Daftar Isi Nusantara Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Meluruskan Doa Berbuka Puasa ‘Paling Sahih’

Doa buka puasa apa yang biasanya Anda baca? Jika jawabannya Allâhumma laka shumtu, maka itu sama seperti yang kebanyakan masyarakat baca...

Pesan Rahbar

Showing posts with label Yordania. Show all posts
Showing posts with label Yordania. Show all posts

Turki Tangkap 45 Warga Asing yang Hendak Gabung ISIS

Penangkapan ke-45 orang itu merupakan hasil dari operasi yang digelar otoritas Turki di wilayah perbatasan dengan Suriah dalam kurun waktu tiga hari terakhir. (Al Arabiya) 

Otoritas keamanan Turki dilaporkan menangkap setidaknya 45 warga asing yang hendak menyeberang ke Suriah. Ke-45 warga asing itu diduga akan menyeberang ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

Melansir Al Arabiya pada Senin (13/7/2015), penangkapan ke-45 orang itu merupakan hasil dari operasi yang digelar otoritas Turki di wilayah perbatasan dengan Suriah dalam kurun waktu tiga hari terakhir.

Menurut laporan media Turki, Dogan, disebutkan bahwa penangkapan terbesar terjadi pada kemarin sore. Dimana setidaknya 25 orang warga negara asing, terutama warga Tajikistan, ditangkap di stasiun bus Gaziantep, yang memang merupakan salah satu pintu untuk bisa memasuki Suriah.

Masih berdasarkan laporan Dogan, dalam operasi yang berjalan sejak Jumat tersebut, tidak jarang otoritas Turki menemukan warga asing tersebut turut membawa keluarga mereka, termasuk anak-anak saat mencoba menyeberang ke Suriah.

Namun, sayangnya sejauh ini pemerintah Turki belum memberikan pernyataan resmi mengenai penangkapan ke-45 orang tersebut

Turki, khususnya Gaziantep dan Yordania memang menjadi salah satu wilayah yang kerap digunakan warga asing untuk menyebrang ke Suriah dan bergabung dengan ISIS. Hal ini disebabkan karena kedua negara itu sudah memberlakukan visa on arrival, dimana setiap orang bisa langsung mengurus visa di bandara tempat mereka mendarat.

(esn/sindonews/ABNS)

Kebrutalan ISIS Kembali Terbongkar

Kantor berita Associated Press sempat mewawancarai seorang gadis Yazidi berusia 15 tahun yang berhasil lolos dari sekapan ISIS. Gadis itu kini tinggal di sebuah dusun kecil di luar kota Dahuk, Irak.

Kebrutalan kelompok militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) terhadap kaum hawa kembali terbongkar.

Anggota Sekjen PBB untuk Kejahatan Seksual, Zainab Bangura, membeberkan anggota ISIS kerap menelanjangi tawanan gadisnya dan melakukan tes keperawanan.

Lalu, para gadis tersebut dikirimkan ke tempat pelelangan budak setelah gerilyawan ISIS menyerang desa serta membunuh sanak keluarganya.

ISIS memilih perawan yang paling cantik di antara para wanita yang ditangkap, lalu mengirimnya ke Suriah untuk dijadikan budak seks.

Ilustrasi wanita dari kaum Yazidi

Sadisnya, jika menolak, gadis tersebut akan dibunuh, termasuk salah satunya yang dibakar hidup-hidup karena ogah menjadi budak seks ISIS.

Bangura melanglangbuana ke Suriah, Irak, Turki, Lebanon dan Yordania untuk berbicara dengan wanita--terutama dari minoritas Yazidi--yang menjadi korban kejahatan seksual ISIS.

Tawar menawar sengit biasanya terjadi saat lelang budak, di mana para gadis tersebut dijual dengan kondisi telanjang.

"Pemimpin ISIS adalah yang pertama memilih, lalu kemudian para bawahannya," ujar Bangura seperti dilansir Mirror.

Pemenang lelang biasanya mengambil tiga atau empat gadis, lalu menjualnya kembali setelah mereka bosan.

Para wanita Yazidi

"Kami mendengar, salah seorang gadis diperdagangkan sebanyak 22 kali. Pemimpin ISIS menulis namanya di tangan gadis tersebut. Ini menunjukkan bahwa gadis tersebut adalah properti miliknya," kata Bangura.

Beberapa dari wanita tersebut mengalami depresi karena tidak bisa kabur.

Mereka pun memilih untuk mengakhiri nyawa dengan gantung diri menggunakan selendang.

Perempuan dari etnis Yazidi

Karena itu pula, di sejumlah lokasi, para pemerkosa dari ISIS melarang para wanita tersebut memakai selendang.

Bangura juga bercerita tentang seorang gadis yang dibakar hidup-hidup karena menolak untuk melayani kebutuhan seks brutal para pemiliknya. (*)

(Mirror/tribunnews.com/ABNS)

PBB: ISIS Jual Gadis-gadis demi Sebungkus Rokok


PBB dalam sebuah laporan menyatakan bahwa ISIS menjual gadis-gadis di pasar budak demi sebungkus rokok. Hal itu disampaikan Duta PBB untuk Masalah Kekerasan Seksual Zainab Bangura.
Zainab mengunjungi Irak dan Suriah pada bulan April 2015. Dia selama ini berkerja untuk sebuah rencana aksi guna mengatasi kekerasan seksual mengerikan yang dilancarkan oleh militan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

”Ini adalah perang yang sedang terjadi di tubuh perempuan,” kata Zainab. Dia telah berbicara kepada perempuan dan anak perempuan yang telah melarikan diri dari penyanderaan di sejumlah wilayah yang dikuasai ISIS. Zainab juga telah bertemu dengan para pemimpin agama dan politik lokal.

Tak hanya di Irak dan Suriah, dia juga telah mengunjungi para pengungsi di Turki, Libanon dan Yordania. Menurutnya, para militan ISIS terus menjalankan pasar budak untuk anak perempuan yang mereka culik selama serangan terbaru.

”Mereka menculik dan menculik wanita ketika mereka merebut wilayah. Saya tak ingin menyebut (korban) sebagai pasokan baru, tapi mereka memiliki anak-anak perempuan baru,” kata Zainab, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (9/6/2015).

“Gadis yang dijual untuk sebungkus rokok, atau untuk beberapa ratus atau ribu dolar,” lanjut Zainab. Menurutnya, banyak dari korban adalah warga minoritas Yazidi yang memang jadi target militan ISIS.

”Beberapa diculik, dikurung di kamar. Lebih dari 100 orang dari mereka ada di sebuah rumah kecil dan ditelanjangi. Mereka kemudian dibawa untuk berdiri di depan sekelompok orang yang memutuskan ‘apa Anda layak (atau tidak untuk dibeli)’.”

[Sumber: Sindo News]

Tentara Suriah Rebut Kawasan Tal Qarin di Provinsi Dara'a

Tentara Suriah

Bahu membahu, tentara Suriah dan pejuang gerakan perlawanan Hizbullah berhasil mengambil alih sebuah kawasan di Provinsi Dara'a, Suriah.
 
Tentara Suriah menyerang kelompok Front al-Nusra di kawasan Tal Qarin, berbatasan dengan  Yordania, kemarin dan menewaskan puluhan teroris di sana.

Dilansir Fars News, tentara Suriah dan pejuang Hizbullah kini bergerak maju menuju kota Kafir Nasej di provinsi itu.

Minggu silam, tentara Suriah menewaskan puluhan teroris Front al-Nusra di wilayah Tal al-Mal, al-Yadouda, al-Nueimeh, Daraa al-Balad dan Daraa al-Mahatta.

Krisis Suriah pecah pada Maret 2011. Hingga kini, sekitar 191.000 nyawa warga Suriah sudah melayang.

(Source)

Ratu Jordania Ajak Umat Muslim Bersama-sama Melawan ISIS


Ratu Rania dari Jordania, Sabtu (23/5/2015), menyerukan agar umat Muslim di seluruh dunia melawan Negara Islam Irak dan Suriah yang menurutnya ingin menghancurkan peradaban manusia.
Ratu Rania (44), salah seorang perempuan paling berpengaruh di dunia Arab, menyampaikan seruannya ini di saat ISIS mengancam akan menghancurkan kota kuno Palmyra, Suriah yang merupakan situs warisan dunia yang telah ditetapkan UNESCO.

"ISIS telah menyerang peradaban manusia. Ini adalah kejahatan terbaru yang dilakukan ISIS dan kelompok-kelompok sejenis," ujar sang ratu.

"Palmyra adalah salah satu harta terbesar kawasan ini dan dunia. Kondisi di sana menunjukkan bahwa kita sedang menghadapi ancaman global, tak hanya terhadap bangsa Arab dan umat Muslim, namun juga terhadap seluruh peradaban dunia," lanjut Rania.

Sebelumnya UNESCO sudah mengatakan bahwa penghancuran bangunan dan artefak kuno di Palmyra akan menjadi sebuah kerugian besar bagi kemanusiaan. Bahkan sejumlah pemimpin dunia, seperti Presiden Perancis Francois Hollande, sudah menyerukan aksi langsung untuk menyelamatkan Palmyra.

"Saya sangat setuju dengan itu (seruan Presiden Perancis)," kata Ratu Rania saat menghadiri Forum Ekonomi Dunia di kota wisata Sweimeh di pesisir Laut Mati.

"Kita adalah penjaga peninggalan-peninggalan semacam itu. Dan kita tak bisa tinggal diam sementara banyak artefak budaya dihancurkan," lanjut dia.

"Situasi ini sangat menyedihkan, seperti halnya yang terjadi di Irak. Palmyra adalah warisan bagi dunia dan kemanusiaan. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaganya," Rania menegaskan.

Lebih jauh Ratu Rania mengatakan perang melawan ISIS haruslah dipimpin umat Muslim dan bangsa Arab, tentu saja dengan dukungan komunitas internasional.

Dia menegaskan bahwa pesan perdamaian dan rekonsiliasi yang didukung umat Islam justru dimanipulasi ISIS dengan pemubunuhan dan aksi-aksi teror lainnya. Sehingga, lanjut Rania, sangat penting bagi dunia untuk melawan propaganda ISIS melalui berbagai cara termasuk lewat dunia maya.

"Ironi terbesar adalah ISIS menggunakan teknologi modern seperti media sosial untuk menyebarkan aksi-aksi brutalnya," ujar Rania.

ISIS saat ini sudah menguasai Palmyra, sebuah kota kuno yang berusia sekitar 2.000 tahun. Dengan menguasai Palmyra, ISIS kini sudah menduduki separuh dari seluruh wilayah Suriah.

[Sumber: Kompas.com]

Iron Dome Rezim Israel, Tembok Pertahanan Al Saud


Tel Aviv telah menawarkan kepada Riyadh untuk mentransfer Iron Dome guna melindungi keamanan wilayah perbatasan Arab Saudi.
Tel Aviv yang mengetahui sejauh mana batasan keamanan strategis daerah-daerah di sekitar Yaman telah mengusulkan kepada Arab Saudi untuk memindahkan Iron Dome.

Laporan-laporan diplomatik Eropa dengan mengutip sumber-sumber informasi melaporkan, di sela-sela pertemuan pemimpin Arab Saudi dengan para pejabat rezim Israel di Kedutaan Besar Amerika di Aman, ibukota Yordania, menerima usulan peningkatan sistem rudal Iron Dome dari rezim Zionis.

Namun rincian lebih lanjut dari pertemuan tersebut belum dinyatakan terkait dengan penerimaan atau penolakan Arab Saudi.

Radio Israel mengatakan pekan lalu, Arab Saudi dan rezim Israel bertemu dan rapat konsultasi di Aman, sementara Muhammad Mukmini, juru bicara resmi pemerintah Yordania, membantah hal ini.

Dalam hal ini Anwar al-‘Isyqy, mantan penasehat Al Saud dan kepala Pusat Studi Strategis di Jeddah, dalam wawancara dengan surat kabar Zionis Yedioth Aharanut, mengungkapkan, jika Israel setuju dengan program yang bernama ‘Perdamaian Arab’, maka 22 pemerintah Arab akan berkomitmen untuk memperdalam dan normalisasi hubungan dengan Tel Aviv.

Meskipun tidak ada ketegasan terhadap komitmen pertemuan tersebut, namun sumber-sumber diplomatik meyakini bahwa rapat konsultasi secara rahasia sedang berlangsung antara pemerintah Arab Saudi dan pejabat rezim Zionis Israel dan baru-baru ini telah menjadi tren yang berkembang.

(Shabestan)

Terungkap Rincian Baru Penyiksaan Tahanan Politik Bahrain


Para tahanan politik Bahrain berada dalam penyiksaan fisik dan psikologis yang berat di bawah rezim Al Khalifah dan penyakit kulit telah menyebar di antara mereka.
Sumber informasi Bahrain mengungkapkan, tiga tahanan di penjara pusat telah dikarantina akibat terkena pengakit kulit.

Kondisi kesehatan yang buruk dialami oleh para tahanan telah membangkitkan protes mereka pada tanggal 10 Maret tahun ini terhadap sikap para petugas penjara yang melarang para tahanan politik untuk mandi dan mengganti pakaian mereka.

Sumber menambahkan, tiga tahanan ini adalah Wahib Abdullah Ahmad, Muhammad Ridha, dan Khalifah Abbas yang terjangkit alergi dan masalah kulit yang parah, dan meskipun demikian mereka masih disiksa secara fisik dan psikologis.

Para tahanan politik mengungkap praktik-praktik baru yang mengerikan yang dilakukan oleh tentara bayaran Yordania dalam penjara-penjara.

Para penyiksa Yordania memaksa para tahanan untuk meniru suara hewan dan tindakan-tindakan keji lainnya, dan seorang anak muda yang disiksa berada dalam kondisi koma, luka-lukanya disirami dengan suatu cairan yang menyebabkan tubuhnya membusuk.

Salah satu tahanan mengatakan, tahanan muda yang lain dalam pertemuan dengan anggota keluarganya, hanya dapat mengenal ibunya, karena telah kehilangan ingatan akibat penyiksaan dan tekanan psikologis.

(Shabestan)

Terkait Berita: