Daftar Isi Nusantara Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Meluruskan Doa Berbuka Puasa ‘Paling Sahih’

Doa buka puasa apa yang biasanya Anda baca? Jika jawabannya Allâhumma laka shumtu, maka itu sama seperti yang kebanyakan masyarakat baca...

Pesan Rahbar

Showing posts with label Tanduk setan. Show all posts
Showing posts with label Tanduk setan. Show all posts

Arah Tanduk Setan


TANDUK SETAN DI ATAS KA'BAH.
Anda orang Islam yang percaya bahwa lambang bulan sabit dan bintang lima adalah simbol yang murni Islami patut dikasihani karena ke'naifannya.


Lambang bulan sabit adalah simbol penyembahan berhala Romawi. Adapun bintang lima sebenarnya adalah simbol zionisme yahudi yang diadopsi oleh gerakan komunisme yang juga didirikan oleh orang-orang yahudi. Simbol bulan sabit pertama kali diadopsi oleh orang-orang Turki, yang sebelumnya adalah orang-orang Romawi penyembah simbol bulan sabit. Namun saya masih belum menemukan orang-orang Islam mana yang pertama memasukkan simbol bintang lima sebagai simbol Islami.

Setelah diterima luas di kalangan Islam, simbol bulan bintang kini telah ditinggalkan oleh sebagian umat Islam, terlihat dari masjid-masjid yang tidak lagi menggunakan simbol tersebut di atas menaranya. Perlu dicatat bahwa Rosulullah dan para sahabat serta para pengikut Islam awal tidak mengenal simbol ini. Demikian juga orang-orang Shiah dari dahulu hingga sekarang.

Namun di sisi lain, perkembangan yang lebih mengkhawatirkan juga terjadi. Bulan sabit ditinggalkan, namun diganti dengan simbol tanduk setan. Dan tanduk setan itu kini tengah mengangkangi Ka'bah, tempat paling suci umat Islam di seluruh dunia sepanjang sejarah.Berbeda dengan bulan sabit, "tanduk setan" sebenarnya telah dikenal oleh umat Islam awal. Dalam kitab hadits "Shahih" tulisan Bukhari yang dianggap sebagai kitab paling afdhol oleh sebagian besar umat Islam disebutkan, suatu hari Rosulullah berkata pada orang-orang sambil menunjuk rumah Aishah (istri Rosulullah): "Di sinilah sumber fitnah, tempat munculnya "tanduk setan""

Beberapa saat sebelum meninggal, Rosulullah memberikan perintah kepada umat Islam untuk menyingkirkan segala simbol kekotoran dari sekitar kota suci Mekkah dan Jazirah Arab. Untuk itu beliau memerintahkan pengusiran orang-orang kafir dan mushrik dari tanah Arab. Namun kita bisa menyaksikan sendiri saat ini, amanat Rosulullah tersebut telah dikhianati oleh orang-orang Arab Saudi. Mereka mengundang pasukan kafir Amerika untuk membangun markas di Jazirah Arab. Tidak hanya itu, orang-orang Arab Saudi bahkan mengundang orang-orang kafir dan musrik untuk membangun kota Mekkah dan tinggal di sana hingga kota Mekkah kini hampir tidak berbeda dengan kota-kota maksiat lainnya.

Namun semua itu masih belum seberapa dengan pengkhianatan ini: membangun simbol "tanduk setan" raksasa di atas Ka'bah.Para pembela regim Saudi boleh saja berdalih membela pembangunan Menara Ka'bah yang menempatkan simbol "tanduk setan" di puncaknya dengan dalih Rosulullah pernah bersabda bahwa Dajjal (iblis dalam wujud fisik) tidak bisa memasuki Mekkah yang dijaga ribuan malaikat, jadi tidak mungkin simbol serupa tanduk di atas Menara Ka'bah adalah simbol "tanduk setan". Fine, tapi Rosulullah juga tidak pernah mengatakan bahwa para penganut iblis tidak bisa memasuki dan menguasai Mekkah.

Setelah penghancuran tempat-tempat bersejarah umat Islam di sekitar Makkah dan Madinah, termasuk penghancuran rumah Rosulullah dan kemudian penempatan prajurit-prajurit kafir Amerika-yahudi di Jazirah Arab maka tidak bisa diragukan lagi bahwa pembangunan menara "tanduk setan" di atas Ka'bah adalah bukti telah berkuasanya zionisme atas kota suci Mekkah. Maka jadi beralasan jika salah satu misi Imam Mahdi kelak adalah membebaskan Mekkah dari kejahilan dan kemusrikan.



Dalam hadis shahih Bukhari Muslim disebutkan bahwa Nabi pernah bersabda kelak dari Najd akan muncul Qarn al-Syaithan (tanduk syaithan, atau agen iblis) yang membuat huru hara dan keonaran. Musailamah al-kadzzab dari Nejd, mayoritas pendukung Khawarij dari Nejd, Osama bin Laden dari Nejd. Wahabi menyatakan ada jisim bagi Dzat Allah SWT…

Menyamakan Dzat Allah dengan makhluk dengan mengatakan dan meyakini bahwa Allah mempunyai mata,wajah,tangan,telapak kaki.. Mereka juga berkeyakinan bahwa Allah bersemayam (duduk) diatas ‘Arasy.. Padahal Allah Maha Perkasa, tidak butuh mata,wajah,tangan,kaki dan sama sekali tidak membutuhkan sedikitpun dari makhluk-Nya(‘Arsy).. Dan Allah Maha Suci dari sifat bersemayam. 

Wahhabi mengingkari firman Allah: “Laisa kamitslihi syaiun’”(QS.Asy-Syura:11) yang artinya: “Dia(Allah) tidak menyerupai segala sesuatu apapun(baik dari satu segi maupun dari semua segi).” 

seorang ikhwan mengirim email ke saya dan mengatakan kepada saya bahwa pengkatagorian Wahabi sebagai kelompok Khawarij itu kurang lengkap, karena Wahabi tidak anti Bani Umaiyah bahkan terhadap Yazid bin Muawiyah pun membelanya. Dia memberi difinisi kepada saya bahwa Wahabi adalah gabungan sekte-sekte yang telah menyesatkan ummat Islam, terdiri dari gabungan Khawarij, Bani Umaiyah, Murji’ah, Mujassimah, Musyabbihah dan Hasyawiyah. 

Teman itu melanjutkan jika anda bertanya kepada kaum Wahabi mana yang lebih kamu cintai kekhalifahan Bani Umaiyah atau Abbasiyah, mereka pasti akan mengatakan lebih mencintai Bani Umaiyah dengan berbagai macam alasan yang dibuat-buat yang pada intinya meskipun Bani Abbas tidak suka juga pada kaum alawi tapi masih ada ikatan yang lebih dekat dibanding Bani Umaiyah, dan Bani Umaiyah lebih dahsyat kebenciannya kepada kaum alawi, itulah alasannya. 

Kesukaan mereka menuduh golongan Islam yang tak sejalan dengan mereka dengan tuduhan kafir, syirik dan ahlil bid’ah, itulah ucapan yang didengung-dengungkan disetiap mimbar dan setiap kesempatan, mereka tak pernah mengakui jasa para ulama Islam manapun kecuali kelompok mereka sendiri. 

Di negeri kita ini mereka menaruh dendam dan kebencian mendalam kepada para Wali Songo yang menyebarkan dan meng Islam kan penduduk negeri ini. Diantaranya timbulnya fitnah perang padri yang penuh kekejian dan kebiadaban persis seperti ketika Ibnu Sa’ud dan Ibnu Abdul Wahab beserta kaumnya menyerang haramain. Mereka mengatakan ajaran para wali itu masih tercampur kemusyrikan Hindu dan Budha, padahal para Wali itu jasanya telah meng Islam kan 90 % penduduk negeri ini. 

Mampukah wahabi-wahabi itu meng Islam kan yang 10 % sisanya? Mempertahankan yang 90 % dari terkapan orang kafir saja tak bakal mampu, apalagi mau menambah 10 % sisanya. Jika bukan karena Rahmat Allah yang mentakdirkan para Wali Songo untuk berdakwa ke negeri kita ini tentu orang-orang yang asal bunyi dan menjadi corong bicara kaum wahabi itu masih berada dalam kepercayaan animisme, penyembah berhala atau masih kafir lainnya (Naudzu Billah min Dzalik). Klaim Wahabi bahwa mereka penganut As-Salaf, As-Salafushsholeh dan Ahlussunnah wal Jama’ah serta sangat setia pada keteladanan sahabat dan tabi’in adalah omong kosong dan suatu bentuk penyerobotan HAK PATEN SUATU MAZHAB. 

Mereka bertanggung jawab terhadap hancurnya peninggalan-pininggalan Islam sejak masa Rasul suci Muhammad s a w, masa para sahabatnya r a dan masa-masa setelah itu. Meraka menghancurkan semua nilai-nilai peninggalan luhur Islam dan mendatangkan arkeolog-arkeolog (ahli-ahli purbakala) dari seluruh dunia dengan biaya ratusan juta dollar untuk menggali peninggalan-peninggalan pra Islam baik yang dari kaum jahiliyah maupun sebelumnya dengan dalih obyek wisata dsb. Mereka dengan bangga setelah itu menunjukkan bahwa zaman pra Islam telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa, maka jelaslah penghancuran nilai-nilai luhur peninggalan Islam tidak dapat diragukan lagi merupakan pelenyapan bukti sejarah hingga timbul suatu keraguan dikemudian hari. 

Oleh karena itu janganlah dipercaya kalau mereka mengaku-ngaku sebagai faham yang hanya berpegang pada Al Qur’an dan As-Sunnah serta keteladanan Salafushsholeh apalagi mengaku sebagai GOLONGAN YANG SELAMAT DSB, itu semua omong kosong dan kedok untuk menjual barang dagangan berupa akidah palsu yang disembunyikan. Sejarah hitam mereka dengan membantai ribuan kaum muslimin di Makkah dan Madinah serta daerah lain di wilayah Hijaz (yang sekarang di namakan Saudi, suatu nama bid’ah karena nama negeri Rasulullah s a w diganti dengan nama satu keluarga kerajaan yaitu As-Sa’ud). Yang terbantai itu terdiri dari para ulama-ulama yang sholeh dan alim, anak-anak yang masih balita bahkan dibantai dihadapan ibunya. ==========================================

DUA TANDUK SETAN DATANG DARI NAJD. 
Rukun Yamani tidak menghadap ke arah Timur, tapi lurus ke selatan atau ke laut Merah. Yg arah timur persis justru Hajar Aswad. Sedang pintu Ka’bah menghadap ke arah Iran sekarang. Kalau dilihat dari Mekkah atau Madinah, Yaman memang memanjang dari arah sisi timur sampai agak ke selatan (meski tidak persis). 

Khalifah dagang dimasa itu yg mau ke Yaman mengambil jalur tradisionil arah ke selatan (searah sudut Yamani) kemudian membelok agak ke tenggara. Sehingga masih cukup wajar kalau salah satu sudut ka’bah dinamakan sudut Yamani, meski secara geografis arahnya tidak persis mengarah ke Yaman. Kalau mau jelas lihat petanya di : Google Maps ( http://maps.google.com/?ie=UTF8&t=k&om=1&ll=21.422615%2C39.826196&spn=0.001878%2C0.003031 ). 
Sangat akurat karena berdasar photo satelit. Menurut sejarah dan peta kuno Arabia, Najd (Nagd) merupakan nama tradisional sebuah desa di dataran tinggi Arabia Tengah. Ketinggiannya berkisar antara 1700 sampai 3200 meter. Dari Mekkah arahnya ke timur (sebenarnya agak ke tenggara) terletak antara Thaif dan perbatasan Yaman. Sampai sekarang desa itu masih ada. 

Soal Irak ataukah Najd : Dikutip dari Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Irak): Ada beberapa pendapat tentang asal-usul nama Irak; - satu di antaranya berasal dari kota Uruk (atau Erech) dari masa Kerajaan Sumer. 

Pendapat lainnya mengatakan bahwa Irak berasal dari bahasa Aram, yang berarti "tanah sepanjang tepian sungai." Pendapat lainnya mengatakan bahwa Irak adalah sebuah rujukan kepada akar pohon palma, karena jumlahnya banyak sekali di negara itu. Di bawah Dinasti Sassanid Persia, ada wilayah yang dinamai "Erak Arabi" yang merujuk ke bagian dari wilayah barat daya Kekaisaran Persia, yang kini merupakan bagian dari Irak selatan. Al-Iraq adalah nama yang digunakan oleh orang-orang Arab sendiri untuk daerah ini sejak abad ke-6. Jadi Irak bukan Najd dan Najd bukan terletak di Irak. 

Orang Mekkah jaman nabi juga tau persis kalau mau ke Irak arahnya ke utara, bukan timur. Sedang kalau ke Timur itu ke Taif, bukan Yaman. Kalau ke Yaman, mereka bilang ke selatan. Kalau Najd (Nagd-Najran), memang bisa saja menunjuknya ke arah timur (tepatnya tenggara, tapi bahasa awam hanya akan menunjuk Timur-barat-selatan-utara). 

Dimasa dahulu, wadi Najran dikatakan pernah menjadi tempat pemukiman salah satu suku Yahudi. Entahlah, apakah suku ini masih tinggal disitu semasa nabi. Saya tidak begitu ingat, tapi sepertinya memang dimasa nabi dikenal adanya Yahudi dari Najran. Wallahu’alam. 

Rezim Wahabi akan Hancurkan Makam Nabi, Khalifah Abu Bakar & Umar.


Pada tahun 2007, Kementrian Urusan Islami Saudi Arabia menulis risalah amaliah berisi fatwa-fatwa Abdulaziz asy-Syaikh, mufti besar Wahabi Saudi, yang meminta perusakan kubah nabi dan meratakan makam Nabi dan makam Khalifah Abu Bakar serta Umar. Denah pembangunan Makkah: Klik gambar untuk memperbesar Denah pembangunan Makkah: Klik gambar untuk memperbesar 

Dengan mengisyaratkan rencana besar-besaran pemerintah Saudi Arabia untuk merusak bangunan-bangunan Islam, Koran Independent Inggris menulis: “Dengan Buldozer, Saudi Arabia Menghancurkan Sejarah Islam.” Seiring musim haji dan aktivitas pembangunan besar-besar di sekitar Masjid Nabawi, koran Inggris Independent itu mempublikasikan sebuah makalah karya J. Taylor, seorang penulis yang khusus mengisi kolom mazhabi.

Independent menulis: "Lewat pembangun ini, Saudi Arabia menghancurkan mayoritas tempat-tempat bersejarah Islam." Tiga masjid paling tua dari masjid-masjid di dunia akan hancur dalam proyek pembangunan bernialai milyaran Pound yang akan dilakukan Saudi yang katanya untuk memperluas tempat suci kedua kaum muslimin. 

Pembangunan yang akan dilakukan pada Masjid Nabawi (tempat di mana Rasulullah dimakamkan) akan dilaksanakan akhir bulan depan setelah musim haji tahun ini selesai. Jika proyek ini selesai, maka Masjid Nabawi akan berubah menjadi bangunan terbesar di dunia dengan kapasitas 1,6 juta orang. Perusakan tempat-tempat bersejarah dalam proyek ini membuat kecemasan meningkat dari berbagai kalangan. 

Sebelumnya, sikap acuh raja Saudi, Abdulah terkait penghancuran warisan bersejarah Mekkah sebagai tempat paling suci di negara itu membuat sebagian kalangan marah. Proyek pembangunan besar-besaran akan dilakukan di bagian barat Masjid Nawabi, yaitu tempat bersemayamnya sang pendiri Islam itu, termasuk daerah makam Nabi, dan makam Khalifah pertama Abu Bakar. Tepat di tembok sebelah barat bangunan saat ini terdapat dua masjid. Masjid Ghamamah juga terletak di sana; masjid yang untuk pertama kalinya Rasulullah melakukan shalat Eid di sana. Tak satu pun pembesar Saudi yang mengajukan keberatannya demi menjaga atau memindahkan ketiga masjid ini atau meneliti lebih dalam tentang poin-poin arkeologis masjid-masjid yang dibangun di abad ke-7 Masehi yang memiliki arsitektur era Utsmani ini. 

Hal ini membuat kalangan civitas akademik sangat cemas. Dalam sistem pemerintahan monarki yang benar-benar otoriter ini, mereka diam dan menggerendel mulut terkait penghancuran ini. Namun, DR. Irfan al-Alawi, dari Badan Penelitian Warisan Budaya Islam, yang memfokuskan perhatiannya sejak aktivitas 10 tahun lalu untuk mencegah perusakan tempat-tempat bersejarah Islam berkata: “Tak ada yang menyangkal bahwa Madinah memang membutuhkan perluasan. Tapi langkah yang diambil pemerintah membuat kita cemas. 

Ada banyak jalan yang bisa ditempuh agar disamping pembangunan yang dilakukan, tempat-tempat bersejarah Islam juga akan terjaga. Tapi mereka memang ingin semua tempat-tempat itu dihancurkan.” Penulis itu (J. Taylor) juga menuliskan, bahwa para pembesar Saudi menganggap diri mereka hanyalah pejabat yang bertanggung jawab mengambil keputusan. Menurut Taylor, Saudi yang ekonominya berporos pada transaksi minyak menganggap perluasan kota-kota ini sangat menguntungkan bagi mereka. 

Meski mereka harus menghabiskan dana milyaran dolar untuk memperluas kota-kota bersejarah yang ada. Para pembela warisan budaya dan sebagian pejabat setempat sangat kaget dengan langkah pemerintah yang merusak tempat-tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah. Karena yang kemudian lebih banyak dibangun pemerintah adalah pusat-pusat belanja, hotel-hotel luks dan bangunan-bangunan pencakar langit. 

Yayasan Khalije Fars, yang berbasis di Washington, menghitung bahwa selama 20 tahun ini, lebih dari 95 % bangunan kuno yang berusia lebih dari 1000 tahun telah hancur di kedua kota ini. Di Mekkah, Masjidil Haram yang merupakan masjid tersuci bagi kaum muslimi dan tempat di mana seluruh kaum muslimin dipandang sejajar di sana, berada di bawah bayang-bayang bangunan Jabal Umr. 

Jabal Umr adalah bangunan yang terdiri dari beberapa gedung pencakar langit, beberapa hotel dan menara jam ‘Azimul Jitsah’. Para pembesar Saudi telah menghancurkan Benteng Ajyad dan bukit tempat benteng itu berada yang dibangun di era Utsmani. Tempat-tempat bersejarah lainnya juga hancur dalam proyek ini seperti tempat kelahiran Rasulullah yang saat ini telah menjadi sebuah perpustakaan. Juga rumah sayyidah Khadijah yang sekarang dijadikan beberapa toilet. Taylor juga menulis bahwa kedutaan Saudi di Inggris dan kementrian luar negri Saudi juga bungkam dalam hal ini. Tapi sebelum ini, Saudi menyebut pembangunan itu sangat dibutuhkan. 

Saudi juga menegaskan bahwa pihaknya telah membangun hotel-hotel untuk peziarah-peziarah faqir, tapi mereka yang menolak pembangunan itu mengatakan bahwa hotel-hotel yang dibangun itu sangat jauh dari tempat-tempat mazhabi dan hanya untuk kalangan orang kaya raya. Meski perusakan yang dilakukan di Madinah saat ini belum separah di Mekkah, tapi saat ini beberapa tempat bersejarah Islam juga sudah hancur. 

Dari 7 mesjid bersejarah yang dibangun sebagai kenang-kenangan Perang Khandaq, hanya 2 masjid yang tersisa. Sepuluh tahun sebelumnya, mesjid yang dibangun untuk mengenang cucu Rasulullah juga dihancurkan dengan dinamit. 

Foto-foto saat perusakan yang berhasil diambil diam-diam menunjukkan bahwa para polisi moral Saudi sangat gembira saat peledakan dengan dinamit itu dilakukan. Taylor juga menulis bahwa sebagian besar tindakan rezim Saudi dalam menghancurkan bangunan-bangunan bersejarah Islam dapat dinisbahkan pada ketaatan rezim pada fatwa Wahabi Takfiri yang memiliki pandangan sangat kaku dan dangkal tentang Islam. Dia juga menulis bahwa para ulama Wahabi Saudi berada di balik perusakan itu dan mereka tengah berusaha merusak berbagai bangunan yang dibangun di era Rasulullah. 

Dr. Irfan al-Alawi dari Yayasan Riset Warisan Islam (Islamic Heritage Research Foundation) mengatakan, pembangunan yang tengah dilakukan di Madinah merupakan bagian dari proyek besar untuk mengurangi perhatian peziarah pada tempat pemakaman Nabi. Hal yang membuat prasangka ini muncul adalah kubah hijau tempat makam Rasulullah sekarang terletak di tengah masjid. Tapi dalam bangunan baru yang akan dibangun nanti (luasnya 8 kali lipat luas banguan sekarang), mimbar Nabi akan berada di tempat lain dan makam Nabi akan berada di bagian timur bangunan. 

Proyek perusakan mihrab shalat di tengah masjid juga sudah dirancang. Tempat ini adalah bagian Riyadh al-Jannah, tempat yang langsung dinamai sendiri oleh Nabi. DR. Alawi juga berkata: “Dalil mereka menciptakan ruangan yang lebih besar dan kapasitas satu bangunan yang sudah menampung 1,6 juta orang itu ditambah lagi sebanyak 20 orang. 

Ini sangat aneh. Tujuan asli mereka adalah menghilangkan perhatian peziarah pada makam Nabi." "Membisunya kamum Muslimin atas penghancuran Mekkah dan Madinah adalah bencana dan kemunafikan." "Film terbaru tentang Nabi Muhammad (saw) menyebabkan protes di seluruh dunia ... namun, penghancuran tempat kelahiran Nabi, di mana dari sana Muhammad Saw berdoa dan mendirikan Islam justru dibiarkan dihancurkan tanpa kritik apa pun," tambahnya. 

Pada tahun 2007, Kementrian Urusan Islami Saudi Arabia menulis risalah amaliah berisi fatwa-fatwa Abdulaziz asy-Syaikh, mufti besar Wahabi Saudi, yang meminta perusakan kubah nabi dan meratakan makam Nabi dan makam Khalifah Abu Bakar serta Umar. DR. Alawi juga sangat meyayangkan diamnya kaum muslimin terkait hal ini. Dia mengharapkan mereka-mereka yang melakukan demo mengecam film yang menghina Rasulullah juga berdemo mengecam perusakan tempat-tempat kelahiran Nabi Islam itu. "Film terbaru tentang Nabi Muhammad (saw) menyebabkan protes di seluruh dunia ... namun, penghancuran tempat kelahiran Nabi, di mana dari sana Muhammad Saw berdoa dan mendirikan Islam justru dibiarkan dihancurkan tanpa kritik apa pun,". [Islam Times/on/Fars]

Menara Setan Mekkah dan Tanda-tanda Kiamat.


Dalam Islam terdapat kewajiban untuk mempercayai bahwa semua perkataan Nabi Muhammad adalah kebenaran. Terkait dengan hal itu kita harus prihatin bahwa berdasarkan hadits (perkataan atau perbuatan) Nabi yang dianggap valid, akhir jaman tampaknya sudah dekat.

Hadits tersebut adalah bahwa salah satu ciri-ciri sudah dekatnya hari akhir adalah adanya fenomena "para pengembala bertelanjang kaki yang bodoh menjadi pemimpin dan berlomba-lomba membangun bangunan tinggi".Kitab hadits yang dianggap paling valid oleh sebagian besar umat Islam, Shahih Bukhari, menuliskan, "ketika para pengembala onta yang miskin berlomba-lomba membangun gedung tinggi". 

Riwayat lain dalam kitab yang sama menyebutkan ciri-ciri kiamat adalah, "ketika orang-orang yang bertelanjang kaki menjadi pemimpin umat."Kitab hadits paling valid kedua setelah Shahih Bukhari, yaitu Shahih Muslim menyebut, "kamu akan melihat orang-orang bertelanjang kaki dan dada, para pengembala miskin berlomba-lomba membangun gedung-gedung tinggi". Riwayat lain dalam kitab yang sama tertulis, "ketika orang-orang bertelanjang kaki dan dada menjadi pemimpin umat." 

Sedangkan riwayat ketiga dalam kitab yang sama tertulis, "ketika kamu menyaksikan orang-orang bertelanjang kaki dan dada, orang-orang yang tuli dan bodoh, menjadi raja di dunia."Ulama besar Ibnu Hajar dalam kitabnya Fath al-Bari menyebutkan bahwa istilah "orang-orang bertelanjang kaki dan dada" merupakan bentuk penggambaran orang-orang yang bodoh yang berasal dari kaum terbelakang, yang tidak memahami tentang agama. Gambaran ini identik dengan orang-orang Arab badui yang dalam Al Qur'an disebut sebagai "orang-orang yang tidak mengerti agama" (ma'af saya lupa nama surat dan ayatnya) dan "keterlaluan dalam kemunafikan" (yang ini saya ingat, QS At-Taubah 101).  

Sebagaimana kita ketahui, penguasa Arab Saudi dan negara-negara Arab Teluk saat ini berasal dari kalangan Arab badui yang tidak diketahui jelas asal-usulnya, bukan dari kalangan bangsawan atau ulama. Kita juga telah mengetahui penguasa badui itu telah membangun bangunan-bangunan pencakar langit. Mereka telah membangun bangunan tertinggi di dunia di Dubai bernama Burj Khalifa. Mereka juga telah membangun gedung pencakar langit setinggi 2.000 kaki di atas Ka'bah bernama "The Mecca Royal Clock Hotel Tower". 

Ya, bangunan itu merupakan hotel bintang lima triple plus. Di dalam kamar-kamarnya yang super nyaman itu para penguasa Arab atau orang-orang kaya yang bisa membayar puluhan juta rupiah semalam bisa menyaksikan kaum muslim yang berpakaian serba sederhana bermandi peluh melakukan ibadah haji atau umroh. Hotel super mewah yang dilengkapi juga dengan kasino dan berbagai sarana maksiat lainnya itu merupakan pemandangan yang sangat berkebalikan dengan kesederhanaan Ka'bah dan orang-orang beribadah di sekelilingnya. Kehadiran bangunan super megah itu juga mengganggu kekhusyukan ibadah para peziarah.Jika kita amati bentuk "The Mecca Royal Clock Hotel Tower", kita tentu akan teringat dengan bangunan menara dalam film "Lords of the Ring". 

Di puncak menara tersebut terdapat sebentuk "tanduk" yang memancarkan cahaya berbentuk mata di tengah-tengahnya. Itu adalah tanduk setan (satan's horn), simbol paling populer di antara para penyembah setan di dunia. "Tanduk setan" itu pula yang ada di puncak "The Mecca Royal Clock Hotel Tower". Di bawahnya terdapat kalimat dalam bahasa Arab yang merujuk pada "Allah" dan "Muhammad". Ya, kedua kalimat syahadat itu ditempatkan di bawah "tanduk setan", seakan memberi tanda bahwa Islam sudah tunduk pada kekuasaan setan.

Bagi umat Islam yang "berpikiran positif" dengan tidak berfikir "konspirasi teori" mengenai hal tersebut di atas saya tantang untuk menunjukkan referensi tentang simbol "tanduk setan" atau juga simbol "bulan sabit dengan bintang lima" dalam Islam. Alih-alih mendapatkannya, referensi yang didapat tentang simbol-simbol tersebut adalah bahwa simbol-simbol tersebut adalah simbol yang dijiplak dari budaya paganisme (penyembahan setan atau berhala)."The Mecca Royal Clock Hotel Tower" atau boleh juga disebut "menara tanduk setan", merupakan "Manara Babel" era modern. 

Dibangun sebagai bentuk kesombongan manusia di hadapan Tuhannya. Namun sebagaimana Menara Babel yang dibangun oleh penguasa Babilonia Raja Namrud, bangunan ini pun akan hancur tak berbekas dalam sekejap. Anda bertaruh? 

Lambang Tanduk Setan di atas Ka’bah.Tidak diragukan lagi bahwa pembangunan menara "tanduk setan" di atas Ka'bah adalah bukti telah berkuasanya zionisme atas kota suci Mekkah.Maka jadi beralasan jika salah satu misi Imam Mahdi kelak adalah membebaskan Mekkah dari kejahilan dan kemusrikan.Anda orang Islam yang percaya bahwa lambang bulan sabitnya adalah lambang Islam. Lambang bulan sabit adalah simbol penyembahan berhala Romawi.

Adapun bintang lima sebenarnya adalah simbol zionisme Yahudi yang diadopsi oleh gerakan komunisme yang juga didirikan oleh orang-orang Yahudi. Simbol bulan sabit pertama kali diadopsi oleh orang-orang Turki, yang sebelumnya adalah orang-orang Romawi penyembah simbol bulan sabit.Namun saya masih belum menemukan orang-orang Islam mana yang pertama memasukkan simbol bintang lima sebagai simbol Islami.

Setelah diterima luas di kalangan Islam, simbol bulan bintang kini telah ditinggalkan oleh sebagian umat Islam, terlihat dari masjid-masjid yang tidak lagi menggunakan simbol tersebut di atas menaranya.Perlu dicatat bahwa Rosulullah dan para sahabat serta para pengikut Islam awal tidak mengenal simbol ini. Demikian juga orang-orang Shiah dari dahulu hingga sekarang.

Namun di sisi lain, perkembangan yang lebih mengkhawatirkan juga terjadi. Bulan sabit ditinggalkan, namun diganti dengan simbol tanduk setan. Dan tanduk setan itu kini tengah mengangkangi Ka'bah, tempat paling suci umat Islam di seluruh dunia sepanjang sejarah.Berbeda dengan bulan sabit, "tanduk setan" sebenarnya telah dikenal oleh umat Islam awal.

Dalam kitab hadits "Shahih" tulisan Bukhari yang dianggap sebagai kitab paling afdhol oleh sebagian besar umat Islam disebutkan, suatu hari Rosulullah berkata pada orang-orang sambil menunjuk rumah Aishah (istri Rosulullah): "Di sinilah sumber fitnah, tempat munculnya "tanduk setan""Beberapa saat sebelum meninggal, Rosulullah memberikan perintah kepada umat Islam untuk menyingkirkan segala simbol kekotoran dari sekitar kota suci Mekkah dan Jazirah Arab.

Untuk itu beliau memerintahkan pengusiran orang-orang kafir dan mushrik dari tanah Arab. Namun kita bisa menyaksikan sendiri saat ini, amanat Rosulullah tersebut telah dikhianati oleh orang-orang Arab Saudi. Mereka mengundang pasukan kafir Amerika untuk membangun markas di Jazirah Arab.Tidak hanya itu, orang-orang Arab Saudi bahkan mengundang orang-orang kafir dan musrik untuk membangun kota Mekkah dan tinggal di sana hingga kota Mekkah kini hampir tidak berbeda dengan kota-kota maksiat lainnya.

Namun semua itu masih belum seberapa dengan pengkhianatan ini: membangun simbol "tanduk setan" raksasa di atas Ka'bah.Para pembela regim Saudi boleh saja berdalih membela pembangunan Menara Ka'bah yang menempatkan simbol "tanduk setan" di puncaknya dengan dalih Rosulullah pernah bersabda bahwa Dajjal (iblis dalam wujud fisik) tidak bisa memasuki Mekkah yang dijaga ribuan malaikat, jadi tidak mungkin simbol serupa tanduk di atas Menara Ka'bah adalah simbol "tanduk setan". Fine, tapi Rosulullah juga tidak pernah mengatakan bahwa para penganut iblis tidak bisa memasuki dan menguasai Mekkah.

Setelah penghancuran tempat-tempat bersejarah umat Islam di sekitar Makkah dan Madinah, termasuk penghancuran rumah Rosulullah dan kemudian penempatan prajurit-prajurit kafir Amerika-Yahudi di Jazirah Arab maka tidak bisa diragukan lagi bahwa pembangunan menara "tanduk setan" di atas Ka'bah adalah bukti telah berkuasanya zionisme atas kota suci Mekkah. Maka jadi beralasan jika salah satu misi Imam Mahdi kelak adalah membebaskan Mekkah dari kejahilan dan kemusrikan.

Hikayat Simbol Bulan BintangSiapa sangka simbol yang kerap diagung-agungkan oleh umat Islam se-dunia itu ternyata berasal dari budaya pagan?Sangat sulit saat ini untuk memisahkan Islam dengan simbol bulan bintang. Simbol tersebut sudah identik, seperti halnya tanda salib untuk Kristen dan bintang daud untuk Yahudi.Jauh sebelum kedatangan Islam di tanah Mekah, sekitar 670 SM, orang-orang Byzantium sudah menggunakan simbol ini untuk menggambarkan sang dewi bulan yang bernama Artemis (Romawi mengadopsinya menjadi Diana, dan Kartago mengadopsinya menjadi Tanit).Pada abad 2 SM, legion Romawi menyerbu Byzantium dan mendirikan Romawi Timur. Kendati menjadi penjajah, tidak serta merta mereka membuang semua yang berbau Byzantium.

Beberapa kebudayaan dan keyakinan Byzantium mereka serap ke dalam kebudayaan dan keyakinan mereka.Salah satu simbol agama yang diadopsi oleh orang-orang Romawi adalah bulan bintang tersebut.Pada masa pemerintahan Kaisar Constantinus I (306-337), bulan bintang dijadikan symbol ibu kota Konstantinopel (Constantinopolis). Di era pemerintahannya: lambang terpasang dimana-mana: mulai di gedung-gedung pemerintahan hingga di tempat-tempat peribadatan agama kaisar tersebut yakni Kristen Timur.Hal yang sama dilakukan oleh Kesultanan Utsmaniyah (Ottoman) saat mereka menaklukan Konstantinopel pada 1453. Alih-alih menghancur-leburkan seluruh yang berbau Romawi Timur, mereka malah menambahkan lambang bulan bintang di bendera Ottoman yang tadinya hanya berbentuk segitiga berwarna merah polos.

Dari Kesultanan Utsmaniyyah simbol ini lantas menyebar ke negeri-negeri lain dan kerap dihubung-hubungkan dengan agama resmi kesultanan tersebut yakni Islam. Karena itu adalah wajar jika hari ini, ada belasan negara Islam yang memakai lambang bulan bintang dalam benderanya.Bahkan bukan hanya pada bendera, di tempat-tempat peribadatan orang Islam simbol ini pun dipasang sebagai ekspresi identitas spiritual. Padahal di era Nabi Muhammad pun identitas bendera umat Islam adalah warna hitam, putih atau hijau tanpa lambang atau tulisan apapun. Itu pun digunakan oleh pasukan Nabi, sebagai penanda posisi pasukan semata.

Rahasia dibalik Takwa


Manusia diciptakan untuk beribadah. Ibadah dilakukan untuk memperoleh ketakwaan. Kiranya, apa keuntungan yang diraih orang yang bertakwa? Apa rahasia dibalik ketakwaan?


⇒ Takwa adalah wasiat Allah untuk seluruh umat manusia.

وَلَقَدْ وَصَّيْنَا الَّذِينَ أُوتُواْ الْكِتَابَ مِن قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ اتَّقُواْ اللّهَ -١٣١-

“Dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah.”
(An-Nisa’ 131)

⇒ Takwa adalah perisai penjagaan dari tipu daya setan.

وَإِن تَصْبِرُواْ وَتَتَّقُواْ لاَ يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئاً -١٢٠-

“Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikit pun tidak mendatangkan kemudaratan kepadamu.”
(Ali Imran 120)


⇒ Takwa adalah jalan untuk memperoleh solusi kehidupan dan rezeki yang halal.

وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجاً -٢- وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ -٣-

“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.”
(At-Thalaq 2-3)

⇒ Takwa adalah media untuk mensucikan dari semua kekurangan dan aib.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً -٧٠- يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً -٧١-

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar. Niscaya Allah akan Memperbaiki amal-amalmu dan Mengampuni dosa-dosamu. Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia menang dengan kemenangan yang agung.”
(Al-Ahzab 70-71)


⇒ Takwa adalah jalan untuk menjadi kekasih Allah. 

فَإِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ -٧٦-

“Maka sungguh, Allah Mencintai orang-orang yang bertakwa.”
(Ali Imran 76)

⇒ Takwa adalah syarat diterimanya amal manusia.

قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ -٢٧-

Dia (Habil) berkata, “Sesungguhnya Allah hanya Menerima (amal) dari orang yang bertakwa.”
(Al-Ma’idah 27)


⇒ Takwa adalah salah satu sebab untuk memperoleh kemuliaan

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ -١٣-

“Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.”
(Al-Hujurot 13)


⇒ Takwa adalah media untuk memperoleh bimbingan dari Allah swt.

يِا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إَن تَتَّقُواْ اللّهَ يَجْعَل لَّكُمْ فُرْقَاناً -٢٩-

“Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan Memberikan furqan (kemampuan membedakan antara yang hak dan batil) kepadamu.”
(Al-Anfal 29)


⇒ Takwa adalah penyelamat dari siksaan.        

ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوا وَّنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيّاً -٧٢-

“Kemudian Kami akan Menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam (neraka) dalam keadaan berlutut.”
(Maryam 72)

⇒ Takwa adalah pintu terbukanya ilmu pengetahuan.

وَاتَّقُواْ اللّهَ وَيُعَلِّمُكُمُ اللّهُ وَاللّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ -٢٨٢-

“Dan bertakwalah kepada Allah, Allah Memberikan pengajaran kepadamu, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
(Al-Baqarah 282)


⇒ Takwa adalah sarana untuk meraih pujian dari Allah.

وَإِن تَصْبِرُواْ وَتَتَّقُواْ فَإِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الأُمُورِ -١٨٦-

“Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (patut) diutamakan.”
(Ali Imran 186)

Setan dalam Al-Qur’an


Ada satu makhluk yang selalu menyertai manusia. Dia adalah musuh paling berbahaya. Dia menyimpan dendam pada seluruh anak Adam. Dendam yang tak pernah terbalaskan.

Kita semua tau, dia adalah setan. Dia tidak pernah lepas dari manusia tapi kita sering melupakannya. Dia selalu berusaha menjerumuskan anak Adam namun kita kurang mengenalnya. Kita jarang membicarakan musuh yang satu ini padahal dia lah yang paling bersemangat menghancurkan kita.
Para Ahli Tafsir menyebutkan bahwa Allah swt menyebut kata Syaiton (dalam bentuk mufrod dan jama’) sebanyak 88 kali. Dan kata iblis disebut sebanyak 11 kali. Allah selalu mengingatkan karena Iblis adalah musuh Adam dan musuh seluruh keturunan Adam sampai hari kiamat. Musuh yang harus selalu diwaspadai.

Ketika Allah menyuruh para malaikat untuk bersujud pada Adam, semua malaikat bersujud kecuali Iblis.

فَسَجَدَ الْمَلآئِكَةُ كُلُّهُمْ أَجْمَعُونَ -٣٠- إِلاَّ إِبْلِيسَ أَبَى أَن يَكُونَ مَعَ السَّاجِدِينَ -٣١-

“Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama, kecuali Iblis. Ia enggan ikut bersama-sama para (malaikat) yang sujud itu.”
(Al-Hijr 30-31)

Semenjak itulah dimulai peperangan antara kebenaran dan kebatilan. Namun apakah Iblis itu termasuk malaikat sehingga termasuk yang mendapat perintah sujud kepada Nabi Adam as?
Iblis bukanlah dari golongan malaikat, tapi mereka hidup bertaun-taun bersama malaikat. Beribadah bersama mereka hingga disebut burung meraknya para malaikat. Karena banyaknya ibadah mereka kepada Allah. Bahkan dalam Nahjul Balaghah, Imam Ali bin Abi tholib pernah menyebutkan bahwa Iblis pernah solat selama 6000 tahun.

Karena itu, ketika malaikat mendapat perintah sujud kepada Nabi Adam, iblis pun termasuk didalam perintah itu. Karena ia selalu bersama malaikat. Jika malaikat saja mendapat perintah apalagi iblis yang derajatnya dibawah malaikat. Buktinya adalah ketika Allah menegur iblis karena tidak menuruti perintah-Nya.

قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلاَّ تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ-١٢-

(Allah) Berfirman, “Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku Menyuruhmu?” (Iblis) menjawab, “Aku lebih baik daripada dia. Engkau Ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau Ciptakan dari tanah.”
|(Al-A’raf 12)

 ⇒ Makna kata Iblis dan Setan
Secara bahasa, Iblis berasal dari kata ablasa yang artinya putus asa dan menyesal. Saat dia mendapat kutukan dari Allah, saat itu pula dia telah putus asa dari rahmat Allah. Dia juga menyesal tapi bukan menyesali kesalahannya. Dia menyesal karena Allah menciptakan Adam yang membuatnya mendapat kutukan Allah swt.

Sementara kata Syaiton (atau dalam bahasa indonesia “setan”) berasal dari kata Syatona yanga artinya jauh. Karena dia jauh dari rahmat Allah swt.

Menurut istilah, syaiton adalah setiap makhluk yang melanggar hukum Allah dan melampaui batas ketentuan Allah swt. Baik dari bangsa jin atau manusia. Dan segala sesuatu berupa kejelekan dan keburukan dinisbatkan kepadanya.

 

 ⇒ Tercipta dari apakah setan itu?

Setan itu termasuk dari golongan jin. Allah berfirman,

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ -٥٠-

“Dan (ingatlah) ketika Kami Berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka mereka pun sujud kecuali iblis. Dia adalah dari (golongan) jin, maka dia mendurhakai perintah Tuhan-nya.”
(Al-Kahfi 50)

Iblis itu adalah setan. Dan dia lah yang pertama menolak untuk sujud kepada Nabi Adam as. Dia telah putus asa dari rahmat Allah dan jauh dari kasih sayang-Nya, karena itu disebut setan. Dan golongan jin itu diciptakan dari api.

وَخَلَقَ الْجَانَّ مِن مَّارِجٍ مِّن نَّارٍ -١٥-

“Dan Dia Menciptakan jin dari nyala api tanpa asap.”
(Ar-Rahman 15)

وَالْجَآنَّ خَلَقْنَاهُ مِن قَبْلُ مِن نَّارِ السَّمُومِ -٢٧-

“Dan Kami telah Menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.”
(Al-Hijr 27)

Iblis dan setan-setan yang lain termasukd dari golongan jin. Kenapa jin itu dinamakan jin? Karena mereka tersembunyi dari kita.

إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ -٢٧-

“Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.”
(Al-A’raf 27)

Kata jin itu bermakna tersembunyi. Apa yang tersembunyi dalam perut ibu misalnya, disebut Janin dalam bahasa arab. Semua itu berawal dari kalimat Janna yang bermakna sembunyi.

Pendapat lain menyebutkan bahwa setan pertama tercipta dari api tapi keturunannya belum tentu. Seperti manusia pertama diciptakan dari tanah tapi keturunannya tercipta dari air sperma. Namun Al-Qur’an tidak menjelaskan hal itu. Hanya saja, Al-Qur’an dengan jelas menyebutkan bahwa mereka memiliki keturunan yang lebih banyak dari manusia.

 ⇒ Mengapa Allah ciptakan setan?

Mungkin kita akan bertanya kenapa Allah menciptakan setan? Andaikan setan itu tidak tercipta, manusia akan aman dan damai tanpa pengganggu.

Pertama, tidak ada ciptaan Allah yang buruk. Seluruh ciptaan-Nya selalu yang terbaik. Tidak ada yang keluar dari Allah kecuali yang terindah.

الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ -٧-

“Yang Memperindah segala sesuatu yang Dia Ciptakan”
(As-Sajdah 7)

Termasuk ciptaan Allah yang bernama setan. Pada awalnya dia adalah ciptaan yang indah seperti makhluk yang lain. Tampak kebesaran Allah pada dirinya. Beribu taun dia beribadah. Namun ketika Adam tercipta, dia sombong dan berpaling. Dan dia pun menjadi makhluk terkutuk karena perbuatannya. Bukan karena asal ciptaannya.

Kedua, Allah ciptakan manusia dan jin untuk beribadah. Karena itu Allah jadikan dunia ini tempat ujian. Ada perintah yang dibaliknya berbonus pahala, ada larangan yang dibaliknya ada ancaman siksa.

Manusia dan seluruh makhluk yang diberi taklif (termasuk jin), diberi kemampuan untuk taat dan kemampuan untuk bermaksiat. Mereka mampu melakukan keduanya dan Allah memberi mereka kebebasan untuk memilih.

وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْنِ -١٠-

“Dan Kami telah Menunjukkan kepadanya dua jalan (kebajikan dan kejahatan).”
(Al-Balad 10)

Di dunia ini, jika tidak ada makhluk seperti setan maka tidak akan dikenal yang bernama ketaatan. Ketika ada panas maka dingin mulai dikenal. Ketika ada pelanggaran maka ketaatan mulai tampak.
Ketiga, setelah setan melanggar, Allah swt memberinya kemampuan untuk “mengajak” manusia, bukan “memaksa”. Mereka yang tertipu dengan rayuan setan akan ikut bersamanya. Namun Allah telah menurunkan para nabi, memberi kita fitrah untuk mencari kebenaran dan memberi akal sehat untuk selalu mengingatkan kita bahwa setan adalah musuh. Tinggal sekarang, pilihan ada ditangan kita.

 ⇒ Nama-nama setan

Dalam Al-Qur’an, ada beberapa nama untuk setan. Yang pertama Iblis, setan, was was (karena selalu membisikkan kejahatan), Khonnas (yang bersembunyi) dan Safih (dungu) seperti Firman Allah swt ketika mengutip perkataan jin yang berkomentar tentang setan,

وَأَنَّهُ كَانَ يَقُولُ سَفِيهُنَا عَلَى اللَّهِ شَطَطاً -٤-

“Dan sesungguhnya orang yang bodoh di antara kami dahulu selalu mengucapkan (perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah.”
(Al-Jin 4)
Sementara dalam riwayat, nama-nama setan adalah azazil, thowusul malaikat (burung meraknya malaikat ketika masih belum berpaling), abu murroh, al-muhlik (yang membinasakan), al-hobits (yang busuk) dan al-hawiyah.

 ⇒ Musuh yang Nyata

Al-Qur’an berulang kali menjelaskan bahwa setan adalah musuh manusia. Dia adalah musuh yang nyata. Selalu berusaha menghancurkan kehidupan anak Adam. Allah mengulangnya berkali-kali agar manusia sadar dan waspada untuk tidak mengikuti ajakannya.

إِنَّ الشَّيْطَانَ لِلإِنسَانِ عَدُوٌّ مُّبِينٌ -٥-

“Sungguh, setan itu musuh yang jelas bagi manusia.”
(Yusuf 5)

إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلإِنْسَانِ عَدُوّاً مُّبِيناً -٥٣-

“Sungguh, setan adalah musuh yang nyata bagi manusia.”
(Al-Isra’ 53)

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوّاً -٦-

“Sungguh, setan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh.”
(Fathir 6)

أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آدَمَ أَن لَّا تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ -٦٠-

“Bukankah Aku telah Memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah setan? Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kamu”
(Yasin 60)

 ⇒ Apa yang diserukan oleh Setan?

Apa yang diserukan setan sehingga lebih banyak dari anak Adam yang mengikutinya dari pada mengikuti Allah swt?
Allah berfirman,
   » Setan mengajak manusia untuk berbuat keji.

إِنَّمَا يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَاء وَأَن تَقُولُواْ عَلَى اللّهِ مَا لاَ تَعْلَمُونَ -١٦٩-

“Sesungguhnya (setan) itu hanya menyuruh kamu agar berbuat jahat dan keji, dan mengatakan apa yang tidak kamu ketahui tentang Allah.”
(Al-Baqarah 169)
   » Menakut-nakuti manusia dengan kemiskinan.
Manusia paling takut dengan kemiskinan, melalui selah ini setan mengambil kesempatan untuk menakut-nakuti manusia agar dia menghalalkan segala cara untuk lepas dari kemiskinan. Dengan cara ini juga setan mengajak manusia untuk kikir dan menimbun hartanya.

الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُم بِالْفَحْشَاء -٢٦٨-

“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kemiskinan kepadamu dan menyuruh kamu berbuat keji (kikir).”
(Al-Baqarah 268)
  
   » Janji palsu dan Angan-angan kosong.

يَعِدُهُمْ وَيُمَنِّيهِمْ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطَانُ إِلاَّ غُرُوراً -١٢٠-

“(Setan itu) memberikan janji- janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka.”
(An-Nisa’ 120)
  
   » Menciptakan kebencian dan permusuhan.

إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَن يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاء فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَن ذِكْرِ اللّهِ وَعَنِ الصَّلاَةِ فَهَلْ أَنتُم مُّنتَهُونَ -٩١-

“Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu, dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan shalat maka tidakkah kamu mau berhenti?”
(Al-Ma’idah 91)

Setan punya cara-cara khusus untuk melancarkan tipu dayanya. Bagaimanakah cara itu?
Kita harus mengenali trik-trik setan agar tidak tertipu dengan strategi yang mereka lakukan.
Bagaimana cara agar lolos dari rayuannya?

Setan memiliki trik khusus untuk merayu manusia. Dia termasuk penyabar dalam usahanya menggelincirkan manusia. Selain itu, dia juga memiliki bala tentara. Jika kita tidak mengenal pasukan setan, kita akan mudah terjebak dalam tipu dayanya. Rasulullah saw bersabda,

“Tidak ada pasukan Iblis yang lebih dahsyat daripada wanita dan kemarahan.”

Salah satu pasukan Iblis yang disebut Rasulullah paling berbahaya adalah wanita dan kemarahan. Tapi bukan semua wanita, karena kita tidak ingin mendzolimi kaum hawa. Yang dimaksud Rasulullah saw adalah wanita yang mau dikuasai oleh setan hingga menjadi pasukannya. Jika seorang wanita telah menjadi pasukan setan, maka dia akan menjadi senjata paling dahsyat untuk menyesatkan manusia.

Begitupula dengan kemarahan. Rasulullah saw bersabda,

“Hati-hatilah dengan kemarahan karena ia adalah pasukan terbesar dari bala tentara iblis”

Karenanya, kita dianjurkan berwudhu ketika marah karena dalam kemarahan itu ada setan. Sementara setan itu dari api. Dan untuk memadamkan api itu kita menggunakan air wudhu’.

  ♦ Titik Serangan Setan

Setan selalu berusaha menggoda manusia. Dia mengganggu manusia dari segala penjuru. Depan,belakang,kanan dan kiri. Semua ia lakukan untuk membalaskan dendamnya kepada Nabi Adam as. Ketika dia berkata dalam Al-Qur’an,

ثُمَّ لآتِيَنَّهُم مِّن بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَن شَمَآئِلِهِمْ وَلاَ تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ -١٧-

“Kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.”
(Al-A’raf 17)

Hanya sisi atas dan bawah yang tidak bisa ditembus setan karena sisi itu adalah hubungan antara hamba dengan tuhannya ketika bermunajat dan bersujud. Bukan hanya dari semua penjuru, setan juga masuk kedalam kehidupan manusia. Dalm harta dan anak-anak mereka. Bahkan ketika suami istri berhubungan tanpa menyebut nama Allah, setan hadir disitu.

وَشَارِكْهُمْ فِي الأَمْوَالِ وَالأَوْلادِ وَعِدْهُمْ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطَانُ إِلاَّ غُرُوراً -٦٤-

“Dan bersekutulah dengan mereka pada harta dan anak-anak lalu beri janjilah kepada mereka.” Padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka.
(Al-Isra’ 64)

  ♦  Tahapan Penyesatan Setan

Setan bukan tipe makhluk yang terburu-buru dalam melakukan sesuatu. Dia bersabar melakukan berbagai tahapan agar manusia benar-benar terseret untuk mengikutinya. Karena itu, Allah swt tidak langsung melarang kita untuk mengikuti setan. Namun melarang kita untuk mengikuti langkah-langkahnya.

وَلاَ تَتَّبِعُواْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ -١٦٨-

“Dan janganlah kamu mengikuti langkah- langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.”
(Al-Baqarah 168)
Setan memiliki tahapan dalam mengajak manusia menjadi pengikut setianya. Perlahan tapi pasti dia merekrut manusia sebanyak-banyaknya agar bernasib sama dengannya. Berikut ini tahapan setan dalam menggoda manusia.

    ⊗ Waswasah

Tahap pertama adalah al-waswasah atau bisikan. Dalam bahasa arab, waswas itu juga memiliki arti suara gemericik emas dan perak. Artinya, bisikan setan itu disenangi manusia karena terlihat indah dan nikmat.

الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ -٥-

“Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia”
(An-Nas 5)

Cara membedakan antara bisikan setan dan bisikan yang lain sangatlah mudah. Caranya dengan mengukur apakah bisikan itu mengajak untuk melanggar ketentuan Allah atau tidak. Walau terlihat indah, jika bisikan itu mengajak kita melewati batas larangan Allah maka itu pasti bisikan setan.
Waswas yang dimaksud bukanlah penyakit yang menimpa orang peragu. Yang menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk berwudhu. Yang ketakutan dengan najis hingga membasuh berulang kali. Walau sebenarnya keraguan ini murni ulah setan.

   ⊗ Hamazah

Tahap kedua ini mirip dengan yang pertama. Masih berupa bisikan untuk menggoda dan merayu manusia.

وَقُل رَّبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ -٩٧-

“Dan katakanlah, “Ya Tuhan-ku, aku berlin-dung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan”
(Al-Mukminun 97)

   ⊗ An-Nasghuh

Dalam bahasa arah nasghoh adalah masuk diantara 2 sesuatu untuk merusaknya. Ini adalah tahapan selanjutnya setelah bisikan-bisikan kejahatan.
Mungkin kita memiliki teman akrab yang sering kita temui. Tapi suatu saat ada perasaan buruk bahwa selama ini teman itu pura-pura baik. Dia sebenarnya tidak suka kepada kita dan bermacam perasaan buruk lainnya.
Al-Qur’an mencontohkan kisah Nabi Yusuf as, ketika beliau menceritakan apa yang dilakukan saudaranya kepadanya.

مِن بَعْدِ أَن نَّزغَ الشَّيْطَانُ بَيْنِي وَبَيْنَ إِخْوَتِي -١٠٠-

“Setelah setan merusak (hubungan) antara aku dengan saudara-saudaraku.”
(Yusuf 100)
Dalam ayat lain Allah berfirman,

وَقُل لِّعِبَادِي يَقُولُواْ الَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنزَغُ بَيْنَهُمْ -٥٣-

“Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sungguh, setan itu (selalu) menimbulkan perselisihan di antara mereka.”
(Al-Isra’ 53)

Terkadang kita sering suudzon dengan teman kita. Ketika kita mengucapkan salam dan dia tidak menjawab kita langsung berprasangka buruk. Mungkin saja dia sedang ada masalah atau tidak mendengar salam kita. jika prasangka itu mulai muncul maka cepatlah berlindung kepada Allah dari godaan setan yang kita membuat kita saling bermusuhan.

وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللّهِ-٢٠٠-

“Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah.”
(Al-A’raf 200)


   ⊗ Iztizlal                 

Setelah melalui beberapa tahap diatas setan mulai menjadikan manusia tergelincir dari jalan kebenaran. Allah berfirman,

إِنَّمَا اسْتَزَلَّهُمُ الشَّيْطَانُ بِبَعْضِ مَا كَسَبُواْ-١٥٥-

“Sesungguhnya mereka digelincirkan oleh setan, disebabkan sebagian kesalahan (dosa) yang telah mereka perbuat (pada masa lampau).”
(Ali Imran 155)

Al-Ghowiyah

Tahapan selanjutnya adalah penyesatan. Coba perhatikan, dia tidak langsung menyesatkan manusia. Dia melalui berbagai tahapan. Perlahan tapi pasti, manusia yang terlepas dari Allah pasti akan terjerat dalam rayuan setan.

قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ -١٦-

(Iblis) menjawab, “Karena Engkau telah Menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus.”
(Al-A’raf 16)

Al-Muqoronah (Menjadi teman)

Setelah disesatkan, hubungan antara manusia ini dengan setan semakin akrab. Setan mulai menjadi temannya. Bisikan-bisikan setan semakin mudah merasukinya. Hal-hal yang buruk ditampilkan seakan menjadi baik dan indah.

وَقَيَّضْنَا لَهُمْ قُرَنَاء فَزَيَّنُوا لَهُم مَّا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ-٢٥-

“Dan Kami Tetapkan bagi mereka teman-teman (setan) yang memuji-muji apa saja yang ada di hadapan dan di belakang mereka.”
(Fussilat 25)
Allah swt berfirman mengenai mereka yang berteman dengan setan,

وَمَن يَكُنِ الشَّيْطَانُ لَهُ قَرِيناً فَسَاء قِرِيناً -٣٨-

“Barangsiapa menjadikan setan sebagai temannya, maka (ketahuilah) dia (setan itu) adalah teman yang sangat jahat.”
(An-Nisa’ 38)
Kapan manusia menjadi teman setan?
Ketika kita mulai melupakan Allah swt. Bukankah Allah berfirman,

وَمَن يَعْشُ عَن ذِكْرِ الرَّحْمَنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَاناً فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ -٣٦-

“Dan barangsiapa berpaling dari pengajaran Allah Yang Maha Pengasih (al-Quran), Kami Biarkan setan (menyesatkannya) dan menjadi teman karibnya.”
(Az-Zukhruf 36)

Mungkin manusia merasakan berbagai kenikmatan dunia ketika berteman dengan setan. Namun ketika di akhirat dia akan benar-benar menyesal, tapi tak ada waktu lagi untuk merubah keadaan. Tugas setan telah selesai.

حَتَّى إِذَا جَاءنَا قَالَ يَا لَيْتَ بَيْنِي وَبَيْنَكَ بُعْدَ الْمَشْرِقَيْنِ فَبِئْسَ الْقَرِينُ -٣٨-

Sehingga apabila orang-orang yang berpaling itu datang kepada Kami (pada hari Kiamat) dia berkata, “Wahai! Sekiranya (jarak) antara aku dan kamu seperti jarak antara timur dan barat! Memang (setan itu) teman yang paling jahat (bagi manusia).”
(Az-Zukhruf 38)

⊗ Menjadi Anggota Partai Setan

Tak cukup menjadi teman, setan juga memiliki partai. Pendirinya adalah setan dan anggotanya adalah orang-orang yang mau diajak bekerja sama untuk merusak anak Adam. Dan tujuan partai ini hanya satu, yaitu menyesatkan anak Adam sampai akhir masa. Allah berfirman,

أُوْلَئِكَ حِزْبُ الشَّيْطَانِ أَلَا إِنَّ حِزْبَ الشَّيْطَانِ هُمُ الْخَاسِرُونَ -١٩-

“Mereka itulah golongan setan. Ketahuilah, bahwa golongan setan itulah golongan yang rugi.”
(Al-Mujadalah 19)

⊗ Menjadi Saudara

Setelah dijadikan teman oleh setan, direkrut dalam partainya, kini ia menjadikan manusia yang mulai tergoda ini sebagai saudara.

إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُواْ إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ-٢٧-

“Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan.”
(Al-Isra’ 27)
Jangan pernah meremehkan perbuatan mubadzir atau menghambur-hamburkan harta bukan pada tempatnya karena akibatnya adalah menjadi saudara setan.

   ⊗ Masuk dalam Cengkaraman Setan

Saat seorang telah masuk dalam cengkraman setan, sangatlah sulit untuk lepas darinya. Karena setan telah menguasai jiwanya.

اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ فَأَنسَاهُمْ ذِكْرَ اللَّهِ -١٩-

“Setan telah menguasai mereka, lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah.”
(Al-Mujadalah 19)
Nabi Musa as pernah bertemu dengan Iblis, ia bertanya, “Hai Iblis, beritahukan kepadaku tentang dosa yang jika dilakukan oleh anak Adam maka engkau telah menguasainya?”
Iblis menjawab, “Ketika dia bangga diri, merasa banyak amal baiknya dan merasa sedikit dosa-dosanya.”
Dalam Hadist Qudsi, Allah swt pernah berfirman kepada Nabi Daud as,
“Wahai Dauh, berilah kabar gembira kepada para pendosa dan berilah peringatan kepada orang-orang yang taat !”
Daud bertanya, “Ya Allah, bagaimana aku harus memberi kabar gembira kepada pendosa dan memberi peringatan kepada orang yang taat?”
Allah menjawab, “Wahai Daud, berilah kabar gembira kepada para pendosa karena aku akan mengabulkan taubat mereka. Dan berilah peringatan kepada orang yang taat karena aku tidak akan mentolerir kecongkakan dan merasa sudah beramal dihadapan-Ku”
Inilah bahaya orang yang ujub dan bangga diri.

   ⊗ Menjadikannya Pengikut Paling Setia.

Setelah setan menguasai jiwa seseorag, dia akan menjadi wali baginya. Dalam bahasa arab, kata wala’ (sumber dari kata wali) adalah taat dan cinta. Karena itu, para auliya’ Allah adalah mereka yang taat dan mencintai Allah.
Sementara Allah swt berfirman untuk para Auliya’ Setan,

إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاء لِلَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ -٢٧-

“Sesungguhnya Kami telah Menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.”
(Al-Baqarah 27)

وَمَن يَتَّخِذِ الشَّيْطَانَ وَلِيّاً مِّن دُونِ اللّهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَاناً مُّبِيناً -١١٩-

“Barangsiapa menjadikan setan sebagai pelindung selain Allah, maka sungguh, dia menderita kerugian yang nyata.”
(An-Nisa’ 119)
Setelah setan menjadi pemimpin para pengikutinya, dia menggunakan manusia-manusia ini untuk menyesatkan saudaranya yang lain. Setan tidak akan berhenti sampek mereka menyesatkan mereka dengan kesesatan yang jauh sehingga mereka tidak bisa kembali lagi.

وَيُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَن يُضِلَّهُمْ ضَلاَلاً بَعِيداً -٦٠-

“Dan setan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) kesesatan yang sejauh-jauhnya.”
(AN-Nisa’ 60)

   ⊗ Tidak Menyembah kecuali Setan

Dan tahap terakhir pada serangkaian tahap di atas adalah menjadikan manusia menyembah setan dan tidak boleh menyembah selainnya. Jika telah sampai pada tahap ini, maka tugas setan telah berhasil.

أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آدَمَ أَن لَّا تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ -٦٠-

“Bukankah Aku telah Memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah setan? Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kamu.”
(Yaasin 60)

Itulah step-step setan untuk menggiring manusia menjadi hambanya. Namun mereka juga memiliki cara yang menggiurkan untuk mengelabui manusia. Bagaimanakah cara-cara itu?
Bagaimanakah cara kita terjaga dari godaannya?

Sebelumnya kita telah membahas tahapan setan menjerumuskan manusia. Bagaimana dia begitu sabar melewati step by step usahanya agar manusia menjadi budaknya yang setia. Selain berbagai tahapan itu, setan juga memiliki strategi dalam merayu anak Adam. Tanpa mengenal capek, Iblis berserta prajuritnya selalu berusaha membalas dendamnya pada Adam as. Apa saja cara yang mereka lakukan? Semoga dengan mengenal cara-cara itu, kita semakin waspada dengan tipuan setan.

Strategi Setan

Al-Qur’an sering membocorkan strategi yang digunakan setan untuk menipu manusia. Dengan adanya informasi strategi setan, diharapkan manusia yang membaca Al-Qur’an tidak tertipu lagi dengannya. Kita akan sebutkan beberapa ayat yang bisa menjadi senjata kita dalam mendeteksi rayuan setan.


1. Menghias Keburukan.


Cara paling ampuh yang dimiliki setan adalah menghias keburukan seakan terlihat indah. Menghias kebatilan terlihat sebagai kebenaran. Al-Qur’an mencontohkan mereka yang telah mendapat petunjuk, bisa kembali murtad karena setan merubah kebatilan itu terlihat seperti seuatu yang indah.

إِنَّ الَّذِينَ ارْتَدُّوا عَلَى أَدْبَارِهِم مِّن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْهُدَى الشَّيْطَانُ سَوَّلَ لَهُمْ وَأَمْلَى لَهُمْ -٢٥-

“Sesungguhnya orang-orang yang berbalik (kepada kekafiran) setelah petunjuk itu jelas bagi mereka, setanlah yang merayu mereka dan memanjangkan angan-angan mereka.”
(Muhammad 25)

Kita mungkin pernah merasakan, berbuat dosa tapi kita menganggapnya hal yang baik. Berbuat maksiat tapi perasaan kita membela perbuatan itu. Seakan perbuatan itu adalah hal yang wajar. Jika kita pernah dalam posisi ini, berarti setan telah berhasil menipu kita. Dia menghias dosa kita terlihat seperti hal yang wajar dan sah sah saja. “Ah, kalo cuma ini saja tidak berdosa”. Perasaan-perasaan ini sejatinya adalah strategi setan untuk mengelabui kita.

فَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ أَعْمَالَهُمْ-٦٣-

“Tetapi setan menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan mereka (yang buruk).”
(An-Nahl 63)

وَجَدتُّهَا وَقَوْمَهَا يَسْجُدُونَ لِلشَّمْسِ مِن دُونِ اللَّهِ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ أَعْمَالَهُمْ فَصَدَّهُمْ عَنِ السَّبِيلِ فَهُمْ لَا يَهْتَدُونَ -٢٤-

“Dan setan telah menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan-perbuatan (buruk) mereka, sehingga menghalangi mereka dari jalan (Allah), maka mereka tidak mendapat petunjuk.”
(An-Naml 24)

2. Menjadikan Manusia Lupa kepada Allah.

Setan tidak bisa bekerja pada seorang yang masih bersama Allah. Karenanya, dia melakukan berbagai cara untuk membuat korbannya lupa kepada Tuhannya. Berbagai barang yang ada disekeliling kita bisa digunakan setan untuk membuat kita lupa. Bisa dengan music, game, film, hiburan, harta dan selainnya. Oleh karena itu, kita boleh melakukan berbagai hal dengan batasan tidak sampai melupakan kita kepada Allah swt. Jika kita lupa, setan pun leluasa mendorong kita ke jurang kemaksiatan.

اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ فَأَنسَاهُمْ ذِكْرَ اللَّهِ-١٩-

“Setan telah menguasai mereka, lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah”
(Al-Mujadalah 19)

3. Mengajak Manusia Merubah Agama.

“Aturan agama itu sudah ketinggalan zaman. Tidak cocok untuk zaman sekarang.” Kata-kata ini terlihat ringan tapi akibatnya berat. Sadar atau tidak, dia telah menganggap dirinya lebih pintar dari Pecipta Alam. Mungkin dia tidak merasa bahwa kata-kata itu berawal dari bisikan setan. Karena salah satu strategi setan adalah membuat manusia meremehkan agama dan ingin merubah aturannya. Karena setan telah bersumpah,

وَلآمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللّهِ-١١٩-

“Dan akan aku suruh mereka mengubah ciptaan Allah, (lalu mereka benar-benar mengubahnya).”
(An-Nisa’ 119)
Imam Muhammad Al-Baqir ketika menafsirkan ayat ini menyebutkan bahwa yang disebut ciptaan Allah adalah Agama Allah.

4. Makanan Haram.

Makanan haram adalah media terbaik untuk mematikan hati manusia dan membuatnya lupa kepada Allah. Karenanya, setan mendorong manusia untuk memakan harta hasil riba, harta anak yatim dan harta haram lainnya. Karena perut yang telah ditempati oleh makanan haram akan merusak jiwa manusia.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَأْكُلُواْ الرِّبَا أَضْعَافاً مُّضَاعَفَةً وَاتَّقُواْ اللّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ -١٣٠-

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.”
(Ali Imran 130)

5. Minuman Keras dan Perjudian.

إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَن يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاء فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَن ذِكْرِ اللّهِ وَعَنِ الصَّلاَةِ فَهَلْ أَنتُم مُّنتَهُونَ -٩١-

“Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu, dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan shalat maka tidakkah kamu mau berhenti?”(Al-Ma’idah 91)

Ternyata dibalik kenikmatan minuman keras dan perjudian, setan punya rencana lain untuk merusak persaudaraan antar manusia melalui keduanya.

6. Bisikan untuk Menunda Taubat.

Setan akan mengalihkan perhatian kita dari penyesalan dan taubat. Dia membisikkan di telinga kita untuk menunda taubat. “Engkau masih muda, nikmati masa mudamu. Masih banyak waktu untuk bertaubat.”

7. Membuat hati sedih.

Pernahkah anda merasa sedih tanpa sebab?
Semua orang pernah merasakan hal ini. Tiba-tiba datang perasaan sumpek dan sedih tapi tidak tau apa sebabnya. Perasaan itu muncul dari bisikan setan, karena salah satu pekerjaan mereka adalah membuat hati manusia bersedih.

إِنَّمَا النَّجْوَى مِنَ الشَّيْطَانِ لِيَحْزُنَ الَّذِينَ آمَنُوا -١٠-

“Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu termasuk (perbuatan) setan, agar orang-orang yang beriman itu bersedih hati.”
(Al-Mujadalah 10)


Bagaimana Cara Lepas dari Tipuan Setan?

Walaupun memiliki berbagai strategi, sebenarnya setan itu lemah dan bodoh. Allah befirman,

إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفاً -٧٦-

“(karena) sesungguhnya tipu daya setan itu lemah.”
(An-Nisa’ 76)

Kapan tipu daya setan itu lemah?
Ketika kita berada dalam wilayah Allah swt. Kita mendapat penjagaan dari-Nya. Dalam posisi ini setan begitu kerdil dan tak mampu melakukan apa-apa.
Cara terbaik untuk lepas dari godaan setan adalah berlindung kepada Allah swt. Berulang kali Allah berpesan dalam Al-Qur’an,

وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللّهِ -٢٠٠-

“Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah.”
(Al-A’raf 200)

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ -١-

Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan-nya manusia.”
(An-Nas 1)

Dan masih banyak lagi ayat yang menyuruh kita berlindung kepada-Nya. Setan menjadi lemah saat manusia bersama Allah dan menjadi sangat kuat saat manusia meninggalkan-Nya.
Berlindung kepada Allah bisa dengan memperbanyak dzikir, solawat dan memperpanjang sujud. Imam Ja’far As-Shodiq pernah berpesan,

Jika seorang hamba memanjangkan sujudnya, Iblis berteriak “Celaka aku, dia taat (kepada Allah) semenatara aku melawan(-Nya). Dia bersujud sementara aku enggan”

Cara lain adalah meninggalkan amarah karena saat kemarahan menguasai, setan pasti ada di dalamnya. Meninggalkan hasud, iri dan dengki serta tidak sendirian bersama wanita non muhrim. Karena ketiganya adalah setan.

Namun bagi seorang yang bertakwa, mungkin sesekali setan dapat menggodanya. Tapi tak butuh waktu lama, dia akan segera ingat kepada Allah dan meninggalkan bisikan busuk setan.

إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَواْ إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِّنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُواْ فَإِذَا هُم مُّبْصِرُونَ -٢٠١-

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa apabila mereka dibayang-bayangi pikiran jahat (berbuat dosa) dari setan, mereka pun segera ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat (kesalahan-kesalahannya)”
(Al-A’raf 201)

Pembahasan ini akan ditutup dengan pesan Rasulullah saw saat setan berbisik kepada kita.
Ketika dia datang dan berbisik, “Hei, anakmu telah mati !” Katakanlah, “Sesungguhnya Allah menciptakan yang hidup untuk mati. Dan aku gembira sepenggal dariku telah masuk surga.”
Ketika dia datang dan berkata, “Hei, hartamu habis!” Katakanlah, “Syukur kepada Allah yang telah memberi kemudian menghilangkan kewajiban zakat dariku.”
Ketika dia datang kepadamu, “Hei, banyak orang yang mendzolimimu !” Katakanlah, “Orang yang ku dzolimi lebih banyak !”
Ketika dia datang dan memuji, “Berapa banyak kau berbuat baik untuk orang lain?” Katakanlah, “Keburukanku lebih banyak dari dari kebaikanku.”
Ketika dia datang, “Alangkah banyaknya solatmu.” Katakanlah, “Kealpaanku lebih banyak dari solatku”
“Kau terlalu banyak memberi sedekah kepada orang lain !” Katakanlah, “Yang aku ambil dari mereka lebih banyak dari yang aku berikan.”
“Banyak sekali kau ber amal !” Katakanlah, “Berapa banyak aku bermaksiat kepada Allah?”
Akhirnya, jangan pernah memberi kesempatan kepada setan untuk melancarkan bisikannya kepada kita. Melawan setan memang sulit, tapi akan menjadi amat mudah bagi orang yang dekat dengan Allah swt. Karena setan tidak akan bertanggung jawab ketika manusia telah menjadi pengikutnya. Di akhirat kelak dia akan meninggalkan manusia yang dulu setia kepadanya di dunia. Dia tidak mau disalahkan atas kesesatan mereka. Setan berkata,

وَقَالَ الشَّيْطَانُ لَمَّا قُضِيَ الأَمْرُ إِنَّ اللّهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدتُّكُمْ فَأَخْلَفْتُكُمْ وَمَا كَانَ لِيَ عَلَيْكُم مِّن سُلْطَانٍ إِلاَّ أَن دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِي فَلاَ تَلُومُونِي وَلُومُواْ أَنفُسَكُم مَّا أَنَاْ بِمُصْرِخِكُمْ وَمَا أَنتُمْ بِمُصْرِخِيَّ إِنِّي كَفَرْتُ بِمَا أَشْرَكْتُمُونِ مِن قَبْلُ إِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ -٢٢-

“Dan setan berkata ketika perkara (hisab) telah diselesaikan, “Sesungguhnya Allah telah Menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku tidak dapat menolongmu, dan kamu pun tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu.” Sungguh, orang yang zalim akan mendapat siksaan yang pedih.”
(Ibrahim 22)

كَمَثَلِ الشَّيْطَانِ إِذْ قَالَ لِلْإِنسَانِ اكْفُرْ فَلَمَّا كَفَرَ قَالَ إِنِّي بَرِيءٌ مِّنكَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ -١٦-

“Seperti (bujukan) setan ketika ia berkata kepada manusia, “Kafirlah kamu!” Kemudian ketika manusia itu menjadi kafir ia berkata, “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seluruh alam.”
(Al-Hasyr 16)

Foto-Foto Dan Inilah Bukti NAJD: MUNCULNYA TANDUK SETAN Bagian Kedua

Petanda Hujung Akhir Zaman


وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيراً مِّنَ الْجِنِّ وَالإِنسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لاَّ يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لاَّ يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لاَّ يَسْمَعُونَ بِهَا أُوْلَـئِكَ كَالأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُوْلَـئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai (Surah Al 'Araaf: 179).

Sejak lebih dari 20 tahun yang lalu negara-negara Arab seperti Bahrain, Emiriah Arab Bersatu, Qatar dan Arab Saudi telah giat membina bangunan-banggunan tinggi seperti ingin melebihi keadaan yang ada di dunia Barat dengan motif 'kemajuan'. Jika kita rujuk kepada hadis Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam, kita seharusnya sedar bahawa kita sedang hidup dalam zaman yang sangat berbahaya iaitu akhir zaman yang dipenuhi pelbagai 'Fitnah'. Negara Arab Saudi pada hari ini dibentuk oleh Islamist Wahhabism yang meruntuhkan Khilafah Islam Turki Uthmaniyyah semata-mata untuk memerintah dan berkuasa di Jazirah Arab.
Lihatlah apa yang berlaku kepada Kota Suci Tanah Haram, apabila Makkah dan Madinah apabila dikuasai oleh mereka-mereka yang layak digelar pengkhianat Islam. Kita umat Islam memerlukan passport yang 'sah' untuk ke sana sedangkan bumi ini tidak ada sempadan dan ia adalah milik Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada hambanya terutama umat Islam. Sejarah ketamadunan manusia menunjukkan hanya dalam dunia yang dikatakan 'moden' ini sahaja manusia menggunakan passport untuk ke sebuah negara lain, tanpa passport manusia dikatakan 'menceroboh' dan 'pendatang asing' walaupun kita sesama Islam.
Dunia telah banyak dikaburi dengan 'fitnah', golongan Wahabi Saudi bukan sahaja disogok dengan rasuah GBP 5000.00 sebulan oleh General Allenby (pemerintah Britain) malah menubuhkan satu hubungan yang istimewa dengan tentera Dajjal !! (Israel, Britain dan Amerika pada hari ini).
Itulah legasi yang paling berharga ditinggalkan Britain terhadap Semenanjung Hijaz selepas Perang Dunia Pertama. Bermula dari hari itu, Keluarga Najd Arab Saud memerintah Kota Suci umat Islam (Makkah & Madinah) yang menjadi tempat berkumpulnya seluruh umat Islam pada dunia setiap tahun. Lihatlah tanda-tanda akhir zaman di Tanah Suci Makkah yang ditadbir oleh ‘bukan ahlinya’..
Dari Umar r.a berkata: Saat kami duduk dekat Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam di suatu hari maka tiba-tiba nampaklah oleh kami seorang lelaki memakai pakaian sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak terlihat padanya bekas (tanda-tanda) dalam perjalanan dan tidak seorang pun di antara kami yang mengenalnya maka duduklah ia dihadapan Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam lalu menyandarkan lututnya pada lutut Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam lalu meletakkan tangannya di atas peha Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam kemudian ia berkata:
Hai Muhammad, beritahukanlah padaku tentang Islam! 
Maka jawab Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam:
Islam iaitu engkau bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah dan sungguh Muhammad itu utusan Allah, menegakkan solat,mengeluarkan zakat, berpuasa bulan Ramadhan dan mengerjakan Haji ke Baitullah (Mekah) jika engkau kuasa menjalaninya.
Berkata orang itu:
Benar.
Kami hairan, ia bertanya dan ia pula yang membenarkannya.
Maka bertanya lagi orang itu:
Beritahukanlah padaku tentang Iman. 
Jawab Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam:
Engkau beriman kepada Allah dan MalaikatNya, kepada Kitab-kitabNya, kepada Rasul-rasulNya, kepada hari Kiamat dan beriman kepada Qadar baik dan yang buruk.
Berkatalah orang itu,
Benar.
Bertanya lagi orang itu:
Maka beritahukanlah padaku tentang Ihsan. 
Jawab Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam:
Engkau beribadah (mengabdi) kepada Allah seakan-akan engkau melihat kepadaNya, sekalipun engkau tidak dapat melihatNya maka sesungguhnya ia melihat engkau.
Tanya orang itu lagi:
Beritahukanlah aku tentang hari qiamat. 
Jawab Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam:
Orang yang ditanya tidak lebih tahu dari si penanya. 
Tanya orang itu lagi:
Beritahukanlah aku tentang tanda-tandanya. 
Jawab Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam:
Diantaranya jika seorang hamba telah melahirkan majikannya dan jika engkau melihat orang yang tadinya miskin papa, berbaju compang-camping, sebagai penggembala kambing sudah berkemampuan, berlumba-lumba dalam kemegahan bangunan.
Kemudian pergilah orang tadi.
Aku diam tenang sejenak kemudian Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam berkata:
Wahai Umar tahukah engkau siapa yang bertanya tadi?
Jawabku:
Allah dan RasulNya lebih mengetahui.
Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam berkata:
Dia itu Jibril datang kepada kalian mengajarkan tentang agama kalian.
(Hadis Riwayat Muslim). 
Dari Abu Hurairah r.a., Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
"Tidak akan terjadi qiamat sehinggalah Tanah Arab (yang tandus itu) menjadi lembah yang subur dan diairi sungai-sungai" (Hadis Riwayat Muslim)
Semasa 14 Abad yang silam, Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam telah mengungkapkan kejadian yang akan datang dalam sebuah hadis: 
"Salah satu di antara tanda-tanda akhir zaman adalah perjalanan ibadah haji dilakukan untuk 'bertemasya', perniagaan, riya’ (pamer) atau mengemis. Akan tiba suatu masa di mana orang-orang kaya akan pergi haji untuk bertemasya, orang yang berpunya untuk kepentingan perniagaan, orang bijak untuk pamer dan orang miskin untuk mengemis”. (Diriwayatkan oleh Anas r.a.) .


Sebagai sedikit tambahan mengenai keadaan umat manusia zaman sekarang yang mana seramai 999 orang daripada setiap 1000 orang (rujuk hadis riwayat Imam Muslim) diperhambakan dengan kesibukan mengejar nikmat dunia. Sebagai 'contoh' seorang pekerja Indonesia sanggup menjadi hamba 'wang' di Singapura dengan bayaran bulanan SGD 500 (IDR 3.6 juta) dan begitulah juga yang terjadi kepada sesiapa sahaja yang berhijrah untuk mencari 'rezeki' atau nikmat duniawi.
Kini manusia lebih sanggup melakukan apa sahaja demi memperoleh 'wang' tanpa mengira 'halal atau haram' dan manusia lebih mudah berhijrah mencari duniawi daripada berhijrah mencari keredhaan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sedangkan janji Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah pasti (yakin lah dengan sesungguhnya) akan kesenangan, kenikmatan dan keamanan yang hakiki di dunia dan di akhirat kelak kepada sesiapa sahaja yang beriman, berusaha dan bertawakal kepadaNya. Ingatlah lebih banyak harta kekayaan yang kita miliki, lebih banyak yang akan dipersoalkan 'disana' kelak.
Walaupun Al Quran dan As Sunnah telah menjadi petunjuk kepada segala petunjuk dalam kehidupan ini, namun 999 orang daripada setiap 1000 orang lebih mempercayai 'wang' adalah segala-galanya, iaitu dengan 'wang'lah akan memberikan kesenangan hidup ini sedangkan dalam ia tidak sedar akan realiti keadaan yang terjadi adalah telah diperhambakan kepada 'wang kertas' ciptaan musuh-musuh Islam bukannya hamba kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Itulah yang dikatakan sebagai perbezaan 'realiti dan fantasi' sebagai 'Fitnah' oleh Sheikh Imran N. Hosein sekiranya kita tidak menilai sesuatu dengan menggunakan 'mata hati' kita, maka kita akan terus hanyut dalam fitnah ini..


Future Makkah!
Itulah gambaran beberapa buah projek mega di seluruh Saudi yang menelan belanja melebihi SR100 Trillion. Antaranya adalah Projek Pembinaan Hotel Mewah Abraj al-Bait berhampiran Masjidil Haram, projek penempatan mewah serba esklusif di Jabal Khandama & Jabal Omar, projek Makkah Metro Line, iaitu sistem aliran keretapi laju yang pertama seumpamannya, projek Jama’an Al Kenani iaitu penempatan moden untuk jemaah di Mina seluas 2-20 juta meter persegi untuk menampung 10 juta jemaah menelan belanja SR40 trillion, Projek 'Makkah Expansion & Shades' iaitu pembesaran ruang Masjidil Haram dan membina payung gergasi di atasnya dan sebuah pembinaan sebuah menara 'gila', sebuah menara paling tinggi di dunia dimana ketinggiannya menyamai 4 kali ganda KLCC..
Kesemua negara di dunia ini berlumba-lumba melakukan binaan yang hebat dan tinggi sedangkan tidak ada satu negara yang benar-benar kaya melainkan dengan menggunakan sistem berhutang dan melibatkan riba dalam proses melengkapkannya.
Hari ini ianya menjadi sesuatu yang sangat menakjubkan apabila ramai orang termasuk orang Islam sendiri berbangga untuk ke negara-negara maju di Barat dan juga di tanah Arab seperti Emiriah Arab Bersatu, Bahrain, Qatar, dan Arab Saudi setelah mereka mengetahui dan berkeinginan untuk melihat 'kehebatan' bangunan tinggi berdiri dengan gahnya.
Akan tetapi mereka sebenarnya terkeliru (dimabukkan dengan dunia) dalam agenda ciptaan musuh-musuh Islam, mereka tidak mampu untuk berfikir bahawa bangunan tinggi ini salah satu bukti 'Fitnah' dalam kehidupan moden ini. Kita sebaliknya harus berfikir adakah benar-benar maju atau akan maju umat Islam di Tanah Arab terutamanya?
Mereka disana sanggup membelanjakan berbilion-bilion Dollar dalam membina banggunan bertaraf 7 bintang, namun dalam masa yang sama ramai umat Islam yang miskin di Somalia, Yemen, Pakistan, Indonesia, Afghanistan, Palestin dan lain-lain..
Bukankah Islam menyatakan kita semua adalah saudara tanpa ada batas sempadan negara seperti mana zaman Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam, para sahabat dan khilafah Islamiyah yang lain..
Salah satu dari 5 projek mega di Arab Saudi ini ialah Projek di Jabal Khandama, Makkah meliputi pembinaan 39 penempatan dan menara hotel berketinggian dari 20 hingga 48 tingkat. Apabila ia siap maka ia dapat menampung 45 ribu penduduk dan 150 ribu jemaah pada satu-satu masa. Keseluruhan projek berkeluasan 1.2 juta meter persegi.
Benar, projek-projek ini akan memberi keselesaan kepada para jemah Haji yang saban tahun semakin meningkat bilangannya. Akan tetapi, dari satu sudut lain, ia memanifestasikan sebuah Hadis Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam berkenaan Umat Akhir Zaman menunaikan Fardhu Haji. Dahulunya, sesiapa yang menunaikan rukun Islam ke-5 ini akan 'impress' dengan binaan Baitulallah akan tetapi kini, Abraj al-Bait telah mengambil hati para jemaah Haji masa Hadapan. Itulah cita-cita Dajjal melalui tenteranya, Golongan Islam Wahhabi Saudi.
__________________________________

Kiswah Kaabah & Saudi Najdi Wahabi

Terbukti dengan jelas dan nyata bahawa Saudi Najd Wahabi lebih mengagungkan keturunan mereka daripada mengagungkan Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam sepertimana yang kelihatan di Kiswah atau kelambu Kaabah ini
Ini adalah Kiswah Kaabah (gambar bawah) yang digunakan sewaktu pemerintahan Khilafah Uthmaniyyah yang jelas mengagungkan Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam iaitu dengan kalimah 
"la ilaha il Allah, Muhammad rasulu Allah"
Dari ‘Auf bin Malik r.a., Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
Umat Yahudi telah berpecah-belah menjadi 71 golongan, maka hanya 1 golongan sahaja yang masuk syurga dan yang 70 lagi akan masuk neraka. Umat Nasrani telah berpecah-belah menjadi 72 golongan, maka 71 satu golongan masuk neraka dan hanya 1 golongan sahaja yang masuk syurga. Demi Tuhan yang diri ku di dalam kekuasaannya, umatku akan berpecah belah menjadi 73 golongan, hanya 1 golongan sahaja yang masuk syurga dan 72 lagi akan masuk neraka.
Sahabat bertanya, mana yang selamat”?
Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam menjawab,
“Mereka adalah jamaah” (Golongan Ahlus Sunnah Wal Jamaah)
(Hadis Riwayat Ibnu Majah)

Dari Abu Barzah beliau ditanya: Apakah engkau mendengar Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda tentang Khawarij? 
Ia menjawab: 
Ya! Aku mendengar Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda dengan telingaku dan melihat dengan mataku.
Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
”Nanti pada akhir zaman akan muncul kaum mereka membaca Al-Quran tetapi tidak melebihi kerongkongan, merka memecah Islam sebagaimana keluarnya anak panah dari busurnya, dan mereka akan terus bermunculan sehingga keluar yang terakhir daripada mereka bersama Dajjal, maka jika kamu berjumpa dengan mereka, maka perangilah sebab mereka itu seburuk-buruk makhluk dan seburuk-buruk pemimpin” 
(Hadis Riwayat an-Nasai dan Ahmad).

semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala menambahkan kefahaman rahsia ilmuNYA kepada kita,
dalam segala hal, Allahu a'lam..
___________________________________
Dari Anas bin Malik r.a., Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda, 
"Tidak ada suatu negeri pun yang tidak akan dimasuki Dajjal kecuali Mekah dan Madinah, kerana tidak ada satu pintu masuk pun dari pintu-pintu gerbangnya kecuali ada para malaikat yang berbaris menjaganya. Kemudian Madinah akan bergoncang sebanyak tiga kali sehingga Allah mengeluarkan orang-orang kafir dan munafik daripadanya" (Hadis Riwayat Al Bukhari, no.1748).
ini adalah tapak rumah Sayyidah Khadijah Al Kubra yang dijadikan tandas perempuan
oleh kerajaan Saudi Najdi Wahhabi

Semoga kita semua menyedari akan 'fitnah' yang hebat dari Al Masih Ad Dajjal dan sentiasa berusaha menjauhkan diri dan keluarga darinya dengan mendekati Allah Allah Subhanahu Wa Ta'ala melalui pemahaman dan penghayatan, tentang amaran dan peringatan yang terdapat di dalam Al Quran dan As Sunnah sepenuhnya dalam kehidupan di dunia moden yang semakin hari semakin kuat mencabar kekuatan akidah dan iman kita.

semoga Allah Allah Subhanahu Wa Ta'ala menambahkan kefahaman rahsia ilmuNYA kepada kita semua, dalam segala hal, Allahu a'lam..
***** 

FITNAH AKHIR ZAMAN DARI ARAB SAUDI !!!

Kaum Muslimin Dihancurkan dari Dalam
Tsauban Radhiyallahu ‘anhu beliau berkata : Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

“Artinya : Sesungguhnya Allah Ta’ala telah menyatukan untukku dunia, lalu aku melihat
timur dan baratnya dan sesungguhnya umatku akan sampai kekuasaannya seluas yang disatukan Allah untukku dan aku diberi dua harta simpanan yaitu emas dan perak lalu aku memohon kepada Rabb-ku untuk umatku agar dia tidak menghancurkannya dengan kelaparan yang menyeluruh, dan menguasakan atas mereka musuh-musuhnya dari selain mereka sendiri lalu menghancurkan seluruh jama’ah mereka, dan Rabb-ku berkata : “Wahai Muhammad, sesungguhnya Aku jika telah memutuskan satu qadha’ maka tidak dapat ditolak, dan Aku telah memberikan kepadamu untuk umatmu bahwa Aku tidak akan menghancurkan mereka dengan kelaparan yang menyeluruh dan tidak akan menguasakan atas mereka musuh-musuh dari selain mereka yang menghancurkan seluruh jama’ahnya walaupun mereka telah berkumpul dari segala penjuru – atau mengatakan- : Orang yang ada diantara penjuru dunia- sampai sebagian mereka membunuh dan menjadikan rampasan perang sebagian yang lainnya” [Hadits Shahih Riwayat Muslim (2889)].

Sungguh, meskipun kaum kafir dari seluruh dunia bersatu, mereka tidak akan mampu menguasai seluruh kaum muslimin sampai sebagian kita membunuh dan menjadikan rampasan perang sebagian yang lain. Inilah fitnah akhir zaman yang mau tidak mau harus kita hadapi. Pembunuhan antar sesama kaum muslimin seperti yang ada di Iraq dan Timur Tengah. Sungguh fitnah zaman ini adalah perpecahan dan permusuhan di antara kaum muslimin sendiri. Belum lagi ditambah ancaman dan terkaman dari orang-orang kafir.

Sumber Fitnah dari Nejd (Arab Saudi)
Dari Ibnu Umar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
“Ya Alloh berkahilah Syam kami dan Yaman kami”. Para sahabat berkata, “juga Nejd kami?” Rasulullah berkata, “Ya Alloh berkahilah Syam kami dan Yaman kami”. Para sahabat berkata, “juga Nejd kami?” –Saya (perawi) menduga beliau menyebutkan tiga kali- kemudian Nabi bersabda, “Dari sanalah (Nejd) keguncangan dan fitnah bermula, dan disana pula muncul dua tanduk syaithan.” (HR Bukhari).

Para Wahabi / Salafy memahami Nejd dalam hadits di atas adalah Iraq. Mereka berargumentasi bahwa jika dipandang dari Madinah, Nejd (Iraq) berada di timurnya sedangkan Nejd (pedalaman Arab) berada di selatannya. Berikut hadits shohih yang mereka anggap menguatkan pendapatnya:
Diriwayatkan dari Ibnu Umar, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menghadap ke arah timur  kemudian bersabda : “Ketahuilah sesungguhnya fitnah berasal dari sini, sesungguhnya fitnah berasal dari sini, disinilah muncul tanduk syaithan.” (HR Muslim).

Akan keluar dari arah timur segolongan manusia yang membaca Al-Qur’an namun tidak sampai melewati kerongkongan mereka (tidak sampai ke hati), mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya, mereka tidak akan bisa kembali seperti anak panah yang tak akan kembali ketempatnya, tanda-tanda mereka ialah bercukur (Gundul). (HR Bukhori no 7123, Juz 6 hal 2074. Hadis ini juga diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Majah, Abu Daud, dan Ibnu Hibban).

Padahal telah diketahui bersama, bahwa ketika Nabi bersabda demikian, beliau berada di Madinah, dan ketika itu beliau menghadap ke arah timur sedangkan timur Madinah adalah  Nejd (pedalaman Arab) bukan Iraq (Silakan lihat di peta dunia, khususnya peta Saudi Arabia) Saya yakin Nabi tidak bingung arah, sehingga bingung mana timur, mana utara. Saya yakin, orang yang membuat peta juga tidak bingung arah, sehingga timur dianggap utara dan selatan dianggap timur. Sungguh, selatannya Madinah adalah Makkah, bukannya Nejed seperti yang dikira oleh orang-orang yang bingung arah itu. Kami sarankan bagi mereka membeli kompas dan datang sendiri ke sana jika tidak mempercayai peta. Ada garis lurus ke timur dari Madinah menuju kota Riyadh (salah satu kota di wilayah Nejd yang dulu merupakan tempat tinggal orang-orang Badui). Tidak meleset ke utara, tidak pula meleset ke selatan. Nejd (timurnya Hijaz) sendiri berada diantara Medina (baratnya) dan Yamama (timurnya).




Catatan:
  • Seorang muslim tidak boleh mengingkari hadits di atas apalagi riwayatnya shohih dengan periwayat dua imam hadits terpercaya (Imam Bukhari dan Imam Muslim)
  • Seorang muslim tidak boleh berdusta dan asal berdalih, mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil, serta menyembunyikan kebenaran hanya untuk membela golongannya. Bukan untuk menegakkan kebenaran dan melayani kepentingan kaum Muslimin seluruhnya. Dari ‘Aisyah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Orang yang paling dibenci Allah ialah pembantah yang mencari-cari alasan untuk memenangkan pendapatnya. Riwayat Muslim.
  • Salafy / Wahabi tidak perlu khawatir jika mereka merasa benar-benar berada di atas kebenaran. Atau bahkan merasa paling benar sendiri. Siapa tahu yang dimaksud Rasulullah adalah fitnah lain seperti kemungkinan munculnya para du’at penyeru pintu Jahannam dari Nejd (Arab). Mereka menyerukan egoisme dan sombongisme berkedok monoteisme (tauhid) sehingga yang mengijabahinya akan memasuki pintu Jahannam itu menjadi gerombolan anjing-anjing neraka.
  • Maksud asal fitnah dari Nejd (Arab Saudi) tidak bisa kemudian dilihat dari lahirnya saja. Boleh jadi kita tertipu melihat suasana yang terkesan tenang dan baik. Hal ini seperti tsunami. Asalnya gempa di kedalaman laut. Tapi lautnya sendiri terlihat tenang setelah gempa itu. Kemudian negeri-negeri di sekitarnya mengalami imbas kerusakan yang dahsyat.
  • Dalam sejarah Islam, satu-satunya kelompok yang bercukur adalah para penganut Muhammad bin Abdul Wahab, karena dia telah memerintahkan setiap pengikutnya mencukur rambut kepalanya hingga mereka yang mengikuti tidak diperbolehkan berpaling dari majlisnya sebelum bercukur gundul. Hal tersebut terjadi di masa lalu dan kini sudah ditinggalkan. (Sumber : rubrik : Bayan, majalah bulanan Cahaya Nabawiy No. 33 Th.III Syaban 1426 H / September 2005 M)
  • Kesimpulan: Kita harus hati-hati dengan semua syubhat dan fitnah yang berasal dari negeri Nejd (timurnya Hijaz). Kita harus belajar sejarah (tarikh) khususnya tentang negeri Nejd sejak zaman nabi, dakwah Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahab (Gerakan Wahabi) sampai terbentuknya Kerajaan Saudi Arabia. Kita juga harus selalu memantau Nejd, negeri timurnya Madinah, yang di sana ada kota Riyadh, ibukotanya Kerajaan Saudi Arabia (KSA), termasuk gerak-gerik mereka terhadap kepentingan Kaum Muslimin di seluruh dunia. Hati-hatilah fitnah dari Nejd (timurnya Hijaz) !
Da’i-da’i Arab Mengajak ke Pintu Jahannam
Kemudian, mari kita bahas hadits shohih berikutnya:
Dari Hudzaifah Ibnul Yaman Radhiyallahu Ta’ala Anhu berkata : Manusia bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang kebaikan, sedangkan aku bertanya kepada beliau tentang keburukan karena khawatir jangan-jangan menimpaku. Maka aku bertanya ; Wahai Rasulullah, sebelumnya kita berada di zaman Jahiliyah dan keburukan, kemudian Allah mendatangkan kebaikan ini. Apakah setelah ini ada keburukan ? Beliau bersabda : Ada”. Aku bertanya : Apakah setelah keburukan itu akan datang kebaikan ? Beliau bersabda : Ya, akan tetapi didalamnya ada kabut (dakhanun)” . Aku bertanya : Apakah dakhanun itu ?. Beliau menjawab : Suatu kaum yang mensunnahkan selain sunnahku dan memberi petunjuk dengan selain petunjukku. Jika engkau menemui mereka maka ingkarilah. Aku bertanya : Apakah setelah kebaikan itu ada keburukan ? Beliau bersabda : Ya, da’i – da’i yang mengajak ke pintu Jahannam. Barangsiapa yang mengijabahinya, maka akan dilemparkan ke dalamnya. Aku bertanya : Wahai Rasulullah, berikan ciri-ciri mereka kepadaku. Beliau bersabda : Mereka mempunyai kulit seperti kita dan berbahasa dengan bahasa kita. Aku bertanya : Apa yang engkau perintahkan kepadaku jika aku menemuinya ? Beliau bersabda : Berpegang teguhlah pada Jama’ah Muslimin dan imamnya. Aku bertanya : Bagaimana jika tidak ada jama’ah maupun imamnya ? Beliau bersabda : Hindarilah semua firqah itu, walaupun dengan menggigit pokok pohon hingga maut menjemputmu sedangkan engkau dalam keadaan seperti itu” (HR Bukhori dan Muslim).

Jika diperhatikan, saya mengklasifikasikan masa keburukan sebagai masa meraja-lelanya kaum khawarij yang membunuh sesama muslim. Sebab fitnah ini sangat merepotkan untuk kita berantas, kaum khawarij itu muslim, bahkan terlihat lebih sholih dari kita (sehingga kita kesulitan untuk memerangi mereka secara frontal), tapi mereka terbukti fasik (suka mencaci muslim & akhlaqnya bejat) karena mereka selalu memandang hitam-putih (tidak terlihat kebijaksanaannya), dan akhirnya kafir (jika mereka mengkafirkan atau membunuh muslim yang tidak kafir). Pelajaran terpenting dari hadits-hadits di atas bukanlah sebuah penguatan untuk menuduh kelompok ini sesat atau kelompok anu sesat. Tetapi, pelajaran terpenting yang harus diambil seorang muslim adalah:
  • Dakwah yang menentang dan memerangi dakhanun beserta bid’ah-bid’ahnya secara berlebihan (ekstrim) adalah du’at yang menyeru ke pintu jahannam. Disebut demikian karena kebencian dan permusuhan yang berlebihan sehingga jika diijabahi akan terjadi perselisihan yang banyak, perpecahan dan banyak pembunuhan terhadap sesama muslim yang mengantarkan pelakunya masuk jahannam. Kaum muslimin pun terancam dari bahaya lidah dan tangan mereka. Mereka ini menghadirkan masa keburukan buat kaum muslimin. Mereka juga mengikuti kaum Yahudi yang mengusung faham egoism dan terjangkiti penyakit sombong. Anggapan sesat mereka adalah hanya mereka sendiri yang benar dan mereka menolak kebenaran dari luar kalangannya. Ketahuilah, Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam pernah bersabda, “Tidak masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat seberat atom rasa sombong.” Kemudian beliau bersabda, “Sombong yaitu menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” (HR. Muslim) Kemudian, mereka hampir sangat sulit diajak kembali karena mereka membaca Al-Qur’an namun tidak sampai melewati kerongkongan mereka (tidak sampai ke hati), mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya, mereka tidak akan bisa kembali seperti anak panah yang tak akan kembali ketempatnya.
  • Tidak mengijabahi da’i-da’i yang mengajak ke pintu Jahannam. Ciri-ciri mereka adalah mempunyai kulit seperti kita dan berbahasa dengan bahasa kita. Karena kulit dan bahasa Rasulullah adalah Arab, maka da’i-da’i yang dimaksud adalah orang Arab.
  • Sikap kita jika bertemu mereka: Berpegang teguhlah pada Jama’ah Muslimin dan imamnya, seperti Kekhalifahan Islam Turki Usmani atau Kekhalifahan Islam yang lain. Bukan jama’ah-jama’ah kecil dengan imamnya yang menyeru pada golongannya.
  • Karena sekarang kita tidak punya jama’ah yang dimaksud dan imamnya maka: Hindarilah semua firqah itu, walaupun dengan menggigit pokok pohon hingga maut menjemputmu sedangkan engkau dalam keadaan seperti itu. Pokok pohon yang dimaksud adalah Al Qur’an. Hati-hati saudaraku, jangan sampai tertipu oleh da’i yang dimaksud, padahal kita disuruh menghindari semua firqah. Taatlah pada Rasul yang menyuruh kita menghindari semua firqah. Jika tidak, kita mudah disesatkan untuk berpegang teguh pada golongan mereka, bukan berpegang teguh pada Al Quran. Cukup kita semua berpegang pada Al Qur’an dan Sunnah. Kemudian bersabar menunggu datangnya Imam Mahdi.
  • Ali bin Abi Thalib berkata: “Jama’ah adalah kumpulan orang-orang yang berada dalam kebenaran sekalipun jumlahnya sedikit. Sedangkan firqah adalah kumpulan orang-orang batil sekalipun jumlahnya banyak.” Dengan demikian, syarat agar kumpulan itu disebut jama’ah adalah “kebenaran” yang bersama-sama ditegakkannya, bukan “bajunya” atau “organisasinya”.

  • Kenalilah Imam Mahdi dan pengikutnya, beliau datang dari timur, menaklukkan Arab,Rum dan Dajjal  Amerika Israel. Sembari menunggu beliau, marilah kita terus menimba ilmu yang bermanfaat, memperbaiki diri dengan amal sholih, menyelamatkan saudara semuslim dari bahaya lidah dan tangan kita, menjaga ukhuwah islamiyah, amar ma’ruf nahy munkar dan terus tolong-menolong dalam kebaikan dan taqwa.
  • Kesimpulan: Berpegang teguhlah pada Al Qur’an dan Sunnah! Hindari semua firqah apalagi firqah yang diseru oleh orang Arab. Apalagi jika menilik dua hadits sebelumnya, maka: Hindari semua firqah, apalagi yang diseru oleh orang Arab dari Nejd (Hijaz).

Fitnah Ulama Buruk yang Mengekor Penguasa
Beberapa hadits terkait hal ini ada beberapa;
  • Celaka atas umatku dari ulama yang buruk. (HR. Al Hakim)
  • Yang aku takuti terhadap umatku ada tiga perbuatan, yaitu kesalahan seorang ulama, hukum yang zalim, dan hawa nafsu yang diperturutkan. (HR. Asysyihaab)
  • Ketamakan menghilangkan kebijaksanaan dari hati para ulama. (HR. Ath-Thabrani)
  • Apabila kamu melihat seorang ulama bergaul erat dengan penguasa maka ketahuilah bahwa dia adalah pencuri. (HR. Ad-Dailami)
  • Para ulama fiqih adalah pelaksana amanat para rasul selama mereka tidak memasuki (bidang) dunia. Mendengar sabda tersebut, para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apa arti memasuki (bidang) dunia?” Beliau menjawab, “Mengekor kepada penguasa dan kalau mereka melakukan seperti itu maka hati-hatilah terhadap mereka atas keselamatan agamamu. (HR. Ath-Thabrani)
  • Seorang ulama yang tanpa amalan seperti lampu membakar dirinya sendiri (Berarti amal perbuatan harus sesuai dengan ajaran-ajarannya). (HR. Ad-Dailami)
Sebagaimana nasehat di atas, hindari semua firqah, apalagi yang diseru oleh orang Arab dari Nejd (Hijaz). Nah, selain keutamaan ulama’ (baik berdasarkan Al Qur’an . Amal perbuatannya juga tidak seperti ajarannya. Jika dia mengajarkan taat pada Imam Kaum Muslimin, maka seharusnya dia benar-benar taat. Salafi – Wahabi tidak perlu semakin risau hanya karena Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab berasal dari Nejd (Hijaz) dan dikenal sangat dekat dengan Ibnu Saud sehingga mereka berdua sangat heroik mengusir Khilafah Islamiyah Turki Usmani dan kemudian mendirikan Kerajaan Saudi Arabia. Toh, beliau juga banyak berjasa dalam memurnikan tauhid, bukan? Saya sendiri pernah membaca salah satu kitabnya dan memang bagus. Tapi saya tidak tahu apakah akhlaq beliau sebagus kitabnya.

Maka, tidak patut bagi seorang muslim memfitnah seorang muslim lain apalagi ulama’ tanpa bukti yang nyata. Maka kita harus mempelajari sejarah Kerajaan Arab Saudi dulu baik-baik. Mereka yang sangat gemar menuduh dan memfitnah muslim lain apalagi ulama’ Kaum Muslimin tentu dipertanyakan keislamannya.

Pemimpinnya disangka punya pegangan, padahal sama sekali tidak demikian !!!
Hadits berikutnya:
“Sungguh, menjelang terjadinya Kiamat ada masa-masa harj (kerusuhan / huru-hara) Para sahabat bertanya : “Apakah harj itu ?” Beliau bersabda : “Pembunuhan.” Mereka bertanya : “Apakah lebih banyak jumlahnya dari orang yang kita bunuh? Sesungguhnya kita dalam satu tahun membunuh lebih dari tujuh puluh ribu orang?” Beliau bersabda :“Bukan pembunuhan orang-orang musyrik oleh kalian itu, tetapi pembunuhan dilakukan oleh sebagian kalian terhadap sesamanya (kaum muslimin) ” Mereka bertanya : “Apakah pada masa itu kami masih berakal?“ Beliau bersabda, “Akal kebanyakan manusia zaman itu dicabut, kemudian mereka dipimpin oleh orang-orang yang tak berakal, ke­banyakan manusia menyangka para pemimpin itu mempunyai pegangan, padahal sama sekali tidak demikian. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah. Hadits shahih.).

Hampir tidak ada satupun orang yang berilmu mengingkari adanya fitnah pembunuhan terhadap sesama muslim. Lihatlah konflik di Iraq, Afghanistan, Pakistan dan di negeri-negeri Timur Tengah lainnya. Biasanya konflik terjadi antara kaum Syi’ah Ekstrim dengan Sunni Ekstrim yang dipicu fitnah khowarij. Berdasarkan hadits di atas, saya bernasehat:
“Gunakan kembali akalmu, jangan mau dipimpin oleh orang (da’i-da’i) yang tidak mempergunakan (meremehkan) akalnya. Apalagi pemimpin (da’i-da’i) yang menyuruhmu meninggalkan akal agar tunduk pada ajaran-ajaran mereka (taklid buta). Banyak orang tertipu. Sekali lagi, banyak orang tertipu.

Kebanyakan manusia menyangka para pemimpin itu punya pegangan (berperang di atas kebenaran, Al Qur’an dan Sunnah). Padahal sama sekali tidak demikian. Mereka memfitnah kaum selain mereka, menimbulkan permusuhan dan bersegera melakukan pembunuhan terhadap sesama muslim. Saya nasehatkan kepada kaum muslimin; mohon ditahan lidah dan tangan kalian dari saudara sesama muslim. Janganlah saling membunuh, hanya karena perbedaan-perbedaan yang tidak mengeluarkan kita dari Islam.”.

Keluar dari Jama’ah Kaum Muslimin
Barangsiapa keluar dari ketaatan serta memisahkan diri dari jama’ah lalu mati, maka kematiannya adalah kematian secara jahiliyah. Barangsiapa berperang dibawah panji ashabiyah, emosi karena ashabiyah lalu terbunuh, maka mayatnya adalah mayat jahiliyah. Barangsiapa memisahkan diri dari umatku (kaum muslimin) lalu membunuhi mereka, baik yang shalih maupun yang fajir (jahat) dan tidak menahan tangan mereka terhadap kaum mukminin serta tidak menyempurnakan perjanjian mereka kepada orang lain, maka ia bukan termasuk golonganku dan aku bukan golongannya” [HR Muslim].

Jangan memisahkan diri dari Jama’ah Kaum Muslimin dengan embel-embel ashabiyah. Mereka bisa dikenali dari nama-nama mereka dan panji-panji mereka. Mereka tidak lagi menamakan diri muslim (kaum muslimin), melainkan nama-nama jahiliyah yang mereka ada-adakan. Mereka mudah tersulut emosinya ketika disinggung kebanggaan ashabiyahnya.


Sesungguhnya mereka bukan golongan Nabi (Kaum Muslimin) sekalipun mereka mengaku-ngaku sebagai golongan nabi atau bahkan karena kebodohannya menganggap sebagai golongan yang paling benar (selamat).


Sesungguhnya kebanyakan manusia menyangka mereka punya pegangan (kebenaran, Al Qur’an dan Sunnah), padahal sama sekali tidak demikian. Ciri-ciri mereka adalah dipimpin orang-orang tidak berakal (logikanya rusak sehingga tidak mampu berfikir secara bijaksana) !!!


Salafi / Wahabi tidak perlu tersinggung. Lalu berkata bahwa saya (penulis) memahami hadits-hadits di atas secara serampangan tanpa ilmu, tidak ilmiah, tidak faham, tidak ada dasarnya, mengikuti akalnya yang bodoh dan ahlul bid’ah. Lalu saya diminta mencari ilmu dulu dari mereka yang punya pegangan kuat (Al Qur’an dan Sunnah) serta pemahaman yang benar (Manhaj Salafus Sholih). Jika ciri-ciri di atas tidak ada pada golongan kalian, maka janganlah bersikap ashobiyah dengan mengorbankan kehormatan saudaramu semuslim. Bukankah orang yang berkata tanpa dasar (ilmu) itu tidak baik? Bukankah golongan yang berada di atas kebenaran, tidak perlu ragu dan seharusnya bersikap tenang?

KHAWARIJ: Benih Perselisihan Kaum Muslimin
Dalam sebuah hadits shahih dalam Musnad (disebutkan). “Suatu hari Nabi melewati orang ini dalam keadaan sujud. Maka beliau menghampiri para sahabatnya. Beliau berkata : “Siapa yang mau membunuhnya ?” Abu Bakar mengiyakan, lalu bangkit dengan pedang terhunus. Kemudian beliau menghampiri orang itu, belaiu mendapati sedang sujud. Maka beliaupun kembali (tidak membunuhnya) seraya berkata :”Ya Rasulullah, bagaimana aku membunuh yang mengucapkan laa illaha illa Allah?”. Demikian juga yang dilakukan Umar. Kemudian Ali menyanggupinya, beliau bergegas ke sana, tapi orang tersebut sudah tidak ada lagi. Kemudian. Beliau bersabda : “Seandainya ia berhasil dibunuh, tentu tidak akan ada lagi dua orang yang berselisih di antara umatku”.

Akan keluar pada akhir zaman suatu kaum, umurnya masih muda, sedikit ilmunya, mereka mengatakan dari sebaik-baik manusia. Membaca Al-Qur’an tidak melebihi kerongkongannya. Terlepas dari agama seperti terlepasnya anak panah dari busurnya”. [HR Bukhari & Muslim]
“Mencaci orang muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kufur” [Hadits Riwayat Bukhari No. 48, Muslim No. 64].

“Janganlah kalian menjadi kafir sepeninggalku, yaitu sebagian kalian membunuh yang lain” [Hadits Riwayat Bukhari No. 121. Muslim No. 65].

Hadits-hadits di atas mencirikan kaum khawarij yang luar biasa dalam beribadah namun tidak memahami Islam dengan benar. Mereka tidak faham ‘kekufuran yang mengeluarkan pelakunya dari agama’ (seperti membunuh muslim tanpa alasan syar’i) serta kekufuran yang tidak mengeluarkan pelakunya dari agama (seperti berhukum bukan dengan hukum Islam). Mereka suka mengkafirkan, bersikap keras terhadap sesama muslim dan mereka tidak akan segan-segan membunuhnya karena kaum khawarij bersikap ghuluw (berlebih-lebihan/ekstrim) dalam beragama. Mereka mengikuti ahli kitab yang sok tahu, memandang kaum muslimin salah padahal kebanyakan di antara mereka sendiri terbukti fasik (suka mencaci kaum muslimin). Ciri-ciri mereka masih muda dan ilmunya sedikit. Hadits di atas menjelaskan tentang buruknya kaum khawarij (bukan golongan lain!). Mereka menghadirkan mimpi buruk dengan membunuh Khalifah Ali serta membuat perpecahan dan permusuhan. Sampai sekarang, mereka tetap melakukan aksi-aksi bodohnya seperti terorisme dan lainnya. Maka jangan heran jika kebanyakan teroris hampir pasti berawal dari mereka dan du’at dari Nejd gemar sekali berseru dan saling tuduh khawarij di antara mereka sendiri. Dengan demikian, saran buat pemerintah yang ingin meminimalisir bahaya terorisme adalah mengajak kembali (taubat) gerombolan anjing-anjing neraka itu kepada jama’ah kaum muslimin. Jika mereka tidak mau (besar kemungkinan karena egoism dan kesombongannya) maka usir saja mereka dari Nusantara dan kembalikan mereka ke Nejd. Sesungguhnya negeri Arab akan segera kita perangi !

Arab Saudi akan diperangi dan Jazirah Arab akan kembali ke tangan Kaum Muslimin !!!
Tidaklah dunia akan lenyap sehingga negeri Arab dikuasai oleh seorang laki-laki dari ahli baitku (keluarga rumahku) yang namanya sama dengan namaku.’’ [Musnad Ahmad 5: 199 hadits nomor 3573 dengan tahqiq Ahmad Syakir, dia berkata,”Isnadnya shahih.”Dan Tirmidzi 6:485, dan dia berkata, “Ini adalah hadist hasan shahih.” Dan Sunan Abu Daud 11: 371].


“Kalian perangi jazirah Arab dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian Persia (Iran), dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian kalian perangi Rum, dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian kalian perangi Dajjal, dan Allah beri kalian kemenangan.” (HR Muslim 5161)
Kita mungkin merasa aneh, mengapa Arab akan diperangi lagi oleh kaum Muslimin. Bukankah Islam berasal dari Arab? Bukankah penghuni jazirah Arab sekarang ini adalah kaum muslimin? Sebetulnya tidak aneh karena Rasulullah mengabarkan bahwa sumber fitnah dimulai dari Arab, dengan da’i-da’i yang juga bercirikan orang Arab. Bahkan yang memeranginya kemungkinan besar adalah bangsa timur dibawah pimpinan Imam Mahdi.

Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Qubai. Ia menuturkan : “(Pada suatu ketika) kami bersama Abdullah Ibnu Amer Ibnu Al-Ash. Dia ditanya tentang mana yang akan terkalahkan lebih dahulu, antara dua negeri. Konstantinopel atau Rumiyyah. Kemudian ia meminta petinya yang sudah agak lusuh. Lalu ia mengeluarkan sebuah kitab.” Abu Qubail melanjutkan kisahnya : Lalu Abdullah menceritakan : “Suatu ketika, kami sedang menulis di sisi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tiba-tiba beliau ditanya : “Mana yang terkalahkan lebih dahulu, Konstantinopel atau Rumiyyah?” Beliau menjawab : “Kota Heraclius-lah yang akan terkalahkan lebih dulu”. Maksudnya adalah Konstantinopel”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Ad-Darimi, Ibnu Abi Syaibah, Abu Amer Ad-Dani, Al-Hakim, dan Abdul Ghani Al-Maqdisi. Abdul Ghani menilai bahwa hadits ini hasan sanadnya. Sedangkan Imam Hakim menilainya sebagai hadits shahih. Penilaian Al-Hakim itu juga disetujui oleh Imam Adz-Dzahabi.
Kata Rumiyyah dalam hadits di atas maksudnya adalah Roma, ibu kota Italia sekarang ini, sedangkan Konstantinopel adalah ibukota Byzantium (Romawi Timur). Sebagaimana kita ketahui, bahwa kemenangan pertama ada di tangan Muhammad Al-Fatih Al-Utsmani. Hal itu terjadi lebih dari delapan ratus tahun setelah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyabdakan hadits di atas. Semoga kemenangan kedua segera berada di tangan Muhammad bin ‘Abdullah Al Mahdi.

Kaum Muslimin harus bersatu dan berbaiat kepada Al Mahdi, baik sukarela maupun terpaksa. Apakah Al Mahdi berasal dari golongannya ataukah bukan. Apakah ia berwarga negara Arab ataukah bukan? Sebab sejatinya Islam bukanlah Arab. Islam adalah agama untuk seluruh umat manusia. Kaum Muslimin tidak mengikuti bangsa Arab. Kaum Muslimin mengikuti Allah dan Rasul-Nya.

Selain alasan dari hadits-hadits shohih di atas, sebetulnya kaum muslimin juga punya alasan kuat untuk memerangi Kerajaan Saudi Arabia (KSA). Mereka telah merusak perbendaharaan kaum muslimin (situs-situs Islam bersejarah) yang telah bertahun-tahun dijaga Salafus Sholih, kedzaliman dan pembunuhan kaum muslimin tanpa alasan (seperti menghukum/membunuh TKW yang membela diri/terpaksa/tidak sengaja membunuh ketika hendak diperkosa – hukum di KSA tidak mengenal perkosaan kecuali zina, jadi korban perkosaan justru dituduh pezina – sangat tidak adil dan tidak islami, penyiksaan TKI Muslim, penembakan demonstran muslim, dsb), dugaan keterlibatan KSA dalam memperkeruh krisis di Iraq, dugaan perilaku bejat para petinggi di sana dengan gaya hidup hedonisnya tanpa empati & mau peduli pada saudaranya di Palestina, serta alasan terkuat dugaan keterlibatan mereka dalam makar jahat Zionisme Internasional dari awal berdirinya Kerajaan sampai sekarang.

Boleh jadi, rakyat Saudi sendiri sekarang amat tertekan. Hampir mirip kondisinya sama rakyat di negeri manapun dibawah pemerintahan otoriter. Namun, semua itu tertutup rapat dan rahasia. Nah, bom sosial ini cepat atau lambat akan meledak. Apalagi jika menilik tanda-tanda yang ada sekarang. Tanda-tanda itu sangat jelas dengan gejala sosial perselisihan hebat dan gejala alam dengan banyaknya gempa. Maka tinggal menunggu waktu saja, mungkin sekitar beberapa tahun ke depan Al Mahdi akan diutus.

“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa.  Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad).

Jika kita melihat realitas dengan jeli serta mau mencari informasi (dengan pikiran terbuka tentunya) maka terlihatlah bukti-bukti konspirasi itu dengan sangat nyata. Mereka membuat makar, sedangkan Allah juga sedang mempersiapkan makar-Nya. Maka, apakah konspirasi Yahudi dan orang-orang kafir itu dapat mengalahkan makar Allah? Jawabannya Tidak! Sekali-kali tidak! Mereka akan ditaklukkan, dalam waktu yang dekat !!! Oleh sebab itu, bersiap-siaplah wahai kaum muslimin, masa-masa kemenangan kita akan segera datang !!!

Bagaimana Solusinya?
“Ketahuilah bahwasanya bakal terjadi fitnah-fitnah (malapetaka)!” Kami bertanya: “Bagaimana jalan keluarnya wahai Rasululloh?” Beliau bersabda: “Berpegang teguh dengan Kitabullah, sebab di dalamnya disebutkan sejarah orang-orang sebelum kalian, dan khabar tentang yang akan datang setelah kalian, dan di dalamnya juga terdapat hukum terhadap perselisihan di antara kalian. Ia adalah pemisah antara hak dan bathil, dan sekali-kali bukanlah senda gurau. Barangsiapa mening-galkannya karena keangkuhan, niscaya Alloh akan membinasakannya. Dan barangsiapa mencari petunjuk dari selainnya, niscaya Alloh akan menye-satkannya. Ia adalah tali Alloh yang kokoh. Dan ia adalah bacaan yang penuh hikmah. Dan ia adalah jalan Alloh yang lurus.” (HR: Ahmad dan At-Tirmidzi).

Dari hadits di atas dapat diambil beberapa pembelajaran: Berpegang teguh dengan Al Qur’an, belajar dari sejarah masa lalu (khususnya fitnah & perselisihan yang menimpa ahli kitab), Al Qur’an adalah Al Furqan (pembeda), jangan sombong dengan meninggalkan Al Qur’an, & Allah akan memberikan petunjuk kepada kita melalui Al Qur’an. Sekali lagi, Allah akan memberikan petunjuk di zaman fitnah ini melalui Al Qur’an. Maka jadilah Ahlul Qur’an !!! Tidak hanya sekedar membaca tapi benar-benar memahami dan merenungi isi kandungannya sampai ke hati.

Kemudian, kesimpulan umum dari tulisan di atas adalah: “Berpegang teguhlah kepada Al Qur’an !!! Berserah dirilah hanya kepada Allah dan mintalah petunjuk hanya kepada-Nya saja melalui Al Qur’an! Hanya Dia yang mampu memberikan petunjuk di zaman fitnah ini. Hindari semua firqah, apalagi yang diseru oleh orang-orang Arab dari Nejd (Hijaz) yang da’i-da’inya bergaul erat dengan penguasa, tidak berakal (memandang rendah akal), terlihat seperti punya pegangan padahal sama sekali tidak demikian serta bersifat tamak sehingga tidak tampak kebijaksanaannya !!! Bersabarlah untuk menunggu Al Mahdi beserta pasukan panji-panji hitamnya dari arah timur .
“Aku adalah manusia biasa yang mungkin benar dan mungkin pula salah. Oleh karena itu, hendaklah kamu memperhatikan dan meneliti pendapatku itu. Jika sesuai dengan Al Quran dan As Sunnah maka ambillah, dan jika bertentangan dengan keduanya maka tinggalkanlah.”
Wallahu a’lam

n.b.: Hendaknya kaum muslimin bersikap bijaksana, tidak asal tuduh-menuduh tanpa bukti yang nyata. Boleh jadi yang dituduh lebih baik daripada yang menuduh. Bahkan, siapa tahu suatu kaum sudah bertaubat sehingga tidak layak diberikan tuduhan keji. Kemudian, mengapa dalam tulisan ini banyak menyebut golongan Wahabi / Salafy / Salafiyyun? Karena untuk membahas hadits-hadits di atas, firasat saya mengatakan bahwa orang-orang Salafi Wahabi akan cepat tersinggung dan marah. Soalnya KSA adalah negerinya Wahabi/Salafy.

Mari kita menjadikan ciri-ciri di atas sebagai introspeksi diri kita masing-masing. Maksud dari tulisan di atas adalah mengabarkan hadits-hadits terkait akhir zaman, khususnya fitnah dari Arab. Jika saya salah memahami hadits-hadits di atas, silakan beri komentar penjelasan dan maksud hadits-hadits tersebut. Namun jika Anda menafsirkan bahwa hadits-hadits di atas sengaja ditujukan dan sangat mirip dengan ciri-ciri pada kelompok Anda, kemudian Anda menuduh saya berdusta atau memfitnah maka mengapa Anda sendiri tidak segera meninggalkan firqah Anda? Apakah anda tidak berfikir? Anda sendiri yang menafsirkan bahwa hadits-hadits itu mengarah ke firqah anda. Sementara saya sendiri tidak berani mengarahkannya secara frontal karena siapa tahu mereka sudah bertaubat.

Sesungguhnya saya hanyalah pemberi peringatan (bahaya fitnah Arab) dan pembawa kabar gembira (akan datangnya Al Mahdi). Maka katakan kebenaran meskipun pahit, janganlah takut akan manusia, takutlah pada Allah.


Sebahagian para pengikut wahabi merasa marah jika kita sebut bahawa Nejd tempat kelahiran Imam mereka adalah tempat keluarnya tanduk Syaitan dan tempat keluarnya khawarij. Mereka beralasan bahwa Nedj yang di maksud Rasululah s.a.w adalah Iraq, karena negeri Iraq sumber dari kekacauan dan fitnah
.
Mari kita lihat sejauh mana kebenaran yang telah disampaikan oleh pengikut wahabi yang terlalu fanatik dengan Imamnya Muhammad bin Abdul Wahab sehingga beliau hampir seperti nabi yang tidak salah dan khilaf. Padahal sangat nyata dan telah jelas dalam sejarah  beliau tergolong salah dan sesat
.
Informasi Bahaya fitnah daerah Najd berasal dari hadits Rasulullah s.a.w yang menceritakan keberkatan tanah  Yaman, dan Syam sebagaimana didalam hadisnya
:
Artinya : Dari Ibnu Umar r.a berkata : Rasulullah s.a.w menyebutkan : ” Ya Allah berilah keberkatan kepada negeri Syam kami, berilah keberkatan kepada negeri Yaman kami, Berkata mereka : ” Pada Najd kami Ya Rasulullah “, berkata Rasulullah : Ya Allah berilah keberkatan kepada negeri Syam kami, berilah keberkatan kepada negeri Yaman kami, Berkata mereka : ” Pada Najd kami Ya Rasulullah “, Berkata Rasulullah : Disana terdapat kegoncangan ( aqidah ) dan fitnah, dan disanalah terbitnya tanduk Syaitan. ( H.R . Bukhari , kitab al-Fitan, bab Qulun Nabi s.a.w. al-Fitnah Min Qibla al-Masyriq, no : 7094 )
.  
Dari hadis ini kita mengetahui bahwa Rasul telah mendo’akan negeri Syam dan Yaman, sebab itulah para sahabat berlomba-lomba untuk pindah ke negeri Yaman dan Syam
.
Kenapa Najd yang terdapat di hadis ini bukan negeri Iraq? Adapun sebagai Jawabannya sebagai berikut :
1 – Negeri yang dido’akan Rasulullah adalah negeri-negeri yang telah masuk islam sebahagian penduduknya, sebahagian ahli Syam telah mendatangi Nabi s.a.w. dan mengucap kalimat dua Syahadah, penduduk Yaman mendatangi Rasul dan memeluk islam ketika itu, sementara penduduk daerah Iraq tidak ada yang datang ke hadapan Rasul, bahkan mereka masuk islam pada masa pemerintahan Abu Bakar dan Umar bin Khatab ketika penaklukkan negara Farsi, sementra penduduk Najd ( tempat kelahiran pemimpin wahabi ) telah berbondong-bondong pergi ke Madinah untuk memeluk islam, bagaimana boleh didalam hadis menyebutkan kalimat ” di Nejd kami “.  Sementara Iraq belum jatuh ke tangan umat islam, dan masih di pegang oleh negara Farsi, ungkapan kami di sini memiliki dua makna
:
Yang pertama : Para sahabat yang bersama Rasul, dan mereka bermaksud bahwa ungkapan kami adalah makna kepemilikan Iraq, dan ini mustahil sebab Iraq belum jatuh ketangan umat Islam
.
Yang kedua : Utusan yang datang dari Najd, jikalau Najd itu Iraq, maka sesuatu yang mustahil sebab tidak ada riwayat yang mengatakan adanya utusan kaum yang datang dari Iraq, maka mestilah Nejd tersebut bahagian negara yang dikenal yaitu Riyahd dan sekelilingnya
.
Sementara kalimat ” kami ” pada negeri Syam, karena telah datang sebahagian utusan negeri Syam ke Madinah untuk memeluk islam dan di Syam terdapat Baitul Maqdis, dan tempat para nabi-nabi terdahulu
.
2 – Rasul mengatakan bahwa Najd adalah tempat keluarnya tanduk syaiton, terlepas dari hakikat ataupun majaz, tapi yang dimaksud adalah orang yag membawa kesesatan dan fitnah bagi umat islam dan mereka tergolong dari orang – orang kafir. Karena Syaitan pemimpin orang-orang kafir dan menyesatkan orang, ini sangat jauh sekali keadaannya dengan fitnah yang berlaku di Iraq.  Pembunuhan Imam Ali r.a di tangan orang – orang Khawarij suatu fitnah yang lebih kecil di bandingkan dengan fitnahnya Musailamah al-Kadzab yang berasal dari Yamamah Nejd ( Riyadh sekarang ), yang telah mengaku nabi dan membunuh puluhan para sahabat sehingga Umar bin Khatab menjadi sangat takut sekali akan habisnya penghafal al-Qur`an disebabkan serangan Musailamah
.
Musailamah dan pengikutnya tergolong orang-orang yang kafir dan menyesatkan orang lain, sementara orang-orang Khawarij masih dalam keadaaan islam sebagaimana didalam riwayat Ibnu Abbas dari Imam Ali di dalam Sohih Bukhari. Tetapi mereka pelampau yang keluar dari batasan, demikiannya juga pandangan ulama ahlus Sunnah bahwa khawarij telah keluar dari jama’ah  tetapi tidak keluar dari Islam. Dengan demikian tahulah kita bahwa fitnah yang terdapat di Yamamah ( Najd ) lebih besar dari fitnah yang berada di Iraq, di Najd juga tedapat khawarij dan golongan Qaramithoh yang kafir
.
3 – Kita mengetahui bahwa Iraq adalah negeri yang berkat juga. Bukti keberkatan Iraq adalah pindahnya ulama-ulama besar dari golongan sahabat ke Iraq seperti Imam Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Mas`ud, Anas bin Malik, `Ammar bin Yasir, Hudzaifah bin Yaman, Sa`ad bin Abi Waqash, Imran bin Hushain, jikalau negeri Iraq tidak berkat bagaimana boleh para sahabat pindah ke Iraq berbondong-bondong. Di negeri Iraq pula terbitnya banyak ulama hadis dan mazhab ahlussunnah seperti mazhab Imam Hanafi, Imam Ahmad bin Hanbal, Imam Sufyan ats-Tsauri dan Sufyan bin Uyaynah, timbulnya di baghdad ulama dan fakar-fakar qira`ah dan Nahu, berbeda dengan Najd Yamamah yang tidak terdapat sedikitpun para sahabat yang bermukim di situ bahkan para sahabat datang ke Najd Yamamah untuk memerangi orang kafir dan murtad pengikut Musailamah. Bagaimana bisa kita katakan bahwa Iraq tempat yang terkutuk dan tidak berkat, sementara Iraq telah mengeluarkan jutaan ulama. Kenapa wahabi mengikuti mazhab Hanbali sementara Imam Ahmad berasal dari Iraq
.
4 – Iraq telah masyhur ketika zaman jahiliyah, jikalau Rasul bermaksud Iraq niscaya beliau akan sebutkan secara jelas dengan namanya khusustetapi Rasul tidak menyebutkan Iraq bahkan menyebutkan Najd yang berarti bukan Iraq. Jadi jika disebut dengan Najd maka di maksud adalah  Najd secara uruf yaitu daerah Yamamah , Dar’ah dan sekitarnya, karena kawasan ini juga dataran tinggi
.
5 – Hadis Rasulullah s.a.w. yang berbunyi :
Artinya : Dari Ibnu Umar r.a. beliau mendengar Rasul bersabda dalam keadaan mengarah ke bahagian arah timur Madinah : ” Ingatlah bahwasanya fitnah datang dari sana dari tempat terbitnya tanduk syaitan. ( H.R .Bukhari no : 7093 ).
Bahagian timur Madinah adalah Nejd ( bahagian Yamamah, Dir`ah, dll ) bukan Iraq. Ini jelas kalau kita melihat peta, adapun para ulama yang menafsirkan timur tersebut ke arah Iraq telah bersalah dengan kenyataan dan ilmu zaman sekarang, karena timurnya Madinah bukan Iraq
.
6 – Hadis Rasulullah s.a.w yang menyuruh penduduk Nejd agar berniat ihram dari Qarnu Manazil .
Artinya   ari Abdullah bin Umar r.a. beliau berkata : Rasulullah s.a.w. menyuruh penduduk Madinah berniat ihram dari Dzul- Hulaifah, penduduk Syam dari Juhfah, dan penduduk Nejd dari Qarn, Manazil. ( H.R. Malik , Kitab Hajj, bab Mawaqitu al-Ihlal no : 732 ).
Sementara lafaz didalam Sohih Bukhari ialah
:
Artinya   ari Ibnu Umar beliau berkata : Rasulullah telah menentukan miqat bagi ahli Najd di Qaran, Juhfah untuk penduduk Syam, Dzul Hulaifah untuk penduduk Madinah, , berkata Ibnu Umar : telah sampai kepadaku bahwa Nabi s.a.w. berkata : ” Bagi penduduk Yaman dari Yalamlam”. kemudian disebutkan Iraq, berkata beliau : Ketika itu belum ada Iraq. ( H.R. Bukhari, no 7344 ).
Dari kedua hadis diatas jelaslah bahwa yang di maksud Najd adalah daerah dataran tinggi yang terdiri dari Yamamah ( Riyadh sekarang ), Dir`ah dan lain-lainnya. Bukan Iraq, karena ketika itu orang Iraq belum memeluk islam, sementara Qarnu Manazil berhampiran dengan Yamamah (Riyadh sekarang ).
7 – Adapun riwayat yang menggantikan Masyriq ( arah timur ) kepada Iraq, riwayat ini telah diubah dan tidak shahih. Karena kebanyakkan riwayat mengatakan Masyriq. Adapun penafsiran Salim bin Abudullah bin Umar kepda Iraq adalah salah satu ijtihad beliau yang belum bisa dijadikan pegangan, sebab bukan dari penafsiran Rasulullah s.a.w. Sebagaimana beliau pernah berijtihad untuk melarang para wanita pergi shalat ke masjid sehingga ayah beliau Abdullah bin Umar marah tidak bercakapan dengan beliau sampai Abdullah bin Umar meninggal dunia
.
Hadits-hadits yang memberitakan akan datangnya Faham Wahabi.
Sungguh Nabi s a w telah memberitakan tentang golongan Khawarij ini dalam beberapa hadits beliau, maka hadits-hadits seperti itu adalah merupakan tanda kenabian beliau s a w, karena termasuk memberitakan sesuatu yang masih ghaib (belum terjadi). Seluruh hadits-hadits ini adalah shahih, sebagaimana terdapat dalam kitab shahih BUKHARI & MUSLIM dan sebagian yang lain terdapat dalam selain kedua kitab tsb. Hadits-hadits itu antara lain:
1. Fitnah itu datangnya dari sini, fitnah itu datangnya dari arah sini, sambil menunjuk ke arah timur (Najed-pen ).
2. Akan muncul segolongan manusia dari arah timur, mereka membaca Al Qur’an tetapi tidak bisa membersihkannya, mereka keluar dari agamanya seperti anak panah yang keluar dari busurnya dan mereka tidak akan kembali ke agama hingga anak panah itu bisa kembali ketempatnya (busurnya), tanda-tanda mereka bercukur kepala (plontos – pen).
3. Akan ada dalam ummatku perselisihan dan perpecahan kaum yang indah perkataannya namun jelek perbuatannya. Mereka membaca Al Qur’an, tetapi keimanan mereka tidak sampai mengobatinya, mereka keluar dari agama seperti keluarnya anak panah dari busurnya, yang tidak akan kembali seperti tidak kembalinya anak panah ketempatnya. Mereka adalah sejelek-jelek makhluk, maka berbahagialah orang yang membunuh mereka atau dibunuh mereka. Mereka menyeru kepada kitab Allah, tetapi sedikitpun ajaran Allah tidak terdapat pada diri mereka. Orang yang membunuh mereka adalah lebih utama menurut Allah. Tanda-tanda mereka adalah bercukur kepala (plontos – pen).
4. Di Akhir zaman nanti akan keluar segolongan kaum yang pandai bicara tetapi bodoh tingkah lakunya, mereka berbicara dengan sabda Rasulullah dan membaca Al Qur’an namun tidak sampai melewati kerongkongan mereka, meraka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya, maka apabila kamu bertemu dengan mereka bunuhlah, karena membunuh mereka adalah mendapat pahala disisi Allah pada hari kiamat.
5. Akan keluar dari arah timur segolongan manusia yang membaca Al Qur’an namun tidak sampai mengobati mereka, mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya, mereka tidak akan bisa kembali seperti anak panah yang tak akan kembali ketempatnya, tanda-tanda mereka ialah bercukur kepala (plontos – pen).
6. Kepala kafir itu seperti (orang yang datang dari) arah timur, sedang kemegahan dan kesombongan (nya) adalah (seperti kemegahan dan kesombongan orang-orang yang) ahli dalam (menunggang) kuda dan onta.
7. Dari arah sini inilah datangnya fitnah, sambil mengisyaratkan ke arah timur (Najed – pen).
8. Hati menjadi kasar, air bah akan muncul disebelah timur dan keimanan di lingkungan penduduk Hijaz (pada saat itu penduduk Hijaz terutama kaum muslimin Makkah dan Madinah adalah orang-orang yang paling gigih melawan Wahabi dari sebelah timur (Najed – pen).
9. (Nabi s a w berdo’a) Ya Allah, berikan kami berkah dalam negeri Syam dan Yaman, para sahabat berkata: Dan dari Najed, wahai Rasulullah, beliau berdo’a: Ya Allah, berikan kami berkah dalam negeri Syam dan Yaman, dan pada yang ketiga kalinya beliau s a w bersabda: Di sana (Najed) akan ada keguncangan fitnah serta disana pula akan muncul tanduk syaitan.
10. Akan keluar dari arah timur segolongan manusia yang membaca Al Qur’an namun tidak sampai membersihkan mereka. Ketika putus dalam satu kurun, maka muncul lagi dalam kurun yang lain, hingga adalah mereka yang terakhir bersama-sama dengan dajjal.

Dalam hadits-hadits tsb dijelaskan, bahwa tanda-tanda mereka adalah bercukur kepala (plontos – pen). Dan ini adalah merupakan nash atau perkataan yang jelas ditujukan kepada kaum khawarijin yang datang dari arah timur, yakni para penganut Ibnu Abdil Wahab, karena dia telah memerintahkan setiap pengikutnya bercukur rambut kepalanya hingga mereka yang mengikut kepadanya tidaklah dibolehkan berpaling dari majelisnya sebelum melakukan perintah tsb (bercukur – plontos). Hal seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya dari aliran-aliran SESAT lainnya. Oleh sebab itu, hadits-hadits tsb jelas ditujukan kepada mereka, sebagaimana apa yang telah dikatakan oleh Sayyid Abdurrahman Al-Ahdal, seorang mufti di Zubaid. Beliau r a berkata: “Tidak usah seseorang menulis suatu buku untuk menolak Ibnu Abdil Wahhab, akan tetapi sudah cukup ditolak oleh hadits-hadits Rasulullah s a w itu sendiri yang telah menegaskan bahwa tanda-tanda mereka adalah bercukur (gundul), karena ahli bid’ah sebelumnya tidaklah pernah berbuat demikian selain mereka.”.

Muhammad bin Abdul Wahhab (pendiri Wahabisme – pen) sungguh pernah juga memerintah kaum wanitanya untuk bercukur (gundul – pen). Pada suatu saat ada seorang wanita masuk agamanya dan memperbarui Islamnya sesuai dengan doktrin yang dia masukkan, lalu dia memerintahkan wanita itu bercukur kepala (gundul pacul – pen). Kemudian wanita itu menjawab: “Anda memerintahkan kaum lelaki bercukur kepala, seandainya anda memerintahkan mereka bercukur jenggot mereka maka boleh anda memerintahkan kaum wanita mencukur rambut kepalanya, karena rambut kaum wanita adalah kedudukannya sama dengan jenggot kaum lelaki”. Maka dia kebingungan dan tidak bisa berkata apa-apa terhadap wanita itu. Lalu kenapa dia melakukan hal itu, tiada lain adalah untuk membenarkan sabda Nabi s a w atas dirinya dan para pengikutnya, yang dijelaskan bahwa tanda-tanda mereka adalah bercukur (gundul/plontos). Jadi apa yang dia lalukan itu semata-mata membuktikan kalau Nabi s a w itu benar dalam segala apa yang disabdakan.

Adapun mengenai sabda Nabi s a w yang mengisyaratkan bahwa akan ada dari arah timur (Najed – pen) keguncangan dan dua tanduk syaithon, maka sebagian ulama mengatakan bahwa yang dimaksud dengan dua tanduk syaithon itu tiada lain adalah Musailamah Al-Kadzdzab dan Muhammad Ibn Abdil Wahhab.Sebagian ahli sejarah menyebutkan peperangan BANI HANIFAH, mengatakan: Di akhir zaman nanti akan keluar di negeri Musailamah seorang lelaki yang menyerukan agama selain agama Islam.

Ada beberapa hadits yang didalamnya menyebutkan akan timbulnya fitnah, diantaranya adalah:
1. Darinya (negeri Musailamah dan Muhammad bin Abdul Wahhab) fitnah yang besar yang ada dalam ummatku, tidak satupun dari rumah orang Arab yang tertinggal kecuali dimasukinya, peperangan bagaikan dalam api hingga sampai keseluruh Arab, sedang memeranginya dengan lisan adalah lebih sangat (bermanfaat – pen) daripada menjatuhkan pedang.
2. Akan ada fitnah yang menulikan, membisukan dan membutakan, yakni membutakan penglihatan manusia didalamnya sehingga mereka tidak melihat jalan keluar, dan menulikan dari pendengaran perkara hak, barang siapa meminta dimuliakan kepadanya maka akan dimuliakan.
3. Akan lahir syaithon dari Najed, Jazirah Arab akan goncang lantaran fitnahnya. Al-Allamah Sayyid Alwi bin Ahmad bin Hasan bin Al-Quthub As-Sayyid Abdullah Al-Haddad Ba’Alawi didalam kitabnya: ”Jalaa’uzh zhalaam fir rarrdil Ladzii adhallal ‘awaam” sebuah kitab yang agung didalam menolak faham wahabi, beliau r a menyebutkan didalam kitabnya sejumlah hadits, diantaranya ialah hadits yang diriwayatkan oleh Abbas bin Abdul Muthalib r a sbb: “Akan keluar di abad kedua belas nanti dilembah BANI HANIFAH seorang lelaki, tingkahnya seperti pemberontak, senantiasa menjilat (kepada penguasa Sa’ud – pen) dan menjatuhkan dalam kesusahan, pada zaman dia hidup banyak kacau balau, menghalalkan harta manusia, diambil untuk berdagang dan menghalalkan darah manusia, dibunuhnya manusia untuk kesombongan, dan ini adalah fitnah, didalamnya orang-orang yang hina dan rendah menjadi mulia (yaitu para petualang & penyamun digurun pasir – pen), hawa nafsu mereka saling berlomba tak ubahnya seperti berlombanya anjing dengan pemiliknya”. Kemudian didalam kitab tersebut Sayyid Alwi menyebutkan bahwa orang yang tertipu ini tiada lain ialah Muhammad bin Abdul Wahhab dari Tamim. Oleh sebab itu hadits tersebut mengandung suatu pengertian bahwa Ibnu Abdul Wahhab adalah orang yang datang dari ujung Tamim, dialah yang diterangkan hadits Nabi s a w yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Abu Sa’id Al-Khudri r a bahwa Nabi s a w bersabda: “Sesungguhnya diujung negeri ini ada kelompok kaum yang membaca Al Qur’an, namun tidak sampai melewati kerongkongan mereka, mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya, mereka membunuh pemeluk Islam dan mengundang berhala-berhala (Amerika, Inggeris dan kaum Zionis baik untuk penggalian berhala purbakala atau untuk kepentingan yang lain – pen), seandainya aku menjumpai mereka tentulah aku akan membunuh mereka seperti dibunuhnya kaum ‘Ad.Dan ternyata kaum Khawarij ini telah membunuh kaum muslimin dan mengundang ahli berhala (Amerika, Zionis dan sekutunya – pen) ”.  Ketika Imam Ali bin Abi Thalib kw ditebas oleh kaum khawarij, ada seorang lelaki berkata: “Segala Puji bagi Allah yang telah melahirkan mereka dan menghindarkan kita dari mereka”. Kemudian Imam Ali berkata: “Jangan begitu, demi Tuhan yang diriku berada didalam Kekuasaan-Nya, sungguh diantara mereka ada seorang yang dalam tulang rusuknya para lelaki yang tidak dikandung oleh perempuan, dan yang terakhir diantara mereka adalah bersama dajjal”.

Ada hadits yang diriwayatkan oleh Abubakar didalamnya disebutkan BANI HANIFAH, kaum Musailamah Al-Kadzdzab, Beliau s a w berkata: “Sesungguhnya lembah pegunungan mereka senantiasa menjadi lembah fitnah hingga akhir masa dan senantiasa terdapat fitnah dari para pembohong mereka sampai hari kiamat”. Dalam riwayat lain disebutkan: “Celaka-lah Yamamah, celaka karena tidak ada pemisah baginya”.

Di dalam kitab Misykatul Mashabih terdapat suatu hadits berbunyi sbb: “Di akhir zaman nanti akan ada suatu kaum yang akan membicarakan kamu tentang apa-apa yang belum pernah kamu mendengarnya, begitu juga (belum pernah) bapak-bapakmu (mendengarnya), maka berhati-hatilah jangan sampai menyesatkan dan memfitnahmu”. Allah SWT telah menurunkan ayat Al Qur’an berkaitan dengan BANI TAMIM sbb: “Sesungguhnya orang-orang yang memanggil kamu dari luar kamar (mu) kebanyakan mereka tidak mengerti”. (QS. 49 Al-Hujurat: 4).

Juga Allah SWT menurunkan ayat yang khitabnya ditujukan kepada mereka sbb: “Jangan kamu semua mengangkat suaramu diatas suara Nabi”. (QS. 49 Al-Hujurat 2). Sayyid Alwi Al-Haddad mengatakan: “Sebenarnya ayat yang diturunkan dalam kasus BANI HANIFAH dan mencela BANI TAMIM dan WA”IL itu banyak sekali, akan tetapi cukuplah sebagai bukti buat anda bahwa kebanyakan orang-orang Khawarij itu dari mereka, demikian pula Muhammad bin Abdul Wahhab dan tokoh pemecah belah ummat, Abdul Aziz bin Muhammad bin Su’ud (pendiri kerajaan Saudi Arabia – pen) adalah dari mereka”.

Diriwayatkan bahwa Nabi s a w bersabda: “Pada permulaan kerasulanku aku senantiasa menampakkan diriku dihadapan kabilah-kabilah pada setiap musim dan tidak seorangpun yang menjawab dengan jawaban yang lebih buruk dan lebih jelek daripada penolakan BANI HANIFAH”. Sayyid Alwi Al-Haddad mengatakan: “Ketika aku sampai di Tha’if untuk ziarah ke Abdullah Ibnu Abbas r a, aku bertemu dengan Al-Allamah Syeikh Thahir Asy-Syafi’i, dia memberi tahukan kepadaku bahwa dia telah menulis kitab guna menolak faham wahabi ini dengan judul: “AL-INTISHARU LIL AULIYA’IL ABRAR”. Dia berkata kepadaku: “Mudah-mudahan lantaran kitab ini Allah memberi mafa’at terhadap orang-orang yang hatinya belum kemasukan bid’ah yang datang dari Najed (faham Wahabi), adapun orang yang hatinya sudah kemasukan maka tak dapat diharap lagi kebahagiannya, karena ada sebuah hadits riwayat Bukhari: ‘Mereka keluar dari agama dan tak akan kembali’. Sedang yang dinukil sebagian ulama yang isinya mengatakan bahwa dia (Muhammad bin Abdul Wahhab) adalah semata-mata meluruskan perbuatan orang-orang Najed, berupa anjuran terhadap orang-orang Baduy untuk menunaikan sholat jama’ah, meninggalkan perkara-perkara keji dan merampok ditengah jalan, serta menyeru kemurnian tauhid, itu semua adalah tidak benar”.

Memang nampaknya dari luar dia telah meluruskan perbuatan manusia, namun kalau ditengok kekejian-kekejiannya dan kemungkaran-kemungkaran yang dilakukannya berupa:
1. Mengkafirkan ummat muslimin sebelumnya selama 600 tahun lebih (yakni 600 tahun sebelum masa Ibnu Taimiyah dan sampai masa Wahabi, jadi sepanjang 12 abad lebih.
2. Membakar kitab-kitab yang relatif amat banyak (termasuk Ihya’ karya Al-Ghazali)3. Membunuh para ulama, orang-orang tertentu & masyarakat umum.
4. Menghalalkan darah dan harta mereka (karena dianggap kafir – pen).
5. Melahirkan jisim bagi Dzat Allah SWT.
6. Mengurangi keagungan Nabi Muhammad saw, para Nabi & Rasul a s serta para Wali ra.
7. Membongkar makam mereka dan menjadikan sebagai tempat membuang kotoran (toilet).
8. Melarang orang membaca kitab “DALAA’ILUL KHAIRAT”, kitab Ratib dan dzikir-dzikir, kitab-kitab maulid Dziba’.
9. Melarang membaca Shalawat Nabi s a w diatas menara-menara setelah melakukan adzan, bahkan telah membunuh siapa yang telah melakukannya.
10. Menyuap orang-orang bodoh dengan doktrin pengakuan dirinya sebagai nabi dan memberi pengertian kepada mereka tentang kenabian dirinya dengan tutur kata yang manis.
11. Melarang orang-orang berdo’a setelah selesai menunaikan sholat.
12. Membagi zakat menurut kemauan hawa nafsunya sendiri.
13. Dia mempunyai i’tikad bahwa Islam itu sempit.
14. Semua makhluk adalah syirik.
15. Dalam setiap khutbah dia berkata bahwa bertawasul dengan para Nabi, Malaikat dan para Wali adalah kufur.
16. Dia mengkafirkan orang yang mengucapkan lafadz: “maulana atau sayyidina”  terhadap seseorang tanpa memperhatikan firman Allah yang berbunyi: “Wasayyidan”  dan sabda Nabi s a w kepada kaum Anshar: “Quumuu li sayyidikum”, kata sayyid didalam hadits ini adalah shahabat Sa’ad bin Mu’adz.
17. Dia juga melarang orang ziarah ke makam Nabi s a w dan menganggap Nabi s a w itu seperti orang mati lainnya.
18. Mengingkari ilmu Nahwu, lughat dan fiqih, bahkan melarang orang untuk mempelajarinya karena ilmu-ilmu tsb dianggap bid’ah.
Dari ucapan dan perbuatan-perbuatannya itu jelas bagi kita untuk menyakini bahwa dia telah keluar dari kaidah-kaidah Islamiyah, karena dia telah menghalalkan harta kaum muslimin yang sudah menjadi ijma’ para ulama salafushsholeh tentang keharamannya atas dasar apa yang telah diketahui dari agama, mengurangi keagungan para Nabi dan Rasul, para wali dan orang-orang sholeh, dimana menurut ijma’ ulama’ keempat mazhab Ahlissunnah wal jama’ah / mazhab Salafushsholeh (yang asli – pen) bahwa mengurangi keagungan seperti itu dengan sengaja adalah kufur, demikian kata sayyid Alwi Al-Haddad.

Dia berusia 95 tahun ketika mati dengan mempunyai beberapa orang anak yaitu Abdullah, Hasan, Husain dan Ali mereka disebut dengan AULADUSY SYEIKH atau PUTRA-PUTRA MAHA GURU AGUNG (menurut terminologi yang mereka punyai ini adalah bentuk pengkultusan-individu, mengurangi kemuliaan para Nabi dan Rasul tapi memuliakan dirinya sendiri – dimana kejujurannya? – pen). Mereka ini mempunyai anak cucu yang banyak dan kesemuanya itu dinamakan AULADUSY SYEIKH sampai sekarang.

Catatan: Kalau melihat 18 point doktrin Wahabi diatas maka jelaslah bahwa Muhammad bin Abdul Wahhab adalah seorang preman dan petualang akidah serta sama sekali tidak dapat digolongkan bermazhab Ahlissunnah Wal Jama’ah atau mazhab Salafush-Sholeh.
Ada lagi doktrin yang tidak disebutkan oleh penulis diatas yaitu:
1. Melarang penggunaan alat pengeras untuk adzan atau dakwa atau apapun.
2. Melarang penggunaan telpon.
3. Melarang mendengarkan radio dan TV.
4. Melarang melagukan adzan.
5. Melarang melagukan / membaca qasidah.
6. Melarang melagukan Al Qur’an seperti para qori’ dan qari’ah yakni yang seperti dilagukan oleh para fuqoha.
7. Melarang pembacaan Burdah karya imam Busiri rahimahullah.
8. Melarang mengaji “sifat 20″ sebagai yang tertulis dalam kitab Kifatayul Awam, Matan Jauharatut Tauhid, Sanusi dan kitab-kitab Tauhid Asy’ari / kitab-kitab Ahlussunnah Wal Jama’ah, karena tauhid kaum Wahabi berkisar Tauhid “Rububiyah & uluhiyah” saja.
9. Imam Masjidil Haram hanya seorang yang ditunjuk oleh institusi kaum Wahabi saja, sedang sebelum Wahabi datang imam masjidil Haram ada 4 yaitu terdiri dari ke 4 madzhab Ahlussunnah yaitu Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali. Inilah, apakah benar kaum Wahabi sebagai madzhab Ahlissunnah yang melarang madzhab Ahlussunnah?. Tepatnya, Wahabi adalah: “MADZHAB YANG MENGHARAMKAN MADZHAB”.
10. Melarang perayaan Maulid Nabi pada setiap bulan Rabiul Awal.
11. Melarang perayaan Isra’ Mi’raj yang biasa dilaksanakan setiap malam 27 Rajab, jadi peraktis tidak ada hari-hari besar Islam, jadi agama apa ini kok kering banget? 
12. Semua tarekat sufi dilarang tanpa kecuali.
13. Membaca dzikir “La Ilaaha Illallah”  bersama-sama setelah shalat dilarang.
14. Imam dilarang membaca Bismillah pada permulaan Fatihah dan melarang pembacaan Qunut pada shalat subuh.

Beberapa diantara larangan-larangan itu tetap saja dilanggar oleh para pengikutnya, hal ini menunjukkan bahwa mereka adalah kaum munafiq. 

Doktrin-doktrin Wahabi ini tidak lain berasal dari gurunya Muhammad bin Abdul Wahhab yakni seorang orientalis Inggris bernama Hempher yang bekerja sebagai mata-mata Inggris di Timur Tengah guna mengadu domba kaum muslimin. Imprealisme / Kolonialisme Inggris memang telah berhasil mendirikan sekte-sekte bahkan agama baru ditengah ummat Islam seperti Ahmadiyah dan Baha’i. Jadi Wahabiisme ini sebenarnya bagian dari program kerja kaum kolonial.

Mungkin pembaca menjadi tercenggang kalau melihat nama-nama putra-putra Muhammad bin Abdul Wahhab yaitu Abdullah, Hasan, Husain dan Ali dimana adalah nama-nama yang tekait dekat dengan nama tokoh-tokoh ahlilbait, hal ini tidak lain putra-putranya itu lahir sewaktu dia belum menjadi rusak karena fahamnya itu dan boleh jadi nama-nama itu diberikan oleh ayah dari Muhammad bin Abdul Wahhab yang adalah seorang sunni yang baik dan sangat menentang putranya setelah putranya rusak fahamnya dan demikian pula saudara kandungnya yang bernama Sulaiman bin Abdul Wahhab sangat menentangnya dan menulis buku tentangan kepadanya yang berjudul: ”ASH-SHAWA’IQUL ILAHIYAH FIRRADDI ALA WAHABIYAH”. Nama-nama itu diberikan oleh ayahnya tidak lain untuk bertabaruk kepada para tokoh suci dari para ahlilbait Nabi s a w. Kemudian nama-nama itu tidak muncul lagi dalam nama-nama orang yang sekarang disebut-sebut atau digelari Auladusy Syaikh tsb.

Diantara kekejaman dan kejahilan kaum Wahabi adalah meruntuhkan kubah-kubah diatas makam sahabat-sahabat Nabi saw yang berada di Mu’ala (Makkah), di Baqi’ & Uhud (Madinah) semuanya diruntuhkan dan diratakan dengan tanah dengan mengunakan dinamit penghancur. Demikian juga kubah diatas tanah dimana Nabi saw dilahirkan, yaitu di Suq al Leil di ratakan dengan tanah dengan menggunakan dinamit dan dijadikan tempat parkir onta. Saat ini karena gencarnya desakan kaum muslimin international maka kabarnya dibangun perpustakaan. Benar-benar kaum Wahabi itu golongan paling jahil diatas muka bumi ini. Tidak pernah menghargai peninggalan sejarah dan menghormati nilai-nilai luhur Islam Semula Alkubbatul Khadra atau kubah hijau dimana Nabi Muhammad s a w dimakamkan juga akan didinamit dan diratakan dengan tanah tapi karena ancaman international maka orang-orang biadab itu menjadi takut dan mengurungkan niatnya.

Semula seluruh yang menjadi manasik haji itu akan dimodifikasi termasuk maqom Ibrahim akan digeser tapi karena banyak yang menentang termasuk Sayyid Almutawalli Syakrawi dari Mesir maka diurungkannya.

Setelah saya memposting tentang Wahabi ini seorang ikhwan mengirim email ke saya melalui Japri dan mengatakan kepada saya bahwa pengkatagorian Wahabi sebagai kelompok Khawarij itu kurang lengkap, karena Wahabi tidak anti Bani Umaiyah bahkan terhadap Yazid bin Muawiyah pun membelanya. Dia memberi difinisi kepada saya bahwa Wahabi adalah gabungan sekte-sekte yang telah menyesatkan ummat Islam, terdiri dari gabungan Khawarij, Bani Umaiyah, Murji’ah, Mujassimah, Musyabbihah dan  Hasyawiyah. Teman itu melanjutkan jika anda bertanya kepada kaum Wahabi mana yang lebih kamu cintai kekhalifahan Bani Umaiyah atau Abbasiyah, mereka pasti akan mengatakan lebih mencintai Bani Umaiyah dengan berbagai macam alasan yang dibuat-buat yang pada intinya meskipun Bani Abbas tidak suka juga pada kaum alawi tapi masih ada ikatan yang lebih dekat dibanding Bani Umaiyah, dan Bani Umaiyah lebih dahsyat kebenciannya kepada kaum alawi, itulah alasannya.
——————————————————————————————————————————————————————————-
Wahai saudaraku yang budiman, waspadalah terhadap gerakan Wahabiyah ini mereka akan melenyapkan semua mazhab baik Sunni (Ahlussunnah Wal Jama’ah) maupun Syi’ah, mereka akan senantiasa mengadu domba kedua mazhab besar. Sekali lagi waspadalah dan waspadalah gerakan ini benar-benar berbahaya dan jika kalian lengah, kalian akan terjengkang dan terkejut kelak. Gerakan ini dimotori oleh juru dakwa – juru dakwa yang radikal dan ekstrim, yang menebarkan kebencian dan permusuhan dimana-mana yang didukung oleh keuangan yang cukup besar (petro-dollar).
Kesukaan mereka menuduh golongan Islam yang tak sejalan dengan mereka dengan tuduhan kafir, syirik dan ahlil bid’ah, itulah ucapan yang didengung-dengungkan disetiap mimbar dan setiap kesempatan, mereka tak pernah mengakui jasa para ulama Islam manapun kecuali kelompok mereka sendiri.
Di negeri kita ini mereka menaruh dendam dan kebencian mendalam kepada para Wali Songo yang menyebarkan dan meng Islam kan penduduk negeri ini. Diantaranya timbulnya fitnah perang padri yang penuh kekejian dan kebiadaban persis seperti ketika Ibnu Sa’ud dan Ibnu Abdul Wahab beserta kaumnya menyerang haramain.
Mereka mengatakan ajaran para wali itu masih tercampur kemusyrikan Hindu dan Budha, padahal para Wali itu jasanya telah meng Islam kan 90 % penduduk negeri ini. Mampukah wahabi-wahabi itu meng Islam kan yang 10 % sisanya? Mempertahankan yang 90 % dari terkapan orang kafir saja tak bakal mampu, apalagi mau menambah 10 % sisanya. Jika bukan karena Rahmat Allah yang mentakdirkan para Wali Songo untuk berdakwa ke negeri kita ini tentu orang-orang yang asal bunyi dan menjadi corong bicara kaum wahabi itu masih berada dalam kepercayaan animisme, penyembah berhala atau masih kafir lainnya (Naudzu Billah min Dzalik).
Klaim Wahabi bahwa mereka penganut As-Salaf, As-Salafushsholeh dan Ahlussunnah wal Jama’ah serta sangat setia pada keteladanan sahabat dan tabi’in adalah omong kosong dan suatu bentuk penyerobotan HAK PATEN SUATU MAZHAB. Mereka bertanggung jawab terhadap hancurnya peninggalan-pininggalan Islam sejak masa Rasul suci Muhammad s a w, masa para sahabatnya r a dan masa-masa setelah itu. Meraka menghancurkan semua nilai-nilai peninggalan luhur Islam dan mendatangkan arkeolog-arkeolog (ahli-ahli purbakala) dari seluruh dunia dengan biaya ratusan juta dollar untuk menggali peninggalan-peninggalan pra Islam baik yang dari kaum jahiliyah maupun sebelumnya dengan dalih obyek wisata dsb. Mereka dengan bangga setelah itu menunjukkan bahwa zaman pra Islam telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa, maka jelaslah penghancuran nilai-nilai luhur peninggalan Islam tidak dapat diragukan lagi merupakan pelenyapan bukti sejarah hingga timbul suatu keraguan dikemudian hari.Oleh karena itu janganlah dipercaya kalau mereka mengaku-ngaku sebagai faham yang hanya berpegang pada Al Qur’an dan As-Sunnah serta keteladanan Salafushsholeh apalagi mengaku sebagai GOLONGAN YANG SELAMAT DSB, itu semua omong kosong dan kedok untuk menjual barang dagangan berupa akidah palsu yang disembunyikan. Sejarah hitam mereka dengan membantai ribuan kaum muslimin di Makkah dan Madinah serta daerah lain di wilayah Hijaz (yang sekarang di namakan Saudi, suatu nama bid’ah karena nama negeri Rasulullah s a w diganti dengan nama satu keluarga kerajaan yaitu As-Sa’ud). Yang terbantai itu terdiri dari para ulama-ulama yang sholeh dan alim, anak-anak yang masih balita bahkan dibantai dihadapan ibunya.

N.U dan Syi’ah sepakat bahwa wahabi salafi adalah TANDUK SETAN DARi NEJED

Tanduk setan dari Nejed ! itulah wahabi, pengajian syi’ah dan pengajian N.U kompak bilang gitu…

Akhirnya, Wahabi Ngaku Juga.

Anggota tetap komisi kajian ilmiyyah dan fatwa kerajaan Saudi Arabiyyah mengakui bahwa Masyriq adalah Najd.
Sebenarnya para ulama wahhabi-salafi yang bergabung dalam komisi tetap kajian ilmiyyah dan fatwa telah mengakui bahwa yang disebut masyriq dalam hadits shahih tentang Qornus syaitan adalah NAJD. Namun mereka enggan dan syok (terkejut) mengakuinya, sehingga mereka menutup-nutupinya dari para pengikutnya.

Berikut petikan hujjah-hujjah mereka dalam kitab Fatawa Al-Lajnah ad-Daimah jilid 3 fatwa nomer 6667 :

س؛ ما هي الفتنة التي يقول عليه الصلاة والسلام في هذا الحديث : ألا إن الفتنة ها هنا….من حيث يطلع قرن الشيطان الحديث…؟؟؟
جـ ؛ ….. وقيل: يعني نجد مسكن ربيعة ومضر وهي مشرق لقوله في حديث ابن عمر حين قال صلى الله عليه وسلم: {اللهم بارك لنا في شامنا وفي يـمننا، قالوا: وفي نجدنا؟؟ قال رسول الله: هنالك الزلازل والطاعون وبها يطلع قرن الشيطان…}
وأهل المشرق يومئذ من مضر….والظاهر أن الحديث يعم جميع المشرق الأدنى والأقصى والأوسط ومن ذلك فتنة مسيلمة الكذاب، وفتنة المرتدين من ربيعة ومضر وغيرهما في الجزيرة

Soal : Apakah fitnah yang dimaksud dalam Hadits Nabi Saw tentang tanduk syaitan ?
Jawab : dikatakan adalah yg dimaksud Najd tempat pemukiman bani Rabi’ah dan Mudhar, yaitu di daerah Timur. karena ada Hadits Ibnu Umar ketika Rasul Saw bersabda : ” Ya Allah berkahilah syam kami dan yaman kami, mereka berkata ” Dan juga Najd kami wahai Rasul..Maka Nabi menjawab ” Di sanalah muncul kegoncangan dan Tho’un dan juga di sanalah muncul tanduk syaitan “.

Penduduk timur saat itu dari kalangan Mudhar. Yang jelas adalah bahwasanya hadits tersebut mencangkup semua Timur, baik dataran rendah, tinggi maupun tengah. Di antara fitnahnya adalah Fitnah Musailamah Al-Kdzdzab dan fitnah murtadnya bani Rabi’ah dan Mudhar dan selain kedua kelompok tersebut di JAZIRAH ARAB “.

Catatan :
Bukti-bukti kuat baik peta, ilmu bahasa, sejarah dan hadits-haditsnya telah menunjukkan bahwa masyriq yang dimaksud Nabi Saw dalam hadits tanduk syaitan adalah NAJD, sehingga bahkan ulama komisi tetap mereka pun mengakui kebenaran masyriq adalah NAJD bukan IRAQ.

Lantas kenapa mereka enggan mengakuinya ?? Sadarlah wahai para pengaku-ngaku bermanhaj salaf, bahwa kalian telah ditipu dan dibodoh-bodohi oleh wahhabi-salafi si tanduk syaitan…!!

Anda pasti tahu bahwa para wahhabi dalam mempertahankan Iraq adalah yang dimaksud Nejd dalam arti dataran tinggi tempat munculnya Tanduk Setan oleh Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wa sallam.

Najd-Bukan-Irak-Tempat-muncul

Bahkan ketika hujjah Irak bukanlah Nejd tempat munculnya tanduk setan dengan menghadirkan peta pun mereka tetap saja tidak mau menerimanya, entah rasa malu seperti apa ketika hujjah hujjah ahlussunnah telah begitu terang, bahwa nejd adalah tempat munculnya tanduk setan.

Agaknya usaha untuk mempertahankan dan membela Pendiri Kaum Wahhabi yang bukan sebagai tanduk setan, berkaitan bukti Musailimah Al Kaddzab dan Muhammad Bin Abdul Wahhab begitu sangat mencoreng muka mereka.

Hadist yang paling shohih berkaitan tentang munculnya tanduk setan terdapat dalam sahihain adalah sebagai berikut:

حدثنا محمد بن المثنى قال حدثنا حسين بن الحسن قال حدثنا ابن عون عن نافع عن ابن عمر قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم
… اللهم بارك لنا في شامنا وفي يمننا ، قال ، قالوا وفي نجدنا ؟ قال قال اللهم بارك لنا في شامنا وفي يمننا ، قال قالوا وفي نجدنا ؟ قال قال هناك الزلازل والفتن وبها يطلع قرن الشيطان

Dalam shohih muslim:

حدثنا علي بن عبد الله حدثنا أزهر بن سعد عن ابن عون عن نافع عن ابن عمر قال ذكر النبي صلى الله عليه وسلم اللهم بارك لنا في شامنا اللهم بارك لنا في يمننا ، قالوا يارسول الله وفي نجدنا ؟ قال اللهم بارك لنا في شامنا اللهم بارك لنا في يمننا ، قالوا يارسول الله وفي نجدنا ؟ فأظنه قال في الثالثة: هناك الزلازل والفتن وبها يطلع قرن الشيطان

Adapun riwayat yang memakai kalimat Iraq/Irak dalam beberapa Hadist yang lain adalah termasuk مخالفة الثقة لمن هو أوثق منه (Menyelisihi yang lebih tsiqot diantara hadit hadits yang Tsiqoh), dan agaknya hadits hadits inilah yang menjadi pegangan kaum wahhabi untuk mengelak dari kenyataan bahwa Najd adalah tempat munculnya tanduk setan.

Untuk lebih jelasnya silahkan anda simak uraian hadits hadits yang menggunakan kalimat Irak/Iraq dari sisi sanad atau rijalnya.

Terdapat Redaksi Hadits yang mrnggunakan kalimat Irak/Iraq yaitu dalam Hilyatul Awliya dan Mu’jam al Awsath sebagai berikut:

: [حدثنا عبدالله بن جعفر حدثنا إسماعيل بن عبدالله حدثنا الحسن بن رافع الرملي حدثنا ضمرة عن ابن شوذب عن توبة العنبري عن سالم بن عبدالله عن أبيه أن عمر قال إن النبي صلى الله عليه وسلم قال: (اللهم بارك لنا في صاعنا وفي مدنا، … إلخ)، فرددها ثلاث مرات، فقال الرجل: (يا رسول الله ولعراقنا)، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (بها الزلازل والفتن ومنها يطلع قرن الشيطان)].

Redaksi hadits diatas yang menggunakan kalimat Iraq/Itak terdapat nama عبيد الله بن عبد الله بن عون (‘Ubaidillah bin Abdullah bin ‘Aun) ini bukan termasuk pemuka Hadits yang masyhur, hal itu dapat dibuktikan bahwa Kutubus Sittah tidak satupun mengeluarkan hadits dari Beliau (‘Ubaidillah bin Abdullah bin ‘Aun), dengan demikian dalam Hadits diatas ada satu rowi yang majhul.

Juga terdapat Nama sanad Ibnu Syaudzab yang menurut Imam Ibnu ‘Asakir dalam kitabnya Tarikh Dimsyaq juz 1 hal 130 adalah seorang Mudallis (Pemalsu Hadits).

Hadits kedua dalam Kitab yang sama dan menggunakan kalimat Iraq/Irak adalah:

[حدثنا علي بن سعيد قال: حدثنا حماد بن إسماعيل بن علية قال: حدثنا ابي قال: حدثنا زياد بن بيان قال: حدثنا سالم بن عبد الله بن عمر عن ابيه قال: صلى النبي، صلى الله عليه وسلم، صلاة الفجر ثم انفتل فأقبل على القوم فقال اللهم بارك لنا في مدينتنا وبارك لنا في مدنا وصاعنا اللهم بارك لنا في شامنا ويمننا فقال رجل (والعراق) يا رسول الله فسكت ثم قال: اللهم بارك لنا في مدينتنا وبارك لنا في مدنا وصاعنا اللهم بارك لنا في حرمنا وبارك لنا في شامنا ويمننا فقال رجل (والعراق) يا رسول الله قال: (من ثم يطلع قرن الشيطان وتهيج الفتن

Disini terdapat nama sanad زياد بن بيان (Ziyad bin Bayyan) walaupun menurut Al Hafidl adalah sorang yang jujur, tetapi Beliau bukan termasuk Orang yang masyhur meriwayatkan hadits kecuali hadits tersebut dan satu hadits tentang Imam Mahdi yang di inkari Oleh Imam Bukhori.

Hadits lain yang menggunakan kalimat Irak/Iraq terdapat juga dalam kitab Mu’jam Al Kabir, sebagai berikut:

[حدثنا محمد بن علي المروزي حدثنا أبو الدرداء عبد العزيز بن المنيب حدثنا إسحاق بن عبد الله بن كيسان عن أبيه عن سعيد بن جبير عن بن عباس قال: دعا نبي الله، صلى الله عليه وسلم، فقال: (اللهم بارك لنا في صاعنا ومدنا وبارك لنا في مكتنا ومدينتنا وبارك لنا في شامنا ويمننا!)، فقال رجل من القوم: (يا نبي الله، وعراقنا؟!) فقال: (إن بها قرن الشيطان، وتهيج الفتن. وإن الجفاء بالمشرق!)]، وقد أخرجه الإمام ابن عساكر في (تاريخ دمشق، ج: 1 ص: 138) من طريق الطبراني هذه,

Dalam hadits diatas terdapat satu nama  عبد الله بن كيسان(Abdullah bin Kaysan) beliau ini adalah   أبو مجاهد عبد الله بن كيس
ان المروزي (Abu Mujahid ‘Abdullah bin Kaysan Al Marwazy), seperti yang dikatakan Imam Bukhori, beliau ini adalah orang yang banyak kesalahannya sehingga tidak bisa dibuat hujjah.

Adapun إسحاق بن عبد الله (Ishaq bin Abdullah; anaknya pent) ini lebih Dho,if, seperti yang dikatakan Imam Bukhori juga bahwa beliau adalah Munkarul Hadits, apalagi Beliau mendapatkan hriwayat hadits tersebut dari Bapaknya, jadi dobel Dho,if.

JADI keputusan nya adalah tanduk setan itu muncul dari NAJD,sesuai beberapa hadist shohih diatas, kiranya pembahasan kali ini lebih dari cukup sebagai bukti bahwa tanduk setan itu adalah muncul dari najd, walaupun sebenarnya masih ada beberapa redaksi hadits yang menggunakan kalimat Iraq/Irak dan sebagian yang lain juga ada yang menggunakan kalimat Masyriq, namun kebanyakan hadits hadits tersebut tidak sesahih yang terdapat dalam Kitab Bukhori dan Muslim.

Perang Sesat Kembali Terjadi Antar Salafi


 Salafy/Wahhabi kembali bertengkar satu sama lain, jika pertengkaran itu terjadi antara pengikut sih masih bisa dimaklumi, namun sangat aneh pertengkaran salafy itu kali ini dalam level intern para tokohnya, tentu saja kita jadi semakin yakin bahwa inilah yang dimaksud
 ولا يزالون مختلفين إلا من رحم ربك
“Mereka tiada hentinya saling berselisih, kecuali orang yang mendapat Rahmat Tuhanmu” (Q.S: Yunus/99).
Kali ini adalah antara Tokoh Syaikh Ali Hasan Al Halabi dan Syaikh Abu Muhammad Al Maqdisi. Beliau Al Maqdisi ini membuat Kitab khusus berjudul asli Tabshir Al ‘Uqala Bittalbisat Ahlut Tajahhum Wal Irja dan dialihbahasakan Indonesia oleh Ustadz Aman Abdurrahman dengan judul baru “Salafi Penghianat Salafus Salih”
Dalam kitab tersebut intinya menyatakan kesesatan Syaikh Ali Hasan Al Halabi yang menurutnya beraqidah jahmiyyah dan murjiah, padahal Al Halabi ini telah begitu banyak mendapat pujian dikalangan Tokoh Salafy sendiri, diantaranya:
  1. Syaikh Al Albani dalam kitabnya at-Ta’lîqât ar-Radhiyyah ‘Alâ ar-Raudhah an-Nadhiyyah, Âdâb az-Zifâf cetakan al-Maktabah al-Islâmiyyah, dan kitab an-Nashîhah.
  2. Syaikh Muqbil bin Hadi al-Wadi’i  dalam kitabnya Tuhfah al-Mujîb ‘alâ As`ilah al-Hâdhir wa al-Gharîb, hlm 160, Beliau ditanya: Siapakah para ulama yang anda nasehatkan kami untuk merujuk kepada mereka dan membaca buku-buku karya mereka serta mendengarkan kaset-kaset mereka?
Syaikh menjawab: Sesungguhnya kami telah membahas hal yang satu ini berulang kali, akan tetapi tak apa kita mengulanginya sekali lagi. Diantara mereka adalah Syaikh Nashiruddin al-Albani v, dan murid-murid Beliau yang mulia, semisal saudara Ali bin Hasan bin Abdulhamid, saudara Salim al-Hilali, saudara Masyhur bin Hasan.
Beliau juga bertutur: Dan setelah itu saya melihat sebuah artikel begitu berharga yang berjudul Fihq al-Wâqi’ baina an-Nazhariyyah wa ath-Thathbîq, buah karya saudara kami seakidah Ali bin Hasan bin Abdulhamid حفظه الله, kami nasehatkan kepada kalian untuk dapat memiliki dan membacanya, semoga Allah membalasnya dengan kebaikan.
Dan Beliau telah menyebutkan artikel tersebut dalam sebuah kasetnya yang berjudul Ghârah al-Asyrithah ‘alâ Ahli al-Jahl wa as-Safsathah, Beliau berkata seraya mensifati artikel tersebut: Aku tidak mengetahui ada yang menandinginya sama sekali.
  1. Syaikh Abdulmuhsin al-’Abbad al-Badr حفظه الله. Beliau berkata dalam kitabnya yang begitu bermanfaat dan bagus, Rifqan Ahla as-Sunnah bi Ahli as-Sunnah, hlm 8-9, cetakan 1426 H: Dan saya petuahkan juga, hendaknya para penuntut ilmu di setiap negeri menyibukkan diri dengan menuntut ilmu dari ulama ahlus sunnah yang ada pada negeri yang bersangkutan, semisal murid-murid Syaikh al-Albani v di Yordania, yang mana sepeninggal Syaikh al-Albani mereka mendirikan markaz dengan nama Beliau (markaz Syaikh al-Albani v).
Namun pada kenyataannya sanjungan Tokoh tersebut tidak membuat Syikah Ali Hasan yang telah begitu banyak melahirkan karya ilmiyah antara lain: – Ilmu Ushûl al-Bida’,- Dirâsât Ilmiyyah fî Shahîh Muslim,- Ru’yah Wâqi’iyyah fî al-Manhaj ad-Da’awiyyah,- An-Nukat ‘alâ Nuz-hah an-Nazhor,- Ahkâm asy-Syitâ` fî as-Sunnah al-Muthahharoh,- Ahkâm al-’Iedain fî as-Sunnah al-Muthahharoh,- At-Ta’lîqât al-Atsariyyah ‘alâ al-Manzhûmah al-Baiqûniyyah,- Ad-Da’wah ila Allah baina at-Tajammu’ al-Hizbi wa at-Ta’âwun asy-Syar’i,- At-Tabshir bi Qawâ’id at-Takfîr, dll, lolos dari aksi penyesatan dari kelompok salafy sendiri, penyesatan kepada Al Halaby ini terlebih dahulu telah terbit sebuah keputusan Lajjinah Al Daimah Saudi Arabia sebuah Instansi pemerintah resmi semacam MUI, namun konon keputusan Lajjinah Al Daimah tersebut juga kontroversi, diantara yang menentang keputusan itu adalah Syikh Al ‘Utsaimin dan Mufti Kerajaan Syaikh Abdul Aziz Alu Syaikh.

Pada hari Ahad (30/7/2012) Bedah buku berjudul “Salafi Pengkhianat Salafus Shalih,” telah digelar di Masjid Muhammad Ramadhan, Taman Galaksi, Kota Bekasi, di situ semakin menampakkan betapa salafy memang ahli dalam perang sesat walaupun dengan sesama salafy sendiri.

Imam Ahmad Ahli Tahrif Kata Wahhabi

Imam Ahmad secara tidak langsung atau langsung telah dituduh oleh wahhabi sebagai ahli Tahrif (mengubah maksud ayat).

Imam Ahmad yang dituduh wahhabi sebagai ahli tahrif menurut pengakuan kebanyakan wahhabi adalah bermadzhab Hanbali, yaitu mengikuti metode Imam Ahmad bin Hanbal dalam fiqih, namun bagaimana bisa Imam yang diikuti itu ternyata sebagai ahli tahrif menurut ‘Ulama pentolan wahhabi sendiri?

Tuduhan Imam Ahmad sebagai ahli tahrif menurut pentolan ‘Ulama wahhabi berlatar belakang  dari Imam Ahmad yang dalam menafsirkan salah satu ayat dalam Al Quran tidak menurut dhohirnya, sebagai berikut:

قال تعالى {وَجَاءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفّاً صَفّاً} (الفجر:22)

Sabda Allah: “Dan datanglah Robbmu sementara para Malaikat bershaf shaf”

تفسير الإمام أحمد رحمه الله: روى البيهقي في مناقب الإمام أحمد عن الحاكم، عن أبي عمرو بن السماك عن حنبل أن أحمد بن حنبل تأول قول الله تعالى قال تعالى {وَجَاءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفّاً صَفّاً} (الفجر:22) أنه جاء ثوابه. ثم قال البيهقي وهذا إسناد لا غبار عليه. نقل هذا ابن كثير في البداية والنهاية المجلد 10 ص 327.

“Dalam tafsir Imam Ahmad: Imam Bayhaqi meriwayatkan dalam manaqib Imam Ahmad dari Al Hakim, dari Abi ‘Amru bin samak, dari hanbal sesungguhnya Ahmad bin Hanbal mentakwil Sabda Allah (datanglah Robbmu sementara para Malaikat bershaf shaf) sesungguhnya datang pahalaNya, Imam Bayhaqi menjelaskan bahwa sanad ini tidak bernoda sama sekali, ImamIbnu Katsir menuqilnya dalam kitabnya Al Bidayah Wa Al Nihayah jild 10 hal 327”

Adapun Syailh ‘utsaimin dalam masalah ayat tersebut didalam kitabnya yang berjudul  “MAJMU’ FATAWA WA AL ROSAIL “ atau anda bisa melihatnya dalam situs http://www.resaltalislam.com/yang saya ambil screen shootnya seperti di bawah ini:


mengatakannya sebagai berikut:

[فأهل السنة و الجماعة يقولون : نحن نؤمن بهذه الآيات، والأحاديث و لا نحرفها، لأن تحريفها قول على الله بغير علم من وجهين، يتبين ذلك في قوله تعالى {وَجَاءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفّاً صَفّاً} (الفجر:22) قال أهل السنة والجماعة : جاء ربك أي هو نفسه يجيء، لكنه مجيء يليق بجلاله و عظمته لا يشبه مجيء المخلوقين، ولا يمكن أن نكيفه، و علينا أن نضيف الفعل إلى الله كما أضافه الله إلى نفسه. فنقول: إن الله تعالى يجيء يوم القيامة مجيئاً حقيقياً يجيء هو نفسه، و قال أهل التحريف معناه : و جاء أمر ربك ….]

Adapun Ahlussunnah wal Jama’ah mereka mengatakan: Kita mengimani ayat ini juga beberapa hadits (yang membicarakan masalah Shifat) dan Kami tidak mentahrifnya, karena mentahrif ayat dan hadits hadits tersebut adalah ucapan mengatasnamakan Allah tanpa Ilmu dari dua segi, hal itu akan jelas dalam Firman Allah  {وَجَاءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفّاً صَفّاً} (الفجر:22), Ahlussunnah wal Jama’ah mengatakan : Datang Tuhanmu yang dimaksud Tuhan datang dengan diiNya, tetapi kedatanganNya yang patut dengan keagungan dan kemulyaanNya, tidak sama seperti kedatangan para Mahluq, dan kita tidak mungkin menteorikan kedatangaNya itu, dan wajib bagi kita untukmenyandarkan perbuatan kepada Allah sebagaimana Allah sendiri menyandarkan perbuatan itu kepada DiriNya sendiri. Maka kami menmgatakan: Allah datamng dihari Qiyamat dengan datang yang sebenarnya, Allah datang dengan Dirinya Sendiri. Dan Orang orang Ahli tahrif mengatakan artinya (Dan datang Robbmu) itu dengan “Dan datang Perintah Robbmu”.

Demikianlah Imam Ahmad adalah Ahli Tahrif menurut pandangan ‘Ulama wahhabi Syaikh Al ‘utsaimain, sebab Imam Ahmad telah mentakwil ayat tersebut dengan yang tidak seperti mereka katakan atau tidak mengartikan sesuai apa adanya.

Terkait Berita: