TANDUK SETAN DI ATAS KA'BAH.
Anda orang Islam yang percaya bahwa
lambang bulan sabit dan bintang lima adalah simbol yang murni Islami
patut dikasihani karena ke'naifannya.
Lambang bulan sabit adalah simbol penyembahan berhala Romawi. Adapun
bintang lima sebenarnya adalah simbol zionisme yahudi yang diadopsi oleh
gerakan komunisme yang juga didirikan oleh orang-orang yahudi. Simbol
bulan sabit pertama kali diadopsi oleh orang-orang Turki, yang
sebelumnya adalah orang-orang Romawi penyembah simbol bulan sabit. Namun
saya masih belum menemukan orang-orang Islam mana yang pertama
memasukkan simbol bintang lima sebagai simbol Islami.
Setelah diterima
luas di kalangan Islam, simbol bulan bintang kini telah ditinggalkan
oleh sebagian umat Islam, terlihat dari masjid-masjid yang tidak lagi
menggunakan simbol tersebut di atas menaranya. Perlu dicatat bahwa
Rosulullah dan para sahabat serta para pengikut Islam awal tidak
mengenal simbol ini. Demikian juga orang-orang Shiah dari dahulu hingga
sekarang.
Namun di sisi lain, perkembangan yang lebih mengkhawatirkan
juga terjadi. Bulan sabit ditinggalkan, namun diganti dengan simbol
tanduk setan. Dan tanduk setan itu kini tengah mengangkangi Ka'bah,
tempat paling suci umat Islam di seluruh dunia sepanjang sejarah.Berbeda
dengan bulan sabit, "tanduk setan" sebenarnya telah dikenal oleh umat
Islam awal. Dalam kitab hadits "Shahih" tulisan Bukhari yang dianggap
sebagai kitab paling afdhol oleh sebagian besar umat Islam disebutkan,
suatu hari Rosulullah berkata pada orang-orang sambil menunjuk rumah
Aishah (istri Rosulullah): "Di sinilah sumber fitnah, tempat munculnya
"tanduk setan""
Beberapa saat sebelum meninggal, Rosulullah memberikan
perintah kepada umat Islam untuk menyingkirkan segala simbol kekotoran
dari sekitar kota suci Mekkah dan Jazirah Arab. Untuk itu beliau
memerintahkan pengusiran orang-orang kafir dan mushrik dari tanah Arab.
Namun kita bisa menyaksikan sendiri saat ini, amanat Rosulullah tersebut
telah dikhianati oleh orang-orang Arab Saudi. Mereka mengundang pasukan
kafir Amerika untuk membangun markas di Jazirah Arab. Tidak hanya itu,
orang-orang Arab Saudi bahkan mengundang orang-orang kafir dan musrik
untuk membangun kota Mekkah dan tinggal di sana hingga kota Mekkah kini
hampir tidak berbeda dengan kota-kota maksiat lainnya.
Namun semua itu
masih belum seberapa dengan pengkhianatan ini: membangun simbol "tanduk
setan" raksasa di atas Ka'bah.Para pembela regim Saudi boleh saja
berdalih membela pembangunan Menara Ka'bah yang menempatkan simbol
"tanduk setan" di puncaknya dengan dalih Rosulullah pernah bersabda
bahwa Dajjal (iblis dalam wujud fisik) tidak bisa memasuki Mekkah yang
dijaga ribuan malaikat, jadi tidak mungkin simbol serupa tanduk di atas
Menara Ka'bah adalah simbol "tanduk setan". Fine, tapi Rosulullah juga
tidak pernah mengatakan bahwa para penganut iblis tidak bisa memasuki
dan menguasai Mekkah.
Setelah penghancuran tempat-tempat bersejarah umat
Islam di sekitar Makkah dan Madinah, termasuk penghancuran rumah
Rosulullah dan kemudian penempatan prajurit-prajurit kafir
Amerika-yahudi di Jazirah Arab maka tidak bisa diragukan lagi bahwa
pembangunan menara "tanduk setan" di atas Ka'bah adalah bukti telah
berkuasanya zionisme atas kota suci Mekkah. Maka jadi beralasan jika
salah satu misi Imam Mahdi kelak adalah membebaskan Mekkah dari
kejahilan dan kemusrikan.
Dalam hadis shahih Bukhari Muslim disebutkan bahwa Nabi pernah
bersabda kelak dari Najd akan muncul Qarn al-Syaithan (tanduk syaithan,
atau agen iblis) yang membuat huru hara dan keonaran. Musailamah
al-kadzzab dari Nejd, mayoritas pendukung Khawarij dari Nejd, Osama bin
Laden dari Nejd. Wahabi menyatakan ada jisim bagi Dzat Allah SWT…
Menyamakan Dzat Allah dengan makhluk dengan men
gatakan
dan meyakini bahwa Allah mempunyai mata,wajah,tangan,telapak kaki..
Mereka juga berkeyakinan bahwa Allah bersemayam (duduk) diatas ‘Arasy..
Padahal Allah Maha Perkasa, tidak butuh mata,wajah,tangan,kaki dan sama
sekali tidak membutuhkan sedikitpun dari makhluk-Nya(‘Arsy).. Dan Allah
Maha Suci dari sifat bersemayam.
Wahhabi mengingkari firman Allah:
“Laisa kamitslihi syaiun’”(QS.Asy-Syura:11) yang artinya: “Dia(Allah)
tidak menyerupai segala sesuatu apapun(baik dari satu segi maupun dari
semua segi).”
seorang ikhwan mengirim email ke saya dan mengatakan
kepada saya bahwa pengkatagorian Wahabi sebagai kelompok Khawarij itu
kurang lengkap, karena Wahabi tidak anti Bani Umaiyah bahkan terhadap
Yazid bin Muawiyah pun membelanya. Dia memberi difinisi kepada saya
bahwa Wahabi adalah gabungan sekte-sekte yang telah menyesatkan ummat
Islam, terdiri dari gabungan Khawarij, Bani Umaiyah, Murji’ah,
Mujassimah, Musyabbihah dan Hasyawiyah.
Teman itu melanjutkan jika anda
bertanya kepada kaum Wahabi mana yang lebih kamu cintai kekhalifahan
Bani Umaiyah atau Abbasiyah, mereka pasti akan mengatakan lebih
mencintai Bani Umaiyah dengan berbagai macam alasan yang dibuat-buat
yang pada intinya meskipun Bani Abbas tidak suka juga pada kaum alawi
tapi masih ada ikatan yang lebih dekat dibanding Bani Umaiyah, dan Bani
Umaiyah lebih dahsyat kebenciannya kepada kaum alawi, itulah alasannya.
Kesukaan mereka menuduh golongan Islam yang tak sejalan dengan mereka
dengan tuduhan kafir, syirik dan ahlil bid’ah, itulah ucapan yang
didengung-dengungkan disetiap mimbar dan setiap kesempatan, mereka tak
pernah mengakui jasa para ulama Islam manapun kecuali kelompok mereka
sendiri.
Di negeri kita ini mereka menaruh dendam dan kebencian mendalam
kepada para Wali Songo yang menyebarkan dan meng Islam kan penduduk
negeri ini. Diantaranya timbulnya fitnah perang padri yang penuh
kekejian dan kebiadaban persis seperti ketika Ibnu Sa’ud dan Ibnu Abdul
Wahab beserta kaumnya menyerang haramain. Mereka mengatakan ajaran para
wali itu masih tercampur kemusyrikan Hindu dan Budha, padahal para Wali
itu jasanya telah meng Islam kan 90 % penduduk negeri ini.
Mampukah
wahabi-wahabi itu meng Islam kan yang 10 % sisanya? Mempertahankan yang
90 % dari terkapan orang kafir saja tak bakal mampu, apalagi mau
menambah 10 % sisanya. Jika bukan karena Rahmat Allah yang mentakdirkan
para Wali Songo untuk berdakwa ke negeri kita ini tentu orang-orang yang
asal bunyi dan menjadi corong bicara kaum wahabi itu masih berada dalam
kepercayaan animisme, penyembah berhala atau masih kafir lainnya
(Naudzu Billah min Dzalik). Klaim Wahabi bahwa mereka penganut As-Salaf,
As-Salafushsholeh dan Ahlussunnah wal Jama’ah serta sangat setia pada
keteladanan sahabat dan tabi’in adalah omong kosong dan suatu bentuk
penyerobotan HAK PATEN SUATU MAZHAB.
Mereka bertanggung jawab terhadap
hancurnya peninggalan-pininggalan Islam sejak masa Rasul suci Muhammad s
a w, masa para sahabatnya r a dan masa-masa setelah itu. Meraka
menghancurkan semua nilai-nilai peninggalan luhur Islam dan mendatangkan
arkeolog-arkeolog (ahli-ahli purbakala) dari seluruh dunia dengan biaya
ratusan juta dollar untuk menggali peninggalan-peninggalan pra Islam
baik yang dari kaum jahiliyah maupun sebelumnya dengan dalih obyek
wisata dsb. Mereka dengan bangga setelah itu menunjukkan bahwa zaman pra
Islam telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa, maka jelaslah
penghancuran nilai-nilai luhur peninggalan Islam tidak dapat diragukan
lagi merupakan pelenyapan bukti sejarah hingga timbul suatu keraguan
dikemudian hari.
Oleh karena itu janganlah dipercaya kalau mereka
mengaku-ngaku sebagai faham yang hanya berpegang pada Al Qur’an dan
As-Sunnah serta keteladanan Salafushsholeh apalagi mengaku sebagai
GOLONGAN YANG SELAMAT DSB, itu semua omong kosong dan kedok untuk
menjual barang dagangan berupa akidah palsu yang disembunyikan. Sejarah
hitam mereka dengan membantai ribuan kaum muslimin di Makkah dan Madinah
serta daerah lain di wilayah Hijaz (yang sekarang di namakan Saudi,
suatu nama bid’ah karena nama negeri Rasulullah s a w diganti dengan
nama satu keluarga kerajaan yaitu As-Sa’ud). Yang terbantai itu terdiri
dari para ulama-ulama yang sholeh dan alim, anak-anak yang masih balita
bahkan dibantai dihadapan ibunya.
==========================================
DUA TANDUK SETAN DATANG DARI NAJD.
Rukun Yamani tidak menghadap ke arah Timur, tapi lurus ke selatan atau
ke laut Merah. Yg arah timur persis justru Hajar Aswad. Sedang pintu
Ka’bah menghadap ke arah Iran sekarang. Kalau dilihat dari Mekkah atau
Madinah, Yaman memang memanjang dari arah sisi timur sampai agak ke
selatan (meski tidak persis).
Khalifah dagang dimasa itu yg mau ke Yaman
mengambil jalur tradisionil arah ke selatan (searah sudut Yamani)
kemudian membelok agak ke tenggara. Sehingga masih cukup wajar kalau
salah satu sudut ka’bah dinamakan sudut Yamani, meski secara geografis
arahnya tidak persis mengarah ke Yaman. Kalau mau jelas lihat petanya di
: Google Maps ( http://maps.google.com/?ie=UTF8&t=k&om=1&ll=21.422615%2C39.826196&spn=0.001878%2C0.003031 ).
Sangat akurat karena berdasar photo satelit. Menurut sejarah dan peta
kuno Arabia, Najd (Nagd) merupakan nama tradisional sebuah desa di
dataran tinggi Arabia Tengah. Ketinggiannya berkisar antara 1700 sampai
3200 meter. Dari Mekkah arahnya ke timur (sebenarnya agak ke tenggara)
terletak antara Thaif dan perbatasan Yaman. Sampai sekarang desa itu
masih ada.
Soal Irak ataukah Najd : Dikutip dari Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Irak):
Ada beberapa pendapat tentang asal-usul nama Irak; - satu di antaranya
berasal dari kota Uruk (atau Erech) dari masa Kerajaan Sumer.
Pendapat
lainnya mengatakan bahwa Irak berasal dari bahasa Aram, yang berarti
"tanah sepanjang tepian sungai." Pendapat lainnya mengatakan bahwa Irak
adalah sebuah rujukan kepada akar pohon palma, karena jumlahnya banyak
sekali di negara itu. Di bawah Dinasti Sassanid Persia, ada wilayah yang
dinamai "Erak Arabi" yang merujuk ke bagian dari wilayah barat daya
Kekaisaran Persia, yang kini merupakan bagian dari Irak selatan. Al-Iraq
adalah nama yang digunakan oleh orang-orang Arab sendiri untuk daerah
ini sejak abad ke-6. Jadi Irak bukan Najd dan Najd bukan terletak di
Irak.
Orang Mekkah jaman nabi juga tau persis kalau mau ke Irak arahnya
ke utara, bukan timur. Sedang kalau ke Timur itu ke Taif, bukan Yaman.
Kalau ke Yaman, mereka bilang ke selatan. Kalau Najd (Nagd-Najran),
memang bisa saja menunjuknya ke arah timur (tepatnya tenggara, tapi
bahasa awam hanya akan menunjuk Timur-barat-selatan-utara).
Dimasa
dahulu, wadi Najran dikatakan pernah menjadi tempat pemukiman salah satu
suku Yahudi. Entahlah, apakah suku ini masih tinggal disitu semasa
nabi. Saya tidak begitu ingat, tapi sepertinya memang dimasa nabi
dikenal adanya Yahudi dari Najran. Wallahu’alam.
Rezim Wahabi akan Hancurkan Makam Nabi, Khalifah Abu Bakar & Umar.
Pada tahun 2007, Kementrian Urusan Islami Saudi Arabia menulis
risalah amaliah berisi fatwa-fatwa Abdulaziz asy-Syaikh, mufti besar
Wahabi Saudi, yang meminta perusakan kubah nabi dan meratakan makam Nabi
dan makam Khalifah Abu Bakar serta Umar. Denah pembangunan Makkah: Klik
gambar untuk memperbesar Denah pembangunan Makkah: Klik gambar
untuk memperbesar
Dengan mengisyaratkan rencana besar-besaran pemerintah
Saudi Arabia untuk merusak bangunan-bangunan Islam, Koran Independent
Inggris menulis: “Dengan Buldozer, Saudi Arabia Menghancurkan Sejarah
Islam.” Seiring musim haji dan aktivitas pembangunan besar-besar di
sekitar Masjid Nabawi, koran Inggris Independent itu mempublikasikan
sebuah makalah karya J. Taylor, seorang penulis yang khusus mengisi
kolom mazhabi.
Independent menulis: "Lewat pembangun ini, Saudi Arabia
menghancurkan mayoritas tempat-tempat bersejarah Islam." Tiga masjid
paling tua dari masjid-masjid di dunia akan hancur dalam proyek
pembangunan bernialai milyaran Pound yang akan dilakukan Saudi yang
katanya untuk memperluas tempat suci kedua kaum muslimin.
Pembangunan
yang akan dilakukan pada Masjid Nabawi (tempat di mana Rasulullah
dimakamkan) akan dilaksanakan akhir bulan depan setelah musim haji tahun
ini selesai. Jika proyek ini selesai, maka Masjid Nabawi akan berubah
menjadi bangunan terbesar di dunia dengan kapasitas 1,6 juta orang.
Perusakan tempat-tempat bersejarah dalam proyek ini membuat kecemasan
meningkat dari berbagai kalangan.
Sebelumnya, sikap acuh raja Saudi,
Abdulah terkait penghancuran warisan bersejarah Mekkah sebagai tempat
paling suci di negara itu membuat sebagian kalangan marah. Proyek
pembangunan besar-besaran akan dilakukan di bagian barat Masjid Nawabi,
yaitu tempat bersemayamnya sang pendiri Islam itu, termasuk daerah makam
Nabi, dan makam Khalifah pertama Abu Bakar. Tepat di tembok sebelah
barat bangunan saat ini terdapat dua masjid. Masjid Ghamamah juga
terletak di sana; masjid yang untuk pertama kalinya Rasulullah melakukan
shalat Eid di sana. Tak satu pun pembesar Saudi yang mengajukan
keberatannya demi menjaga atau memindahkan ketiga masjid ini atau
meneliti lebih dalam tentang poin-poin arkeologis masjid-masjid yang
dibangun di abad ke-7 Masehi yang memiliki arsitektur era Utsmani ini.
Hal ini membuat kalangan civitas akademik sangat cemas. Dalam sistem
pemerintahan monarki yang benar-benar otoriter ini, mereka diam dan
menggerendel mulut terkait penghancuran ini. Namun, DR. Irfan al-Alawi,
dari Badan Penelitian Warisan Budaya Islam, yang memfokuskan
perhatiannya sejak aktivitas 10 tahun lalu untuk mencegah perusakan
tempat-tempat bersejarah Islam berkata: “Tak ada yang menyangkal bahwa
Madinah memang membutuhkan perluasan. Tapi langkah yang diambil
pemerintah membuat kita cemas.
Ada banyak jalan yang bisa ditempuh agar
disamping pembangunan yang dilakukan, tempat-tempat bersejarah Islam
juga akan terjaga. Tapi mereka memang ingin semua tempat-tempat itu
dihancurkan.” Penulis itu (J. Taylor) juga menuliskan, bahwa para
pembesar Saudi menganggap diri mereka hanyalah pejabat yang bertanggung
jawab mengambil keputusan. Menurut Taylor, Saudi yang ekonominya
berporos pada transaksi minyak menganggap perluasan kota-kota ini sangat
menguntungkan bagi mereka.
Meski mereka harus menghabiskan dana
milyaran dolar untuk memperluas kota-kota bersejarah yang ada. Para
pembela warisan budaya dan sebagian pejabat setempat sangat kaget dengan
langkah pemerintah yang merusak tempat-tempat bersejarah di Mekkah dan
Madinah. Karena yang kemudian lebih banyak dibangun pemerintah adalah
pusat-pusat belanja, hotel-hotel luks dan bangunan-bangunan pencakar
langit.
Yayasan Khalije Fars, yang berbasis di Washington, menghitung
bahwa selama 20 tahun ini, lebih dari 95 % bangunan kuno yang berusia
lebih dari 1000 tahun telah hancur di kedua kota ini. Di Mekkah,
Masjidil Haram yang merupakan masjid tersuci bagi kaum muslimi dan
tempat di mana seluruh kaum muslimin dipandang sejajar di sana, berada
di bawah bayang-bayang bangunan Jabal Umr.
Jabal Umr adalah bangunan
yang terdiri dari beberapa gedung pencakar langit, beberapa hotel dan
menara jam ‘Azimul Jitsah’. Para pembesar Saudi telah menghancurkan
Benteng Ajyad dan bukit tempat benteng itu berada yang dibangun di era
Utsmani. Tempat-tempat bersejarah lainnya juga hancur dalam proyek ini
seperti tempat kelahiran Rasulullah yang saat ini telah menjadi sebuah
perpustakaan. Juga rumah sayyidah Khadijah yang sekarang dijadikan
beberapa toilet. Taylor juga menulis bahwa kedutaan Saudi di Inggris dan
kementrian luar negri Saudi juga bungkam dalam hal ini. Tapi sebelum
ini, Saudi menyebut pembangunan itu sangat dibutuhkan.
Saudi juga
menegaskan bahwa pihaknya telah membangun hotel-hotel untuk
peziarah-peziarah faqir, tapi mereka yang menolak pembangunan itu
mengatakan bahwa hotel-hotel yang dibangun itu sangat jauh dari
tempat-tempat mazhabi dan hanya untuk kalangan orang kaya raya. Meski
perusakan yang dilakukan di Madinah saat ini belum separah di Mekkah,
tapi saat ini beberapa tempat bersejarah Islam juga sudah hancur.
Dari 7
mesjid bersejarah yang dibangun sebagai kenang-kenangan Perang Khandaq,
hanya 2 masjid yang tersisa. Sepuluh tahun sebelumnya, mesjid yang
dibangun untuk mengenang cucu Rasulullah juga dihancurkan dengan
dinamit.
Foto-foto saat perusakan yang berhasil diambil diam-diam
menunjukkan bahwa para polisi moral Saudi sangat gembira saat peledakan
dengan dinamit itu dilakukan. Taylor juga menulis bahwa sebagian besar
tindakan rezim Saudi dalam menghancurkan bangunan-bangunan bersejarah
Islam dapat dinisbahkan pada ketaatan rezim pada fatwa Wahabi Takfiri
yang memiliki pandangan sangat kaku dan dangkal tentang Islam. Dia juga
menulis bahwa para ulama Wahabi Saudi berada di balik perusakan itu dan
mereka tengah berusaha merusak berbagai bangunan yang dibangun di era
Rasulullah.
Dr. Irfan al-Alawi dari Yayasan Riset Warisan Islam (Islamic
Heritage Research Foundation) mengatakan, pembangunan yang tengah
dilakukan di Madinah merupakan bagian dari proyek besar untuk mengurangi
perhatian peziarah pada tempat pemakaman Nabi. Hal yang membuat
prasangka ini muncul adalah kubah hijau tempat makam Rasulullah sekarang
terletak di tengah masjid. Tapi dalam bangunan baru yang akan dibangun
nanti (luasnya 8 kali lipat luas banguan sekarang), mimbar Nabi akan
berada di tempat lain dan makam Nabi akan berada di bagian timur
bangunan.
Proyek perusakan mihrab shalat di tengah masjid juga sudah
dirancang. Tempat ini adalah bagian Riyadh al-Jannah, tempat yang
langsung dinamai sendiri oleh Nabi. DR. Alawi juga berkata: “Dalil
mereka menciptakan ruangan yang lebih besar dan kapasitas satu bangunan
yang sudah menampung 1,6 juta orang itu ditambah lagi sebanyak 20 orang.
Ini sangat aneh. Tujuan asli mereka adalah menghilangkan perhatian
peziarah pada makam Nabi." "Membisunya kamum Muslimin atas penghancuran
Mekkah dan Madinah adalah bencana dan kemunafikan." "Film terbaru
tentang Nabi Muhammad (saw) menyebabkan protes di seluruh dunia ...
namun, penghancuran tempat kelahiran Nabi, di mana dari sana Muhammad
Saw berdoa dan mendirikan Islam justru dibiarkan dihancurkan tanpa
kritik apa pun," tambahnya.
Pada tahun 2007, Kementrian Urusan Islami
Saudi Arabia menulis risalah amaliah berisi fatwa-fatwa Abdulaziz
asy-Syaikh, mufti besar Wahabi Saudi, yang meminta perusakan kubah nabi
dan meratakan makam Nabi dan makam Khalifah Abu Bakar serta Umar. DR.
Alawi juga sangat meyayangkan diamnya kaum muslimin terkait hal ini. Dia
mengharapkan mereka-mereka yang melakukan demo mengecam film yang
menghina Rasulullah juga berdemo mengecam perusakan tempat-tempat
kelahiran Nabi Islam itu. "Film terbaru tentang Nabi Muhammad (saw)
menyebabkan protes di seluruh dunia ... namun, penghancuran tempat
kelahiran Nabi, di mana dari sana Muhammad Saw berdoa dan mendirikan
Islam justru dibiarkan dihancurkan tanpa kritik apa pun,". [Islam
Times/on/Fars]
Menara Setan Mekkah dan Tanda-tanda Kiamat.
Dalam Islam terdapat kewajiban untuk mempercayai bahwa semua
perkataan Nabi Muhammad adalah kebenaran. Terkait dengan hal itu kita
harus prihatin bahwa berdasarkan hadits (perkataan atau perbuatan)
Nabi yang dianggap valid, akhir jaman tampaknya sudah dekat.
Hadits
tersebut adalah bahwa salah satu ciri-ciri sudah dekatnya hari akhir
adalah adanya fenomena "para pengembala bertelanjang kaki yang bodoh
menjadi pemimpin dan berlomba-lomba membangun bangunan tinggi".
Kitab hadits yang dianggap paling valid oleh sebagian besar umat Islam, Shahih
Bukhari, menuliskan, "ketika para pengembala onta yang miskin
berlomba-lomba membangun gedung tinggi".
Riwayat lain dalam kitab
yang sama menyebutkan ciri-ciri kiamat adalah, "ketika orang-orang
yang bertelanjang kaki menjadi pemimpin umat."Kitab hadits paling valid kedua setelah Shahih Bukhari, yaitu Shahih
Muslim menyebut, "kamu akan melihat orang-orang bertelanjang kaki dan
dada, para pengembala miskin berlomba-lomba membangun gedung-gedung
tinggi". Riwayat lain dalam kitab yang sama tertulis, "ketika
orang-orang bertelanjang kaki dan dada menjadi pemimpin umat."
Sedangkan
riwayat ketiga dalam kitab yang sama tertulis, "ketika kamu
menyaksikan orang-orang bertelanjang kaki dan dada, orang-orang yang
tuli dan bodoh, menjadi raja di dunia."Ulama besar Ibnu Hajar dalam kitabnya Fath al-Bari
menyebutkan bahwa istilah "orang-orang bertelanjang kaki dan dada"
merupakan bentuk penggambaran orang-orang yang bodoh yang berasal
dari kaum terbelakang, yang tidak memahami tentang agama. Gambaran
ini identik dengan orang-orang Arab badui yang dalam Al Qur'an disebut
sebagai "orang-orang yang tidak mengerti agama" (ma'af saya lupa nama
surat dan ayatnya) dan "keterlaluan dalam kemunafikan" (yang ini
saya ingat, QS At-Taubah 101).
Sebagaimana kita ketahui, penguasa Arab Saudi dan negara-negara Arab Teluk saat ini berasal dari kalangan Arab badui yang tidak diketahui jelas asal-usulnya, bukan dari kalangan bangsawan atau ulama. Kita juga telah mengetahui penguasa badui itu telah membangun bangunan-bangunan pencakar langit. Mereka telah membangun bangunan tertinggi di dunia di Dubai bernama Burj Khalifa. Mereka juga telah membangun gedung pencakar langit setinggi 2.000 kaki di atas Ka'bah bernama "The Mecca Royal Clock Hotel Tower".
Ya,
bangunan itu merupakan hotel bintang lima triple plus. Di dalam
kamar-kamarnya yang super nyaman itu para penguasa Arab atau orang-orang
kaya yang bisa membayar puluhan juta rupiah semalam bisa menyaksikan
kaum muslim yang berpakaian serba sederhana bermandi peluh melakukan
ibadah haji atau umroh. Hotel super mewah yang dilengkapi juga
dengan kasino dan berbagai sarana maksiat lainnya itu merupakan
pemandangan yang sangat berkebalikan dengan kesederhanaan Ka'bah dan
orang-orang beribadah di sekelilingnya. Kehadiran bangunan super
megah itu juga mengganggu kekhusyukan ibadah para peziarah.Jika
kita amati bentuk "The Mecca Royal Clock Hotel Tower", kita tentu
akan teringat dengan bangunan menara dalam film "Lords of the Ring".
Di puncak menara tersebut terdapat sebentuk "tanduk" yang memancarkan
cahaya berbentuk mata di tengah-tengahnya. Itu adalah tanduk setan
(satan's horn), simbol paling populer di antara para penyembah setan
di dunia. "Tanduk setan" itu pula yang ada di puncak "The Mecca Royal
Clock Hotel Tower". Di bawahnya terdapat kalimat dalam bahasa Arab
yang merujuk pada "Allah" dan "Muhammad". Ya, kedua kalimat
syahadat itu ditempatkan di bawah "tanduk setan", seakan memberi
tanda bahwa Islam sudah tunduk pada kekuasaan setan.
Bagi
umat Islam yang "berpikiran positif" dengan tidak berfikir
"konspirasi teori" mengenai hal tersebut di atas saya tantang untuk
menunjukkan referensi tentang simbol "tanduk setan" atau juga simbol
"bulan sabit dengan bintang lima" dalam Islam. Alih-alih
mendapatkannya, referensi yang didapat tentang simbol-simbol tersebut
adalah bahwa simbol-simbol tersebut adalah simbol yang dijiplak dari
budaya paganisme (penyembahan setan atau berhala)."The
Mecca Royal Clock Hotel Tower" atau boleh juga disebut "menara
tanduk setan", merupakan "Manara Babel" era modern.
Dibangun sebagai
bentuk kesombongan manusia di hadapan Tuhannya. Namun sebagaimana
Menara Babel yang dibangun oleh penguasa Babilonia Raja Namrud, bangunan
ini pun akan hancur tak berbekas dalam sekejap. Anda bertaruh?
Lambang Tanduk Setan di atas Ka’bah.Tidak
diragukan lagi bahwa pembangunan menara "tanduk setan" di atas Ka'bah
adalah bukti telah berkuasanya zionisme atas kota suci Mekkah.Maka jadi
beralasan jika salah satu misi Imam Mahdi kelak adalah membebaskan
Mekkah dari kejahilan dan kemusrikan.Anda orang Islam yang percaya bahwa
lambang bulan sabitnya adalah lambang Islam. Lambang bulan sabit adalah
simbol penyembahan berhala Romawi.
Adapun bintang lima sebenarnya
adalah simbol zionisme Yahudi yang diadopsi oleh gerakan komunisme yang
juga didirikan oleh orang-orang Yahudi. Simbol bulan sabit pertama kali
diadopsi oleh orang-orang Turki, yang sebelumnya adalah orang-orang
Romawi penyembah simbol bulan sabit.Namun saya masih belum menemukan
orang-orang Islam mana yang pertama memasukkan simbol bintang lima
sebagai simbol Islami.
Setelah diterima luas di kalangan Islam, simbol
bulan bintang kini telah ditinggalkan oleh sebagian umat Islam, terlihat
dari masjid-masjid yang tidak lagi menggunakan simbol tersebut di atas
menaranya.Perlu dicatat bahwa Rosulullah dan para sahabat serta para
pengikut Islam awal tidak mengenal simbol ini. Demikian juga orang-orang
Shiah dari dahulu hingga sekarang.
Namun di sisi lain, perkembangan
yang lebih mengkhawatirkan juga terjadi. Bulan sabit ditinggalkan, namun
diganti dengan simbol tanduk setan. Dan tanduk setan itu kini tengah
mengangkangi Ka'bah, tempat paling suci umat Islam di seluruh dunia
sepanjang sejarah.Berbeda dengan bulan sabit, "tanduk setan" sebenarnya
telah dikenal oleh umat Islam awal.
Dalam kitab hadits "Shahih" tulisan
Bukhari yang dianggap sebagai kitab paling afdhol oleh sebagian besar
umat Islam disebutkan, suatu hari Rosulullah berkata pada orang-orang
sambil menunjuk rumah Aishah (istri Rosulullah): "Di sinilah sumber
fitnah, tempat munculnya "tanduk setan""Beberapa saat sebelum meninggal,
Rosulullah memberikan perintah kepada umat Islam untuk menyingkirkan
segala simbol kekotoran dari sekitar kota suci Mekkah dan Jazirah Arab.
Untuk itu beliau memerintahkan pengusiran orang-orang kafir dan mushrik
dari tanah Arab. Namun kita bisa menyaksikan sendiri saat ini, amanat
Rosulullah tersebut telah dikhianati oleh orang-orang Arab Saudi. Mereka
mengundang pasukan kafir Amerika untuk membangun markas di Jazirah
Arab.Tidak hanya itu, orang-orang Arab Saudi bahkan mengundang
orang-orang kafir dan musrik untuk membangun kota Mekkah dan tinggal di
sana hingga kota Mekkah kini hampir tidak berbeda dengan kota-kota
maksiat lainnya.
Namun semua itu masih belum seberapa dengan
pengkhianatan ini: membangun simbol "tanduk setan" raksasa di atas
Ka'bah.Para pembela regim Saudi boleh saja berdalih membela pembangunan
Menara Ka'bah yang menempatkan simbol "tanduk setan" di puncaknya dengan
dalih Rosulullah pernah bersabda bahwa Dajjal (iblis dalam wujud fisik)
tidak bisa memasuki Mekkah yang dijaga ribuan malaikat, jadi tidak
mungkin simbol serupa tanduk di atas Menara Ka'bah adalah simbol "tanduk
setan". Fine, tapi Rosulullah juga tidak pernah mengatakan bahwa para
penganut iblis tidak bisa memasuki dan menguasai Mekkah.
Setelah
penghancuran tempat-tempat bersejarah umat Islam di sekitar Makkah dan
Madinah, termasuk penghancuran rumah Rosulullah dan kemudian penempatan
prajurit-prajurit kafir Amerika-Yahudi di Jazirah Arab maka tidak bisa
diragukan lagi bahwa pembangunan menara "tanduk setan" di atas Ka'bah
adalah bukti telah berkuasanya zionisme atas kota suci Mekkah. Maka jadi
beralasan jika salah satu misi Imam Mahdi kelak adalah membebaskan
Mekkah dari kejahilan dan kemusrikan.
Hikayat Simbol Bulan BintangSiapa
sangka simbol yang kerap diagung-agungkan oleh umat Islam se-dunia itu
ternyata berasal dari budaya pagan?Sangat sulit saat ini untuk
memisahkan Islam dengan simbol bulan bintang. Simbol tersebut sudah
identik, seperti halnya tanda salib untuk Kristen dan bintang daud untuk
Yahudi.Jauh sebelum kedatangan Islam di tanah Mekah, sekitar 670 SM,
orang-orang Byzantium sudah menggunakan simbol ini untuk menggambarkan
sang dewi bulan yang bernama Artemis (Romawi mengadopsinya menjadi
Diana, dan Kartago mengadopsinya menjadi Tanit).Pada abad 2 SM, legion
Romawi menyerbu Byzantium dan mendirikan Romawi Timur. Kendati menjadi
penjajah, tidak serta merta mereka membuang semua yang berbau Byzantium.
Beberapa kebudayaan dan keyakinan Byzantium mereka serap ke dalam
kebudayaan dan keyakinan mereka.Salah satu simbol agama yang diadopsi
oleh orang-orang Romawi adalah bulan bintang tersebut.Pada masa
pemerintahan Kaisar Constantinus I (306-337), bulan bintang dijadikan
symbol ibu kota Konstantinopel (Constantinopolis). Di era
pemerintahannya: lambang terpasang dimana-mana: mulai di gedung-gedung
pemerintahan hingga di tempat-tempat peribadatan agama kaisar tersebut
yakni Kristen Timur.Hal yang sama dilakukan oleh Kesultanan Utsmaniyah
(Ottoman) saat mereka menaklukan Konstantinopel pada 1453. Alih-alih
menghancur-leburkan seluruh yang berbau Romawi Timur, mereka malah
menambahkan lambang bulan bintang di bendera Ottoman yang tadinya hanya
berbentuk segitiga berwarna merah polos.
Dari Kesultanan Utsmaniyyah
simbol ini lantas menyebar ke negeri-negeri lain dan kerap
dihubung-hubungkan dengan agama resmi kesultanan tersebut yakni Islam.
Karena itu adalah wajar jika hari ini, ada belasan negara Islam yang
memakai lambang bulan bintang dalam benderanya.Bahkan bukan hanya pada
bendera, di tempat-tempat peribadatan orang Islam simbol ini pun
dipasang sebagai ekspresi identitas spiritual. Padahal di era Nabi
Muhammad pun identitas bendera umat Islam adalah warna hitam, putih atau
hijau tanpa lambang atau tulisan apapun. Itu pun digunakan oleh pasukan
Nabi, sebagai penanda posisi pasukan semata.