Daftar Isi Nusantara Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Meluruskan Doa Berbuka Puasa ‘Paling Sahih’

Doa buka puasa apa yang biasanya Anda baca? Jika jawabannya Allâhumma laka shumtu, maka itu sama seperti yang kebanyakan masyarakat baca...

Pesan Rahbar

Showing posts with label Jilbab. Show all posts
Showing posts with label Jilbab. Show all posts

Ditolak Kerja karena Jilbab, Kisah Wanita AS Ini Mendunia


Samantha Elauf, nama wanita muda di Amerika Serikat (AS) ini. Dia menjadi pemberitaan media-media dunia setelah dia ditolak kerja oleh peritel busana, Abercrombie & fitch, karena dia mengenakan jilbab. 
 
Samantha lantas mengajukan gugatan ke Mahkamah Agung AS dan menang. Dalam putusannya yang dijatuhkan hari Senin waktu AS, Mahkamah Agung menyatakann bahwa pihak Abercrombie & Fitch bersalah karena menolak Samantha untuk bekerja setelah menyelesakan wawancara kerja.

Topik agama tidak pernah disinggung selama wawancara di toko busana ternama di Oklahoma itu. Tapi, asisten manajer Heather Cooke mengakui bahwa bosnya tidak menerima Samantha karena dia mengenakan jilbab.

Kendati demikian, pengacara untuk toko pakaian membantah bahwa alasan Samantha tidak diterima bekerja karena jilbab. Namun, pakaian yang dia kenakan bertentangan dan berbeda dengan yang dikenakan karyawan pada umumnya.

“Pelamar seharusnya tidak diperbolehkan dan tetap diam. Majikan mengakui bahwa motivasi agama di balik keputusan itu,” tulis New York Times mengutip pernyataan pihak Abercrombie & Fitch di pengadilan Mahkamah Agung.

Terlepas dari bantahan pengacara, pihak Mahkamah Agung menilai apa yang dialami Samantha adalah tindakan diskriminasi. Pihak toko busana itu dianggao melanggar UU Hak Sipil tahun 1964 tentang Anti-Diskriminasi.

Hakim Mahkamah Agung Antonin Scalia, membela Samantha yang mengalami diskriminasi. Terlebih selama wawancara kerja tidak disebutkan persyaratan soal agama.

”Penggugat perlu menunjukkan bahwa hanya (pakaian jilbab) itu kebutuhannya. Dan majikan harusnya memiliki pengetahuan tentang kebutuhannya,” tulis Scalia, yang dilansir Selasa (2/6/2015).

[Sumber: Sindo News]

Penyakit yang Menimpa Perempuan Tidak Berjilbab


Rasulullah bersabda, "Para wanita yang berpakaian tetapi (pada hakikatnya) telanjang, lenggak-lengkok, kepala mereka seperti punuk unta, mereka tidak akan masuk surga dan tiada mencium semerbak harumnya (HR. Abu Daud)

Rasulullah bersabda, "Tidak diterima sholat wanita dewasa kecuali yang memakai khimar (jilbab) (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, bn Majah)

Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasannya perempuan yang tidak berjilbab atau berpakaian tetapi ketat, atau transparan maka ia akan mengalami berbagai penyakit kanker ganas di sekujur anggota tubuhnya yang terbuka, apa lagi gadis ataupun putri-putri yang mengenakan pakaian ketat-ketat. Majalah kedokteran Inggris melansir hasil penelitian ilmiah ini dengan mengutip beberapa fakta, diantaranya bahwasanya kanker ganas milanoma pada usia dini, dan semakin bertambah dan menyebar sampai di kaki.

Dan sebab utama penyakit kanker ganas ini adalah pakaian ketat yang dikenakan oleh putri-putri di terik matahari, dalam waktu yang panjang setelah bertahun-tahun. dan kaos kaki nilon yang mereka kenakan tidak sedikitpun bermanfaat didalam menjaga kaki mereka dari kanker ganas. Dan sungguh Majalah kedokteran Inggris tersebut telah pun telah melakukan polling tentang penyakit milanoma ini, dan seolah keadaan mereka mirip dengan keadaan orang-orang pendurhaka (orang-orang kafir Arab) yang di da'wahi oleh Rasulullah. Tentang hal ini Allah berfirman:

وإذ قالوا اللهم إن كان هذا هو الحق من عندك فأمطر علينا حجارة من السماء أو ائتنا بعذاب أليم (الأنفال: 32)

Dan ingatlah ketika mereka katakan: Ya Allah andai hal ini (Al-Qur'an) adalah benar dari sisimu maka hujanilah kami dengan batu dari langit atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih ( Q.S. Al-Anfaal:32)

Dan sungguh telah datang azab yang pedih ataupun yang lebih ringan dari hal itu, yaitu kanker ganas, dimana kanker itu adalah seganas-ganasnya kanker dari berbagai kanker. Dan penyakit ini merupakan akibat dari sengatan matahari yang mengandung ultraviolet dalam waktu yang panjang disekujur pakaian yang ketat, pakaian pantai (yang biasa dipakai orang-orang kafir ketika di pantai dan berjemur di sana) yang mereka kenakan.

Dan penyakit ini terkadang mengenai seluruh tubuh dan dengan kadar yang berbeda-beda. Yang muncul pertama kali adalah seperti bulatan berwarna hitam agak lebar. Dan terkadang berupa bulatan kecil saja, kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan terkadang di daerah sekitar mata; kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), dan menyerang darah, dan menetap di hati serta merusaknya.

Terkadang juga menetap di sekujur tubuh, diantaranya: tulang, dan bagian dalam dada dan perut karena adanya dua ginjal, sampai menyebabkan air kencing berwarna hitam karena rusaknya ginjal akibat serangan penyakit kanker ganas ini. Dan terkadang juga menyerang janin di dalam rahim ibu yang sedang mengandung. Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama, sebagaimana obat luka sebagai kesempatan untuk sembuh untuk semua jenis kanker (selain kanker ganas ini), dimana obat-obatan ini belum bisa mengobati kanker ganas ini.

Dari sini, kita mengetahui hikmah yang agung anatomi tubuh manusia di dalam perspektif Islam tentang perempuan-perempuan yang melanggar batas-batas syari'at. yaitu bahwa model pakaian perempuan yang benar adalah yang menutupi seluruh tubuhnya, tidak ketat, tidak transparan, kecuali wajah dan telapak tangan. Dan sungguh semakin jelaslah bahwa pakaian yang sederhana dan sopan adalah upaya preventif yang paling bagus agar tidak terkena "adzab dunia" seperti penyakit tersebut di atas, apalagi adzab akhirat yang jauh lebih dahsyat dan pedih. Kemudian, apakah setelah adanya kesaksian dari ilmu pengetahuan kontemporer ini -padahal sudah ada penegasan hukum syari'at yang bijak sejak 14 abad silam- kita akan tetap tidak berpakaian yang baik (jilbab), bahkan malah tetap bertabarruj.

(Sumber: Al-I'jaaz Al-Ilmiy fii Al-Islam wa Al-Sunnah Al-Nabawiyah, Oleh :Muhammad Kamil Abd Al-Shomad).

Terkait Berita: