Pesan Rahbar

Setan dalam Al-Qur’an

Written By Unknown on Sunday, 22 March 2015 | 16:32:00


Ada satu makhluk yang selalu menyertai manusia. Dia adalah musuh paling berbahaya. Dia menyimpan dendam pada seluruh anak Adam. Dendam yang tak pernah terbalaskan.

Kita semua tau, dia adalah setan. Dia tidak pernah lepas dari manusia tapi kita sering melupakannya. Dia selalu berusaha menjerumuskan anak Adam namun kita kurang mengenalnya. Kita jarang membicarakan musuh yang satu ini padahal dia lah yang paling bersemangat menghancurkan kita.
Para Ahli Tafsir menyebutkan bahwa Allah swt menyebut kata Syaiton (dalam bentuk mufrod dan jama’) sebanyak 88 kali. Dan kata iblis disebut sebanyak 11 kali. Allah selalu mengingatkan karena Iblis adalah musuh Adam dan musuh seluruh keturunan Adam sampai hari kiamat. Musuh yang harus selalu diwaspadai.

Ketika Allah menyuruh para malaikat untuk bersujud pada Adam, semua malaikat bersujud kecuali Iblis.

فَسَجَدَ الْمَلآئِكَةُ كُلُّهُمْ أَجْمَعُونَ -٣٠- إِلاَّ إِبْلِيسَ أَبَى أَن يَكُونَ مَعَ السَّاجِدِينَ -٣١-

“Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama, kecuali Iblis. Ia enggan ikut bersama-sama para (malaikat) yang sujud itu.”
(Al-Hijr 30-31)

Semenjak itulah dimulai peperangan antara kebenaran dan kebatilan. Namun apakah Iblis itu termasuk malaikat sehingga termasuk yang mendapat perintah sujud kepada Nabi Adam as?
Iblis bukanlah dari golongan malaikat, tapi mereka hidup bertaun-taun bersama malaikat. Beribadah bersama mereka hingga disebut burung meraknya para malaikat. Karena banyaknya ibadah mereka kepada Allah. Bahkan dalam Nahjul Balaghah, Imam Ali bin Abi tholib pernah menyebutkan bahwa Iblis pernah solat selama 6000 tahun.

Karena itu, ketika malaikat mendapat perintah sujud kepada Nabi Adam, iblis pun termasuk didalam perintah itu. Karena ia selalu bersama malaikat. Jika malaikat saja mendapat perintah apalagi iblis yang derajatnya dibawah malaikat. Buktinya adalah ketika Allah menegur iblis karena tidak menuruti perintah-Nya.

قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلاَّ تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ-١٢-

(Allah) Berfirman, “Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku Menyuruhmu?” (Iblis) menjawab, “Aku lebih baik daripada dia. Engkau Ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau Ciptakan dari tanah.”
|(Al-A’raf 12)

 ⇒ Makna kata Iblis dan Setan
Secara bahasa, Iblis berasal dari kata ablasa yang artinya putus asa dan menyesal. Saat dia mendapat kutukan dari Allah, saat itu pula dia telah putus asa dari rahmat Allah. Dia juga menyesal tapi bukan menyesali kesalahannya. Dia menyesal karena Allah menciptakan Adam yang membuatnya mendapat kutukan Allah swt.

Sementara kata Syaiton (atau dalam bahasa indonesia “setan”) berasal dari kata Syatona yanga artinya jauh. Karena dia jauh dari rahmat Allah swt.

Menurut istilah, syaiton adalah setiap makhluk yang melanggar hukum Allah dan melampaui batas ketentuan Allah swt. Baik dari bangsa jin atau manusia. Dan segala sesuatu berupa kejelekan dan keburukan dinisbatkan kepadanya.

 

 ⇒ Tercipta dari apakah setan itu?

Setan itu termasuk dari golongan jin. Allah berfirman,

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ -٥٠-

“Dan (ingatlah) ketika Kami Berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka mereka pun sujud kecuali iblis. Dia adalah dari (golongan) jin, maka dia mendurhakai perintah Tuhan-nya.”
(Al-Kahfi 50)

Iblis itu adalah setan. Dan dia lah yang pertama menolak untuk sujud kepada Nabi Adam as. Dia telah putus asa dari rahmat Allah dan jauh dari kasih sayang-Nya, karena itu disebut setan. Dan golongan jin itu diciptakan dari api.

وَخَلَقَ الْجَانَّ مِن مَّارِجٍ مِّن نَّارٍ -١٥-

“Dan Dia Menciptakan jin dari nyala api tanpa asap.”
(Ar-Rahman 15)

وَالْجَآنَّ خَلَقْنَاهُ مِن قَبْلُ مِن نَّارِ السَّمُومِ -٢٧-

“Dan Kami telah Menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.”
(Al-Hijr 27)

Iblis dan setan-setan yang lain termasukd dari golongan jin. Kenapa jin itu dinamakan jin? Karena mereka tersembunyi dari kita.

إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ -٢٧-

“Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.”
(Al-A’raf 27)

Kata jin itu bermakna tersembunyi. Apa yang tersembunyi dalam perut ibu misalnya, disebut Janin dalam bahasa arab. Semua itu berawal dari kalimat Janna yang bermakna sembunyi.

Pendapat lain menyebutkan bahwa setan pertama tercipta dari api tapi keturunannya belum tentu. Seperti manusia pertama diciptakan dari tanah tapi keturunannya tercipta dari air sperma. Namun Al-Qur’an tidak menjelaskan hal itu. Hanya saja, Al-Qur’an dengan jelas menyebutkan bahwa mereka memiliki keturunan yang lebih banyak dari manusia.

 ⇒ Mengapa Allah ciptakan setan?

Mungkin kita akan bertanya kenapa Allah menciptakan setan? Andaikan setan itu tidak tercipta, manusia akan aman dan damai tanpa pengganggu.

Pertama, tidak ada ciptaan Allah yang buruk. Seluruh ciptaan-Nya selalu yang terbaik. Tidak ada yang keluar dari Allah kecuali yang terindah.

الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ -٧-

“Yang Memperindah segala sesuatu yang Dia Ciptakan”
(As-Sajdah 7)

Termasuk ciptaan Allah yang bernama setan. Pada awalnya dia adalah ciptaan yang indah seperti makhluk yang lain. Tampak kebesaran Allah pada dirinya. Beribu taun dia beribadah. Namun ketika Adam tercipta, dia sombong dan berpaling. Dan dia pun menjadi makhluk terkutuk karena perbuatannya. Bukan karena asal ciptaannya.

Kedua, Allah ciptakan manusia dan jin untuk beribadah. Karena itu Allah jadikan dunia ini tempat ujian. Ada perintah yang dibaliknya berbonus pahala, ada larangan yang dibaliknya ada ancaman siksa.

Manusia dan seluruh makhluk yang diberi taklif (termasuk jin), diberi kemampuan untuk taat dan kemampuan untuk bermaksiat. Mereka mampu melakukan keduanya dan Allah memberi mereka kebebasan untuk memilih.

وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْنِ -١٠-

“Dan Kami telah Menunjukkan kepadanya dua jalan (kebajikan dan kejahatan).”
(Al-Balad 10)

Di dunia ini, jika tidak ada makhluk seperti setan maka tidak akan dikenal yang bernama ketaatan. Ketika ada panas maka dingin mulai dikenal. Ketika ada pelanggaran maka ketaatan mulai tampak.
Ketiga, setelah setan melanggar, Allah swt memberinya kemampuan untuk “mengajak” manusia, bukan “memaksa”. Mereka yang tertipu dengan rayuan setan akan ikut bersamanya. Namun Allah telah menurunkan para nabi, memberi kita fitrah untuk mencari kebenaran dan memberi akal sehat untuk selalu mengingatkan kita bahwa setan adalah musuh. Tinggal sekarang, pilihan ada ditangan kita.

 ⇒ Nama-nama setan

Dalam Al-Qur’an, ada beberapa nama untuk setan. Yang pertama Iblis, setan, was was (karena selalu membisikkan kejahatan), Khonnas (yang bersembunyi) dan Safih (dungu) seperti Firman Allah swt ketika mengutip perkataan jin yang berkomentar tentang setan,

وَأَنَّهُ كَانَ يَقُولُ سَفِيهُنَا عَلَى اللَّهِ شَطَطاً -٤-

“Dan sesungguhnya orang yang bodoh di antara kami dahulu selalu mengucapkan (perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah.”
(Al-Jin 4)
Sementara dalam riwayat, nama-nama setan adalah azazil, thowusul malaikat (burung meraknya malaikat ketika masih belum berpaling), abu murroh, al-muhlik (yang membinasakan), al-hobits (yang busuk) dan al-hawiyah.

 ⇒ Musuh yang Nyata

Al-Qur’an berulang kali menjelaskan bahwa setan adalah musuh manusia. Dia adalah musuh yang nyata. Selalu berusaha menghancurkan kehidupan anak Adam. Allah mengulangnya berkali-kali agar manusia sadar dan waspada untuk tidak mengikuti ajakannya.

إِنَّ الشَّيْطَانَ لِلإِنسَانِ عَدُوٌّ مُّبِينٌ -٥-

“Sungguh, setan itu musuh yang jelas bagi manusia.”
(Yusuf 5)

إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلإِنْسَانِ عَدُوّاً مُّبِيناً -٥٣-

“Sungguh, setan adalah musuh yang nyata bagi manusia.”
(Al-Isra’ 53)

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوّاً -٦-

“Sungguh, setan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh.”
(Fathir 6)

أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آدَمَ أَن لَّا تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ -٦٠-

“Bukankah Aku telah Memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah setan? Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kamu”
(Yasin 60)

 ⇒ Apa yang diserukan oleh Setan?

Apa yang diserukan setan sehingga lebih banyak dari anak Adam yang mengikutinya dari pada mengikuti Allah swt?
Allah berfirman,
   » Setan mengajak manusia untuk berbuat keji.

إِنَّمَا يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَاء وَأَن تَقُولُواْ عَلَى اللّهِ مَا لاَ تَعْلَمُونَ -١٦٩-

“Sesungguhnya (setan) itu hanya menyuruh kamu agar berbuat jahat dan keji, dan mengatakan apa yang tidak kamu ketahui tentang Allah.”
(Al-Baqarah 169)
   » Menakut-nakuti manusia dengan kemiskinan.
Manusia paling takut dengan kemiskinan, melalui selah ini setan mengambil kesempatan untuk menakut-nakuti manusia agar dia menghalalkan segala cara untuk lepas dari kemiskinan. Dengan cara ini juga setan mengajak manusia untuk kikir dan menimbun hartanya.

الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُم بِالْفَحْشَاء -٢٦٨-

“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kemiskinan kepadamu dan menyuruh kamu berbuat keji (kikir).”
(Al-Baqarah 268)
  
   » Janji palsu dan Angan-angan kosong.

يَعِدُهُمْ وَيُمَنِّيهِمْ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطَانُ إِلاَّ غُرُوراً -١٢٠-

“(Setan itu) memberikan janji- janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka.”
(An-Nisa’ 120)
  
   » Menciptakan kebencian dan permusuhan.

إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَن يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاء فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَن ذِكْرِ اللّهِ وَعَنِ الصَّلاَةِ فَهَلْ أَنتُم مُّنتَهُونَ -٩١-

“Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu, dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan shalat maka tidakkah kamu mau berhenti?”
(Al-Ma’idah 91)

Setan punya cara-cara khusus untuk melancarkan tipu dayanya. Bagaimanakah cara itu?
Kita harus mengenali trik-trik setan agar tidak tertipu dengan strategi yang mereka lakukan.
Bagaimana cara agar lolos dari rayuannya?

Setan memiliki trik khusus untuk merayu manusia. Dia termasuk penyabar dalam usahanya menggelincirkan manusia. Selain itu, dia juga memiliki bala tentara. Jika kita tidak mengenal pasukan setan, kita akan mudah terjebak dalam tipu dayanya. Rasulullah saw bersabda,

“Tidak ada pasukan Iblis yang lebih dahsyat daripada wanita dan kemarahan.”

Salah satu pasukan Iblis yang disebut Rasulullah paling berbahaya adalah wanita dan kemarahan. Tapi bukan semua wanita, karena kita tidak ingin mendzolimi kaum hawa. Yang dimaksud Rasulullah saw adalah wanita yang mau dikuasai oleh setan hingga menjadi pasukannya. Jika seorang wanita telah menjadi pasukan setan, maka dia akan menjadi senjata paling dahsyat untuk menyesatkan manusia.

Begitupula dengan kemarahan. Rasulullah saw bersabda,

“Hati-hatilah dengan kemarahan karena ia adalah pasukan terbesar dari bala tentara iblis”

Karenanya, kita dianjurkan berwudhu ketika marah karena dalam kemarahan itu ada setan. Sementara setan itu dari api. Dan untuk memadamkan api itu kita menggunakan air wudhu’.

  ♦ Titik Serangan Setan

Setan selalu berusaha menggoda manusia. Dia mengganggu manusia dari segala penjuru. Depan,belakang,kanan dan kiri. Semua ia lakukan untuk membalaskan dendamnya kepada Nabi Adam as. Ketika dia berkata dalam Al-Qur’an,

ثُمَّ لآتِيَنَّهُم مِّن بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَن شَمَآئِلِهِمْ وَلاَ تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ -١٧-

“Kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.”
(Al-A’raf 17)

Hanya sisi atas dan bawah yang tidak bisa ditembus setan karena sisi itu adalah hubungan antara hamba dengan tuhannya ketika bermunajat dan bersujud. Bukan hanya dari semua penjuru, setan juga masuk kedalam kehidupan manusia. Dalm harta dan anak-anak mereka. Bahkan ketika suami istri berhubungan tanpa menyebut nama Allah, setan hadir disitu.

وَشَارِكْهُمْ فِي الأَمْوَالِ وَالأَوْلادِ وَعِدْهُمْ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطَانُ إِلاَّ غُرُوراً -٦٤-

“Dan bersekutulah dengan mereka pada harta dan anak-anak lalu beri janjilah kepada mereka.” Padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka.
(Al-Isra’ 64)

  ♦  Tahapan Penyesatan Setan

Setan bukan tipe makhluk yang terburu-buru dalam melakukan sesuatu. Dia bersabar melakukan berbagai tahapan agar manusia benar-benar terseret untuk mengikutinya. Karena itu, Allah swt tidak langsung melarang kita untuk mengikuti setan. Namun melarang kita untuk mengikuti langkah-langkahnya.

وَلاَ تَتَّبِعُواْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ -١٦٨-

“Dan janganlah kamu mengikuti langkah- langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.”
(Al-Baqarah 168)
Setan memiliki tahapan dalam mengajak manusia menjadi pengikut setianya. Perlahan tapi pasti dia merekrut manusia sebanyak-banyaknya agar bernasib sama dengannya. Berikut ini tahapan setan dalam menggoda manusia.

    ⊗ Waswasah

Tahap pertama adalah al-waswasah atau bisikan. Dalam bahasa arab, waswas itu juga memiliki arti suara gemericik emas dan perak. Artinya, bisikan setan itu disenangi manusia karena terlihat indah dan nikmat.

الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ -٥-

“Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia”
(An-Nas 5)

Cara membedakan antara bisikan setan dan bisikan yang lain sangatlah mudah. Caranya dengan mengukur apakah bisikan itu mengajak untuk melanggar ketentuan Allah atau tidak. Walau terlihat indah, jika bisikan itu mengajak kita melewati batas larangan Allah maka itu pasti bisikan setan.
Waswas yang dimaksud bukanlah penyakit yang menimpa orang peragu. Yang menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk berwudhu. Yang ketakutan dengan najis hingga membasuh berulang kali. Walau sebenarnya keraguan ini murni ulah setan.

   ⊗ Hamazah

Tahap kedua ini mirip dengan yang pertama. Masih berupa bisikan untuk menggoda dan merayu manusia.

وَقُل رَّبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ -٩٧-

“Dan katakanlah, “Ya Tuhan-ku, aku berlin-dung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan”
(Al-Mukminun 97)

   ⊗ An-Nasghuh

Dalam bahasa arah nasghoh adalah masuk diantara 2 sesuatu untuk merusaknya. Ini adalah tahapan selanjutnya setelah bisikan-bisikan kejahatan.
Mungkin kita memiliki teman akrab yang sering kita temui. Tapi suatu saat ada perasaan buruk bahwa selama ini teman itu pura-pura baik. Dia sebenarnya tidak suka kepada kita dan bermacam perasaan buruk lainnya.
Al-Qur’an mencontohkan kisah Nabi Yusuf as, ketika beliau menceritakan apa yang dilakukan saudaranya kepadanya.

مِن بَعْدِ أَن نَّزغَ الشَّيْطَانُ بَيْنِي وَبَيْنَ إِخْوَتِي -١٠٠-

“Setelah setan merusak (hubungan) antara aku dengan saudara-saudaraku.”
(Yusuf 100)
Dalam ayat lain Allah berfirman,

وَقُل لِّعِبَادِي يَقُولُواْ الَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنزَغُ بَيْنَهُمْ -٥٣-

“Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sungguh, setan itu (selalu) menimbulkan perselisihan di antara mereka.”
(Al-Isra’ 53)

Terkadang kita sering suudzon dengan teman kita. Ketika kita mengucapkan salam dan dia tidak menjawab kita langsung berprasangka buruk. Mungkin saja dia sedang ada masalah atau tidak mendengar salam kita. jika prasangka itu mulai muncul maka cepatlah berlindung kepada Allah dari godaan setan yang kita membuat kita saling bermusuhan.

وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللّهِ-٢٠٠-

“Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah.”
(Al-A’raf 200)


   ⊗ Iztizlal                 

Setelah melalui beberapa tahap diatas setan mulai menjadikan manusia tergelincir dari jalan kebenaran. Allah berfirman,

إِنَّمَا اسْتَزَلَّهُمُ الشَّيْطَانُ بِبَعْضِ مَا كَسَبُواْ-١٥٥-

“Sesungguhnya mereka digelincirkan oleh setan, disebabkan sebagian kesalahan (dosa) yang telah mereka perbuat (pada masa lampau).”
(Ali Imran 155)

Al-Ghowiyah

Tahapan selanjutnya adalah penyesatan. Coba perhatikan, dia tidak langsung menyesatkan manusia. Dia melalui berbagai tahapan. Perlahan tapi pasti, manusia yang terlepas dari Allah pasti akan terjerat dalam rayuan setan.

قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ -١٦-

(Iblis) menjawab, “Karena Engkau telah Menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus.”
(Al-A’raf 16)

Al-Muqoronah (Menjadi teman)

Setelah disesatkan, hubungan antara manusia ini dengan setan semakin akrab. Setan mulai menjadi temannya. Bisikan-bisikan setan semakin mudah merasukinya. Hal-hal yang buruk ditampilkan seakan menjadi baik dan indah.

وَقَيَّضْنَا لَهُمْ قُرَنَاء فَزَيَّنُوا لَهُم مَّا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ-٢٥-

“Dan Kami Tetapkan bagi mereka teman-teman (setan) yang memuji-muji apa saja yang ada di hadapan dan di belakang mereka.”
(Fussilat 25)
Allah swt berfirman mengenai mereka yang berteman dengan setan,

وَمَن يَكُنِ الشَّيْطَانُ لَهُ قَرِيناً فَسَاء قِرِيناً -٣٨-

“Barangsiapa menjadikan setan sebagai temannya, maka (ketahuilah) dia (setan itu) adalah teman yang sangat jahat.”
(An-Nisa’ 38)
Kapan manusia menjadi teman setan?
Ketika kita mulai melupakan Allah swt. Bukankah Allah berfirman,

وَمَن يَعْشُ عَن ذِكْرِ الرَّحْمَنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَاناً فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ -٣٦-

“Dan barangsiapa berpaling dari pengajaran Allah Yang Maha Pengasih (al-Quran), Kami Biarkan setan (menyesatkannya) dan menjadi teman karibnya.”
(Az-Zukhruf 36)

Mungkin manusia merasakan berbagai kenikmatan dunia ketika berteman dengan setan. Namun ketika di akhirat dia akan benar-benar menyesal, tapi tak ada waktu lagi untuk merubah keadaan. Tugas setan telah selesai.

حَتَّى إِذَا جَاءنَا قَالَ يَا لَيْتَ بَيْنِي وَبَيْنَكَ بُعْدَ الْمَشْرِقَيْنِ فَبِئْسَ الْقَرِينُ -٣٨-

Sehingga apabila orang-orang yang berpaling itu datang kepada Kami (pada hari Kiamat) dia berkata, “Wahai! Sekiranya (jarak) antara aku dan kamu seperti jarak antara timur dan barat! Memang (setan itu) teman yang paling jahat (bagi manusia).”
(Az-Zukhruf 38)

⊗ Menjadi Anggota Partai Setan

Tak cukup menjadi teman, setan juga memiliki partai. Pendirinya adalah setan dan anggotanya adalah orang-orang yang mau diajak bekerja sama untuk merusak anak Adam. Dan tujuan partai ini hanya satu, yaitu menyesatkan anak Adam sampai akhir masa. Allah berfirman,

أُوْلَئِكَ حِزْبُ الشَّيْطَانِ أَلَا إِنَّ حِزْبَ الشَّيْطَانِ هُمُ الْخَاسِرُونَ -١٩-

“Mereka itulah golongan setan. Ketahuilah, bahwa golongan setan itulah golongan yang rugi.”
(Al-Mujadalah 19)

⊗ Menjadi Saudara

Setelah dijadikan teman oleh setan, direkrut dalam partainya, kini ia menjadikan manusia yang mulai tergoda ini sebagai saudara.

إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُواْ إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ-٢٧-

“Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan.”
(Al-Isra’ 27)
Jangan pernah meremehkan perbuatan mubadzir atau menghambur-hamburkan harta bukan pada tempatnya karena akibatnya adalah menjadi saudara setan.

   ⊗ Masuk dalam Cengkaraman Setan

Saat seorang telah masuk dalam cengkraman setan, sangatlah sulit untuk lepas darinya. Karena setan telah menguasai jiwanya.

اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ فَأَنسَاهُمْ ذِكْرَ اللَّهِ -١٩-

“Setan telah menguasai mereka, lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah.”
(Al-Mujadalah 19)
Nabi Musa as pernah bertemu dengan Iblis, ia bertanya, “Hai Iblis, beritahukan kepadaku tentang dosa yang jika dilakukan oleh anak Adam maka engkau telah menguasainya?”
Iblis menjawab, “Ketika dia bangga diri, merasa banyak amal baiknya dan merasa sedikit dosa-dosanya.”
Dalam Hadist Qudsi, Allah swt pernah berfirman kepada Nabi Daud as,
“Wahai Dauh, berilah kabar gembira kepada para pendosa dan berilah peringatan kepada orang-orang yang taat !”
Daud bertanya, “Ya Allah, bagaimana aku harus memberi kabar gembira kepada pendosa dan memberi peringatan kepada orang yang taat?”
Allah menjawab, “Wahai Daud, berilah kabar gembira kepada para pendosa karena aku akan mengabulkan taubat mereka. Dan berilah peringatan kepada orang yang taat karena aku tidak akan mentolerir kecongkakan dan merasa sudah beramal dihadapan-Ku”
Inilah bahaya orang yang ujub dan bangga diri.

   ⊗ Menjadikannya Pengikut Paling Setia.

Setelah setan menguasai jiwa seseorag, dia akan menjadi wali baginya. Dalam bahasa arab, kata wala’ (sumber dari kata wali) adalah taat dan cinta. Karena itu, para auliya’ Allah adalah mereka yang taat dan mencintai Allah.
Sementara Allah swt berfirman untuk para Auliya’ Setan,

إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاء لِلَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ -٢٧-

“Sesungguhnya Kami telah Menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.”
(Al-Baqarah 27)

وَمَن يَتَّخِذِ الشَّيْطَانَ وَلِيّاً مِّن دُونِ اللّهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَاناً مُّبِيناً -١١٩-

“Barangsiapa menjadikan setan sebagai pelindung selain Allah, maka sungguh, dia menderita kerugian yang nyata.”
(An-Nisa’ 119)
Setelah setan menjadi pemimpin para pengikutinya, dia menggunakan manusia-manusia ini untuk menyesatkan saudaranya yang lain. Setan tidak akan berhenti sampek mereka menyesatkan mereka dengan kesesatan yang jauh sehingga mereka tidak bisa kembali lagi.

وَيُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَن يُضِلَّهُمْ ضَلاَلاً بَعِيداً -٦٠-

“Dan setan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) kesesatan yang sejauh-jauhnya.”
(AN-Nisa’ 60)

   ⊗ Tidak Menyembah kecuali Setan

Dan tahap terakhir pada serangkaian tahap di atas adalah menjadikan manusia menyembah setan dan tidak boleh menyembah selainnya. Jika telah sampai pada tahap ini, maka tugas setan telah berhasil.

أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آدَمَ أَن لَّا تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ -٦٠-

“Bukankah Aku telah Memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah setan? Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kamu.”
(Yaasin 60)

Itulah step-step setan untuk menggiring manusia menjadi hambanya. Namun mereka juga memiliki cara yang menggiurkan untuk mengelabui manusia. Bagaimanakah cara-cara itu?
Bagaimanakah cara kita terjaga dari godaannya?

Sebelumnya kita telah membahas tahapan setan menjerumuskan manusia. Bagaimana dia begitu sabar melewati step by step usahanya agar manusia menjadi budaknya yang setia. Selain berbagai tahapan itu, setan juga memiliki strategi dalam merayu anak Adam. Tanpa mengenal capek, Iblis berserta prajuritnya selalu berusaha membalas dendamnya pada Adam as. Apa saja cara yang mereka lakukan? Semoga dengan mengenal cara-cara itu, kita semakin waspada dengan tipuan setan.

Strategi Setan

Al-Qur’an sering membocorkan strategi yang digunakan setan untuk menipu manusia. Dengan adanya informasi strategi setan, diharapkan manusia yang membaca Al-Qur’an tidak tertipu lagi dengannya. Kita akan sebutkan beberapa ayat yang bisa menjadi senjata kita dalam mendeteksi rayuan setan.


1. Menghias Keburukan.


Cara paling ampuh yang dimiliki setan adalah menghias keburukan seakan terlihat indah. Menghias kebatilan terlihat sebagai kebenaran. Al-Qur’an mencontohkan mereka yang telah mendapat petunjuk, bisa kembali murtad karena setan merubah kebatilan itu terlihat seperti seuatu yang indah.

إِنَّ الَّذِينَ ارْتَدُّوا عَلَى أَدْبَارِهِم مِّن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْهُدَى الشَّيْطَانُ سَوَّلَ لَهُمْ وَأَمْلَى لَهُمْ -٢٥-

“Sesungguhnya orang-orang yang berbalik (kepada kekafiran) setelah petunjuk itu jelas bagi mereka, setanlah yang merayu mereka dan memanjangkan angan-angan mereka.”
(Muhammad 25)

Kita mungkin pernah merasakan, berbuat dosa tapi kita menganggapnya hal yang baik. Berbuat maksiat tapi perasaan kita membela perbuatan itu. Seakan perbuatan itu adalah hal yang wajar. Jika kita pernah dalam posisi ini, berarti setan telah berhasil menipu kita. Dia menghias dosa kita terlihat seperti hal yang wajar dan sah sah saja. “Ah, kalo cuma ini saja tidak berdosa”. Perasaan-perasaan ini sejatinya adalah strategi setan untuk mengelabui kita.

فَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ أَعْمَالَهُمْ-٦٣-

“Tetapi setan menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan mereka (yang buruk).”
(An-Nahl 63)

وَجَدتُّهَا وَقَوْمَهَا يَسْجُدُونَ لِلشَّمْسِ مِن دُونِ اللَّهِ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ أَعْمَالَهُمْ فَصَدَّهُمْ عَنِ السَّبِيلِ فَهُمْ لَا يَهْتَدُونَ -٢٤-

“Dan setan telah menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan-perbuatan (buruk) mereka, sehingga menghalangi mereka dari jalan (Allah), maka mereka tidak mendapat petunjuk.”
(An-Naml 24)

2. Menjadikan Manusia Lupa kepada Allah.

Setan tidak bisa bekerja pada seorang yang masih bersama Allah. Karenanya, dia melakukan berbagai cara untuk membuat korbannya lupa kepada Tuhannya. Berbagai barang yang ada disekeliling kita bisa digunakan setan untuk membuat kita lupa. Bisa dengan music, game, film, hiburan, harta dan selainnya. Oleh karena itu, kita boleh melakukan berbagai hal dengan batasan tidak sampai melupakan kita kepada Allah swt. Jika kita lupa, setan pun leluasa mendorong kita ke jurang kemaksiatan.

اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ فَأَنسَاهُمْ ذِكْرَ اللَّهِ-١٩-

“Setan telah menguasai mereka, lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah”
(Al-Mujadalah 19)

3. Mengajak Manusia Merubah Agama.

“Aturan agama itu sudah ketinggalan zaman. Tidak cocok untuk zaman sekarang.” Kata-kata ini terlihat ringan tapi akibatnya berat. Sadar atau tidak, dia telah menganggap dirinya lebih pintar dari Pecipta Alam. Mungkin dia tidak merasa bahwa kata-kata itu berawal dari bisikan setan. Karena salah satu strategi setan adalah membuat manusia meremehkan agama dan ingin merubah aturannya. Karena setan telah bersumpah,

وَلآمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللّهِ-١١٩-

“Dan akan aku suruh mereka mengubah ciptaan Allah, (lalu mereka benar-benar mengubahnya).”
(An-Nisa’ 119)
Imam Muhammad Al-Baqir ketika menafsirkan ayat ini menyebutkan bahwa yang disebut ciptaan Allah adalah Agama Allah.

4. Makanan Haram.

Makanan haram adalah media terbaik untuk mematikan hati manusia dan membuatnya lupa kepada Allah. Karenanya, setan mendorong manusia untuk memakan harta hasil riba, harta anak yatim dan harta haram lainnya. Karena perut yang telah ditempati oleh makanan haram akan merusak jiwa manusia.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَأْكُلُواْ الرِّبَا أَضْعَافاً مُّضَاعَفَةً وَاتَّقُواْ اللّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ -١٣٠-

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.”
(Ali Imran 130)

5. Minuman Keras dan Perjudian.

إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَن يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاء فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَن ذِكْرِ اللّهِ وَعَنِ الصَّلاَةِ فَهَلْ أَنتُم مُّنتَهُونَ -٩١-

“Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu, dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan shalat maka tidakkah kamu mau berhenti?”(Al-Ma’idah 91)

Ternyata dibalik kenikmatan minuman keras dan perjudian, setan punya rencana lain untuk merusak persaudaraan antar manusia melalui keduanya.

6. Bisikan untuk Menunda Taubat.

Setan akan mengalihkan perhatian kita dari penyesalan dan taubat. Dia membisikkan di telinga kita untuk menunda taubat. “Engkau masih muda, nikmati masa mudamu. Masih banyak waktu untuk bertaubat.”

7. Membuat hati sedih.

Pernahkah anda merasa sedih tanpa sebab?
Semua orang pernah merasakan hal ini. Tiba-tiba datang perasaan sumpek dan sedih tapi tidak tau apa sebabnya. Perasaan itu muncul dari bisikan setan, karena salah satu pekerjaan mereka adalah membuat hati manusia bersedih.

إِنَّمَا النَّجْوَى مِنَ الشَّيْطَانِ لِيَحْزُنَ الَّذِينَ آمَنُوا -١٠-

“Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu termasuk (perbuatan) setan, agar orang-orang yang beriman itu bersedih hati.”
(Al-Mujadalah 10)


Bagaimana Cara Lepas dari Tipuan Setan?

Walaupun memiliki berbagai strategi, sebenarnya setan itu lemah dan bodoh. Allah befirman,

إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفاً -٧٦-

“(karena) sesungguhnya tipu daya setan itu lemah.”
(An-Nisa’ 76)

Kapan tipu daya setan itu lemah?
Ketika kita berada dalam wilayah Allah swt. Kita mendapat penjagaan dari-Nya. Dalam posisi ini setan begitu kerdil dan tak mampu melakukan apa-apa.
Cara terbaik untuk lepas dari godaan setan adalah berlindung kepada Allah swt. Berulang kali Allah berpesan dalam Al-Qur’an,

وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللّهِ -٢٠٠-

“Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah.”
(Al-A’raf 200)

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ -١-

Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan-nya manusia.”
(An-Nas 1)

Dan masih banyak lagi ayat yang menyuruh kita berlindung kepada-Nya. Setan menjadi lemah saat manusia bersama Allah dan menjadi sangat kuat saat manusia meninggalkan-Nya.
Berlindung kepada Allah bisa dengan memperbanyak dzikir, solawat dan memperpanjang sujud. Imam Ja’far As-Shodiq pernah berpesan,

Jika seorang hamba memanjangkan sujudnya, Iblis berteriak “Celaka aku, dia taat (kepada Allah) semenatara aku melawan(-Nya). Dia bersujud sementara aku enggan”

Cara lain adalah meninggalkan amarah karena saat kemarahan menguasai, setan pasti ada di dalamnya. Meninggalkan hasud, iri dan dengki serta tidak sendirian bersama wanita non muhrim. Karena ketiganya adalah setan.

Namun bagi seorang yang bertakwa, mungkin sesekali setan dapat menggodanya. Tapi tak butuh waktu lama, dia akan segera ingat kepada Allah dan meninggalkan bisikan busuk setan.

إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَواْ إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِّنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُواْ فَإِذَا هُم مُّبْصِرُونَ -٢٠١-

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa apabila mereka dibayang-bayangi pikiran jahat (berbuat dosa) dari setan, mereka pun segera ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat (kesalahan-kesalahannya)”
(Al-A’raf 201)

Pembahasan ini akan ditutup dengan pesan Rasulullah saw saat setan berbisik kepada kita.
Ketika dia datang dan berbisik, “Hei, anakmu telah mati !” Katakanlah, “Sesungguhnya Allah menciptakan yang hidup untuk mati. Dan aku gembira sepenggal dariku telah masuk surga.”
Ketika dia datang dan berkata, “Hei, hartamu habis!” Katakanlah, “Syukur kepada Allah yang telah memberi kemudian menghilangkan kewajiban zakat dariku.”
Ketika dia datang kepadamu, “Hei, banyak orang yang mendzolimimu !” Katakanlah, “Orang yang ku dzolimi lebih banyak !”
Ketika dia datang dan memuji, “Berapa banyak kau berbuat baik untuk orang lain?” Katakanlah, “Keburukanku lebih banyak dari dari kebaikanku.”
Ketika dia datang, “Alangkah banyaknya solatmu.” Katakanlah, “Kealpaanku lebih banyak dari solatku”
“Kau terlalu banyak memberi sedekah kepada orang lain !” Katakanlah, “Yang aku ambil dari mereka lebih banyak dari yang aku berikan.”
“Banyak sekali kau ber amal !” Katakanlah, “Berapa banyak aku bermaksiat kepada Allah?”
Akhirnya, jangan pernah memberi kesempatan kepada setan untuk melancarkan bisikannya kepada kita. Melawan setan memang sulit, tapi akan menjadi amat mudah bagi orang yang dekat dengan Allah swt. Karena setan tidak akan bertanggung jawab ketika manusia telah menjadi pengikutnya. Di akhirat kelak dia akan meninggalkan manusia yang dulu setia kepadanya di dunia. Dia tidak mau disalahkan atas kesesatan mereka. Setan berkata,

وَقَالَ الشَّيْطَانُ لَمَّا قُضِيَ الأَمْرُ إِنَّ اللّهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدتُّكُمْ فَأَخْلَفْتُكُمْ وَمَا كَانَ لِيَ عَلَيْكُم مِّن سُلْطَانٍ إِلاَّ أَن دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِي فَلاَ تَلُومُونِي وَلُومُواْ أَنفُسَكُم مَّا أَنَاْ بِمُصْرِخِكُمْ وَمَا أَنتُمْ بِمُصْرِخِيَّ إِنِّي كَفَرْتُ بِمَا أَشْرَكْتُمُونِ مِن قَبْلُ إِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ -٢٢-

“Dan setan berkata ketika perkara (hisab) telah diselesaikan, “Sesungguhnya Allah telah Menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku tidak dapat menolongmu, dan kamu pun tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu.” Sungguh, orang yang zalim akan mendapat siksaan yang pedih.”
(Ibrahim 22)

كَمَثَلِ الشَّيْطَانِ إِذْ قَالَ لِلْإِنسَانِ اكْفُرْ فَلَمَّا كَفَرَ قَالَ إِنِّي بَرِيءٌ مِّنكَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ -١٦-

“Seperti (bujukan) setan ketika ia berkata kepada manusia, “Kafirlah kamu!” Kemudian ketika manusia itu menjadi kafir ia berkata, “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seluruh alam.”
(Al-Hasyr 16)

Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: