Mantan teroris anggota kelompok Moro Islamic Liberation Front/MILF Ali Fauzi Manzi mengingatkan agar pemerintah tidak lengah terhadap gerakan radikalisme, terutama Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Sebab gerakan radikal dapat bergerak dengan berbagai cara
"Intinya jangan pernah kendur, apalagi lengah. Mereka bisa 'menusuk' melalui berbagai cara," kata Ali Fauzi di Jakarta, Rabu (29/7/2015).
Menurut dia, salah satu jalan terbaik adalah memperkuat ideologi Pancasila dan memperdalam pengetahuan agama. "Ini sangat penting, karena para pelaku radikalisme, apalagi ISIS, menyerang sasarannya melalui ideologi dan agama," terangnya.
Ia menilai upaya yang dilakukan pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan lembaga-lembaga terkait dalam menanggulangi paham ISIS dengan memperkuat ideologi dan agama di Indonesia sudah tepat.
"Bila ideologi kita, yaitu Pancasila dan pemahaman agama, terutama agama Islam semakin kuat, otomatis propaganda-propaganda radikalisme, terutama ISIS, akan mental dengan sendirinya," imbuhnya.
Adik terpidana mati bom Bali, Amrozy, ini menambahkan, Indonesia dikenal sebagai negara dengan toleransi antarumat beragama yang tinggi. Itu merupakan modal yang kuat untuk mencegah dan menangkal penyebaran propaganda paham radikalisme, terutama yang dilakukan militan ISIS.
"Indonesia dikenal memiliki toleransi antarumat beragama yang tinggi sehingga tidak ada tindakan-tindakan represif yang dilakukan kepada agama tertentu. Itulah yang membuat warga Indonesia justru lebih sedikit yang ikut bergabung dengan ISIS di Suriah dibandingkan dengan negara-negara
Barat," terangnya.
Selain itu, upaya pemerintah Indonesia melalui BNPT juga menjadi faktor penting dalam mencegah eksodus WNI ke Suriah melalui sosialisasi terus menerus tentang bahaya radikalisme dan ISIS bagi kehidupan bangsa Indonesia.
Ia juga mengapresiasi gerak cepat pemerintah Indonesia dalam mengantisipasi WNI yang bepergian ke Turki, terutama yang akan bergabung dengan ISIS.
(MetroNews/Shabestan/ABNS)