Daftar Isi Nusantara Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Meluruskan Doa Berbuka Puasa ‘Paling Sahih’

Doa buka puasa apa yang biasanya Anda baca? Jika jawabannya Allâhumma laka shumtu, maka itu sama seperti yang kebanyakan masyarakat baca...

Pesan Rahbar

Showing posts with label Turki. Show all posts
Showing posts with label Turki. Show all posts

Bahas ISIS, Jokowi Minta Intelijen Indonesia Ditempatkan di Turki


Presiden Joko Widodo meminta izin kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk penempatkan intelijen Indonesia di Turki. Hal tersebut guna mengantisipasi kelompok Islamic State (ISIS) asal Indonesia yang hendak menyeberang ke Suriah melalui negara Turki.
 
"Kita tahu bahwa banyak dari sini yang menuju Suriah itu lewat Turki. Oleh sebab itu, tadi kita juga minta agar ada kerjasama intelijen. Kita minta ada nanti yang kita tempatkan di sana," kata Jokowi, usai mengantar Erdogan ke mobilnya di halaman Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat (31/7/2015).

Jokowi menyebut, kerja sama antara intelijen Indonesia dan Turki dinilai mampu menangani ancaman terorisme. Terutama menumpas perkembangan kelompok ISIS di Timur Tengah.

"Agar bisa menukar informasi. Ini betul-betul kita lakukan," imbuh dia.

Sementara itu, Erdogan mengungkapkan segera menutup perbatasan antara Turki dan Suriah demi mengurangi eksodus calon-calon anggota kelompok ISIS.

"Kita harus menutup perbatasan kita. Apabila mereka datang menuju Syiria kita tidak izinkan," ungkap dia.

Terkait penanganan irregular movement of people. Pemerintah Turki sudah mendeportasi 1600 orang ke negara masing-masing, 300 ribu ditangkap dan 16 ribu orang digagalkan masuk ke negeri dua benua tersebut.

"Sebanyak 16 ribu tidak masuk karena ditutup, 1600 dideportasi, yang  1300 orang ditangkap dan kita keluarkan," bebernya
(MetroNews/Shabestan/ABNS)

ISIS, Masalah Bersama Indonesia dan Turki


Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) melakukan pertemuan khusus dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Isu ISIS menjadi bahan diskusi dari kedua tokoh.

Pertemuan tersebut dilaksanakan di Hotel Ritz Carlton sekitar pukul 10.00 WIB yang kebetulan juga sedang dilaksanakan forum bisnis Indonesia-Turki. Dari pembicaraan tersebut JK mengatakan, salah ISIS merupakan suatu gejala yang dihadapi oleh kedua negara itu.

"Ya saya kira itu (soal ISIS) sudah selalu dibicarakan terus. Karena masing-masing kita menghadapi suatu gejala yang sama, yaitu ISIS," ujar JK kepada wartawan saat ditemui di Grand Ballroom Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Sabtu (1/7/2015).

Kemudian hasil lain dari pembicaraan tersebut, Indonesia dan Turki akan bekerjasama dalam memberantas terorisme. JK mengaku bentuk kerjasamanya akan lebih kepada sistemnya dan informasi intelijen.

"Pertama karena kita negara yang beda jaraknya, jadi lebih kepada sistemnya dan informasi intelijen dan juga bagaimana orang Indonesia diawasi disana," sebut JK.

Saat ini Turki sedang berupaya untuk menutup jalan di perbatasan menuju Suriah dalam mengurangi jumlah anggota ISIS yang baru. Menurut JK hal ini tidak memberi dampak khusus bagi Indonesia.

"Ya itu urusan Turki tentunya tetapi impactnya ke Indonesia kan beda, kecil. Beda sekali," katanya.

(MetroNews/Shabestan/ABNS)

Bangsa Turki dalam Periode Kemunculan Imam Mahdi


Maksud dari bangsa Turki dalam hadis-hadis kemunculan Imam Mahdi as adalah bangsa Rusia dan bangsa-bangsa lain di sekitar mereka yang berdomisili di Eropa Timur.
 
Banyak hadis yang mengisahkan peran bangsa Turki dalam periode kemunculan Imam Mahdi di akhir zaman. Hadis-hadis yang berhubungan dengan perang Sufyani melawan bangsa Turki adalah salah satu contoh hadis tersebut. Sufyani berkoalisi dengan Romawi dan Yahudi. Ia bergerak di Suriah dan Jordania ketika bangsa Turki berhasil menguasai Suriah. Dalam banyak hadis disebutkan, Sufyani akan melawan bangsa Turki di Qirqisiya yang terletak di perbatasan Suriah, Iraq, dan Turki. Perang ini adalah sebuah perang besar yang meletus lantaran merebutkan sebuah harta benda yang ditemukan di perairan Furat atau di dekat sungai ini.

Hadis lain berhubungan dengan perang Imam Mahdi as melawan bangsa Turki. Dalam sebuah hadis, Imam Jaʻfar Shadiq as berkata, “Imam Mahdi akan mengirimkan pasukan pertama untuk melawan bangsa Turki. Setelah berhasil mengalahkan bangsa ini, beliau akan bergerak menuju Syam dan lantas menaklukannya.”

Mungkin maksud dari bangsa Turki dalam hadis ini adalah bangsa Turki yang hidup di negara Turki. Tetapi, kemungkinan yang lebih kuat adalah bangsa Rusia yang diperangi oleh Sufyani di Qirqisiya dan tak ada satu pun pihak yang menang. Mereka kalah di tangan Imam Mahdi as dan tanah air mereka akan musnah lantaran petir dan halilintar.

(Shabestan/ABNS)

2 Tentara Turki Tewas, 24 Cedera dalam Serangan Bom milisi PKK

Tentara Turki membawa peti mati dari dua rekannya yang tewas dalam bentrokan dengan militan PKK dalam upacara pemakaman di Diyarbakir, Turki, pada tanggal 26 Juli 2015. (Foto: AFP)

Setidaknya dua tentara Turki tewas dan 24 lainnya luka-luka ketika militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) menabrakan sebuah kendaraan bermuatan bom ke kantor polisi militer di provinsi Agri di timur Turki.

Anggota PKK menggunakan dua ton bahan peledak untuk menyerang stasiun di jalan raya dekat kota Dogubayazit, yang terletak 1.200 kilometer (750 mil) timur ibukota, Ankara, Minggu (2/8/15), kata kantor gubernur setempat dalam sebuah pernyataan.

Tentara yang terluka diangkut ke rumah sakit terdekat untuk menerima perawatan medis; Namun, tidak ada laporan tentang kondisinya.

PKK telah meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan Turki setelah militer Turki membom posisi mereka di Irak utara.

Sebelumnya, seorang tentara Turki tewas dan empat lainnya luka-luka ketika sebuah ledakan menyerang konvoi mereka di sebuah jalan di distrik Midyat di provinsi Mardin tenggara Turki, kantor berita Anadolu melaporkan. Serangan ini menyalahkan PKK.

Perkembangan itu terjadi sehari setelah ledakan ranjau darat lainnya menewaskan seorang letnan Turki dan melukai dua tentara di jalan raya Erzurum-Kars pada Sabtu. Serangan itu juga diyakini telah dilakukan oleh anggota PKK.

Pada tanggal 31 Juli, dua polisi Turki tewas dalam serangan senjata di markas polisi di wilayah Adana selatan Turki.

Milisi PKK menembaki markas polisi di kota Pozanti, yang terletak 322 kilometer timur Ankara, memicu pertempuran sengit yang menewaskan dua polisi serta dua militan.

Anadolu melaporkan pada hari Sabtu bahwa pemboman udara selama seminggu terhadap posisi PKK di wilayah semi-otonom Kurdistan di Irak utara telah menewaskan sekitar 260 militan dan melukai antara 380 dan 400 orang lain.

Anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK) berjalan saat mereka memeriksa lubang yang disebabkan oleh serangan udara Turki di Gunung Qandil, kubu PKK di Irak utara, pada 29 Juli 2015.

Laporan lebih lanjut mencatat bahwa Nurettin Demirtas, wakil pemimpin pro-Partai Demokratik Rakyat Kurdi (HDP), dan Selahattin Demirtas, adalah di antara anggota PKK yang terluka.

Turki baru-baru ini meluncurkan serangan udara yang diklaim target ISIS di Suriah serta posisi PKK di Irak, setelah serangan bom mematikan yang dikaitkan dengan Takfiri ISIS menewaskan 32 orang di kota Suruc barat daya Turki, di seberang perbatasan kota Kobani Suriah utara.

Gencatan senjata sudah dilangsungkan sejak 2013 namun dinyatakan tidak berlaku oleh PKK menyusul serangan udara Turki terhadap kelompoknya, mempersempit peluang kedua belah pihak mencapai kesepakatan dalam waktu dekat.

PKK telah berjuang untuk wilayah otonomi Kurdi di Turki sejak tahun 1980-an. Konflik tersebut telah meninggalkan puluhan ribu orang tewas. []

(MahdiNews/ABNS)

30 Jet F-16 Turki Bom Kamp-kamp PKK di Irak utara

Jet tempur F-16 yang dioperasikan Angkatan Udara Turki (Foto: Anadolu)

Setidaknya 30 pesawat militer Turki membombardir posisi milisi Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di wilayah semi-otonom Kurdistan Irak.

Menurut laporan yang diterbitkan oleh jaringan televisi NTV dan CNN-Turki yang berbasis di Istanbul, setidaknya 30 F-16 jet tempur yang dioperasikan oleh Angkatan Udara Turki menyerang lima lokasi di wilayah Kurdistan Irak, Kamis (30/7/15), menghancurkan tempat penyimpanan, dan gudang senjata milisi Kurdi.

Sejak pekan lalu, Turki telah melakukan serangan udara terhadap posisi ISIS di Suriah serta posisi PKK di Irak, menyusul serangan bom yang menewaskan 32 orang tewas di kota barat daya Suruc, di seberang perbatasan kota Kobani Utara Suriah yang di klaim Takfiri ISIS.

Polisi Turki juga meluncurkan razia penangkapan menyusul pemboman 20 Juli di Suruc. Namun hanya sekitar sepersepuluh dari mereka yang terlibat ISIS ditahan polisi, sementara sisanya suku Kurdi.

Anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK) memeriksa lubang yang disebabkan oleh serangan udara Turki di Pegunungan Qandil, Irak utara, pada 29 Juli 2015. (Foto: AFP)

Pada hari Kamis, Selahattin Demirtas, pemimpin Partai Demokrat Rakyat Turki pro-Kurdi mengecam razia polisi anti-teror Turki dan kampanye militer terhadap militan Takfiri ISIS di Suriah tidak lebih hanya sebuah “show” belaka.

Demirtas menuduh Ankara menggunakan klaim serangan udara anti-ISIS sebagai “penutup” atas pemboman posisi PKK.

Ankara diyakini di antara para pendukung utama teroris Takfiri yang mendatangkan malapetaka di Suriah sejak Maret 2011. Kekerasannya dilaporkan telah menewaskan lebih dari 230.000 jiwa sampai sekarang.

Ada laporan yang menunjukkan bahwa pemerintah Turki secara aktif melatih dan mempersenjatai militan yang beroperasi di Suriah, dan juga memfasilitasi perjalanan yang aman calon teroris asing ke negara Arab yang dilanda krisis itu. []

(MahdiNews/ABNS)

Turki Serang Kurdi, Irak Murka

Baghdad menilai serangan itu sangat berbahaya, dan dapat memancing konflik lanjutan di Timur Tengah. (Foto: Reuters) 

Pemerintah Irak mengutuk serangan udara yang dilakukan pemerintah Turki terhadap basis Kurdi yang berada di utara Irak. Baghdad menilai serangan itu sangat berbahaya, dan dapat memancing konflik lanjutan di Timur Tengah.

"Pemerintah Irak mengutuk serangan Turki pada militan Kurdi di Irak utara, karena dapat menyebabkan eskalasi berbahaya dan itu merupakan serangan terhadap kedaulatan Irak," bunyi pernyataan pemerintah Irak, seperti dilansir The Daily Star pada Rabu (29/7/2015).

Perdana Menteri Irak Haider el-Abadi dalam sebuah pernyataan tertulis di situs kepresidenan Irak menyerukan Turki untuk menghentikan serangan ke basis Kurdi di Irak, dan mulai mencari solusi damai untuk bisa menyelesaikan konflik dengan kaum Kurdi.

"Kami tidak akan membiarkan pihak luar melakukan serangan terhadap tetangga kami di bagian utara negara kami," sambungnya. Kurdi merupakan wilayah otonom di Irak, yang memiliki pemerintahan dan Presiden sendiri.

Seperti diberitakan sebelumnya, selain ISIS, Turki sendiri memang melakukan serangan terhadap simpatisan dan anggota Partai Buruh Kurdistan (PKK), yang masuk ke dalam daftar hitam kelompok teroris di negara tersebut. Selain menyerang pasukan Kurdi di Irak, Turki juga melakukan serangan ke basis Kurdi di Suriah.

(sindonews/ABNS)

3 Tentara Turki Tewas di Turki Tenggara

Tentara Turki menunggu di sebuah pos pemeriksaan di kota Diyarbakir Turki tenggara , 26 Juli 2015. (Foto: AFP)

Serangan yang dilakukan oleh Partai Buruh Kurdistan (PKK) telah menewaskan tiga tentara Turki di tenggara negara itu, seroang tentara mengatakan.

Tentara mengatakan bahwa “tiga … personil – satu petugas, satu bintara dan satu sipil – tewas, dalam serangan PKK di provinsi Sirnak, Kamis (30/7/15).

Konvoi militer diserang di distrik Akcay di Sinrak, yang berbatasan dengan Suriah dan Irak, tentara menambahkan.

Ia menambahkan bahwa “drone, helikopter tempur dan pasukan komando” dikirim ke tempat kejadian.
Seorang petempur PKK juga tewas dalam bentrokan pada Kamis di Sirnak, kata militer.

Insiden itu terjadi akibat kekerasan baru antara pasukan Turki dan PKK, yang anggotanya telah terlibat lama dalam militansi di Turki tenggara.

Rabu malam, seorang polisi dan seorang warga sipil tewas di kota Diyarbakir Turki tenggara dalam serangan yang dipersalahkan ke PKK.

Foto menunjukkan Jet tempur Angkatan Udara Turki membawa rudal saat lepas landas dari Pangkalan Udara Incirlik di kota Adana Turki selatan, 29 Juli 2015. (Foto: AFP)

Turki baru-baru ini meluncurkan serangan udara terhadap basis PKK di Irak utara serta posisi teroris Takfiri ISIS di Suriah setelah serangan bom mematikan yang menewaskan 32 orang tewas di kota barat daya Suruç, di seberang perbatasan kota Kobani Suriah.

Tindakan baru Turki terhadap militan ISIS ini akibat sebelumnya Ankara dianggap sebagai salah satu pendukung utama militan yang berjuang untuk menggulingkan pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad sejak 2011.[]

(MahdiNews/ABNS)

Pemimpin Kurdi: Serangan Anti-ISIS Turki Hanya “Show”

Selahattin Demirtas, wakio ketua Partai Demokrat Rakyat Turki (Foto: AFP)

Pemimpin puncak partai Kurdi Turki mengecam sebagai tidak lebih dari sebuah “show” penggerebegan yang dilakuakn polisi anti-teror Turki dan serangan militer Turki terhadap militan Takfiri ISIS di Suriah.

Dalam wawancara dengan AFP, Kamis (30/7/15), Selahattin Demirtas, wakil ketua Partai Rakyat Demokratik (HDP), menuduh pemerintah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menggunakan klaim serangan udara anti-ISIS untuk menutup pemboman terhadap posisi Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

“Serangkaian serangan udara yang diluncurkan oleh Turki terhadap ” terget ISIS” hanya pertunjukan saja dan itu sudah berakhir,” kata Demirtas, menambahkan bahwa tersangka pemboman telah ditahan dalam operasi “show” dan sebagian besar dari mereka dibebaskan. ”

Turki baru-baru ini meluncurkan serangan udara ke basis PKK di Irak utara serta posisi ISIS di Suriah setelah serangan bom mematikan yang menewaskan 32 orang tewas di barat daya kota Suruç, di seberang perbatasan kota Kobani antara Kurdi Suriah.

Pesawat tempur Angkatan Udara Turki dengan rudalnya lepas landas dari Pangkalan Udara Incirlik, di kota Turki selatan Adana, 28 Juli 2015. (Foto: AFP)

Ankara juga meluncurkan operasi penangkapan menyusul pemboman 20 Juli di Suruç, yang diduga dilakukan gerilyawan Takfiri ISIS. Namun, hanya sekitar sepersepuluh dari mereka yang ditahan dalam penggerebekan polisi ISIS terkait pemboman dan sisanyadi bebaskan.

Ankara diyakini sebagai salah satu pendukung utama kelompok teroris melawan Presiden Suriah Bashar al-Assad sejak 2011, dengan laporan yang menunjukkan bahwa pemerintah Turki secara aktif melatih dan mempersenjatai militan yang beroperasi di Suriah, dan juga memfasilitasi perjalanan yang aman teroris asing dari dan ke daerah yang dilanda krisis.

Proses perdamaian Ankara-PKK
Di tempat lain dalam sambutannya, wakil ketua HDP menuduh pemerintahan Turki menyebakan proses perdamaian antara Ankara dan PKK “kedalam krisis yang mendalam” yang menyamakan ISIS dengan militer PKK.

“(proses perdamaian) ini akan diselesaikan,” sebelum serangan udara Turki, kata Demirtas, menambahkan bahwa Erdogan berusaha untuk menyamakan PKK dan ISIS.”
Pejuang Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

Komentar itu muncul setelah gencatan senjata yang berlaku sejak 2013, dinyatakan batal oleh PKK baru-baru ini menyusul serangan udara Turki terhadap kelompok itu, namun serangan ini kemungkinan mencapai genjatan senjata dalam waktu dekat.

Kekalahan Pemilu AKP Erdogan
Demirtas juga mencatat bahwa Erdogan sebagai mendalangi krisis dalam upayanya untuk meningkatkan kekuatannya sendiri setelah ia gagal mendapatkan hasil yang diinginkan dalam pemilihan parlemen di negara itu.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan 
Partai Keadilan dan Pembangunan Erdogan (AKP) “menyeret negara ke dalam situasi konflik, ia berusaha membalas dendam atas kehilangan mayoritas pendukungnya dalam pemilihan bulan Juni,” katanya.

Bulan lalu, AKP Erdogan juga gagal mendapatkan mayoritas mutlak di parlemen untuk yang pertama kalinya sejak ia berkuasa pada 2002. []

(MahdiNews/ABNS)

Mantan Teroris Ingatkan Pemerintah Tak Lengah Terhadap Gerakan Radikalisme


Mantan teroris anggota kelompok Moro Islamic Liberation Front/MILF Ali Fauzi Manzi mengingatkan agar pemerintah tidak lengah terhadap gerakan radikalisme, terutama Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Sebab gerakan radikal dapat bergerak dengan berbagai cara
"Intinya jangan pernah kendur, apalagi lengah. Mereka bisa 'menusuk' melalui berbagai cara," kata Ali Fauzi di Jakarta, Rabu (29/7/2015).

Menurut dia, salah satu jalan terbaik adalah memperkuat ideologi Pancasila dan memperdalam pengetahuan agama. "Ini sangat penting, karena para pelaku radikalisme, apalagi ISIS, menyerang sasarannya melalui ideologi dan agama," terangnya.

Ia menilai upaya yang dilakukan pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan lembaga-lembaga terkait dalam menanggulangi paham ISIS dengan memperkuat ideologi dan agama di Indonesia sudah tepat.

"Bila ideologi kita, yaitu Pancasila dan pemahaman agama, terutama agama Islam semakin kuat, otomatis propaganda-propaganda radikalisme, terutama ISIS, akan mental dengan sendirinya," imbuhnya.

Adik terpidana mati bom Bali, Amrozy, ini menambahkan, Indonesia dikenal sebagai negara dengan toleransi antarumat beragama yang tinggi. Itu merupakan modal yang kuat untuk mencegah dan menangkal penyebaran propaganda paham radikalisme, terutama yang dilakukan militan ISIS.

"Indonesia dikenal memiliki toleransi antarumat beragama yang tinggi sehingga tidak ada tindakan-tindakan represif yang dilakukan kepada agama tertentu. Itulah yang membuat warga Indonesia justru lebih sedikit yang ikut bergabung dengan ISIS di Suriah dibandingkan dengan negara-negara
Barat," terangnya.

Selain itu, upaya pemerintah Indonesia melalui BNPT juga menjadi faktor penting dalam mencegah eksodus WNI ke Suriah melalui sosialisasi terus menerus tentang bahaya radikalisme dan ISIS bagi kehidupan bangsa Indonesia.

Ia juga mengapresiasi gerak cepat pemerintah Indonesia dalam mengantisipasi WNI yang bepergian ke Turki, terutama yang akan bergabung dengan ISIS.
(MetroNews/Shabestan/ABNS)

Serangan Udara Baru Turki terhadap Kelompok Partai Pekerja Kurdistan (PKK)

Jet tempur F-16 milik Angkatan Udara Turki diambil 21 Juni 2015

Pesawat-pesawat tempur Turki telah meluncurkan serangan udara baru di Irak utara menargetkan kelompok Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

Jet tempur F-16 lepas landas dari pangkalan udara di Diyarbakir selatan Turki pada Minggu malam (26/7/15) menyerang posisi PKK di Gunung Qandil, di wilayah semi-otonom Kurdistan Irak, media bahasa Turki melaporkan.

“Sekitar pukul 9:00 (1800 GMT), pesawat Turki mulai membom beberapa posisi kami di dua daerah di utara Dohuk dan utara Arbil”, Bakhtiar Dogan, juru bicara PKK di Irak mengatakan kepada AFP.

Tidak ada laporan segera tentang tingkat kerusakan atau jumlah korban.

Serangan jet Turki ke Irak dan Suriah, yang dilakukan Jumat, sedikitnya menewaskan 32 orang menyusul ledakan bom “teroris” di barat daya Suruç Turki awal pekan ini. Serangan itu dikaitkan dengan ISIS, kelompok teroris yang mengontrol daerah di Irak dan Suriah.

Ankara menyalahkan PKK atas serangkaian serangan terhadap pasukan keamanan dalam beberapa hari terakhir.

Serangan militer Turki arahkan untuk menyerang posisi ISIS di Suriah dan PKK di Irak utara.

Pemerintah Turki diyakini sebagai salah satu pendukung utama kelompok teroris melawan Presiden Suriah Bashar al-Assad sejak 2011, dimana laporan menunjukkan bahwa Ankara aktif melatih dan mempersenjatai militan yang beroperasi di Suriah, dan juga memfasilitasi perjalanan yang aman bagi teroris asing yang hendak ke wilayah yang dilanda krisis. []

(MahdiNews/ABNS)

Turki Kirim Jet Tempur ke Perbatasan Suriah

Jet Tempur Turki

Jet tempur Turki telah meluncurkan ke perbatasan Suriah setelah seorang tentara tewas dan sejumlah lainnya luka-luka di daerah Kilis akibat tembakan yang datang dari arah perbatasan Suriah, media Turki mengatakan.

Kantor berita Turki Anadolu melaporkan kejadian lintas batas pada Kamis (23/7/15), menambahkan bahwa tembakan berasal dari daerah yang dikontrol oleh kelompok teror Takfiri ISIS di negara tetangga Suriah.
Sedikitnya empat tentara Turki juga terluka dalam tembakan lintas-perbatasan, kantor berita Turki, Dogan melaporkan.

Menyusul insiden mematikan, bentrokan meletus antara pasukan militer Turki dan gerilyawan ISIS, dengan tank Turki menembaki sasaran-ISIS di dataran Suriah, menurut saluran NTV nasional Turki.

Menurut NTV, satu militan ISIS tewas dalam baku tembak, antara angkatan bersenjata Turki dan teroris Takfiri di Suriah sejauh ini.

Sementara itu, media lokal melaporkan bahwa Turki telah mengirimkan jet tempur F-16 dari pangkalan mereka di provinsi Diyarbakir ke perbatasan Suriah setelah baku tembak di sana.

Sebelumnya, seorang polisi Turki ditembak mati dan satu lagi terluka parah oleh orang bersenjata di kota yang didominasi Kurdi di Diyarbakir menyusul kejadian serupa sehari sebelumnya.

Polisi Turki memeriksa tempat kejadian setelah serangan terhadap tentara Turki di pusat Diyarbakir pada 23 Juli 2015. (Foto: AFP)

  Serangan mematikan itu terjadi pada Kamis disaat petugas polisi sedang melakukan pemeriksaan lalu lintas rutin di tenggara kota Diyarbakir, hanya sehari setelah dua petugas polisi lainnya ditemukan ditembak mati di provinsi tenggara Sanliurfa.

Sayap militer Turki Partai Buruh Kurdistan (PKK), Pertahanan Angkatan Rakyat (HPG), mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan dua polisi Turki, mengatakan petugas keamanan bekerja sama dengan kelompok Takfiri ISIS beroperasi di negara tetangga Suriah.

HPG mengatakan pembunuhan menyusul pembalasan terhadap pemboman teroris 20 Juli di kota Suruc di perbatasan dengan Suriah yang menewaskan 32 orang, sebagian besar aktivis muda.

Pelayat menyaksikan polisi Turki membawa peti mati polisi Feyyaz Yumusak dan Okan Acar selama prosesi pemakaman di Sanliurfa, Turki tenggara, 23 Juli 2015. (Foto: AFP)

  Ankara mengumumkan Kamis penangkapan tiga tersangka sehubungan dengan pembunuhan dua petugas polisi pada Rabu.

Sementara itu, laporan lain mengatakan sebelumnya pada hari itu kelompok lain militan, bersekutu dengan PKK, telah menembak mati di Istanbul diduga seorang anggota kelompok teror Takfiri ISIS yang telah berjuang di Suriah.

Pria, yang diidentifikasi sebagai Mursel Gul, dibunuh Selasa, laporan media lokal, Kamis, menambahkan bahwa Gerakan Patriotik Revolusioner Pemuda (YDG-H), sayap pemuda dari PKK, mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan YDG-H menegaskan kembali bahwa dugaan unsur ISIS datang ke Istanbul tujuh bulan lalu untuk perawatan medis setelah terluka saat berperang melawan Kurdi di kota Suriah utara Kobane.
“Kami akan melanjutkan operasi melawan kelompok IS (ISIS ) dan telah mengidentifikasi mereka dan akan melaksanakan serta menghukum mereka,” katanya. “pembunuhan di Suruc akan ditindak.”

Laporan datang di tengah ketegangan di Turki setelah serangan bom 20 Juli di Suruc, yang dilaporkan diklaim oleh ISIS.

Para pejabat Turki telah mengkonfirmasi seorang pria Turki 20 tahun terkait dengan ISIS yang melakukan pemboman di Suruc. Laporan media pembom mahasiswa sebagai Seyh Abdurrahman Alagoz dari Adiyaman di Turki tenggara.

Turki telah meningkatkan keamanan di perbatasan dengan Suriah setelah terjadinya pemboman Suruc dan serangan terakhir terhadap pasukan keamanan.

Pelayat membawa peti mati untuk pemakaman korban serangan bom dua hari sebelumnya di kota Turki selatan Suruc, pada 22 Juli 2015 di distrik Gazi di Istanbul.
 
Ledakan Suruc menargetkan puluhan orang dari kelompok pro-Kurdi yang disebut Sosialis Pemuda Asosiasi Federasi (SGDF), yang sedang berkumpul di Pusat Kebudayaan Suruh di Kota Amara sebelum perjalanan mereka ke kota utara Suriah Kobani, yang dikenal sebagai Ain al-Arab dalam bahasa Arab, untuk membantu merestrukturisasi kota.

Serangan meningkatkan ketegangan antara Turki dengan minoritas Kurdi, yang kecewa dengan kegagalan pemerintah untuk mendukung pasukan Kurdi yang memerangi teroris Takfiri di dalam wilayah Suriah.

Ankara telah banyak dituding sebagai negara-sponsor utama dari teror berdarah ISIS di seluruh tetangga Suriah, membantu senjata dan dukungan logistik untuk para militan ekstremis bekerjasama dengan sekutu Barat dan regional.

(MahdiNews/ABNS)

Anak Erdogan Berpose Bersama Militan ISIS


Baru-baru ini, tersebar sebuah foto anak Erdogan, Perdana Menteri Turki, bersama para militan kelompok teroris ISIS.
 
Menurut koran Jomhuri-e Eslami, foto-foto itu diunggah dan disebarluaskan oleh media-media maya Turki kemarin.

Menurut koran tersebut, bukti-bukti ini menunjukkan kebohongan klaim Erdogan bahwa ia sama sekali tidak memiliki hubungan dengan kelompok teroris ISIS.

Dalam pada itu, sumber-sumber media etnis Kurdi Suriah menegaskan kerja sama erat antara Turki dan ISIS untuk melakukan serangan-serangan udara ke beberapa titik di Suriah.

Penyebaran foto anak Erdogan yang bernama Bilal bersama dua orang dari pemimpin ISIS ini telah mendongkrak posisi para penentang politik Erdogan.

(Shabestan/ABNS)

Turki Tahan 21 Orang karena Diduga Hendak Gabung ISIS

Polisi Turki menahan 21 orang yang diduga hendak bergabung dengan ISIS. | (AP) 

Polisi Turki menggelar razia pada Jumat (10/7/2015) dan menahan 21 orang karena diduga hendak bergabung dengan ISIS. Dari 21 orang yang ditahan, tiga di antaranya warga asing.

Otoritas Turki percaya ke-21 orang yangditahan itu berencana menyeberang ke Suriah untuk berperang bersama kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Mereka diduga akan memerangi pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad dan pasukan oposisi Suriah pro-Barat.

Di bawah tekanan dari anggota NATO, Turki telah meningkatkan upaya untuk mencegah militan asing menyeberang ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu mengatakan, konflik Suriah telah menimbulkan ancaman besar bagi Turki.

Menurutnya, ribuan orang asing yang berada di Turki telah dilarang memasuki perbatasan Suriah karena alasan keamanan. Para pejabat di Departemen Kontra-Terorisme Kepolisian Turki di Istanbul menolak berkomentar atas penahanan 21 orang itu.

“Pihak berwenang menyita senapan untuk berburu dan amunisi dalam operasi fajar di Istanbul dan kota terdekat, Kocaeli, Sanliurfa dan Mersin, yang berada di Turki selatan dekat perbatasan Suriah,” tulis kantor berita Anadolu.

(mas/sindonews/ABNS)

Turki Tangkap 45 Warga Asing yang Hendak Gabung ISIS

Penangkapan ke-45 orang itu merupakan hasil dari operasi yang digelar otoritas Turki di wilayah perbatasan dengan Suriah dalam kurun waktu tiga hari terakhir. (Al Arabiya) 

Otoritas keamanan Turki dilaporkan menangkap setidaknya 45 warga asing yang hendak menyeberang ke Suriah. Ke-45 warga asing itu diduga akan menyeberang ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

Melansir Al Arabiya pada Senin (13/7/2015), penangkapan ke-45 orang itu merupakan hasil dari operasi yang digelar otoritas Turki di wilayah perbatasan dengan Suriah dalam kurun waktu tiga hari terakhir.

Menurut laporan media Turki, Dogan, disebutkan bahwa penangkapan terbesar terjadi pada kemarin sore. Dimana setidaknya 25 orang warga negara asing, terutama warga Tajikistan, ditangkap di stasiun bus Gaziantep, yang memang merupakan salah satu pintu untuk bisa memasuki Suriah.

Masih berdasarkan laporan Dogan, dalam operasi yang berjalan sejak Jumat tersebut, tidak jarang otoritas Turki menemukan warga asing tersebut turut membawa keluarga mereka, termasuk anak-anak saat mencoba menyeberang ke Suriah.

Namun, sayangnya sejauh ini pemerintah Turki belum memberikan pernyataan resmi mengenai penangkapan ke-45 orang tersebut

Turki, khususnya Gaziantep dan Yordania memang menjadi salah satu wilayah yang kerap digunakan warga asing untuk menyebrang ke Suriah dan bergabung dengan ISIS. Hal ini disebabkan karena kedua negara itu sudah memberlakukan visa on arrival, dimana setiap orang bisa langsung mengurus visa di bandara tempat mereka mendarat.

(esn/sindonews/ABNS)

Putri Erdogan Rawat Militan Takfiri ISIS yang Cedera di Rumah Sakit Rahasia

Sumeyye Erdogan, putri Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

Putri Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menjalankan rumah sakit “rahasia” tempat para militan Takfiri ISIS yang terluka mendapat perawatan, seorang perawat mengatakan.

Perawat, yang berbicara dengan syarat anonim, mengungkapkan bahwa rumah sakit militer rahasia, yang dipimpin oleh Sumeyye Erdogan, terletak di kota Sanliurfa tenggara Turki, Global Research, lembaga penelitian dan media independen, melaporkan.

Perawat berusia 34 tahun itu mengungkapkan bahwa rumah sakit melayani perawatan medis untuk militan Takfiri yang terluka yang dibawa dari Suriah.

Perawat lebih lanjut mengatakan dia telah bekerja di rumah sakit selama tujuh minggu, menambahkan, “Hampir setiap hari beberapa truk militer Turki membawa puluhan militan ISIS terluka parah, ke rumah sakit rahasia kami.”
“Kami harus mempersiapkan kamar operasi dan dokter untuk membantu sesuai prosedur,” tambahnya.

“Saya diberi gaji rendah $ 7.500, tetapi mereka tidak mengetahui agama saya. Sebenarnya saya penganut Alawi dan sejak Erdogan menjadi kepala negara, sistemnya mengabaikan minoritas Alawi, “tambah perawat.
Akibat sikap pemerintah Turki pada keyakinannya menjadi alasan ia meninggalkan rumah sakit.

Perawat mengatakan bahwa ia telah melihat putri Erdogan beberapa kali di lokasi rumah sakit sebelum keputusannya untuk meninggalkan pusat pelayanan medis itu.

Perawat itu juga menyesali setelah ia bergabung dengan rumah sakit itu dan mengatakan dia sekarang takut ditangkap oleh polisi dan intelejen Turki.

Putri Erdogan sebelumnya telah mengumumkan rencananya untuk melakukan kunjungan ke kota Mosul di Irak, yang saat ini berada dalam pengepungan kelompok Takfiri ISIS, untuk membantu militan di kota. Irak telah dilanda aksi terorisme oleh kelompok Takfiri sejak pada Juni 2014.

Pemerintah Erdogan telah menjadi salah satu pendukung utama kelompok teroris melawan pemerintah Assad sejak 2011, dengan laporan mengatakan bahwa Ankara aktif melatih dan mempersenjatai militan di Suriah dan memfasilitasi perjalanan yang aman bagi teroris ke negara itu.

Pada tanggal 12 Juni, surat kabar Zaman Turki juga mengungkapkan bahwa Ankara memungkinkan teroris ISIS untuk bebas berjalan di jalan-jalan di daerah perbatasan Akcakale di Sanliurfa.
(MahdiNews/ABNS)

Karangploso Malang Tempat Pendidikan Gerakan ISIS


Riduansyah dan kawan-kawan yang tertangkap tersebut berasal dari Sulawesi dan Kalimantan. Mereka dilatih selama 1-3 tahun di desa Tegalgondo sebelum diberangkatkan ke Suriah.
 
Simpatisan ISIS nampaknya tumbuh sumbur di kabupaten Malang, Jawa Timur. Bukan hanya sekedar menjaring simpatisan ISIS bahkan menjadikan kawasan itu sebagai salah satu tempat pendidikan pengikut gerakan Takfiri.

Menukil laporan Radar Malang cetak, pada Sabtu, 16/05/15, mereka dilatih dan diberi pengetahuan sebelum diberangkatkan ke Suriah. Masih menurut Radar Malang, simpatisan ISIS dari seluruh Indonesia sebelum diberangkatkan ke Suriah mendapatkan pendidikan di pondok Qurani Jundullah.

Pondok ini lokasinya berada di belakang kampus III Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), tepatnya berada di dusun Gondang, desa Tegal Gondo, Kecamatan Karang Ploso.

Terbongkarnya tempat pendidikan ISIS diketahui setelah tertangkapnya rombongan Muhammad Riduansyah di bandara Juanda pada kamis 14/05/15 lalu, yang merupakan buronan badan intelijen negara (BIN) dan 5 orang lainnya yang berencana terbang ke malaysia menuju Turki, dan selanjutnya menuju ke Suriah.

Riduansyah dan kawan-kawan yang tertangkap tersebut berasal dari Sulawesi dan Kalimantan. Mereka dilatih selama 1-3 tahun di desa Tegalgondo sebelum diberangkatkan ke Suriah.

Setelah terbongkar,  papan nama pondok Jundullah sudah tidak terpasang lagi di depan pintu gerbang pondok. Penduduk setempat mengaku tidak tahu menahu tentang aktivitas pondok tersebut, karena selama ini memang tertutup untuk umum dan tidak semua orang bisa masuk ke pondok Qurani Jundullah.
(Islam Times/Shabestan/ABNS)

Kebrutalan ISIS Kembali Terbongkar

Kantor berita Associated Press sempat mewawancarai seorang gadis Yazidi berusia 15 tahun yang berhasil lolos dari sekapan ISIS. Gadis itu kini tinggal di sebuah dusun kecil di luar kota Dahuk, Irak.

Kebrutalan kelompok militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) terhadap kaum hawa kembali terbongkar.

Anggota Sekjen PBB untuk Kejahatan Seksual, Zainab Bangura, membeberkan anggota ISIS kerap menelanjangi tawanan gadisnya dan melakukan tes keperawanan.

Lalu, para gadis tersebut dikirimkan ke tempat pelelangan budak setelah gerilyawan ISIS menyerang desa serta membunuh sanak keluarganya.

ISIS memilih perawan yang paling cantik di antara para wanita yang ditangkap, lalu mengirimnya ke Suriah untuk dijadikan budak seks.

Ilustrasi wanita dari kaum Yazidi

Sadisnya, jika menolak, gadis tersebut akan dibunuh, termasuk salah satunya yang dibakar hidup-hidup karena ogah menjadi budak seks ISIS.

Bangura melanglangbuana ke Suriah, Irak, Turki, Lebanon dan Yordania untuk berbicara dengan wanita--terutama dari minoritas Yazidi--yang menjadi korban kejahatan seksual ISIS.

Tawar menawar sengit biasanya terjadi saat lelang budak, di mana para gadis tersebut dijual dengan kondisi telanjang.

"Pemimpin ISIS adalah yang pertama memilih, lalu kemudian para bawahannya," ujar Bangura seperti dilansir Mirror.

Pemenang lelang biasanya mengambil tiga atau empat gadis, lalu menjualnya kembali setelah mereka bosan.

Para wanita Yazidi

"Kami mendengar, salah seorang gadis diperdagangkan sebanyak 22 kali. Pemimpin ISIS menulis namanya di tangan gadis tersebut. Ini menunjukkan bahwa gadis tersebut adalah properti miliknya," kata Bangura.

Beberapa dari wanita tersebut mengalami depresi karena tidak bisa kabur.

Mereka pun memilih untuk mengakhiri nyawa dengan gantung diri menggunakan selendang.

Perempuan dari etnis Yazidi

Karena itu pula, di sejumlah lokasi, para pemerkosa dari ISIS melarang para wanita tersebut memakai selendang.

Bangura juga bercerita tentang seorang gadis yang dibakar hidup-hidup karena menolak untuk melayani kebutuhan seks brutal para pemiliknya. (*)

(Mirror/tribunnews.com/ABNS)

PBB: ISIS Jual Gadis-gadis demi Sebungkus Rokok


PBB dalam sebuah laporan menyatakan bahwa ISIS menjual gadis-gadis di pasar budak demi sebungkus rokok. Hal itu disampaikan Duta PBB untuk Masalah Kekerasan Seksual Zainab Bangura.
Zainab mengunjungi Irak dan Suriah pada bulan April 2015. Dia selama ini berkerja untuk sebuah rencana aksi guna mengatasi kekerasan seksual mengerikan yang dilancarkan oleh militan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

”Ini adalah perang yang sedang terjadi di tubuh perempuan,” kata Zainab. Dia telah berbicara kepada perempuan dan anak perempuan yang telah melarikan diri dari penyanderaan di sejumlah wilayah yang dikuasai ISIS. Zainab juga telah bertemu dengan para pemimpin agama dan politik lokal.

Tak hanya di Irak dan Suriah, dia juga telah mengunjungi para pengungsi di Turki, Libanon dan Yordania. Menurutnya, para militan ISIS terus menjalankan pasar budak untuk anak perempuan yang mereka culik selama serangan terbaru.

”Mereka menculik dan menculik wanita ketika mereka merebut wilayah. Saya tak ingin menyebut (korban) sebagai pasokan baru, tapi mereka memiliki anak-anak perempuan baru,” kata Zainab, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (9/6/2015).

“Gadis yang dijual untuk sebungkus rokok, atau untuk beberapa ratus atau ribu dolar,” lanjut Zainab. Menurutnya, banyak dari korban adalah warga minoritas Yazidi yang memang jadi target militan ISIS.

”Beberapa diculik, dikurung di kamar. Lebih dari 100 orang dari mereka ada di sebuah rumah kecil dan ditelanjangi. Mereka kemudian dibawa untuk berdiri di depan sekelompok orang yang memutuskan ‘apa Anda layak (atau tidak untuk dibeli)’.”

[Sumber: Sindo News]

Hasil Awal Pemilihan Parlemen di Turki: Kurdi Menggagalkan Harapan Erdogan


Hasil awal pemilihan parlemen di Turki menunjukkan bahwa Partai Keadilan dan Pembangunan akan kehilangan kemayoritasan mereka di parlemen dan ini merupakan pukulan besar atas harapan-harapan Rajab Tayyip Erdogan, Presiden Turki.
 
KBS melaporkan, hitungan 99% suara rakyat dalam pemilihan parlemen ke-25 menunjukkan bahwa Partai Keadilan dan Pembangunan berhasil meraih 41 persen dari suara.
Menurut perkiraan, partai yang berkuasa di Turki dapat memperoleh 258 kursi yang 18 kursi kurang dari jumlah minimum yang diperlukan untuk mempertahankan kemayoritasan partai ini di parlemen.
Erdogan untuk mencapai harapan-harapannya telah meminta kepada para pemilih untuk memberikan suaranya kepada partainya demi meraih 400 kursi di parlemen supaya mempersiapkan kondisi-kondisi mengubah konstitusi guna meningkatkan kewenangan presiden bagi dirinya.
Begitu pula Partai Keadilan dan Pembangunan memerlukan maksimal 330 kursi dari 550 kursi parlemen guna melaksanakan referendum nasional untuk mengubah konstitusi.
Sementara Partai Demokrat Kurdi memenangkan 12 persen suara yang di atas ambang batas 10 persen untuk masuknya partai ini ke parlemen.
Secara umum, setelah Partai Keadilan dan Pembangunan, Partai Republik sebagai partai oposisi yang paling penting di Turki berada di tempat kedua dengan meraih 25 persen suara dan Partai Nasional terletak di urutan ketiga dengan merebut 16,29 persen suara.
Partai Demokrat Kurdi menempatkan dirinya di posisi keempat.
Dengan kondisi seperti ini, jika Partai Keadilan dan Pembangunan gagal meraih lebih dari 275 kursi di parlemen, maka untuk membentuk pemerintahan diperlukan suatu koalisi.

(Shabestan)

Terbongkar, Skandal Pengiriman Senjata Turki Kepada Teroris di Suriah


Koran Cumriyet terbitan Turki Jumat (29/5) dalam edisi cetaknya memuat foto-foto, sedangkan dalam edisi online selain memuat foto juga memuat video yang menunjukkan suplai senjata Turki yang dimuat di dalam beberapa truk untuk kawanan bersenjata di Suriah.
Disebutkan bahwa dalam pengiriman senjata Turki ke Suriah yang terjadi pada awal awal tahun 2014 itu terdapat peluru-peluru mortir yang disembunyikan di bawah obat-obatan yang termuat dalam truk-truk yang disewa secara resmi untuk kepentingan lembaga kemanusiaan namun dicegat oleh tentara Turki di dekat perbatasan Suriah pada Januari 2014.

Menurut Cumhuriyet, truk-truk itu mengangkut sebanyak 80,000 peluru mortir kaliber kecil dan besar serta ratusan roket yang disebut-sebut buatan Rusia yang telah dibeli oleh negara-negara eks Uni Soviet.

Kasus ini menjadi skandal politik yang menimbulkan kecurigaan banyak orang mengenai sejauh mana keterlibatan pemerintah Turki dalam masalah ini, terutama setelah di dunia maya tersiar dokumen-dokumen yang menunjukkan bahwa truk-truk itu berada di bawah pengawasan badan intelijen nasional Turki dan membawa senjata dan perlengkapan militer untuk kelompok-kelompok teroris yang memerangi pasukan pemerintah Suriah.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan pembongkaran skandal ini tak lepas dari upaya lawan politiknya, Muhammed Fethullah Gülen, untuk menjatuhkan reputasi pemerintah.

Pemerintah Turki melarang publikasi konten-konten seputar skandal itu di media dan jejaring sosial semisal Facebook dan Twitter.  Karena itu, publikasi yang dilakukan Cumhuriyet segera mengundang reaksi dari para pejabat Ankara, sementara Kejaksaan Umum Istanbul menyatakan akan menindak koran ini secara hukum.

Asosiasi wartawan Turkipun tak tinggal diam. Kalangan insan pers membela Cumhuriyet dengan merilis statemen menegaskan bahwa kejaksaan seharusnya mengusut pihak-pihak yang menyuplai senjata kepada para teroris, bukan malah menindak koran Cumhuriyet.

“Faktanya ialah pemerintah Turki mendukung teroris, sedangkan apa yang dilakukan oleh Cumhuriyet dalam membongkar skandal ini adalah tugas kewartawanan,” bunyi statemen itu.

Kepolisian Turki bulan lalu menangkap empat jaksa, satu hakim dan beberapa perwira karena terlibat dalam pengeluaran instruksi pemeriksaan truk-truk bermuatan senjata itu.

Pembongkaran skandal ini menjadi pukulan telak bagi partai yang berkuasa di Turki menjelang pemilu parlemen yang dijadwalkan berlangsung tanggal 7 Juni 2015. Partai-partai oposisi Turki sejak awal sudah gencar menuduh pemerintah Turki memberikan dukungan logistik dan senjata kepada kelompok-kelompok teroris di Suriah.

[Sumber: liputanislam.com]

Terkait Berita: