Setidaknya dua tentara Turki tewas dan 24 lainnya
luka-luka ketika militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) menabrakan
sebuah kendaraan bermuatan bom ke kantor polisi militer di provinsi Agri
di timur Turki.
Anggota PKK menggunakan dua ton bahan peledak untuk menyerang stasiun di jalan raya dekat kota Dogubayazit, yang terletak 1.200 kilometer (750 mil) timur ibukota, Ankara, Minggu (2/8/15), kata kantor gubernur setempat dalam sebuah pernyataan.
Tentara yang terluka diangkut ke rumah sakit terdekat untuk menerima perawatan medis; Namun, tidak ada laporan tentang kondisinya.
PKK telah meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan Turki setelah militer Turki membom posisi mereka di Irak utara.
Sebelumnya, seorang tentara Turki tewas dan empat lainnya luka-luka ketika sebuah ledakan menyerang konvoi mereka di sebuah jalan di distrik Midyat di provinsi Mardin tenggara Turki, kantor berita Anadolu melaporkan. Serangan ini menyalahkan PKK.
Perkembangan itu terjadi sehari setelah ledakan ranjau darat lainnya menewaskan seorang letnan Turki dan melukai dua tentara di jalan raya Erzurum-Kars pada Sabtu. Serangan itu juga diyakini telah dilakukan oleh anggota PKK.
Pada tanggal 31 Juli, dua polisi Turki tewas dalam serangan senjata di markas polisi di wilayah Adana selatan Turki.
Milisi PKK menembaki markas polisi di kota Pozanti, yang terletak 322 kilometer timur Ankara, memicu pertempuran sengit yang menewaskan dua polisi serta dua militan.
Anadolu melaporkan pada hari Sabtu bahwa pemboman udara selama seminggu terhadap posisi PKK di wilayah semi-otonom Kurdistan di Irak utara telah menewaskan sekitar 260 militan dan melukai antara 380 dan 400 orang lain.
Laporan lebih lanjut mencatat bahwa Nurettin Demirtas, wakil pemimpin pro-Partai Demokratik Rakyat Kurdi (HDP), dan Selahattin Demirtas, adalah di antara anggota PKK yang terluka.
Turki baru-baru ini meluncurkan serangan udara yang diklaim target ISIS di Suriah serta posisi PKK di Irak, setelah serangan bom mematikan yang dikaitkan dengan Takfiri ISIS menewaskan 32 orang di kota Suruc barat daya Turki, di seberang perbatasan kota Kobani Suriah utara.
Gencatan senjata sudah dilangsungkan sejak 2013 namun dinyatakan tidak berlaku oleh PKK menyusul serangan udara Turki terhadap kelompoknya, mempersempit peluang kedua belah pihak mencapai kesepakatan dalam waktu dekat.
PKK telah berjuang untuk wilayah otonomi Kurdi di Turki sejak tahun 1980-an. Konflik tersebut telah meninggalkan puluhan ribu orang tewas. []
(MahdiNews/ABNS)
Anggota PKK menggunakan dua ton bahan peledak untuk menyerang stasiun di jalan raya dekat kota Dogubayazit, yang terletak 1.200 kilometer (750 mil) timur ibukota, Ankara, Minggu (2/8/15), kata kantor gubernur setempat dalam sebuah pernyataan.
Tentara yang terluka diangkut ke rumah sakit terdekat untuk menerima perawatan medis; Namun, tidak ada laporan tentang kondisinya.
PKK telah meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan Turki setelah militer Turki membom posisi mereka di Irak utara.
Sebelumnya, seorang tentara Turki tewas dan empat lainnya luka-luka ketika sebuah ledakan menyerang konvoi mereka di sebuah jalan di distrik Midyat di provinsi Mardin tenggara Turki, kantor berita Anadolu melaporkan. Serangan ini menyalahkan PKK.
Perkembangan itu terjadi sehari setelah ledakan ranjau darat lainnya menewaskan seorang letnan Turki dan melukai dua tentara di jalan raya Erzurum-Kars pada Sabtu. Serangan itu juga diyakini telah dilakukan oleh anggota PKK.
Pada tanggal 31 Juli, dua polisi Turki tewas dalam serangan senjata di markas polisi di wilayah Adana selatan Turki.
Milisi PKK menembaki markas polisi di kota Pozanti, yang terletak 322 kilometer timur Ankara, memicu pertempuran sengit yang menewaskan dua polisi serta dua militan.
Anadolu melaporkan pada hari Sabtu bahwa pemboman udara selama seminggu terhadap posisi PKK di wilayah semi-otonom Kurdistan di Irak utara telah menewaskan sekitar 260 militan dan melukai antara 380 dan 400 orang lain.
Laporan lebih lanjut mencatat bahwa Nurettin Demirtas, wakil pemimpin pro-Partai Demokratik Rakyat Kurdi (HDP), dan Selahattin Demirtas, adalah di antara anggota PKK yang terluka.
Turki baru-baru ini meluncurkan serangan udara yang diklaim target ISIS di Suriah serta posisi PKK di Irak, setelah serangan bom mematikan yang dikaitkan dengan Takfiri ISIS menewaskan 32 orang di kota Suruc barat daya Turki, di seberang perbatasan kota Kobani Suriah utara.
Gencatan senjata sudah dilangsungkan sejak 2013 namun dinyatakan tidak berlaku oleh PKK menyusul serangan udara Turki terhadap kelompoknya, mempersempit peluang kedua belah pihak mencapai kesepakatan dalam waktu dekat.
PKK telah berjuang untuk wilayah otonomi Kurdi di Turki sejak tahun 1980-an. Konflik tersebut telah meninggalkan puluhan ribu orang tewas. []
(MahdiNews/ABNS)