Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Budiman Sudjatmiko, membalas sindiran Waketum Gerindra Fadli Zon ke Jokowi soal politik kebohongan. Budiman meminta Fadli Zon membedakan kebohongan dengan target yang belum tercapai.
"Bedakan antara kebohongan dan belum mencapai target," kata Budiman kepada wartawan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/10/2018).
Budiman mencontohkan program Presiden Jokowi yang berjalan untuk menjawab pernyataan Fadli, yang juga Wakil Ketua DPR. Dia mencontohkan program dana desa.
"Contoh, kita janji pada 2014 Rp 1,4 miliar untuk desa per tahun. Kita belum capai itu tapi ada peningkatan dana desa setiap tahun," ujar Budiman.
Karena itu, Budiman menyebut, bila ada yang menuduh Jokowi berbohong soal dana desa, warga desa yang akan berbalik marah. Budiman mengingatkan oposisi tidak menebar kebohongan kepada masyarakat.
"Silakan saja ngomong ke masyarakat desa. Risikonya caleg-calegnya nggak akan kepilih, mau gitu? Senang saya mengurangi saingan di dapil," kata Budiman.
Presiden Jokowi sebelumnya mengajak elite politik tidak larut dalam politik kebohongan dan digantikan dengan politik pembangunan. Pernyataan tersebut dinilai Fadli menyindir diri Jokowi sendiri.
"Saya kira dia sedang menyindir dirinya sendiri ya. Mungkin dalam rangka refleksi kali, yang jelas kalau menurut saya yang banyak melakukan politik kebohongan siapa? Kebohongan itu adalah orang yang membuat janji-janji kemudian janji itu tidak ditepati itu namanya politik kebohongan," ujar Fadli di gedung DPR.
(Detik/Berita-Terheboh/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email