yang anti-Mursi pasti Syiah atau Yahudi (dan keduanya bersekongkol!). Jelas ini pernyataan yang tidak logis, tidak cerdas, dan semata didasarkan pada kebencian yang membabi-buta. Sebaliknya, yang menolak kudeta pun, belum tentu pro-Mursi atau pro-takfiri. Bahkan, negara yang paling awal mengecam penggulingan Mursi dan menyebutnya sebagai kudeta militer justru Iran. Sebaliknya, yang pertama kali memberikan ucapan selamat kepada militer Mesir justru Arab Saudi.
 
(1)   Ikhwanul Muslimin
Muhammad Mursi, doktor lulusan AS dan aktivis Ikhwanul Muslimin (IM) naik ke tampuk kekuasaan dengan memenangi 52% suara dalam pemilu bulan Juni 2012. Jumlah turn-out vote saat itu hanya sekitar 50%. Artinya, secara real Mursi hanya mendapatkan dukungan seperempat dari 50 juta rakyat Mesir yang memiliki hak suara (karena ‘lawan’ Mursi saat itu hanya satu orang, Ahmad Shafiq, mantan perdana menteri era Mubarak). Dalam posisi seperti ini, bila benar-benar menganut azas demokrasi, idealnya Mursi melakukan pembagian kekuasaan dengan berbagai pihak.

Awalnya, Mursi memang memberikan sebagian jabatan dalam kabinetnya kepada tokoh-tokoh yang tadinya berada di pemerintahan interim militer. Namun sikap kompromistis Mursi tak bertahan lama. Pada bulan Agustus 2012, Mursi mulai melakukan ‘pembersihan’ di tubuh pemerintahannya. Bahkan pada bulan November 2012, Mursi mengeluarkan dekrit yang menyatakan bahwa semua produk hukum yang dihasilkan anggota parlemen (yang didominasi Ikhwanul Muslimin) tidak bisa dibatalkan pengadilan. Dekrit ini ditentang kaum sekuler dan minoritas karena mengkhawatirkan produk UU yang meng- ‘Ikhwanisasi’ Mesir. Mereka pun berdemo besar-besaran di Tahrir Square.

Situasi semakin memanas seiring dengan sikap sektarianisme yang ditunjukkan para aktivis IM dan aliansi utama mereka, kalangan Salafi. Bila pada era Mubarak semua sikap politik-relijius  dari semua pihak diberangus, pada era Mursi yang terjadi adalah pembiaran kelompok berideologi takfiri (gemar mengkafirkan pihak lain) untuk menyebarluaskan pidato-pidato kebencian melalui berbagai kanal televisi dan radio.

Tidak cukup dengan pidato, aksi-aksi kekerasan fisik pun mereka lakukan. Korban sikap radikal mereka ini bahkan ulama Al Azhar. Pada 28 Mei 2013 kantor Grand Sheikh Al Azhar diserbu kelompok takfiri yang meneriakkan caci-maki, menyebut Al-Azhar sebagai institusi kafir. Tudingan ini dilatarbelakangi sikap moderat yang selalu diambil ulama Al Azhar dalam berbagai isu. Label kafir memang sering disematkan oleh pihak  pro-Mursi terhadap para penentangnya.  Puncaknya adalah peristiwa pembantaian terhadap orang-orang Syiah yang sedang mengadakan acara maulid Nabi di kawasan Zawiyat Abu Musallem.

Dalam kebijakan luar negerinya, Mursi pun tidak mendahulukan kepentingan nasional Mesir, melainkan kepentingan ideologis transnasional IM. Dalam konflik Suriah misalnya, di mana IM Suriah berperan aktif, Mursi memilih berpihak kepada kelompok oposisi. Mursi bahkan menjadi tuan rumah bagi muktamar para ulama di Kairo pada Juni 2012 yang merekomendasikan jihad, bantuan dana, dan suplai senjata untuk pemberontak Suriah. Ratusan jihadis asal Mesir pun ternyata sudah tewas di Suriah. Istilah gampangnya: negara sedang susah kok malah menghabiskan energi untuk ngurusin perang di negara lain?

Terhadap Israel pun, Mursi tidak menunjukkan sikap tegas: tetap mempertahankan hubungan diplomatik dan melakukan kebijakan anti-Palestina. Pada bulan Juli 2012, rezim Mursi sempat membuka gerbang Rafah.

Namun sejak Agustus 2012, gara-gara ada 16 tentara Mesir yang dibunuh teroris, Mesir kembali menutupnya.Tidak seperti yang banyak diberitakan media pro-Mursi, sesungguhnya pada era Mursi-lah terowongan-terowongan penghubung Gaza-Rafah ditutup (puncaknya pada Februari 2013). Ratusan terowongan itu merupakan lifeline rakyat Gaza, jalur yang memberikan mereka kehidupan. Terowongan-terowongan itulah yang memberi mereka akses keluar-masuk yang sangat dibutuhkan untuk membeli barang-barang kebutuhan hidup, termasuk makanan dan obat-obatan, serta menjual barang produksi mereka agar mereka bisa mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan perut, serta untuk membawa para penderita sakit ke rumah sakit di Mesir.

Sikap politik Mursi-IM ini tentu saja kontraproduktif dengan kebutuhan mendasar masyarakat Mesir yang didera kesulitan ekonomi. Mereka dulu bangkit menggulingkan Mubarak karena sudah lelah menghadapi kemiskinan akibat kebijakan ekonomi liberal yang dijalankan Mubarak, yang bekerja sama dengan IMF dan korporasi Barat. Namun kini, kebijakan ekonomi Mursi justru tak jauh beda dengan Mubarak. Segera setelah meraih tampuk kekuasaan, Mursi mendapati bahwa kas negaranya hanya tersisa 14 milyar dollar. Untuk mengatasinya Mursi tidak melakukan langkah radikal seperti yang diambil negara-negara Amerika Latin yang memutuskan hubungan dengan lembaga rente Barat. Ia malah bernegosiasi dengan IMF. Dan untuk melunakkan protes dari kalangan Salafi, dalam sebuah pidatonya bulan Oktober 2012, Mursi menyatakan, “Ini bukanlah riba.”.

Berbagai versi sikap Mursi ini (di satu sisi seperti Islam garis keras, tapi di satu sisi terlihat tetap berbaik-baik dengan Barat dan Israel), membuat yang memusuhinya bukan hanya kalangan liberal (yang mengkhawatirkan Ikhwanisasi Mesir), melainkan kalangan Islam radikal sendiri (yang menganggap Mursi kurang radikal). Itulah sebabnya, komposisi anti-Mursi sangat beragam, mulai dari liberal hingga Salafi.

(Catatan: Bagian ini adalah kutipan dari artikel karya penulis yang dimuat di Sindo Weekly Magazine No. 21-22. Analisis yang penulis ungkapkan di atas adalah hasil penelaahan dari berbagai sumber bacaan, namun terkonfirmasi oleh penjelasan Dubes Mesir untuk Indonesia –dalam wawancara yang berlangsung di Museum Konperensi Asia Afrika, 18/7/13; dan juga oleh Tariq Ramadan dalam salah satu tulisannya yang mengkritik Mursi. Tariq Ramadan adalah akademisi terkemuka, cucu Hasan Al Banna, pendiri Ikhwanul Muslimin.).

(2)   Militer Mesir
Perlu dicatat pula bahwa kesalahan yang dilakukan Mursi dan IM selama setahun masa kepemimpinannya tidaklah membuat pihak yang berseberangan dengannya menjadi sosok protagonis. Mari kita cermati siapa saja tokoh yang akhirnya memegang kekuasaan pasca Mursi. Perdana Menteri pemerintahan interim bentukan militer adalah Hazem el-Beblawi, seorang ekonom berhaluan liberal. Mohamed El Baradei, yang diangkat sebagai Wapres untuk bidang Hubungan Internasional adalah partner setia Barat selama ini. Selain pernah menjabat Gubernur IAEA, Baradei adalah anggota Dewan Pengawas ICG (Internasional Crisis Group), LSM internasional yang didanai tokoh Zionis, George Soros, yang terlibat dalam berbagai konflik di dunia. Pasca tumbangnya Mubarak, Baradeilah yang digadang-gandang Barat untuk menjadi pengganti, namun dia tak mendapat banyak dukungan rakyat. Jangan lupakan pula Menlu Nabil Fahmy, yang pernah menjadi Dubes Mesir untuk AS selama sembilan tahun pada era Mubarak.

Naiknya tokoh-tokoh ini, jelas mengindikasikan adanya faktor AS dalam penggulingan Mursi. Sebagaimana ditulis Tariq Ramadan dalam bukunya Islam and the Arab Awakening, adalah naif bila mengabaikan faktor AS dan negara-negara adidaya lain dalam menganalisis konflik Timur Tengah. Kepentingan ekonomi mereka di Timur Tengah sedemikian besar sehingga mereka akan sebisa mungkin melibatkan diri dalam setiap perubahan politik di kawasan ini. AS bersama  Freedom House dan the National Endowment for Democracy, jauh sebelum tergulingnya Mubarak telah mendukung dan mendanai kelompok-kelompok pro-demokrasi Mesir. Padahal di saat yang sama, AS pun tetap menjalin kemesraan dengan Mubarak. Inilah wujud political leveraging AS, bermain di dua kaki. Inilah yang dikatakan Tariq Ramadan, “Teman terbaik pemerintah Barat adalah mereka yang paling baik melayani kepentingan Barat, mereka bisa saja diktator, atau Islamis.”

Ketika pemerintahan hasil demokrasi Mesir kembali digulingkan, AS pun tidak banyak bereaksi. Bahkan pemerintah AS kini tidak lagi menyebut penggulingan Mursi sebagai ‘kudeta militer’ dan tetap akan mengirimkan F-16-nya ke Mesir (meski ada juga berita yang menyebutkan AS akan menundanya). Selama ini, setiap tahunnya AS memberikan bantuan sebesar 1,5 milyar Dollar kepada Mesir, sebagian besarnya dalam bentuk bantuan militer. Di sisi lain, Obama juga meminta agar militer membebaskan Mursi, seolah-olah Obama berpihak pada Mursi.

Bila dilihat dari kacamata demokrasi, yang terjadi di Mesir adalah kudeta yang bertentangan dengan konsep dasar demokrasi. Dogma demokrasi adalah 50%+1 bisa dianggap sebagai mayoritas rakyat dan suara rakyat adalah “suara Tuhan” yang harus dipatuhi semua rakyat.

(Catatan:  Dalam wawancara penulis dengan Dubes Mesir untuk Indonesia, Bahaa El Deen Desouky, dia menyatakan bahwa situasi saat itu sudah sangat genting. Demonstrasi rakyat Mesir yang menuntut Mursi mundur adalah demonstrasi terbesar dalam sejarah Mesir. Mursi dan IM pun tidak melakukan langkah-langkah politik yang tepat untuk menangani masalah ini sehingga akhirnya militer ‘terpaksa’ mengambil alih kendali kekuasaan agar situasi tidak lebih kacau lagi. Saat penulis menyebutkan adanya dominasi AS dalam pemerintahan interim, Desouky menyanggahnya dan menyebut itu gosip media belaka). 

(3)   Respon Iran
Seperti telah disinggung pada pengantar tulisan, sikap Iran berbeda dibanding negara-negara Arab (dan AS-Israel, tentu saja). Demo anti Mursi dan IM sesungguhnya tidak terjadi baru-baru ini saja, melainkan sejak Mursi nekad mengeluarkan Dekrit 22 November. Setelah itu, diadakan referendum untuk mengesahkan UU produk parlemen baru dan hasilnya mayoritas peserta referendum menyatakan setuju. Meskipun peserta referendum hanya 33% dari seluruh pemilik suara, dari kaca mata demokrasi, tetap saja ini dianggap sah. Dan saat itu, Iran terang-terangan menyatakan dukungannya.  Pada 25/12/12, Ahmadinejad  mengucapkan selamat kepada Mursi dan mengatakan, “Saya yakin di era baru ini, bangsa Mesir akan bergerak menuju puncak kehormatan dan kemajuan.”  Padahal di saat yang sama, pemberitaan media Barat hampir seragam: kelangsungan revolusi Mesir telah terancam; demokrasi telah disingkirkan oleh Ikhwanul Muslimin. 

Sikap Iran ini cukup menimbulkan tanda tanya. Sebab, sikap Mursi dan IM selama ini justru berkali-kali merugikan Iran. Dalam acara KTT Gerakan Non Blok di Teheran, misalnya, Mursi justru berpidato menyerukan para anggota GNB untuk bersatu mendukung ‘perjuangan’ rakyat Suriah. Secara terang-terangan, Mursi menyebut pemerintah Suriah sebagai ‘rezim opresif’ dan menyatakan bahwa pihaknya mendukung kehendak rakyat Suriah untuk mencapai kebebasan dan kesetaraan.

Pidato Mursi ini sangat melanggar etika diplomasi karena menampar muka Iran sebagai tuan rumah, yang sudah jelas berposisi mendukung pemerintah Suriah. Kalau Iran waktu itu bukan tuan rumah, Iran akan leluasa memberikan pidato balasan. Namun posisinya sebagai tuan rumah membuat Iran terpaksa diam demi menjaga keberlangsungan sidang.  Selain itu, sikap Mursi jelas melanggar konvensi GNB yang menolak interferensi atas urusan internal negara lain. Kalaupun Mesir memiliki pendapat tertentu terkait Suriah, etikanya, disampaikan pada sidang-sidang perumusan deklarasi; dan nantinya akan dilakukan deklarasi bersama GNB terkait Suriah. Tak heran bila delegasi Suriah dalam KTT tersebut langsung melakukan aksi walkout saat mendengar pidato Mursi.

Segera setelah Mursi dipaksa lengser oleh militer, Iran mengeluarkan kecaman dan menyebut telah terjadi kudeta militer di Mesir. Padahal, di saat yang sama, Arab Saudi justru memberi selamat pada militer. Berdasarkan analisis-analisis politik yang dimuat di koran beroplah terbesar di Iran, Kayhan, bisa ditangkap bahwa sikap Iran ini disebabkan karena melihat kepentingan yang lebih global. Dalam pandangan Iran, keberhasilan rakyat Mesir menggulingkan Mubarak dan menyelenggarakan pemilu demokratis adalah model yang menghembuskan angin harapan bagi rakyat tertindas di muka bumi. Terbukti,  Mubarak yang sangat ditakuti rakyatnya akhirnya bisa juga ditumbangkan. Namun kini, dengan kembali berkuasanya militer (meskipun dengan alasan: kehendak rakyat), harapan ini telah meredup. Negara-negara Arab monarkhi akan semakin berani menggunakan kekuatan militer untuk menindas demo rakyatnya. Jelas ini bertentangan dengan ide Iran yang sejak kemenangan revolusi 1979 selalu menyerukan agar bangsa-bangsa tertindas bangkit melawan penindasnya.

Pertanyaannya, bukankah rakyat Mesir memang benar-benar berdemo besar-besaran untuk menuntut Mursi turun? Ada banyak analisis yang dikemukakan dalam hal ini. Namun, saya tertarik pada pernyataan seorang komentator di website Tariq Ramadan, “Saya ikut demo karena memang tidak menyukai kebijakan Mursi. Tapi saya sama sekali tidak menyangka bahwa akhirnya justru militer dan orang-orang pro-Barat yang berkuasa.”.

Bila menggunakan kategorisasi Jean-Paul Sartre,  ada tiga jenis gerakan rakyat melawan penguasa, yaitu  pemberontakan, kebangkitan, dan revolusi. Revolusi adalah tingkat tertinggi sebuah gerakan rakyat, yang bermakna menghapus total sistem politik dan ekonomi rezim lama. Gerakan rakyat  Mesir lebih tepat disebut sebagai kebangkitan karena tidak ada figur utama yang memimpin dan tidak ada kristalisasi ide perjuangan, sehingga tak banyak membawa perubahan nyata. Rakyat hanya bisa marah dan mengungkapkan kemarahannya terhadap rezim, namun tidak memiliki daya untuk membentuk pemerintahan baru. Atau mungkin, mereka memang tidak tahu pasti pemerintahan seperti yang apa yang tepat untuk mereka, karena ketiadaan figur pemimpin revolusi. Kemarahan mereka adalah nyata. Namun, secara real pula, kekuasaan tidak ada di tangan mereka. Lagi-lagi, elitlah yang mengambil alih. Sikap IM yang tak mau mengalah (padahal mengalah pun adalah sebuah strategi untuk menang) pun harus diakui bak memberikan bensin kepada api yang sedang menyala, sehingga membuka jalan bagi aksi represif militer. Apalagi, menyelamatkan jiwa lebih wajib daripada menyelamatkan kekuasaan. Dan rakyat Mesirlah yang menjadi korban utama: darah kembali tertumpah sia-sia, sementara perbaikan ekonomi entah kapan akan terwujud.

Penutup:
Tumbangnya Mursi dan IM perlu dijadikan catatan bahwa mengusung Islam sebagai kendaraan politik ternyata tak semudah yang disangka. Sikap welas asih dan antisektarianisme, dan di saat yang sama tegas memperjuangkan kepentingan nasional di hadapan kekuatan asing, tetap menjadi syarat utama untuk meraih simpati rakyat. Ini agaknya penting pula dicatat oleh para aktivis muslim Indonesia yang berpatron pada Ikhwanul Muslimin. Ingatlah bahwa rakyat akan berpihak kepada  mereka yang memperjuangkan kepentingan bangsa, bukan yang melulu memikirkan kepentingan organisasi eksklusif-transnasional.

Dan bagi kita bangsa Indonesia, kisruh Mesir harus dijadikan pelajaran, bukannya malah ikut berseteru demi mendukung (atau tidak mendukung) presiden sebuah negara yang letaknya ribuan kilo dari kita. Pernyataan mantan Dubes Indonesia untuk Mesir, AM Fachir (dalam acara talkshow tentang Mesir di Museum KAA, 18/7/13) penting untuk digarisbawahi. Fachir menyatakan bahwa perbedaan utama Mesir dan Indonesia adalah bahwa Indonesia memiliki Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa. Di Mesir, konflik menjadi sangat tajam dan mengarah kepada perang saudara karena semua pihak berkeras kepala dengan kebenaran yang dipegang masing-masing. Karena itu, kita perlu kembali berpegang teguh kepada Pancasila. Kita menyembah Tuhan yang satu dan memiliki harapan yang sama: Indonesia yang damai dan makmur. Konflik di luar negeri adalah untuk diambil hikmah, bukan malah diimpor dan dijadikan bahan untuk memecah belah bangsa sendiri. []

*mahasiswa Program Doktor Hubungan Internasional Unpad, peneliti tamu pada Global Future Institute, penulis buku ‘Prahara Suriah’.

*****
-Mungkin ada yang menilai tulisan Dr Barret adalah teori konspirasi belaka (untuk mendiskreditkan analisis anti-Israel, dalam dunia akademis memang disebarluaskan paham bahwa segala sesuatu yang menyebutkan adanya Israel sebagai ‘dalang’ adalah teori konspirasi yang tidak bermutu).  Namun bahwa lobby Israel telah sedemikian mencekam AS dan berhasil membuat AS melakukan langkah-langkah yang justru berlawanan dengan kepentingan nasionalnya sendiri sudah dianalisis dalam paper karya dua pakar Hubungan Internasional dari Chicago University, Prof Mearsheimer dan Walt. Bisa download di sini.
-Soal senjata kimia Suriah, bila memang ingin menggali lebih jauh, bisa baca postingan saya sebelumnya di sini
*****

Senjata Kimia di Suriah

Sebenarnya, soal bagaimana menyikapi pemberitaan soal Suriah, atau konflik apapun, sudah saya tulis di postingan saya sebelumnya : Cara Menganalisis Konflik.
Sebenarnya, bahwa ada Zionis di balik berkepanjangannya konflik di Suriah (juga Mesir, Lebanon, Irak, dll), juga bisa dibaca dari artikel saya yang ini: The Oded Yinon’s Plan

Sebenarnya, saya juga sudah panjang lebar mengungkap berbagai rekayasa informasi soal Suriah dan bagaimana cara memandang konflik ini dengan benar, di buku saya Prahara Suriah.
Sebenarnya, saya juga sudah posting ulang ‘Kumpulan Pemalsuan Data Foto Konflik Suriah’

Tapi, ketika kemarin (Rabu) muncul berita tentang penggunaan senjata kimia di Suriah, tetap saja para pendukung mujahidin merasa perlu mengintimidasi saya dengan mengirim inbox di FB, seolah-oleh senang sekali, bisa menyodorkan bukti kekejaman Assad.

Saya sungguh heran. “Mereka” ini sekarang sudah merasakan bagaimana jadi korban pemalsuan informasi, bagaimana foto-foto dibuat secara manipulatif untuk menyudutkan kelompok “mereka” (dan di saat yang sama, “mereka” juga melakukan cara serupa, memanipulasi foto untuk menyudutkan lawan “mereka”). “Mereka” sudah merasakan bagaimana presiden yang mereka puja dan sah secara demokratis dikudeta semena-mena.  “Mereka” gemar sekali berteriak-teriak ‘tabayun!’ Tapi tetap saja, pengalaman itu tidak membuat pikiran “mereka” terbuka. Terhadap pihak yang “mereka” benci, “mereka” berkeras tak mau bertabayun dan terus memakai kaca mata kuda.

Buat yang ingin mencari perimbangan info soal kasus terbaru di Suriah ini, bisa klik link-link berikut (saya tidak mau repot-repot menerjemahkannya).

http://www.liveleak.com/view?i=8da_1377112216#Y0kFdP9lmB9at2gQ.99
http://www.islamicinvitationturkey.com/2013/08/22/photo-al-jazzera-reuter-published-the-news-of-massacre-in-east-ghouta-damascus-one-day-before-the-massacre-happened-by-assad/
http://www.ibtimes.co.uk/articles/500506/20130821/syria-chemical-attack-accident-caused-free-syrian.htm
http://www.globalresearch.ca/was-the-syria-chemical-weapons-probe-torpedoed-by-the-west/5333671
atau ini ada yang berbahasa Indonesia: http://vendraminda.wordpress.com/2013/08/22/tidak-semua-orang-suka-informasi-atas-bukti-penggunaan-senjata-kimia-oleh-fsa/#more-729

Isu senjata kimia ini bukan hal baru. Pada tahun 2012 pun tuduhan serupa sudah dilemparkan para pemberontak (dan negara-negara Barat pendukung mereka) kepada Assad, tapi lalu berhasil dimentahkan. Bisa baca di sini:
http://rt.com/news/syria-chemical-weapons-plot-532/

Bahkan, pada bulan Mei 2013, pejabat PBB, Carla Del Ponte, sudah menyampaikan hasil penyelidikannya bahwa yang menggunakan senjata kimia di Suriah justru para pemberontak. Baca di sini: http://www.dailymail.co.uk/news/article-2320223/UN-accuses-Syrian-rebels-carrying-sarin-gas-attacks-blamed-Assads-troops.html

Dan masih banyak lagi, silahkan cari sendiri.

Apa tujuan pihak pemberontak melemparkan tuduhan penggunaan senjata kimia (dan bahkan mengorbankan warga sipil Suriah dalam aksi itu)? Tak lain tak bukan, ingin menggolkan persetujuan PBB untuk mengirim pasukan internasional menggulingkan Assad, sebagaimana dulu Barat telah menggulingkan Saddam atau Qaddafi. (Ingat, Saddam juga dituduh memiliki senjata biologis; dan setelah Saddam tewas dan Irak diduduki AS, terbukti bahwa itu berita bohong belaka).

Tapi saya akan kembali mengingatkan saja, mudah-mudahan ‘mereka’ ini bisa tersadarkan. Kalau tidak, ya apa boleh buat. Bahkan Rasulullah pun tugasnya hanya menyampaikan, apalagi saya yang sekedar blogger. Saya ulangi lagi kalimat yang entah berapa kali saya tulis, musuh umat Islam adalah Zionis, bukan yang lain.

Dan Zionis sangat cerdas, tak akan menyerang terang-terangan. Mereka menggunakan berbagai tipu daya, termasuk dengan membodoh-bodohi sebagian kaum muslimin, sehingga kaum muslimin saling berperang, sementara Zionis dan sekutunya santai-santai menonton sambil minum teh.

Berikut kutipan Dr. Mahatir Muhammad: “Kita ummat Islam memiliki 1,3 milyar penduduk yang seharusnya tidak bisa diabaikan begitu saja. Tapi kita tak bisa mengalahkan 6 juta Yahudi yang didukung AS dan Eropa karena Yahudi memerintah dunia melalui kaki-tangan mereka (proxy). Yahudi membuat kita berkelahi satu sama lain dan mati untuk mereka.”.

*****
__________________________
Hingga tulisan ini dibuat, belum ada keputusan dari Gedung Putih, apakah jadi mengagresi Suriah atau tidak.

Diterjemahkan (dan diberi ulasan tambahan) oleh Dina Y. Sulaeman, dari A Century of Lies: The Rationales for Engaging in Foreign Wars, A Century-old White House Tradition (James F Tracy)  [Seabad Kebohongan: Alasan Untuk Melakukan Perang,  Tradisi Satu Abad Gedung Putih).

Terkait Berita: