Kepada Rakyat Lebanon yang Terhormat.
Assalamu Alaikum.
Semoga rahmat Yang Mahakuasa bagi kalian semua, keluarga kalian, dan seluruh saudara kami yang mulia di Lebanon.
Kami
berbicara kepada kalian sebagai suara Yahudi sejati—umat Yahudi, yang
setia kepada ajaran Taurat dari Yang Mahakuasa, di seluruh dunia.
Kurang
daripada sebulan yang lalu kami menyampaikan sebuah surat terbuka
kepada Dr. Al-Zahar, dan masyarakat Gaza sekaligus seluruh rakyat
Palestina.
Dalam surat ini, dengan pertolongan Yang Mahakuasa, kami
menyampaikan kepedihan, duka-cita, dan kekecewaan kami dalam kaitan
dengan kekejaman yang dilakukan oleh negara “Israel” yang ilegal
(berdasarkan atas hukum-hukum Taurat, hukum umat Yahudi).
Kami
menyatakan bahwa kami telah menulis kepada Dr. Al-Zahar secara personal
untuk menyampaikan belasungkawa dan simpati kami atas kehilangannya.
Kami lebih jauh menyatakan bahwa sejujurnya kami menyampaikan
belasungkawa kepada setiap keluarga yang menderita kerugian dan
kehilangan karena tangan-tangan iblis ini, negara Zionis “Israel”. Apa
yang seharusnya kami nyatakan adalah bahwa kami semestinya secara
pribadi menulis dan mengunjungi setiap penduduk Gaza dan seluruh bangsa
Palestina untuk menyampaikan perasaan hati kami dan seluruh kedukaan
kami, yang merasakan penderitaan bangsa yang tidak berdosa ini di tangan
sebuah entitas, yang telah dinyatakan dan ditetapkan oleh Taurat yang
suci dan autoritas kerabbian kami sebagai sepenuhnya terlarang.
Lebih
jauh, seluruh rakyat Palestina, kerabat, dan keturunan mereka, yang
tersebar di seluruh dunia, harus mendengarkan dan merasakan empati kami,
dukungan kami, dan doa kami kepada Yang Mahakuasa bagi mereka. Pada
akhirnya, kami menyadari bahwa setiap orang dari bangsa ini telah
dipengaruhi secara emosional oleh negara Zionis itu.
Kepada yang terhormat, Sayid Hassan Nasrallah, perasaan kami kepada rakyat Lebanon juga persis sama.
Kami
telah mendengar anda berbicara baru-baru ini pada pemakaman Tuan Imad
Mughniyah dan dalam banyak kesempatan sebelumnya. Maka, kami mengetahui
bahwa anda dan organisasi anda sepenuhnya menyadari adanya perbedaan
yang tegas antara Zionisme dan Yudaisme, dan terdapat banyak orang
Yahudi, apakah mereka yang berada di Palestina atau di seluruh dunia,
yang sepenuhnya menentang Zionisme dan negara “Israel”.
Delegasi
para rabbi kami telah menjadi tamu di negeri anda yang agung, Lebanon,
dan telah dijamu oleh organisasi anda, Hizbullah. Kami di sana dalam
rangka menghadiri Konferensi Persekutuan Parlemen Internasional bagi
Pembelaan Nasib Palestina.
Penghormatan
yang diberikan kepada kami sungguh di luar perkiraan. Pada saat itu,
berkat Yang Mahakuasa, kami berkesempatan untuk secara langsung
menyaksikan dan mengalami, fakta bahwa bangsa Arab dan umat Muslim,
meskipun mengalami penderitaan panjang di tangan Zionisme, ternyata
tidak lantas menjadi korban pengaruh jahatnya.
Ke
mana pun kami pergi, kami menerima kasih-sayang dan persahabatan.
Perhatian kepada kenyamanan kami ke mana pun kami berkunjung di Lebanon
adalah prioritas utama dari setiap individu. Saat itulah, kami
menyaksikan apa yang mereka derita akibat pendudukan Zionis. Kami
terkejut dan sangat menghargai karena semua yang ditunjukkan kepada kami
dari penderitaan-penderitaan itu sama sekali tidak disertai
tuduhan-tuduhan yang diarahkan kepada para rabbi kami atau kepada bangsa
Yahudi secara keseluruhan.
Bangsa
Arab dan umat Muslim jelas masih mengingat bahwa kami tidak memiliki
konflik agama dan bahwa kami telah hidup bersama secara harmonis selama
ribuan tahun. Banyak dari mereka yang memahami adanya perbedaan antara
Zionisme dan Yudaisme.
Izinkan
kami menyebutkan tiga contoh pengalaman yang sangat inspiratif, yang
kami dapatkan di Lebanon, yang telah meninggalkan kesan mendalam di
dalam hati kami.
Kami
berkunjung ke pusat penjara Khiam dan menyaksikan betapa kejamnya
penyiksaan-penyiksaan yang rakyat Lebanon alami selama bertahun-tahun,
dan yang dunia abaikan begitu saja. Kami telah mendengar bahwa Zionis
menghancurkan penjara itu pada invasi terakhir mereka atas Lebanon,
dengan tujuan menghancurkan ingatan akan penyiksaan-penyiksaan itu.
Kami
juga mengunjungi sisa-sisa kamp pengungsi Sabra dan Shatilla; kami
berbicara kepada pengungsi Palestina di sana dan menyalakan lilin di
Martyrs Square, dimana pembantaian yang terkenal itu terjadi. Di kedua
tempat itu, air mata kami menetes atas penderitaan tragis yang terjadi
dan bertentangan dengan setiap logika hak asasi manusia.
Kami
juga berkesempatan untuk menggelar unjuk rasa terhadap Zionisme dan
negara “Israel”, tepat di seberang pendudukan Zionis, di gerbang Fatima,
titik yang menghubungkan Lebanon dengan pendudukan Zionis. Tentu saja,
sudah banyak saudara kami yang tinggal di dalam pendudukan Zionis yang
terus melakukan unjuk rasa terhadap rezim itu dari dalam dan menanggung
risiko yang sangat besar. Mereka secara brutal dipukuli dan ditahan.
Kami
juga ingin memberi tahu anda dan saudara kami, rakyat Lebanon, bahwa
ketika Israel menginvasi Lebanon, masyarakat Yahudi di seluruh dunia
turut serta dalam demonstrasi-demonstrasi demi mendukung rakyat Lebanon.
Di Kanada, Inggris, dan AS, kami dari komunitas relijius Yahudi
menghadirkan rabbi-rabbi yang berbicara pada semua unjuk rasa itu untuk
mengekspresikan kecaman dan perlawanan kami kepada serangan kejam dan
brutal atas Lebanon. Ini di luar demonstrasi-demonstrasi yang digelar
secara mandiri oleh komunitas-komunitas Yahudi secara global.
Kami
dengan penuh kerendahan hati memohon kepada yang mulia Sayid Hassan
Nasrallah untuk menerima kata-kata kami dan menyampaikan pesan ini
kepada rakyat Lebanon dan para pengungsi Palestina di negeri anda.
Izinkan
kami mengulangi bahwa kami berbicara kepada anda sebagai suara Yahudi
sejati—umat Yahudi yang setia kepada ajaran Taurat dari Yang Mahakuasa,
di seluruh penjuru dunia.
Meskipun
terbatas dalam menyampaikan perasaan kami yang terdalam, hanya dalam
rangkaian kata, kami umat Yahudi dengan kerendahan hati ingin
menyampaikan kepada anda, kepada rakyat Lebanon, Gaza, dan seluruh
bangsa Palestina, segelintir kata sebagai upaya menyampaikan dukungan,
duka-cita yang mendalam, dan simpati bahwa kami semua merasakan apa yang
kalian rasakan dalam saat-saat yang paling tragis dan traumatis ini.
Sekali
lagi, izinkan kami mengatakan bahwa akan lebih pantas dan layak jika
kami secara personal menulis dan berbicara kepada setiap korban dari
negara Zionis “Israel”.
Semoga
kata-kata yang sederhana dan sedikit ini bisa menjadi pesan yang
melipur lara, menjalin persahabatan, dan memberikan dukungan kepada
anda, rakyat Lebanon, dan kepada warga Gaza serta seluruh bangsa
Palestina.
Umat
Yahudi sejati di seluruh dunia, tentu saja termasuk mereka yang berada
di seluruh wilayah Palestina, dengan pertolongan Yang Mahakuasa, tidak
akan pernah menerima ideologi Zionisme dan tidak akan pernah mengakui
realisasi dari rencana bid’ahnya, yaitu negara “Israel”.
Ikatan
kami yang sesungguhnya adalah kepada Yang Mahakuasa dan Taurat-Nya.
Posisi moral kami adalah bahwa kami diperintahkan untuk meniru Yang
Mahakuasa, “Jika Yang Mahakuasa adalah Yang Maha Pengasih, maka kami
akan menjadi umat yang pengasih.” Kami selalu dan akan selalu, dengan
pertolongan Yang Mahakuasa, untuk tetap memisahkan diri dari
kesesatan dan kehendak iblis ini, yakni “Zionisme dan negara Israel”.
Izinkan
saya mengingatkan anda, bahwa Yang Mahakuasa secara eksplisit telah
memerintahkan kepada kami, umat Yahudi, sejak penghancuran Kuil, sekitar
dua ribu tahun silam, untuk bertingkah-laku rendah hati dan setia
kepada setiap negeri dimana kami tinggal. Lebih jauh, kami dilarang
untuk melakukan pemberontakan terhadap setiap bangsa, kami tidak
berupaya untuk mengakhiri periode pengasingan kami. Kami dilarang untuk
mendirikan negara atau entitas eksklusif bagi kami sendiri.
Kami
berdoa bagi kalian, semoga kita semua bisa menanti hingga hari dimana
Yang Mahakuasa akan menunjukkan kejayaan di seluruh dunia.
Pada
hari itu, semua umat manusia, akan datang ke Tanah Suci, dalam harmoni
dan persaudaraan, demi mengabdi kepada Yang Mahakuasa dalam perdamaian.
Sekitar
seratus tahun lalu, Zionis tiba di Palestina dalam rangka
merealisasikan mimpi mereka, yakni mentransformasi Yudaisme dari sebuah
agama kepada nasionalisme. Dan saat itu dimulailah sebuah sejarah pahit
pemberontakan melawan Tuhan, yang pada akhirnya berwujud dalam negara
ilegal “Israel”.
Sejak
penciptaan negara “Israel”, rakyat Palestina dan rakyat Lebanon terus
menanggung derita yang tak terperikan. Mereka ditindas, dipukuli,
dibunuhi, dihinakan, dan diusir.
Meskipun, dalam surat ini dan dalam kesempatan ini, tidaklah pantas
jika kami mengulas penderitaan pribadi kami di tangan rezim Zionis, kami
merasa adalah penting untuk menyampaikan fakta ini kepada masyarakat
Arab. Moralitas kita menyatakan bahwa dengan saling berbagi penderitaan,
maka manusia bisa meringankan penderitaan itu dalam batas-batas
tertentu. Hal ini juga untuk menunjukkan kepada semua orang akan
kejujuran dalam perlawanan kami kepada pertumbuhan mengerikan dari
negara Yahudi ini—apa yang disebut negara “Israel”.
Dengan
demikian, izinkan kami menyatakan bahwa sejak kehadiran para pendosa
dan ateis ini, yakni Theodore Herzl dan gangnya yang menyuarakan
suara-suara jahat dalam menyebarkan ideologi iblis mereka, bid’ah
Zionisme, masyarakat Yahudi juga mengalami penderitaan yang tidak
terkira, baik fisik maupun spiritual di tangan-tangan mereka.
Saudara-saudara kami yang bertakwa kepada Tuhan di seluruh Palestina
terus mengalami pemukulan, pembunuhan, pemenjaraan, dan penindasan sejak
munculnya Zionisme hingga hari ini. Mereka juga merupakan korban-korban
para pelaku kriminal yang sama yang menindas rakyat Palestina dan
Lebanon.
Izinkan
kami memberi tahu bahwa para pemimpin, rabbi, dan orang-orang bijak
sejati kami di Palestina, Timur Tengah, Eropa, dan di seluruh dunia,
secara vokal dan antusias menyuarakan perlawanan total mereka kepada
Zionisme dan negara “Israel”, sejak kemunculannya. Mereka meneriakkan
dan mengecam seluruh kejahatan yang dilakukannya terhadap rakyat
Palestina dan Lebanon. Mereka meneriakkan penindasan terhadap umat
Yahudi yang relijius dan negara Israel secara konstan berupaya menghapus
dan menghancurkan segala sesuatu yang Ilahi dan relijius. Mereka tanpa
kenal lelah dan takut telah mendemonstrasikan, dalam pengorbanan diri
yang besar, penentangan mereka kepada pemberontakan melawan Tuhan ini.
Berbagai
fatwa yang tak terhitung banyaknya telah dikeluarkan oleh para pemimpin
sejati kami, yang meminta umat Yahudi untuk setia kepada Yang Mahakuasa
dan Taurat-Nya, dan untuk memisahkan diri mereka dari negara “Israel”
yang ilegal dan penuh dosa serta dari kejahatan-kejahatan yang bersumber
darinya.
Puji
Tuhan, pesan-pesan mereka telah didengar oleh banyak Yahudi yang
bertakwa dan telah ditaati. Lebih jauh, ribuan dari mereka telah berdiri
bersama rabbi-rabbi mereka untuk terus mendemonstrasikan tanpa kenal
takut, hingga hari ini, di seluruh Palestina yang diduduki dan dunia,
perlawanan mereka terhadap negara “Israel”.
Semua
itu terdokumentasikan dengan baik, tetapi diabaikan oleh
kekuatan-kekuatan media yang dikendalikan Zionis dan karena adanya
intimidasi terhadap mereka yang berani mengungkapkan kebenaran.
Satu
lagi persoalan yang penting untuk disampaikan, selain adanya banyak
perintah di dalam Taurat untuk berbuat kebajikan dan larangan jelas atas
Zionisme, kami bersimpati dan sensitif kepada nasib rakyat Palestina
dan Lebanon, karena kami umat Yahudi pernah mengalami diskriminasi
ekstrim dan penderitaan tragis di kamp-kamp konsentrasi di Eropa.
Kerabat-kerabat dekat kami menderita dan terbunuh di sana. Kami juga
menyadari dan telah mengalami bagaimana rasanya diusir ketika kami
dipaksa meninggalkan dari rumah-rumah kami di seluruh Eropa. Pengalaman
inilah yang membentuk pemahaman dan perasaan kami bagi penderitaan
rakyat Palestina dan Lebanon.
Hingga
kini, bagi pemahaman kami yang manusiawi dan terbatas, tampak bahwa
entitas iblis ini, yakni negara “Israel”, tidak akan pernah menyerah dan
akan terus menebarkan kejahatannya terhadap manusia-manusia yang tidak
berdosa di bawah kendalinya.
Namun
demikian, ingatlah dan tenangkanlah diri kalian, wahai saudara-saudara
kami di Palestina dan Lebanon, bahwa ada Penguasa Semesta, yang
Mahabesar, Maha Pengasih, yang benar-benar mengendalikan dunia ini. Dia
mampu dan akan mengakhiri penderitaan ini.
Di
dalam Taurat, dinyatakan bahwa perbuatan melawan Yang Mahakuasa tidak
akan pernah berhasil. Negara “Israel” ini, menurut Taurat, pada akhirnya
niscaya akan berakhir.
Mari
kita berdoa dan memohon kepada-Nya, untuk menghadirkan pelucutan total
yang segera dan damai dari negara ilegal ini pada zaman kita. Dengan
anugerah Yang Mahakuasa, semoga Dia merealisasikan hal ini, tanpa ada
penderitaan dan kepedihan lebih lanjut. Amin.
Tolong
sampaikan pesan ini kepada setiap saudara sebangsa anda yang menderita
di bawah penindasan “Zionisme—Israel”. Terkhusus, tolong sampaikan pesan
ini kepada para kerabat dari para korban, yang terluka dan cacat, dan
yang mendekam di penjara-penjara Israel.
Sampaikan
kepada mereka semua solidaritas kami dan dukungan kami. Kami merasa
terhina oleh aksi-aksi yang mengatasnamakan kami. Kami memohon kepada
anda untuk menyampaikan pesan ini kepada rakyat di Lebanon dan
Palestina, bahwa ada ribuan Yahudi di seluruh dunia dan di Palestina
yang berdiri bersama kalian dan yang menentang Zionisme serta negara
“Israel”. Mereka berlepas diri dari aksi-aksi kaum Zionis. Kami memohon
kepada anda untuk memberikan pencerahan bahwa ketika bangsa dan umat
anda bersua dengan orang-orang Yahudi, jangan memandang mereka sebagai
musuh-musuh. Kita semua melayani Tuhan yang Esa.
Sekali lagi, kami akan tetap berdoa—berharap dan cemas bagi kalian semua.
Semoga kita bisa segera menjumpai pada masa kita, pelucutan total, segera, dan damai dari negara “Israel”.
Semoga Yang Mahakuasa merealisasikan janji-janji-Nya bahwa semua manusia akan melayani-Nya dalam harmoni dan perdamaian. Amin.
Assalam Alaikum
Kami sungguh berada di pihak kalian,
28 Januari 2008
Rabbi Moshe Dov Beck.
Rabbi Yisroel Dovid Weiss.
Amerika Serikat, Kanada.
Rabbi Meir Hirsh.
Palestina.
Rabbi Ahron Cohen.Inggris Raya.