Daftar Isi Nusantara Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Meluruskan Doa Berbuka Puasa ‘Paling Sahih’

Doa buka puasa apa yang biasanya Anda baca? Jika jawabannya Allâhumma laka shumtu, maka itu sama seperti yang kebanyakan masyarakat baca...

Pesan Rahbar

Showing posts with label Bani Saud. Show all posts
Showing posts with label Bani Saud. Show all posts

Iron Dome Rezim Israel, Tembok Pertahanan Al Saud


Tel Aviv telah menawarkan kepada Riyadh untuk mentransfer Iron Dome guna melindungi keamanan wilayah perbatasan Arab Saudi.
Tel Aviv yang mengetahui sejauh mana batasan keamanan strategis daerah-daerah di sekitar Yaman telah mengusulkan kepada Arab Saudi untuk memindahkan Iron Dome.

Laporan-laporan diplomatik Eropa dengan mengutip sumber-sumber informasi melaporkan, di sela-sela pertemuan pemimpin Arab Saudi dengan para pejabat rezim Israel di Kedutaan Besar Amerika di Aman, ibukota Yordania, menerima usulan peningkatan sistem rudal Iron Dome dari rezim Zionis.

Namun rincian lebih lanjut dari pertemuan tersebut belum dinyatakan terkait dengan penerimaan atau penolakan Arab Saudi.

Radio Israel mengatakan pekan lalu, Arab Saudi dan rezim Israel bertemu dan rapat konsultasi di Aman, sementara Muhammad Mukmini, juru bicara resmi pemerintah Yordania, membantah hal ini.

Dalam hal ini Anwar al-‘Isyqy, mantan penasehat Al Saud dan kepala Pusat Studi Strategis di Jeddah, dalam wawancara dengan surat kabar Zionis Yedioth Aharanut, mengungkapkan, jika Israel setuju dengan program yang bernama ‘Perdamaian Arab’, maka 22 pemerintah Arab akan berkomitmen untuk memperdalam dan normalisasi hubungan dengan Tel Aviv.

Meskipun tidak ada ketegasan terhadap komitmen pertemuan tersebut, namun sumber-sumber diplomatik meyakini bahwa rapat konsultasi secara rahasia sedang berlangsung antara pemerintah Arab Saudi dan pejabat rezim Zionis Israel dan baru-baru ini telah menjadi tren yang berkembang.

(Shabestan)

Zionis Israel dan Invasi Saudi di Yaman: Saudi Arabia Sewa Ahli Israel untuk Mengawasi Perang Melawan Yaman


Kementerian pertahanan Saudi telah mempekerjakan sejumlah ahli militer Israel untuk mengawasi dan memberikan nasihat kepada pasukan koalisi dalam perang melawan Yaman, sumber yang dekat dengan monarki Saudi mengungkapkan pada hari Selasa (19/4/15).
 

"Para ahli Zionis mengawasi langsung operasi koalisi yang dipimpin Arab Saudi melawan Yaman selain melakukan koordinasi intelijen dan militer antara kedua belah pihak," kata sumber FNA, Selasa (19/5).

Mereka juga mengungkapkan bahwa delegasi lain dari Israel telah melakukan perjalanan ke Arab Saudi dalam beberapa hari terakhir untuk mengawasi pembangunan sebuah situs kementerian pertahanan.
"Situs militer terletak 20km barat-laut Hay al-Yasmin di Riyadh," kata sumber itu.

Dalam sambutannya yang relevan pada hari Kamis (14/5), Kepala Dewan Tinggi Revolusi Yaman Mohammad Al-Houthi menggarisbawahi bahwa serangan rezim Saudi di Yaman itu dimaksudkan untuk menyelamatkan Israel, dan mengatakan bahwa agresi Al Saud berlangsung dibawah perintah Tel Aviv dan Washington.

"Arab Saudi menyerang kami karena kami telah menjadi penyebab keprihatinan bagi Israel dan itu dimaksudkan untuk menenangkan kekhawatiran Israel ...," kata al-Houthi.

Dia menegaskan bahwa agresi yang dipimpin Saudi melawan Yaman berlangsung dibawah perintah langsung dari Amerika Serikat dan Israel.

Arab Saudi meluncurkan serangan pengeboman terhadap Yaman pada 26 Maret dalam upaya untuk memulihkan kekuatan untuk buronan Presiden Mansour Hadi, sekutu setia Riyadh.

Hadi mengundurkan diri pada bulan Januari dan menolak untuk mempertimbangkan kembali keputusan-nya meskipun adanya seruan dari revolusioner gerakan Ansarullah Houthi.

Meskipun klaim Riyadh bahwa dia membom posisi para pejuang Ansarullah, pesawat-pesawat tempur Arab Saudi meratakan daerah pemukiman dan infrastruktur sipil.

Serangan Monarki sejauh ini telah merenggut nyawa sedikitnya 3.815 warga sipil, sebagian besar wanita dan anak-anak, menurut penghitungan independen FNA ini.

(Source)

Wawancara: Tak Ada Satu Jet Tempur Saudi yang Bisa Terbang Tanpa AS


Seluruh infrastruktur di Arab Saudi, terutama militer, pengawasan telekomunikasi, pengoperasian pesawat tempur, pemboman, semua ditangani oleh AS, dari pelatih, penasihat, kontraktor dan setiap langkah tahapan.
 
Press TV melakukan wawancara dengan Sara Flounders, co-direktur the International Action Center, di New York, membahas serangan udara terbaru Bani Saud terhadap Yaman meskipun pekan lalu Riyadh mengumumkan gencatan senjata.

Berikut ini adalah transkrip bebas wawancara tersebut.

Press TV: Meskipun jeda 5 hari diumumkan oleh Arab Saudi, dilanggar sejak awal, mengapa Arab Saudi tidak menghormati gencatan senjata sendiri?

Flounders: Arab Saudi tidak menghormati hak-hak setiap orang, sehingga tak mengherankan jika mereka tidak menghormati gencatan senjata yang mereka sendiri sepakati. Seluruh serangan terhadap warga Yaman benar-benar kriminal, ilegal dipandang dari standar apapun. Pemboman terbaru benar-benar keterlaluan. Fakta menunjukkan Arab Saudi tidak menghormati gencatan senjata ... tidak menghormati warga tetangga, bahkan terhadap populasi mereka sendiri.

Press TV: Tidak diragukan lagi, Arab Saudi sudah melanggar hukum kemanusiaan internasional bahkan berperang tanpa mandat jelas dari PBB, tetapi sekali lagi, mengapa PBB tidak melakukan apapun mengenai hal itu?

Flounders: PBB tidak melakukan apapun mengenai itu karena akan .... Siapa yang mendukung penuh serangan Arab dari setiap tahapan, tidak ada satu pemboman tanpa restu AS. Seluruh infrastruktur di Arab Saudi, terutama militer, pengawasan telekomunikasi, pengoperasian pesawat tempur, pemboman, semua ditangani oleh AS, dari pelatih, penasihat, kontraktor dan setiap langkah tahapan.

Satu jet Saudi tidak akan bisa terbang tanpa komunikasi dengan pengawasan AS. Itu adalah tujuan Arab Saudi bermain-main dengan AS bertahun-tahun. Jadi, hal yang sama dalam operasi didalam PBB, Arab Saudi mempunyai pelindung nyata di PBB dalam perang kriminal, dan itu adalah Amerika Serikat. Dan sepenuhnya, pemboman ini berlangsung atas persekongkolan dan kesepakatan AS.

(Source)

Direktur HRW: Kejahatan Saudi Tak Berbeda dengan Zionis Israel

Korban keganasan jet tempur canggih Bani Saud

"Perang Saudi di Yaman mirip dengan Israel ketika melakukan agresi dan menyerang warga sipil sebagai sasaran sah jika warga tidak meninggalkan kawasannya,"
 
Direktur Eksekutif Human Rights Watch (HRW) Kenneth Roth pada Sabtu kemarin, 09/08/15, menyebut kejahatan Bani Saud terkait agresi di Yaman tidak berbeda dengan rezim Zionis Israel yang membunuh rakyat sipil di tanah air mereka.

"Perang Saudi di Yaman mirip dengan Israel ketika melakukan agresi dan menyerang warga sipil sebagai sasaran sah jika warga tidak meninggalkan kawasannya," kata Roth pada halaman facebook-nya saat mengomentari deklarasi rezim Saudi yang menyebut bahwa semua yang ada di kabupaten Sa'ada adalah target militer.

Pernyataan Roth tersebut dilakukan setelah Arab Saudi pada Jumat mengumumkan akan menyerang semua bidang di gubernuran Sa'ada sebagai target militer.

Kekejaman penguasa Bani Saud tanpa belas kasih, membunuh warga miskin tak berdosa Yaman tanpa ampun.

Pangeran-pangeran dari kerajaan padang pasir itu menikmati genangan darah anak-anak Yaman, banga tertindas. Mereka mengeluarkan perintah untuk membunuh dan menghancurkan semua target di Yaman dari atas takhta. Tidak pernah memahami tentang standar kemanusiaan dan memulihkan harapan mereka dengan menggelar operasi pembunuhan massal terhadap bangsa Yaman.

Kemarin, pesawat tempur cangih Bani Saud buatan AS menyerang seluruh anggota suku "Bakil al-Mir", di  Jizan. Seluruh keluarga tewas dan rumah mereka rata dengan tanah, sementara darah menggenang diatasnya.

(Source)

Terkait Berita: