Kita lihat http://www.eramuslim.com/berita/dunia-islam/10-peristiwa-keagamaan-penting-dunia-pada-tahun-2010.htm#.VQniqM7Ca1s:
http://www.eramuslim.com mengatakan:
Pelecehan Syiah terhadap Ummul Mukminin Aisyah, Ra.
Pelecehan dan penghinaan terhadap Aisyah, ra menjadi catatan dan
peristiwa penting bagi umat Islam dunia pada tahun 2010. Di mana seorang
pendakwah Syiah asal Kuwait bernama Yasin Habib yang bermukim di London
secara terang-terangan berani melecehkan ummul Mukminin Aisyah, Ra dan
sahabat utama Nabi SAW lewat ceramah-ceramah terbukanya.
Aksi Yasin Habib yang menghina Aisyah, Ra menimbulkan reaksi dan
kemarahan meluas dikalangan ulama Islam terkemuka, bahkan tokoh Syiah
Iran, Ali Khomenei memerintahkan untuk menutup kuburan Abu Lu’lu’ah,
pembunuh Umar bin Khattab yang dipuja-puja kalangan Syiah, untuk meredam
kemarahan umat Islam.
================
Jawaban:
BENARKAH SYIAH MENUDUH AISHAH BERZINA?
tuduhan terhadap shia yang mengatakan Ummul-Mukminin Aisha ada
melakukan perbuatan sumbang dan penzinaan adalah dusta semata-mata.
Tidak pernah perkara yang sedemikian diperkatakan oleh shia. Tuduhan ini
telah disebarkan secara hasad berabad dahulu lamanya oleh Nawasib dan
Khawarij, supaya mereka dapat memulakan kekacauan. Mereka mengatakannya
dari shia apa yang mereka sendiri telah katakan. Malangnya yang lain
dengan tiada membuat penyiasatan, menyerang shia sebagaimana yang kamu
telah lakukan sekarang. Jika kamu telah mempelajari buku-buku shia, kamu
tidak akan terjumpa dimana-mana, bahawa Ummul-Mukminin Aisha telah
dituduh melakukan zina.
AISHA TERLEPAS DARI TUDUHAN BERZINA.
Jika kamu membaca sejarah shia dan ulasannya, kamu akan lihat bagaimana
mereka telah membela Ummul-Mukminin Aisha dari tuduhan zina. Yang
sebenarnya laporan itu telah dibuat oleh sekumpulan orang muda hipokrit
semasa hidupnya nabi. Sebahagian dari mereka yang terlibat adalah Mista
bin Uthatha, Hasan bin Thabit dan Abdullah bin Ubayy. Mengenai
terlepasnya Aisha dari tuduhan palsu para hipokrit, tujuh ayat telah
diwahyukan di dalam al-Quran. Shia percaya bahawa untuk membuat tuduhan
zina atau melakukan perbuatan sumbang terhadap mana-mana muslim adalah
haram, tidak perlu disebut terhadap isteri nabi, sama ada dia Aisha atau
HafsaH.
MAKSUD KEPADA TIDAK MEMPUNYAI KEPERCAYAAN OLEH ISTERI NUH DAN LUT.
Adalah pelik terhadap kamu yang telah salah ertikan tidak jujur
bermaksud zina, walaupun terdapat jurang yang besar diantara duanya.
Isteri para nabi adalah bebas dari zina. Disini perbincangannya adalah
mengenai kepercayaan mereka. Pertama jika isteri nabi bertindak
menyalahi arahan suaminya, dia pastinya tidak jujur Kedua bukan kami
yang mengatakan mereka telah terbukti tidak jujur. Al-Quran sendiri yang
mengatakan: Mereka tidak jujur kepada suami mereka,’ dan tidak jujur
bukannya berzina. Sebagaimana saya telah katakan terdahulu, isteri para
nabi bebas dari yang ini. Maka maksud tidak jujur adalah engkar.
Isteri nabi Nuh selalu menentang suaminya, dan kerap memalukannya
dikhalayak ramai. Dia berkata: ‘suami saya gila. Oleh kerana saya selalu
bersama dengannya siang dan malam, saya tahu keadaan sebenarnya.
Janganlah tertipu olehnya.’ Isteri nabi Lut selalu memberitahu manusia
tentang orang yang menjadi tetamu rumahnya. Dia selalu melakukan
perbuatan yang keji dengan menyebarkan rahsia rumah mereka kepada para
musuh.
TIDAK JUJURNYA ISTERI TIDAK MENUNJUKKAN TIDAK SUCI.
Menurut pengulas al-Quran dan juga menurut dari kenyataan mereka yang
ma’sum, pengertian surah an-Nur dimana kamu menunjukkan tujuan maksud
kamu bahawa wanita jahat untuk lelaki jahat dan lelaki jahat tertarik
kepada wanita jahat. Wanita baik untuk lelaki baik dan lelaki baik
tertarik kepada mereka. Di dalam bab yang sama di dalam ayat selanjutnya
Allah berkata: ‘Yang berzina lelaki tidak akan mengawini melainkan
penzina wanita atau yang kafir dan bagi penzina wanita, tiada siapa yang
akan mengahwininya melainkan penzina lelaki atau yang kafir. [24:3].
Secara ringkas ayat al-Quran ‘wanita jahat untuk lelaki jahat…’ tidak menunjukkan bukti pada maksud kamu.
Betapa sering genderang perang anti Syi’ah (pengikut setiap Ahlulbait
as.) dibunyikan para penabur fitnah dari kalangan nawâshib (para musuh
Ahlulbait as.) dan mereka yang tertipu dengan kepalsuan dengan fitnahan
bahwa Syi’ah menghina Aisyah Ummul Mukmini dan mencacinya! Dan betapa
pun ulama Syi’ah dan para penganjur Wahdah Islamiyah dari kalangan ulama
Sunni menyadarkan kaum awam Sunni bahwa semua itu adalah fitnah dan
tidak mewakili pandangan Mazhab Syi’ah Ja’fairiyah Itsnâ Asyariyah tetap
saja para penebar fitnah itu getol menjajakan fitnahannya dan tetap
juga banyak kaum awam tertipu dengannya (
namanya juga awam, ya pasti rawan dibodohi kaum cerdik jahat!)
Sementara itu tidak sedikit hadis/riwayat Sunni yang menghinakan Nabi
saw. dan keluarganya mereka terima dan tidak ada sikap berani untuk
menolaknya! Sebagaimana tidak sedikit riwayat yang menghinakan Aisyah
(walaupun sebagiannya dimaksudkan untuk memujinya). Dalam kesempatan ini
saya hanya akan membawakan bukti kecil batapa riwayat-riwayat
Ahlusunnah tidak sedikit yang menghina Aisyah; Ummul Mukimin, istri Nabi
saw.
Kata Hadis Sunni Aisyah Sering Mejeng Untuk Menggait Para Pemuda Quraisy! Itulah yang mereka riwayatkan. Aisyah keluyuran di jalan-jalan untuk menarik perhatian para pemuda suku Quraisy yang
nakal tentunya!
Bukankah ini sebuah penghinaan besar atas istri Nabi, Ummul Mukminin
Aisyah?! Dengarkan laporan Ibnu Abi Syaibah (tokoh hadis agung
Ahlusunnah) dalam kitab Mushannaf-nya. Ia meriwayatkan dari Asiyah
bahwa:
أنَّها شوَّفَت جاريةً و طافَتْ بِها. قالت: لَعَلنا نصطادُ بِها شبابَ قُريشٍ
“Sesungguhnya ia mendandani seorang gadis belia/budak perempuannya
lalu mengajaknya keliling (kota/kampung). Dan Aisyah berkata, “Mungkin
kami bisa menjaring pemuda Quraisy dengan perantaraan budak ini.” [Mushannaf; Ibnu Abi Syaibah,4/49.].
Ustad Husain Ardilla & AHLUL BAIT NABI SAW berkata:
Kami tidak mengetahui dengan pasti, (mungkin Anda atau para ulama
Sunni dan Wahhâbi-Salafi mengetahuinya) apakah saat itu beliau sudah
menikah dengan Nabi dan menjadi ibu kaum Mukminin, atau saat itu beliau
ra. masih belum menjadi istri Nabi?!
Yang pasti, apa yang dikatakan oleh riwayat Sunni itu jelas-jelas
menghinakan Aisyah sebagai ibiu kaum Mukminin! Kecuali jika para ulama
Sunni melihatnya sebagai prilaku biasa-biasa saja! Dan menjajakan diri
untuk menjaring kaum muda nakal di jalan tidak merusak kehormatan
seorang wanita! Jika benar demikian (dan itu yang dikatakan riwayat
Sunni) lalu apa bedanya pelakunya dengan tante-tente girang yang biasa
mejeng di mool-mool untuk mencari perhatian dari para pemuda gagah
perkasa!
Subhanallah! Sungguh ini sebuah penghinaan atas kehormatan istri Nabi saw.! Bukankah kita wajib menghormati para istri Nabi saw.?!
Hadis Shahih Bukhari Dan Ummul-mukminin Aisyah ra.
Pendahuluan
Tidak diragukan lagi bahwa Nabi saw selalu terbimbing oleh wahyu
dalam apa yang disampaikannya. Sebagaimana ayat-ayat Al Qur’an juga
menegaskan bahwa di antara tugas penting beliau saw. adalah memberi
peringatan,
indzâr. Demikian pula dengan sifat belas kasih
Rasul saw. terhadap umat beliau adalah hal yang tidak perlu dipersoalkan
lagi. Beliau sangat besar perhatian dan belas kasihnya terhadap umat
ini. Ayat-ayat tentangnya sangat banyak, sehingga tidak perlu rasanya
disebutkan satu-persatu di sini!
Di antara yang menyita perhatian dan membuat kesedihan dan
keprihatinan mendalam tak menyingkir dari pikiran beliau adalah fitnah
yang akan dialami oleh sekelompok dari umat Islam. Dan yang lebih
menyakitkan lagi adalah bahwa fitnah itu bakal dimotori dan dikomadoi
oleh orang-orang yang secara formal telah mengikat dengan beliau dengan
sebuah ikatan tertentu.
Imam Bukhari dalam kitab hadis Shahihnya yang diyakini sebagai kitab
suci tershahih setelah Al Qur’an wahyu terakhir Allah dan yang semua
hadisnya adalah shahih 100%, telah membongkar sebuah data berbahaya
tentang lakon fitnah dan dari nama tanduk setan akan muncul.
Kata hadis shahih riwayat Imam Bukhari itu ternyata fitnah
menyesatkan dan tanduk setan yang membahayakan umat Rasulullah saw. akan
digodok matang di dapur Rumah Ummul Mukminin Aisyah ra dan akan keluar
disajikan sebagai hidangan maut atas umat beliau!
Sungguh mengerikan!
Mengingat dampak buruknya yang tak terbayangkan dan bahayanya yang
mengerikan, Rasulullah saw. yang sangat berbelas kasih terhadap umatnya
itu tidak mencukupkan dengan hanya mengingatkan Aisyah ‘istri
terkasihnya’ secra pribadi agar tidak bangkit sebagai lakon fitnah dan
rumahnya menjadi tempat setan memamerkan kekuatan jahatnya! Lebih dari
itu, tanggung jawab berat beliau saw. sebagai
mundzir, pemberi
peringatan menuntut beliau untuk bangkit berpidato di hadapan para
sahabat. Dari atas mimbar suci itulah Rasulullah saw. berpidato
menegaskan
seraya menunjuk rumah tempat tinggal Aisyah bahwa dari rumah itulah kelak fitnah akan bangkit dan tanduk setan akan muncul!
Perhatikan sobat teks pidato abadi sang Rasul yang kasih!
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا جُوَيْرِيَةُ عَنْ
نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَامَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطِيبًا فَأَشَارَ نَحْوَ مَسْكَنِ
عَائِشَةَ فَقَالَ هُنَا الْفِتْنَةُ ثَلَاثًا مِنْ حَيْثُ يَطْلُعُ قَرْنُ
الشَّيْطَانِ
صحيح البخاري – كِتَاب فَرْضِ الْخُمُسِ – بَاب مَا جَاءَ فِي بُيُوتِ
أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَا نُسِبَ مِنْ
الْبُيُوتِ إِلَيْهِنَّ
Imam Bukhari meriwayatkan … dari Nâfi’ dari Abdullah bin Umar
ra.: Nabi saw. berdiri berpidato seraya menunjuk ke arah rumah Aisyah
lalu bersabda, “Di situlah fitnah! -beliau mengulangnya tiga kali- di
mana tanduk setan akan muncul.”![1]
Teks Arab diatas saya ambil dari “Shahih Bukhari Online” situs Kementrian Agama Arab Saudi http://hadith.al-islam.com/Page.aspx?pageid=192&TOCID=1974&BookID=24&PID=2941 )
Demikianlah Nabi Muhammad saw memperingatkan para sahabat dan
tentunya juga kita semua agar mengetahui sumber fitnah berawal dari
mana? Dan kekuatan penyesat dan penghancur keutuhan umat dan ajaran
-yang disebut sebagai tanduk setan- akan muncul dari mana?
Para Ulama Lari Dari Tanggungjawab!
Para ulama adalah pewaris para nabi as. Tentunya mereka juga harus
memerankan peran para nabi dalam membimbing umat, memberikan pencerahan
dan penyadaran! Akan tetapi yang sangat disayangkan, sebagian ulama
justeru melakukan upaya pembodohan umat Islam! Mereka tidak menjadi
penyambung lidah suci Nabi saw. tetapi yang mereka lakukan justeru
merahasiakan sabda-sabda suci Nabi saw.! setelah gagal merahasiakannya,
mereka mempelesetkan maksud dan kandungannya, alhasil mereka membodohi
umat yang awam! Namun kasihan mereka karena ternyata tidak semua umat
Islam awam dan mudah tertipu oleh pembodohan para ulama yang mengaku
sebagai pewaris para nabi as.!
Dalam kasus kita ini, kenyataaan itu terlihat begitu nyata! Para
pensyarah Shahih Bukhari berusaha membelokkan kandungan hadis ini dan
cenderung lari dari tanggung jawab penerjemahan maksud sebenarnya dari
sabda suci di atas!
Mereka berusaha lari dari menerangkan maksud hadis dan menanti
kelengahan para santri atau kaum setengan awam setengah alim (yang biasa
dipanggil kaum awam sebagai sang maha guru/Syeikh/ustadz dan diandalkan
sebagai penyambung lidah suci agama). kelengahan mereka benar-benar
dinanti oleh para pensyarah itu!
Ambil contoh nyata! Ibnu Hajar al Asqallani dalam kitab
Fathul Bâri-nya yang merupakan syarah Shahih Bukhari terlengkap,
tenyata ia lari dari menerangkan hadis bahwa fitnah itu dari rumah Aisyah! Dan tanduk setan akan muncul dari rumah Aisyah!
Dan yang aneh lagi ia mengajak kita menyimpang jauh dengan mengatakan
bahwa yang dimaksud dengannya adalah arah timur! Nabi saw. mengatakan
fitnah itu muncul dari arah Timur! Maksudnya negeri Irak. Semua itu ia
lakukan setelah mendemostrasikan kehebatannya dalam mengakurkan antara
berbagai riwayat –katanya-! Sebab ada sabda nabi saw. yang mengatakan
bahwa fitnah akan keluar dari sana! Seraya beliau menunjuk ke arah
Timur!
Saya tidak mengerti, kaidah apa yang sedang diandalkan oleh sang
penutup para hafiz itu? Sebab setahu saya (dan tentunya selain ini tidak
benar) bahwa apabila ada dua nashyang satu bersifat umum dan yang
lainnya bersifat khusus maka yang umum itu mesti diikat dengan yang
khusus, sehingga mestinya hadis yang menyebut arah Timur itu dimaknai
yang khusus yaitu yang menyebut rumah Aisyah!
Ringkas kata, ada upaya untuk mempermainkan akal kaum awam!
Akhirul Kalam!
Sabda suci Nabi saw. tentang rumah siti Aisyah belum diterjemahkan dengan benar oleh para ulama’!
Hadis itu jelas sekali memuat kecaman keras atas fitnah yang menjadi
pintu masuk setan untuk menebar fitnah penyesatan dan perpecahan!
Dan yang terakhir saya ingin katakan di sini. hadis kecaman terhadap
rumah Aisyah seperti yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari; imam ahli
hadis teragung Ahlusunnah….
andai hadis seperti itu diriwayatkan
oleh ahli hadis Syi’ah apalagi oleh Syeikh al Kulaini (semoga rahmat
Allah tercurah atasnya), apa kira-kira sikap para penebar fitnah
perpecahan itu akan berkomentar?
Jawabnya tidak samar bagi Anda. Pasti mulut-mulut berbisa itu akan
segera memuntahkan bisa beracunnya dan mengatakan bahwa Syi’ah menghina
ibu kaum Mukmini Aisyah ra.! Karena Syi’ah kafir dan halal darah
mereka..!
Bukankah demikian apa yang selama ini mereka lakukan sesuai dengan
tugas yang dibebankan ke atas pundak mereka oleh kaum Zionis dan para
masyâikh Wahhâbi Salafi (yang sebagian dari mereka “buta” dan sebagian
lainya “setengah buta” serta yang lain lagi
melek tetapi lebih
buta dari yang buta) yang selama ini menjadi agen resmi maupun amatiran
musuh-musuh persatuan Islam dan kaum Muslimin!
Pendek kata saya masih akan setia menanti jawaban dan keterangan
memuaskan dari para ulama bukan dari para mukallid kaum “buta” yang
jalannya meraba-raba!
Barang siapa buta di dunia ini maka ia di akhirat nanti buta dan lebih sesat jalannya!
Rujukan:
[1] Shahih Bukhari,4/100 Bab Mâ Jâa Fî Buyûti Azwâji an Nabi saw. habis no.3279. baca juga Fathul Bâri,13/69.
Saya menyakini bahwa Yasin Habib dari London bukanlah dari kalangan syiah, tetapi dari kalasngan zionis wahabi yang mengaku syiah.