Daftar Isi Nusantara Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Meluruskan Doa Berbuka Puasa ‘Paling Sahih’

Doa buka puasa apa yang biasanya Anda baca? Jika jawabannya Allâhumma laka shumtu, maka itu sama seperti yang kebanyakan masyarakat baca...

Pesan Rahbar

Showing posts with label Suriah. Show all posts
Showing posts with label Suriah. Show all posts

Tentara Suriah Perang di Jalanan Zabadani Melawan Teroris


Diberitakan bahwa tentara Suriah berhasil menembus ke jantung kota Zabadani dan beraksi di jalanan membasmi teroris-teroris pemberontak.
 
Sebagaimana yang diberitakan oleh Al-Alam, tentara-tentara Suriah berhasil menembus jantung kota Zabadani dan melakukan pertempuran sengit dengan teroris-teroris pemberontak di jalanan kota tersebut.

Hari demi hari berbagai kawasan yang berhasil dikontrol tentara Suriah semakin bertambah. Kawasan yang terakhir kali dikuasai tentara Suriah adalah Al-Jam’iyat yang sebelumnya menjadi markas teroris.

Dalam aksi penyerangan yang dilakukan akhir-akhir ini, tentara Suriah berhasil merebut di kawasan Abu Aisyah. 13 tentara mati dan puluhan lainnya terluka.

Menurut kesaksian beberapa saksi mata, ternyata kelompok teroris pemberontak di Zabadani merasa kuwalahan dan mengirimkan pesan agar dibukakan jalan bagi mereka untuk meninggalkan kota itu. Namun sepertinya permintaan tersebut tidak akan diterima oleh pihak tentara Suriah.

Salah seorang saksi mata saat melakukan kontak telfon dengan koran Al-Akhbar Lebanon mengatakan, “Saat ini sedang terjadi pertempuran sengit antara tentara Suriah dengan teroris-teroris pemberontak di Zabadani. Para teroris kehilangan tempa perlindungan mereka dan mulai terkepung.”

Dalam waktu bersamaan, tentara-tentara Suriah di kota-kota lainnya juga menggelar aksi pertempuran dengan teroris-teroris ISIS dan Jabhah Al-Nusra.

Serangan tentara-tentara Suriah begitu dahsyat baik dari darat maupun udara sehingga membuat teroris-teroris pemberontak di negeri itu terpojok.

Beberapa kawasan baik di kota dan desa yang menjadi area pertempuran tentara Suriah dengan pemberontak di antara lain adalah Zabadani, Hams, Syahrul Rastan, Talbisa dan Umm Syarsyuh.

(Shabestan/ABNS)

ISIS Rebut Kota Utama di Homs

Militan ISIS berparade di atas tank di Suriah.

Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menguasai kota utama di Provinsi Homs, Suriah, setelah terlibat bentrokan dengan pasukan pemerintah Bashar al-Assad, Kamis (6/8).

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan, ISIS memulai serangan pada Rabu (5/8) pagi.

Mereka melancarkan tiga serangan pengebom bunuh diri yang menargetkan pos pemeriksaan pasukan Assad di pintu masuk ke kota. "ISIS merebut kota Al-Qaryatain di pedesaan tenggara Homs setelah bentrokan dengan pasukan pro-rezim pemerintah dan loyalis," kata Kepala Observatorium Rami Abdel Rahman seperti dikutip Al Arabiya, Jumat (7/8).

Abdel Rahman menambahkan, bentrokan ini menyebabkan 37 tentara rezim dan loyalisnya tewas. Sedangkan 23 anggota ISIS juga meninggal. Bentrokan berlangsung antara pasukan pemerintah dan kelompok militan adalah bagian dari konflik Suriah yang telah menewaskan lebih dari 230.000 orang sejak pecah Maret 2011

(Republika/ArabNews/ABNS)

Bangsa Turki dalam Periode Kemunculan Imam Mahdi


Maksud dari bangsa Turki dalam hadis-hadis kemunculan Imam Mahdi as adalah bangsa Rusia dan bangsa-bangsa lain di sekitar mereka yang berdomisili di Eropa Timur.
 
Banyak hadis yang mengisahkan peran bangsa Turki dalam periode kemunculan Imam Mahdi di akhir zaman. Hadis-hadis yang berhubungan dengan perang Sufyani melawan bangsa Turki adalah salah satu contoh hadis tersebut. Sufyani berkoalisi dengan Romawi dan Yahudi. Ia bergerak di Suriah dan Jordania ketika bangsa Turki berhasil menguasai Suriah. Dalam banyak hadis disebutkan, Sufyani akan melawan bangsa Turki di Qirqisiya yang terletak di perbatasan Suriah, Iraq, dan Turki. Perang ini adalah sebuah perang besar yang meletus lantaran merebutkan sebuah harta benda yang ditemukan di perairan Furat atau di dekat sungai ini.

Hadis lain berhubungan dengan perang Imam Mahdi as melawan bangsa Turki. Dalam sebuah hadis, Imam Jaʻfar Shadiq as berkata, “Imam Mahdi akan mengirimkan pasukan pertama untuk melawan bangsa Turki. Setelah berhasil mengalahkan bangsa ini, beliau akan bergerak menuju Syam dan lantas menaklukannya.”

Mungkin maksud dari bangsa Turki dalam hadis ini adalah bangsa Turki yang hidup di negara Turki. Tetapi, kemungkinan yang lebih kuat adalah bangsa Rusia yang diperangi oleh Sufyani di Qirqisiya dan tak ada satu pun pihak yang menang. Mereka kalah di tangan Imam Mahdi as dan tanah air mereka akan musnah lantaran petir dan halilintar.

(Shabestan/ABNS)

2 Tentara Turki Tewas, 24 Cedera dalam Serangan Bom milisi PKK

Tentara Turki membawa peti mati dari dua rekannya yang tewas dalam bentrokan dengan militan PKK dalam upacara pemakaman di Diyarbakir, Turki, pada tanggal 26 Juli 2015. (Foto: AFP)

Setidaknya dua tentara Turki tewas dan 24 lainnya luka-luka ketika militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) menabrakan sebuah kendaraan bermuatan bom ke kantor polisi militer di provinsi Agri di timur Turki.

Anggota PKK menggunakan dua ton bahan peledak untuk menyerang stasiun di jalan raya dekat kota Dogubayazit, yang terletak 1.200 kilometer (750 mil) timur ibukota, Ankara, Minggu (2/8/15), kata kantor gubernur setempat dalam sebuah pernyataan.

Tentara yang terluka diangkut ke rumah sakit terdekat untuk menerima perawatan medis; Namun, tidak ada laporan tentang kondisinya.

PKK telah meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan Turki setelah militer Turki membom posisi mereka di Irak utara.

Sebelumnya, seorang tentara Turki tewas dan empat lainnya luka-luka ketika sebuah ledakan menyerang konvoi mereka di sebuah jalan di distrik Midyat di provinsi Mardin tenggara Turki, kantor berita Anadolu melaporkan. Serangan ini menyalahkan PKK.

Perkembangan itu terjadi sehari setelah ledakan ranjau darat lainnya menewaskan seorang letnan Turki dan melukai dua tentara di jalan raya Erzurum-Kars pada Sabtu. Serangan itu juga diyakini telah dilakukan oleh anggota PKK.

Pada tanggal 31 Juli, dua polisi Turki tewas dalam serangan senjata di markas polisi di wilayah Adana selatan Turki.

Milisi PKK menembaki markas polisi di kota Pozanti, yang terletak 322 kilometer timur Ankara, memicu pertempuran sengit yang menewaskan dua polisi serta dua militan.

Anadolu melaporkan pada hari Sabtu bahwa pemboman udara selama seminggu terhadap posisi PKK di wilayah semi-otonom Kurdistan di Irak utara telah menewaskan sekitar 260 militan dan melukai antara 380 dan 400 orang lain.

Anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK) berjalan saat mereka memeriksa lubang yang disebabkan oleh serangan udara Turki di Gunung Qandil, kubu PKK di Irak utara, pada 29 Juli 2015.

Laporan lebih lanjut mencatat bahwa Nurettin Demirtas, wakil pemimpin pro-Partai Demokratik Rakyat Kurdi (HDP), dan Selahattin Demirtas, adalah di antara anggota PKK yang terluka.

Turki baru-baru ini meluncurkan serangan udara yang diklaim target ISIS di Suriah serta posisi PKK di Irak, setelah serangan bom mematikan yang dikaitkan dengan Takfiri ISIS menewaskan 32 orang di kota Suruc barat daya Turki, di seberang perbatasan kota Kobani Suriah utara.

Gencatan senjata sudah dilangsungkan sejak 2013 namun dinyatakan tidak berlaku oleh PKK menyusul serangan udara Turki terhadap kelompoknya, mempersempit peluang kedua belah pihak mencapai kesepakatan dalam waktu dekat.

PKK telah berjuang untuk wilayah otonomi Kurdi di Turki sejak tahun 1980-an. Konflik tersebut telah meninggalkan puluhan ribu orang tewas. []

(MahdiNews/ABNS)

30 Jet F-16 Turki Bom Kamp-kamp PKK di Irak utara

Jet tempur F-16 yang dioperasikan Angkatan Udara Turki (Foto: Anadolu)

Setidaknya 30 pesawat militer Turki membombardir posisi milisi Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di wilayah semi-otonom Kurdistan Irak.

Menurut laporan yang diterbitkan oleh jaringan televisi NTV dan CNN-Turki yang berbasis di Istanbul, setidaknya 30 F-16 jet tempur yang dioperasikan oleh Angkatan Udara Turki menyerang lima lokasi di wilayah Kurdistan Irak, Kamis (30/7/15), menghancurkan tempat penyimpanan, dan gudang senjata milisi Kurdi.

Sejak pekan lalu, Turki telah melakukan serangan udara terhadap posisi ISIS di Suriah serta posisi PKK di Irak, menyusul serangan bom yang menewaskan 32 orang tewas di kota barat daya Suruc, di seberang perbatasan kota Kobani Utara Suriah yang di klaim Takfiri ISIS.

Polisi Turki juga meluncurkan razia penangkapan menyusul pemboman 20 Juli di Suruc. Namun hanya sekitar sepersepuluh dari mereka yang terlibat ISIS ditahan polisi, sementara sisanya suku Kurdi.

Anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK) memeriksa lubang yang disebabkan oleh serangan udara Turki di Pegunungan Qandil, Irak utara, pada 29 Juli 2015. (Foto: AFP)

Pada hari Kamis, Selahattin Demirtas, pemimpin Partai Demokrat Rakyat Turki pro-Kurdi mengecam razia polisi anti-teror Turki dan kampanye militer terhadap militan Takfiri ISIS di Suriah tidak lebih hanya sebuah “show” belaka.

Demirtas menuduh Ankara menggunakan klaim serangan udara anti-ISIS sebagai “penutup” atas pemboman posisi PKK.

Ankara diyakini di antara para pendukung utama teroris Takfiri yang mendatangkan malapetaka di Suriah sejak Maret 2011. Kekerasannya dilaporkan telah menewaskan lebih dari 230.000 jiwa sampai sekarang.

Ada laporan yang menunjukkan bahwa pemerintah Turki secara aktif melatih dan mempersenjatai militan yang beroperasi di Suriah, dan juga memfasilitasi perjalanan yang aman calon teroris asing ke negara Arab yang dilanda krisis itu. []

(MahdiNews/ABNS)

Turki Serang Kurdi, Irak Murka

Baghdad menilai serangan itu sangat berbahaya, dan dapat memancing konflik lanjutan di Timur Tengah. (Foto: Reuters) 

Pemerintah Irak mengutuk serangan udara yang dilakukan pemerintah Turki terhadap basis Kurdi yang berada di utara Irak. Baghdad menilai serangan itu sangat berbahaya, dan dapat memancing konflik lanjutan di Timur Tengah.

"Pemerintah Irak mengutuk serangan Turki pada militan Kurdi di Irak utara, karena dapat menyebabkan eskalasi berbahaya dan itu merupakan serangan terhadap kedaulatan Irak," bunyi pernyataan pemerintah Irak, seperti dilansir The Daily Star pada Rabu (29/7/2015).

Perdana Menteri Irak Haider el-Abadi dalam sebuah pernyataan tertulis di situs kepresidenan Irak menyerukan Turki untuk menghentikan serangan ke basis Kurdi di Irak, dan mulai mencari solusi damai untuk bisa menyelesaikan konflik dengan kaum Kurdi.

"Kami tidak akan membiarkan pihak luar melakukan serangan terhadap tetangga kami di bagian utara negara kami," sambungnya. Kurdi merupakan wilayah otonom di Irak, yang memiliki pemerintahan dan Presiden sendiri.

Seperti diberitakan sebelumnya, selain ISIS, Turki sendiri memang melakukan serangan terhadap simpatisan dan anggota Partai Buruh Kurdistan (PKK), yang masuk ke dalam daftar hitam kelompok teroris di negara tersebut. Selain menyerang pasukan Kurdi di Irak, Turki juga melakukan serangan ke basis Kurdi di Suriah.

(sindonews/ABNS)

3 Tentara Turki Tewas di Turki Tenggara

Tentara Turki menunggu di sebuah pos pemeriksaan di kota Diyarbakir Turki tenggara , 26 Juli 2015. (Foto: AFP)

Serangan yang dilakukan oleh Partai Buruh Kurdistan (PKK) telah menewaskan tiga tentara Turki di tenggara negara itu, seroang tentara mengatakan.

Tentara mengatakan bahwa “tiga … personil – satu petugas, satu bintara dan satu sipil – tewas, dalam serangan PKK di provinsi Sirnak, Kamis (30/7/15).

Konvoi militer diserang di distrik Akcay di Sinrak, yang berbatasan dengan Suriah dan Irak, tentara menambahkan.

Ia menambahkan bahwa “drone, helikopter tempur dan pasukan komando” dikirim ke tempat kejadian.
Seorang petempur PKK juga tewas dalam bentrokan pada Kamis di Sirnak, kata militer.

Insiden itu terjadi akibat kekerasan baru antara pasukan Turki dan PKK, yang anggotanya telah terlibat lama dalam militansi di Turki tenggara.

Rabu malam, seorang polisi dan seorang warga sipil tewas di kota Diyarbakir Turki tenggara dalam serangan yang dipersalahkan ke PKK.

Foto menunjukkan Jet tempur Angkatan Udara Turki membawa rudal saat lepas landas dari Pangkalan Udara Incirlik di kota Adana Turki selatan, 29 Juli 2015. (Foto: AFP)

Turki baru-baru ini meluncurkan serangan udara terhadap basis PKK di Irak utara serta posisi teroris Takfiri ISIS di Suriah setelah serangan bom mematikan yang menewaskan 32 orang tewas di kota barat daya Suruç, di seberang perbatasan kota Kobani Suriah.

Tindakan baru Turki terhadap militan ISIS ini akibat sebelumnya Ankara dianggap sebagai salah satu pendukung utama militan yang berjuang untuk menggulingkan pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad sejak 2011.[]

(MahdiNews/ABNS)

Pemimpin Kurdi: Serangan Anti-ISIS Turki Hanya “Show”

Selahattin Demirtas, wakio ketua Partai Demokrat Rakyat Turki (Foto: AFP)

Pemimpin puncak partai Kurdi Turki mengecam sebagai tidak lebih dari sebuah “show” penggerebegan yang dilakuakn polisi anti-teror Turki dan serangan militer Turki terhadap militan Takfiri ISIS di Suriah.

Dalam wawancara dengan AFP, Kamis (30/7/15), Selahattin Demirtas, wakil ketua Partai Rakyat Demokratik (HDP), menuduh pemerintah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menggunakan klaim serangan udara anti-ISIS untuk menutup pemboman terhadap posisi Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

“Serangkaian serangan udara yang diluncurkan oleh Turki terhadap ” terget ISIS” hanya pertunjukan saja dan itu sudah berakhir,” kata Demirtas, menambahkan bahwa tersangka pemboman telah ditahan dalam operasi “show” dan sebagian besar dari mereka dibebaskan. ”

Turki baru-baru ini meluncurkan serangan udara ke basis PKK di Irak utara serta posisi ISIS di Suriah setelah serangan bom mematikan yang menewaskan 32 orang tewas di barat daya kota Suruç, di seberang perbatasan kota Kobani antara Kurdi Suriah.

Pesawat tempur Angkatan Udara Turki dengan rudalnya lepas landas dari Pangkalan Udara Incirlik, di kota Turki selatan Adana, 28 Juli 2015. (Foto: AFP)

Ankara juga meluncurkan operasi penangkapan menyusul pemboman 20 Juli di Suruç, yang diduga dilakukan gerilyawan Takfiri ISIS. Namun, hanya sekitar sepersepuluh dari mereka yang ditahan dalam penggerebekan polisi ISIS terkait pemboman dan sisanyadi bebaskan.

Ankara diyakini sebagai salah satu pendukung utama kelompok teroris melawan Presiden Suriah Bashar al-Assad sejak 2011, dengan laporan yang menunjukkan bahwa pemerintah Turki secara aktif melatih dan mempersenjatai militan yang beroperasi di Suriah, dan juga memfasilitasi perjalanan yang aman teroris asing dari dan ke daerah yang dilanda krisis.

Proses perdamaian Ankara-PKK
Di tempat lain dalam sambutannya, wakil ketua HDP menuduh pemerintahan Turki menyebakan proses perdamaian antara Ankara dan PKK “kedalam krisis yang mendalam” yang menyamakan ISIS dengan militer PKK.

“(proses perdamaian) ini akan diselesaikan,” sebelum serangan udara Turki, kata Demirtas, menambahkan bahwa Erdogan berusaha untuk menyamakan PKK dan ISIS.”
Pejuang Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

Komentar itu muncul setelah gencatan senjata yang berlaku sejak 2013, dinyatakan batal oleh PKK baru-baru ini menyusul serangan udara Turki terhadap kelompok itu, namun serangan ini kemungkinan mencapai genjatan senjata dalam waktu dekat.

Kekalahan Pemilu AKP Erdogan
Demirtas juga mencatat bahwa Erdogan sebagai mendalangi krisis dalam upayanya untuk meningkatkan kekuatannya sendiri setelah ia gagal mendapatkan hasil yang diinginkan dalam pemilihan parlemen di negara itu.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan 
Partai Keadilan dan Pembangunan Erdogan (AKP) “menyeret negara ke dalam situasi konflik, ia berusaha membalas dendam atas kehilangan mayoritas pendukungnya dalam pemilihan bulan Juni,” katanya.

Bulan lalu, AKP Erdogan juga gagal mendapatkan mayoritas mutlak di parlemen untuk yang pertama kalinya sejak ia berkuasa pada 2002. []

(MahdiNews/ABNS)

Bagaimana Kalian Begitu Berani Mengatasnamakan-Nya, ISIS Sang Terorisme


ISIS beberapa tahun belakangan ini menjadi momok di Timur Tengah dan dikwatirkan kejahatannya menjalar ke seluruh dunia, berbagai upaya dari berbagai negara mengeroyok mereka untuk hancurkan mereka, tapi mereka masih tetap bertahan dan semakin kuat bahkan masih biasa merebut daerah-daerah baru di Suriah dan Irak. Lalu ada apa dengan ISIS begitu kuat. Ideologi macam apa yang mereka pahami atau siapa yang mendukung mereka, ada banyak pertanyaan tentang ISIS, namun yang penting mengetahui penyebab pokok kebrutalan mereka.

Saya pikir dalam hal ini terkait dengan cara berpikir mereka,saya duga otak-otak mereka yang ideologi nya Wahabi itu, sudah terkena virus “monster” jahat, yang bisa mendelete file-file positif dan secara otomatis ia mereplacenya dengan file-file yang penuh horor.

Tidak ada lagi file-file silaturahmi di otaknya karena sudah di delete dan di replace dengan file kebencian, kekerasan, egoisme, benar sendiri, kafir, bid’ah dan lain sebagainya, yang mengarah ke perpecahan umat. Tidak ada lagi kehangatan dalam beragama dalam jiwa mereka yang ada hanya kebencian dan kekerasan yang biadab.

Tidak ada yang benaran kecuali dirinya, mereka katakan dosa terbesar adalah syirik, sementara mereka menuhankan hawa nafsunya. Dalam puisinya Gus Mus sajikan puisi yang mengingatkan mereka,


Allahu Akbar!
Pekik kalian menghalilintar membuat makhluk-makhluk kecil tergetar

Allahu Akbar! Allah Maha Besar
Urat-urat leher kalian membesar meneriakkan Allahu Akbar
Dan dengan semangat jihad nafsu kebencian kalian membakar
Apa saja yang kalian anggap mungkar

Allahu Akbar, Allah Maha Besar!
Seandainya 5-6 milyar manusia penghuni bumi
Sebesar debu ini
Sesat semua
Atau saleh semua
Tak sedikit pun mempengaruhi kebesaranNya Allah SWT

Melihat keganasan kalian
Aku yakin kalian belum pernah bertemu Ar-Rahman
Yang kasih sayangNya meliputi segalanya
Yang kasih sayangNya meliputi alam semesta

Bagaimana kalian begitu berani mengatasnamakanNya
Ketika dengan pongah kalian melibas mereka
Yang sedang mencari jalan menujuNya?

Mengapa kalau mereka memang pantas masuk neraka
Tidak kalian biarkan Tuhan mereka yang menyiksa mereka
Kapan kalian mendapat mandat wewenang dariNya untuk menyiksa dan melaknat?

Allahu Akbar!
Syirik adalah dosa paling besar
Dan syirik yang paling akbar
Adalah mensekutukanNya
Dengan mempertuhankan diri sendiri
Dengan memutlakkan kebenaran sendiri.

La Ilaha Illallah

Puisi yang tajam dan sangat dalam ini yang bila direnungkan oleh mereka kaum ISIS yang Wahabi itu mungkin akan menjadi anti virus bagi otak mereka dan bisa menyucikan kembali dari kotoran dosa mereka.

Inilah yang para pemimpin Islam katakan bahwa untuk menghancurkan ISIS harus dari akarnya.

[NZaman]

(MahdiNews/ABNS)

Serangan Udara Baru Turki terhadap Kelompok Partai Pekerja Kurdistan (PKK)

Jet tempur F-16 milik Angkatan Udara Turki diambil 21 Juni 2015

Pesawat-pesawat tempur Turki telah meluncurkan serangan udara baru di Irak utara menargetkan kelompok Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

Jet tempur F-16 lepas landas dari pangkalan udara di Diyarbakir selatan Turki pada Minggu malam (26/7/15) menyerang posisi PKK di Gunung Qandil, di wilayah semi-otonom Kurdistan Irak, media bahasa Turki melaporkan.

“Sekitar pukul 9:00 (1800 GMT), pesawat Turki mulai membom beberapa posisi kami di dua daerah di utara Dohuk dan utara Arbil”, Bakhtiar Dogan, juru bicara PKK di Irak mengatakan kepada AFP.

Tidak ada laporan segera tentang tingkat kerusakan atau jumlah korban.

Serangan jet Turki ke Irak dan Suriah, yang dilakukan Jumat, sedikitnya menewaskan 32 orang menyusul ledakan bom “teroris” di barat daya Suruç Turki awal pekan ini. Serangan itu dikaitkan dengan ISIS, kelompok teroris yang mengontrol daerah di Irak dan Suriah.

Ankara menyalahkan PKK atas serangkaian serangan terhadap pasukan keamanan dalam beberapa hari terakhir.

Serangan militer Turki arahkan untuk menyerang posisi ISIS di Suriah dan PKK di Irak utara.

Pemerintah Turki diyakini sebagai salah satu pendukung utama kelompok teroris melawan Presiden Suriah Bashar al-Assad sejak 2011, dimana laporan menunjukkan bahwa Ankara aktif melatih dan mempersenjatai militan yang beroperasi di Suriah, dan juga memfasilitasi perjalanan yang aman bagi teroris asing yang hendak ke wilayah yang dilanda krisis. []

(MahdiNews/ABNS)

Lebih dari 180 Anak-anak di Culik ISIS di Mosul

Sekelompok anak-anak yang direkrut oleh militan Takfiri ISIS

Kelompok Takfiri ISIS telah menculik lebih dari 180 anak-anak di Mosul Irak selama beberapa hari terakhir, kata seorang pejabat Kurdi Irak.

Saeed Mamouzini, seorang pejabat senior Partai Demokrat Kurdistan Irak (PPK), mengatakan pada Sabtu (25/7/15) bahwa anak-anak, berusia antara 10 dan 15, telah dipindahkan ke kamp-kamp militer ISIS di Mosul untuk dilatih.

“Selama beberapa hari terakhir, militan ISIS menculik 182 anak-anak dari kota Mosul … Anak-anak dipindahkan ke pusat-pusat pelatihan militer dan operasi bunuh diri,” media mengutip yang dikatakan Mamouzini.

Angka terbaru menunjukkan kelompok militan telah menculik sekitar 1.500 anak-anak sejak mereka merebut kota ini lebih dari setahun yang lalu.

Kelompok Takfiri menggunakan anak-anak di Suriah dan Irak untuk melakukan serangan teroris dan eksekusi.

Beberapa video yang dirilis oleh teroris ISIS menunjukkan anak-anak atau remaja mengeksekusi tentara ditangkap dan warga sipil di Irak.

Laporan media juga menunjukkan bahwa kelompok teroris ISIS mengajar anak-anak untuk melakukan pemenggalan dengan memperlihatkan video pemenggalan di kamp-kamp pelatihan.

Kelompok Takfiri juga merekrut remaja dan anak-anak di daerah yang mereka kendalikan di Suriah dan Irak dengan menawarkan hadiah atau mengancam sertan mencuci otak mereka.

Sebuah adegan yang diambil dari sebuah video ISIS yang konon memperlihatkan seorang anak yang direkrut oleh kelompok teroris Takfiri, memenggal kepala seorang perwira Suriah.

Anak-anak menjalani pelatihan militer, dan diberi indoktrinasi garis keras setelah mereka direkrut.
Kekerasan telah melanda bagian utara dan barat Irak sejak ISIS meluncurkan serangan teror mematikannya pada bulan Juni 2014, dan menguasai beberapa di wilayah Irak.

Kelompok teroris ISIS terkenal akan kebiadaban, dan kekejamannya serta tindakan asusila. Militan dituduh melakukan pelanggaran HAM berat dan kejahatan perang di wilayah yang mereka kuasai di Suriah, Irak, dan Libya. []

(MahdiNews/ABNS)

Turki Kirim Jet Tempur ke Perbatasan Suriah

Jet Tempur Turki

Jet tempur Turki telah meluncurkan ke perbatasan Suriah setelah seorang tentara tewas dan sejumlah lainnya luka-luka di daerah Kilis akibat tembakan yang datang dari arah perbatasan Suriah, media Turki mengatakan.

Kantor berita Turki Anadolu melaporkan kejadian lintas batas pada Kamis (23/7/15), menambahkan bahwa tembakan berasal dari daerah yang dikontrol oleh kelompok teror Takfiri ISIS di negara tetangga Suriah.
Sedikitnya empat tentara Turki juga terluka dalam tembakan lintas-perbatasan, kantor berita Turki, Dogan melaporkan.

Menyusul insiden mematikan, bentrokan meletus antara pasukan militer Turki dan gerilyawan ISIS, dengan tank Turki menembaki sasaran-ISIS di dataran Suriah, menurut saluran NTV nasional Turki.

Menurut NTV, satu militan ISIS tewas dalam baku tembak, antara angkatan bersenjata Turki dan teroris Takfiri di Suriah sejauh ini.

Sementara itu, media lokal melaporkan bahwa Turki telah mengirimkan jet tempur F-16 dari pangkalan mereka di provinsi Diyarbakir ke perbatasan Suriah setelah baku tembak di sana.

Sebelumnya, seorang polisi Turki ditembak mati dan satu lagi terluka parah oleh orang bersenjata di kota yang didominasi Kurdi di Diyarbakir menyusul kejadian serupa sehari sebelumnya.

Polisi Turki memeriksa tempat kejadian setelah serangan terhadap tentara Turki di pusat Diyarbakir pada 23 Juli 2015. (Foto: AFP)

  Serangan mematikan itu terjadi pada Kamis disaat petugas polisi sedang melakukan pemeriksaan lalu lintas rutin di tenggara kota Diyarbakir, hanya sehari setelah dua petugas polisi lainnya ditemukan ditembak mati di provinsi tenggara Sanliurfa.

Sayap militer Turki Partai Buruh Kurdistan (PKK), Pertahanan Angkatan Rakyat (HPG), mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan dua polisi Turki, mengatakan petugas keamanan bekerja sama dengan kelompok Takfiri ISIS beroperasi di negara tetangga Suriah.

HPG mengatakan pembunuhan menyusul pembalasan terhadap pemboman teroris 20 Juli di kota Suruc di perbatasan dengan Suriah yang menewaskan 32 orang, sebagian besar aktivis muda.

Pelayat menyaksikan polisi Turki membawa peti mati polisi Feyyaz Yumusak dan Okan Acar selama prosesi pemakaman di Sanliurfa, Turki tenggara, 23 Juli 2015. (Foto: AFP)

  Ankara mengumumkan Kamis penangkapan tiga tersangka sehubungan dengan pembunuhan dua petugas polisi pada Rabu.

Sementara itu, laporan lain mengatakan sebelumnya pada hari itu kelompok lain militan, bersekutu dengan PKK, telah menembak mati di Istanbul diduga seorang anggota kelompok teror Takfiri ISIS yang telah berjuang di Suriah.

Pria, yang diidentifikasi sebagai Mursel Gul, dibunuh Selasa, laporan media lokal, Kamis, menambahkan bahwa Gerakan Patriotik Revolusioner Pemuda (YDG-H), sayap pemuda dari PKK, mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan YDG-H menegaskan kembali bahwa dugaan unsur ISIS datang ke Istanbul tujuh bulan lalu untuk perawatan medis setelah terluka saat berperang melawan Kurdi di kota Suriah utara Kobane.
“Kami akan melanjutkan operasi melawan kelompok IS (ISIS ) dan telah mengidentifikasi mereka dan akan melaksanakan serta menghukum mereka,” katanya. “pembunuhan di Suruc akan ditindak.”

Laporan datang di tengah ketegangan di Turki setelah serangan bom 20 Juli di Suruc, yang dilaporkan diklaim oleh ISIS.

Para pejabat Turki telah mengkonfirmasi seorang pria Turki 20 tahun terkait dengan ISIS yang melakukan pemboman di Suruc. Laporan media pembom mahasiswa sebagai Seyh Abdurrahman Alagoz dari Adiyaman di Turki tenggara.

Turki telah meningkatkan keamanan di perbatasan dengan Suriah setelah terjadinya pemboman Suruc dan serangan terakhir terhadap pasukan keamanan.

Pelayat membawa peti mati untuk pemakaman korban serangan bom dua hari sebelumnya di kota Turki selatan Suruc, pada 22 Juli 2015 di distrik Gazi di Istanbul.
 
Ledakan Suruc menargetkan puluhan orang dari kelompok pro-Kurdi yang disebut Sosialis Pemuda Asosiasi Federasi (SGDF), yang sedang berkumpul di Pusat Kebudayaan Suruh di Kota Amara sebelum perjalanan mereka ke kota utara Suriah Kobani, yang dikenal sebagai Ain al-Arab dalam bahasa Arab, untuk membantu merestrukturisasi kota.

Serangan meningkatkan ketegangan antara Turki dengan minoritas Kurdi, yang kecewa dengan kegagalan pemerintah untuk mendukung pasukan Kurdi yang memerangi teroris Takfiri di dalam wilayah Suriah.

Ankara telah banyak dituding sebagai negara-sponsor utama dari teror berdarah ISIS di seluruh tetangga Suriah, membantu senjata dan dukungan logistik untuk para militan ekstremis bekerjasama dengan sekutu Barat dan regional.

(MahdiNews/ABNS)

Anak Erdogan Berpose Bersama Militan ISIS


Baru-baru ini, tersebar sebuah foto anak Erdogan, Perdana Menteri Turki, bersama para militan kelompok teroris ISIS.
 
Menurut koran Jomhuri-e Eslami, foto-foto itu diunggah dan disebarluaskan oleh media-media maya Turki kemarin.

Menurut koran tersebut, bukti-bukti ini menunjukkan kebohongan klaim Erdogan bahwa ia sama sekali tidak memiliki hubungan dengan kelompok teroris ISIS.

Dalam pada itu, sumber-sumber media etnis Kurdi Suriah menegaskan kerja sama erat antara Turki dan ISIS untuk melakukan serangan-serangan udara ke beberapa titik di Suriah.

Penyebaran foto anak Erdogan yang bernama Bilal bersama dua orang dari pemimpin ISIS ini telah mendongkrak posisi para penentang politik Erdogan.

(Shabestan/ABNS)

Turki Tahan 21 Orang karena Diduga Hendak Gabung ISIS

Polisi Turki menahan 21 orang yang diduga hendak bergabung dengan ISIS. | (AP) 

Polisi Turki menggelar razia pada Jumat (10/7/2015) dan menahan 21 orang karena diduga hendak bergabung dengan ISIS. Dari 21 orang yang ditahan, tiga di antaranya warga asing.

Otoritas Turki percaya ke-21 orang yangditahan itu berencana menyeberang ke Suriah untuk berperang bersama kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Mereka diduga akan memerangi pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad dan pasukan oposisi Suriah pro-Barat.

Di bawah tekanan dari anggota NATO, Turki telah meningkatkan upaya untuk mencegah militan asing menyeberang ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu mengatakan, konflik Suriah telah menimbulkan ancaman besar bagi Turki.

Menurutnya, ribuan orang asing yang berada di Turki telah dilarang memasuki perbatasan Suriah karena alasan keamanan. Para pejabat di Departemen Kontra-Terorisme Kepolisian Turki di Istanbul menolak berkomentar atas penahanan 21 orang itu.

“Pihak berwenang menyita senapan untuk berburu dan amunisi dalam operasi fajar di Istanbul dan kota terdekat, Kocaeli, Sanliurfa dan Mersin, yang berada di Turki selatan dekat perbatasan Suriah,” tulis kantor berita Anadolu.

(mas/sindonews/ABNS)

Turki Tangkap 45 Warga Asing yang Hendak Gabung ISIS

Penangkapan ke-45 orang itu merupakan hasil dari operasi yang digelar otoritas Turki di wilayah perbatasan dengan Suriah dalam kurun waktu tiga hari terakhir. (Al Arabiya) 

Otoritas keamanan Turki dilaporkan menangkap setidaknya 45 warga asing yang hendak menyeberang ke Suriah. Ke-45 warga asing itu diduga akan menyeberang ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

Melansir Al Arabiya pada Senin (13/7/2015), penangkapan ke-45 orang itu merupakan hasil dari operasi yang digelar otoritas Turki di wilayah perbatasan dengan Suriah dalam kurun waktu tiga hari terakhir.

Menurut laporan media Turki, Dogan, disebutkan bahwa penangkapan terbesar terjadi pada kemarin sore. Dimana setidaknya 25 orang warga negara asing, terutama warga Tajikistan, ditangkap di stasiun bus Gaziantep, yang memang merupakan salah satu pintu untuk bisa memasuki Suriah.

Masih berdasarkan laporan Dogan, dalam operasi yang berjalan sejak Jumat tersebut, tidak jarang otoritas Turki menemukan warga asing tersebut turut membawa keluarga mereka, termasuk anak-anak saat mencoba menyeberang ke Suriah.

Namun, sayangnya sejauh ini pemerintah Turki belum memberikan pernyataan resmi mengenai penangkapan ke-45 orang tersebut

Turki, khususnya Gaziantep dan Yordania memang menjadi salah satu wilayah yang kerap digunakan warga asing untuk menyebrang ke Suriah dan bergabung dengan ISIS. Hal ini disebabkan karena kedua negara itu sudah memberlakukan visa on arrival, dimana setiap orang bisa langsung mengurus visa di bandara tempat mereka mendarat.

(esn/sindonews/ABNS)

Ajakan Revolusi Melawan ISIS di Al-Anbar


Suku dan etnis-etnis yang eksis di Iraq kemarin mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menggelar revolusi melawan kelompok teroris ISIS. Setelah ajakan ini tersebar luas, Shalah Pasya penguasa daerah ISIS di Kabisah, al-Anbar, tewas bersama tiga orang pengikutnya dalam sebuah pertempuran bersenjata.
 
Menurut sebuah sumber yang enggan disebut namanya, suku-suku Iraq menyerang rumah Shalah Pasya dan terjadi pertempuran sengit dengan para pengawalnya. Dalam pertempuran ini, ia tewas bersama tiga pengikutnya.

Menurut penuturan pihak kepolisian al-Anbar, istri Shalah Pasya melarikan diri ke daerah yang tidak diketahui dan para militan ISIS sedang mencarinya. Istri Pasya berkebangsaan Suriah.

Operasi militer Iraq untuk membebaskan Propinsi al-Anbar dari cengkeraman ISIS masih berlanjut dengan bantuan suku-suku yang eksis di Iraq. Sebagian suku Iraq telah membentuk sebuah pasukan khusus untuk melakukan serangan-serangan militer terhadap kelompok teroris ISIS.

(Shabestan/ABNS)

Putri Erdogan Rawat Militan Takfiri ISIS yang Cedera di Rumah Sakit Rahasia

Sumeyye Erdogan, putri Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

Putri Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menjalankan rumah sakit “rahasia” tempat para militan Takfiri ISIS yang terluka mendapat perawatan, seorang perawat mengatakan.

Perawat, yang berbicara dengan syarat anonim, mengungkapkan bahwa rumah sakit militer rahasia, yang dipimpin oleh Sumeyye Erdogan, terletak di kota Sanliurfa tenggara Turki, Global Research, lembaga penelitian dan media independen, melaporkan.

Perawat berusia 34 tahun itu mengungkapkan bahwa rumah sakit melayani perawatan medis untuk militan Takfiri yang terluka yang dibawa dari Suriah.

Perawat lebih lanjut mengatakan dia telah bekerja di rumah sakit selama tujuh minggu, menambahkan, “Hampir setiap hari beberapa truk militer Turki membawa puluhan militan ISIS terluka parah, ke rumah sakit rahasia kami.”
“Kami harus mempersiapkan kamar operasi dan dokter untuk membantu sesuai prosedur,” tambahnya.

“Saya diberi gaji rendah $ 7.500, tetapi mereka tidak mengetahui agama saya. Sebenarnya saya penganut Alawi dan sejak Erdogan menjadi kepala negara, sistemnya mengabaikan minoritas Alawi, “tambah perawat.
Akibat sikap pemerintah Turki pada keyakinannya menjadi alasan ia meninggalkan rumah sakit.

Perawat mengatakan bahwa ia telah melihat putri Erdogan beberapa kali di lokasi rumah sakit sebelum keputusannya untuk meninggalkan pusat pelayanan medis itu.

Perawat itu juga menyesali setelah ia bergabung dengan rumah sakit itu dan mengatakan dia sekarang takut ditangkap oleh polisi dan intelejen Turki.

Putri Erdogan sebelumnya telah mengumumkan rencananya untuk melakukan kunjungan ke kota Mosul di Irak, yang saat ini berada dalam pengepungan kelompok Takfiri ISIS, untuk membantu militan di kota. Irak telah dilanda aksi terorisme oleh kelompok Takfiri sejak pada Juni 2014.

Pemerintah Erdogan telah menjadi salah satu pendukung utama kelompok teroris melawan pemerintah Assad sejak 2011, dengan laporan mengatakan bahwa Ankara aktif melatih dan mempersenjatai militan di Suriah dan memfasilitasi perjalanan yang aman bagi teroris ke negara itu.

Pada tanggal 12 Juni, surat kabar Zaman Turki juga mengungkapkan bahwa Ankara memungkinkan teroris ISIS untuk bebas berjalan di jalan-jalan di daerah perbatasan Akcakale di Sanliurfa.
(MahdiNews/ABNS)

Takfiri Remaja ISIS Penggal Tentara Suriah dalam Video Baru

Sebuah adegan yang diambil dari dugaan sebuah video ISIS memperlihatkan seorang anak yang direkrut oleh kelompok teroris Takfiri, memenggal kepala seorang tentara Suriah.

Kelompok teroris Takfiri ISIS telah merilis sebuah video baru yang memperlihatkan seorang remaja yang direkrutnya memenggal kepala seorang tentara Suriah.

Rekaman, diterima oleh badan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Jumat (17/7/15), memperlihatkan seorang remaja yang usianya tidak bisa dikonfirmasi, dengan pisau ditanganya menduduki tentara Suriah yang berlutut disampingnya.

Dalam video tersebut, tentara itu mengakui bahwa ia ditawan oleh kelompok ISIS ketika ia berada di Istana al-Heer di dekat kota kuno Palmyra, di provinsi Homs tengah. Kemudian, didampingi teroris dewasa, yang berada didepan remaja itu, membawa kamera dan mengancam penonton.

“Tujuan kami bukan hanya Palmyra atau Homs atau Damaskus tetapi tujuan kami adalah untuk menaklukkan al-Quds (Yerusalem) dan Roma, insya Allah.”

Kemudian, remaja yang mengenakan ikat kepala hitam itu dengan dibantu para teroris dewasa, memaksa tawanan berbaring di bawahnya sehingga remaja itu bisa menarik kepala tentara itu dan menyembelih kepalanya dengan pisau kecil.

Setelah pemenggalan kepala tentara itu, ia memegang kepala korbannya meniru pose yang biasa dilakukan oleh anggota ISIS dalam ritual pemenggalan yang mengerikan.

Teroris dewasa menyebut anak itu dengan sebutan “anak Khilafah”, yang diyakini telah menjalani pelatihan militer, dan diberi indoktrinasi garis keras setelah mereka direkrut.

Sebuah adegan yang diambil dari video yang berjudul “Al-Farouq Institut Cubs” diklaim memperlihatkan pelatihan anak di kamp pelatihan anak-anak.

Insiden mengerikan itu menegaskan laporan tahun 2.014 oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB bahwa kelompok teror “telah mendirikan kamp-kamp pelatihan untuk merekrut anak-anak dijadikan teroris bersenjata dengan kedok pendidikan.”

“Di kamp, itu anak-anak di latihan dengan senjata dan menerima pendidikan agama … Adanya kamp tersebut tampaknya menunjukkan bahwa ISIS secara sistematis memberikan pelatihan militer untuk anak-anak,” terbaca dalam laporan itu.

Kelompok teroris ISIS sangat terkenak dengan kebiadaban, kekejaman dan keji-kejian, serta tindakan asusilanya. Para militan dituduh melakukan pelanggaran HAM berat dan melakukan kejahatan perang di wilayah yang mereka kuasai di Suriah, Irak, dan Libya.

Konflik di Suriah yang dimulai pada bulan Maret 2011, dilaporkan telah menewaskan lebih dari 230.000 jiwa.

Kekerasan juga telah memaksa lebih dari 3,8 juta warga Suriah mengungsi ke negara-negara tetangganya, sementara lebih dari 7,2 juta lainnya telah mengungsi di dalam Suriah, menurut PBB.
(Mahdi News/ABNS)

Karangploso Malang Tempat Pendidikan Gerakan ISIS


Riduansyah dan kawan-kawan yang tertangkap tersebut berasal dari Sulawesi dan Kalimantan. Mereka dilatih selama 1-3 tahun di desa Tegalgondo sebelum diberangkatkan ke Suriah.
 
Simpatisan ISIS nampaknya tumbuh sumbur di kabupaten Malang, Jawa Timur. Bukan hanya sekedar menjaring simpatisan ISIS bahkan menjadikan kawasan itu sebagai salah satu tempat pendidikan pengikut gerakan Takfiri.

Menukil laporan Radar Malang cetak, pada Sabtu, 16/05/15, mereka dilatih dan diberi pengetahuan sebelum diberangkatkan ke Suriah. Masih menurut Radar Malang, simpatisan ISIS dari seluruh Indonesia sebelum diberangkatkan ke Suriah mendapatkan pendidikan di pondok Qurani Jundullah.

Pondok ini lokasinya berada di belakang kampus III Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), tepatnya berada di dusun Gondang, desa Tegal Gondo, Kecamatan Karang Ploso.

Terbongkarnya tempat pendidikan ISIS diketahui setelah tertangkapnya rombongan Muhammad Riduansyah di bandara Juanda pada kamis 14/05/15 lalu, yang merupakan buronan badan intelijen negara (BIN) dan 5 orang lainnya yang berencana terbang ke malaysia menuju Turki, dan selanjutnya menuju ke Suriah.

Riduansyah dan kawan-kawan yang tertangkap tersebut berasal dari Sulawesi dan Kalimantan. Mereka dilatih selama 1-3 tahun di desa Tegalgondo sebelum diberangkatkan ke Suriah.

Setelah terbongkar,  papan nama pondok Jundullah sudah tidak terpasang lagi di depan pintu gerbang pondok. Penduduk setempat mengaku tidak tahu menahu tentang aktivitas pondok tersebut, karena selama ini memang tertutup untuk umum dan tidak semua orang bisa masuk ke pondok Qurani Jundullah.
(Islam Times/Shabestan/ABNS)

Anggota Polres Batanghari Ikut ISIS dan Tewas di Suriah, Kapolri Akan Cek

Badrodin Haiti 

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengaku akan mengecek keberadaan anggotanya, Brigadir S yang bertugas di Polres Batanghari. Di mana anggota itu dikabarkan bergabung dengan ISIS dan tewas terkena bom di Suriah.

Sebenarnya kabar soal hilangnya Brigadir S dan diduga bergabung ke ISIS sudah ramai ‎dibicarakan pada beberapa bulan silam. Sayangnya pihak kepolisian menutup rapat informasi itu.

"Itu kan baru informasi, saya akan cek kepastiannya," kata Kapolri, Rabu (1/7/2015) di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

‎Diutarakan Badrodin, memang Brigadir S sudah meninggalkan tugas selama berbulan-bulan, kemudian Brigadir S pamit kepada istrinya ia akan pergi ke Medan, ke rumah orangtuanya di daerah Binjai.

Bahkan Brigadir S juga menulis wasiat menyatakan hartanya akan dihibahkan ke anaknya serta ia menceraikan sang istri. ‎ Setelah diselidiki ke orangtuanya, ternyata Brigadir S berangkat ke Malaysia. Dia juga sudah mengundurkan diri dari kepolisian.

"Kami masih berharap dia di Malaysia tapi ternyata informasi terakhir dia gabung dengan ISIS di suriyah dan kami dapat kabar dia meninggal. Ini yang akan dicek," tutur Badrodin.

‎Ditanya soal apakah kepolisian menawarkan sejumlah uang pada Brigadir S agar tidak gabung ke ISIS, hal itu dibantah Badrodin..


Untuk diketahui pada Selasa (30/6/2015) kemarin Polres Batanghari buka suara. Ternyata Polres Batanghari sudah tiga kali mengirim daftar pencarian prajurit (DPP) terkait menghilangnya Brigadir S, sejak Maret 2015. Namun hingga kini keberadaan brigadir itu belum diketahui.

"Kami sudah minta saran ke Bidang Hukum untuk menggelar Komisi Etik karena dia sudah meninggalkan tugas tanpa izin," kata Kapolres Batanghari, AKBP Hery Widagdo.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Almansyah, saat dikonfirmasi mengatakan belum mengetahui kepastian terkait tewasnya Brigaidr S.

"Saya tidak tahu soal apakah Brigadir S bergabung dengan ISIS atau tidak. Apalagi soal kabar meninggal dunia," ucap Alamansyah.

Dia menyebut sampai kini masih mencari anggota Polri itu. "Sampai saat ini kita masih melakukan pencarian terhadap keberadaan Brigadir S," kata Almansyah.

Soal keterlibatan Brigadir Syahputra dengan ISIS, Almansyah tak mau banyak berkomentar. Menurutnya, jika memang ada yang sudah menyatakan keterlibatan anggota Polri itu dengan ISIS, tak bisa dipercaya begitu saja.

"Bisa saja fotonya ditempel di situs tersebut," ujarnya.

Pada informasi pada situs Azzammedia dinyatakan, Brigadir S adalah Syahputra yang berasal dari Medan dan berganti nama menjadi Abu Azzayn al Indunisiy.

(Azzammedia/tribunnews.com/ABNS)

Terkait Berita: