Pesan Rahbar

Home » » Kritik Pembubaran Sedekah Laut di Bantul, PBNU: Indonesia Bukan Negara Agama!

Kritik Pembubaran Sedekah Laut di Bantul, PBNU: Indonesia Bukan Negara Agama!

Written By Unknown on Sunday 14 October 2018 | 23:19:00

Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini. (Foto: Ristu Hanafi/detikcom)

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini angkat bicara mengenai peristiwa pembubaran persiapan sedekah laut di Pantai Baru, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Menurut Helmy, aksi itu tergolong main hakim sendiri.

“Masyarakat tidak boleh main hakim sendiri, Indonesia itu bukan negara agama, tapi negara yang beragama. Kalau ada tudingan kegiatan itu dianggap musyrik, lha orang-orang yang bukan beragama Islam bisa dianggap musyrik semua, dan bisa dibenarkan dong untuk melakukan pelarangan peribadatan dan seterusnya,” kata Helmy, di sela menghadiri acara Milad ke-6 Ponpes Ora Aji di Sleman, Sabtu (13/10) malam.

Helmy mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menghormati ragam budaya bangsa Indonesia yang majemuk. Menurutnya, banyaknya kebudayaan lokal di Indonesia merupakan khazanah kekayaan bangsa.

“Soal keyakinan agama masing-masing bagaimana kita menguatkan di masing-masing, tapi tidak boleh melakukan perusakan pelarangan. Kita negara hukum, sudah ada rambu undang-undang,” ujarnya.

Helmy pun menyesalkan adanya peristiwa pembubaran persiapan sedekah laut tersebut. “Soal apakah aksi pembubaran itu melanggar hukum, kita serahkan ke polisi. Yang jelas kita menyesalkan tindakan itu, karena nanti akan ada banyak acara-acara budaya lainnya dianggap sebagai (musyrik), klaim kebenaran milik siapa,” sebutnya.

“Kita mendukung aparat keamanan (untuk menyelidiki peristiwa pembubaran persiapan sedekah laut). Saya mengajak kita harus hormati budaya lokal, soal pendapat (musyrik), ya itu pendapat masing-masing,” lanjutnya.

Helmy juga menyinggung aksi penolakan tradisi adat yang mencuat pasca gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.

“Musibah yang terjadi di Sulteng itu kehendak Allah, mari kita semua instropeksi, dalam agama kita tidak boleh berprasangka buruk kepada Allah. Dan bagi kami gempa Sulteng ujian bagi korban, semoga sabar, tabah, dan yang meninggal husnul khotimah,” ujarnya.

(Detik/Suara-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: