Pesan Rahbar

Arah Tanduk Setan

Written By Unknown on Thursday, 26 March 2015 | 02:50:00


TANDUK SETAN DI ATAS KA'BAH.
Anda orang Islam yang percaya bahwa lambang bulan sabit dan bintang lima adalah simbol yang murni Islami patut dikasihani karena ke'naifannya.


Lambang bulan sabit adalah simbol penyembahan berhala Romawi. Adapun bintang lima sebenarnya adalah simbol zionisme yahudi yang diadopsi oleh gerakan komunisme yang juga didirikan oleh orang-orang yahudi. Simbol bulan sabit pertama kali diadopsi oleh orang-orang Turki, yang sebelumnya adalah orang-orang Romawi penyembah simbol bulan sabit. Namun saya masih belum menemukan orang-orang Islam mana yang pertama memasukkan simbol bintang lima sebagai simbol Islami.

Setelah diterima luas di kalangan Islam, simbol bulan bintang kini telah ditinggalkan oleh sebagian umat Islam, terlihat dari masjid-masjid yang tidak lagi menggunakan simbol tersebut di atas menaranya. Perlu dicatat bahwa Rosulullah dan para sahabat serta para pengikut Islam awal tidak mengenal simbol ini. Demikian juga orang-orang Shiah dari dahulu hingga sekarang.

Namun di sisi lain, perkembangan yang lebih mengkhawatirkan juga terjadi. Bulan sabit ditinggalkan, namun diganti dengan simbol tanduk setan. Dan tanduk setan itu kini tengah mengangkangi Ka'bah, tempat paling suci umat Islam di seluruh dunia sepanjang sejarah.Berbeda dengan bulan sabit, "tanduk setan" sebenarnya telah dikenal oleh umat Islam awal. Dalam kitab hadits "Shahih" tulisan Bukhari yang dianggap sebagai kitab paling afdhol oleh sebagian besar umat Islam disebutkan, suatu hari Rosulullah berkata pada orang-orang sambil menunjuk rumah Aishah (istri Rosulullah): "Di sinilah sumber fitnah, tempat munculnya "tanduk setan""

Beberapa saat sebelum meninggal, Rosulullah memberikan perintah kepada umat Islam untuk menyingkirkan segala simbol kekotoran dari sekitar kota suci Mekkah dan Jazirah Arab. Untuk itu beliau memerintahkan pengusiran orang-orang kafir dan mushrik dari tanah Arab. Namun kita bisa menyaksikan sendiri saat ini, amanat Rosulullah tersebut telah dikhianati oleh orang-orang Arab Saudi. Mereka mengundang pasukan kafir Amerika untuk membangun markas di Jazirah Arab. Tidak hanya itu, orang-orang Arab Saudi bahkan mengundang orang-orang kafir dan musrik untuk membangun kota Mekkah dan tinggal di sana hingga kota Mekkah kini hampir tidak berbeda dengan kota-kota maksiat lainnya.

Namun semua itu masih belum seberapa dengan pengkhianatan ini: membangun simbol "tanduk setan" raksasa di atas Ka'bah.Para pembela regim Saudi boleh saja berdalih membela pembangunan Menara Ka'bah yang menempatkan simbol "tanduk setan" di puncaknya dengan dalih Rosulullah pernah bersabda bahwa Dajjal (iblis dalam wujud fisik) tidak bisa memasuki Mekkah yang dijaga ribuan malaikat, jadi tidak mungkin simbol serupa tanduk di atas Menara Ka'bah adalah simbol "tanduk setan". Fine, tapi Rosulullah juga tidak pernah mengatakan bahwa para penganut iblis tidak bisa memasuki dan menguasai Mekkah.

Setelah penghancuran tempat-tempat bersejarah umat Islam di sekitar Makkah dan Madinah, termasuk penghancuran rumah Rosulullah dan kemudian penempatan prajurit-prajurit kafir Amerika-yahudi di Jazirah Arab maka tidak bisa diragukan lagi bahwa pembangunan menara "tanduk setan" di atas Ka'bah adalah bukti telah berkuasanya zionisme atas kota suci Mekkah. Maka jadi beralasan jika salah satu misi Imam Mahdi kelak adalah membebaskan Mekkah dari kejahilan dan kemusrikan.



Dalam hadis shahih Bukhari Muslim disebutkan bahwa Nabi pernah bersabda kelak dari Najd akan muncul Qarn al-Syaithan (tanduk syaithan, atau agen iblis) yang membuat huru hara dan keonaran. Musailamah al-kadzzab dari Nejd, mayoritas pendukung Khawarij dari Nejd, Osama bin Laden dari Nejd. Wahabi menyatakan ada jisim bagi Dzat Allah SWT…

Menyamakan Dzat Allah dengan makhluk dengan mengatakan dan meyakini bahwa Allah mempunyai mata,wajah,tangan,telapak kaki.. Mereka juga berkeyakinan bahwa Allah bersemayam (duduk) diatas ‘Arasy.. Padahal Allah Maha Perkasa, tidak butuh mata,wajah,tangan,kaki dan sama sekali tidak membutuhkan sedikitpun dari makhluk-Nya(‘Arsy).. Dan Allah Maha Suci dari sifat bersemayam. 

Wahhabi mengingkari firman Allah: “Laisa kamitslihi syaiun’”(QS.Asy-Syura:11) yang artinya: “Dia(Allah) tidak menyerupai segala sesuatu apapun(baik dari satu segi maupun dari semua segi).” 

seorang ikhwan mengirim email ke saya dan mengatakan kepada saya bahwa pengkatagorian Wahabi sebagai kelompok Khawarij itu kurang lengkap, karena Wahabi tidak anti Bani Umaiyah bahkan terhadap Yazid bin Muawiyah pun membelanya. Dia memberi difinisi kepada saya bahwa Wahabi adalah gabungan sekte-sekte yang telah menyesatkan ummat Islam, terdiri dari gabungan Khawarij, Bani Umaiyah, Murji’ah, Mujassimah, Musyabbihah dan Hasyawiyah. 

Teman itu melanjutkan jika anda bertanya kepada kaum Wahabi mana yang lebih kamu cintai kekhalifahan Bani Umaiyah atau Abbasiyah, mereka pasti akan mengatakan lebih mencintai Bani Umaiyah dengan berbagai macam alasan yang dibuat-buat yang pada intinya meskipun Bani Abbas tidak suka juga pada kaum alawi tapi masih ada ikatan yang lebih dekat dibanding Bani Umaiyah, dan Bani Umaiyah lebih dahsyat kebenciannya kepada kaum alawi, itulah alasannya. 

Kesukaan mereka menuduh golongan Islam yang tak sejalan dengan mereka dengan tuduhan kafir, syirik dan ahlil bid’ah, itulah ucapan yang didengung-dengungkan disetiap mimbar dan setiap kesempatan, mereka tak pernah mengakui jasa para ulama Islam manapun kecuali kelompok mereka sendiri. 

Di negeri kita ini mereka menaruh dendam dan kebencian mendalam kepada para Wali Songo yang menyebarkan dan meng Islam kan penduduk negeri ini. Diantaranya timbulnya fitnah perang padri yang penuh kekejian dan kebiadaban persis seperti ketika Ibnu Sa’ud dan Ibnu Abdul Wahab beserta kaumnya menyerang haramain. Mereka mengatakan ajaran para wali itu masih tercampur kemusyrikan Hindu dan Budha, padahal para Wali itu jasanya telah meng Islam kan 90 % penduduk negeri ini. 

Mampukah wahabi-wahabi itu meng Islam kan yang 10 % sisanya? Mempertahankan yang 90 % dari terkapan orang kafir saja tak bakal mampu, apalagi mau menambah 10 % sisanya. Jika bukan karena Rahmat Allah yang mentakdirkan para Wali Songo untuk berdakwa ke negeri kita ini tentu orang-orang yang asal bunyi dan menjadi corong bicara kaum wahabi itu masih berada dalam kepercayaan animisme, penyembah berhala atau masih kafir lainnya (Naudzu Billah min Dzalik). Klaim Wahabi bahwa mereka penganut As-Salaf, As-Salafushsholeh dan Ahlussunnah wal Jama’ah serta sangat setia pada keteladanan sahabat dan tabi’in adalah omong kosong dan suatu bentuk penyerobotan HAK PATEN SUATU MAZHAB. 

Mereka bertanggung jawab terhadap hancurnya peninggalan-pininggalan Islam sejak masa Rasul suci Muhammad s a w, masa para sahabatnya r a dan masa-masa setelah itu. Meraka menghancurkan semua nilai-nilai peninggalan luhur Islam dan mendatangkan arkeolog-arkeolog (ahli-ahli purbakala) dari seluruh dunia dengan biaya ratusan juta dollar untuk menggali peninggalan-peninggalan pra Islam baik yang dari kaum jahiliyah maupun sebelumnya dengan dalih obyek wisata dsb. Mereka dengan bangga setelah itu menunjukkan bahwa zaman pra Islam telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa, maka jelaslah penghancuran nilai-nilai luhur peninggalan Islam tidak dapat diragukan lagi merupakan pelenyapan bukti sejarah hingga timbul suatu keraguan dikemudian hari. 

Oleh karena itu janganlah dipercaya kalau mereka mengaku-ngaku sebagai faham yang hanya berpegang pada Al Qur’an dan As-Sunnah serta keteladanan Salafushsholeh apalagi mengaku sebagai GOLONGAN YANG SELAMAT DSB, itu semua omong kosong dan kedok untuk menjual barang dagangan berupa akidah palsu yang disembunyikan. Sejarah hitam mereka dengan membantai ribuan kaum muslimin di Makkah dan Madinah serta daerah lain di wilayah Hijaz (yang sekarang di namakan Saudi, suatu nama bid’ah karena nama negeri Rasulullah s a w diganti dengan nama satu keluarga kerajaan yaitu As-Sa’ud). Yang terbantai itu terdiri dari para ulama-ulama yang sholeh dan alim, anak-anak yang masih balita bahkan dibantai dihadapan ibunya. ==========================================

DUA TANDUK SETAN DATANG DARI NAJD. 
Rukun Yamani tidak menghadap ke arah Timur, tapi lurus ke selatan atau ke laut Merah. Yg arah timur persis justru Hajar Aswad. Sedang pintu Ka’bah menghadap ke arah Iran sekarang. Kalau dilihat dari Mekkah atau Madinah, Yaman memang memanjang dari arah sisi timur sampai agak ke selatan (meski tidak persis). 

Khalifah dagang dimasa itu yg mau ke Yaman mengambil jalur tradisionil arah ke selatan (searah sudut Yamani) kemudian membelok agak ke tenggara. Sehingga masih cukup wajar kalau salah satu sudut ka’bah dinamakan sudut Yamani, meski secara geografis arahnya tidak persis mengarah ke Yaman. Kalau mau jelas lihat petanya di : Google Maps ( http://maps.google.com/?ie=UTF8&t=k&om=1&ll=21.422615%2C39.826196&spn=0.001878%2C0.003031 ). 
Sangat akurat karena berdasar photo satelit. Menurut sejarah dan peta kuno Arabia, Najd (Nagd) merupakan nama tradisional sebuah desa di dataran tinggi Arabia Tengah. Ketinggiannya berkisar antara 1700 sampai 3200 meter. Dari Mekkah arahnya ke timur (sebenarnya agak ke tenggara) terletak antara Thaif dan perbatasan Yaman. Sampai sekarang desa itu masih ada. 

Soal Irak ataukah Najd : Dikutip dari Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Irak): Ada beberapa pendapat tentang asal-usul nama Irak; - satu di antaranya berasal dari kota Uruk (atau Erech) dari masa Kerajaan Sumer. 

Pendapat lainnya mengatakan bahwa Irak berasal dari bahasa Aram, yang berarti "tanah sepanjang tepian sungai." Pendapat lainnya mengatakan bahwa Irak adalah sebuah rujukan kepada akar pohon palma, karena jumlahnya banyak sekali di negara itu. Di bawah Dinasti Sassanid Persia, ada wilayah yang dinamai "Erak Arabi" yang merujuk ke bagian dari wilayah barat daya Kekaisaran Persia, yang kini merupakan bagian dari Irak selatan. Al-Iraq adalah nama yang digunakan oleh orang-orang Arab sendiri untuk daerah ini sejak abad ke-6. Jadi Irak bukan Najd dan Najd bukan terletak di Irak. 

Orang Mekkah jaman nabi juga tau persis kalau mau ke Irak arahnya ke utara, bukan timur. Sedang kalau ke Timur itu ke Taif, bukan Yaman. Kalau ke Yaman, mereka bilang ke selatan. Kalau Najd (Nagd-Najran), memang bisa saja menunjuknya ke arah timur (tepatnya tenggara, tapi bahasa awam hanya akan menunjuk Timur-barat-selatan-utara). 

Dimasa dahulu, wadi Najran dikatakan pernah menjadi tempat pemukiman salah satu suku Yahudi. Entahlah, apakah suku ini masih tinggal disitu semasa nabi. Saya tidak begitu ingat, tapi sepertinya memang dimasa nabi dikenal adanya Yahudi dari Najran. Wallahu’alam. 

Rezim Wahabi akan Hancurkan Makam Nabi, Khalifah Abu Bakar & Umar.


Pada tahun 2007, Kementrian Urusan Islami Saudi Arabia menulis risalah amaliah berisi fatwa-fatwa Abdulaziz asy-Syaikh, mufti besar Wahabi Saudi, yang meminta perusakan kubah nabi dan meratakan makam Nabi dan makam Khalifah Abu Bakar serta Umar. Denah pembangunan Makkah: Klik gambar untuk memperbesar Denah pembangunan Makkah: Klik gambar untuk memperbesar 

Dengan mengisyaratkan rencana besar-besaran pemerintah Saudi Arabia untuk merusak bangunan-bangunan Islam, Koran Independent Inggris menulis: “Dengan Buldozer, Saudi Arabia Menghancurkan Sejarah Islam.” Seiring musim haji dan aktivitas pembangunan besar-besar di sekitar Masjid Nabawi, koran Inggris Independent itu mempublikasikan sebuah makalah karya J. Taylor, seorang penulis yang khusus mengisi kolom mazhabi.

Independent menulis: "Lewat pembangun ini, Saudi Arabia menghancurkan mayoritas tempat-tempat bersejarah Islam." Tiga masjid paling tua dari masjid-masjid di dunia akan hancur dalam proyek pembangunan bernialai milyaran Pound yang akan dilakukan Saudi yang katanya untuk memperluas tempat suci kedua kaum muslimin. 

Pembangunan yang akan dilakukan pada Masjid Nabawi (tempat di mana Rasulullah dimakamkan) akan dilaksanakan akhir bulan depan setelah musim haji tahun ini selesai. Jika proyek ini selesai, maka Masjid Nabawi akan berubah menjadi bangunan terbesar di dunia dengan kapasitas 1,6 juta orang. Perusakan tempat-tempat bersejarah dalam proyek ini membuat kecemasan meningkat dari berbagai kalangan. 

Sebelumnya, sikap acuh raja Saudi, Abdulah terkait penghancuran warisan bersejarah Mekkah sebagai tempat paling suci di negara itu membuat sebagian kalangan marah. Proyek pembangunan besar-besaran akan dilakukan di bagian barat Masjid Nawabi, yaitu tempat bersemayamnya sang pendiri Islam itu, termasuk daerah makam Nabi, dan makam Khalifah pertama Abu Bakar. Tepat di tembok sebelah barat bangunan saat ini terdapat dua masjid. Masjid Ghamamah juga terletak di sana; masjid yang untuk pertama kalinya Rasulullah melakukan shalat Eid di sana. Tak satu pun pembesar Saudi yang mengajukan keberatannya demi menjaga atau memindahkan ketiga masjid ini atau meneliti lebih dalam tentang poin-poin arkeologis masjid-masjid yang dibangun di abad ke-7 Masehi yang memiliki arsitektur era Utsmani ini. 

Hal ini membuat kalangan civitas akademik sangat cemas. Dalam sistem pemerintahan monarki yang benar-benar otoriter ini, mereka diam dan menggerendel mulut terkait penghancuran ini. Namun, DR. Irfan al-Alawi, dari Badan Penelitian Warisan Budaya Islam, yang memfokuskan perhatiannya sejak aktivitas 10 tahun lalu untuk mencegah perusakan tempat-tempat bersejarah Islam berkata: “Tak ada yang menyangkal bahwa Madinah memang membutuhkan perluasan. Tapi langkah yang diambil pemerintah membuat kita cemas. 

Ada banyak jalan yang bisa ditempuh agar disamping pembangunan yang dilakukan, tempat-tempat bersejarah Islam juga akan terjaga. Tapi mereka memang ingin semua tempat-tempat itu dihancurkan.” Penulis itu (J. Taylor) juga menuliskan, bahwa para pembesar Saudi menganggap diri mereka hanyalah pejabat yang bertanggung jawab mengambil keputusan. Menurut Taylor, Saudi yang ekonominya berporos pada transaksi minyak menganggap perluasan kota-kota ini sangat menguntungkan bagi mereka. 

Meski mereka harus menghabiskan dana milyaran dolar untuk memperluas kota-kota bersejarah yang ada. Para pembela warisan budaya dan sebagian pejabat setempat sangat kaget dengan langkah pemerintah yang merusak tempat-tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah. Karena yang kemudian lebih banyak dibangun pemerintah adalah pusat-pusat belanja, hotel-hotel luks dan bangunan-bangunan pencakar langit. 

Yayasan Khalije Fars, yang berbasis di Washington, menghitung bahwa selama 20 tahun ini, lebih dari 95 % bangunan kuno yang berusia lebih dari 1000 tahun telah hancur di kedua kota ini. Di Mekkah, Masjidil Haram yang merupakan masjid tersuci bagi kaum muslimi dan tempat di mana seluruh kaum muslimin dipandang sejajar di sana, berada di bawah bayang-bayang bangunan Jabal Umr. 

Jabal Umr adalah bangunan yang terdiri dari beberapa gedung pencakar langit, beberapa hotel dan menara jam ‘Azimul Jitsah’. Para pembesar Saudi telah menghancurkan Benteng Ajyad dan bukit tempat benteng itu berada yang dibangun di era Utsmani. Tempat-tempat bersejarah lainnya juga hancur dalam proyek ini seperti tempat kelahiran Rasulullah yang saat ini telah menjadi sebuah perpustakaan. Juga rumah sayyidah Khadijah yang sekarang dijadikan beberapa toilet. Taylor juga menulis bahwa kedutaan Saudi di Inggris dan kementrian luar negri Saudi juga bungkam dalam hal ini. Tapi sebelum ini, Saudi menyebut pembangunan itu sangat dibutuhkan. 

Saudi juga menegaskan bahwa pihaknya telah membangun hotel-hotel untuk peziarah-peziarah faqir, tapi mereka yang menolak pembangunan itu mengatakan bahwa hotel-hotel yang dibangun itu sangat jauh dari tempat-tempat mazhabi dan hanya untuk kalangan orang kaya raya. Meski perusakan yang dilakukan di Madinah saat ini belum separah di Mekkah, tapi saat ini beberapa tempat bersejarah Islam juga sudah hancur. 

Dari 7 mesjid bersejarah yang dibangun sebagai kenang-kenangan Perang Khandaq, hanya 2 masjid yang tersisa. Sepuluh tahun sebelumnya, mesjid yang dibangun untuk mengenang cucu Rasulullah juga dihancurkan dengan dinamit. 

Foto-foto saat perusakan yang berhasil diambil diam-diam menunjukkan bahwa para polisi moral Saudi sangat gembira saat peledakan dengan dinamit itu dilakukan. Taylor juga menulis bahwa sebagian besar tindakan rezim Saudi dalam menghancurkan bangunan-bangunan bersejarah Islam dapat dinisbahkan pada ketaatan rezim pada fatwa Wahabi Takfiri yang memiliki pandangan sangat kaku dan dangkal tentang Islam. Dia juga menulis bahwa para ulama Wahabi Saudi berada di balik perusakan itu dan mereka tengah berusaha merusak berbagai bangunan yang dibangun di era Rasulullah. 

Dr. Irfan al-Alawi dari Yayasan Riset Warisan Islam (Islamic Heritage Research Foundation) mengatakan, pembangunan yang tengah dilakukan di Madinah merupakan bagian dari proyek besar untuk mengurangi perhatian peziarah pada tempat pemakaman Nabi. Hal yang membuat prasangka ini muncul adalah kubah hijau tempat makam Rasulullah sekarang terletak di tengah masjid. Tapi dalam bangunan baru yang akan dibangun nanti (luasnya 8 kali lipat luas banguan sekarang), mimbar Nabi akan berada di tempat lain dan makam Nabi akan berada di bagian timur bangunan. 

Proyek perusakan mihrab shalat di tengah masjid juga sudah dirancang. Tempat ini adalah bagian Riyadh al-Jannah, tempat yang langsung dinamai sendiri oleh Nabi. DR. Alawi juga berkata: “Dalil mereka menciptakan ruangan yang lebih besar dan kapasitas satu bangunan yang sudah menampung 1,6 juta orang itu ditambah lagi sebanyak 20 orang. 

Ini sangat aneh. Tujuan asli mereka adalah menghilangkan perhatian peziarah pada makam Nabi." "Membisunya kamum Muslimin atas penghancuran Mekkah dan Madinah adalah bencana dan kemunafikan." "Film terbaru tentang Nabi Muhammad (saw) menyebabkan protes di seluruh dunia ... namun, penghancuran tempat kelahiran Nabi, di mana dari sana Muhammad Saw berdoa dan mendirikan Islam justru dibiarkan dihancurkan tanpa kritik apa pun," tambahnya. 

Pada tahun 2007, Kementrian Urusan Islami Saudi Arabia menulis risalah amaliah berisi fatwa-fatwa Abdulaziz asy-Syaikh, mufti besar Wahabi Saudi, yang meminta perusakan kubah nabi dan meratakan makam Nabi dan makam Khalifah Abu Bakar serta Umar. DR. Alawi juga sangat meyayangkan diamnya kaum muslimin terkait hal ini. Dia mengharapkan mereka-mereka yang melakukan demo mengecam film yang menghina Rasulullah juga berdemo mengecam perusakan tempat-tempat kelahiran Nabi Islam itu. "Film terbaru tentang Nabi Muhammad (saw) menyebabkan protes di seluruh dunia ... namun, penghancuran tempat kelahiran Nabi, di mana dari sana Muhammad Saw berdoa dan mendirikan Islam justru dibiarkan dihancurkan tanpa kritik apa pun,". [Islam Times/on/Fars]

Menara Setan Mekkah dan Tanda-tanda Kiamat.


Dalam Islam terdapat kewajiban untuk mempercayai bahwa semua perkataan Nabi Muhammad adalah kebenaran. Terkait dengan hal itu kita harus prihatin bahwa berdasarkan hadits (perkataan atau perbuatan) Nabi yang dianggap valid, akhir jaman tampaknya sudah dekat.

Hadits tersebut adalah bahwa salah satu ciri-ciri sudah dekatnya hari akhir adalah adanya fenomena "para pengembala bertelanjang kaki yang bodoh menjadi pemimpin dan berlomba-lomba membangun bangunan tinggi".Kitab hadits yang dianggap paling valid oleh sebagian besar umat Islam, Shahih Bukhari, menuliskan, "ketika para pengembala onta yang miskin berlomba-lomba membangun gedung tinggi". 

Riwayat lain dalam kitab yang sama menyebutkan ciri-ciri kiamat adalah, "ketika orang-orang yang bertelanjang kaki menjadi pemimpin umat."Kitab hadits paling valid kedua setelah Shahih Bukhari, yaitu Shahih Muslim menyebut, "kamu akan melihat orang-orang bertelanjang kaki dan dada, para pengembala miskin berlomba-lomba membangun gedung-gedung tinggi". Riwayat lain dalam kitab yang sama tertulis, "ketika orang-orang bertelanjang kaki dan dada menjadi pemimpin umat." 

Sedangkan riwayat ketiga dalam kitab yang sama tertulis, "ketika kamu menyaksikan orang-orang bertelanjang kaki dan dada, orang-orang yang tuli dan bodoh, menjadi raja di dunia."Ulama besar Ibnu Hajar dalam kitabnya Fath al-Bari menyebutkan bahwa istilah "orang-orang bertelanjang kaki dan dada" merupakan bentuk penggambaran orang-orang yang bodoh yang berasal dari kaum terbelakang, yang tidak memahami tentang agama. Gambaran ini identik dengan orang-orang Arab badui yang dalam Al Qur'an disebut sebagai "orang-orang yang tidak mengerti agama" (ma'af saya lupa nama surat dan ayatnya) dan "keterlaluan dalam kemunafikan" (yang ini saya ingat, QS At-Taubah 101).  

Sebagaimana kita ketahui, penguasa Arab Saudi dan negara-negara Arab Teluk saat ini berasal dari kalangan Arab badui yang tidak diketahui jelas asal-usulnya, bukan dari kalangan bangsawan atau ulama. Kita juga telah mengetahui penguasa badui itu telah membangun bangunan-bangunan pencakar langit. Mereka telah membangun bangunan tertinggi di dunia di Dubai bernama Burj Khalifa. Mereka juga telah membangun gedung pencakar langit setinggi 2.000 kaki di atas Ka'bah bernama "The Mecca Royal Clock Hotel Tower". 

Ya, bangunan itu merupakan hotel bintang lima triple plus. Di dalam kamar-kamarnya yang super nyaman itu para penguasa Arab atau orang-orang kaya yang bisa membayar puluhan juta rupiah semalam bisa menyaksikan kaum muslim yang berpakaian serba sederhana bermandi peluh melakukan ibadah haji atau umroh. Hotel super mewah yang dilengkapi juga dengan kasino dan berbagai sarana maksiat lainnya itu merupakan pemandangan yang sangat berkebalikan dengan kesederhanaan Ka'bah dan orang-orang beribadah di sekelilingnya. Kehadiran bangunan super megah itu juga mengganggu kekhusyukan ibadah para peziarah.Jika kita amati bentuk "The Mecca Royal Clock Hotel Tower", kita tentu akan teringat dengan bangunan menara dalam film "Lords of the Ring". 

Di puncak menara tersebut terdapat sebentuk "tanduk" yang memancarkan cahaya berbentuk mata di tengah-tengahnya. Itu adalah tanduk setan (satan's horn), simbol paling populer di antara para penyembah setan di dunia. "Tanduk setan" itu pula yang ada di puncak "The Mecca Royal Clock Hotel Tower". Di bawahnya terdapat kalimat dalam bahasa Arab yang merujuk pada "Allah" dan "Muhammad". Ya, kedua kalimat syahadat itu ditempatkan di bawah "tanduk setan", seakan memberi tanda bahwa Islam sudah tunduk pada kekuasaan setan.

Bagi umat Islam yang "berpikiran positif" dengan tidak berfikir "konspirasi teori" mengenai hal tersebut di atas saya tantang untuk menunjukkan referensi tentang simbol "tanduk setan" atau juga simbol "bulan sabit dengan bintang lima" dalam Islam. Alih-alih mendapatkannya, referensi yang didapat tentang simbol-simbol tersebut adalah bahwa simbol-simbol tersebut adalah simbol yang dijiplak dari budaya paganisme (penyembahan setan atau berhala)."The Mecca Royal Clock Hotel Tower" atau boleh juga disebut "menara tanduk setan", merupakan "Manara Babel" era modern. 

Dibangun sebagai bentuk kesombongan manusia di hadapan Tuhannya. Namun sebagaimana Menara Babel yang dibangun oleh penguasa Babilonia Raja Namrud, bangunan ini pun akan hancur tak berbekas dalam sekejap. Anda bertaruh? 

Lambang Tanduk Setan di atas Ka’bah.Tidak diragukan lagi bahwa pembangunan menara "tanduk setan" di atas Ka'bah adalah bukti telah berkuasanya zionisme atas kota suci Mekkah.Maka jadi beralasan jika salah satu misi Imam Mahdi kelak adalah membebaskan Mekkah dari kejahilan dan kemusrikan.Anda orang Islam yang percaya bahwa lambang bulan sabitnya adalah lambang Islam. Lambang bulan sabit adalah simbol penyembahan berhala Romawi.

Adapun bintang lima sebenarnya adalah simbol zionisme Yahudi yang diadopsi oleh gerakan komunisme yang juga didirikan oleh orang-orang Yahudi. Simbol bulan sabit pertama kali diadopsi oleh orang-orang Turki, yang sebelumnya adalah orang-orang Romawi penyembah simbol bulan sabit.Namun saya masih belum menemukan orang-orang Islam mana yang pertama memasukkan simbol bintang lima sebagai simbol Islami.

Setelah diterima luas di kalangan Islam, simbol bulan bintang kini telah ditinggalkan oleh sebagian umat Islam, terlihat dari masjid-masjid yang tidak lagi menggunakan simbol tersebut di atas menaranya.Perlu dicatat bahwa Rosulullah dan para sahabat serta para pengikut Islam awal tidak mengenal simbol ini. Demikian juga orang-orang Shiah dari dahulu hingga sekarang.

Namun di sisi lain, perkembangan yang lebih mengkhawatirkan juga terjadi. Bulan sabit ditinggalkan, namun diganti dengan simbol tanduk setan. Dan tanduk setan itu kini tengah mengangkangi Ka'bah, tempat paling suci umat Islam di seluruh dunia sepanjang sejarah.Berbeda dengan bulan sabit, "tanduk setan" sebenarnya telah dikenal oleh umat Islam awal.

Dalam kitab hadits "Shahih" tulisan Bukhari yang dianggap sebagai kitab paling afdhol oleh sebagian besar umat Islam disebutkan, suatu hari Rosulullah berkata pada orang-orang sambil menunjuk rumah Aishah (istri Rosulullah): "Di sinilah sumber fitnah, tempat munculnya "tanduk setan""Beberapa saat sebelum meninggal, Rosulullah memberikan perintah kepada umat Islam untuk menyingkirkan segala simbol kekotoran dari sekitar kota suci Mekkah dan Jazirah Arab.

Untuk itu beliau memerintahkan pengusiran orang-orang kafir dan mushrik dari tanah Arab. Namun kita bisa menyaksikan sendiri saat ini, amanat Rosulullah tersebut telah dikhianati oleh orang-orang Arab Saudi. Mereka mengundang pasukan kafir Amerika untuk membangun markas di Jazirah Arab.Tidak hanya itu, orang-orang Arab Saudi bahkan mengundang orang-orang kafir dan musrik untuk membangun kota Mekkah dan tinggal di sana hingga kota Mekkah kini hampir tidak berbeda dengan kota-kota maksiat lainnya.

Namun semua itu masih belum seberapa dengan pengkhianatan ini: membangun simbol "tanduk setan" raksasa di atas Ka'bah.Para pembela regim Saudi boleh saja berdalih membela pembangunan Menara Ka'bah yang menempatkan simbol "tanduk setan" di puncaknya dengan dalih Rosulullah pernah bersabda bahwa Dajjal (iblis dalam wujud fisik) tidak bisa memasuki Mekkah yang dijaga ribuan malaikat, jadi tidak mungkin simbol serupa tanduk di atas Menara Ka'bah adalah simbol "tanduk setan". Fine, tapi Rosulullah juga tidak pernah mengatakan bahwa para penganut iblis tidak bisa memasuki dan menguasai Mekkah.

Setelah penghancuran tempat-tempat bersejarah umat Islam di sekitar Makkah dan Madinah, termasuk penghancuran rumah Rosulullah dan kemudian penempatan prajurit-prajurit kafir Amerika-Yahudi di Jazirah Arab maka tidak bisa diragukan lagi bahwa pembangunan menara "tanduk setan" di atas Ka'bah adalah bukti telah berkuasanya zionisme atas kota suci Mekkah. Maka jadi beralasan jika salah satu misi Imam Mahdi kelak adalah membebaskan Mekkah dari kejahilan dan kemusrikan.

Hikayat Simbol Bulan BintangSiapa sangka simbol yang kerap diagung-agungkan oleh umat Islam se-dunia itu ternyata berasal dari budaya pagan?Sangat sulit saat ini untuk memisahkan Islam dengan simbol bulan bintang. Simbol tersebut sudah identik, seperti halnya tanda salib untuk Kristen dan bintang daud untuk Yahudi.Jauh sebelum kedatangan Islam di tanah Mekah, sekitar 670 SM, orang-orang Byzantium sudah menggunakan simbol ini untuk menggambarkan sang dewi bulan yang bernama Artemis (Romawi mengadopsinya menjadi Diana, dan Kartago mengadopsinya menjadi Tanit).Pada abad 2 SM, legion Romawi menyerbu Byzantium dan mendirikan Romawi Timur. Kendati menjadi penjajah, tidak serta merta mereka membuang semua yang berbau Byzantium.

Beberapa kebudayaan dan keyakinan Byzantium mereka serap ke dalam kebudayaan dan keyakinan mereka.Salah satu simbol agama yang diadopsi oleh orang-orang Romawi adalah bulan bintang tersebut.Pada masa pemerintahan Kaisar Constantinus I (306-337), bulan bintang dijadikan symbol ibu kota Konstantinopel (Constantinopolis). Di era pemerintahannya: lambang terpasang dimana-mana: mulai di gedung-gedung pemerintahan hingga di tempat-tempat peribadatan agama kaisar tersebut yakni Kristen Timur.Hal yang sama dilakukan oleh Kesultanan Utsmaniyah (Ottoman) saat mereka menaklukan Konstantinopel pada 1453. Alih-alih menghancur-leburkan seluruh yang berbau Romawi Timur, mereka malah menambahkan lambang bulan bintang di bendera Ottoman yang tadinya hanya berbentuk segitiga berwarna merah polos.

Dari Kesultanan Utsmaniyyah simbol ini lantas menyebar ke negeri-negeri lain dan kerap dihubung-hubungkan dengan agama resmi kesultanan tersebut yakni Islam. Karena itu adalah wajar jika hari ini, ada belasan negara Islam yang memakai lambang bulan bintang dalam benderanya.Bahkan bukan hanya pada bendera, di tempat-tempat peribadatan orang Islam simbol ini pun dipasang sebagai ekspresi identitas spiritual. Padahal di era Nabi Muhammad pun identitas bendera umat Islam adalah warna hitam, putih atau hijau tanpa lambang atau tulisan apapun. Itu pun digunakan oleh pasukan Nabi, sebagai penanda posisi pasukan semata.
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: