Kementerian pertahanan Saudi telah mempekerjakan sejumlah ahli militer Israel untuk mengawasi dan memberikan nasihat kepada pasukan koalisi dalam perang melawan Yaman, sumber yang dekat dengan monarki Saudi mengungkapkan pada hari Selasa (19/4/15).
"Para ahli Zionis mengawasi langsung operasi koalisi yang dipimpin Arab Saudi melawan Yaman selain melakukan koordinasi intelijen dan militer antara kedua belah pihak," kata sumber FNA, Selasa (19/5).
Mereka juga mengungkapkan bahwa delegasi lain dari Israel telah melakukan perjalanan ke Arab Saudi dalam beberapa hari terakhir untuk mengawasi pembangunan sebuah situs kementerian pertahanan.
"Situs militer terletak 20km barat-laut Hay al-Yasmin di Riyadh," kata sumber itu.
Dalam sambutannya yang relevan pada hari Kamis (14/5), Kepala Dewan Tinggi Revolusi Yaman Mohammad Al-Houthi menggarisbawahi bahwa serangan rezim Saudi di Yaman itu dimaksudkan untuk menyelamatkan Israel, dan mengatakan bahwa agresi Al Saud berlangsung dibawah perintah Tel Aviv dan Washington.
"Arab Saudi menyerang kami karena kami telah menjadi penyebab keprihatinan bagi Israel dan itu dimaksudkan untuk menenangkan kekhawatiran Israel ...," kata al-Houthi.
Dia menegaskan bahwa agresi yang dipimpin Saudi melawan Yaman berlangsung dibawah perintah langsung dari Amerika Serikat dan Israel.
Arab Saudi meluncurkan serangan pengeboman terhadap Yaman pada 26 Maret dalam upaya untuk memulihkan kekuatan untuk buronan Presiden Mansour Hadi, sekutu setia Riyadh.
Hadi mengundurkan diri pada bulan Januari dan menolak untuk mempertimbangkan kembali keputusan-nya meskipun adanya seruan dari revolusioner gerakan Ansarullah Houthi.
Meskipun klaim Riyadh bahwa dia membom posisi para pejuang Ansarullah, pesawat-pesawat tempur Arab Saudi meratakan daerah pemukiman dan infrastruktur sipil.
Serangan Monarki sejauh ini telah merenggut nyawa sedikitnya 3.815 warga sipil, sebagian besar wanita dan anak-anak, menurut penghitungan independen FNA ini.
(Source)
Post a Comment
mohon gunakan email