Pesan Rahbar

Home » , , , , , , » ISIS Ancam Pejuang Wanita Kurdi: Turunkan Senjata atau Kami Nikahi

ISIS Ancam Pejuang Wanita Kurdi: Turunkan Senjata atau Kami Nikahi

Written By Unknown on Wednesday 31 December 2014 | 16:43:00

Semua pejuang wanita Kurdi diminta menyimpan satu peluru cadangan. 


Melalui pesan yang dikirimkan pada pasukan Pesmerga Kurdi, kelompok militan Negara Islam (ISIS) mengancam akan menikahi secara paksa pejuang wanita Kurdi jika mereka tidak mau menurunkan senjata.
Pemimpin unit pasukan wanita Peshmerga, Kolonel Nahida Ahmad Rashid yang dikutip Daily Mail, Selasa 4 November 2014, mengatakan ISIS mengancam akan menikahi semua pejuang wanita Pesmerga yang mereka tangkap.

“Isi pesannya adalah mereka akan menikahi semua, termasuk wanita yang mereka tidak suka sekali pun akan tetap mereka nikahi,” kata Nahida. Tapi dia menegaskan bahwa ancaman ISIS itu tidak membuat mereka takut.

Sebaliknya, mereka akan membalas dengan membunuh sebanyak mungkin militan ISIS. Walau begitu, kata Nahida, setiap pejuang wanita telah diminta untuk selalu menyiapkan satu peluru di kantung mereka.
“Saya tidak menginginkan ada yang tertangkap oleh ISIS. Tapi saya katakan pada semua tentara (wanita) di garis depan untuk menyimpan satu peluru (untuk bunuh diri), andai mereka tertangkap,” ucap Nahida.

Sejauh ini Nashida mengatakan anggota pasukannya belum menggunakan peluru cadangan mereka, walau ada sejumlah pejuang wanita dalam unit pasukan Partai Pekerja Kurdi (PKK) di Kobani, Suriah, yang terpaksa melakukannya.

“Pekan lalu satu pejuang (wanita) PKK terpojok dan terkepung oleh ISIS setelah semua temannya tewas terbunuh. Jadi dia menembak dirinya sendiri daripada membiarkan dirinya tertangkap,” tutur Nashida.
Pasukan Peshmerga terkenal dengan banyaknya pejuang wanita yang semuanya bertempur di garis depan bersama rekan-rekan mereka yang pria. Ancaman ISIS, sebut Nashida, adalah jawaban atas ketakutan mereka pada pejuang wanita Kurdi.

“ISIS adalah hipokrit. Mereka takut tidak dapat masuk surga jika terbunuh oleh wanita, dan mereka berusaha menakuti kami dengan ancaman ini. Tapi kami tidak terpengaruh. Kami akan mencari dan membunuh kalian,” ujar Nashida.

Dia menegaskan bahwa apa yang dilakukan ISIS dengan menyiksa dan membunuh manusia dengan cara yang keji merupakan sebuah tragedi kemanusiaan. Sehingga dia bertekad akan berjuang hingga tetes darah terakhir untuk menghentikan ISIS.

Nashida menyebut tidak akan kekurangan pasukan karena sangat banyak wanita yang ingin menjadi sukarelawan dan berperang melawan ISIS. Tidak ada yang dapat membuat para pejuang wanita Kurdi mundur dari garis depan.

Mereka tidak takut pada kematian, apalagi jika hanya ancaman dinikahi. “Saat musuh datang, ada senjata di tangan Anda harus melawan. Jika lari atau tidak melawan, mereka akan membunuh Anda. Jadi Anda harus berjuang untuk bertahan hidup,” katanya.
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: