Daftar Isi Nusantara Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Meluruskan Doa Berbuka Puasa ‘Paling Sahih’

Doa buka puasa apa yang biasanya Anda baca? Jika jawabannya Allâhumma laka shumtu, maka itu sama seperti yang kebanyakan masyarakat baca...

Pesan Rahbar

Showing posts with label Zionis. Show all posts
Showing posts with label Zionis. Show all posts

Di Mana Sekarang Anak Cucu Kaum Yahudi Mekkah dan Madinah?


Di mana sekarang anak cucu Bani Nadhir, Bani Qinqa’, Bani Quraidzah dan kabilah-kabilah Yahudi lain yang dulu tinggal di Mekkah, Madinah, dan Hijaz? Kita mengetahui bahwa sejak periode sejarah itu sampai detik ini mereka belum punah.
 
Saya berkeyakinan bahwa peristiwa pembunuhan dan peledakan yang terjadi di negara Arab dan Islam ini (Yaman – red.) tidak mungkin dilakukan oleh orang Islam, apalagi dengan sedemikian ganas.

Mereka terlampau jauh membuat kekecauan di tengah umat Islam persis seperti yang pernah dilakukan oleh Abdullah bin Saba’. Mereka bahkan mendirikan organisasi-organisasi Islam untuk menjalankan keyahudian mereka dengan kedok Islam. Keyakinan saya diperkuat oleh kenyataan bahwa negara Israel sama sekali tidak terusik oleh mereka, dan tak ada satupun butir peluru yang mengarah ke negara itu.
Karena itu maka saya mengatakan bahwa semua yang terjadi sekarang berupa pembunuhan, peledakan dan penghancuran di sebuah negara Arab dan Muslim tak lain adalah ulah anak cucu kaum Yahudi Bani Qinqa’, Bani Nadir dan Bani Quraidhah yang sekarang sulit untuk dibedakan antara yang Yahudi dan yang Muslim di antara mereka. Mereka tak dapat dibedakan kecuali melalui ulah mereka ini, sementara Arab dan Islam berlepas tangan dari perbuatan mereka ini.
Maka ketahuilah wahai penguasa Israel dan para rabi Zionis, tak perlu sudah kalian bersusah payah membuat dan memperoleh senjata untuk memerangi dan membunuh musuh-musuh kalian, kaum Arab dan umat Islam, sebab orang Islam sedang membunuh sesama orang Islam, dan orang Arab membunuh sesama orang Arab.
Tak perlu lagi kalian membunuh mereka. Jangan menyusah diri.
Tak perlu lagi kalian menggalang konspirasi terhadap negara Arab dan Islam manapun, karena negara-negara Arab sendiri sudah menjalankan konspirasi satu sama lain.
Kalian juga tak perlu mengubah peta negeri Arab ini, sebab kami sendiri orang-orang Arab mengubahnya sehingga tidak ada lagi yang tersisa kecuali kehancuran jatidiri kami bangsa Arab.
Yakinlah kalian bahwa identitas Arab akan dimusnahkan oleh para jagoan perang kami sendiri.
*Penulis dan direktur Lembaga Penelitian Provinsi Taiz, Yaman. Tulisan ini diterjemahkan dari tulisan singkatnya yang berjudul “Amma Aana al-Awan an Yafhama al-Muslimun” (Sudah Tiba Saatnya Islam Mengetahui) di laman Hournews.net (Akhbar al-Sa’ah), Uni Emirat Arab, 3 Mei 2015.
(Liputan Islam/ABNS)

Iron Dome Rezim Israel, Tembok Pertahanan Al Saud


Tel Aviv telah menawarkan kepada Riyadh untuk mentransfer Iron Dome guna melindungi keamanan wilayah perbatasan Arab Saudi.
Tel Aviv yang mengetahui sejauh mana batasan keamanan strategis daerah-daerah di sekitar Yaman telah mengusulkan kepada Arab Saudi untuk memindahkan Iron Dome.

Laporan-laporan diplomatik Eropa dengan mengutip sumber-sumber informasi melaporkan, di sela-sela pertemuan pemimpin Arab Saudi dengan para pejabat rezim Israel di Kedutaan Besar Amerika di Aman, ibukota Yordania, menerima usulan peningkatan sistem rudal Iron Dome dari rezim Zionis.

Namun rincian lebih lanjut dari pertemuan tersebut belum dinyatakan terkait dengan penerimaan atau penolakan Arab Saudi.

Radio Israel mengatakan pekan lalu, Arab Saudi dan rezim Israel bertemu dan rapat konsultasi di Aman, sementara Muhammad Mukmini, juru bicara resmi pemerintah Yordania, membantah hal ini.

Dalam hal ini Anwar al-‘Isyqy, mantan penasehat Al Saud dan kepala Pusat Studi Strategis di Jeddah, dalam wawancara dengan surat kabar Zionis Yedioth Aharanut, mengungkapkan, jika Israel setuju dengan program yang bernama ‘Perdamaian Arab’, maka 22 pemerintah Arab akan berkomitmen untuk memperdalam dan normalisasi hubungan dengan Tel Aviv.

Meskipun tidak ada ketegasan terhadap komitmen pertemuan tersebut, namun sumber-sumber diplomatik meyakini bahwa rapat konsultasi secara rahasia sedang berlangsung antara pemerintah Arab Saudi dan pejabat rezim Zionis Israel dan baru-baru ini telah menjadi tren yang berkembang.

(Shabestan)

Zionis Israel dan Invasi Saudi di Yaman: Saudi Arabia Sewa Ahli Israel untuk Mengawasi Perang Melawan Yaman


Kementerian pertahanan Saudi telah mempekerjakan sejumlah ahli militer Israel untuk mengawasi dan memberikan nasihat kepada pasukan koalisi dalam perang melawan Yaman, sumber yang dekat dengan monarki Saudi mengungkapkan pada hari Selasa (19/4/15).
 

"Para ahli Zionis mengawasi langsung operasi koalisi yang dipimpin Arab Saudi melawan Yaman selain melakukan koordinasi intelijen dan militer antara kedua belah pihak," kata sumber FNA, Selasa (19/5).

Mereka juga mengungkapkan bahwa delegasi lain dari Israel telah melakukan perjalanan ke Arab Saudi dalam beberapa hari terakhir untuk mengawasi pembangunan sebuah situs kementerian pertahanan.
"Situs militer terletak 20km barat-laut Hay al-Yasmin di Riyadh," kata sumber itu.

Dalam sambutannya yang relevan pada hari Kamis (14/5), Kepala Dewan Tinggi Revolusi Yaman Mohammad Al-Houthi menggarisbawahi bahwa serangan rezim Saudi di Yaman itu dimaksudkan untuk menyelamatkan Israel, dan mengatakan bahwa agresi Al Saud berlangsung dibawah perintah Tel Aviv dan Washington.

"Arab Saudi menyerang kami karena kami telah menjadi penyebab keprihatinan bagi Israel dan itu dimaksudkan untuk menenangkan kekhawatiran Israel ...," kata al-Houthi.

Dia menegaskan bahwa agresi yang dipimpin Saudi melawan Yaman berlangsung dibawah perintah langsung dari Amerika Serikat dan Israel.

Arab Saudi meluncurkan serangan pengeboman terhadap Yaman pada 26 Maret dalam upaya untuk memulihkan kekuatan untuk buronan Presiden Mansour Hadi, sekutu setia Riyadh.

Hadi mengundurkan diri pada bulan Januari dan menolak untuk mempertimbangkan kembali keputusan-nya meskipun adanya seruan dari revolusioner gerakan Ansarullah Houthi.

Meskipun klaim Riyadh bahwa dia membom posisi para pejuang Ansarullah, pesawat-pesawat tempur Arab Saudi meratakan daerah pemukiman dan infrastruktur sipil.

Serangan Monarki sejauh ini telah merenggut nyawa sedikitnya 3.815 warga sipil, sebagian besar wanita dan anak-anak, menurut penghitungan independen FNA ini.

(Source)

Zionisme Kendalikan Pikiran Dunia dengan Menguasai Media Massa


Zionisme mengendalikan pikiran-pikiran dunia untuk kepentingan diri mereka sendiri melalui pembentukan rezim Israel dan dominasi terhadap media-media massa serta instrumen-instrumen komunikasi massa. Salah satu instrumen ini adalah sinema, karena memiliki pesona tertentu dan mencakup banyak isu-isu dan keragaman penonton.
Setiap kekuasaan dan pemerintahan memiliki dasar pemikiran dan dukungan ideologi serta undang-undang yang menjadi landasan geraknya yang dengan memanfaatkan saluran-saluran televisi, situs-situs, surat kabar, dan majalah, mereka menyebarkan dan menanamkan ide-ide dan pikiran-pikirannya ke masyarakat dan dengan tegaknya model pemikiran mereka, pemerintahan mereka pun akan langgeng dan mengakar.

Dalam masyarakat global saat ini melalui instrumen-instrumen komunikasi massa yang disebut sebagai era informasi. Mereka yang memiliki kekuatan media yang lebih akan meraih kemenangan dan kejayaan di dalam perang lunak dan budaya.

Pada kesempatan ini kita akan sedikit mengulas buku “Hollywood, Media di Akhir Zaman” yang ditulis oleh Hujjatul Islam Muhammad Lak Ali Abadi.

Sinema dan Zionisme

Sejak Zionisme sebagai sebuah gerakan dan setelah pembentukan rezim Israel serta dominasinya terhadap media-media massa dan instrumen-instrumen komunikasi massa, telah berhasil mengendalikan pikiran-pikiran dunia untuk kepentingannya sendiri. Instrumen propaganda yang paling penting dan dominan dalam hal ini adalah sinema karena memiliki daya tarik yang lebih khusus.

Zionisme menggunakan alat ini untuk mempromosikan pikiran-pikiran Zionisme dan propaganda untuk rezim penjajah Israel.

Dalam majalah Al-Akhbar Al-Masihiyah Al-Hurrah tahun 1938, 77 tahun yang lalu, diungkapkan, Industri sinema di Amerika total dikuasai oleh Yahudi dan tak seorang pun merupakan saingannya dalam bidang ini. Mereka menguasainya dan seluruh pekerja sinema adalah orang Yahudi atau yang berada dalam kendali Yahudi.

Sinema di awal perwujudannya memiliki dua tujuan, meraup keuntungan material dan mengendalikan pikiran-pikiran manusia melalui penyebaran pemikiran-pemikiran yang mendukung tujuan politik dan sosial mereka. Sangat disayangkan, Zionisme telah mencapai keberhasilan dalam hal ini.

Sebagian memandang bahwa sinema Zionisme tidak terkait dengan masa dan tempat tertentu, melainkan meliputi seluruh dunia. Saat ini perusahaan sinema terbesar dunia seperti Metro-Goldwyn-Mayer, Colombia, Warner, Paramount, Fox Century 20, NBC Universal, dan Hollywood.

(Shabestan)

Benny Gantz: Kami akan Membombardir Masjid dan TK di Gaza dan Lebanon


“Pada perang mendatang, kami akan membombardir masjid, TK, dan perumahan yang terletak di desa Al-Khayyam Lebanon dan Jalur Gaza.”
 
Begitu ditekankan oleh Benny Gantz dalam konferensi yang digelar oleh sebuah lembaga Zionis hari ini.

Konferensi ini digelar dengan tujuan untuk mengavaluasi undang-udang perang di Gaza dengan menghadirkan Benny Gantz sebagai mantan komandan angkatan bersenjata Israel.

“Perang mendatang akan lebih buruk dibandingkan dengan perang terakhir yang baru saja usai,” ujarnya.

Dengan klaim kosong yang sudah sering diulang-ulangi oleh para petinggi Zionis, Benny Gantz juga mengklaim, “Kita tidak memiliki jalan lain kecuali membela diri. Lebanon bertanggung jawab atas peristiwa yang terjadi di perbatasan utara kita.”

(Shabestan)

Serangan Rezim Israel terhadap Basis-basis Suriah dan Hizbullah di Al-Qalamun


KBS melaporkan, Al-Jazirah mengatakan bahwa beberapa ledakan di pusat kota Al-Qutaifah dan kota-kota sekitar Bairut serta Qoreh di Al-Qalamun di pinggiran Damaskus akibat serangan roket-roket pesawat tempur rezim Israel.

Informasi yang diterima menunjukkan bahwa serangan tadi malam menargetkan brigade 155 dan 65 terkhusus senjata-senjata strategis dan rudal-rudal balistik.

Pesawat-pesawat tempur rezim Zionis telah melancarkan beberapa serangan sejak krisis Suriah hingga sekarang ke basis-basis di Suriah.

Rezim Israel pada tanggal tujuh Desember lalu menargetkan dua wilayah Dimas dan bandar udara Internasional Damaskus, dan kemungkinan rezim Zionis akan menyerang sebagian markas-markas militer Suriah di dua daerah ini atau gudang-gudang senjata.

Begitu pula pada tanggal 18 Januari yang lalu, rezim Israel menyerang basis-basis di pertanian Al-Amal di Qunaitrah di barat daya Suriah yang menggugurkan enam anggota Hizbullah Lebanon dan Garda Revolusi Islam Iran.

(Shabestan)

Direktur HRW: Kejahatan Saudi Tak Berbeda dengan Zionis Israel

Korban keganasan jet tempur canggih Bani Saud

"Perang Saudi di Yaman mirip dengan Israel ketika melakukan agresi dan menyerang warga sipil sebagai sasaran sah jika warga tidak meninggalkan kawasannya,"
 
Direktur Eksekutif Human Rights Watch (HRW) Kenneth Roth pada Sabtu kemarin, 09/08/15, menyebut kejahatan Bani Saud terkait agresi di Yaman tidak berbeda dengan rezim Zionis Israel yang membunuh rakyat sipil di tanah air mereka.

"Perang Saudi di Yaman mirip dengan Israel ketika melakukan agresi dan menyerang warga sipil sebagai sasaran sah jika warga tidak meninggalkan kawasannya," kata Roth pada halaman facebook-nya saat mengomentari deklarasi rezim Saudi yang menyebut bahwa semua yang ada di kabupaten Sa'ada adalah target militer.

Pernyataan Roth tersebut dilakukan setelah Arab Saudi pada Jumat mengumumkan akan menyerang semua bidang di gubernuran Sa'ada sebagai target militer.

Kekejaman penguasa Bani Saud tanpa belas kasih, membunuh warga miskin tak berdosa Yaman tanpa ampun.

Pangeran-pangeran dari kerajaan padang pasir itu menikmati genangan darah anak-anak Yaman, banga tertindas. Mereka mengeluarkan perintah untuk membunuh dan menghancurkan semua target di Yaman dari atas takhta. Tidak pernah memahami tentang standar kemanusiaan dan memulihkan harapan mereka dengan menggelar operasi pembunuhan massal terhadap bangsa Yaman.

Kemarin, pesawat tempur cangih Bani Saud buatan AS menyerang seluruh anggota suku "Bakil al-Mir", di  Jizan. Seluruh keluarga tewas dan rumah mereka rata dengan tanah, sementara darah menggenang diatasnya.

(Source)

Larangan Pengibaran Bendera Rezim Zionis di Stadion Jerman


Basis 7 Zionis melaporkan bahwa pemain sepak bola Israel, Mug Cohen, melihat bendera Israel diturunkan dari tiang stadion dengan perintah seorang perwira Jerman.

Pemain bola rezim Zionis ini mengatakan, ketika saya bertanya kepadanya mengapa bendera Israel diturunkan? Ia menjawab bahwa bendera Zionis tidak diperbolehkan berkibar di sini.

Basis 7 Zionis mengatakan tentang insiden itu, kebencian terhadap kaum Zionis setiap hari meningkat di Eropa.

(Shabestan)

Teriakan “Jihad” Ustadz Ilham Arifin dan Teroris

Selebritis yang sedang bahagia (i.ytimg)

Sementara sang ustadz dengan garang dah gagah, teriak-teriak “Jihad” seolah-olah pemasangan spanduk hasutan sektarian itu representatif keutuhan Islam. Pada saat yang sama sang Selebritis tetap hidup dengan tenang dan nyaman dengan kedua istri yang membahagiakan, dan menggerendel mulut rapat-rapat pada kasus pembunuhan tiga muslim di Amerika Serikat.
Kapan aksi terorisme dianggap bukan terorisme? Ketika pelaku terorisme bukan seorang Muslim. Seperti pembunuhan terbaru di AS ketika tiga orang muslim tewas dibunuh di rumah mereka di kompleks yang terkenal aman, di University of North Carolina, Chapel Hill, 10 Februari 2015 oleh teroris Amerika. Deah Shaddy Barakat (23), Istri Barakat Yusor Mohammad (21), dan adik perempuannya Razan Mohammad Abu-Salha (19) tewas ditembak teroris Craig Stephen Hicks (46).

Deah Shaddy Barakat adalah mahasiswa tahun kedua fakultas kedokteran jurusan gigi di universitas itu, sementara istrinya Yusor berencana akan masuk universitas musim gugur mendatang. Adiknya, tercatat sebagai mahasiswa di universitas yang sama tapi beda apartemen.

Sejauh ini, polisi belum merilis motif penembakan, hal yang menunjukkan ketidak seriusan dalam menangani kasus terorisme, sisi lain kurangnya pemberitaan media, benar-benar sesuatu yang mengerikan dan betapa murahnya harga, nyawa dan kehidupan Muslimin di negara itu. Bisa dibayangkan histeria media jika terdakwa teroris dalam kasus ini adalah seorang Muslim yang menembak tiga pemeluk Kristen Amerika kulit putih, misalnya.

Fox News yang selama ini menjadi komandan media Barat, pasti akan berteriak-teriak dan memegavonkan kalimat “terorisme” setiap lima detik di headline situsnya, sembari menyebarkan tuduhan semua Muslimin sebagai teroris.

Contoh terkecil adalah serangan terhadap masjid-masjid dan pusat-pusat Islam di seluruh Amerika Serikat akan diliput sebagai pemoles berita dan hanya mengikuti headline selebritis seperti yang terjadi pada berbagai kesempatan yang secara kasat mata bisa disaksikan pasca serangan Charlie Hebdo di Paris (7 Januari lalu) dan ketika Takfiri Wahabi membunuh satu warga Barat dalam tahanan mereka.

Hashtag #ChapelHillShooting seperti virus yang menjalar kemana-mana, setelah pembunuhan pertama kali dilaporkan semalam. Hampir semua tweets dan jaringan medsos menghujani kritik tajam media Barat dan AS yang nyaris tidak melaporkan pembunuhan itu.

Beberapa warga Amerika mengomentari serangan teroris itu dan mencoba membenarkannya dengan alasan sederhana, bahwa pembunuhan semacam itu sudah biasa terjadi di Amerika Serikat. Katanya, mengingat prevalensi senjata di tangan jutaan orang Amerika, namun hal ini bisa jadi benar, tetapi ada faktor lain yang diabaikan dalam dalih rekayasa ini.

Secara resmi sanksi dan boikot media dalam memberitakan aksi terorisme itu semata-mata dipicu oleh Islamophobia di Amerika Serikat. Muslimin terus-menerus digambarkan sebagai “musuh” dalam selimut. Bobby Jindal, -pendatang dari India-, Gubernur asal Louisiana, secara terbuka dan terang-terangan mengutuk Muslimin dan mengatakan jika warga muslim tidak menerima nilai-nilai Amerika, dan menyebutnya sebagai penjajah!

Jika segelintir umat Islam terlibat dalam beberapa insiden kekerasan di mana saja di dunia, agama Islam dengan lugas segera dikaitkan dengan itu. Mengabaikan kenyataan jutaan suara mayoritas muslimin berulang-ulang dengan keras mengutuk tindakan seperti itu, tetapi media korporasi hanya mengabaikan fakta dan menganggapnya sebagai retorika sampah.

Ada tuntutan konstan dari selruh Muslimin untuk mengutuk tindakan seperti itu, kepada media AS dan pemerintah Amerika Serikat. Muslimin punya tanggungjawab yang sama untuk mengutuk tindakan seperti itu ketika sekalipun hanya mendengar.

Jika umat Kristen dan Yahudi terlibat dalam serangan kekerasan dan terorisme terhadap Muslimin, agama mereka jarang dikait-kaitkan. Sebuah kesimpulan jelas bahwa ada upaya massif yang disengaja untuk menjelekkan Islam dan Muslimin. Hal ini juga berlaku ketika non-Muslim terlibat dalam aksi teroris seperti tindakan tidak baik terhadap Muslim atau orang lain, maka media serentak menggambarkan pelaku terorisme sedang mengalami gangguan emosional atau tidak waras.

Contoh yang paling mencolok dari jenis pembenaran ini adalah pembunuhan massal yang dilakukan oleh Andre Brievik di Norwegia pada tahun 2011. Dia menembak dan membunuh 77 para pemuda di sebuah kamp namun ia tidak dikecam sebagai teroris Kristen, bahkan hukumnya pun di proses bertele-tele.
Dia bahkan oleh media dan peradilan tidak disebut sebagai neo-Nazi, sementara dia secara jelas seorang neo-Nazi sejati, dan memiliki hubungan dekat dengan kelompok-kelompok neo-Nazi dan Zionis sayap kanan di Amerika Serikat dan Inggris!.

Bulan lalu, Chris Phillip ditangkap di Ottawa, Kanada, dengan bahan kimia dan bahan peledak yang berencana menyerang sejumlah bangunan Federal. Oleh media, diapun lolos dari sebutan teroris.
Label teroris akan diterapkan hanya dan hanya untuk umat Islam. Apakah dia seorang sopir Muslim yang tidak sengaja memukul pejalan kaki di jalan, atau sedang membela diri, maka serempak media korporasi akan menuding ramai-ramai sebagai aksi terorisme.

Tapi, jika seorang Kristen, Yahudi atau Hindu dengan mudah mengambil pistol dari sakunya dan kemudian menembakkanya kepada muslim yang tidak bersalah dengan darah dingin, seperti yang baru saja terjadi di University of North Carolina, Cape Hill, Amerika Serikat, media serampak bungkam dan menolak sebagai akan aksi terorisme, tetapi itu adalah tindakan individu gila.

Dan demikian juga hal ini terjadi di Indonesia, ketika sekitar 30 orang dari berbagai unsur elemen, termasuk FPI, FBR dan elemen-elemen Masyarakat lain pada Rabu 12/02/15, menurunkan spanduk provokatif di komplek perumahan mewah,- sumbangan diktator Libya, Moammar Qaddafi, ustadz selebritis Ilham Arifin di Bogor, media mainstream serentak mengasah tajam mata pena, meghujamkannya tepat diubun-ubun muslim Syiah dan pendukung Syiah. Sementara sang ustadz dengan garang dah gagah, teriak-teriak “Jihad” seolah-olah pemasangan spanduk hasutan sektarian itu representatif keutuhan Islam dan pelakunya adalah para teroris yang mesti dibinasakan.

Pada saat yang sama sang Selebritis tetap hidup dengan tenang dan nyaman dengan beberapa istri yang membahagiakan, menggerendel mulut rapat-rapat pada kasus pembunuhan tiga muslim di Amerika Serikat. [Islam Times/Onh/Ass]
Sumber : Islam Times

Jawaban Untuk http://www.eramuslim.com atas Pelecehan Syiah terhadap Ummul Mukminin Aisyah Ra: Membela Kehormatan Ummul Mukminin Aisyah Dari Hinaan Ulama Ahlusunnah Wal Jama’ah!!

Kita lihat http://www.eramuslim.com/berita/dunia-islam/10-peristiwa-keagamaan-penting-dunia-pada-tahun-2010.htm#.VQniqM7Ca1s:


http://www.eramuslim.com mengatakan:
Pelecehan Syiah terhadap Ummul Mukminin Aisyah, Ra.
 
Pelecehan dan penghinaan terhadap Aisyah, ra menjadi catatan dan peristiwa penting bagi umat Islam dunia pada tahun 2010. Di mana seorang pendakwah Syiah asal Kuwait bernama Yasin Habib yang bermukim di London secara terang-terangan berani melecehkan ummul Mukminin Aisyah, Ra dan sahabat utama Nabi SAW lewat ceramah-ceramah terbukanya.

Aksi Yasin Habib yang menghina Aisyah, Ra menimbulkan reaksi dan kemarahan meluas dikalangan ulama Islam terkemuka, bahkan tokoh Syiah Iran, Ali Khomenei memerintahkan untuk menutup kuburan Abu Lu’lu’ah, pembunuh Umar bin Khattab yang dipuja-puja kalangan Syiah, untuk meredam kemarahan umat Islam.

================
Jawaban:

BENARKAH SYIAH MENUDUH AISHAH BERZINA?

tuduhan terhadap shia yang mengatakan Ummul-Mukminin Aisha ada melakukan perbuatan sumbang dan penzinaan adalah dusta semata-mata. Tidak pernah perkara yang sedemikian diperkatakan oleh shia. Tuduhan ini telah disebarkan secara hasad berabad dahulu lamanya oleh Nawasib dan Khawarij, supaya mereka dapat memulakan kekacauan. Mereka mengatakannya dari shia apa yang mereka sendiri telah katakan. Malangnya yang lain dengan tiada membuat penyiasatan, menyerang shia sebagaimana yang kamu telah lakukan sekarang. Jika kamu telah mempelajari buku-buku shia, kamu tidak akan terjumpa dimana-mana, bahawa Ummul-Mukminin Aisha telah dituduh melakukan zina.

AISHA TERLEPAS DARI TUDUHAN BERZINA.
Jika kamu membaca sejarah shia dan ulasannya, kamu akan lihat bagaimana mereka telah membela Ummul-Mukminin Aisha dari tuduhan zina. Yang sebenarnya laporan itu telah dibuat oleh sekumpulan orang muda hipokrit semasa hidupnya nabi. Sebahagian dari mereka yang terlibat adalah Mista bin Uthatha, Hasan bin Thabit dan Abdullah bin Ubayy. Mengenai terlepasnya Aisha dari tuduhan palsu para hipokrit, tujuh ayat telah diwahyukan di dalam al-Quran. Shia percaya bahawa untuk membuat tuduhan zina atau melakukan perbuatan sumbang terhadap mana-mana muslim adalah haram, tidak perlu disebut terhadap isteri nabi, sama ada dia Aisha atau HafsaH.

MAKSUD KEPADA TIDAK MEMPUNYAI KEPERCAYAAN OLEH ISTERI NUH DAN LUT.
Adalah pelik terhadap kamu yang telah salah ertikan tidak jujur bermaksud zina, walaupun terdapat jurang yang besar diantara duanya. Isteri para nabi adalah bebas dari zina. Disini perbincangannya adalah mengenai kepercayaan mereka. Pertama jika isteri nabi bertindak menyalahi arahan suaminya, dia pastinya tidak jujur Kedua bukan kami yang mengatakan mereka telah terbukti tidak jujur. Al-Quran sendiri yang mengatakan: Mereka tidak jujur kepada suami mereka,’ dan tidak jujur bukannya berzina. Sebagaimana saya telah katakan terdahulu, isteri para nabi bebas dari yang ini. Maka maksud tidak jujur adalah engkar.
 
Isteri nabi Nuh selalu menentang suaminya, dan kerap memalukannya dikhalayak ramai. Dia berkata: ‘suami saya gila. Oleh kerana saya selalu bersama dengannya siang dan malam, saya tahu keadaan sebenarnya. Janganlah tertipu olehnya.’ Isteri nabi Lut selalu memberitahu manusia tentang orang yang menjadi tetamu rumahnya. Dia selalu melakukan perbuatan yang keji dengan menyebarkan rahsia rumah mereka kepada para musuh. 
 
TIDAK JUJURNYA ISTERI TIDAK MENUNJUKKAN TIDAK SUCI.
Menurut pengulas al-Quran dan juga menurut dari kenyataan mereka yang ma’sum, pengertian surah an-Nur dimana kamu menunjukkan tujuan maksud kamu bahawa wanita jahat untuk lelaki jahat dan lelaki jahat tertarik kepada wanita jahat. Wanita baik untuk lelaki baik dan lelaki baik tertarik kepada mereka. Di dalam bab yang sama di dalam ayat selanjutnya Allah berkata: ‘Yang berzina lelaki tidak akan mengawini melainkan penzina wanita atau yang kafir dan bagi penzina wanita, tiada siapa yang akan mengahwininya melainkan penzina lelaki atau yang kafir. [24:3].
 
Secara ringkas ayat al-Quran ‘wanita jahat untuk lelaki jahat…’ tidak menunjukkan bukti pada maksud kamu. 
 
Betapa sering genderang perang anti Syi’ah (pengikut setiap Ahlulbait as.) dibunyikan para penabur fitnah dari kalangan nawâshib (para musuh Ahlulbait as.) dan mereka yang tertipu dengan kepalsuan dengan fitnahan bahwa Syi’ah menghina Aisyah Ummul Mukmini dan mencacinya! Dan betapa pun ulama Syi’ah dan para penganjur Wahdah Islamiyah dari kalangan ulama Sunni menyadarkan kaum awam Sunni bahwa semua itu adalah fitnah dan tidak mewakili pandangan Mazhab Syi’ah Ja’fairiyah Itsnâ Asyariyah tetap saja para penebar fitnah itu getol menjajakan fitnahannya dan tetap juga banyak kaum awam tertipu dengannya (namanya juga awam, ya pasti rawan dibodohi kaum cerdik jahat!)
Sementara itu tidak sedikit hadis/riwayat Sunni yang menghinakan Nabi saw. dan keluarganya mereka terima dan tidak ada sikap berani untuk menolaknya! Sebagaimana tidak sedikit riwayat yang menghinakan Aisyah (walaupun sebagiannya dimaksudkan untuk memujinya). Dalam kesempatan ini saya hanya akan membawakan bukti kecil batapa riwayat-riwayat Ahlusunnah tidak sedikit yang menghina Aisyah; Ummul Mukimin, istri Nabi saw.

Kata Hadis Sunni Aisyah Sering Mejeng Untuk Menggait Para Pemuda Quraisy! Itulah yang mereka riwayatkan. Aisyah keluyuran di jalan-jalan untuk menarik perhatian para pemuda suku Quraisy yang nakal tentunya! Bukankah ini sebuah penghinaan besar atas istri Nabi, Ummul Mukminin Aisyah?! Dengarkan laporan Ibnu Abi Syaibah (tokoh hadis agung Ahlusunnah) dalam kitab Mushannaf-nya. Ia meriwayatkan dari Asiyah bahwa:

أنَّها شوَّفَت جاريةً و طافَتْ بِها. قالت: لَعَلنا نصطادُ بِها شبابَ قُريشٍ

“Sesungguhnya ia mendandani seorang gadis belia/budak perempuannya lalu mengajaknya keliling (kota/kampung). Dan Aisyah berkata, “Mungkin kami bisa menjaring pemuda Quraisy dengan perantaraan budak ini.” [Mushannaf; Ibnu Abi Syaibah,4/49.].

Ustad Husain Ardilla & AHLUL BAIT NABI SAW berkata:
Kami tidak mengetahui dengan pasti, (mungkin Anda atau para ulama Sunni dan Wahhâbi-Salafi mengetahuinya) apakah saat itu beliau sudah menikah dengan Nabi dan menjadi ibu kaum Mukminin, atau saat itu beliau ra. masih belum menjadi istri Nabi?!

Yang pasti, apa yang dikatakan oleh riwayat Sunni itu jelas-jelas menghinakan Aisyah sebagai ibiu kaum Mukminin! Kecuali jika para ulama Sunni melihatnya sebagai prilaku biasa-biasa saja! Dan menjajakan diri untuk menjaring kaum muda nakal di jalan tidak merusak kehormatan seorang wanita! Jika benar demikian (dan itu yang dikatakan riwayat Sunni) lalu apa bedanya pelakunya dengan tante-tente girang yang biasa mejeng di mool-mool untuk mencari perhatian dari para pemuda gagah perkasa!Subhanallah! Sungguh ini sebuah penghinaan atas kehormatan istri Nabi saw.! Bukankah kita wajib menghormati para istri Nabi saw.?!

Hadis Shahih Bukhari Dan Ummul-mukminin Aisyah ra.

Pendahuluan
Tidak diragukan lagi bahwa Nabi saw selalu terbimbing oleh wahyu dalam apa yang disampaikannya. Sebagaimana ayat-ayat Al Qur’an juga menegaskan bahwa di antara tugas penting  beliau saw. adalah memberi peringatan, indzâr. Demikian pula dengan sifat belas kasih Rasul saw. terhadap umat beliau adalah hal yang tidak perlu dipersoalkan lagi. Beliau sangat besar perhatian dan belas kasihnya terhadap umat ini. Ayat-ayat tentangnya sangat banyak, sehingga tidak perlu rasanya disebutkan satu-persatu di sini!

Di antara yang menyita perhatian dan membuat kesedihan dan keprihatinan mendalam tak menyingkir dari pikiran beliau adalah fitnah yang akan dialami oleh sekelompok dari umat Islam. Dan yang lebih menyakitkan lagi adalah bahwa fitnah itu bakal dimotori dan dikomadoi oleh orang-orang yang secara formal telah mengikat dengan beliau dengan sebuah ikatan tertentu.
Imam Bukhari dalam kitab hadis Shahihnya yang diyakini sebagai kitab suci tershahih setelah Al Qur’an wahyu terakhir Allah dan yang semua hadisnya adalah shahih 100%, telah membongkar sebuah data berbahaya tentang lakon fitnah dan dari nama tanduk setan akan muncul.
Kata hadis shahih riwayat Imam Bukhari itu ternyata fitnah menyesatkan dan tanduk setan yang membahayakan umat Rasulullah saw. akan digodok matang di dapur Rumah Ummul Mukminin Aisyah ra dan akan keluar  disajikan sebagai hidangan maut atas umat beliau!
Sungguh mengerikan!

Mengingat dampak buruknya yang tak terbayangkan dan bahayanya yang mengerikan, Rasulullah saw. yang sangat berbelas kasih terhadap umatnya itu tidak mencukupkan dengan hanya mengingatkan Aisyah  ‘istri terkasihnya’ secra pribadi agar tidak bangkit sebagai lakon fitnah dan rumahnya menjadi tempat setan memamerkan kekuatan jahatnya! Lebih dari itu, tanggung jawab berat beliau saw. sebagai mundzir, pemberi peringatan menuntut beliau untuk bangkit berpidato di hadapan para sahabat. Dari atas mimbar suci itulah Rasulullah saw. berpidato menegaskan seraya menunjuk rumah tempat tinggal Aisyah bahwa dari rumah itulah kelak fitnah akan bangkit dan tanduk setan akan muncul!

Perhatikan sobat teks pidato abadi sang Rasul yang kasih!

حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا جُوَيْرِيَةُ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطِيبًا فَأَشَارَ نَحْوَ مَسْكَنِ عَائِشَةَ فَقَالَ هُنَا الْفِتْنَةُ ثَلَاثًا مِنْ حَيْثُ يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ

صحيح البخاري – كِتَاب فَرْضِ الْخُمُسِ – بَاب مَا جَاءَ فِي بُيُوتِ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَا نُسِبَ مِنْ الْبُيُوتِ إِلَيْهِنَّ

Imam Bukhari meriwayatkan … dari Nâfi’ dari Abdullah bin Umar ra.: Nabi saw. berdiri berpidato seraya menunjuk ke arah rumah Aisyah lalu bersabda, “Di situlah fitnah! -beliau mengulangnya tiga kali- di mana tanduk setan akan muncul.”![1]
Teks Arab diatas saya ambil dari “Shahih Bukhari Online” situs Kementrian Agama Arab Saudi http://hadith.al-islam.com/Page.aspx?pageid=192&TOCID=1974&BookID=24&PID=2941 )
Demikianlah Nabi Muhammad saw memperingatkan para sahabat dan tentunya juga kita semua agar mengetahui sumber fitnah berawal dari mana? Dan kekuatan penyesat dan penghancur keutuhan umat dan ajaran -yang disebut sebagai tanduk setan- akan muncul dari mana?

Para Ulama Lari Dari Tanggungjawab!
Para ulama adalah pewaris para nabi as. Tentunya mereka juga harus memerankan peran para nabi dalam membimbing umat, memberikan pencerahan dan penyadaran! Akan tetapi yang sangat disayangkan, sebagian ulama justeru melakukan upaya pembodohan umat Islam! Mereka tidak menjadi penyambung lidah suci Nabi saw. tetapi yang mereka lakukan justeru merahasiakan sabda-sabda suci Nabi saw.! setelah gagal merahasiakannya, mereka mempelesetkan maksud dan kandungannya, alhasil mereka membodohi umat yang awam! Namun kasihan mereka karena ternyata tidak semua umat Islam awam dan mudah tertipu oleh pembodohan para ulama yang mengaku sebagai pewaris para nabi as.!

Dalam kasus kita ini, kenyataaan itu terlihat begitu nyata! Para pensyarah Shahih Bukhari berusaha membelokkan kandungan hadis ini dan cenderung lari dari tanggung jawab penerjemahan maksud sebenarnya dari sabda suci di atas!

Mereka berusaha lari dari menerangkan maksud hadis dan menanti kelengahan para santri atau kaum setengan awam setengah alim (yang biasa dipanggil kaum awam sebagai sang maha guru/Syeikh/ustadz dan diandalkan sebagai penyambung lidah suci agama). kelengahan mereka benar-benar dinanti oleh para pensyarah itu!

Ambil contoh nyata! Ibnu Hajar al Asqallani dalam kitab Fathul Bâri-nya yang merupakan syarah Shahih Bukhari terlengkap, tenyata ia lari dari menerangkan hadis bahwa fitnah itu dari rumah Aisyah! Dan tanduk setan akan muncul dari rumah Aisyah! Dan yang aneh lagi ia mengajak kita menyimpang jauh dengan mengatakan bahwa yang dimaksud dengannya adalah arah timur! Nabi saw. mengatakan fitnah itu muncul dari arah Timur! Maksudnya negeri Irak. Semua itu ia lakukan setelah mendemostrasikan kehebatannya dalam mengakurkan antara berbagai riwayat –katanya-! Sebab ada sabda nabi saw. yang mengatakan bahwa fitnah akan keluar dari sana! Seraya beliau menunjuk ke arah Timur!

Saya tidak mengerti, kaidah apa yang sedang diandalkan oleh sang penutup para hafiz itu? Sebab setahu saya (dan tentunya selain ini tidak benar) bahwa apabila ada dua nashyang satu bersifat umum dan yang lainnya bersifat khusus maka yang umum itu mesti diikat dengan yang khusus, sehingga mestinya hadis yang menyebut arah Timur itu dimaknai yang khusus yaitu yang menyebut rumah Aisyah!
Ringkas kata, ada upaya untuk mempermainkan akal kaum awam!

Akhirul Kalam! 
Sabda suci Nabi saw. tentang rumah siti Aisyah belum diterjemahkan dengan benar oleh para ulama’!
Hadis itu jelas sekali memuat kecaman keras atas fitnah yang menjadi pintu masuk setan untuk menebar fitnah penyesatan dan perpecahan!

Dan yang terakhir saya ingin katakan di sini. hadis kecaman terhadap rumah Aisyah seperti yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari; imam ahli hadis teragung Ahlusunnah…. andai hadis seperti itu diriwayatkan oleh ahli hadis Syi’ah apalagi oleh Syeikh al Kulaini (semoga rahmat Allah tercurah atasnya), apa kira-kira sikap para penebar fitnah perpecahan itu akan berkomentar?

Jawabnya tidak samar bagi Anda. Pasti mulut-mulut berbisa itu akan segera memuntahkan bisa beracunnya dan mengatakan bahwa Syi’ah menghina ibu kaum Mukmini Aisyah ra.! Karena Syi’ah kafir dan halal darah mereka..!

Bukankah demikian apa yang selama ini mereka lakukan sesuai dengan tugas yang dibebankan ke atas pundak mereka oleh kaum Zionis dan para masyâikh Wahhâbi Salafi (yang sebagian dari mereka “buta” dan sebagian lainya “setengah buta” serta yang lain lagi melek  tetapi lebih buta dari yang buta) yang selama ini menjadi agen resmi maupun amatiran musuh-musuh persatuan Islam dan kaum Muslimin!

Pendek kata saya masih akan setia menanti jawaban dan keterangan memuaskan dari para ulama bukan dari para mukallid kaum “buta” yang jalannya meraba-raba!
Barang siapa buta di dunia ini maka ia di akhirat nanti buta dan lebih sesat jalannya!


Rujukan:
[1] Shahih Bukhari,4/100 Bab Mâ Jâa Fî Buyûti Azwâji an Nabi saw. habis no.3279. baca juga Fathul Bâri,13/69.

Saya menyakini bahwa Yasin Habib dari London bukanlah dari kalangan syiah, tetapi dari kalasngan zionis wahabi yang mengaku syiah.

Rezim Zionis Mengaku Hizbullah Mampu Memblokade Lautnya


Setelah aturan main antara Hizbullah dan rezim Israel tidak berlaku, kini rezim Zionis mengakui bahwa Hizbullah mampu mengepung Palestina yang terjajah melalui laut.
KBS melaporkan, pasca operasi khusus yang dilakukan oleh Hizbullah diperkebunan Syaba’a menjadi jelas bahwa aturan-aturan pertempuran antara Hizbullah dan rezim zionis mengalami perubahan sedemikian sehingga media-media rezim Israel dan pusat-pusat penelitiannya terus meningkatkan upayanya untuk meluaskan informasi tentang kemampuuan-kemampuan militer Hizbullah dan kerugian-kerugian spiritual dan material yang ditanggung oleh rezim ini.

Amus Haril, analis koran Harish, mengatakan bahwa tidak diragukan kami akan berkonflik dalam dua tahun ke depan.

Amir Buhabuth, analis strategis rezim Israel, telah mengumumkan upaya-upaya saat ini untuk memperkuat angkatan laut rezim ini demi melindungi pusat-pusat pengeboran minyak dan gas laut di laut Mediterania.

Sumber-sumber informasi milik rezim Israel mengakui, angkatan laut Israel khawatir penembakan roket ke sekitar wilayah perairan Israel. Hizbulah berusaha maksimal menggunakan roket-roket untuk membuat blokade laut terhadap rezim Israel. Hal ini sangat penting mengingat 99 persen impor-impor rezim Israel melalui laut. Israel hingga saat ini belum merasakan konsekuensi-konsekuensi dari pengepungan dan blokade laut, dan ini sangat membahayakan kepentingan rezim zionis.

Menurut sumber rezim Israel ini, roket-roket akan digunakan dengan jarak jangkau lebih dari 3 mil untuk menargetkan pantai-pantai Lebanon dan tidak penting targetnya harus kapal-kapal perang Israel. Tujuan Hizbullah adalah menjauhkan kapal-kapal dagang dari laut Israel yang tindakan-tindakan Hizbullah ini berkonsekuensi sangat besar bagi rezim Israel yang berujung membahayakan keamanan nasionalnya.

Sumber zionis ini mengisyaratkan tentang kekhawatiran meningkatnya pengalaman, kemampuan militer, dan senjata-senjata baru yang diperoleh Hizbullah di Suriah.  Aksi Hizbullah akan menjadi bencana bagi Israel untuk membahayakan keamanan nasional.

Sumber inipun meyakini, roket-roket Yakhunat Suriah tergolong ancaman besar. Sumber ini menjelaskan, Hizbullah Lebanon memiliki roket laut-darat jenis C 802 buatan Iran yang digunakannya menyerang kapal perang Israel dalam perang tahun 2006 yang telah menewaskan 4 tentara.

Rezim zionis mengakui bahwa Hizbullah mampu menembakkan roket ke laut Haifa yang memiliki banyak pabrik dan kilang minyak, hal ini bisa menjadi penghalang masuknya kapal-kapal dagang ke Palestina yang dijajah.

Isu ini tampak penting ketika diperhatikan bahwa pasca operasi Hizbullah terhadap rezim zionis di perkebunan Syaba’a tantangan-tantangan Hizbullah meningkat dua kali, dan isu ini menjadi jelas di dalam upacara perpisahan Benny Gantez, Kepala Staf Militer rezim Israel, dan penyerahan jabatan ini kepada Izunkut bahwa Benny menyebutkan tantangan-tantangan ke depan rezim ini adalah Gaza, Lebanon, dan Golan. Dan Perdana Menteri Israel Netanyahu juga menegaskan hal yang sama.

Israel adalah suatu rezim yang didirikan di atas wilayah tanpa rakyat dan rakyat tanpa wilayah yang berada dalam tantangan dan ancaman. Rezim zionis setelah mengalahkan negara-negara Arab dalam beberapa perang telah menghentakkan cemeti sehingga Hizbullah muncul dan hadir dalam tataran dan percaturan Timur Tengah. Hizbullah memiliki kedisiplinan, keharmonisan, dan keteraturan yang cukup besar dan inilah yang memberikan kepada Hizbullah kemampuan manuver dan mobilitas yang tinggi.

Puncak kekhawatiran rezim zionis atas kekuatan Hizbullah menjadi nyata setalah helikopter Israel yang membunuh beberapa tentara Hizbullah telah menghadirkan ketakutan yang sangat dalam tubuh rezim zionis terhadap reaksi Hizbullah dan ketakutan ini memiliki refleksi yang besar di medan internal rezim ini. Dan jika terjadi perang besar terjadi maka apa yang akan terjadi terhadap Zionis?

Bandar bin Sultan, Amr Ash 2008!


Tajuk Rencana koran Hizbullah Iran edisi 9 April 2008 menurukan laporan mengenai hubungan pangeran Bandar bin Sultan dari Arab Saudi dengan teror Imad Mughniyah, mantan komandan Hizbullah. Ikuti laporan tersebut!

Seorang pangeran Arab Saudi yang melumuri darahnya dengan meneror salah satu pejuang Hizbullah yang ikhlas jelas sesuai dengan logika Imam Khomeini ra. mengenai permusuhan keluarga Al Saud dengan Islam. Dengan ini, jangan memasukkan keraguan dalam diri anda mengenai cerita bahu-membahunya Arab Saudi dengan Setan Besar. Berikut ini sebuah laporan tentang peran pangeran Bandar bin Sultan, mantan Duta Besar Arab Saudi di Amerika yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Keamanan Nasional Arab Saudi dalam teror syahid Imad Mughniyah, mujahid dan mitos perlawanan.

Teror ini membuktikan betapa keluarga ini merupakan kaki tangan Gedung Putih. Namun teror Imad Mughniyah bukan usaha pertama pangeran Arab Saudi ini dalam melenyapkan tokoh-tokoh pejuang Syiah dan tentu bukan yang terakhir kalinya. Mengenal lebih jauh unsur Amerika ini dan mengetahui langkah-langkah pengkhianatannya terhadap umat Islam sangat membantu untuk membuktikan betapa dia adalah tokoh kunci dalam teror Imad Mughniyah. Pangeran Bandar bin Sultan bin Abdul Aziz Alu Suud adalah anak putra mahkota Arab Saudi saat ini, Sultan Abdul Aziz. Bandar lahir di Thaif pada tahun 1949. Pada tahun 1983 sampai 2005 dia ditugaskan sebagai Duta Besar Arab Saudi di Washington. Bandar bin Sultan oleh sebagian orang disebut sebagai Bandar Bush. Selama hampir tiga dekade Bandar menjadi paling dekatnya duta besar negara terpenting yang menjadi sekutu Amerika di Timur Tengah.

Menurut kebanyakan para analis politik, Bandar bin Sultan punya pengaruh khusus di bagian politik luar negeri Bush, terutama bila itu terkait dengan masalah-masalah Timur Tengah. Pengaruhnya begitu kuat sehingga Bob Woodward, wartawan terkenal Amerika yang punya peran penting dalam membongkar kasus Watergate dalam buku “Plan of Attack” mengklaim bahwa Presiden Amerika, George W. Bush sebelum menyampaikan keputusannya kepada Colin Powell, Menteri Luar Negeri Amerika waktu itu untuk menyerang Irak, terlebih dahulu informasi ini disampaikan kepada Bandar bin Sultan.

Scott McCloud, Pimpinan Redaksi Majalah Time di Kairo yang selama 22 tahun terakhir bertanggung jawab untuk melaporkan kejadian-kejadian di Timur Tengah dan Afrika Utara bagi majalah ini terkait dengan Bandar bin sultan menulis, “Bila saya mengatakan bahwa Bandar bin sultan dalam pengambilan sikap politik luar negeri Amerika soal Timur Tengah punya pengaruh yang sama besar dengan Condoleezza Rice, maka itu bukan sikap yang berlebihan.”

Selama bertahun-tahun, Bandar bin Sultan punya komunitas luar biasa dalam menjalin hubungan dengan tokoh-tokoh kuat politik di Amerika yang akhirnya dikenal sebagai teman Washington di masa-masa sulit. Sebagai contoh, Bandar bin Sultan punya peran kunci dalam perundingan dengan Libia demi meyakinkan Muammar Qaddafi agar menghentikan program nuklirnya. Menurut tulisan Woodward dalam buku “Veil: Secet Wars of the CIA” yang dicetak tahun 1987 menyebutkan Bandar bin Sultan bahkan di pemerintahan Reagen punya kerja sama dengan penasehat keamanan nasional Amerika sebagai penjamin dana jutaan dolar kepada gerilyawan Kontra di Nicaragua (saat itu Amerika secara hukum tidak mampu melakukan itu). Menurut tulisan Woodward, berdasarkan permintaan bantuan dari CIA, Bandar bin Sultan mengucurkan dana sebesar dua juta dolar kontan untuk mencegah Partai Komunis memegang tampuk kepemimpinan di Italia.

Baru-baru ini, seorang pengamat politik Arab dalam wawancaranya dengan televisi Aljazeera membongkar bagian lain dari langkah-langkah tersembunyi Bandar bin Sultan yang berperan dalam terjadinya kekacauan. Nasser Qandil, Kepala Pusat Riset dan Media Timur Modern di Lebanon dalam wawancaranya dengan Aljazeera mengatakan, “Baru-baru ini, Bandar bin Sultan menyatakan kepada kelompok-kelompok jihad bahwa sebagaimana Uni Soviet adalah musuh kita dahulu, kini Iran menjadi musuh kita dan sikap kita adalah berperang dengan Iran dan seluruh orang Syiah dunia.” Michael Moore, sutradara film dokumentasi terkenal Amerika dalam film terkenalnya Fahrenheit 9/11 menggambarkan hubungan mesra dan luas Bandar bin Sultan dengan para pejabat Gedung Putih sebelum dan sesudah peristiwa 11 September. Dia mengajak para penonton untuk berpikir dengan mengajukan pertanyaan cerdas, “Bagaiamana bisa ketika seluruh kaum muslimin di Amerika dari seluruh etnis dan negara karena peristiwa ini dianggap teroris dan mendapat tekanan di mana-mana, sementara Duta Besar Arab Saudi di Amerika yang jelas-jelas punya hubungan dengan kelompok Al Qaedah tetap mampu menjaga hubungan baiknya dengan para pejabat senior Amerika?”

Bandar bin sultan kembali ke Riyadh pada tahun 2005 dan dengan alasan pribadi meninggalkan pos Duta Besar di Washington. Hanya beberapa hari setelah tiba di Riyadh, kematian Raja Fahd diumumkan. Dengan kejadian ini, Raja Abdullah menjadi Raja Arab Saudi dan Sultan bin Abdul Aziz, ayah Bandar menjadi putra mahkota negara ini. Bandar bin Sultan dalam pergeseran kekuatan di dalam keluarga Suud akhirnya menjadi Sekjen Dewan Keamanan Nasional Arab Saudi. Dengan ini, kebanyakan analis politik menilai pengunduran dirinya sebagai Duta besar di Washington setelah menjabat selama 22 tahun punya kaitan dengan posisinya yang baru. Salah tugas yang diembannya di posnya yang baru ini adalah mengkoordinasi milisi Sunni. Bandar menduduki posisi ini, namun dia tetap menjadi orang Arab Saudi yang punya pengaruh paling besar dan penting di Amerika, bahkan menjadi pribadi di belakang layar dalam diplomasi Timur Tengah.

Peningkatan kehadiran personil Al Qaedah di Irak dan tidak efektifnya metode kekerasan dengan kelompok-kelompok milisi berdampak dimulainya lobi-lobi rahasia Amerika dengan orang-orang Sunni pendukung Al Qaedah. Namun kehadiran secara luas dalam sistem politik baru Irak menjadi pra syarat sebelum memulai segala kerja sama dengan kelompok-kelompok Sunni Irak. Keinginan ini ditentang oleh orang-orang Syiah di negara ini dan membuat Syiah sebagai penghalang besar rencana mereka. Kondisi ini tetap berlangsung sampai kemenangan Hizbullah dalam perang 33 hari menghadapi Rezim Zionis Israel. Kini, Hizbullah tampil sebagai mitos di tengah-tengah masyarakat muslim, baik Syiah maupun Sunni.

Di sisi lain, perbedaan internal di antara kekuatan-kekuatan inti di Lebanon merupakan masalah dan ancaman terbesar bagi pemerintah Fouad Siniora. Perbedaan yang muncul tidak membahayakan orang-orang Syiah sejak Hizbullah muncul menjadi kekuatan besar di Lebanon. Dalam kondisi yang semacam ini, tiba-tiba muncul kelompok Fatah Islam di Utara Lebanon dan setelah sejumlah anggota kelompok ini yang memiliki warga negara Arab Saudi tertangkap, tumbuh satu kecurigaan hubungan kelompok ini dengan Arab Saudi. Fatah Islam merupakan kelompok yang diciptakan Bandar bin Sultan untuk mengontrol kekuatan Hizbullah. Bandar bin Sultan juga pendukung asli bahkan pendiri kelompok 14 Maret Lebanon. Di tengah-tengah para pemimpin kelompok 14 Maret dia mengatakan, “Kalian harus menyertai aku dan akan kalian lihat bahwa kami akan menciptakan sebuah kelompok di Lebanon yang tidak mampu dilawan oleh Hizbullah.” Bandar bin Sultan juga mengatakan, “Saya membeli posisi Perdana Menteri untuk Rafik Hariri dengan harga 50 juta dolar!”

Dengan mencermati tindak-tanduk pangeran Bandar bin Sultan selama ini, Hizbullah sebagai kelompok yang senantiasa langkahnya bertentangan dengan politik bersama Al Saud, Rezim Zionis Israel dan Amerika. Dapat dikatakan bahwa teror salah seorang komandan senior, khususnya ahli strategi Hizbullah merupakan keinginan mereka sejak dahulu. Oleh karenanya, Banda bin Sultan dengan bekerja sama dengan Rezim Zionis Israel, sebagian pejabat Yordania dan Amerika punya perang dalam meneror Imad Mughniyah seperti yang dapat ditemukan dalam berita-berita. Pangeran Arab Saudi ini di tahun 2008 sangat layak bila disebut sebagai Amr Ash. Dia mengaku Islam tapi selalu berpikiran untuk menikam Islam dari belakang, salah satunya adalah teror para mujahid. Dengan demikian, dia telah menorehkan namanya seperti nenek moyangnya sebagai pembunuh para Imam as.

215.000 Dolar untuk Perluasan Permukiman Yahudi


Kementerian Pembangunan rezim Zionis mengalokasikan 215.000 dolar untuk perluasan permukiman Israel di sebelah selatan Tepi Barat.

Surat kabar Haaretz dalam tulisannya mengumumkan bahwa keputusan itu dibuat pada bulan Oktober tahun lalu.

Menurut laporan ini, tempat yang ditargetkan untuk memperluas permukiman dan dikenal sebagai Itam Hill ini merupakan salah satu titik strategis warga permukiman pada dekade terakhir.

Warga Zionis berharap dengan langkahnya ini akan mampu memegang kendali tanah-tanah di sebelah barat tembok pembatas di Tepi Barat.

Sejalan dengan ini, rezim Zionis dalam waktu hanya sepekan ini telah melakukan perusakan-perusakan ilegal terhadap 77 rumah warga Palestina di Tepi Barat dan Baitul Maqdis.

Menurut laporan dari kantor Koordinasi Masalah Kemanusiaan PBB, kebanyakan dari mereka yang tidak memiliki tempat tinggil ini adalah anak-anak.

Dalam pernyataan ini dikatakan, untuk menunjukkan dukungannya kepada para korban, masyarakat internasionbal telah memperbaiki sebagian dari rumah yang rusak.

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB menambahkan, perusakan-perusakan yang menyebabkan para keluarga Palestina pindah secara terpaksa atau menjadi pengungsi, adalah bertentangan dengan hukum-hukum internasional, dan sebenarnya ketegangan yang muncul bisa saja tidak terjadi.

Berdasarkan pernyataan ini, rezim Zionis pada tahun 2014 telah memecahkan rekor perusakan rumah-rumah Palestina di Baitul Maqdis dan Tepi Barat.

Rezim Zionis menamakan kawasan dibawah kendalinya ini dengan nama kawasan C.

Laporan dari Kantor Koordinasi Masalah Kemanusiaan menunjukkan bahwa pada tahun 2014, Zionis telah merusak 590 rumah warga Palestina di distrik C. Tindakan ini telah mengakibatkan 1.177 orang kehilangan rumah.

Ini merupakan angka pengungsi Palestina tertinggi di Tepi Barat sejak PBB mengawasi masalah ini pada tahun 2008.

Rezim Zionis mengklaim bahwa rumah-rumah ini dirusak karena tidak memiliki izin.

Ini terjadi sementara untuk warga Palestina dan kelompok-kelompok HAM menyangkal klaim ini.

Menurut PBB, kebijakan-kebijakan yang diambil oleh rezim Zionis di kawasan C dan Baitul Maqdis, kebijakan rasial terhadap masyarakat Palestina dan perolehan surat izin membangun, akan sangat sulit bagi mereka.

Dikatakan, kelompok-kelompok HAM internasional, Israel dan Palestina mengecam kegiatan-kegiatan permukiman di Tepi Barat. Akan tetapi sejauh ini belum ada perhatian terhadap kecaman-kecaman ini.

Penjelasan Soal Adanya Tentara Israel yang Muslim

Oleh: Dina Sulaiman

Pagi ini saya dapati, berita di Republika tentang adanya ribuan muslim yang jadi tentara Israel, banyak disebar ulang di jejaring sosial. Untung saja yang merilis berita ini Republika. Coba kalau Kompas atau Tempo, pasti sebagian orang langsung teriak-teriak ‘media kafir tukang fitnah!’ Penjelasan dari fenomena ini sebenarnya sederhana saja. Kita tinggal merunut sejarah terbentuknya Israel-Palestina.

Pada tahun 1947, PBB mengeluarkan resolusi 181 yang membagi tiga wilayah Palestina: 56.5% untuk pendirian negara Yahudi, 43% untuk negara Arab, dan Jerusalem menjadi wilayah internasional. Tapi kelak, pada tahun 1967 –setelah terjadinya Perang 6 Hari Arab-Israel—Israel menduduki Sinai, Golan, dan seluruh wilayah Palestina.

Perhatikan, awalnya seluruh wilayah adalah Palestina (warna hijau), kini wilayah Palestina sangat sedikit (sekitar 3%)

Wilayah Palestina saat itu tidak kosong, bangsa Palestina (baik Arab Islam, Arab Kristen, maupun Arab Yahudi) menyebar di seluruh wilayah. Jadi, ketika tanah mereka dibagi tiga, ada yang berada di wilayah yang dijatah untuk Israel, ada yang hidup di wilayah yang dijatah untuk Palestina.

Lalu, orang Yahudinya ada berapa banyak? Orang Yahudi ‘asli’ yang sejak lama hidup berbaur dengan bangsa Arab, memang ada, tapi tidak banyak (dan mereka ini justru dianggap rendahan oleh Israel, sama seperti warga Arab Islam&Kristen). Setelah Theodor Herzl, pada 1896 menyerukan pendirian sebuah negara Yahudi, Jewish Colonization Association (Asosiasi Kolonisasi Yahudi, didirikan 1891 di London) memulai pendanaan dalam mendirikan permukiman Zionis di Palestina.


Pada 1904-1914, gelombang pertama Yahudi datang sebanyak 40,000 orang sehingga populasi Yahudi di Palestina meningkat jadi 6% dari total penduduk. Selanjutnya, pengiriman orang-orang Yahudi dari berbagai negara di dunia berbondong-bondong datang ke Palestina. Pada October 1921, sensus penduduk pertama yang dilakukan oleh Inggris menunjukkan populasi di Palstina 78% Muslim Arab, 11% Yahudi, 9,6% Kristen Arab. Akhirnya, pada tahun 1945 (3 tahun sebelum Israel ‘diproklamasikan’) populasi Zionis menjadi 31% dan kepemilikan tanah menjadi 6.0%.

Setelah Resolusi PBB 181 itu, orang-orang Yahudi melakukan aksi ‘pembersihan’ etnis Arab di kawasan Palestina yang menjadi ‘jatah’ Israel.  Hingga tahun 1954, total 80% orang Palestina yang tinggal di kawasan ‘jatah’ Israel telah terusir dan hidup di pengungsian hingga kini. Kawasan jatah Israel pun, yang oleh PBB ditetapkan 56,5% kini telah meluas (lihat peta) dan upaya ekspansi terus berlanjut hingga hari ini.
Para pengungsi Palestina melalui musim dingin di tenda-tenda yang disediakan oleh para sularelawan; hampir semua lokasi pengungsian ini akhirnya menjadi tempat tinggal permanen mereka sampai hari ini. Satu-satunya harapan bagi para pengungsi saat itu adalah Resolusi PBB nomor 194 (11 Desember 1948) yang menjanjikan bahwa mereka akan segera dipulangkan ke rumah masing-masing; resolusi itu adalah salah satu dari sekian banyak janji yang dibuat oleh masyarakat internasional untuk bangsa Palestina, yang tidak pernah dilaksanakan hingga hari ini.

Arab-Palestina yang Jadi Warga Israel

Jadi,  ada orang-orang Arab yang masih ‘tersisa’ di dalam wilayah yang menjadi jatah Israel. Mereka kini tercatat sebagai warga Israel, meski sangat didiskriminasi. Untuk mencari nafkah, mereka melakukan pekerjaan-pekerjaan kasar yang enggan dilakukan warga Yahudi. Gilad Atzmon, penulis Yahudi yang aktif membela Palestina, menulis dalam bukunya bahwa dia lahir dan besar di Israel, tanpa pernah melihat orang Arab-Palestina. Mereka melakukan pekerjaan-pekerjaan kasar di malam hari, membersihkan sampah, dll.

Orang-orang Arab Palestina yang ada di wilayah Israel itu terusir dari tanah mereka yang asli. Tanah dan rumah-rumah mereka diambil alih oleh orang-orang Yahudi. Lihat video rumah-rumah indah milik Palestina yang kini dikuasai Yahudi-Israel di sini (Perampokan Buku di Palestina) Status Arab-Palestina yang jadi warga Israel adalah internally displaced person (baca di sini penjelasannya: Mengungsi tapi Bukan Pengungsi).

Nah, mereka ini tetap manusia kan? Musti makan kan? Mereka menikah, punya anak, jadi musti kasih makan anak kan? Trus kalian pikir, gimana mereka bisa hidup? Biaya hidup di Israel sangat tinggi, konon untuk hidup layak di sana butuh 80-120 Dollar perhari. Jadi, bila ada yang memutuskan untuk bergabung dengan tentara Israel demi gaji dan hidup layak, apa boleh buat. Sebagian dari mereka (yang masih muda) pun sejak lahir sudah jadi warga Israel, mungkin tak kenal sama ulama yang mengajari mereka semangat jihad. Memang, ini ironis sekali.

Isu Agama, Salahkah?
Lalu, apakah salah bila kaum muslim membela Palestina yang dijajah Israel (Yahudi) atas dasar sentimen agama? Bergantung kalian ‘mazhab’ mana deh. Kalau versi kaum radikal yang hobi sekali teriak-teriak jihad di negeri-negeri muslim (anehnya, tidak kirim pasukan ke Israel), isu Palestina adalah isu Islam-Yahudi yang sampai kiamat gak akan bisa berdamai.

Tapi, kalau saya melihatnya secara kontekstual saja. Bahwa Hamas, Jihad Islam, dan para pejuang Palestina lainnya menggunakan sentimen agama untuk meraih kemerdekaan, tentu sah-sah saja. Bukankah Islam memang menyuruh manusia untuk mencintai dan membela negara kita? Masak dijajah diem aja? Cacing aja diinjek memberontak? Dulu di Surabaya, Bung Tomo juga mengobarkan semangat perjuangan rakyat dengan seruan Islam.

Dan buat pejuang Palestina, semangat jihad ini sangat efektif. Para pejuang bertempur tidak takut mati, karena mati akan membawa mereka ke surga. Jangan salahkan keyakinan seperti ini, karena memang ada ayatnya di Quran (sesungguhnya mereka yang berjihad di jalan Allah itu tidak mati, melainkan tetap hidup dan mendapat rizki QS3:169).

Kata Gilad Atzmon, orang-orang Israel pun ‘berjuang’ dengan dicekoki sentimen rasialis . Menurutnya, ideologi anti-non-Yahudi (anti-Gentile) ada secara inheren dalam berbagai wacana politik orang Yahudi, baik itu Yahudi Zionis, Yahudi sekuler, maupun Yahudi ‘kiri’. Karena itulah, orang-orang Yahudi di seluruh dunia memiliki keterikatan batin dengan Israel. Mereka rajin bersedekah untuk kelangsungan hidup Israel (bahkan istilah Ibrani-nya pun tzedakah). Tentu saja ada, orang-orang Yahudi yang ‘tercerahkan’, kayak si Gilad ini.

Jadi, masak disalahkan kalau umat Islam membela Palestina karena kemuslimannya? Hak gue dong ya, jangan dicela-cela. Tapi, sebaliknya, kaum Muslim pun jangan sok-sok merasa paling Muslim dengan memaki-maki Yahudi, tapi sikap-sikapnya sehari-hari malah meniru perilaku Yahudi. Seperti dikatakan Atzmon di atas: orang Yahudi itu secara inheren memang rasis; sikap rasis ini sayangnya banyak saya temui di kalangan akhi-ukhti: kalau elo ga se-fikroh, se-harokah ma gue, maka elo bukan golongan gue. Bahkan saya baca di komen-komen dan tulisan web-web (mengaku) Islami, mereka mengembangkan teori konspirasi kacau-balau yang ahistoris, illogical, fallacy tingkat akut, dan hanya berbasis ilusi, bahwa orang Iran itu sekutu Yahudi. Terakhir bahkan saya baca, broadcast di WhatsApp: Israel menyerang Hamas demi membuat Iran meraih simpati kaum Muslim karena seolah-olah membela Palestina. *tepok jidat*
Terakhir, saran saya, daripada menambah perpecahan di Indonesia karena mulut (jari) yang tak terjaga akibat umpatan kafir-kafiran, lebih baik mempelajari penjajahan Israel ini dari sisi ekonomi-politik internasional. Biar paham bahwa membela Palestina itu hakikatnya perjuangan memerdekakan kita (bangsa Indonesia) dari penjajahan ekonomi kaum Yahudi-Zionis. Bisa baca di sini: Palestina adalah Kita.
Semoga menjadi jelas.

Q&A: Benarkah Yahudi itu Beda Dengan Zionis?


Oleh: Dina Sulaiman

Benarkah Yahudi itu Beda Dengan Zionis? Selama ini, dalam tulisan-tulisan saya, saya jawab ‘ya’. Buktinya, ada orang-orang Yahudi yang menolak Israel dan Zionisme, misalnya para Rabi Yahudi yang tergabung dalam Neturei Karta.

Tapi, sejak saya baca buku Gilad Atzmon (The Wandering Who), berteman dengannya di facebook dan mengikuti blognya, saya mendapatkan pemahaman yang lain. Inti pemikiran Atzmon adalah: konflik di Palestina justru sebenarnya berakar dari ideologi rasisme Yahudi. Mengapa perdamaian sulit sekali tercapai hingga kini? Karena memang world-view-nya orang Yahudi yang merasa lebih mulia dari ras lain (apapun itu, tidak hanya Arab), sehingga menyulitkan negosiasi dan rekonsiliasi.

Pemikiran Atzmon ini mendapat penentangan dari sesama Yahudi (mereka berkeras, harusnya sebut yang salah itu ‘Zionis’, tidak ada kaitan dengan ‘keyahudian’), dan bahkan dari sebagian aktivis Palestina sendiri, misalnya Ali Abunimah. Abunimah mengecam Atzmon karena menggunakan the J-word (blak-blakan menyebut ‘Yahudi’, ini dianggap ‘tidak sopan’ karena ‘akan menyinggung saudara-saudara kita kaum Yahudi’). Abunimah bahkan menggalang petisi untuk ‘mengingkari’ (disavow) Atzmon. Tapi, banyak juga akademisi dan aktivis pro-Palestina (baik itu Yahudi, Arab, maupun orang-orang Barat) yang menyetujui pemikirannya. Professor Marc Elis, seorang teologis Yahudi, bahkan menyebut Atzmon sebagai ‘nabi baru’ karena memberikan pencerahan kepada orang Yahudi.

Buku Atzmon sendiri sangat filosofis, tapi relatif mudah dicerna (terutama kalau setidaknya Anda pernah belajar sedikit filsafat); hanya saja, saya kesulitan mengungkapkan kembali dalam bahasa Indonesia. Tapi ini ada wawancara Atzmon dengan Alimuddin Usmani, yang relatif lebih mudah saya terjemahkan, yang bisa merangkum apa sebenarnya yang dipikirkan Atzmon:

Alimuddin Usmani: Setelah Operasi “Cast lead” pada tahun 2009 dan “Pillar of Defence” pada tahun 2012, tentara Israel kembali meluncurkan operasi “Protective Edge” pada bulan Juli 2014 terhadap Gaza. Apa tujuan dari operasi militer skala besar ini berulang?
Gilad Atzmon: Sangat penting untuk dicatat bahwa Israel belum pernah memenangkan satu pertempuran militer pun sejak tahun 1973. Benar, mereka telah membunuh banyak orang Arab, tetapi tidak berhasil mencapai salah satu tujuan militernya..
Dominasi militer Israel telah ditopang oleh kekuatan pencegahan (deterrence). Melalui perang ini, mereka ingin memaksa orang Arab untuk menghindari konflik dengan mengancam bahwa mereka (warga Arab) bisa kehilangan segalanya. Minggu ini, telah terbukti bahwa trik ini tidak akan bekerja lagi. Perlawanan Palestina telah bangkit kembali. Israel tidak dapat memecahkan masalahnya dengan cara militer. Situasi ini menimbulkan keputusasaan Israel. Mereka mulai menyadari bahwa mereka terjebak dalam kebuntuan politik, ideologi dan budaya. Israel tidak dapat menciptakan resolusi [penyelesaian konflik]. Tidak ada prospek masa depan bagi Negara Yahudi.
Selanjutnya, kebohongan terang-terangan Yahudi ‘kiri’ [istilah untuk Yahudi berhaluan Marxist] yang menyatakan bahwa [sumber] masalah adalah ‘pendudukan/penjajahan’ telah terungkap minggu ini. Kita menyaksikan warga Arab Israel [orang Arab yang jadi warga Israel] dikejar-kejar oleh orang-orang Yahudi. Seperti kita ketahui, kelompok sayap kanan telah menyeru agar dilakukan pengusiran massal terhadap semua orang Arab dari wilayah Israel; dan seruan ini semakin populer dalam Israel. Seruan brutal ini benar-benar konsisten dengan budaya dan ideologi supremasi Yahudi. Semua Yahudi, baik itu Zionis dan anti-Zionis, senang untuk beraktivitas di tengah lingkungan khusus Yahudi. Tapi bisakah Israel melepaskan diri dari Palestina? Inilah yang dijanjikan oleh pihak sayap kanan dalam koalisi [pemerintahan Israel].
Kembali ke pertanyaan Anda; karena militer tidak dapat memberikan jawaban dan politisi tidak dapat menghasilkan jalan keluar, militer digunakan sebagai brigade pemadam kebakaran. Ini memberikan kemenangan jangka pendek. IDF hanya mengulur waktu, tidak bisa meraih kemenangan karena tujuan militer mereka pun bahkan tidak dapat diartikulasikan. IDF menghujani Gaza dengan rudal, membunuh apa pun yang diduga berbahaya (termasuk anak-anak, orang tua dan wanita). Tapi seiring berjalannya waktu, opsi militer menyusut dan sampai batas tertentu, tidak bisa dipakai lagi.
Teoritisi militer Jerman, Carl von Clausewitz mengatakan pada abad ke-19 bahwa “perang adalah kelanjutan politik dengan cara lain.” Dalam kasus Israel, apa yang kita lihat malah kebalikan dari ide Clausewitz: politik Israel adalah kelanjutan dari kebutuhan Yahudi untuk berkonflik.
Alimuddin Usmani: Penulis koran Haaretz, Gideon Levy, menulis bahwa Israel tidak menginginkan perdamaian dan bahwa ‘rejeksionisme’ (penolakan) tertanam dalam keyakinan yang paling primer orang Israel. Pada tingkat terdalam [di benak mereka] terdapat konsep bahwa tanah ini diperuntukkan untuk orang-orang Yahudi saja. Apa pendapat Anda tentang ini?
Gilad Atzmon: Saya senang melihat bahwa semakin banyak orang, termasuk lawan bebuyutan saya sekarang setuju dengan saya, bahwa ada sesuatu yang sangat mengganggu dalam budaya dan identitas politik Yahudi. Haaretz menulis sebuah editorial beberapa hari lalu yang menyatakan bahwa “Israel harus menjalani revolusi budaya”. Lawan paling keras saya orang Palestina, Ali Abunimah, yang baru-baru ini mengecam saya untuk berfokus pada budaya Yahudi, tampaknya juga telah mengadopsi filosofi saya. Dia sekarang menunjuk rasisme mengerikan yang melekat dalam budaya dan politik Yahudi.
Dan sekarang, setelah memuji diri sendiri, saya menjawab pertanyaan Anda. Dalam bahasa Ibrani, kata ‘Shalom’ tidak berarti perdamaian, harmoni, atau rekonsiliasi. Namun artinya ‘keamanan bagi orang-orang Yahudi’. Dengan kata lain, Israel tidak memiliki kata yang tepat untuk ‘damai’ atau ‘rekonsiliasi’. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa Israel bukanlah mitra dalam perdamaian. Israel bahkan tidak dapat merenungkan konsep ‘damai’ itu.
Setelah kita sadar akan kondisi pasca-politik di mana kita hidup, filsafat dan pemikiran esensialis adalah alat analisis penting untuk memahami lanskap manusia di sekitar kita. Dan sekarang, silakan tanyakan pada diri sendiri, [wahai] Anda yang telah menjadi musuh bebuyutan dari pemikiran esensialis dan filosofis dalam akademisi dan politik. Hal ini, jelas, Yahudi ‘kiri’ lah yang berusaha begitu keras untuk mencegah kita dari berpikir tentang Yahudi dalam terminologi kategoris.
[selanjutnya, bisa dibaca wawancara selengkapnya di sini]
Penjelasan dari saya:
Jadi, selama ini yang jargon yang dipakai oleh orang-orang Yahudi ‘pro-perdamaian’ adalah: “Sumber masalah adalah pada Zionisme, pada penjajahan Israel di Palestina. Yahudi itu sebenarnya baik kok, yang salah itu mereka yang menjajah di Palestina.”

Nah, Atzmon menggugat pendapat seperti ini. Menurutnya (yang secara panjang lebar diargumentasikan dalam bukunya), justru ideologi anti-Gentile (anti-non-Yahudi) yang tertanam kuat dalam diri orang Yahudi dimanapun berada yang menjadi sumber masalah. Karena itu, perjuangan Atzmon ada di titik ini. Dia menulis buku, blog, diwawancarai media, keliling berbagai negara, untuk menggugah kesadaran orang-orang Yahudi, bahwa mereka memiliki kesalahan ideologis yang sangat inheren. Perdamaian di Palestina tidak akan terjadi jika cara berpikir anti-Gentile orang Yahudi ini belum hilang.

Seperti dikatakan Atzmon dalam kesempatan lain:
[Saya] men-decoding budaya Yahudi dan mendekonstruksi kekuatan (power) Yahudi. Berdasarkan hal itu, saya berupaya memahami apa yang menyebabkan Yahudi-Israel tidak bisa menerima –bahkan sekedar mempertimbangkan- kemungkinan bahwa negara mereka [dapat] menjadi negara untuk [semua] warganya [termasuk Arab]. Saya ingin memahami, misalnya, mengapa Yahudi di Barat adalah yang terdepan memperjuangkan kebijakan pro-imigran, tetapi negara Yahudi mereka [Israel] justru yang memiliki aparat anti-imigran yang paling ganas. Pertanyaan ini sangat krusial. Tidak seperti blogger Palestina, Ali Abunimah yang meyakini bahwa memahami budaya tidak relevan dengan realitas dan proses politik, saya percaya bahwa memahami budaya adalah kunci terpenting untuk memahami, adakah kemungkinan untuk hidup berdampingan di wilayah itu [Palestina].
Selain itu, Atzmon juga mengkritisi sebagian aktivis Palestina yang justru terkooptasi dalam kekuatan Yahudi. Adalah realitas mengejutkan, sebagian besar LSM Palestina justru dibiayai Open Society (milik George Soros). LSM-LSM ini justru berperan ‘membelokkan’ arah perjuangan pembebasan Palestina. Selengkapnya bisa dibaca di sini. Open Society Soros berperan dalam menyebarluaskan ide-ide LGBT (lesbian, gay, biseksual, transgender) dengan tujuan ‘mengalahkan’ kaum muslimin melalui cara-cara marjinalisasi politik dan identitas politik (baca tulisan Atzmon di sini).

Semoga catatan singkat ini bisa memberi manfaat untuk penstudi HI, Kajian Timteng, dan pemerhati masalah Palestina.

Selamat Datang Israel! (Surat untuk Pak Tifatul)


Assalamualaikum Pak Tifatul,

Saya masih ingat betapa ramainya kerumunan massa partai Bapak yang berjubel sambil meneriakkan jargon-jargon keadilan di beberapa sudut jalan Jakarta pada masa kampanye pilpres yang lalu. Berbagai spanduk mereka bawa untuk mengekspresikan kecaman pada kekejaman Israel dalam serangannya Ke Gaza pada tahun 2009 silam. ‘Save Palestine’, ‘Zionism Destroy Humanity: Act Now’, ‘One Man One Dollar to Save Palestine’, adalah di antara spanduk yang saya ingat persis.

Walau aksi ini dianggap kalangan tertentu sebagai pemanfaatan tragedi kemanusiaan dalam meraih simpati publik dalam masa kampanye politik, namun Bapak dengan gagah berani tetap istiqamah dalam meneriakkan aksi dukungan pada pejuang kemanusiaan Palestina. Apalagi, aksi ini adalah salah satu bentuk manifestasi dari salah satu misi partai Bapak, yaitu:
Ikut memberikan kontribusi positif dalam menegakkan keadilan dan menolak kedhaliman khususnya terhadap negeri-negeri muslim yang tertindas.

Karena itulah, partai Bapak dengan penuh keberanian mengecam agresi Israel ke Gaza yang diberi nama “Operasi Menuang Timah” (Cast Lead) itu. Bahkan, tak hanya sekedar kecaman, partai Bapak juga menginstrusikan para calegnya agar menyisihkan sebagian dana kampanye untuk disumbangkan ke Palestina. Bapak pun berkata kepada media:

“Insya Allah kita akan menghidupkan kembali ‘one man one dollar to save Palestine’.”

Tak lupa, Bapak pun mengecam Presiden Amerika Serikat George W Bush, yang mendukung serangan Israel. Bapak mengatakan, Amerika juga berada di balik ketidakjelasan nasib Palestina selama ini. “Bush sudah ditolak oleh pemerintah internasional, Bush jangan bicara sepotong-potong. Siapa yang merusak perjanjian dari awal? Siapa yang memecah belah antara Hamas dan Fatah? Bertahun-tahun bantuan diboikot, suplai listrik ke Palestina dilarang,” kecam Bapak waktu itu.

Pak Tifatul yang baik,
Alhamdulillah, Bapak akhirnya mendapat amanah untuk menduduki salah satu posisi penting di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. Sebagai Menteri Komunikasi dan Informasi, Bapak memiliki program yang visioner untuk meningkatkan kompetensi BUMN yang sering dikatakan tidak profesional oleh kalangan tertentu. Salah satu program adalah membenahi sistem IT dalam PT. TELKOMSEL.

Namun ada yang aneh dalam proses ini….
Mengapa Bapak biarkan ada dua musuh kemanusiaan yang turut serta dalam proses program yang sangat mulia tersebut? Dua musuh itu bernama Convergyst dan Amdocs.
Ah, saya yakin, Bapak dengan mudah bisa melacak siapa Convergyst: perusahaan asal Israel yang selama ini berpengalaman menangani tagihan existing, didirikan tahun 1991, kantor pusatnya berada tepat di Israel.

Bapak juga bisa menyuruh staf Bapak untuk mencari tahu siapa

Amdocs: perusahaan yang didirikan di Israel oleh Aurec Group, sebuah korporasi bisnis milik milyarder Yahudi, Morris Kahn. Ia termasuk 10 besar orang terkaya di Israel. Bahkan situs yang dikelola orang bule pun melaporkan siapa sesungguhnya Amdocs:
Amdocs is a provider of software and services for billing, customer relationship management and operations support systems. It is reported as having a turnover of 2.8 billion dollars in 2007, and is a key player in the Israeli economy, encouraged and supported by the Israeli government. Amdocs has over a quarter of its workforce in Israel and has declared its support for the so-called ‘security’ policies of the Israeli government.

Atau, yang paling gampang, staf Bapak tinggal membaca majalah Gatra yang berbahasa Indonesia. Ini sebagian laporan Gatra:
Indikasi bahwa Amdocs adalah perusahaan Israel yang memangku kepentingan negara zionis itu terlihat pada jajaran direksi. Terungkap di situs http://www.reuter.com, beberapa direktur Amdocs tercatat pernah menduduki pos penting di Pemerintah Israel.

Ayal Shiran, yang menjabat sebagai Senior Vice President dan Head of Customer Service Business Group Amdocs Limited sejak 2008, adalah jebolan Angkatan Udara Israel. Ia bertanggung jawab atas proyek pengembangan sistem komputer untuk jet tempur F-15 dan pengembangan perangkat lunak untuk F-15 di Boeing.

Sedangkan Zohar Zisapel yang menduduki kursi dewan direksi Amdocs sejak Juli 2008 dan kini menjadi kepala komite inovasi dan teknologi pernah mengenyam karier di Departemen Pertahanan Israel dari 1978 hingga 1982. Ia juga menjadi Ketua Asosiasi Industri Elektronik Israel dari 1998 hingga 2001.


Anehnya Pak, penolakan terhadap Amdocs justru datang dari negara yang mayoritasnya non muslim:
Di beberapa negara, kehadiran Amdocs sempat diboikot lantaran dianggap sebagai kaki tangan Pemerintah Israel. Di Irlandia, misalnya, beberapa politikus mengirim petisi agar Eircom selaku perusahaan “halo-halo” nasional negeri itu menolak proposal yang diajukan konsorsium pimpinan IBM, lantaran konsorsium tersebut membawa serta Amdocs untuk menangani billing system.
“Konsorsium yang menggandeng Amdocs kami persilakan mundur dari kontrak dengan Eircom. Sebab perusahaan itu penyokong kebijakan pertahanan Israel, yang membunuh 1.400 orang Palestina dalam invasinya ke Jalur Gaza,” ungkap Kevin Squire, juru bicara Kampanye Solidaritas Palestina-Irlandia (IPSC) dan Gerakan Anti-Perang Irlandia

Lalu, mengapa kita yang mayoritas muslim justru membiarkan Amdocs menangani Telkom??
Ah, taruhlah kita bersikap pragmatis “Apa urusannya Palestina dengan kita?”Tapi, bahkan dengan sikap pragmatis pun, keterlibatan Amdocs tetap saja membahayakan keamanan dalam negeri. Menurut Gatra, Amdocs berpengalaman dalam menyadap telepon dan pencurian data penting intelijen AS untuk diserahkan ke Israel. Apa Bapak akan membiarkan data penting negara kita juga disadap Israel?

Mengapa Bapak mengatakan,Kami sudah meminta klarifikasi dari Telkomsel dan Kedutaan Besar Amerika, ternyata Amdocs terdaftar di New York Stock Exchange dan berkantor di Missiouri… Indonesia memang tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel. Karena itu, Indonesia tidak memiliki hubungan dagang dengan Israel dan tidak ada kantor perdagangan Israel di Indonesia. Tapi, kalau berdomisili di Amerika Serikat, meski sahamnya dimiliki orang Israel, sulit ditolak kehadirannya di sini.” ??

Mungkin saya yang bodoh dan kurang mengerti,  namun izinkanlah saya menanyakan tiga hal ini:
1. Jika organisasi kemanusiaan Irlandia saja menentang hubungan dengan perusahaan Israel ini, mengapa Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia dengan sila Pancasilanya “kemanusiaan yang adil dan beradab” ini rela membuka diri untuk ditunggangi oleh sebuah rezim penjajah?
2. Bukankah di era globalisasi ini wilayah tak lagi jadi masalah? Sebuah perusahaan bisa saja punya kantor pusat di mana saja, terdaftar di  bursa saham di mana pun. Yang penting dilihat adalah:  siapa pemiliki sahamnya, darimana karyawannya, kemana keuntungannya mengalir? Bukankah jelas-jelas Convergyst dan Amdocs dimiliki pengusaha Israel, karyawannya sebagian orang Israel, dan keuntungannya mengalir ke Israel?
Bukankah dalam selebaran-selebaran yang dibagi-bagikan kader-kader partai Bapak jelas-jelas tertulis: setiap rupiah yang kita belanjakan untuk membeli produk Zionis akan menjadi peluru untuk bangsa Palestina?
Kenapa logika yang sedemikian sederhana ini, dijungkirbalikkan dengan logika lain yang aneh “karena kedua perusahaan Israel itu listing di AS, kita tak bisa menolak kehadirannya di Indonesia”?
3. Bapak juga mengatakan tidak ada kantor perdagangan Israel di Indonesia. Apakah Bapak tidak tahu bahwa sejak tahun 2002, di Jakarta Selatan sudah dibuka kantor Indonesia-Israel Public Affairs Committee (IIPAC), dan IIPAC pada 29 Januari 2010 telah meresmikan peluncuran Indonesia Business Lobby? Mengapa tak ada tanggapan dari Bapak?

Sungguh, saya tak paham Pak. Saya mohon penjelasan dari Bapak.

Wassalamualaikum ww.

NB: surat ini ditulis oleh blogger bernama Muhammad Hendra S, dan dimodifikasi atas seizin penulisnya oleh Dina Y. Sulaeman.

http://dinasulaeman.wordpress.com/2010/02/06/selamat-datang-israel-surat-untuk-pak-tifatul/

Media Massa Wahabi Fitnah Syeikh Ahmad Hassoun sebagai Syi’ah


Media Massa Wahabi Fitnah Syeikh Ahmad Hassoun sbg Syi’ah. Syeikh Ahmad Hassoun adalah Mufti Besar Suriah yang menganut paham Sunni. Ahlus Sunnah Wal Jama’ah. Jika Syeikh Ahmad Hassoun menentang Bughot/Pemberontakan yang dilakukan kaum Wahabi dan Ikhwanul Muslimin di Suriah yang dibantu Zionis AS dan Israel, itu karena beliau tidak ingin Suriah perang saudara. Ini sama dengan pendirian Ulama Aswaja Suriah lainnya seperti Syeikh Al Buthi yang juga menentang Bughot. Dan sama dengan pendapat para ulama Aswaja NU.
Syeikh Ahmad Hassoun tidak pernah membunuh manusia. Justru anaknya Sarya dibunuh oleh pemberontak Wahabi. Para pemberontak Wahabi juga membunuh Syeikh Al Buthi dan banyak orang lainnya. Sesama Wahabi saja seperti FSA, ISIS,dan ISIL saling bunuh sehingga 1800 orang lebih tewas. Apalagi yang lainnya.

Di Der Spiegel dijelaskan bahwa Syeikh Ahmad Hassoun adalah Ulama Sunni lulusan Universitas Al Azhar Kairo, Mesir.

Wahabi seperti Sunnah Care banyak memfitnah Ulama2 Sunni seperti KH Said Aqil Siradj, Habib Rizieq Shihab, dsb sebagai Syi’ah. Jika sudah difitnah sbg Syi’ah, artinya kafir. Halal untuk dibunuh. Itulah sebabnya mereka membunuh Syeikh Al Buthi dan juga anak Syeikh Ahmad Hassoun. Jadi harus hati2 thd Wahabi yang menurut Nabi memang merupakan fitnah dari Najd.

http://kabarislamia.blogspot.com/2012/04/salafi-wahabi-memfitnah-ulama-sunni.html

Berikut Video2 tentang Syeikh Ahmad Hassoun:
Russia & Syria – Ahmad Badreddin Hassoun (RT).
Syrian Grand Mufti Dr. Ahmad Badr Al-Din Hassoun

Silahkan baca:
Astaghfirullah ! Situs Wahhabi Sunnahcare.com Fitnah Grand Mufti Sunni Syria
Sheik Hassoun, a Sunni religious scholar at Al-Azhar University in Cairo and a member of parliament for eight years, has always found conciliatory words in the West.
Prominent Sunni Mufti Dr. Ahmad Badreddin Hassoun, stressed on Saturday that those who endeavor to make Syria fall are indeed seeking the fall of resistance

Terkait Berita: