Daftar Isi Nusantara Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Meluruskan Doa Berbuka Puasa ‘Paling Sahih’

Doa buka puasa apa yang biasanya Anda baca? Jika jawabannya Allâhumma laka shumtu, maka itu sama seperti yang kebanyakan masyarakat baca...

Pesan Rahbar

Showing posts with label Wanita. Show all posts
Showing posts with label Wanita. Show all posts

Kebrutalan ISIS Kembali Terbongkar

Kantor berita Associated Press sempat mewawancarai seorang gadis Yazidi berusia 15 tahun yang berhasil lolos dari sekapan ISIS. Gadis itu kini tinggal di sebuah dusun kecil di luar kota Dahuk, Irak.

Kebrutalan kelompok militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) terhadap kaum hawa kembali terbongkar.

Anggota Sekjen PBB untuk Kejahatan Seksual, Zainab Bangura, membeberkan anggota ISIS kerap menelanjangi tawanan gadisnya dan melakukan tes keperawanan.

Lalu, para gadis tersebut dikirimkan ke tempat pelelangan budak setelah gerilyawan ISIS menyerang desa serta membunuh sanak keluarganya.

ISIS memilih perawan yang paling cantik di antara para wanita yang ditangkap, lalu mengirimnya ke Suriah untuk dijadikan budak seks.

Ilustrasi wanita dari kaum Yazidi

Sadisnya, jika menolak, gadis tersebut akan dibunuh, termasuk salah satunya yang dibakar hidup-hidup karena ogah menjadi budak seks ISIS.

Bangura melanglangbuana ke Suriah, Irak, Turki, Lebanon dan Yordania untuk berbicara dengan wanita--terutama dari minoritas Yazidi--yang menjadi korban kejahatan seksual ISIS.

Tawar menawar sengit biasanya terjadi saat lelang budak, di mana para gadis tersebut dijual dengan kondisi telanjang.

"Pemimpin ISIS adalah yang pertama memilih, lalu kemudian para bawahannya," ujar Bangura seperti dilansir Mirror.

Pemenang lelang biasanya mengambil tiga atau empat gadis, lalu menjualnya kembali setelah mereka bosan.

Para wanita Yazidi

"Kami mendengar, salah seorang gadis diperdagangkan sebanyak 22 kali. Pemimpin ISIS menulis namanya di tangan gadis tersebut. Ini menunjukkan bahwa gadis tersebut adalah properti miliknya," kata Bangura.

Beberapa dari wanita tersebut mengalami depresi karena tidak bisa kabur.

Mereka pun memilih untuk mengakhiri nyawa dengan gantung diri menggunakan selendang.

Perempuan dari etnis Yazidi

Karena itu pula, di sejumlah lokasi, para pemerkosa dari ISIS melarang para wanita tersebut memakai selendang.

Bangura juga bercerita tentang seorang gadis yang dibakar hidup-hidup karena menolak untuk melayani kebutuhan seks brutal para pemiliknya. (*)

(Mirror/tribunnews.com/ABNS)

Untuk Pertama Kalinya ISIS Penggal Dua Wanita Suriah Atas Tuduhan Zina

Militan dari kelompok ISIS menggiring orang-orang yang diduga sebagai warga Kristen Ethiopia di pinggir pantai di Wilayat Barqa, dalam foto yang diambil dari video yang ditampilkan di media sosial, bulan lalu. 

Menurut Tribunnews: Pemenggalan dua wanita di Suriah dikatakan oleh Observatorium HAM Suriah sebagai kali pertama bagi ISIS untuk mengeksekusi wanita melalui cara dipenggal.

"Kelompok ISIS mengeksekusi dua wanita dengan memenggalnya di provinsi Deir Ezzor", ucap Rami Abdel Rahman, kepala observatorium, mengkonfirmasi pemenggalan tersebut.

"Ini adalah pertama kalinya Observatorium ini mendokumentasikan wanita menjadi korban pemenggalan kelompok tersebut," katanya lagi ketika ditemui Selasa (30/6/2015).

Menurut The Hindu, tak hanya kedua wanita itu, para suami mereka pun ikut dipenggal dalam pengeksekusian yang dilakukan di kota Deir al-Zor.

Sebelumnya, ISIS biasanya mengeksekusi wanita melalui cara dirajam sampai meninggal dunia, seperti yang pernah mereka lakukan untuk menghukum sejumlah wanita atas tuduhan zina.

Peristiwa pemenggalan dua wanita di Suriah ini terjadi Minggu (28/6/2015) dan Senin (29/6/2015).

Dilaporkan alasan dari eksekusi tersebut adalah tuduhan praktek perdukunan dan sihir.

Setidaknya sudah 3.000 orang di Suriah menjalani eksekusi dari ISIS sejak kelompok tersebut menduduki Irak dan Suriah, termasuk di antaranya adalah 1.800 warga sipil.

Di bulan Ramadan ini, ISIS juga kerap memberikan sanksi pada warga sipil, bahkan anak-anak, atas tuduhan membatalkan puasanya.


Laporan Liputan islam:  Pendiri sebuah kelompok pengawas perang pada hari Selasa (30/6) menyatakan bahwa kelompok “Islam” garis keras, ISIS, telah menyembelih dua orang wanita di Suriah. Ini adalah pertama kalinya kelompok itu melakukan penyembelihan atas penduduk sipil wanita.

Penyembelihan itu terjadi di wilayah timur provinsi Deir al-Zor pada minggu ini, ungkap Rami Abdulrahman, kepala Observatorium HAM Suriah, yang melacak konflik ini melalui sumber setempat.

“Salah satu wanita tersebut disembelih bersama dengan suaminya di kota Deir al-Zor. Di kota al-Mayadeen menuju tenggara, kelompok tersebut juga menyembelih seorang wanita juga bersama suaminya. Mereka semua dituduh telah melakukan sihir,” ungkap Rami Abdulrahman.

ISIS biasanya selalu menyembelih para pria baik lokal maupun asing, termasuk pejuang musuh, pekerja kemanusiaan, dan wartawan. Orang-orang itu dituduh melanggar interpretasi garis keras hukum ISIS.

Sebelumnya, beberapa kelompok wanita yang diculik dirajam dengan batu hingga mati setelah dituduh berzina dan dakwaan lainnya. Ini adalah pertama kalinya ISIS dilaporkan telah menyembelih penduduk sipil wanita.

“ISIS juga “menyalib” lima orang di al-Mayadeen karena makan di siang hari di bulan puasa Ramadhan,” tambah Observatorium tersebut.

“Mereka digantung terbalik dengan kaki mereka di tembok kota dan anak-anak diperintahkan untuk mengejek mereka sementara mereka menderita,” tambahnya.

Para pakar menyatakan bahwa ISIS menggunakan hukuman-hukuman publik semacam itu dengan tujuan untuk menunjukkan kendalinya atas penduduk lokal melalui paksaan dan ketakutan.

(SFA/LM/JP/Li/tribunnews.com/ABNS)

PBB: ISIS Jual Gadis-gadis demi Sebungkus Rokok


PBB dalam sebuah laporan menyatakan bahwa ISIS menjual gadis-gadis di pasar budak demi sebungkus rokok. Hal itu disampaikan Duta PBB untuk Masalah Kekerasan Seksual Zainab Bangura.
Zainab mengunjungi Irak dan Suriah pada bulan April 2015. Dia selama ini berkerja untuk sebuah rencana aksi guna mengatasi kekerasan seksual mengerikan yang dilancarkan oleh militan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

”Ini adalah perang yang sedang terjadi di tubuh perempuan,” kata Zainab. Dia telah berbicara kepada perempuan dan anak perempuan yang telah melarikan diri dari penyanderaan di sejumlah wilayah yang dikuasai ISIS. Zainab juga telah bertemu dengan para pemimpin agama dan politik lokal.

Tak hanya di Irak dan Suriah, dia juga telah mengunjungi para pengungsi di Turki, Libanon dan Yordania. Menurutnya, para militan ISIS terus menjalankan pasar budak untuk anak perempuan yang mereka culik selama serangan terbaru.

”Mereka menculik dan menculik wanita ketika mereka merebut wilayah. Saya tak ingin menyebut (korban) sebagai pasokan baru, tapi mereka memiliki anak-anak perempuan baru,” kata Zainab, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (9/6/2015).

“Gadis yang dijual untuk sebungkus rokok, atau untuk beberapa ratus atau ribu dolar,” lanjut Zainab. Menurutnya, banyak dari korban adalah warga minoritas Yazidi yang memang jadi target militan ISIS.

”Beberapa diculik, dikurung di kamar. Lebih dari 100 orang dari mereka ada di sebuah rumah kecil dan ditelanjangi. Mereka kemudian dibawa untuk berdiri di depan sekelompok orang yang memutuskan ‘apa Anda layak (atau tidak untuk dibeli)’.”

[Sumber: Sindo News]

Ditolak Kerja karena Jilbab, Kisah Wanita AS Ini Mendunia


Samantha Elauf, nama wanita muda di Amerika Serikat (AS) ini. Dia menjadi pemberitaan media-media dunia setelah dia ditolak kerja oleh peritel busana, Abercrombie & fitch, karena dia mengenakan jilbab. 
 
Samantha lantas mengajukan gugatan ke Mahkamah Agung AS dan menang. Dalam putusannya yang dijatuhkan hari Senin waktu AS, Mahkamah Agung menyatakann bahwa pihak Abercrombie & Fitch bersalah karena menolak Samantha untuk bekerja setelah menyelesakan wawancara kerja.

Topik agama tidak pernah disinggung selama wawancara di toko busana ternama di Oklahoma itu. Tapi, asisten manajer Heather Cooke mengakui bahwa bosnya tidak menerima Samantha karena dia mengenakan jilbab.

Kendati demikian, pengacara untuk toko pakaian membantah bahwa alasan Samantha tidak diterima bekerja karena jilbab. Namun, pakaian yang dia kenakan bertentangan dan berbeda dengan yang dikenakan karyawan pada umumnya.

“Pelamar seharusnya tidak diperbolehkan dan tetap diam. Majikan mengakui bahwa motivasi agama di balik keputusan itu,” tulis New York Times mengutip pernyataan pihak Abercrombie & Fitch di pengadilan Mahkamah Agung.

Terlepas dari bantahan pengacara, pihak Mahkamah Agung menilai apa yang dialami Samantha adalah tindakan diskriminasi. Pihak toko busana itu dianggao melanggar UU Hak Sipil tahun 1964 tentang Anti-Diskriminasi.

Hakim Mahkamah Agung Antonin Scalia, membela Samantha yang mengalami diskriminasi. Terlebih selama wawancara kerja tidak disebutkan persyaratan soal agama.

”Penggugat perlu menunjukkan bahwa hanya (pakaian jilbab) itu kebutuhannya. Dan majikan harusnya memiliki pengetahuan tentang kebutuhannya,” tulis Scalia, yang dilansir Selasa (2/6/2015).

[Sumber: Sindo News]

Dokter gigi ini di perkosa oleh Jahanam Wahabi terrorist ISIS, setelah di perkosa di bunuh




عاجل -----------عاجل
مهم جدا جدا
في مستشفى الرمادي
أحد أمراء داعش
يغتصب ويقتل طبيبة الاسنان
الدكتوره
-----------لمى علوان الدليمي ---------
ياحشدنا المقدس
تركوا أعراضهم عاريه
للشيشان والافغان
وأنتم
ستر من لا---------------------ستر له
يارمادي
الحشد ---------قادم

Sumber: https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=1654990341401580&id=100006718903717

ISIS Perdagangkan Gadis Korban Penculikan


PBB menuduh kelompok militan ISIS memperdagangkan gadis-gadis yang mereka culik. Hal ini diungkapkan oleh Utusan Khusus PBB untuk masalah Kekerasan Seksual di Daerah Konflik Zainab Bangura, pada Kamis 7 Mei 2015.
Klaim Bangura ini merupakan hasil dari misi penyelidikannya di wilayah Suriah, Irak dan beberapa negara lainnya selama April 2015. Dia mengatakan bahwa gadis-gadis itu ditelanjangi dan diperdagangkan dalam sebuah pasar budak.

“Gadis-gadis ditelanjangi dan diperiksa di pasar budak oleh ISIS. Mereka dikelompokkan dan dikirim ke Provinsi Dohuk atau Mosul atau lokasi lainnya untuk dibagikan kepada para pemimpin ISIS,” kata Bangura, seperti dilansir ABNA, Sabtu (9/5/2015).

Dia menyatakan telah mengunjungi Suriah, Turki, Libanon, dan Yordania dari 16 hingga 29 April. Dia mewawancarai gadis-gadis yang berhasil lolos dan bertahan dari penyanderaan dan kekerasan seksual ISIS.

Lebih jauh dia mengatakan, kekerasan seksual telah menjadi sebuah taktik yang dimanfaatkan oleh ISIS untuk mempermalukan serta meneror orang-orang yang menentang ISIS.

“ISIS telah menggunakan kekerasan seksual dan tindakan brutal terhadap perempuan sebagai aspek sentral dalam ideologi mereka, menggunakan hal itu sebagi taktik terorisme untuk mendorong tujuan-tujuan penting mereka,” ujarnya.

Utusan khusus itu mencontohkan kekejaman ISIS terhadap perempuan dengan menceritakan penderitaan seorang gadis yang dipaksa menikahi anggota ISIS sebanyak 20 kali dan dipaksa melakukan operasi untuk mengembalikan keperawanannya setiap kali menikah.

Dewan Keamanan PBB didesak untuk melakukan sesuatu terhadap kekejaman ISIS ini. Dia menekankan kekhawatiran atas anak-anak yang lahir akibat perkosaan. Bangura menyebutkan anak-anak seperti itu akan menjadi seseorang yang tidak memiliki kewarganegaraan dan menjadi lahan subur bagi gerakan ekstremis.

(Source)

Kelompok-kelompok Teroris di Suriah Perbudak Perempuan


Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kekerasan Seksual mengatakan, kelompok-kelompok teroris di Suriah melakukan perbudakan dan jual beli perempuan serta kawin paksa.

Zainab Hawa Bangura mengemukakan hal itu dalam jumpa persnya di markas PBB di New York seperti dilansir IRNA, Ahad (10/5).

Menurut Bangura, selama kunjungan terbarunya ke Suriah yang berlangsung dari tanggal 16-29 April, ia telah mewancarai beberapa wanita Suriah terkait kekerasan kelompok-kelompok teroris di negara Arab ini.

Wakil Ban Ki-moon itu menuturkan, para teroris dalam banyak kasus telah memaksa gadis-gadis di bawah umur  untuk menikah supaya terlibat dengan apa yang mereka sebut sebagai "Jihad Nikah", sementara keluarga gadis-gadis muda itu tidak mampu berbuat apa-apa untuk melindungi anak-anak mereka.

Perempuan di Suriah, kata Bangura, sama seperti perempuan Izadi (Yazidi) di Irak yang menjadi target taktik yang telah diagendakan oleh kelompok-kelompok teroris.

Dalam laporan bulan April, Wakil Sekjen PBB untuk Urusan Kekerasan Seksual  juga mengatakan bahwa kelompok-kelompok teroris seperti ISIS melakukan kekerasan seksual sebagai sebuah taktik untuk menciptakan ketakutan di antara masyarakat. (IRIB Indonesia)

Perempuan-perempuan Kurdi yang Berperang Melawan ISIS

Menurut Kantor Berita ABNA, berikut foto-foto sejumlah perempuan suku Kurdi di Sanjar, bagian utara Irak, yang bahu membahu bersama kaum prianya untuk mencegah masuknya pasukan ISIS di wilayah mereka.





Budak-budak wanita Umar melayani para tamu dengan membuka kerudung penutup kepada mereka, badan mereka mereka bergoyang-goyang dan juga payudara mereka bergoyang-goyang… Kata Umar: Wanita Bagaikan Setan


Sebagaimana kita ketahui bahwa Islam sangat meninggikan harkat dan martabat kaum wanita. Ayat-ayat Al Qur’an pun turun untuk menegaskan pandangan Islam ini… Demikian pula dengan sabda-sabda Nabi saw.

Tetapi bagaimanakah pandanga Umar; Khalifah Rasulullah dan Pemimpin Tertinggi Islam terhadap wanita dan harga dirinya? Apakah ia memandang wanita sebagai makhluk terhormat yang harus dijunjung tinggi dan dihormati harkatnya? Atau sebaliknya, ia memandangnya sebagai SETAN, SI PEMBAWA KESIALAN yang hanya pantas “DITUNGGANGI” untuk melampiaskan nasfu birahi dan setelahnya dicmpakkan sambil menunggu datangnya luapan syahwat untuk di tunggangi langi dan demikian seterusnya… dan bahwa wanita mandul tidak lebih berharga dari likar kusang di pojok rumah kita? Apaakah justeru demikian nilai wanita di mata Sayyidina Umar? Ikuti paloran yang menyajikan data-data akurat di bawah ini!

Dalam Pandangan Sayyidina Umar Wanita Adalah Pendatang Kesialan Belaka!
Untuk meyakinkan kita akan pandangannya itu beliau meriwayatkan sebiah hadis atas nama Nabi saw. seperti diabadikan oleh Abu Daud dalam Sunan-nya,2/232 dan al haitsmai dalam Majma’ az Zawâid-nya,5/104:
Kesialan itu ada pada tiga benda: Tunggangan (unta, kuda dll-pen), tempat tinggal dan wanita.”.

Dalam Pandangan Sayyidina Umar Wanita Adalah Hanya Untuk dijadikan Tempat Pemuas Syahwat Yang Setelahnya Dibuang!
Umar ibn Syubbah –seorang ulama besar Ahlusunnah- meriwayatkan dalam kitab-nya Târîkh al Madînah,3/818:
“Bahwa istri (Sayyidina _pen) Umar menanyakan kepadanya tentang sebab kemarahannya atas seorang dari kerabatnya, ia berkata, ‘Wahai Amirul Mukminin, apa sebab kemarahanmu atas ‘Iyâdh?

Maka Umar berkata membentaknya:

يا عدوةَ اللهِ, و فيمَ أنتِ هذا, و متىَ كنتِ تدخلينَ بيني و بين المسلمين؟! إنما أنتِ لُعْبةٌ يُلْعَبُ بِكِ ثُمَّ تُترَكِيْنَ

Hai musuh Allah! Apa urusanmu dengan masalah ini?! Mulai kapan engkau ikut campur dalam urusanku dengan kaum Muslimin? Engkau tiada lain hanyalah mainan yang dipermainkan, setelah selesai ditingggalkan!”

Kata Nabi Muhammad Saw.: Wanita Bagai Sekuntum Bunga Harum…
Kata Umar: Wanita Bagaikan Setan.
Tidak sedikit sabda Nabi Muhammad saw. yang meninggikan kehormatan dan martabat kaum prempuan, tetapi Ibnu Taimiyah melaporkan pandangan Umar tentang wanita bahwa ia tiad lain hanyalah SETAN yang kita semua harus berlindung dari kejahatannya.

Ibnu Taimiyah melaporkan dalam tafsirnya,2/18:
“Umar mendengar seorang wanita mebacakan syair yang berbunyi:

إنَّ النساءَ رياحينُ خُلِقْنَ لكم *** و كُلُّكُم يشْتهِي شَمَّ الرياحينِ

“Sesungguhnya wanita bagaikan sekuntum bunga harum yang diciptakan untuk kalian (kaum pria)… dan semua kalian pasti menyukai mencium semerbak harum bunya melati.

Maka Umar menyahuti wanita itu sengan melantunkan bait syair juga:

إنَّ النساءَ شياطِينُ خُلِقْن لنا *** نعُوذُ باللهِ مِن شرِّ الشياطِينِ

“Wanita adalah SETAN-SETAN yang diciptakan untuk kita… kami berlindung kepada Allah dari kejahatan SETAN-SETAN”

Sayyidina Umar Memerintah Para Budak Wanitanya Untuk Melayani Tamunya Dengan Busana Seksi
Dalam pandangan Sayyidina, para budak wanita tidak boleh mengenakan busana yang sama dengan kaum wanita muslimat lainnya untuk membedakan mereka dari kaum merdeka bahkan ia memukuli budak wanita yang mengenakan kerudung ppenutup kepala dan rambutnya.

Imam as Sarakhsi (seorang ulama besar Ahlusunnah wal Jama’ah) melaporkan bahwa Dalam kitab Al Mabsûth-nya,9/12:

(و كانت جواريه) يخْدمنَ الضيفان كاشفات الرؤوسِ, مضطربات البدن, مضطربات الثديِ.

“Adalah budak-budak wanita Umar melayani para tamu dengan membuka kerudung penutup kepada mereka, badan mereka mereka berdoyang-goyang dan juga payu dara mereka bergoyang-goyang.”.

Dan adalah Sayyidina Umar jika berniat membeli seorang budak wanita ia memeriksanya dengan memegang-megang dadanya! (baca dalam Badâ’in al Fawâid,5/121).

RAHMAH EL YUNUSIYAH ; Syaikhah Dunia Pendidikan Perempuan

Rahmah-el-yunussiyah.
Negeri Minangkabau terkenal telah melahirkan begitu banyak tokoh utama di negeri ini, baik alim ulama maupun para cendekia. Tidak hanya hanya kaum pria yang menonjol, tapi juga kaum wanitanya. Salah satu tokoh perempuan hebat dari negeri ini adalah Rahmah El-Yunusiyah. Tidak diragukan lagi Rahmah el-Yunusiyah adalah salah satu tokoh wanita hebat yang dimiliki negeri ini. Meskipun tidak diangkat sebagai salah satu pahlawan nasional, tetapi beliau menorehkan sejarah hidupnya denga tinta emas. Perguruan Diniyah Putri Padang Panjang yang tetap eksis hingga hari ini merupakan salah satu bukti perjuangannya. Bahkan beliau adalah perempuan pertama yang mendapat gelar Syaikhah dari Universitas Al-Azhar Mesir. Penganugerahan gelar syaikhah yang diberikan pada tahun 1957 ini dimaksudkan untuk menghormati jasa-jasa beliau dalam bidang pendidikan kaum perempuan.

Rahmah El-Yunusiyah dilahirkan pada hari Jumat 20 Desember 1900 di Bukit Surungan, Padang Panjang, Sumatera Barat. Anak bungsu dari lima bersaudara ini merupakan putri dari pasangan Muhammad Yunus dan Rafiah. Rahmah berasal dari keluarga yang taat beragama. Ayahnya adalah seorang ulama besar yang menjabat sebagai kadi di negeri Pandai Sikat, Padang Panjang. Dia juga seorang haji yang pernah mengenyam pendidikan agama selama empat tahun di Mekkah. Kakak sulungnya, Zainuddin Labay merupakan seorang tokoh pembaharu sistem pendidikan Islam Diniyah School yang didirikan tahun 1915. Zainudin Labay mengusai beberapa bahasa asing yaitu Inggris, Arab, Belanda. Dengan kemahirannya berbahasa asing menyebabkan wawasan Zainuddin sangat luas. Dialah yang menjadi guru, pemberi inspirasi, dan pendorong cita-cita Rahmah el-Yunusiyah.

Meski hanya mengenyam pendidikan dasar selama tiga tahun di Diniyah School, tapi Rahmah El-Yunusiyah memiliki wawasan yang luas. Dia lebih banyak belajar otodidak dan juga belajar langsung kepada kedua kakak laki-lakinya, Zainuddin Labay dan Mohammad Rasyid. Seperti kebanyakan orang Melayu lainnya yang menyeimbangkan antara pendidikan umum dan agama, Rahmah pun intens belajar agama. Pagi hari sekolah di Diniyah School, sore hari mengaji kepada para ulama. Beliau mengaji kepada Haji Abdul Karim Amrullah alias Haji Rasul, ayahanda dari ulama terkenal Buya Hamka. Selain mengaji kepada Haji Rasul, Rahmah juga mengaji kepada Tuanku Mudo Abdul Hamid Hakim, Syekh Abdul Latif Rasyidi, Syekh Mohammad Jamil Jambek dan syekh Daud Rasyidi. Lingkungan relijius dan cendekia seperti inilah yang telah menumbuhkan kepribadian Rahmah.



Rahmah dikenal sebagai sosok yang cerdas, lincah, menyukai hal-hal baru, dan memiliki tekad baja. Jika sudah menginginkan sesuatu, maka tiada seorang pun yang mampu menghalanginya. Karena kecerdasannya, setelah lulus sekolah dia diminta menjadi guru bagi almamaternya. Disela-sela kesibukannya mengajar, dia mengikuti kursus kebidanan di RSU Kayu Taman (1931-1935). Ia juga belajar ilmu kesehatan dan pertolongan pertama pada kecelakaan.

Pada saat itu masih sangat sedikit perempuan yang bersekolah. Paradigma masyarakat Melayu memandang perempuan hanyalah makhluk kelas dua yang tidak perlu bersekolah tingi. Percuma bersekolah jika akhirnya hanya masuk ke dapur. Perempuan masa itu sangat pasif dan belum mampu memberikan kontribusi riil bagi kemajuan agama dan bangsanya. Rahmah sangat prihatin dengan kondisi ini. Ia berpendapat pendidikan sangat penting bagi kaum perempuan. Dengan pendidikan maka kaum perempuan mampu mengangkat harkat dan martabatnya, mampu melahirkan generasi penerus yang berkualitas.

Berangkat dari keprihatinan inilah Rahmah El-Yunusiyah bertekad untuk mendirikan sekolah khusus bagi kaum perempuan. Dibantu oleh kakak sulungnya Zainuddin Labay, akhirnya Rahmah El-Yunisiyah berhasil mewujudkan mimpinya. Pada tanggal 1 November 1923 berdirilah Madrasah Diniyah Li al-Banat.

Bahu membahu dengan Zainuddin Labay, Rahmah mengelola sekolah ini. Awalnya murid sekolah ini hanya 71 orang yang terdiri dari kaum ibu-ibu muda. Bertempat di serambi masjid Pasar Usang, mereka belajar ilmu-ilmu agama dan Bahasa Arab. Seiring berjalannya waktu, murid Rahmah pun bertambah. Akan tetapi baru sepuluh bulan sekolah ini berjalan, Zainuddin Labay dipanggil oleh Alloh SWT, meninggal dalam usia muda. Rahmah sangat terpukul dengan musibah ini. Dia kehilangan seseorang yang selalu membimbing, mengarahkan dan memberi semangat untuk mewujudkan mimpi-mimpinya. Tapi Rahmah pun segera bangkit, tidak larut dalam kedukaan. Dia tetap melanjutkan keberadaan Madrasah Diniyah Li al-Banat bahkan membuat keputusan untuk memberikan pengajaran klasikal lengkap dengan sarananya seperti gedung, meja, bangku, papan tulis, kapur dan sebagainya.

Rahmah berjuang keras untuk mendirikan gedung bagi sekolahnya. Berkat kegigihannya, gedung sekolah itu pun dapat berdiri diatas tanah wakaf dari ibundanya sendiri, Ummu Rafiah. Diatas bangunan sederhana dari bambu berukuran 12 X 7 m inilah kegiatan belajar-mengajar berlangsung setiap hari.

Rahmah El-Yunusiyah selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi lembaga pendidikannya. Dia ingin mendirikan gedung yang layak bagi para muridnya, bukan dari bambu. Akhirnya Rahmah memutuskan untuk mengadakan tour penggalangan dana .

Pada tahun 1927, dia menggalang dana di Aceh dan Sumatera Utara selama tiga bulan. Selain penggalangan dana, tour ini juga bertujuan sebagai ajang study banding bagi para calon guru di Madrasah Diniyah Li al-Banat. Rahmah menghadap para sultan, mempresentasikan visi dan misi sekolahnya. Dia juga mengunjungi sekolah-sekolah ternama pada masa itu. Dari penggalangan dana ini, Rahmah berhasil membangun gedung dan asrama yang mampu menampung 275 murid dari 350 total murid keseluruhan. Selain perbaikan sarana fisik, Rahmah juga mengadakan perbaikan kurikulum. Jika sebelumnya hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama, maka selanjutnya Rahmah memasukan pelajaran umum seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Belanda, menulis latin, berhitung, tata buku, hitung rugi laba, kesehatan, ilmu alam, ilmu tubuh manusia, ilmu bumi, ilmu tumbuhan, ilmu binatang dan menggambar. Sedangkan program ekstra kurikulernya meliputi renang, musik, menganyam, bertenun.

Berkat kegigihannya, lembaga pendidikannya mengalami perkembangan yang sangat pesat. Di tahun 1926 ia membuka kelas Menjesal School. Kelas ini ditujukan bagi para wanita yang belum bisa baca tulis. Kemudian tahun 1934 Rahmah berhasil mendirikan sekolah Taman Kanak Kanak (Freubel School) dan Junior School (setingkat HIS). Ia juga mendirikan Diniyah School Putri tujuh tahun yang terdiri dari tingkat Ibditaiyah selama empat tahun dan tingkat Tsanawiyah selama tiga tahun.

rahmah-el-yunussiyah2Dalam kenyataannya, Rahmah el Yunusiyyah menghadapi problem tenaga pendidik untuk lembaga pendidikan yang dibukanya. Guna memenuhi tuntutan tersebut, ia membuka Kulliyat al Mu’alimat al Islamiyah pada tahun 1937. Kulliyatul Mu’alimat al Islamiyyah ini bertujuan untuk mencetak tenaga guru muslimah profesional. Jangka waktu pendidikannya ditempuh selama tiga tahun. Setahun sebelumnya, yaitu tahun 1936 Rahmah berhasil mendirikan sekolah tenun.

Diniyah School Putri Padang Panjang mendapat tempat di hati masyarakat. Lulusannya sangat diminati. Tidak hanya di Sumatra dan Jawa bahkan hingga masyarakat Malaysia dan Singapura. Rahmah kemudian membuka cabang Diniyah School di beberapa tempat. Ketika ia mengikuti Kongres Perempuan Indonesia mewakili Sumatera Barat di tahun 1935, Rahmah sekaligus membuka cabang di Kwitang dan Tanah Abang. Kemudian di tahun 1950, ia membuka cabang di Jatinegara dan Rawasari.

Rahmah juga berusaha menyempurnakan institusinya dengan cara memiliki lembaga pendidikan setingkat perguruan tinggi. Cita-cita ini terlaksana pada tahun 1967 dengan berdirinya Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Dakwah. Pada tahun 1969. Kedua fakultas ini berubah namanya menjadi Fakultas Dirasah Islamiyyah. Ijazah Sarjananya diakui setara dengan Ijazah Fakultas Ushuluddin Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN).

Dalam mengelola lembaga pendidikannya, Rahmah memilih sikap independen tidak berafiliasi kepada pihak manapun, baik pemerintah maupun partai.Sikap ini terlihat jelas ketika Rahmah menolak subsidi dana pendidikan dari pemerintah kolonial Belanda. Rahmah juga menolak penggabungan sekolah-sekolah Islam di Minangkabau. Dia berpendapat, independensi menyebabkan sekolah bebas untuk berjalan sesuai dengan visi dan misi sendiri, sehingga mampu menghasilkan para pelajar yang cerdas, shalihah dan militan.

Disamping berjuang di bidang pendidikan, Rahmah juga turut berperan aktif dalam organisasi kemasyarakatan. Dia pernah aktif di beberapa organisasi, diantaranya yaitu Serikat Kaum Ibu Sumatera (SKIS), Taman Bacaan, Anggota Daerah Ibu.

Pada masa pendudukan Jepang Rahmah aktif di organisasi Gyu Gun Ko En Kai, Haha no Kai. Sewaktu pecah perang pasifik, Rahmah menjadikan Diniyah School sebagai Rumah Sakit darurat. Kemudian ketika berita proklamasi kemerdekaan belum sampai kepada khalayak ramai, Rahmah adalah orang yang pertama kali mengibarkan bendera merah putih di Sumatera Barat. Sungguh luar biasa keberaniannya. Di era kemerdekaan, Rahmah mengayomi Laskar Sabilillah dan Laskar Hizbulwatan. Ia juga turut mempelopori terbentuknya Tentara Keamanan Rakyat.

Keberhasilannya dalam mengelola Perguruan Diniyyah Putri Padang Panjang mendapat apresiasi tidak hanya dari dalam negeri tapi juga dari luar negeri. Rektor Universitas Al Azhar Mesir, Dr.Syaikh Abdurrahman Taj mengadakan kunjungan ke Perguruan pada tahun 1955. Kemudian beliau mengadopsi sistem pendidikan Perguruan Diniyyah Putri Padang Panjang tersebut ke Universitas Al Azhar yang pada waktu itu belum memiliki pendidikan khusus bagi perempuan.

Rahmah El-Yunusiyyah berhasil mewarnai kurikulum Al-Azhar. Atas jasanya tersebut, Rahmah mendapat gelar Syaikhah dari Universitas Al Azhar pada tahun 1957. Beliaulah wanita pertama yang mendapat gelar syaikhah. Prestasi yang sangat membanggakan bagi Rahmah khususnya dan bagi bangsa Indonesia umumnya.

Rahmah El-Yunusiyyah telah berhasil membuktikan kepada dunia bahwa muslimah Indonesia bukanlah perempuan yang terbelakang. Bahwa muslimah taat bisa berkontribusi bagi agama dan bangsanya. Beliau berhasil mewujudkan cita-citanya karena keyakinannya yang teguh kepada Alloh serta tekadnya yang membaja. Rahmah tutup usia pada tanggal 26 Februari 1969. Meskipun beliau telah tiada tapi semangatnya tetap mengalir hingga hari ini. Kisah hidupnya tetap memberi inspirasi bagi seluruh muslimah Indonesia. Selamat jalan Syaikhah…. perjuanganmu akan selalu kami kenang.




Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?


Saya menggauli (berulang kali) seorang gadis dan saya tahu bahwa ia telah menikah dengan pria lainnya. Apa hukum dari perbuatan ini dan apa yang saya harus lakukan untuk bertaubat?
Jawaban Global
Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan menebus kesalahan-kesalahannya yang telah lalu, maka harapan pengampunan dari sisi Tuhan sangat besar.

Karena itu, apabila Anda menginginkan keselamatan dengan harapan terhadap maaf dan ampunan Ilahi maka segeralah bertaubat. Anda tidak perlu mengabarkan kepada orang lain, cukuplah Anda dan Tuhan Anda yang mengetahui perbuatan tersebut.

Kebanyakan para marja taklid memandang bahwa berzina dengan wanita seperti ini akan menyebabkan keharaman abadi bagi pria yang berzina dengannya.
Jawaban Detil
Berzina dan menjalin hubungan gelap dengan wanita merupakan salah satu keburukan besar sosial yang mengakibatkan banyak kerugian yang tidak dapat ditebus dalam masyarakat. Atas dasar itu, Islam memandangnya sebagai perbuatan haram dan melawannya dengan sengit. Allah Swt dalam al-Qur’an berfirman, Dan janganlah kalian mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.(Qs. Al-Isra [17]:32).

Dalam penjelasan singkat dan padat terdapat tiga poin penting yang disinggung pada ayat ini:
Pertama, tidak disebutkan bahwa Anda jangan berzina, melainkan dinyatakan bahwa jangan mendekat kepada amalan yang memalukan ini. Pernyataan redaksi ini di samping merupakan stressing terhadap kedalaman perbuatan ini juga merupakan isyarat subtil bahwa kontaminasi perbuatan zina biasanya memiliki pendahuluan-pendahuluan sehingga manusia secara perlahan mendekatinya, budaya telanjang, kondisi tanpa hijab, buku-buku berbau porno,  film-film beradegan kekerasan seksual, koran dan majalah, night club masing-masing merupakan pendahuluan bagi perbuatan tercela ini.

Demikian juga, berdua-duaan dengan orang asing (pria dan wanita non-mahram berdua-duaan di satu tempat sepi) merupakan faktor yang dapat menimbulkan was-was sehingga orang terseret untuk melakukan perbuatan zina.

Di samping itu, ketika orang-orang muda meninggalkan lembaga perkawinan, mempersulit tanpa dalil di antara kedua belah mempelai, kesemuanya merupakan faktor-faktor “yang mendekatkan kepada zina” yang dilarang pada ayat di atas dengan satu kalimat singkat. Demikian juga pada riwayat-riwayat Islam masing-masing dari yang disebutkan ini secara terpisah juga dilarang.

Kedua, kalimat “innahu kana fâhisyatan” yang mengandung tiga penegasan (inna, penggunaan bentuk kalimat lampau dan redaksi “fâhisyatan”) semakin menandaskan dosa ini.
Ketiga, kalimat, “sa’a sabila” (perbuatan zina merupakan perbuatan keji dan jalan buruk) menjelaskan kenyataan ini bahwa amalan ini merupakan jalan yang melapangkan keburukan-keburukan lainnya di dalam masyarakat.


Pengaruh Buruk Zina dalam Sabda Para Maksum
Rasulullah Saw bersabda, “Zina mengandung kerugian-kerugian duniawi dan ukhrawi. Kerugian di dunia: hilangnya cahaya dan keindahan manusia, kematian yang dekat, terputusnya rezeki. Adapun kerugian di akhirat, tidak berdaya, mendapatkan kemurkaan Tuhan pada waktu perhitungan dan keabadian dalam neraka.

Diriwayatkan dari Rasulullah Saw yang bersabda, “Tatkala zina telah merajalela maka kematian mendadak juga akan semakin banyak. Janganlah berzina, sehingga istri-istrimu juga tidak ternodai dengan perbuatan zina. Barang siapa yang melanggar kehormatan orang lain maka kehormatannya juga akan dilanggar. Sebagaimana engkau memperlakukan orang engkau akan diperlakukan.”[1]

Imam Ali bin Abi Thalib As dalam sebuah hadis bersabda, “Aku mendengar dari Rasulullah Saw bersabda, “Pada zina terdapat enam efek buruk, tiga bagiannya di dunia dan tiga bagian lainnya di akhirat. Adapun pengaruh buruknya di dunia, pertama, akan mengambil cahaya dan keindahan dari manusia. Memutuskan rezeki, mempercepat kematian manusia. Adapun pengaruh buruknya di akhirat, kemurkaan Tuhan, kesukaran dalam perhitungan dan masuknya ke dalam neraka.”[2]

Ali memandang bahwa meninggalkan perbuatan zina akan menyebabkan kokohnya institusi keluarga dan meninggalkan perbuatan liwat (sodomi) adalah faktor terjaganya generasi manusia.

Dalam sebuah sabda Imam Ridha As telah dinyatakan sebagian keburukan zina di antaranya:
1. Terjadinya pembunuhan dengan pengguguran janin.
2. Kacaunya sistem kekeluargaan dan kekerabatan.
3. Terabaikannya pendidikan anak-anak.
4. Hilangnya warisan.

Karena pengaruh buruk dan jelek lainnya yang membuat Islam sangat mencela perbuatan zina dan memandangnya sebagai dosa besar. Namun apabila manusia melakukan perbuatan buruk ini khususnya berzina dengan wanita bersuami dan kemudian menyesali perbuatan tersebut dengan sebenarnya serta menyatakan taubat dan berjanji tidak akan mengulanginya maka jalan dan pintu taubat akan terbuka lebar baginya.
Al-Qur’an dalam mencirikan ‘ibadurrahman (hamba-hamba sejati Tuhan), salah satu ciri mereka adalah tidak melakukan perbuatan zina. Firman Tuhan, Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah, tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina; barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia menerima siksa yang sangat pedih, akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertobat, beriman, dan mengerjakan amal saleh; maka Allah akan mengganti kejahatan mereka dengan kebaikan, dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang; . dan orang yang bertobat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia kembali kepada Allah dengan sebenarnya. (Qs. Al-Furqan [25]:68-71).

Pada ayat lainnya, Al-Qur’an memperkenalkan orang-orang bertakwa, Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Balasan mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal. (Qs. Ali Imran [3]:135-136).

Disebutkan dalam sebuah riwayat muktabar, “Seorang pemuda menangis dan bersedih hati datang ke hadirat Rasulullah Saw dan berkata bahwa ia takut kepada kemurkaan Tuhan.
Rasulullah Saw bersabda, “Apakah engkau telah melakukan syirik?” Jawabnya, “Tidak.”
Sabdanya, “Apakah engkau telah menumpahkan darah seseorang yang tidak berdosa?”
Katanya, “Tidak.”
Sabdanya, “Allah Swt akan mengampuni dosamu berapa pun besarnya.”
Katanya, “Dosaku lebih besar dari langi dan bumi, arasy dan kursi Tuhan.”
Sabdanya, “Apakah dosamu lebih besar dari Tuhan?” Katanya, “Tidak, Allah Swt lebih besar dari segalanya.”

Sabdanya, “Pergilah (Bertobatlah) sesungguhnya Allah Swt Mahabesar dan mengampuni dosa besar.” Kemudian Rasulullah Saw bersabda lagi, “Katakanlah sebenarnya dosa apa yang telah kau lakukan?”
Katanya, “Wahai Rasulullah Saw, saya merasa malu mengatakannya kepada Anda.”

Sabdanya, “Ayo katakanlah apa yang telah kau lakukan?” Katanya, “Tujuh tahun saya membongkar kuburan dan mengambil kafan orang-orang mati hingga suatu hari tatkala saya membongkar kubur dan mendapatkan jasad seorang putri dari kaum Anshar kemudian saya telanjangi lalu hawa nafsu menguasai diriku…. (kemudian pemuda itu menjelaskan apa yang dilakukannya).. Ketika ucapan pemuda itu sampai di sini Rasulullah Saw bersedih luar biasa dan bersabda, “Keluarkanlah orang fasik ini dan berpaling kepada pemuda itu dan bersabda, “Alangkah dekatnya engkau kepada neraka?” Pemuda itu keluar dan menangis sejadi-jadinya, mengalihkan pandangannya ke sahara dan berkata, “Wahai Tuhan Muhammad! Apabila Engkau menerima taubatku maka kabarkanlah kepada Rasul-Mu dan apabila tidak demikian maka turunkanlah api dari langit dan membakarku serta melepaskanku dari azab akhirat. (Setelah itu) Di sinilah utusan wahyu Ilahi turun kepada Rasulullah Saw dan membacakan ayat, “Qul Yaa Ibâdiyalladzi asrafû…” bagi Rasulullah Saw.[3]  

Katakanlah (Wahai Rasul), “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Qs. Al-Isra [17]:53)

Dengan demikian apabila Anda menginginkan keselamatan dengan harapan terhadap ampunan dan maaf ilahi maka segeralah bertaubat.  Anda tidak perlu harus mengabarkan orang lain atas apa yang terjadi. Cukup Anda dan Tuhan Andalah yang tahu apa yang telah Anda lakukan.

Sesuai dengan pandangan (fatwa) kebanyakan marja agung taklid yang memfatwakan keharaman abadi bagi wanita ini untuk menikah dengan orang yang telah berzina dengannya. Dan bahkan apabila wanita tersebut telah menerima talak dari suaminya, pria yang sebelumnnya berzina dengannya tidak dapat menikah dengannya (selamanya).[4]


[1]. Silahkan lihat, Tafsir Nur, Muhsin Qira’ati, jil. 8, hal. 193, Cetakan Kesebelas, Intisyarat Markaz Farhanggi Darsha-ye Qur’an, Teheran, 1383.  
[2]. Tafsir Nemune, Makarim Syirazi, jil. 12, hal. 102, Cetakan Pertama, Intisyarat-e Dar al-Kutub al-Islamiyah, Teheran, 1373.  
[3]. Ibid, jil. 19, hal. 507.  
[4]. Taudhi al-Masâil (al-Muhassyâ li al-Imâm Khomeini), jil. 2, hal. 471. Masalah 2403, 2402, 2401. 

Menonton film-film porno dengan maksud mempelajarinya guna memuaskan pasangan pada malam pertama


Apakah boleh menonton film-film porno dengan maksud mempelajarinya guna memuaskan pasangan pada malam pertama?
Pertanyaan:
Apakah dosa orang yang menonton film porno dengan maskud dapat memasuki malam pertama dengan lebih siap? Apakah amalan-amalan yang dilakukan dalam film berseberangan dengan amalan-amalan yang dianjurkan dalam Islam? Apakah bermasalah saya menonton film atau foto porno yang hanya memancing syahwat saya dan apakah saya harus mandi wajib?
Jawaban Global:
Malam pertama atau yang disebut sebagai zafâf adalah malam ketika dua pasangan yang telah dikat oleh hubungan suami-istri tidur seranjang dan sepembaringan untuk pertama kalinya.  Malam ini merupakan malam yang sangat penting dan penuh berkah serta banyak menyisakan pengaruh pada kehidupan dan masa depan kedua pasangan. Karena itu, sebaiknya kedua pasangan suami-istri mempelajari adab-adab yang sesuai dengan tradisi Islam dan apa yang disebutkan pada sebagian riwayat dan sebagian literatur Islam. Kedua pasangan yang baru saja melepas masa lajangnya ini harus sedapat mungkin menghindari dosa dan maksiat untuk melaksanakan amalan-amalan pada malam istimewa ini seperti menonton film-film porno dengan dalih ingin mempelajari praktik-praktik yang harus dilakukan pada malam ini.

Amat sering terjadi akibat dari menonton film-film seperti ini banyak orang terjerat perangkap setan sehingga terjadi penyimpangan pada mereka dan juga pada keluarga.

Imam Khamenei dalam menjawab pertanyaan, “Apa hukumnya menonton film-film yang mengajarkan tata cara menggauli istri yang sedang hamil bagi suami, supaya mereka tidak terjerembab dalam perbutan haram (lainnya)? Jawabnya, “Tidak dibenarkan menonton film-film seperti ini karena senantiasa disertai dengan pandangan penuh syahwat dan membangkitkan birahi.”[1]

Demikian juga dalam menjawab pertanyaan, “Apakah menonton film-film yang membangkitkan syahwat dibolehkan bagi pria yang telah beristri?” Imam Khameni menjawab, “Tidak dibolehkan apabila mereka  menonton dengan tujuan untuk mengundang syahwat atau membangkitkan birahi mereka.”[2]

Karena itu, menonton film-film seperti ini bahkan dengan dalih ingin memperlajari bagiamana melewati malam pertama (zafâf) dan orang yang menonton juga tidak akan melakukan dosa tetap tidak dibolehkan karena menonton film-film seperti ini selalu disertai dengan pandangan penuh syahwat. Lain halnya bagi bagi orang-orang yang cacat pikiran dan orang-orang yang termasuk terbelakang dari sisi akal sehat dan jasmaninya dan mereka hanya dapat mengetahui bagaimana menggauli pasangan dengan cara seperti ini.

Adapun jawaban Ayatullah Mahdi Hadawi (Semoga Allah Swt Melanggengkan Keberkahannya) terkait dengan pertanyaan sepert iini adalah sebagai berikut:
"Anda harus menghindari melihat film-film dan foto-foto seperti ini. Dan mandi tidak wajib bagi Anda selama sperma tidak keluar.".

Referensi:
[1]. Taudhih al-Masâil (al-Muhassyâ lil Imâm al-Khomeini), jil. 2, hal. 974, Pertanyaan 1200.
[2]. Taudhih al-Masâil (al-Muhassyâ lil Imâm al-Khomeini), jil. 2, hal. 974, Pertanyaan 1199.

Persamaan lelaki dan perempuan


Tanya: Apakah dalam ajaran Islam wanita dan lelaki memilki kedudukan yang sama?
Apakah para wanita dapat ikut campur dalam urusan-urusan politik negara dan bekerja sama dengan para pria?

Jawab: Di permulaan masa disebarkannya risalah Islam, umat manusia waktu itu memiliki dua pandangan khusus mengenai wanita. Sebagian orang memperlakukan kaum wanita bak hewan piaraan yang sudah jinak. Bagi mereka kaum wanita tidak termasuk anggota masyarakat; akan tetapi dengan adanya kaum wanita, mereka dapat mempergunakannya sebagai alat berkuasa dan mencari keuntungan. Sebagian yang lain, lebih berpikiran maju dari pada kelompok yang pertama; mereka menganggap kaum wanita sebagai anggota masyarakat akan tetapi tidak seperti kaum lelaki, yakni mereka tidak memiliki martabat sempurna. Bagi mereka kaum wanita tak ubahnya seperti anak-anak kecil atau para budak yang hanya memiliki hak-hak yang sedikit dalam hidupnya; dan hak-hak itu pun berada di tangan kaum lelaki. Islam adalah ajaran pertama kali yang menegaskan kepada mereka bahwa kaum wanita adalah bagian dari masyarakat manusia yang memiliki martabat dan kehormatan mulia. Allah Swt berfirman:
“Saya tidak mensia-siakan amal perbuatan kalian, baik lelaki maupun perempuan…”[1]
Islam hanya membatasi aktifitas kaum wanita untuk tidak berperan dalam tiga perkara: pemerintahan, kehakiman, dan peperangan yang dalam artian “pembuhuhan”. Kaum wanita tidak layak untuk memerintah, karena sebagaimana yang dijelaskan oleh ajaran-ajaran agama ini, mereka adalah makhluk yang sensitif dan lembut; lain dengan para pria yang bersifat logis dan selalu mendahulukan akal dari perasaannya. Ketiga perkara di atas semuanya berkenaan dengan akal yang selalu didahulukan oleh kaum lelaki, bukan perasaan yang dimiliki oleh kaum wanita. Dan jelas sekali seorang wanita yang berperasaan lembut dan baik hati tidak pantas untuk ikut serta dalam urusan-urusan yang melibatkan kejantanan, keberakalan, dan keberanian. Jika seorang wanita memaksakan diri untuk terlibat dalam perkara-perkara di atas, niscaya ia tidak dapat berkembang dan bekerja dengan baik.

Salah satu bukti daripada kenyataan ini adalah pengalaman yang dimiliki orang-orang barat. Mereka selama ini telah memberikan posisi yang sama kepada para lelaki dan wanita dalam bidang pendidikan dan lain sebagainya. Realitanya, sampai saat ini masih belum ada bukti bahwa kaum wanita mampu membawakan prestasi yang lebih tinggi dari kaum lelaki dalam urusan-urusan politik, pengadilan, dan peperangan. Di antara urutan nama-nama orang yang jenius, jarang sekali ditemukan nama seorang wanita. Lain halnya dalam urusan-urusan yang lain; banyak sekali wanita yang dapat beraktifitas dan meraih keberhasilan dalam dunia musik, tari menari, perfilman, dan lain sebagainya.

Rujuk:
[1] QS. Al Imran: 195.

Dari buku Islam, Dunia dan Manusia

Apakah Kita akan Dibakar di Neraka?


Seorang wanita kota Madinah mendatangi Sayidah Fathimah as dan berkata, “Wahai putri Rasulullah! Suamiku yang mengutusku untuk menemuimu agar kutanyatakan kepadamu apa kami termasuk Syiahmu atau tidak?”

Sayidah Fathimah as menjawab, “Bila melakukan segala perintah kami secara keseluruhan, niscaya kalian termasuk dari Syiah kami dan sebaliknya, maka kalian tidak akan pernah!”

Wanita itu kemudian kembali menemui suaminya dan menyampaikan apa yang didengarnya. Setelah mendengarkan penjelasan istrinya, raut muka suami wanita itu tampak kusut dan berkata kepada dirinya, “Aku tidak akan pernah mampu melakukan perintah keluarga Nabi Saw secara sempurna. Dalam sebagian perintah, aku jelas bermalas-malasan dalam mengamalkan perintah mereka. Kemalasan telah menjadi penghalang untuk melaksanakan seluruh perintah mereka... Celakalah aku bakal dibakar di neraka.”

Wanita itu menyaksikan kecemasan di wajah suaminya dan untuk kedua kalinya ia pergi menemui Sayidah Fathimah as dan menyampaikan apa yang dilihatnya dari perubahan raut wajah suaminya.

Sayidah Fathimah as berkata, “Sampaikan ucapanku ini kepada suamimu dan katakan kepadanya agar tidak perlu khawatir. Syiah kami merupakan penduduk terbaik surga dan semua pecinta kami, pecinta pecinta kami dan musuh dari musuh-musuh kami semuanya akan berada di surga.”

Setelah itu beliau menambahkan, “Barangsiapa yang hati dan lisannya pasrah dan tunduk kepada kami, tapi tidak mengamalkan perintah kami tentu saja tidak termasuk Syiah hakiki, sekalipun orang-orang seperti ini setelah menanggung siksa di Hari Kiamat dan merasakan azab kemudian bersih dari dosa akan dibawa ke surga. Benar, kami akan menyelamatkan mereka dikarenakan kecintaannya kepada kami.”.

Sumber: Sad Pand va Hekayat; Sayidah Fathimah Zahra as

Pelaku Penembakan Aparat Kepolisian Montrouge Terindentifikasi

Pihak kepolisian Perancis mengatakan telah berhasil mengidentifikasi pelaku penembakan di wilayah selatan Paris yang menewaskan seorang polisi wanita.
Menurut Kantor Berita ABNA, pihak kepolisian Perancis mengatakan telah berhasil mengidentifikasi pelaku penembakan di wilayah selatan Paris yang menewaskan seorang polisi wanita.
"Tersangka sudah diidentifikasi. Dua orang yang dekat dengan tersangka sudah ditahan," kata seorang sumber kepolisian.

Insiden penembakan itu terjadi pada Kamis (8/1/2015) atau sehari setelah penyerangan majalah satir Charlie Hebdo yang menewaskan 12 orang.

Dalam insiden itu, seorang pria yang menggunakan senapan otomatis menembaki aparat kepolisian di kawasan Montrouge, di sebelah selatan Paris. 

Akibat aksi itu seorang polisi wanita tewas meski sempat dilarikan ke rumah sakit. Sementara seorang lagi yang adalah pegawai pemerintah menderita luka serius dan masih dirawat di rumah sakit.
Pelaku penembakan yang mengenakan rompi antipeluru itu langsung kabur setelah melakukan aksinya. Kepolisian Perancis menyebut insiden itu tidak terkait dengan penyerbuan majalah Charlie Hebdo.

Perempuan paling Dicari Kepolisian Perancis

Kepolisian Perancis terus memburu seorang wanita berusia 26 tahun yang diduga pacar teroris yang melakukan penyanderaan di sebuah toko Yahudi, Sabtu (15/1/2015).


Menurut Kantor Berita ABNA, Kepolisian Perancis terus memburu seorang wanita berusia 26 tahun yang diduga pacar teroris yang melakukan penyanderaan di sebuah toko Yahudi, Sabtu (15/1). Amedy Caulibaly, salah seorang pelaku penyanderan di Toko Super Cacher, sebuah toko kelontong makanan Yahudi yang akhirnya tewas diberondong polisi Prancis.

Amedy diduga juga merupakan pelaku pembunuhan seorang polisi wanita di Kantor Charlie Hebdo,  Kamis 8 Januari lalu. 

Dalam penyanderaan ini Amedy yang membawa senjata otomatis diduga dibantu oleh seorang perempuan bernama Hayet Boumdience yang merupakan pacar Amedy yang berusia 26 tahun. 

Foto Hayet pun kini telah disebar di penjuru Prancis sebagai buronan paling dicari di negeri mode itu. 
Saat itu pelaku penyanderaan mengancam akan membunuh orang-orang yang ada di dalam toko jika saudara-saudaranya terluka. Saudara yang dimaksud adalah pelaku pembunuhan di Kantor Majalah Charlie Hebdo yang pada saat bersamaan sedang dalam pengejaran petugas.

Petugas keamanan akhirnya menyerbu toko kelontong tersebut dan menembak Amedy hingga tewas. Polisi juga menemukan 4 sandera tewas di dalam toko. 

Ketika Amedy beraksi di toko kelontong, 2 teroris kakak beradik Said Kouachi dan Cherif Kouachi sedang baku tembak di tempat persembunyian di sebuah kota industri kecil wilayah Dammartin En Goele Perancis. Keduanya bersembunyi dan menyandera seorang warga, namun akhirnya bisa dilumpuhkan oleh polisi. 
Pada saat penyergapan, 3 helikopter mengudara disekitar kota dan pihak otoritas meminta penduduk setempat tinggal di dalam rumah untuk mencegah korban dari warga. Rangkaian ancaman teror di Paris, Prancis berawal dari sekelompok pria bersenjata yang menyerbu kantor mingguan Charlie Hebdo, sebuah mingguan yang kerap menerbitkan karikatur kontroversial. [liputan6/abna]




ISIS Ancam Pejuang Wanita Kurdi: Turunkan Senjata atau Kami Nikahi

Semua pejuang wanita Kurdi diminta menyimpan satu peluru cadangan. 


Melalui pesan yang dikirimkan pada pasukan Pesmerga Kurdi, kelompok militan Negara Islam (ISIS) mengancam akan menikahi secara paksa pejuang wanita Kurdi jika mereka tidak mau menurunkan senjata.
Pemimpin unit pasukan wanita Peshmerga, Kolonel Nahida Ahmad Rashid yang dikutip Daily Mail, Selasa 4 November 2014, mengatakan ISIS mengancam akan menikahi semua pejuang wanita Pesmerga yang mereka tangkap.

“Isi pesannya adalah mereka akan menikahi semua, termasuk wanita yang mereka tidak suka sekali pun akan tetap mereka nikahi,” kata Nahida. Tapi dia menegaskan bahwa ancaman ISIS itu tidak membuat mereka takut.

Sebaliknya, mereka akan membalas dengan membunuh sebanyak mungkin militan ISIS. Walau begitu, kata Nahida, setiap pejuang wanita telah diminta untuk selalu menyiapkan satu peluru di kantung mereka.
“Saya tidak menginginkan ada yang tertangkap oleh ISIS. Tapi saya katakan pada semua tentara (wanita) di garis depan untuk menyimpan satu peluru (untuk bunuh diri), andai mereka tertangkap,” ucap Nahida.

Sejauh ini Nashida mengatakan anggota pasukannya belum menggunakan peluru cadangan mereka, walau ada sejumlah pejuang wanita dalam unit pasukan Partai Pekerja Kurdi (PKK) di Kobani, Suriah, yang terpaksa melakukannya.

“Pekan lalu satu pejuang (wanita) PKK terpojok dan terkepung oleh ISIS setelah semua temannya tewas terbunuh. Jadi dia menembak dirinya sendiri daripada membiarkan dirinya tertangkap,” tutur Nashida.
Pasukan Peshmerga terkenal dengan banyaknya pejuang wanita yang semuanya bertempur di garis depan bersama rekan-rekan mereka yang pria. Ancaman ISIS, sebut Nashida, adalah jawaban atas ketakutan mereka pada pejuang wanita Kurdi.

“ISIS adalah hipokrit. Mereka takut tidak dapat masuk surga jika terbunuh oleh wanita, dan mereka berusaha menakuti kami dengan ancaman ini. Tapi kami tidak terpengaruh. Kami akan mencari dan membunuh kalian,” ujar Nashida.

Dia menegaskan bahwa apa yang dilakukan ISIS dengan menyiksa dan membunuh manusia dengan cara yang keji merupakan sebuah tragedi kemanusiaan. Sehingga dia bertekad akan berjuang hingga tetes darah terakhir untuk menghentikan ISIS.

Nashida menyebut tidak akan kekurangan pasukan karena sangat banyak wanita yang ingin menjadi sukarelawan dan berperang melawan ISIS. Tidak ada yang dapat membuat para pejuang wanita Kurdi mundur dari garis depan.

Mereka tidak takut pada kematian, apalagi jika hanya ancaman dinikahi. “Saat musuh datang, ada senjata di tangan Anda harus melawan. Jika lari atau tidak melawan, mereka akan membunuh Anda. Jadi Anda harus berjuang untuk bertahan hidup,” katanya.

Akar Sejarah Tawar-Menawar

Pasar Bolu di Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Foto: Micha Rainer Pali.

Bukan perempuan kalau membeli tidak menawar. Bangsa Eropa dibuat ketakutan.
OLEH: YUDI ANUGRAH NUGROHO

SELAIN dikenal cerdas dan hemat dalam mengurus keuangan, perempuan Asia, termasuk Indonesia, sejak dulu menguasai kegiatan di pasar. Dalam transaksi jual-beli, mereka selalu berusaha mendapatkan harga semurah mungkin. Tawar-menawar pun menjadi identik dengan mereka.

Menurut Titi Surti Nastiti, arkelolog dan epigraf Pusat Arkeologi Nasional, tidak ditemukan data arkeologis terkait kegiatan jual-beli dan tawar-menawar di pasar pada masa Mataram kuno. “Namun, dengan bantuan studi etnoarkeologi yang dilakukan di pasar-pasar tradisional, kegiatan tawar-menawar muncul berdampingan dengan aktivitas pasar tradisional,” kata Titi.

Dari catatan orang-orang Eropa yang singgah di Nusantara dapat diketahui kegiatan perempuan di pasar. Misalnya, Antonio Galvao, seorang panglima armada Portugis yang menjadi gubernur ketujuh Portugis di Maluku (1536-1540), mencatat peran perempuan Maluku dalam perniagaan. “Wanitalah yang melakukan tawar-menawar, membuka usaha, membeli dan menjual,” tulis Galvao, dikutip sejarawan Anthony Reid dalam Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680.

Di Sumatra, menurut Anthony Reid, sebuah puisi Minangkabau terkenal yang ditulis pada 1820-an, menganjurkan agar kaum ibu mengajarkan anak-anak gadisnya “mengamati turun-naiknya harga.” Ini menjadi bekal bagi si gadis ketika berbelanja ke pasar.

Seperti halnya perempuan Maluku dan Sumatra, perempuan Jawa juga berperan penting di pasar. Menurut Thomas Stanford Raffles, Letnan Gubernur Jenderal Hindia Belanda (1811-1816), sudah lazim bagi suami mempercayakan seluruh urusan keuangan kepada istrinya. “Hanya perempuan yang pergi ke pasar dan melakukan seluruh urusan jual-beli. Sudah umum diketahui bahwa kaum lelaki Jawa sangat bodoh dalam mengurus uang,” tulis Raffles dalam The History of Java.

Tidak hanya di pasar, perempuan juga dapat melakukan transaksi perdagangan dalam skala besar. Jeronimus Wonderaer, seorang pedagang Belanda yang mengujungi Cochin-China (Vietnam) pada 1602, melaporkan bahwa para pedagang Belanda dan Inggris melakukan tawar-menawar harga rempah-rempah dengan seorang pedagang perempuan terkemuka (coopvrouw) dari kota Kehue (Hue atau Sinoa, sebutan Portugis).
Perempuan tersebut merupakan wakil dari suatu perusahaan milik dua perempuan bersaudara dan seorang saudara lelaki yang mampu menyuplai rempah-rempah dalam jumlah besar. “Wanita itulah yang melakukan tawar-menawar dan si pria hanya mendengarkan serta setuju,” tulis Wonderaer, dikutip Anthony Reid.

Sejarawan Denys Lombard dalam Nusa Jawa Silang Budaya: Jaringan Asia Jilid 2, menyebut praktik tawar-menawar sebagai “ciri kekunoan yang ada di mana-mana.” Di Jawa, seperti halnya di banyak negara Asia dan di tempat lain, jika kita kecualikan toko serba ada modern, tidak terdapat daftar harga dan segala transaksi hanya terjadi setelah ada perdebatan yang relatif panjang. Dalam kesempatan itu, masing-masing pihak dapat menunjukkan bakatnya secara terang-terangan.

“Bangsa Eropa sering kali jengkel menghadapi permainan ini, karena mereka tidak dibekali keterampilan itu –paling tidak karena bahasa– dan seringkali mereka menjadi korban. Secara umum, mereka menolak cara penilaian ‘menurut pandangan klien’, yang mereka anggap barbar dan menakutkan,” tulis Lombard.

Budaya Di Balik Kutang


Sempat terhambat karena perang dan gerakan feminis, pemakaian kutang sebagai penopang dada, juga fashion, kini jadi kelaziman.
OLEH: DEVI FITRIA

JEJAK pemakaian kutang/bra dimulai sejak abad ke-3 ketika para perempuan Romawi membebatkan semacam perban untuk membungkus dada mereka saat berolahraga.

Cikal-bakal bra seperti yang kita kenal sekarang diluncurkan kali pertama di Paris, Prancis, pada 1889. Desain bra modern itu dibuat oleh seorang pengusaha pakaian bernama Herminie Cardolle. Bentuknya masih menyerupai korset, pendahulu bra. Bedanya, Cardolle membagi pakaian dalam perempuan itu menjadi dua bagian, perut dan dada. Brassiere yang merupakan akar kata dari bra kali pertama digunakan oleh majalah Vogue pada 1907.

Meski cikal-bakalnya sudah ada, perempuan di masa itu lebih memilih mengenakan korset. Kebiasaan ini sempat hilang ketika Perang Dunia I. Pasalnya, industri militer negara-negara yang terlibat perang, membutuhkan banyak logam untuk memproduksi peralatan perang. Logam pada korset harus dialih-fungsikan untuk kebutuhan yang dianggap jauh lebih mendesak itu.

Pada 1917, Bernard Baruch, Ketua Dewan Industri Perang Amerika secara khusus meminta para perempuan untuk meninggalkan kebiasaan mereka mengenakan korset. Pemakaian korset pada dasarnya membahayakan kesehatan. Meski membentuk tubuh seorang perempuan sesuai standar kecantikan di masa itu, korset membuat susah bernapas, dan pada beberapa kasus ekstrim menyebabkan terjadinya dislokasi organ. Tak sulit bagi perempuan untuk meninggalkan kebiasaan yang sungguh menyiksa tersebut. Hasilnya, sebanyak 28.000 ton logam berhasil “dialih-fungsikan” untuk keperluan industri perang. Jumlah itu cukup untuk membuat dua buah kapal perang besar.

Perempuan harus menemukan alternatif untuk membungkus dada mereka. Pada saat inilah Mary Phelps Jacob, seorang sosialita Amerika, mulai memperkenalkan bra modern yang pertama pada 1910. Jacob bermaksud menghadiri sebuah pesta besar dengan mengenakan sebuah gaun malam tipis berpotongan dada rendah. Rangka korset dari tulang ikan hiu yang hendak dikenakannya mengganggu keindahan gaun yang dipersiapkan sejak jauh hari.

Bersama salah seorang pelayannya, dia membuat pakaian dalam dari dua saputangan sutra yang disatukan dengan pita merah muda. Desain ini kemudian menjadi populer di lingkaran pergaulan Jacobs dan kemudian dipatenkan pada 1914.

Tren fashion kemudian bergeser dari bentuk tubuh montok (yang dimodifikasi dengan menggunakan korset) ke bentuk tubuh kurus dengan dada rata. Gaya yang dianggap modern saat itu adalah gaya busana perempuan yang dibuat praktis tanpa menggunakan banyak bahan dan membuat perempuan lebih mudah bergerak. Pergeseran tren ini diikuti kian aktifnya perempuan di berbagai lapangan pekerjaan. Perempuan yang mengikuti fashion, yang dianggap mencerminkan pemberontakan itu, kemudian lazim disebut flapper.
Bra dengan bentuk modern ini kemudian mulai diproduksi secara massal pada 1920-an. Tapi produksi masal itu belum memperhatikan ukuran individual masing-masing perempuan.

Barulah pada 1922 perempuan bisa mengenakan kutang dengan lebih nyaman ketika Ida dan William Rosenthal merevolusi bentuk bra. Mereka menciptakan ukuran baku bra yang terdiri dari lingkar linear rusuk dan ukuran volume dada (cup size) dengan menggunakan abjad (A, B, C, D, dan seterusnya). Ukuran A sama dengan delapan ons cairan, sementara B setara dengan 13 ons, dan C sama dengan 21, dan seterusnya. Ida dan William kemudian mendirikan perusahaan bra Maidenform yang beroleh kesuksesan luar biasa dan menjadikan pasangan Rosenthal jutawan. Maidenform masih berdiri hingga sekarang.

Bra menjadi bagian dari busana sehari-hari perempuan hingga muncul revolusi pemikiran tentang peran perempuan. Di Amerika, revolusi ini dimulai ketika buku Feminine Mystique karya Betty Friedan terbit pada 1963. Buku itu mempertanyakan peran perempuan, yang seolah dikembalikan ke ranah domestik oleh sistem masyarakat ketika itu.

Hal ini berlanjut hingga 1970-an di mana protes atas ikon-ikon yang dianggap mengekang perempuan dipertanyakan oleh kaum feminis. Germaine Greer, salah seorang feminis intelektual, menyatakan bahwa, “Bra adalah sebuah ciptaan yang menggelikan.”

Sebagai dukungan atas pemikiran itu, banyak perempuan memutuskan untuk tak lagi mengenakan bra. Sedikit banyak hal ini cukup memukul industri bra. Ida Rosenthal, sang industrialis pakaian dalam, hanya menjawab dengan santai, “Kita adalah sebuah demokrasi. Sah-sah saja kalau orang berpakaian atau telanjang. Tapi setelah usia 35, bentuk tubuh perempuan tak mendukungnya untuk tidak mengenakan bra. Waktu berpihak kepada saya.” Belakangan kata-kata Ida itu terbukti ada benarnya.

Meski sempat mengalami hambatan, industri bra terus berkembang. Apalagi ketika Madonna mengenakan sebuah kostum bra yang meruncing di bagian dada. Kostum itu dibuatkan khusus oleh perancang Prancis Jean-Paul Gaultier untuk tur Blonde Ambition pada 1990.

Pada awal abad ke-19, menutup dada belum jadi kelaziman di Indonesia. Kebiasaan mengenakan kutang diperkenalkan Belanda. Dalam novelnya, Pangeran Diponegoro, Remy Sylado menjelaskan asal-muasal istilah kutang.

Saat itu, dalam proyek pembangunan jalan raya pos Anyer-Panarukan, Belanda mempekerjakan budak perempuan dan laki-laki. Don Lopez, seorang pejabat Belanda, melihat budak perempuan bertelanjang dada. Dia kemudian memotong secarik kain putih dan memberikannya kepada salah seorang di antara mereka sembari berkata dalam bahasa Prancis: “tutup bagian yang berharga (coutant) itu.” Berkali-kali dia  mengatakan “coutant.. coutant” yang kemudian terdengar sebagai kutang oleh para pekerja.

Di berbagai negara bra/BH disebut dengan cara berbeda-beda. Di Prancis penahan dada itu disebut soutien-gorge (penopang tenggorokan), di Spanyol sujetar (menopang). Di Jerman bustenhalter, di Swedia bysthallare, dan di Belanda bustehouder –semuanya berarti penopang dada. Sementara dalam bahasa Esperanto (bahasa artifisial yang diciptakan oleh Ludovich Zamenhof, seorang Polandia) bra disebut mamzono yang artinya sabuk dada.

Terkait Berita: